Anda di halaman 1dari 9

Nama : Aulia Rahma

NIM : P01031221065
Kelas : 3B
Matkul : Biokimia Gizi

MEMAHAMI PROSES METABOLISME PROTEIN


A. PENGERTIAN
Metabolisme protein adalah proses kimia yang digunakan oleh tubuh untuk memecah protein
makanan atau endogen menjadi asam amino. Protein makanan yang masuk dicerna menjadi asam
amino dan diserap ke dalam aliran darah. Asam amino yang ada di dalam darah berasal dari 3
sumber, yakni absorpsi dinding usus, hasil uraian protein di dalam sel dan hasil sintesis asam
amino di dalam sel.
Asam amino ini kemudian digunakan untuk mensintesis protein baru atau dapat digunakan
sebagai sumber energi. DNA membawa instruksi untuk membangun sel-sel dan jaringan.
Informasi ini diungkapkan dengan menggabungkan asam amino tertentu menjadi protein yang
unik. Jika jumlah asam amino terlalu berlebihan, maka akan diubah menjadi asam keto yang
diubah menjadi urea.
Sedangkan mekanisme pengubahan protein sendiri dibagi menjadi 3 kemungkinan, antara lain
:
1. Sel-sel mati yang komponennya menuju proses katabolisme dan terbentuklah sel-sel baru.
2. Setiap protein menuju ke proses penguraian dan terjadilah sintesis protein baru tanpa
membunuh sel yang aktif.
3. Protein keluar dari sel dan digantikan dengan sintesis protein baru.

B. PROSES METABOLISME PROTEIN


Protein bisa didapatkan manusia dari konsumsi kacang-kacangan dan aneka jenis lauk pauk.
Protein yang sudah masuk ke tubuh kamu akan langsung menuju proses pencernaan dan
diubah menjadi asam amino.
Sisa hasil pencernaan akan menjadi feses yang dibuang melalui anus.
Tahapan proses metabolisme protein yakni:

1. Transportasi Asam Amino

Asam amino ditransportasikan plasma darah melalui sistem sirkulasi menuju jaringan
dalam tubuh. Jalur transportasi pasti melalui sistem sirkulasi untuk dibawa ke jaringan atau
sel tubuh.
Asam amino akan digunakan untuk restitusi sel, mensintesis hormon dan enzim serta
pertumbuhan dan perkembangan.
Jika ada kelebihan asam amino, sisanya dioksidasi dengan respirasi agar menghasilkan
energi baru.
Substrat asam amino digunakan saat proses respirasi dan menghasilkan zat sisa berupa
H2O, NH4OH dan CO2.

2. Pengangkutan H2O dan CO2


Pengangkutan kedua zat sisa ini dilakukan oleh plasma darah di pembuluh darah
menuju paru-paru. Selanjutnya diekskresikan keluar tubuh, tetapi untuk H2O yang berbentuk
cair akan dipindahkan ke kulit dan ginjal.
Jika sampai di bagian kulit, H2O diekskresikan menjadi keringat. Sedangkan jika
sampai di ginjal kamu, maka menjadi urine.

3. Senyawa NH4OH dan NH3 Bersifat Racun

Metabolisme protein juga menghasilkan senyawa yang sifatnya sebagai NH 4OH dan
NH3 racun. Tentu saja hal ini sangat membahayakan sel-sel yang ada di dalam tubuh.
Maka, untuk menghindari hal tersebut, kedua senyawa ini akan dikeluarkan dari
tubuh.
Sebelum itu, NH4OH dan NH3 akan diubah terlebih dahulu menjadi urea di bagian
organ hati. Setelah berbentuk urea, langsung dibawa ke ginjal dan diekskresikan untuk diubah
lagi menjadi urine.

C. REAKSI-REAKSI METABOLISME PROTEIN


1. Transminasi Asam Amino
Reaksi ini merupakan awal mula terjadinya katabolisme yang berkaitan dengan
pemindahan gugus amino enzimatik dari satu asam ke asam lainnya.
Enzim yang terlibat adalah aminotransaminase atau transaminase yang lebih spesifik
bagi ketoglutarat (penerima gugus amino). Reaksi ini berperan sebagai senyawa yang
membawa gugus amino menuju ketoglutarat.
Reaksi transaminasi sifatnya bisa kembali karena memiliki tetapan seimbang hingga
1.0. Tujuan dari reaksi ini adalah dapat mengumpulkan berbagai macam gugus asam amino
dan menjadi asam amino glutamat.
Setidaknya ada 12 asam amino protein yang mengalami degradasi.

2. Deaminasi Asam Amino


Reaksi deaminasi asam amino akan terjadi secara oksidatif maupun non-oksidatif.
Asam glutamat yang dibantu NAD dan dikatalis oleh enzim L-glutamat menjadi jenis asam
amino yang bekerja pada proses deaminasi.
Deaminasi non-oksidatif dapat kamu lihat dari hilangnya gugus amino yang telah
dikatalisasi serin dehidratase. Selanjutnya akan menjadi katalis treonin dan berubah lagi
menjadi keto butirat.
Selain itu, ada pula proses dekarboksilasi asam amino untuk degradasi penyusun
protein.
Degradasi yang terjadi akan menghasilkan amonia sebagai limbah nitrogen. Zat ini
sifatnya beracun untuk beberapa organisme tertentu. Agar tidak meracuni, gugus amino
diekskresi oleh tubuh dengan bentuk urea yang sifatnya tidak toxic.
D. TAHAPAN METABOLISME ASAM AMINO UNTUK MASUK SIKLUS KREBS
Terdapat dua tahapan penting siklus krebs. Pertama adalah tahapan persiapan, dimana asam
piruvat diubah menjadi asetil-koA melalui proses dekarboksilasi oksidatif. Kedua adalah tahap
dalam siklus, yang berlangsung di dalam matriks mitokondria.
Dalam artikel ini, yang dibahas lebih dikhususkan kepada siklus krebs itu sendiri. Asetil-koA
yang merupakan produk hasil proses dekarboksilasi oksidatif kemudian akan digunakan bahan
untuk melakukan siklus krebs.
Terdapat delapan tahap siklus krebs yang terjadi secara terus-menerus. Berikut ulasannya.
1) Pembentukan sitrat, terjadi saat proses kondensasi asetil-koA dengan oksaloasetat yang akan
membentuk sitrat dengan enzim sitrat sintase.
2) Sitrat yang dihasilkan diubah menjadi isositrat dengan bantun enzim akonitase.
3) Enzim dehidrogenasi isositrat kemudian mengubah isositrat menjadi a-ketoglutarat dengan
bantuan NADH. Pada proses ini, terjadi pula pelepasan satu molekul karbon dioksida.
4) Alfa-ketoglutarat mengalami proses oksidasi, sehingga menghasilkan suksinil-koA. Selama
oksidasi ini, NAD+ menerima elektron menjadi NADH + H+. Enzim yang mengkatalisasi
reaksi ini adalah alfa-ketoglutarat dehidrogenase.
5) Suksinil-koA kemudian diubah menjadi suksinat. Energi yang dilepaskan digunakan untuk
mengubah guanosin difosfat (GDP) dan fosforilasi (Pi) menjadi guanosin trifosfat (GTP),
yang kemudian digunakan untuk membuat ATP.
6) Suksinat yang dihasilkan dari proses sebelumnya lalu dioksidasi menjadi fumarat. Saat
oksidasi, FAD menerima elektron dan menjadi FADH2. Kemudian enzim suksinat
dehidrogenase mengkatalisis pemindahan dua hidrogen dan suksinat.
7) penambahan atom hidrogen pada ikatan karbon sehingga menghasilkan malat.
8) Malat kemudian dioksidasi untuk menghasilkan oksaloasetat dengan bantuan enzim malat
dehidrogenase, dan juga menghasilkan NADH. Oksaloasetat ini kemudian menangkap asetil-
koA sehingga siklus krebs akan terus-menerus terjadi.

Gambar Siklus Krebs


 Hasil Siklus Krebs : Dari delapan proses siklus krebs, nantinya akan menghasilkan 12 ATP.
Kedua belas ATP ini terdiri dari hasil 3 NAD+ menjadi 9 ATP, 1 FAD menjadi 2 ATP, serta
1 ATP.

E. PENENTU KADAR UREUM DARAH, KREATININ DARAH DAN HASIL


PEMERIKSAAN

1. Ureum Darah (Serum)


a) Prosedur
Untuk mengukur kadar ureum diperlukan sampel serum atau plasma heparin.
Kumpulkan 3-5 ml darah vena pada tabung bertutup merah atau bertutup hijau (heparin),
hindari hemolisis. Centrifus darah kemudian pisahkan serum/plasma-nya untuk diperiksa.
Penderita dianjurkan untuk puasa terlebih dulu selama 8 jam sebelum pengambilan
sampel darah untuk mengurangi pengaruh diet terhadap hasil laboratorium.
Kadar ureum (BUN) diukur dengan metode kolorimetri menggunakan fotometer atau
analyzer kimiawi. Pengukuran berdasarkan atas reaksi enzimatik dengan diasetil
monoksim yang memanfaatkan enzim urease yang sangat spesifik terhadap urea.
Konsentrasi urea umumnya dinyatakan sebagai kandungan nitrogen molekul, yaitu
nitrogen urea darah (blood urea nitrogen, BUN). Namun di beberapa negara, konsentrasi
ureum dinyatakan sebagai berat urea total. Nitrogen menyumbang 28/60 dari berat total
urea, sehingga konsentrasi urea dapat dihitung dengan mengalikan konsentrasi BUN
dengan 60/28 atau 2,14.

b) Nilai Rujukan
Bayi : 5 – 15 mg/dl
Anak-anak : 5 – 20 mg/dl
Dewasa : 5 – 25 mg/dl
Lanjut usia : kadar sedikit lebih tinggi daripada dewasa.

2. Kreatinin Darah (Serum)


a) Prosedur
Jenis sampel untuk uji kreatinin darah adalah serum atau plasma heparin. Kumpulkan
3-5 ml sampel darah vena dalam tabung bertutup merah (plain tube) atau tabung bertutup
hijau (heparin). Lakukan sentrifugasi dan pisahkan serum/plasma-nya. Catat jenis obat
yang dikonsumsi oleh penderita yang dapt meningkatkan kadar kreatinin serum. Tidak
ada pembatasan asupan makanan atau minuman, namun sebaiknya pada malam sebelum
uji dilakukan, penderita dianjurkan untuk tidak mengkonsumsi daging merah.
Kadar kreatinin diukur dengan metode kolorimetri menggunakan spektrofotometer,
fotometer atau analyzer kimiawi.

b) Nilai Rujukan
ANAK :
 Bayi baru lahir : 0,8-1,4 mg/dl.
 Bayi : 0,7-1,4 mg/dl.
 Anak (2-6 tahun) : 0,3-0,6 mg/dl. Anak yang lebih tua : 0,4-1,2 mg/dl.
 Kadar agak meningkat seiring dengan bertambahnya usia, akibat pertambahan massa
otot.

DEWASA :
 Laki-laki : 0,6-1,3 mg/dl.
 Perempuan : 0,5-1,0 mg/dl.
 (Wanita sedikit lebih rendah karena massa otot yang lebih rendah daripada pria).

LANSIA :
 Kadarnya mungkin berkurang akibat penurunan massa otot dan penurunan produksi
kreatinin.

SUMBER

https://www.gurupendidikan.co.id/metabolisme-protein

https://academia.co.id/metabolisme/protein

SOAL 5. MEMAHAMI PROSES METABOLISME PROTEIN


1. Proses kimia yang digunakan oleh tubuh untuk memecah protein makanan atau endogen menjadi
asam amino adalah…..
A. Siklus krebs
B. Metabolisme protein
C. Penentu kadar kretinin
D. Ureum darah
E. Trasminasi

2. Protein makanan yang masuk dicerna menjadi…..


A. Asam nitrat
B. Asam asetat
C. Asam nukleat
D. Asam amino
E. Asam sulfat

3. Asam amino yang ada di dalam darah berasal dari…..sumber.


A. 3
B. 4
C. 5
D. 6
E. 7

4. Jika jumlah asam amino terlalu berlebihan, maka akan diubah menjadi…..
A. Asam nitrat
B. Asam asetat
C. Asam nukleat
D. Asam sulfat
E. Asam keto

5. Mekanisme pengubahan protein sendiri dibagi menjadi…..


A. 1
B. 2
C. 3
D. 4
E. 5

6. Protein bisa didapatkan manusia dari konsumsi…...


A. Sayuran hijau
B. Buah-buahan
C. Umbi-umbian
D. Akar
E. Kacang-kacangan

7. Jika sampai di bagian kulit, H2O diekskresikan menjadi…..


A. Daki
B. Keringat
C. Tompel
D. Jerawat
E. Kutil

8. Tahapan proses metabolisme protein ada berapa…..


A. 1
B. 2
C. 3
D. 4
E. 5

9. Substrat asam amino digunakan saat proses respirasi dan menghasilkan zat sisa berupa…..
A. NaCl
B. NH3
C. CaO
D. H2O
E. Mg(OH)2

10. Metabolisme protein juga menghasilkan senyawa yang sifatnya sebagai…..


A. Racun
B. Komponen
C. Penawar
D. Penyambung
E. Pengurai

11. NH4OH dan NH3 akan diubah terlebih dahulu menjadi…..di bagian organ hati.
A. Racun
B. Darah
C. Oksigen
D. Urea
E. Urin

12. Reaksi transaminasi sifatnya bisa kembali karena memiliki tetapan seimbang hingga…..
A. 1.0
B. 1.1
C. 1.5
D. 2
E. 2.3

13. ….. membawa instruksi untuk membangun sel-sel dan jaringan.


A. Gen
B. Kromoson
C. Ribosom
D. RNA
E. DNA

14. Pengangkutan kedua zat sisa ini dilakukan oleh plasma darah di pembuluh darah menuju paru-
paru. Selanjutnya diekskresikan keluar tubuh, tetapi untuk H2O yang berbentuk cair akan
dipindahkan ke…..
A. Hidung dan paru-paru
B. Otak
C. Jantung
D. Kulit dan ginjal
E. Lambung

15. Dapat mengumpulkan berbagai macam gugus asam amino dan menjadi asam amino glutamat.
Tujuan dari…..
A. Senyawa asam amino
B. Pengangkutan asam amino
C. Transminasi asam amino
D. Deaminasi asam amino
E. Transportasi asma amino

16. Asam glutamat yang dibantu NAD dan dikatalis oleh enzim L-glutamat menjadi jenis asam amino
yang bekerja pada proses…..
A. Senyawa
B. Pengangkutan
C. Transminasi
D. Deaminasi
E. Transportasi

17. Terdapat…..tahap siklus krebs yang terjadi secara terus-menerus.


A. 5
B. 6
C. 7
D. 8
E. 9

18. Produk hasil proses dekarboksilasi oksidatif kemudian akan digunakan bahan untuk melakukan
siklus krebs. Yaitu…..
A. Asetil-koA
B. Eter
C. Kloroform
D. Etil
E. Suksinil-koA
19. Energi yang dilepaskan digunakan untuk mengubah guanosin difosfat (GDP) dan fosforilasi (Pi)
menjadi guanosin trifosfat (GTP), yang kemudian digunakan untuk membuat…..
A. DNA
B. ADP
C. ATP
D. RNA
E. PCr

20. Dari delapan proses siklus krebs, nantinya akan menghasilkan…..ATP.


A. 8
B. 9
C. 10
D. 11
E. 12

21. Suksinat yang dihasilkan dari proses sebelumnya lalu dioksidasi menjadi…..
A. Fumarat
B. Isositrak
C. Karbon dioksida
D. Guanosin trifosfat
E. Oksaloasetat

22. Pengukuran berdasarkan atas reaksi enzimatik dengan diasetil monoksim yang memanfaatkan
enzim…..
A. Alfa-ketogluarat dehidrogen
B. Dehidrogenasi isositrat
C. Sitrat sintase
D. Aconitase
E. Urease

23. Ureum darah dengan nilai rujukan 5-15 mg/dl. Terdapat pada…..
A. Lansia
B. Dewasa
C. Anak-anak
D. Bayi
E. Remaja

24. Jenis sampel untuk uji kreatinin darah dan ureum darah adalah…..
A. Ribosom
B. Kromosom
C. Plasma heparin
D. Sel-sel
E. Gen

25. Anak 2-6 tahun pada uji kreatinin darah memiliki nilai rujukan…..
A. 0,8-1,4 mg/dl
B. 0,7-1,4 mg/dl
C. 0,3-0,6 mg/dl
D. 0,4-1,2 mg/dl
E. 0,6-1,3 mg/dl

Anda mungkin juga menyukai