Anda di halaman 1dari 16

Makalah

SILABUS
(Disusun dan didiskusikan pada mata kuliah Kurikulum Pembelajaran yang
diampu oleh Dr. Hartono D Mamu M.Pd)

Oleh :
Septia Yusuf
431418057
Kelas B Pendidikan Biologi

JURUSAN BIOLOGI
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS NEGERI GORONTALO
2020

KATA PENGANTAR
Puji syukur ke hadirat Tuhan yang Maha Esa, karena ia senantiasa
memberikan nikmatnya sehingga penyusunan makalah yang berjudul “Silabus”
dapat diselesaikan dengan baik. Walaupun mungkin dalam penulisan masih ada
kesalahan dan kekeliruan namun penulis yakin bahwa manusia itu tidak ada yang
sempurna, mudah-mudahan melalui kelemahan itulah yang akan membawa
kesadaran kita akan kebesaran tuhan yang maha esa. Pada kesempatan ini, penulis
mengucapkan terima kasih atas bantuan dan usaha yang telah membantu saya
dalam membuat makalah ini niscaya tanpa adanya bantuan dari berbagai pihak
penyusunan makalah ini tidak akan terwujud.
Penyelesaian makalah ini hanya dapat terlaksana karena bantuan pikiran,
tenaga dan moril dari berbagai pihak. Oleh karena itu kami menyampaikan
terima kasih. Akhir kata, penulis menyadari bahwa karya makalah ini masih jauh
dari kesempurnaan. Sehingga segala kritik dan saran yang bersifat membangun
diharapkan demi penyempurnaan makalah ini.

Gorontalo, 26 Maret 2020

Penyusun

DAFTAR ISI

ii
KATA PENGANTAR..........................................................................................ii
DAFTAR ISI........................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN....................................................................................1
1.1 Latar Belakang.......................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah..................................................................................2
1.3 Tujuan.....................................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN.....................................................................................3
2.1 Pengertian dan Landasan Pengembangan Silabus.................................3
2.2 Prinsip-prinsip dan Komponen Pengembangan Silabus........................5
2.3 Langkah-langkah Pengembangan Silabus.............................................8
BAB III PENUTUP.............................................................................................12
3.1 Kesimpulan............................................................................................12
3.2 Saran.......................................................................................................12
DAFTAR PUSTAKA

iii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Istilah silabus digunakan untuk menyebut suatu produk pengembangan
kurikulum berupa penjabaran lebih lanjut dari standar kompetensi dan kompetensi
dasar yang ingin dicapai, dan pokokpokok serta uraian materi yang perlu
dipelajari peserta didik. Pengembangan silabus sebenarnya sama dengan
pengembangan kurikulum. Pengembangan kurikulum dan pembelajaran menurut
Muslic, untuk menjawab pertanyaan (1) apa yang akan diajarkan (standar
kompetensi, kompetensi dasar, dan materi pelajaran) (2) bagaimana cara
mengajarkannya (pengalaman belajar, metode, media) dan (3) bagaimana cara
mengetahui pencapaiannya (evaluasi dan sistem penilaiannya). Bertitik tolak dari
pertanyaanpertanyaan tersebut dapat ditegaskan bahwa silabus merupakan
penjabaran standar kompetensi dan kompetensi dasar ke dalam materi pokok,
kegiatan pembelajaran, dan indikator pencapaian kompetensi.
Silabus sebagai guide line untuk menyusun rencana pembelajaran,
implementasi pembelajaran, dan tindaklanjut pembelajaran terdiri atas komponen
standar kompetensi, kompetensi dasar, materi pokok, strategi pembelajaran,
alokasi waktu, dan sumber bahan dan alat yang digunaan untuk pembelajaran.
Komponenkomponen silabus dianalisis dan dinilai agar dapat ditentukan alokasi
waktu, materi pelajaran, dan sumber-sumber belajar yang akan mengukur
pencapaian standar kompetensi dan kompetensi dasar bagi peserta didik. Bertitik
tolak dari pemikiran tersebut, pembahasan pada makalah ini difokuskan pada
silabus sebagai landasan pelaksanaan dan pengembangan pembelajaran bagi guru
yang professional
1.2 Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan Pengertian silabus dan Landasan
Pengembangan Silabus?
2. Bagaimana Prinsip-prinsip dan Komponen Pengembangan Silabus?
3. Bagaimana Langkah-langkah Pengembangan Silabus?
1.3 Tujuan
1. Untuk mengetahui apa yang dimaksud dengan Pengertian silabus dan
Landasan Pengembangan Silabus
2. Untuk mengetahui bagaimana prinsip-prinsip dan komponen
pengembangan silabus?
3. Untuk mengetahui langkah-langkah pengembangan silabus

BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian dan Landasan Pengembangan Silabus
2.1.1 Pengertian Silabus
Silabus adalah rencana pembelajaran pada suatu dan/atau kelompok mata
pelajaran/tema tertentu yang mencakup standar kompetensi, kompetensi dasar,
materi pokok/pembelajaran, kegiatan pembelajaran, indikator, penilaian, alokasi
waktu, dan sumber/bahan/alat belajar. Silabus merupakan penjabaran standar
kompetensi dan kompetensi dasar ke dalam materi pokok/pembelajaran, kegiatan
pembelajaran, dan indikator pencapaian kompetensi untuk penilaian.
Silabus merupakan produk utama dari pengembangan kurikulum sebagai
suatu rencana tertulis pada suatu satuan pendidikan yang harus memiliki
keterkaitan dengan produk pengembangan kurikulum lainnya, yaitu proses
pembelajaran. Silabus dapat dikatakan sebagai kurikulum ideal (ideal/potential
curriculum), sedangkan proses pembelajaran merupakan kurikulum aktual
(actual/real curriculum).
Silabus juga merupakan hasil atau produk pengembangan disain
pembelajaran, seperti Pola Dasar Kegiatan Belajar Mengajar (PDKBM) dan
Garis-garis Besar Program Pembelajaran (GBPP). Dalam silabus tersebut memuat
komponen-komponen minimal dari kurikulum satuan pendidikan. Untuk
mengadakan pengkajian terhadap kurikulum yang sedang dilaksanakan pada suatu
satuan pendidikan, bisa dilakukan melalui penelaahan silabus yang telah
dikembangkan dan diberlakukan. Dari pengkajian terhadap silabus bisa
memberikan berbagai informasi, di antaranya dapat dilihat apakah kurikulum
sebagai suatu teori telah diterjemahkan dengan baik. Melalui silabus dapat
ditelaah standar kompetensi dan kompetensi yang akan dicapai, materi yang akan
dikembangkan, proses yang diharapkan terjadi, serta bagaimana cara mengukur
keberhasilan belajar. Dari silabus juga akan tampak apakah hubungan antara satu
komponen dengan komponen lainnya harmonis atau tidak. Karena itu kedudukan
silabus dalam telaah kurikulum tingkat satuan pendidikan sangatlah penting. 6
Silabus merupakan salah satu tahapan dalam pengembangan kurikulum tingkat
satuan pendidikan, khususnya untuk menjawab “apa yang harus dipelajari?”, juga
merupakan penjabaran lebih lanjut tentang pokok-pokok program dalam satu mata
pelajaran yang diturunkan dari standar kompetensi dan kompetensi dasar yang
telah ditetapkan ke dalam rincian kegiatan dan strategi pembelajaran, kegiatan dan
strategi penilaian, dan pengalokasian waktu.
Silabus pada dasarnya merupakan program yang bersifat makro yang harus
dijabarkan lagi ke dalam program-program pembelajaran yang lebih rinci, yaitu
rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP). Silabus merupakan program yang
dilaksanakan untuk jangka waktu yang cukup panjang (satu semester), menjadi
acuan dalam mengembangkan RPP yang merupakan program untuk jangka waktu
yang lebih singkat. Silabus adalah rencana pembelajaran pada suatu dan/atau
kelompok mata pelajaran/tema tertentu yang mencakup standar kompetensi,
kompetensi dasar, materi pokok/pembelajaran, kegiatan pembelajaran, indikator,
penilaian, alokasi waktu, dan sumber/bahan/alat belajar. Silabus merupakan
penjabaran standar kompetensi dan kompetensi dasar ke dalam materi
pokok/pembelajaran, kegiatan pembelajaran, dan indikator pencapaian
kompetensi untuk penilaian.
2.1.2 Landasan pengembangan silabus
Pengembangan silabus menurut kurikulum 2013 berbeda dengan pengembangan
silabus sebelumnya, yaitu kurikulum 2004 (KBK) maupun kurikulum KTSP .
Menurut Kurikulum 2013, bahwa pengembangan silabus dilakukan secara
nasional bersamaan dengam pengembangan kurikulum itu sendiri. (Kemendikbud,
2013). Hal ini cukup dipahami karena pada dasarnya silabus merupakan salah satu
produk dari pengembangan kurikulum itu sendiri.
1) Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 19 Tahun 2005 tentang
Standar Nasional Pendidikan Pasal 17 Ayat (2):
”Sekolah dan komite sekolah, atau madrasah dan komite madrasah,
mengembangkan kurikulum tingkat satuan pendidikan dan silabusnya
berdasarkan kerangka dasar kurikulum dan standar kompetensi lulusan, di
bawah supervisi dinas kabupaten/kota yang bertanggung jawab di bidang
pendidikan untuk SD, SMP, SMA dan SMK, dan departemen yang
menangani urusan pemerintahan di bidang agama untuk MI, MTs, MA,
dan MAK”.
2) Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 19 Tahun 2005 tentang
Standar Nasional Pendidikan Pasal 20:
”Perencanaan proses pembelajaran meliputi silabus dan rencana
pelaksanaan pembelajaran yang memuat sekurang-kurangnya tujuan
pembelajaran, materi ajar, metode pengajaran, sumber belajar, dan
penilaian hasil belajar”.
2.2 Prinsip-prinsip dan Komponen Pengembangan Silabus
2.2.1 Prinsip-prinsip pengembangan silabus
a. Ilmiah
Keseluruhan materi dan kegiatan yang menjadi muatan dalam silabus
harus benar dan dapat dipertanggungjawabkan secara keilmuan.
b. Relevan Darussalam
Cakupan, kedalaman, tingkat kesukaran dan urutan penyajian materi
dalam silabus sesuai dengan tingkat perkembangan fisik, intelektual,
sosial, emosional, dan spritual peserta didik.
c. Sistematis
Komponen-komponen silabus saling berhubungan secara fungsional dalam
mencapai kompetensi.
d. Konsisten
Adanya hubungan yang konsisten (ajeg, taat asas) antara kompetensi
dasar, indikator, materi pokok, pengalaman belajar, sumber belajar, dan
sistem penilaian.
e. Memadai
Cakupan indikator, materi pokok, pengalaman belajar, sumber belajar, dan
sistem penilaian cukup untuk menunjang pencapaian kompetensi dasar.
f. Aktual dan Kontekstual
Cakupan indikator, materi pokok, pengalaman belajar, sumber belajar, dan
sistem penilaian memperhatikan perkembangan ilmu, teknologi, dan seni
mutakhir dalam kehidupan nyata, dan peristiwa yang terjadi.
g. Fleksibel
Keseluruhan komponen silabus dapat mengakomodasi keragaman peserta
didik, pendidik, serta dinamika perubahan yang terjadi di sekolah dan
tuntutan masyarakat.
h. Menyeluruh
Komponen silabus mencakup keseluruhan ranah kompetensi (kognitif,
afektif, psikomotor).
2.2.2 Komponen Silabus
Pada hakikatnya silabus minimal memuat enam komponen utama, yakni: (1)
standar kompetensi; (2) kompetensi dasar; (3) indikator; (4) materi standar; (5)
standar proses (kegiatan belajar mengajar); dan (6) standar penilaian.
Pengembangan terhadap komponen-komponen tersebut merupakan kewenangan
mutlak guru, termasuk pengembangan format silabus, dan penambahan
komponen-komponen lain silabus di luar komponen minimal. Semakin rinci
silabus, semakin membantu memudahkan guru dalam menjabarkannya ke dalam
rencana pelaksanaan pembelajaran.
Seluruh komponen dalam silabus berbasis multikultural yang baik, maka
pendidik tidak hanya mampu membangun kecakapan dan keahlian peserta didik
dalam mata pelajaran yang diajarkan. Namun juga mampu untuk menjadi
transformator pendidikan multikultural yang mampu menanamkan nilai-nilai
pluralisme, humanisme, dan demokrasi secara langsung di sekolah kepada para
peserta didiknya.Sehingga peserta didik akan mempunyai karakter yang kuat
untuk selalu bersikap demokratis, pluralis, dan humanis.
Pada kurikulum 2013 terdapat prinsip khusus yang digunakan dalam penilai
belajar oleh pendidik yang berisikan prinsip-prinsip penilaian autentik. Sedangkan
menurut Supriyono A (2010) prinsip-prinsip Assesment kelas sebagai berikut:
Sahih, penilaian didasarkan pada data yang mencerminkan kemampuan yag
dilakukan, oleh karena itu instrument yang digunakan perlu disusun melalui
prosedur sebagaimana dijelaskan dalam panduan agar memilki bukti kesahihan
dan keandalan. Objektif: Penilaian didasarkan pada prosedur penilaian dan kriteria
yang jelas tanpa dipengaruhi oleh subjektivitas penilai pendidik menggunakan
rubrik atau pedoman dalam memberikan skor terhadap jawaban peserta didik atas
atas butir soal dan tes kinerja. Adil, penilaian tidak menguntungkan atau
merugikan peserta didik karena berkebutuhan khusus serta perbedaan latar
belakang, agama, suku, budaya, adat istiadat, status sosial, ekonomi dan gender.
Terpadu, penilaian oleh pendidik merupakan satu komponen kegiatan
pembelajaran. Dalam hal ini hasil penilaian ini benar-benar dijadikan dasar untuk
memperbaiki proses pembelajaran yang dilaksanakan oleh pendidik. Terbuka,
berarti prosedur penilaian kriteria penilaian, dan dasar pengambilan keputusan
dapat mengakses prosedur dan kriteria penilaian serta dasar penilaian yang
digunakan. Menyeluruh dan berkesinambungan, berarti penilaian mencakup
semua aspek kompetensi dengan menggunakan berbagai teknik penilaian yang
sesuai untuk memantau perkembangan kemampuan peserta didik. Oleh karena itu,
penilaian bukan semata-mata untuk menilai prestasi peserta didik melainkan harus
mencakup semua aspek hasil belajar untuk tujuan pembimbingan dan pembinaan.
Sistematis, berarti penilaian dilakukan secara berencana dan bertahap dengan
mengikuti langkah-langkah baku, penilaian dirancang, dilakukan (menyiapkan
rencana penilaian bersamaan dengan menyusun silabus dan RPP).
Beracuan kriteria, berarti penilaian didasarkan kepada pada ukuran-ukuran
pencapaian kompetensi yang ditetapkan oleh karena itu instrumen penilaian
disusun dengan merujuk pada kompetensi (SKL KI dan KD). Selain itu
pengambilan keputusan didasarkan kepada kriteria pencapaian yang telah
ditetapkan. Akuntabilitas berarti penilaian dapat dipertanggung jawabkan baik dari
segi teknik prosedur maupun hasilnya secara objektif.
2.3 Langkah-langkah Pengembangan Silabus
a. Mengkaji Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar
Mengkaji standar kompetensi dan kompetensi dasar mata pelajaran
sebagaimana tercantum pada Standar Isi, dengan memperhatikan hal-hal berikut:
1) Urutan berdasarkan hierarki konsep disiplin ilmu dan/atau tingkat
kesulitan materi, tidak harus selalu sesuai dengan urutan yang ada di
SI;
2) Keterkaitan antara standar kompetensi dan kompetensi dasar dalam
mata pelajaran;
3) Keterkaitan antara standar kompetensi dan kompetensi dasar antarmata
pelajaran.
b. Mengidentifikasi Materi Pokok/Pembelajaran
Mengidentifikasi materi pokok/pembelajaran yang menunjang pencapaian
kompetensi dasar dengan mempertimbangkan:
1) potensi peserta didik
2) relevansi dengan karakteristik daerah
3) tingkat perkembangan fisik, intelektual, emosional, sosial, dan spritual
peserta didik
4) kebermanfaatan bagi peserta didik
5) struktur keilmuan
6) aktualitas, kedalaman, dan keluasan materi pembelajaran
7) relevansi dengan kebutuhan peserta didik dan tuntutan lingkungan;
dan
8) alokasi waktu.
c. Mengembangkan Kegiatan Pembelajaran
Kegiatan pembelajaran dirancang untuk memberikan pengalaman belajar yang
melibatkan proses mental dan fisik melalui interaksi antarpeserta didik, peserta
didik dengan guru, lingkungan, dan sumber belajar lainnya dalam rangka
pencapaian kompetensi dasar. Pengalaman belajar yang dimaksud dapat terwujud
melalui penggunaan pendekatan pembelajaran yang bervariasi dan berpusat pada
peserta didik. Pengalaman belajar memuat kecakapan hidup yang perlu dikuasai
peserta didik.
Hal-hal yang harus diperhatikan dalam mengembangkan kegiatan
pembelajaran adalah sebagai berikut:
1) Kegiatan pembelajaran disusun untuk memberikan bantuan kepada
para pendidik, khususnya guru, agar dapat melaksanakan proses
pembelajaran secara profesional.
2) Kegiatan pembelajaran memuat rangkaian kegiatan yang harus
dilakukan oleh peserta didik secara berurutan untuk mencapai
kompetensi dasar.
3) Penentuan urutan kegiatan pembelajaran harus sesuai dengan hierarki
konsep materi pembelajaran.
4) Rumusan pernyataan dalam kegiatan pembelajaran minimal
mengandung dua unsur penciri yang mencerminkan pengelolaan
pengalaman belajar siswa, yaitu kegiatan siswa dan materi.
d. Merumuskan Indikator Pencapaian Kompetensi
Indikator merupakan penanda pencapaian kompetensi dasar yang ditandai oleh
perubahan perilaku yang dapat diukur yang mencakup sikap, pengetahuan, dan
keterampilan.
Indikator dikembangkan sesuai dengan karakteristik peserta didik, mata
pelajaran, satuan pendidikan, potensi daerah dan dirumuskan dalam kata kerja
operasional yang terukur dan/atau dapat diobservasi. Indikator digunakan sebagai
dasar untuk menyusun alat penilaian.
e. Penentuan Jenis
Penilaian Penilaian pencapaian kompetensi dasar peserta didik dilakukan
berdasarkan indikator. Penilaian dilakukan dengan menggunakan tes dan non tes
dalam bentuk tertulis maupun lisan, pengamatan kinerja, pengukuran sikap,
penilaian hasil karya berupa tugas, proyek dan/atau produk, penggunaan
portofolio, dan penilaian diri. ”Penilaian merupakan serangkaian kegiatan untuk
memperoleh, menganalisis, dan menafsirkan data tentang proses dan hasil belajar
peserta didik yang dilakukan secara sistematis dan berkesinambungan, sehingga
menjadi informasi yang bermakna dalam pengambilan keputusan.”
Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam penilaian.
1) Penilaian diarahkan untuk mengukur pencapaian kompetensi.
2) Penilaian menggunakan acuan kriteria; yaitu berdasarkan apa yang
bisa dilakukan peserta didik setelah mengikuti proses pembelajaran,
dan bukan untuk menentukan posisi seseorang terhadap kelompoknya.
3) Sistem yang direncanakan adalah sistem penilaian yang berkelanjutan.
Berkelanjutan dalam arti semua indikator ditagih, kemudian hasilnya
dianalisis untuk menentukan kompetensi dasar yang telah dimiliki dan
yang belum, serta untuk mengetahui kesulitan siswa.
4) Hasil penilaian dianalisis untuk menentukan tindak lanjut. Tindak
lanjut berupa perbaikan proses pembelajaran berikutnya, program
remedi bagi peserta didik yang pencapaian kompetensinya di bawah
kriteria ketuntasan, dan program pengayaan bagi peserta didik yang
telah memenuhi kriteria ketuntasan.
5) Sistem penilaian harus disesuaikan dengan pengalaman belajar yang
ditempuh dalam proses pembelajaran. Misalnya, jika pembelajaran
menggunakan pendekatan tugas observasi lapangan maka evaluasi
harus diberikan baik pada proses (keterampilan proses) misalnya
teknik wawancara, maupun produk/hasil melakukan observasi
lapangan yang berupa informasi yang dibutuhkan.
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Silabus merupakan produk utama dari pengembangan kurikulum sebagai suatu
rencana tertulis pada suatu satuan pendidikan yang harus memiliki keterkaitan
dengan produk pengembangan kurikulum lainnya, yaitu proses pembelajaran.
Silabus dapat dikatakan sebagai kurikulum ideal (ideal/potential curriculum),
sedangkan proses pembelajaran merupakan kurikulum aktual (actual/real
curriculum). Pengembangan silabus menurut kurikulum 2013 berbeda dengan
pengembangan silabus sebelumnya, yaitu kurikulum 2004 (KBK) maupun
kurikulum KTSP . Menurut Kurikulum 2013, bahwa pengembangan silabus
dilakukan secara nasional bersamaan dengam pengembangan kurikulum itu
sendiri.
3.2 Saran
Dalam pembuatan makalah ini penyusun menyadari masih banyak kekurangan
, penyusun berharap bagi pembaca untuk saran dan kritiknya guna untuk
menyempurnakan makalah ini dan dapat mengkaji lebih dalam lagi tentang
Silabus
DAFTAR PUSTAKA
Bani.2015. Jurnal Pendidikan, Komunikasi, dan Pemikiran Hukum Islam. Pengembangan
Silabus Dan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Dalam Meningkatkan
Profesionalisme Guru. STAIN Jember. Vol 6, No. 2: 198-209. ISSN: 1978 – 4767.
Beny Susetya. 2017. Jurnal Taman Cendekia. Meningkatkan Kemampuan Guru
Dalam Menyusun Silabus Dan Rpp Melalui Supervisi Akademik Di Sd N
Gambiran Yogyakarta Tahun 2016. VOL. 01 NO. 02. p-ISSN: 2579-5112 | e-
ISSN: 2579-5147.

Nur Lestari, I Wayan Mertha , Kusmiyati. 2019. Jurnal Penelitian Pendidikan IPA
(JPPIPA). Profil Assessmen Autentik Pada Guru-Guru Di Smp Negeri Se-
Kota Mataram. Program Studi Pendidikan Biologi, Universitas Mataram. P-ISSN :
2460-2582 | E-ISSN : 2407-795X.

Sugiyar. 2017. Jurnal Fakultas Agama Islam. Konstruksi Silabus Pendidikan Agama
Islam Berbasis Multikultural. STAIN Ponorogo. Volume 1, Nomor 2. ISSN :
2477-8338.

Trio Ibnu Badar at-Taubany. 2017. Desain Pengembangan Kurikulum 2013 di


Madrasah Edisi Pertama. Kencana : Pertpustakaan Nasional KDT.

Anda mungkin juga menyukai