Anda di halaman 1dari 8

BERITA ACARA FARMASI RUMAH SAKIT KELOMPOK 4 :

Nama Anggota Kelompok 4 :

Amrina Rossada S (1800004)

Andrian hidayat (1800005)

Delvi (1800011)

Elsi Berliana (1800018)

Mutiara Al Hayyu (1800029)

Rila Novia Marista (1800038)

Rusendra (1800042)

Selfiani (1800043)

Selley Andrey Agoesthin (1800044)

Sheliya Azhari (1800045)

Siti Annisa (1800046)

Tri Damaiyanti (1800050)

Pertanyaan :

1. Pertanyaan :Sasaran epo pada poin ke 6, edukasi berkelanjutan seperti apa yg di berikan?
Namapenanya : Nursyifa 1800032 (kelompok 3)
Dijawab oleh : Selfiani (1800043) :
Memberikan edukasi lanjutan kepada tenaga kefarmasian ttg wewenang dan
tanggung jawab apoteker dalam EPO agar tindakan yg diambil dapat berupa pengaturan
atau edukasi yg cocok dengan keadaan dan kebijakan rumah sakit untuk mengurangi
resiko yg tidak diinginkan, makanya harus dilakukan materi edukasi yg berkelanjutan
sesuai dengan pengaturan yang ada di RS tersebut.
Disanggah Nursyifa saya ingin bertanya sedikit, apakah edukasi lanjutan ini
hanya tentang wewenang dan tanggung jawab apt dalam ep oselfi?
Jawaban :Dalam slide-6 kelompok kami bisa nursyifa lihat bagian 5 nya disitu
juga dikatakan bahwa memberikan edukasi terkait teori dan praktik EPO kepada staf
lain, saya rasa bisa juga kepada tenaga kesehatan lainnya yg juga terkait dalam EPO
tetapi disini yg lebih bertanggung jawab adalah Apoteker, begitu menurut saya sifa

2. Pertanyaan: Bagaimana Membandingkan pola penggunaan obat pada periode waktu


tertentu? ( Tujuan EPO)
Nama penanya : Istivany salsabiela 1800023 (kelompok 3)
Di jawab oleh : Rila Novia Marista (1800038)
Membandingkan pola penggunaan obat pada periode waktu tertentu bisa
dilakukan dengan melihat hasil evaluasi penggunaan obat yang dilakukan, karena pola
penggunaan obat akan terus berubah. Jadi pada kegiatan EPO (evaluasi penggunaan
obat ) nantinya akan didapatkan data yang bisa menunjang tenaga kesehatan untuk
membandingkan pola penggunaan obat.

3. Pertanyaan: Pada kegiatan praktek epo,maksud dari mengevalusi obat secara kualitatif
dan kuantitatif coba berikan contoh
Namapenanya :Mazanifebriana 1800026 (kelompok 1)
Dijawab oleh : Tri Damaiyanti (1800050)
Evaluasi secara kuantitatif adalah evaluasi penggunaan obat yang didasarkan pada
jumlah pasien terbanyak,jumlah penggunaan golongan obat terbanyak,dan jumlah
penyakit terbanyak. Contohnya
Juga sama seperti evaluasi secara kualitatif dikarenakan penggunakan antibiotik yang
juga lebih banyak digunakan,kemudian untuk penyakit pada gagal ginjal kronik yg
memasuki 10 besar penyakit terbanyak

Sedangkan evaluasi secara kualitatif adalah evaluasi penggunaan obat yang didasarkan
pada kriteria penggunaan obat yang telah ditetapkan terlebih daluhu spt dosis
obat,interaksi obat dan efek samping. Contohnya pada penggunaan antibiotik,seperti yang
kita ketahui penggunaan berbagai antibiotik banyak yang kurang tepat.

Oleh karena itu mengevaluasi penggunaan obat perlu dilakukan baik secara kualitatif
maunpun secara kuantitatif
4. Pertanyaan :apa tanggung jawab apoteker dalam program EPO?
Namapenanya :aldasyafitri (1800003)kelompok 3
Dijawab oleh : Sheliya Azhari (1800045)
TANGGUNG JAWAB APOTEKER DALAM PROGRAM EPO
 Bekerja sama dengan staf medis dan dengan yang lain, mengadakan koordinasi harian
program EPO
 Menyediakan data kuantitatif penggunaan obat untuk menetapkan obat yang akan
dievaluasi (data konsumtif terakhir)
 Menyiapkan konsep kriteria penggunaan obat/standar dengan bekerja sama dengan
staf medik dan lain-lain untuk disetujui oleh Tim EPO, PFT, dan ketua Komite
Medik.
 Mengumpulkan data penggunaan obat yang akan dievaluasi dan mengkaji order obat,
profil pengobatan pasien (P3), terhadap kriteria penggunaan obat yang telah
ditetapkan.
 Menginterpretasikan dan melaporkan temuan evaluasi kepada Tim EPO, dan
memformulasikan rekomendasi tindakan perbaikan yang akan diusulkan Tim EPO ke
pimpinan rumah sakit.
 Berpartisipasi dalam program tindakan perbaikan, misalnya dalam edukasi untuk
memperbaiki temuan evaluasi.
 Memantau keefektifan tindakan perbaikan dan membuat laporan tertulis tentang hasil
pemantauan tersebut.

5. Pertanyaan : Apa saja persyaratan untuk dispensing sediaan steril


Nama penanya : putri aisyah NIM 1800034 (kelompok 1)
Di jawab oleh : Mutiara al hayyu (1800029)
Pencampuran sediaan steril memerlukan SDM yang terlatih, fasilitas dan
peralatan serta prosedur penanganan secara khusus maka, Direktorat Bina Farmasi
Komunitas dan Klinik perlu menyusun Pedoman
1. Pedoman Dasar Dispensing Aseptik,
2. Pencampuran Obat Suntik dan Penanganan Sediaan Sitostatika, dan
3. Pedoman Penyiapan Nutrisi Parenteral

6. Pertanyaan : apa maksud dari identificator peresepan


Namapenanya :Ika zulaikha 1800021 kelompok 2
Di jawab oleh : Elsi Berliana (1800018)
identicator peresepan adalah suatu proses untuk mencari, menghitung dan
mengumpul kan data atau informasi dari resep.
Identicator peresepan ada 3 bagian
- % peresepan dengan nama generik
- % peresepan dengan obat antibiotik
- % peresepan dengan suntikan.

7. Pertanyaan :Pada slide nomor 8 ada 3 faktor, itu faktor apa?dan jelaskan masing masing
NamaPenanya :RoschaUlfaFrasesanim 1800041 kelompok 2
Di jawab oleh : Siti Annisa (1800046)
Faktor dari kegiatan dispensing sediaan steril
1. Ruang Khusus
a. Ruang persiapan
Ruangan yang digunakan untuk administrasi dan penyiapan alat
kesehatan dan bahan obat (etiket, pelabelan, penghitungan dosis
dan volume cairan).
b. Ruang cuci tangan dan ruang ganti pakaian
Sebelum masuk ke ruang antara, petugas harus mencuci tangan,
ganti pakaian kerja dan memakai alat pelindung diri (APD).
c. Ruang antara (Ante room)
Petugas yang akan masuk ke ruang steril melalui suatu ruang
antara
d. Ruang steril (Clean room)
Ruangan steril harus memenuhi syarat sebagai berikut :
1) Jumlah partikel berukuran 0,5 mikron tidak lebih dari 350.000
partikel
2) Jumlah jasad renik tidak lebih dari 100 per meter kubik udara.
3) Suhu 18 – 22°C
4) Kelembaban 35 – 50%
5) Di lengkapi High Efficiency Particulate Air

2.(HEPA) Filter
Hepa Filter adalah suatu media penyaring sperti kertas yang dilipat dan dirangkai dalam
frame untuk menyaring partikel udara. Hepa Filter biasa digunakan dalam sistem HVAC
dimana udara bersih, steril dan laminar sangat dibutuhkan.
Filter ini hanya dimaksudkan untuk menyaring udara yang berada di dalam ruangan yang
tingkat debu atau partikel dihitung untuk mencegah terjadinya kontaminasi.sebagai
contoh udara di dalam industri maupun laboratorium steril.

3. Lemari pencampuran
Lemari yang di gunakan untuk pencampuran Obat steril sesuai kebutuhan pasien yang
menjamin kompatibilitas dan stabilitas Obat mau pun wadah sesuatu dengan dosis yg di
tetapkan
Sekian Terimakasih

8. Pertanyaan : bagaimana peran kita sebagai farmasis untuk mencapai tujuan dari epo
tersebut?
Nama penanya : Nadya Tul Husna 1800030 (kelompok 2)
Di jawab oleh : Amrina rossada septilapani (1800004)
peranan farmasis dalam epo ni lebih ke apoteker,nanti peran apoteker pada epo tu
seperti dibawah ini:
-menyediakan data kuantitatif penggunaan obat bagi tim epo kemudian menetapkan
kriteria obat yg dievaluasi dan apa aja obat yg dievaluasi
- bekerja sama dg staf medik dlm menyusun penggunaan obat
- apoteker tu hanya menyediakan sumber data bagi tim epo (spt rekam medik,obat
khusus/gol. , laporan lab,dll)
- bersama dg tim epo utk mengevaluasi data penggunaan obat thdp standar penggunaan
obat yg telah ditetapkan terus menetapkan temuan dan memformulasikan rekomendasi
perbaikan ketidaktepatan penggunaan obat
- menyampaikan temuannya dan rekomendasinya kpd PFT
- apoteker brsma tim epo mengadakan pemantauan keefektifan thd tindakan perbaikan
- apoteker brsma tim epo membuat laporan ttg keefektifan/ketidakefektifan tindakan
perbaikan trs merekomendasikannya kpd PFT

9. Pertanyaan : Kapan dan siapa yg berhak mendapat pelayanan tersebut serta siapa saja
yang berhak melakukan pelayanan EPO, dispensing sediaansteril, dan PKOD ?
Nama penanya :khairunnisa (1800024)kelompok 2
Dijawab oleh : Selley andrey agoesthin (1800044)
EPO
-yang berhak mendapatkan pelayanan adalah pasien yang sedang mengkonsumsi obat
-yang berhak melakukan adalah Apoteker dan TTK.

Dispensing sediaan steril


-yang berhak mendapatkan pelayanan adalah untuk pasien yang kekurangan cairan tubuh
contohnya seperti infus
-yang berhak melakukan adalah Apoteker dan TTK

PKOD
-yang berhak mendapatkan pelayanan adalah pasien yang memiliki riwayat hipertensi
-yang berhak memberikan adalah Apoteker dan TTK

10. Pertanyaan :coba jelaskan yang dimaksud ketiga indikator dalam faktor2 yang harus
diperhatikan dalam melakukan EPO?
Namapenanya : riani Hidayah (1800037) kelompok 2
Jawaban sama seperti pertanyaan no 11
11. Pertanyaan : jelaskan masing masing faktor pada slide ke 4
Namapenanya : Eliza AdeliaNur (1800017) kelompok 2
Dijawab oleh : delvi

12. Pertanyaan :apa faktor yang perlu diperhatikan dalam melakukan pemantauan kada robat
dalam darah (PKOD)?
Namapenanya :Annisa Yuri 1800007 (kelompok 2)
Dijawab oleh : Andrian Hidayat 1800005
Pemantauan Kadar Obat dalam Darah (PKOD) merupakan
interpretasi hasil pemeriksaan kadar Obat tertentu atas
permintaan dari dokter yang merawat karena indeks terapi
yang sempit atau atas usulan dari Apoteker kepada dokter.
PKOD bertujuan:
a. mengetahui Kadar Obat dalam Darah; dan
b. memberikan rekomendasi kepada dokter yang merawat.
Kegiatan PKOD meliputi:
a. melakukan penilaian kebutuhan pasien yang membutuhkan Pemeriksaan Kadar Obat
dalam Darah (PKOD);
b. mendiskusikan kepada dokter untuk persetujuan melakukan
Pemeriksaan Kadar Obat dalam Darah (PKOD); dan
c. menganalisis hasil Pemeriksaan Kadar Obat dalam Darah
Faktor yang mempengaruhi pkod pemilahan obat dan rancangan regimen seperti (berapa
banyak obat di berikan ,berapa lama ,hari apa obat diberikan )

Anda mungkin juga menyukai