Penanggung Jawab :
Devy Inatasari, S. Kep
Anggota:
Aldi Farisal Fitrah, S.Kep Fiva Muharromah, S.Kep
Ulul Azmi, S.Kep Nur Haqiqatul Jannah, S.Kep
Didit Wahyu Santoso, S.Kep Hidayatul Mustafida, S.Kep
Arriyanti Nurcahyani, S.Kep Baiq Hairul Bariyah, S.Kep
Faridhotul Riski, S.Kep
Hari : Jum’at
Tanggal : 20 Maret 2020
M. Sholeh, S.Kep.,Ns
NIP : 1197102101995031001
PRAKTEK MANAJEMEN KEPERAWATAN PROGRAM STUDI NERS
FAKULTAS ILMU KESEHATAN UNIPDU JOMBANG
DI ZONA BEDAH BAWAH RSUD JOMBANG
BAB I
PROPOSAL
KEGIATAN PELAKSANAAN SENTRALISASI OBAT
1.1 Pendahuluan
Tuntutan masyarakat terhadap kualitas pelayanan keperawatan
dirasakan sebagai suatu fenomena yang harus direspons oleh perawat.
Respons yang ada harus bersifat kondusif dengan belajar banyak langkah-
langkah konkret dalam pelaksanaannya, salah satunya adalah pengelolaan
sentralisasi obat. Pengecekan terhadap penggunaan dan konsumsi obat,
sebagai salah satu peran perawat, perlu dilakukan dalam suatu pola atau alur
yang sistematis sehingga risiko kerugian baik secara materi maupun secara
nonmateri dapat dieliminasi (Nursalam, 2014).
Kegiatan sentralisasi obat meliputi pembuatan strategi persiapan
sentralisasi obat, persiapan sarana yang dibutuhkan, dan membuat petunjuk
teknis penyelenggaraan sentralisasi obat serta pendokumentasian hasil
pelaksanaan sentralisasi obat. Pengelolaan sentralisasi yang optimal
merupakan salah satu usaha untuk meningkatkan mutu pelayanan
keperawatan. Teknik pengelolaan obat secara sentralisasi merupakan
pengelolaan obat dimana seluruh obat yang akan diberikan pada pasien
diserahkan sepenuhnya kepada perawat. Pengeluaran dan pembagian obat
juga sepenuhnya dilakukan oleh perawat (Nursalam, 2014).
Penggunaan obat yang tidak tepat dapat menimbulkan berbagai
kerugian pada pasien. Resistensi tubuh terhadap obat dan resiko resistensi
kuman penyakit dapat terjadi jika konsumsi obat oleh penderita tidak
terkontrol dengan baik. Kerugian lain yang bisa terjadi adalah terjadinya
kerusakan organ tubuh atau timbulnya efek samping obat yang tidak
diharapkan. Selain itu penggunaan obat yang tidak tepat dapat menimbulkan
kerugian pasien secara ekonomi. Oleh karena itu diperlukan suatu cara yang
sistematis sehingga penggunaan obat benar-benar dapat dikontrol oleh
perawat dan pasien/keluarga serta resiko kerugian baik secara material
maupun non material dapat dihindari, pada akhirnya kepercayaan pasien
terhadap perawat juga semakin meningkat (Nursalam, 2014).
Kontroling penggunaan obat dan konsumsi obat merupakan salah
satu peran perawat, oleh karena itu pengontrolan obat bagi pasien perlu
digalakkan lagi sehingga resiko-resiko penyimpangan dapat diminimalisir.
1.2 Tujuan
1.2.1 Tujuan Umum
Mampu mengaplikasikan peran perawat dalam pengelolaan
sentralisasi obat dan mendokumentasikan hasil pengelolaan sentralisasi
obat secara maksimal.
1.2.2 Tujuan Khusus
1. Mampu mengelola obat pasien : pemberian obat secara tepat dan benar
sesuai dengan prinsip 6 T + 1 W (tepat pasien, tepat obat, tepat dosis, tepat
waktu, tepat cara pemberian, tepat dokumentasi dan waspada efek samping
obat) serta mendokumentasikan hasil pengelolaan di Zona Bedah Bawah
RSUD Jombang
2. Menyeragamkan waktu pemberian obat oral dan injeksi serta
mengamankan obat-obat yang dikelola di Zona Bedah Bawah RSUD
Jombang.
3. Meningkatkan kepatuhan klien terhadap program terapi di Zona Bedah
Bawah RSUD Jombang.
4. Meningkatkan kepercayaan pasien dan keluarga terhadap perawat dalam
pengelolahan sentralisai obat di Zona Bedah Bawah RSUD Jombang.
5. Meningkatkan kepuasan klien dan keluarga terhadap asuhan keperawatan
yang telah diberikan di Zona Bedah Bawah RSUD Jombang.
1.3 Manfaat
1.3.1 Bagi klien
1. Tercapainya kepuasan klien yang optimal terhadap pelayanan keperawatan
2. Klien dapat terhindar dari resiko resistensi tubuh terhadap obat
1.3.2 Bagi Perawat
1. Tercapainya kepuasan kerja yang optimal
2. Dapat mengontrol secara langsung obat-obatan yang dikonsumsi klien
3. Meningkatkan kepercayaan klien/keluarga kepada perawat.
1.3.3 Bagi institusi
1. Tercapainya pengalaman dalam pengelolahan sentralisaisi obat
2. Terciptanya model asuhan keperawatan professional
PRAKTEK MANAJEMEN KEPERAWATAN PROGRAM STUDI NERS
FAKULTAS ILMU KESEHATAN UNIPDU JOMBANG
DI ZONA BEDAH BAWAH RSUD JOMBANG
BAB II
PELAKSANAAN KEGIATAN SENTRALISASI OBAT
2.1 Pengorganisasian
Penanggung Jawab :Devy Inatasari, S.Kep
Kepala ruangan :Devy Inatasari, S.Kep
Perawat Primer :Arriyanti Nurcahyani, S.Kep
Perawat Associate :Fiva Muharromah, S.Kep
Pasien :Faridhotul Riski, S.Kep
Keluarga Pasien :Aldi Frisal Fitrah, S.Kep
2.2 Sasaran
Klien dan Keluarga yang MRS di Zona Bedah Bawah RSUD Jombang
2.3 Pelaksanaan
Hari : Jum’at
Tanggal : 20 Maret 2020
Waktu : 09.00 WIB
Tempat : Kelas II Zona Bedah Bawah
2.4 Instrumen
1. Informed consent / surat persetujuan pengelolaan sentralisasi obat
(Terlampir).
2. Format serah terima obat dari farmasi (Terlampir).
3. Format pemberian obat oral dan injeksi (Terlampir).
4. Lemari/kotak sentralisasi obat, tempat obat.
2.5 Mekanisme kegiatan
No Tahap Kegiatan Tempat Waktu Pelaksana
1 Persiapan PP ke Karu Kantor 5 menit PP
1. PP Perawat/
mengucapkan salam nurse
dan melaporkan station
kegiatan sentralisasi
kepada Karu untuk
pasien baru yang
belum disentralisasi
obat Karu
2. Karu
menanyakan persiapan
sentralisasi obat PP
3. PP
menyebutkan hal-hal
yang sudah disiapkan Karu
4. Karu
memeriksa
kelengkapan
administrasi
sentralisasi obat
(meliputi : informed
consent, format
pemberian obat oral
dan injeksi, lembar
serah terima obat)
2 Pelaksanaan 1. Karu, PP dan PA ke Nurse 10 Karu,
kamar pasien untuk Station menit PP,PA
melaksanakan Kamar
sentralisasi obat pasien
2. Karu memberi salam Karu
pada klien/ keluarga
dan mempersilahkan
PP untuk menjelaskan
tentang sentralisasi
obat
3. PP menjelaskan PP,
tentang tujuan, manfaat keluarga
sentralisasi obat serta pasien
inform concent, format
serah terima, format
pemberian obat.
4. Dan PP menjelaskan
tentang obat dan
memberi kesempatan
keluarga bertanya.
5. PP meminta
persetujuan pada PP
keluarga untuk
dilakukan sentralisasi
obat.
6. PP dan keluarga pasien
menghitung jumlah PP dan PA
obat dibantu PA
kemudian
didokumentasikan.
7. Karu, PP dan PA
kembali ke nurse Karu,PP,
station sambil PA
menbawa obat-obatan
yang telah
disentralisasikan.
8. PP dan PA
menyiapkan obat PP dan PA
sesuai program terapi:
Obat oral
Obat injeksi
3 Evaluasi Karu mengecek kembali Nurse 5 menit Karu
kelengkapan dokumentasi Station
obat, inform consent dan
memberi reward kepada
PP dan PA
2.6 Kriteria Evaluasi
1. Evaluasi Struktur
1) Persiapan dilakukan pada saat klien MRS di Zona Bedah Bawah
2) Koordinasi dengan pembimbing klinik dan akademik
3) Penyusunan proposal
2. Evaluasi Proses
1) Kelancaran kegiatan
2) Peran serta perawat yang bertugas
3. Evaluasi hasil
1. Klien dapat mempercayakan pengaturan dan pemberian obat kepada
petugas
2. Mampu mengelola obat klien dengan tepat dan benar
3. Meningkatkan kepatuhan klien terhadap program terapi
4. Klien dan keluarga merasa puas dengan pengelolahan sentralisasi obat
PRAKTEK MANAJEMEN KEPERAWATAN PROGRAM STUDI NERS
FAKULTAS ILMU KESEHATAN UNIPDU JOMBANG
DI ZONA BEDAH BAWAH RSUD JOMBANG
BAB III
MATERI SENTRALISASI OBAT
3.1 Pengertian
Sentralisasi obat adalah pengelolahan obat dimana seluruh obat yang
akan diberikan kepada pasien diserahkan pengelolaan sepenuhnya oleh
perawat (Nursalam, 2014)
3.2 Tujuan
3.2.1 Tujuan Umum
Mampu mengaplikasikan peran perawat dalam pengelolaan
sentralisasi obat dan mendokumentasikan hasil pengelolaan sentralisasi
obat secara maksimal.
3.2.2 Tujuan Khusus
1. Mampu mengelola obat pasien : pemberian obat secara tepat dan benar
sesuai dengan prinsip 6 T + 1 W (tepat pasien, tepat obat, tepat dosis, tepat
waktu, tepat cara pemberian, tepat dokumentasi dan waspada efek samping
obat) serta mendokumentasikan hasil pengelolaan.
2. Menyeragamkan waktu pemberian obat oral dan injeksi serta
mengamankan obat-obat yang dikelola.
3. Meningkatkan kepatuhan klien terhadap program terapi.
4. Meningkatkan kepercayaan pasien dan keluarga terhadap perawat dalam
pengelolahan sentralisai obat.
5. Meningkatkan kepuasan klien dan keluarga terhadap asuhan keperawatan
yang telah diberikan.
3.3 Manfaat
3.3.1 Bagi klien
1. Tercapainya kepuasan klien yang optimal terhadap pelayanan
keperawatan.
2. Klien dapat terhindar dari resiko resistensi tubuh terhadap obat.
3.3.2 Bagi Perawat
1. Tercapainya kepuasan kerja yang optimal.
2. Dapat mengontrol secara langsung obat-obatan yang dikonsumsi klien.
3. Meningkatkan kepercayaan klien/keluarga kepada perawat.
3.3.3 Bagi institusi
1. Tercapainya pengalaman dalam pengelolahan sentralisaisi obat
2. Terciptanya model asuhan keperawatan professional
3.5 Pelaksanaan
Kegiatan Sentralisasi obat dilaksanakan pada minggu kedua sampai
dengan minggu ketiga selama mahasiswa praktek diruang Zona Bedah
Bawah. Ruangan yang digunakan dalam mengelola sentralisai obat adalah
ruang nurse station dan ruang perawatan. Metode yang digunakan adalah
pendekatan secara langsung dengan klien dan keluarga dengan komunikasi
terapeutik untuk menyakinkan klien agar bersedia mengikuti pengelolaan
sentralisasi obat.
Resep Dokter
Diberikan
Perawat / Petugas
Menyerahkan
Farmasi
Umum BPJS
Keluarga
membayar
Farmasi
mendistribusikan obat ke
Ruangan
Pasien
3.8 Evaluasi
3.8.1 Evaluasi Struktur
Sebelum pelaksanaan sentralisasi obat dilakukan inform consent.
Pelaksanaanya yang bertanggung jawab adalah kepala ruangan yang
didelegasikan kepada PP yang bertugas.
1) Nama, umur, jenis kelamin, alamat dapat diisi dengan nama pasien sendiri,
anak, istri, suami, orang tua, dan lain-lain.
2) Nama klien, umur, jenis kelamin, alamat, no reg diisi sesuai data klien
yang bersangkutan.
3) Ruangan diisi sesuai tempat pasien dirawat.
4) Pengisian tanggal sesuai dengan tanggal pelaksanaan informed consent
(yaitu diawal klien MRS).
5) Format ditandatangani oleh perawat yang menerangkan dan klien yang
menyetujui dilakukan tindakan sentralisasi obat, disertai para saksi-saksi.
2. PETUNJUK TEKNIS PENGISIAN FORMAT PEMBERIAN OBAT
1) Pengisian nama pasien, no register, umur, ruangan.
2) Kolom nama obat diisi sesuai dengan obat yang diberikan sesuai dosis,
dan cara pemberian.
3) Kolom tanggal diisi tanggal pemberian obat secara horizontal.
4) Kolom jumlah sediaan awal diisi jumlah obat yang diterima dari kelg/depo
farmasi
5) Kolom pemberian obat diisi sesuai jam berapa obat diberikan beserta nama
perawat atau paraf.
6) Kolom sisa diisi oleh perawat shift malam yaitu jumlah obat yang masih
ada setelah pemberian beserta nama perawat/paraf.
3. PETUNJUK TEKNIS PENGISIAN TANDA BUKTI SERAH TERIMA
OBAT
1) Kolom tanggal penerimaan obat diisi sesuai dengan tanggal serah terima
obat.
2) Pengisian nama pasien, umur, No. Register ruangan.
3) Kolom nama obat, dosis dan jumlah (sediaan) diisi sesuai dengan nama
obat, frekuensi pemberian dan jumlah yang diterima.
4) Kolom TT dan nama terang yang menyerahkan diisi oleh keluarga.
5) Kolom TT dan nama terang yang menerima diisi oleh perawat yang
menerima.
PRAKTEK MANAJEMEN KEPERAWATAN PROGRAM STUDI NERS
FAKULTAS ILMU KESEHATAN UNIPDU JOMBANG
DI ZONA BEDAH BAWAH RSUD JOMBANG
BAB IV
PENUTUP
…………………………….
………………………………
LEMBAR SERAH TERIMA OBAT DI RUANG ZONA BEDAH BAWAH
5
FORMULIR PEMBERIAN OBAT
Cara
Pemberian
(rute) :
Sisa
Tgl
Nama
Terima
Obat :
(jumlah)
Penerim
Dosis : a
rina Jam Paraf Jam Para Jam Paraf Jam Para Jam Paraf Jam Paraf
f f
Cara
Pemberian
(rute) :
Sisa
Tgl
Nama
Terima
Obat :
(jumlah)
Penerim
a
Dosis : Jam Paraf Jam Para Jam Paraf Jam Para Jam Paraf Jam Paraf
f f
Cara
Pemberian
(rute) : Sisa
Tgl
Nama
Terima
Obat :
(jumlah)
Penerim
a
Jam Paraf Jam Para Jam Paraf Jam Para Jam Paraf Jam Paraf
f f
Dosis :
Cara
Pemberian
(rute) : Sisa
Tgl
Nama
Terima
Obat :
(jumlah)
Penerim
a
Jam Paraf Jam Para Jam Paraf Jam Para Jam Paraf Jam Paraf
f f
Dosis :
Cara
Pemberian
(rute) :
Sisa