Anda di halaman 1dari 21

METABOLISME

ASAM AMINO DAN PROTEIN (1)

Oleh :
Fery Lusviana Widiany
PROTEIN
• Merupakan salah satu makromolekul
yang terdapat dalam berbagai
jaringan dalam tubuh, interstitial dan
cairan darah.

• Protein adalah sumber asam-asam


amino yang mengandung unsur C, H,
O, dan N yang tidak dimiliki oleh
lemak atau karbohidrat.
METABOLISME PROTEIN

Protein dicerna menjadi asam amino,


diabsorbsi dan dibawa oleh darah ke
hati.

Sebagian asam amino diambil oleh hati;


protein dalam sel-sel tubuh dibentuk
dari asam amino.

Bila kelebihan asam amino dari jumlah yang


digunakan untuk biosintesis protein, maka
kelebihannya akan diubah menjadi asam keto
yang dapat masuk ke siklus asam sitrat atau
diubah menjadi urea.
KATABOLISME ASAM AMINO

Protein diet hubungannya dengan


keseimbangan nitrogen :
1. N masuk = N keluar  normal
2. N masuk > N keluar  positif
(bayi, ibu hamil, pasca kelaparan)
3. N masuk < N keluar  negatif
(pascabedah, kanker, starvasi,
kwashiorkor, marasmus)
Penguraian Protein dalam tubuh
• Asam amino dibuat dalam hati (dari proses
katabolisme protein)  dibawa oleh darah ke jaringan
untuk digunakan.
• Proses anabolik / katabolik juga terjadi dalam jaringan
di luar hati.
• Asam amino dalam darah berasal dari 3 sumber :
1. Absorbsi melalui dinding usus.
2. Hasil penguraian protein dalam sel.
3. Hasil sintesis asam amino dalam sel.
• Waktu paruh protein darah, hati, organ : 2,5–10 hari.
• Waktu paruh protein jaringan otot : 120 hari.
Katabolisme asam amino

• Nitrogen asam amino : amoniak 


sintesis urea  diekskresi ke urin
• Rangka karbon asam amino : sebagai
senyawa-antara amfibolik siklus asam
sitrat
• Perubahan asam amino menjadi
produk khusus : heme, kreatin, dll.
Biosintesis Urea

1. Transaminasi
2. Deaminasi oksidatif
3. Pengangkutan amonia
4. Siklus urea
Transaminasi
• Transaminasi yaitu proses katabolisme AA yang
melibatkan pemindahan / pelepasan gugus amino
(-NH2) dari satu AA kepada AA yang lain.
• Enzimnya  Transaminase

Misal : alanin transaminase


• AA + asam piruvat asam α-keto + alanin

• glutamat transaminase
• AA + asam α- ketoglutarat asam α-keto + glutamat
Lanjutan Transaminasi
• Pada reaksi transaminasi ini, gugus amino
(NH2) yang dilepaskan diterima oleh suatu
asam keto sehingga terbentuk AA baru
(alanin dan glutamat) dan asam keto yang
lain.
• Pada reaksi ini tidak ada gugus amino yang
hilang, karena gugus amino yang dilepaskan
oleh AA diterima oleh asam keto.
• Reaksi transaminasi terjadi di mitokondria
dan cairan sitoplasma.
Deaminasi oksidatif (DO)

• Pada reaksi deaminasi, gugus amino (-NH2)


dilepaskan dalam bentuk amonia yang
kemudian dikeluarkan dari dalam tubuh dalam
bentuk urea dalam urin.

• Contoh reaksi deaminasi  Pelepasan


nitrogen sebagai amonia dari glutamat 
dikatalisis enzim glutamat dehidrogenase
(glutamat DH).
Amoniak
• Berasal dari deaminasi -amino nitrogen asam2
amino
• Bersifat toksik, di jaringan manusia
didetoksikasi, diangkut ke hepar diubah
menjadi glutamat, glutamin atau urea (senyawa
tidak toksis), reaksinya disebut dengan siklus
urea.
• Siklus urea berlangsung sebagian di
mitokondria dan sebagian di sitosol hepar
• Pada kelainan hepar  timbunan amoniak
dalam darah  timbul gejala klinis
Lanjutan

• Dalam otak pembentukan glutamin


merupakan cara utama pembuangan
amonia.

• Bila kadar amonia darah tinggi  untuk


pembentukan glutamin otak harus
mensintesis glutamat dulu  bila kadar
glutamat darah kurang cukup, digunakan
-ketoglutarat dari siklus Krebs.
Pembentukan Asetil Ko-A

• Asetil Ko-A merupakan senyawa


penghubung antara metabolisme AA
dengan siklus asam sitrat.
• Ada dua jalur metabolik yang menuju
pembentukan Asetil Ko-A, yaitu :
1. Asam piruvat
2. Asam asetoasetat
Ringkasan
AA masuk ke Siklus Krebs melalui jalur :

1. Oksaloasetat (e.g. : Asn, Asp).


2. -Ketoglutarat (e.g. : Glu, Gln, Pro, Arg,
His).
3. Piruvat (e.g. : Gly, Ser, Ala, Cys, Thr,
Hyp).
4. Asetil KoA (e.g. : Tyr, Phe, Trp, Lys)
5. Suksinil KoA (e.g. : Met, Ile, Val).
Siklus urea
• Senyawa yang tergolong di dalamnya
sebenarnya merupakan hasil akhir dari satu
rantai reaksi yang bilamana tidak diekskresikan
akan membahayakan sel atau jasad hidup itu
sendiri.
• Senyara ber-N misalnya adalah NH3 yang karena
sifatnya toksis kemudian diubah menjadi urea
atau asam urat.
• Urea adalah zat yang netral (tidak toksis) yang
dikeluarkan dari tubuh melalui urin  terbentuk
dari 2 molekul amoniak dan 1 molekul CO2 
memerlukan ATP.
• Pengikatan NH3 menjadi urea  siklus urea
Siklus Urea  5 reaksi
1. Sintesis karbamil fosfat.
Pembentukan karbamil fosfat  1 mol amoniak
bereaksi dengan 1 mol CO2 dengan bantuan
enzim karbamilfosfat sintetase  memerlukan
energi  diperoleh dari 2 mol ATP yang diubah
menjadi ADP.

2. Pembentukan sitrulin.
Karbamil fosfat bereaksi dengan ornitin
membentuk sitrulin  memisahkan gugus fosfat.
Dikatalisis oleh ornitin transkarbamilase yang
terdapat di mitokondria sel hati.
Lanjutan

3. Pembentukan asam argininosuksinat.


Sitrulin bereaksi dengan asam aspartat
membentuk asam argininosuksinat dengan
bantuan enzim argininosuksinat sintetase 
memerlukan energi  diperoleh dari ATP yang
melepaskan gugus fosfat.

4. Penguraian asam argininosuksinat.


Asam argininosuksinat diuraikan menjadi arginin
dan asam fumarat  dengan bantuan enzim
argininosuksinase (terdapat di hati dan ginjal).
Lanjutan

5. Penguraian arginin.
• Arginin diuraikan menjadi urea dan ornitin 
dengan bantuan enzim arginase (yang
terdapat di hati).
• Ornitin yang terbentuk pada reaksi hidrolisis ini
bereaksi kembali dengan karbamil fosfat untuk
membentuk sitrulin (reaksi 2).
Siklus Urea
Terima kasih,
Semoga bermanfaat

Anda mungkin juga menyukai