Anda di halaman 1dari 13

KIMIA KLINIK

Non Protein Nitrogen


Kelompok 3 :

1. Manzilah Ziyan ( KHGE 19060 )


2. Nova Nurhati ( KHGE 19061 )
3. Novi Siti Asiyah ( KHGE 19062 )
4. Novi Siti Marwah ( KHGE 19063 )
5. Nurul Azmi A ( KHGE 19064 )
6. Putri Puspita W ( KHGE 19065 )
7. Rain Restu Januar ( KHGE 19066 )
8. Restu Suci Pebriani ( KHGE 19067 )
9. Rini Handayani ( KHGE 19068 )
10. Riska Nurlela ( KHGE 19069 )
Definisi
Non Protein Nitrogen

Dalam jaringan hidup, nitrogen terdapat sebagai protein dalam jumlah relatif besar
dan sebagai non protein nitrogen (NPN) dalam jumlah relatif kecil. Sumber Nitogen yang
terbesar berasal dari Protein yang berasal dari makanan.
Non protein nitrogen Adalah senyawa – senyawa nitrogen bukan protein yang berasal
dari katabolisme protein dan asam nukleat. Ada lebih dari 15 NPN Berbeda dalam plasma.
Ada lebih dari 15 NPN berbeda dalam plasma dengan konsentrasi total nitrogen 250-400
mg/L, NPN terbesar adalah urea 45%.
Jenis – jenis Non Protein Nitrogen

1. Ureum

2. Asam Urat

3. Kreatinin

4. Amonia

5. Asam Amino
1. Ureum
• Urea dibentuk dihati dari katabolisme asam amino/protein
• Merupakan produk ekskresi metabolisme protein
• Urea difiltrasi diglomerulus dan direabsorbsi ditubulus
• Reabsorbsi menjadi lebih besar dengan meningkatnya kadar urea
dalam urine. Sebaliknya reabsorbsi berkurang bila urine makin
cair. Meningkatnya urea dalam darah dinamakan uremia
• Keadaan ini disebabkan oleh ekskresi urea yang terhambat karena
kegagalan fungsi ginjal.
• Urea darah seringkali diperiksa atas nitrogennya yang disebut
dengan istilah BUN (Blood Urea Nitrogen)
• Endproduct utama dari katabolisme protein dan asam-asam amino
• Dari Hati Darah cairan intra dan ekstra selular
• Didifusikan bebas melalui membran sel
• Diekskresikan oleh ginjal, keringat (sedikit), diuraikan oleh bakteri
dalam usus
• Ekskresi urea bergantung pada derajat hidrasi
• Hasil penetapan kadar ureum UREA / BUN = 60/28 = 2,14
• Faktor-faktor yang mempengaruhi kadar ureum dalam darah dan
urin : (1) Diet,
(2) Umur,
(3) Penyakit/kelainan metabolisme
2. Asam Urat
• Asam urat adalah produk utama dari katabolisme nukleosida, purin,
adenosin, dan guanosin.
• Disintesis dihati dan dikatalis oleh enzim Xantin Oksidase.
• Selanjutnya uric acid diangkut ke ginjal → fungsi ginjal berpengaruh
pada eksresi UA.
• Dalam jumlah kecil, UA merupakan zat organik yang normal terdapat
dalam urine.
• Hyperuricemia : kadar asam urat dalam serum yang lebih dari normal
Kristal asam urat dalam urine tidak mungkin larut pada ph < 6.
• Nilai normal :
Laki – laki : 4,0 – 8,5 mg/dl
Wanita : 2,7 – 7,3 mg/d
3. Kreatinin
• Kreatinin disintesa diari asam amino diproduksi terutama di hati dan
ginjal. 98% dari total kreatinin terdapat dalam otot
• Kadar kreatinin dalam darah normal :
- Laki – laki : 0,2 – 0,6 mg/dl
- Perempuan : 0,6 – 1,0 mg/dl
• Kreatinin secara normal didalam darah akan disaring oleh ginjal dan
terakumulasi menjadi urine.
• Peningkatan kadar kreatinin dalam plasma dan jaringan tubuh lain akan
meningkatkan resiko kerusakan pada ginjal.
• Kreatinin difiltrasi glomerulus dan tidak diabsorbsi oleh tubulus
Sehingga hasil lebih akurat dibandingkan pemeriksaan ureum dalam
menilai penurunan GFR.
• Kreatinin disekresi oleh tubulus jika konsentrasi plasma terlalu tinggi.
• Keadaan yang berhubungan dengan peningkatan kadar kreatinin
adalah : gagal ginjal akut dan kronis (syok berkepanjangan,
kanker(usus, kandung kemih, testis , uterus dan prostat), leukemia,
diet tinggi protein.
• Keadaan yang berhubungan dengan penurunan kadar kreatinin dapat
dijumpai pada: kurangnya asupan nutrisi.
4. Ammonia
• Ammonia adalah hasil katabolisme protein.
• Fungsi ammonia adalah sebagai regulasi elektrolit pH
• Banyak diserap dari usus yang terbentuk oleh degradasi bakteri dari
Diet protein dan Urea.
• Sebagian besar ammonia dibentuk oleh bakteri di usus dari protein
makanan ataupun dari urea.
• Ammonia dibentuk dihati dengan oksidatif deaminasi asam amino,
terutama glutamic dehydrogenase yang mengkatalisa deaminase dari
L. glutarat → Ketoglutarate.
• Ginjal mengeluarkan 30 – 50 meq ammonia / hari.
• Kadar ammonia dalam darah sangat kecil < 120 mg/dl.
5. Asam Amino
• Asam amino esensiel ialah makhluk hidup tidak dapat membuat jenis
asam amino itu.
• Asam amino bebas yang terdapat dalam jaringan hidup merupakan
hasil residu dari sintesis protein yang kemungkinan hasil degradasi
dari protein.
• Dari asam amino bebas ini dapat terbentuk senyawa-senyawa Non
protein nitrogen lainnya merupakan hasil deaminasi atau
dekarboksilasi dari asam amino bebas, yang dikatalis oleh enzim-
enzim tertentu
• Banyak senyawa – senyawa amina yang dapat terbentuk dari asam-
asam amino bebas, seperti amonia sebagai hasil deaminasi asam amino
bebas.

https://repository.und.ac.id/
Proses Sintesis Dan Ekskresi Ureum

Hampir seluruh urea dibentuk di dalam hati, dari


katabolisme asam – asam amino dan merupakan
produk ekskresi metabolisme protein yang
utama. Di dalam tubuh, hati berfungsi untuk
mengolah amonia menjadi urea. Setelah itu, urea
yang diolah di hati akan dibuang melalui
sistem ekskresi pada ginjal lewat urine. Selain
amonia, zat lain yang dibuang atau diekskresi
oleh hati adalah zat beracun dalam darah,
misalnya akibat konsumsi alkohol atau obat-
obatan.

http://eprints.ums.ac.id/20698/2/BAB_I.pdf
Proses Sintesis dan Ekskresi Asam Urat

Sintesis asam urat dimulai dari terbentuknya basa purin dari gugus ribosa yaitu 5
phosphoribosyl-1-pirophosphat (PRPP) yang didapat dari ribose 5 fosfat yang disintesis
dengan ATP (Adenosine triphosphate).
Reaksi pertama, PRPP bereaksi dengan glutamin membentuk fosforibosilamin yang
mempunyai sembilan cincin purin. Reaksi ini dikatalisis oleh PRPP glutamil
amidotranferase, suatu enzim yang dihambat oleh produk nukleotida inosine monophosphat
(IMP), adenine monophosphat (AMP) dan guanine monophosphat (GMP). Ketiga
nukleotida ini juga menghambat sintesis PRPP sehingga memperlambat produksi nukleotida
purin dengan menurunkan kadar substrat PRPP.
Proses ekskresi asam urat meliputi filtrasi glomerulus, reabsorpsi tubulus , dan sekresi
tubulus.
http://repository.poltekkes-denpasar.ac.id/218/3/BAB%20II.pdf
THANK YOU…

Anda mungkin juga menyukai