Anda di halaman 1dari 3

Stabilitas Sistem Tenaga

TUGAS 1

Disusun Oleh :

Nama :Imran Matondang


Nim :1920201053
Kelas : Non Regular B
Dosen Pengajar : Ir. Usaha Situmeang. MT

PROGRAM STUDI TEKNIK ELEKTRO FAKULTAS


TEKNIK UNIVERSITAS LANCANG KUNING
MARET 2020

1
Faktor-faktor utama dalam masalah stabilitas adalah :
1. Faktor mekanis dapat berupa :
a. Torsi input prime beban.
Beban torsi terjadi karena putaran yang kita gunakan mendapatkan perlawanan dari formasi.
Dengan demikian kita dapat memperkirakan besar prime mover ( penggerak mula ) yang
harus disiapkan untuk mengatas beban torsi Tersebut. Torsi tersebut mempengahruhi sumbu
rotor pada generator ,yang akan membuat bearing atau shaft rotor baling karena ada torsi
(plintiran) ketika torsi atau inersia nya besar dan dampak tersebut dapat menyebabkan
kestabilan suatu system terganggu

b. Inersia dari prime mover dan generator.


Besarnya nilai inersia (H) pada generator sangat berpengaruh signifikan terhadap
kestabilan sistem. Generator yang memiliki H besar akan cenderung stabil ketika terjadi
gangguan. Namun sebaliknya, jika H bernilai kecil maka generator tersebut akan cenderung
kehilangan sinkronisasi.
c. Inersia motor dan sumbu beban.
Putaran motor induksi akan mengalami peningkatan menuju kecepatan sinkron pada saat
motor tersebut tidak dibebani dan gaya gesek diabaikan.
Karakteristik putaran motor induksi dipengaruhi oleh besarnya reaktansi rotor dan resistansi
rotor. Dimana, kecepatan rotor akan mengalami goncangan atau berisolasi sebelum mencapai
kecepatan sinkronnya jika reaktansi bocor rotornya lebih besar daripada resistansi rotornya
Perubahan karakteristik putaran akan mempengaruhi karakteristik torsi elektromagnetik. Hal
ini disebabkan adanya pengaruh putaran terhadap gerakan relatif rotor pada medan stator,
yang menyebabkan besar kecilnya tegangan induksi pada rotor. Dimana tegangan induksi
tersebut akan berpengaruh pada besarnya torsi elektromagnetik
Pada saat pengasutan, torsi elektromagnetik lebih besar daripada kondisi normalnya.

d. Torsi input sumbu beban.


Perubahan beban yang cenderung naik melebihi kapasitas motor yang memengaruhi
torsi mekanik yang dirasakkan motor sehingga akan mempengaruhi kinerja motor pula, yang
diantaranya adalah kecepatan dan arus motor. Berdasarkan hasil penelitian saya di dapat
bahwa pengaruh besarnya torsi mekanik akan berdampak pada pengaruh besarnya torsi maka
akan berpengaruh pula semakin besar slip, semakin besar arus masuk, semakin besar arus
rotor, semakin besar daya mekanik, semakin besar efisiensi.
Semakin berat beban motor maka putaran motor akan menurun, sedangkan slip, torsi, arus
semakin meningkat.Bila kondisi ini terus menerus berlangganan, maka akan memperpendek
umur motor menjadi panas di sebabkann meningkatnya arus sehingga motor cepat rusak.
Maka solusi yang dapat dilakukan adalah dengan menaikan daya (Dengan cara menukar
motor dengan daya yang lebih besar).

Kesimpulan
Faktor mekanis ini banyak yang di pengaruhi oleh inersia atau torsi beban karena dampak
dari perubahan yang signifikan dapat mempengaruhi sumbu rotor pada generator ,yang akan
membuat bearing atau shaft rotor baling karena ada torsi (plintiran) ketika torsi atau inersia
nya besar dan dampak tersebut dapat menyebabkan kestabilan suatu system terganggu

2
2. Torsi elektris berupa :

a. Tegangan internal dari generator sinkron.


Generator sinkron merupakan komponen yang sangat vital dalam sistem tenaga listrik.Sistem
yang terinterkoneksi terdiri dari beberapa generator yang bekerja secara paralel untuk
mencatu daya. Dalam sistem interkoneksi terdapat beberapa kondisi yang dapat
menyebabkan sebuah generator kehilangan sinkronisasi atau kestabilannya. Kondisi-kondisi
yang mempengaruhi kestabilan generator antara lain disebabkan oleh gangguan tiba-tiba
(sudden outage) padasaluran transmisi, aplikasi yang tiba-tiba atau perubahan-perubahan
beban secara mendadak. Generator yang tidak stabil akan dilepas dari sistem dan pelepasan
ini dapat berpengaruh terhadap kestabilan sistem secara keseluruhan. Lepasnya generator
yang mencatu sebagian besar daya sistem dapat mengakibatkan pemadaman total (blackout).

b. Reaktansi sistem.
Studi kestabilan sistem tenaga listrik dibagi menjadi 3, yaitu: steady state stability, dinamic
stability dan transient stability. Studi kestabilan transient/peralihan berkaitan dengan CCT
(Critical Clearing Time). CCT merupakan waktu pemutusan kritis yang diperlukan oleh
sistem/generator untuk dapat tetap mem-pertahankan synchronism/ kestabilannya.
Pengurangan reaktansi saluran transmisi mampu meningkatkan stabilitas peralihan dengan
menaikkan transfer daya. Metode tambahan yang digunakan untuk mengurangi reaktansi
jaringan adalah dengan menambahkan kompensator kapasitor seri pada saluran transmisi
serta menambah jumlah saluran transmisi. Maka pada penulisan ini, akan diketahui pengaruh
pemasangan kompensator kapasitor seri dan penambahan jumlah saluran transmisi terhadap
kestabilan peralihan pada sistem tenaga listrik multimesin

c. Tegangan internal dari motor sinkron.


Mesin sinkron mempunyai kumparan jangkar pada stator dan kumparan medan pada rotor.
Kumparan jangkarnya berbentuk sama dengan mesin induksi, sedangkan kumparan medan
mesin sinkron dapat berbentuk kutub sepatu (salient) atau kutub dengan celah udara sama
rata (rotor silinder). Arus searah (DC) untuk menghasilkan fluks pada kumparan medan
dialirkan ke rotor melalui cincin..apabila kumparan jangkar dihubungkan dengan sumber
tegangan tiga fasa akan menimbulkan medan putar pada stator. Kutub medan rotor yang
diberi penguat arus searah mendapat tarikan dari kutub medan putar stator hingga turut
berputar dengan kecepatan yang sama (sinkron). Dilihat dari segi adanya interaksi dua medan
magnet, maka kopel yang dihasilkan motor sinkron merupakan fungsi sudut kopelnya. Motor
sinkron tiga-fase dapat digunakan untuk perbaikan faktor daya. Motor ini dioperasikan
dengan cara itu disebut kapasitor sinkron. Motor sangkar tupai pada motor rotor lilit adalah
jenis motor induksi yang menyebabkan faktor daya ketinggalan. Faktor daya yang
ketinggalan itu dapat dikoreksi dengan pemberian penguat lebih dari rotor motor sinkron

Kesimpulan
Faktor elektris ini banyak yang di pengaruhi oleh tegangan dan reaktansi pada suatu system ,
kestabilan akan sangat berpengaruh jika tegangan internal dari generator dan motor sinkron
besar atau bias di katakan mengganggu kestabilan tegangan yang dihasilkan oleh
pembangkit , jadi faktor ini sangat mempengaruhi kestabilan system pada suatu pembangkit.

Anda mungkin juga menyukai