1
1. Teori magnetisme dalam besi
• Bagian terkecil dari materi adalah partikel magnet yang mempunyai muatan
utara dan selatan
• Partikel magnet dengan kutub utara dan selatan digambarkan sebagai jarum
kompas.
Gb. 1 Letak dari jarum-jarum kompas pada Gb. 2 Letak dari jarum-jarum kompas pada
bahan nonmagnetik tidak teratur. bahan magnetik teratur.
2
2. Perubahan posisi partikel magnet
a. Material yang bukan magnet dililiti
suatu koil, yang tidak dialiri arus tidak
a).
memberikan pengaruh (Gb. 3a).).
b. Material yang bukan magnetik bila
dililiti suatu koil, yang dialiri arus,
menyebabkan partikel-partikel beru-
bah arah menurut garis-garis gaya b).
(Gb. 3b).). i
b)
.
4
4. Kurva magnetisasi (hubungan antara fluksi dan
arus) dari suatu inti.
a).
b)
.
5
5. Arus Eddy
• Arus eddy adalah arus yang timbul
karena induksi dari garis gaya (fluksi) c).
a).
d)
.
e).
b)
.
a). b)
.
10
9. Rangkaian ekivalen
• Ada korelasi natara hukum Ohm pada
rangkaian listrik dan rangkaian magnet
a).
Mmf = x R
• a b).
Emf = I x R
c).
b)
.
a).
11
MOTOR INDUKSI
( BAGIAN 1)
Disampaikan oleh :
ATMAM, ST., MT
A. Motor Sinkron
b. Motor Komutator
a. Biasa (tanpa slip ring)
1. Seri
b. Super (dengan slip ring)
- phase tunggal
B. Motor Asinkron - universal
a. Motor Induksi 2. Terkompensasi
1. Squirel Cage - Konduktip
- Single - Induktip
- Double 3. Shunt
2. Slip Ring (external resistance) 4. Repulsi
Lain halnya pada motor AC; pada motor AC, kumparan rotor tidak
menerima energi listrik langsung, tetapi secara induksi seperti
yang terjadi pada energi kumparan sekunder tranformator.
-. Rotor sangkar
Adalah bagian dari mesin yang berputar bebas
dan letaknya bagian dalam. Terbuat dari besi
laminasi yang mempunayi slot dengan batang
alumunium / tembaga yang dihubungkan
singkat pada ujungnya.
Rotor Sangkar
Konstruksi rotor sangkar
( squarrel-cage rotor )
Rotor kumparan ( wound rotor )
F = Gaya
B = Kerapatan fluks
I = Arus
L = Konduktor
ns = f = frekuensi sumber
p = jumlah kutup
P
2. Medan putar stator akan memotong konduktor
yang terdapat pada sisi rotor, akibatnya pada
kumparan rotor akan timbul tegangan induksi (ggl )
sebesar
E2 s = 4,44 fNφ
E = tegangan induksi ggl
f = frekkuensi
N = banyak lilitan
Q = fluks
3. Karena kumparan rotor merupakan
kumparan rangkaian tertutup, maka
tegangan induksi akan menghasilkan
arus ( I ).
4. Adanya arus dalam medan magnet akan
menimbulkan gaya ( F ) pada rotor.
5. Bila torsi awal yang dihasilkan oleh gaya
F pada rotor cukup besar untuk memikul
torsi beban, maka rotor akan berputar
searah dengan arah medan putar stator.
6. Untuk membangkitkan tegangan induksi E2s agar tetap ada,
maka diperlukan adanya perbedaan relatif antara kecepatan
medan putar stator ( ns )dengan kecepatan putar rotor ( nr ).
7.Perbedaan antara kecepatan nr dengan ns disebut dengan
slip ( S ) yang dinyatakan dengan persamaan:
ns − nr
S= × 100%
ns
n s − nr 1200 − 1140
s= =
ns 1200
60
= = 0,05 atau 5%
1200
Kecepatan putar rotor bila s =
0,02
ns − nr nr
s= = 1−
ns ns
nr
0,02 = 1 −
1200
nr = (1 − 0,02) x1200
= 1176 rpm