Anda di halaman 1dari 2

Peternakan Unggas RI Harus Dikelola dengan Teknologi Modern

Pertanianku – Pengelolaan peternakan di Indonesia seharusnya telah menerapkan teknologi

modern dan sudah seharusnya meninggalkan sistem konvensional. Hal ini sepertinya akan benar-

benar terealisasi. Sebab, Direktur Jendral Peternakan dan Kesehatan Hewan Kementerian

Pertanian (Kementan) I Ketut Diarmita mengatakan, dalam beberapa tahun kedepan industri

peternakan unggas akan bertransformasi menggunakan teknologi modern.

Hal itu diungkapkan Ketut saat menghadiri acara penyerahan bantuan kandang unggas

tertutup atau broiler closed houses dari PT Charoen Pokphan Indonesia, Tbk. kepada empat

universitas.

“Industri peternakan masa depan adalah yang efisien, kalau kita tidak mau mengubah, dari yang

konvensional ke modern, kita akan kalah di biaya prosuksi dan akhirnya akan selalu kalah

bersaing,” jelas Ketut, melansir Kompas (27/7).

Pada kesempatan tersebut PT Charoen Pokphan Indonesia, Tbk. memberikan bantuan

kandang unggas tertutup kepada empat universitas, yakni Universitas Airlangga, Universitas

Diponegoro, Universitas Hasanudin, dan Universitas Jenderal Soedirman.

“Saya berbahagia PT Charoen Pokphan Indonesia bisa menyumbangkan closed house kepada

universitas dan mudah-mudahan bisa ditambah, untuk mendorong mahasiswa Fakultas

Peternakan dalam mengembangkan usaha peternakan,” tuturnya.

Ketut mengatakan, karena peralihan teknologi di dalam industri peternakan bergantung

pada kalangan akademisi dalam melakukan penelitian dan pengembangan industri peternakan

kedepan. Selain itu, dengan kerja sama antara pelaku usaha, pemerintah, dan akademisi akan

menghasilkan sumber daya manusia yang ahli dalam dunia perunggasan.


“Setelah keluar dari universitas tidak bingung ketika tamat, seperti bekerja di mana dan kerja

apa, karena mahasiswa sudah punya pengetahuan dan skill yang bisa diterapkan, tidak semata-

mata menunggu bagaimana menjadi Pegawai Negeri Sipil,” jelasnya.

Menurut Ketut, upaya tersebut merupakan salah satu cara transfer teknologi antara pelaku usaha

dan universitas.

“Upaya ini untuk mempercepat transfer pengetahuan baik dari perusahaan ke fakultas begitu juga

sebaliknya. Kedepan ini kita akan bersaing dengan negara-negara yang tidak terbatas, pengaruh

global benar-benar akan mengilas orang-orang yang tidak mau berubah, jadi akan tergilas oleh

perubahan itu sendiri dan itu adalah tantangan,” ucapnya.

Kesimpulan : Peningkatan teknologi sangat diperlukan untuk meningkatkan efisiensi dalam

berproduksi dan juga untuk dapat bersaing dengan peternakan negara lain, dalam peningkatan

teknologi peternakan sangat bergantung kepada sumber daya manusia yang ada.

Anda mungkin juga menyukai