Anda di halaman 1dari 6

SATUAN ACARA PEMBELAJARAN (SAP)

PENCEGAHAN ALZHEIMER

Topik : Pencegahan Alzheimer


Sasaran : Lansia
Tempat :
Hari/ tanggal :

I. Tujuan Instruksional Umum


Diharapkan lansia memahami tentang demensia.

II. Tujuan Instruksional Khusus


- Spengertian alzheimer .
- Tanda dan gejala alzheimer
- Penatalaksanaan alzheimer
- Pencegahan alzheimer

III. Materi telampir


IV. Metode
1) ceramah
2) Diskusi/tanya jawab

V. STARTEGI PELAKSANAAN PENYULUHAN

No Waktu Kegiatan Penyuluhan Kegiatan Peserta

1. 10 Orientasi: • Menjawab salam


Menit
• Membuka kegiatan dengan
mengucapkan salam
• Mendengarkan
• Memperkenalkan diri
• Kontrak waktu
• Menjelaskan tujuan dari penyuluhan • Memperhatikan
• Menyebutkan materi yang akan
diberikan • Memperhatikan
• Memperhatikan

2. 25  Fase Kerja:
Menit - pengertian alzheimer . • Memperhatikan
- Tanda dan gejala alzheimer penyuluh dengan
- Penatalaksanaan alzheimer cermat\
- Pencegahan alzheimer

3. 3 menit  FaseTerminasi :
• Mendengarkan
- Mengucapkan terima kasih atas
peran serta peserta
- Mengucapkan salam penutup • Menjawab salam

VI. Evaluasi
a. Evaluasi struktur
1) satuan acara pengajaran sudah siap sesuai dengan sub pokok bahasan.
2) Kontrak waktu sudah tepat dengan mahasiswa.
3) Media sudah siap.

b. Evalusi Proses
1) Sasaran memperhatikan danmendengarkan selama penkes berlangsung
2) Sasaran aktif bertanya bila ada hal yang belum dimengerti
3) Sasaran member jawaban atas pertanyaan pemberi materi
4) Sasaran tidak meninggalkan tempat saat penkes berlangsung

c. Evalusi hasil
1) Penkes dikatakan berhasil apabil asasaran mampu menjawab
pertanyaan 80% lebih denganbenar
2) Penkes dikatakan cukup berhasil/cukup baik apabila sasaran mampu
menjawab pertanyaan antara 50-80 % dengan benar
3) Penkes dikatakan kurang berhasil / tidak baik apabila sasaran hanya
mampu menjawab kurang dari 50% dengan benar

Materi Penyuluhan Pecegahan


Alzheimer

A. Pengertian Alzheimer
Alzheimer merupakan penyakit degeneratif yang ditandai dengan
penurunan daya ingat, intelektual, dan kepribadian. Tidak dapat disembuhkan,
pengobatan ditujukan untuk menghentikan progresivitas penyakit dan meningkatkan
kemandirian penderita.(Guyton, hall. 2005.)
Penyakit Alzheimer adalah penyakit yang merusak dan menimbulkan
kelumpuhan, yang terutama menyerang orang berusia 65 tahun.

B. Penyebab Alzheimer
1) Virus
Merupakan teori yang paling populer (meskipun belum terbukti) adalah
yang berkaitan dengan virus lambat. Virus-virus ini mempunyai masa
inkubasi 2-30 tahun sehingga transmisinya sulit dibuktikan. Beberapa jenis
tertentu dari ensefalopati viral ditandai oleh perubahan
2) Proses autoimun
adanya peningkatan kadar antibodi-antibodi reaktif terhadap otak pada
penderita penyakit alzheimer.
3) Keracunan aluminium
karena aluminium bersifat neurotoksik, maka dapat menyebabkan perubahan
neurofibrilar pada otak. Deposit aluminium telah diidentifikasi pada beberapa
klien dengan penyakit alzheimer, tetapi beberapa perubahan patologis yang
meyerupai penyakit ini berbeda dengan yang terlihat pada keracunan
aluminium.

C. Tanda dan gajala


Menurut Stanley (2008) Gejala Alzheimer, dibagi menjadi 3 tahap, yaitu:
a. Gejala Ringan (lama penyakit 1-3 tahun)
1) Lebih sering binggung dan melupakan informasi yang baru dipelajari.
2) Diorintasi : tersesat di daerah sekitar yang dikenalnya dengan baik.
3) Bermasalah dalam melaksanakan tugas rutin.
4) Mengalami perubahan dalam kepribadian dan penilaian misalnya mudah
tersinggung..
b. Gejala sedang (lama penyakit 3-10 tahun)
1) Kesulitan dalam mengerjakan aktifitas hidup sehari –hari seperti makan dan
mandi.
2) Perubahan tingkah laku misalnya : sedih dan emosi.
3) Mengalami gangguan tidur.
4) Keluyuran.
5) Kesulitan mengenali keluarga dan teman.
c. Gejala berat (lama penyakit 8-12 tahun)
1) . Sulit / kehilangan kemampuan berbicara
2) Kehilangan napsu makan, menurunya berat badan.
3) Sangat tergantung pada caregiver/pengasuh.
4) Perubahan perilaku misalnya : Mudah curiga, depresi, apatis atau mudah
mengamuk.

E. Pencegahan alzheimer
1) Makan diet Mediterania
Para peneliti menemukan bahwa orang yang secara teratur
mengkonsumsi diet Mediterania 38 persen lebih rendah untuk terserang
penyakit Alzheimer. Sebuah diet Mediterania yang kaya dalam kacang-
kacangan, lemak sehat (dari salad dressing, alpukat), tomat, ikan, sayuran,
sayuran berdaun gelap dan dan buahbuahan. Diet Mediterania juga dikenal
karena rendah daging merah, daging organ, mentega dan susu tinggi lemak

2) Berhenti merokok
Sebuah studi baru-baru ini dalam Archives of Internal Medicine
menemukan bahwa merokok secara langsung terkait dengan peningkatan
dramatis dalam demensia di kemudian hari. Studi ini menemukan bahwa
mereka yang dilaporkan merokok dua bungkus rokok sehari memiliki
resiko 100% lebih besar dari diagnosis demensia dibandingkan non-perokok.

3) Makan seledri dan paprika hijau


Peneliti dari Universitas Illinois di Urbana-Champaign melihat efek dari
luteolin pada otak tikus, menurut penelitian yang diterbitkan dalam Proceedings
of the National Academy of Sciences. Luteolin, yang ditemukan dalam
seledri dan paprika hijau, ditemukan untuk mengurangi radang otak yang
disebabkan oleh Alzheimer dan dapat mengurangi gejala kehilangan memori.

4) Minum kopi
Memiliki asupan kafein meningkat memiliki risiko yang jauh lebih
rendah berkembangnya penyakit Alzheimer daripada mereka yang dengan
sedikit atau tidak mengkonsumsi kafein. tetapi sebenarnya dapat menjadi
pengobatan terapi bagi mereka yang sudah didiagnosis dengan penyakit. Hal ini
merupakan perkembangan besa, Ini juga merupakan alasan besar untuk
melanjutkan kebiasaan latte harian Anda.

5) Latihan (Olahraga)
olahraga untuk pasien dengan penyakit Alzheimer tidak hanya
meningkatkan kondisi fisik dan memperpanjang mobilitas independen mereka.
Mobilitas Independen penting terutama bagi mereka dengan penyakit
Alzheimer, karena salah satu gejala Alzheimer yang sering tidak dibahas
adalah kurangnya keseimbangan, jatuh dan tersandung. Hal ini menyebabkan
cedera dan kebutuhan untuk pengawasan konstan pada pasien Alzheimer.
Dengan menggabungkan 60 menit latihan pada hari-hari dalam seminggu,
dan istirahat teratur, seseorang dapat meningkatkan mobilitasnya.

DAFTAR PUSTAKA

Guyton, A.C.,& Hall, J.E. 2005. Buku Ajar Fisiologi Kedokteran. Jakarta : EGC.
Mutaqqin, Arif. 2008. Buku Ajar Asuhan Keperawatan Klien Dengan Gangguan
Sistem Persarafan. Salemba Medika : Jakarta

Nugroho,Wahjudi. 2010. Keperawatan Gerontik. Edisi2.Buku Kedokteran .Jakarta:


EGC

Stanley,Mickey. 2008. Buku Ajar Keperawatan Gerontik.Edisi2. Jakarta: EGC

Smeltzer, Suzanne C. 2004. Buku Ajar Keperawatan Medikal Bedah Brunner &
Suddath, Ed.8I. Jakarta : EGC.

Anda mungkin juga menyukai