Anda di halaman 1dari 42

Peran magnet dalam mesin listrik

1
1. Teori magnetisme dalam besi
• Bagian terkecil dari materi adalah partikel magnet yang mempunyai muatan
utara dan selatan
• Partikel magnet dengan kutub utara dan selatan digambarkan sebagai jarum
kompas.

• Letak dari jarum-jarum kompas • Letak dari jarum-jarum kompas dari


dari bahan yang bukan magnetik, bahan yang magnetik, teratur
tidak teratur sehingga sifat kemag- menurut garis-garis gaya, sehingga
netannya tidak terasa keluar (lihat efek kemagnitannya tampak keluar
Gb. 1). (lihat Gb. 2).

Gb. 1 Letak dari jarum-jarum kompas pada Gb. 2 Letak dari jarum-jarum kompas pada
bahan nonmagnetik tidak teratur. bahan magnetik teratur.

2
2. Perubahan posisi partikel magnet
a. Material yang bukan magnet dililiti
suatu koil, yang tidak dialiri arus tidak
a).
memberikan pengaruh (Gb. 3a).).
b. Material yang bukan magnetik bila
dililiti suatu koil, yang dialiri arus,
menyebabkan partikel-partikel beru-
bah arah menurut garis-garis gaya b).
(Gb. 3b).). i

c. Bila arus dalam koil dikurangi, maka


jarum kompas akan mengadakan
reformasi untuk kembal ke posisi
semula.
d. Namun karena ada gesekan antara jaru c).
kompas, maka tidak semua kompas
bisa kembali ke posisi semula.
e. Karena itu garis-garis gaya menjadi
lebih besar dari semula. Gb. 3 Letak dari jarum-jarum kompas pada
bahan magnetik teratur.
f. Bila arus menjadi nol, maka jumlah
garis gaya disebut ramanensi magnet 3
3. Hysterisis. 

• Bila arus dalam koil merupakan arus


bolak-balik, maka kutub dalam magnet
akan selalu berganti-ganti; begitu juga
arah garis gaya. a).
Ni
• Proses dari konversi energi listrik
menjadi panas karena gesekan antara
partikel-partikel magnet dalam inti
disebut hysterisis.
• Arah garis gaya dan arus ditentukan
berdasarkan Gb.

b)
.

Gb. 4 Letak dari jarum-jarum kompas pada


bahan magnetik teratur.

4
4. Kurva magnetisasi (hubungan antara fluksi dan
arus) dari suatu inti.

a).

b)
.

Gb. 5 Letak dari jarum-jarum kompas pada


bahan magnetik teratur.

5
5. Arus Eddy
• Arus eddy adalah arus yang timbul
karena induksi dari garis gaya (fluksi) c).

a).
d)
.

e).
b)
.

Gb. 6 Letak dari jarum-jarum kompas pada


bahan magnetik teratur. 6
• Arus eddy dalam mesin listrik

a). b)
.

Gb. 7 Letak dari jarum-jarum kompas pada


bahan magnetik teratur.
7
6. Medan Magnet
• Medan magnet adalah daerah disekitar magnet yang masih merasakan
pengaruh gaya tarik/tolak kutub magnet.
• Bila partikel magnet terdapat dalam medan magnet, maka kutub-kutubnya
akan mengalami gaya tarik/tolak dari kutub-kutub magnet, sehingga partikel
tersebut akan bergerak melalui lintasa yang disebut garis gaya atau fluksi.
• Garis gaya merupakan lintasa yang tertutup.

Gb. 8 Letak dari jarum-jarum kompas pada


bahan magnetik teratur.
8
7. Hubungan antara garis gaya
dan arus magnet
Ni =  x R
Ni = magneto motive force (mmf)
 = garis gaya (fluksi)
R = reluktansi
• Reluktansi (tahanan dlm rangkaian
magnet)
R = mA
= panjang reluktansi
Gb. 8 Harga mr untuk ebrapa inti besi
m = permeability
A = luas penampang
m = mo mr • Harga mr untuk bebrapa inti besi
mo = 4 p x 10-7. terlihat pada Gb. 9
mr = relative permeability
mr = 1 untuk udara (ruang hampa)
= 500 – 4000 untuk besi
9
8. Rangkaian magnet • a
• Salah satu elemen rangkaian magnet
adalah solenoid.
• Bila solenoid dalam keadaan penuh
disebut toroid (gb. 9), denga panjang
=2pR
• Solenoid yang berbentuk helix terlihat
pada Gb. 10.
• Untuk mengeliminir pengaruh Gb. 9 Harga mr untuk ebrapa inti besi
ujungnya, maka dianggap bahwa helix
sebagai garis lurus dengan panjang tak
terhingga.

Gb. 10 Harga mr untuk ebrapa inti besi

10
9. Rangkaian ekivalen
• Ada korelasi natara hukum Ohm pada
rangkaian listrik dan rangkaian magnet
a).
Mmf =  x R
• a b).

Emf = I x R

c).

b)
.

a).

11
MOTOR INDUKSI
( BAGIAN 1)

Disampaikan oleh :

ATMAM, ST., MT

JURUSAN TEKNIK ELEKTRO


UNIVERSITAS LANCANG KUNING
P E K A N B A RU
2018
MOTOR INDUKSI
1 KLASIFIKASI MOTOR AC
1.1 Berdasarkan Prinsip Kerja

A. Motor Sinkron
b. Motor Komutator
a. Biasa (tanpa slip ring)
1. Seri
b. Super (dengan slip ring)
- phase tunggal
B. Motor Asinkron - universal
a. Motor Induksi 2. Terkompensasi
1. Squirel Cage - Konduktip
- Single - Induktip
- Double 3. Shunt
2. Slip Ring (external resistance) 4. Repulsi

1.2 Berdasarkan Macam Arus 1.3 Berdasarkan Kecepatan


A. Phase tunggal A. Kecepatan konstan
B. Tiga phase B. Kecepatan berubah
C. Kecepatan diatur
2 PRINSIP KERJA MOTOR INDUKSI
Secara umum, motor listrik berfungsi untuk mengubah energi listrik
menjadi energi mekanik yang berupa tenaga putar.

Di dalam motor DC, energi listrik diambil langsung dari kumparan


armatur dengan melalui sikat dan komutator, oleh karena itu motor
DC disebut motor konduksi.

Lain halnya pada motor AC; pada motor AC, kumparan rotor tidak
menerima energi listrik langsung, tetapi secara induksi seperti
yang terjadi pada energi kumparan sekunder tranformator.

Oleh karena itu, motor AC dikenal dengan motor induksi.

Sebenarnya motor induksi dapat diidentikkan dengan transformator


yang kumparan primer sebagai kumparan stator atau armatur,
sedangkan kumparan sekunder sebagai kumparan rotor.
Motor induksi polyphase banyak dipakai dikalangan industri, Ini
berkaitan dengan beberapa keuntungan dan kerugian.

Keuntungan: 1. Sangat sederhana dan daya tahan kuat (konstruksi


hampir tidak pernah terjadi kerusakan, khususnya tipe
squirel cage).
2. Harga relatif murah dan perawatan mudah.
3. Efisiensi tinggi. Pada kondisi berputar normal, tidak
dibutuhkan sikat dan karenanya rugi daya yang
diakibatkannya dapat dikurangi.
4. Tidak memerlukan starting tambahan dan tidak harus
sinkron.
Kerugian:
1. Kecepatan tidak dapat berubah tanpa pengorbanan
efesiensi.
2. Tidak seperti motor DC atau motor shunt, kecepatannya
menurun seiring dengan tambahan beban.
3. Kopel awal mutunya rendah dibanding dengan motor DC
shunt.
3 KONSTRUKSI
Prinsip dasar motor induksi terdiri dari:
a. Bagian stator
b. Bagian rator

3.1 Bagian Stator


Pada bagian stator terdapat beberapa slot yang merupakan
tempat kawat (konduktor) dari tiga kumparan tiga phase yang
disebut kumparan stator, yang masing-masing kumparan
mendapatkan suplai arus tiga phase.
Jika kumparan stator mendapatkan suplai anus tiga phase, maka
pada kumparan tersebut segera timbul flux magnit putar. Karena
adanya flux magnit putar pada kumparan stator, mengakibatkan
rotor berputar karena adanya induksi magnit dengan kecepatan
putar rotor sinkron dengan kecepatan putar stator
120 f
ns =
p
3.2 Bagian Rotor
Bagian rotor yang merupakan tempat kumparan rotor adalah
bagian yang bergerak atau berputar.
Ada dua jenis kumparan rotor yaitu squirel-cage rotor dan
phasewound rotor.

Hampir 90% kumparan rotor dari motor induksi menggunakan jenis


squirel-cage rotor.
Ini karena bentuk kumparannya sederhana dan tahan terhadap
goncangan.
Ciri khusus dari squirel-cage rotor adalah ujung-ujung kumparan
rotor terhubung singkat secara permanen.
Lain halnya pada jenis phase
wound rotor yang ujung-ujung
kumparan rotor akan terhubung
langsung bila kecepatan putar
rotor telah mencapai kecepatan
putar normalnya secara otomatis
melalui slip ring yang terpasang
pada bagian rotor (Gambar 1)

Gambar 1 Motor Induksi Jenis Phase


Wound Rotor
MOTOR INDUKSI TIGA PHASA
MOTOR INDUKSI TIGA PHASA
-. Motor induksi adalah suatu mesin listrik yang
merubah energi listrik menjadi energi gerak
dengan menggunakan gandengan medan listrik
dan mempunyai slip antara medan stator dan
medan rotor.
-. Motor induksi merupakan motor yang paling
banyak kita jumpai dalam industri.
Konstruksi motor tiga phasa
Bagian Motor Induksi Tiga Phasa
Stator
-. Stator adalah bagian dari mesin yang tidak berputar
dan terletak pada bagian luar. Dibuat dari besi bundar
berlaminasi dan mempunyai alur – alur sebagai
tempat meletakkan kumparan.
Rotor

-. Rotor sangkar
Adalah bagian dari mesin yang berputar bebas
dan letaknya bagian dalam. Terbuat dari besi
laminasi yang mempunayi slot dengan batang
alumunium / tembaga yang dihubungkan
singkat pada ujungnya.
Rotor Sangkar
Konstruksi rotor sangkar
( squarrel-cage rotor )
Rotor kumparan ( wound rotor )

Kumparan dihubungkan bintang dibagian


dalam dan ujung yang lain dihubungkan
dengan slipring ke tahanan luar. Kumparan
dapat dikembangkan menjadi pengaturan
kecepatan putaran motor.
Pada kerja normal slipring hubung singkat
secara otomatis, sehingga rotor bekerja
seperti rotor sangkar.
Jenis Rotor Belitan
Konstruksi rotor kumparan
( wound rotor ).
Keuntungan motor tiga phasa
-.Konstruksi sangat kuat dan sederhana terutama
bila motor dengan rotor sangkar.
-. Harganya relatif murah dan kehandalannya
tinggi.
-. Effesiensi relatif tinggi pada keadaan normal,
tidak ada sikat sehingga rugi gesekan kecil.
-. Biaya pemeliharaan rendah karena
pemeliharaan motor hampir tidak diperlukan.
KERUGIAN PENGGUNAAN MOTOR
INDUKSI
• Kecepatan tidak mudah dikontrol
• Power faktor rendah pada beban ringan
• Arus start biasanya 5 sampai 7 kali dari arus
nominal
PRINSIP KERJA MOTOR
(Gaya Lorentz)

F = Gaya
B = Kerapatan fluks
I = Arus
L = Konduktor

Arus listrik (i) yang dialirkan di dalam


suatu medan magnet dengan kerapatan
Fluks (B) akan menghasilkan suatu gaya
Sebesar:
Nilai F Dipengaruhi Banyaknya Lilitan ( N )
Linear Motor
Prinsip kerja 3 Phasa

1. Bila sumber tegangan tiga phasa dipasang pada kumpara


stator, maka pada kumparan stator akan timbul medan putar
dengan kecepatan n =
120 f
ns = kecepatan
s
sinkron
120 f P

ns = f = frekuensi sumber
p = jumlah kutup
P
2. Medan putar stator akan memotong konduktor
yang terdapat pada sisi rotor, akibatnya pada
kumparan rotor akan timbul tegangan induksi (ggl )
sebesar

E2 s = 4,44 fNφ
E = tegangan induksi ggl
f = frekkuensi
N = banyak lilitan
Q = fluks
3. Karena kumparan rotor merupakan
kumparan rangkaian tertutup, maka
tegangan induksi akan menghasilkan
arus ( I ).
4. Adanya arus dalam medan magnet akan
menimbulkan gaya ( F ) pada rotor.
5. Bila torsi awal yang dihasilkan oleh gaya
F pada rotor cukup besar untuk memikul
torsi beban, maka rotor akan berputar
searah dengan arah medan putar stator.
6. Untuk membangkitkan tegangan induksi E2s agar tetap ada,
maka diperlukan adanya perbedaan relatif antara kecepatan
medan putar stator ( ns )dengan kecepatan putar rotor ( nr ).
7.Perbedaan antara kecepatan nr dengan ns disebut dengan
slip ( S ) yang dinyatakan dengan persamaan:
ns − nr
S= × 100%
ns

8.Jika ns = nr tegangan akan terinduksi dan arus tidak


mengalir pada rotor, dengan demikian tidak ada torsi yang
dapat dihasilkan. Torsi suatu motor akan timbul apabila
ns > nr.
9.Dilihat dari cara kerjanya motor tiga phasa disebut juga
dengan motor tak serempak atau asinkron.
Contoh soal
• Motor enam kutub disuplai dari sumber 60 Hz fasa
tiga. Kecepatan rotor pada beban penuh adalah 1140
rpm. Tentukan:
a) kecepatan sinkron dari medan magnet
b) slip per unit
c) kecepatan rotor untuk sebuah hasil
beban yang dikurangi di slip s = 0,02
Penyelesaian
Diketahui :
p =6
f = 60 Hz
nr = 1140 rpm
• Kecepatan sinkron

120 f 120 x60


ns = =
p 6
7200
= = 1200 rpm
6
 Slip pada beban penuh

n s − nr 1200 − 1140
s= =
ns 1200
60
= = 0,05 atau 5%
1200
 Kecepatan putar rotor bila s =
0,02
ns − nr nr
s= = 1−
ns ns
nr
0,02 = 1 −
1200
nr = (1 − 0,02) x1200
= 1176 rpm

Anda mungkin juga menyukai