DAFTAR ISI
Halaman Judul
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
1.2 Rumusan Masalah
1.3 Tujuan Penulisan
1.4 Manfaat Penulisan
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Pengertian dan Makna Demokrasi
2.2 Manfaat Demokrasi
2.3 Nilai-Nilai Demokrasi
2.4 Prinsip Demokrasi
2.5 Parameter Demokrasi
2.6 Pelaksaan Demokrasi di Indonesia
2.7 Mengembangkan Sikap Demokrasi
BAB III PENUTUP
3.1 Kesimpulan
3.2 Saran
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
Dalam kehidupan berbangsa dan bernegara demokrasi adalah pandangan hidup yang
memerlukan usaha nyata dari warga negara dan perangkat pendukungnya. Suatu pemerintah
yang baik dapat dilihat dan tubuh dengan baik jika masyarkatnya memiliki sifat positif dan
proaktif terhadap norma-norma/nilai-nilai demokrasi. Oleh karena itu, nilai-nilai dari demokrasi
sebagai berikut:
1. Kesadaran akan pluralism
Indonesia adalah negara yang memiliki berbagai macam ras, budaya, agama dan Bahasa
yang berbeda-beda. Oleh sebab itu, masyarakat Indonesia yang hidup berdemokrasi harus
memiliki rasa menjaga kerberagamaan yang ada di masyarakat dan menjamin
keseimbangan hak dan kewajiban setiap warga negara.
2. Sikap yang jujur dan pikiran yang sehat
Pada pengambilan keputusan di dalam suatu musyawarah, kita sebagai warga Indonesia
wajib memiliki sikap yang jujur, logis atau berdasarkan akal yang sehat dan sportif dalam
mengambil keputusan tersebut untuk menumbuhkan kehidupan demokrasi yang baik.
3. Demokrasi memiliki kerja sama antar warga masyarakat dan sikap serta itikad yang baik
Dalam pengambilan keputusan, demokrasi membutuhkan kerja sama antar anggota
masyarakat untuk mengambil keputusan yang disepakati semua pihak.
2. 5 Parameter Demokrasi
Dalam mengetahui seberapa jauh kadar demokrasi sebuah negara dibutuhkan suatu
ukuran atau acuan atau parameter seperti :
a) Pembentukan pemerintahan
Terbentuknya suatu pemerintahan dilakukan dalam sebuah pemilihan umum yang
dilaksanakan dengan jujur dan teliti. Pemerintahan yang dihasilkan diharapkan dapat
menggambarkan keinginan umum rakyat sehingga memudahkan dalam mencapai tujuan yang
diinginkan oleh rakyat.
b) Sistem pertanggungjawaban pemerintahan
Pemerintah yang dihasilkan dari pemilihan umum harus dapat mempertanggungjawabkan
kinerjanya secara transparan dan dalam periode tertentu. Di Indonesia sendiri, presiden
memberikan pertanggungjawaban kepada MPR RI.
c) Pengaturan sistem dan distribusi kekuasaan negara
Kekuasaan negara dijalankan secara distributif untuk menghindari penumpukan
kekuasaan dalam satu tangan. Penyelenggaraan kekuasaan negara haruslah diatur dalam suatu
perundang-undangan yang dapat memberikan petunjuk dan membatasi dalam pelaksanaanya.
Beberapa aturan tersebut misalnya pembagian kekuasaan antara eksekutif dan yudikatif.
d) Pengawasan oleh rakyat
Dalam pelaksanaanya, demokrasi memerlukan sistem pengawasan dari rakyat terhadap
jalannya pemerintahan sehingga terjadi keseimbangan dan kerjasama antara kekuasaan yang
dijalankankan eksekutif dan yudikatif (Adhi, 2016).
Tentunya hal ini semakin memberikan warna bagi parlemen. Sekaligus semakin
mengokohkan keterwakilan masyarakat oleh para wakil mereka yang duduk di parlemen.
Sehingga pada akhirnya setiap kebijakan yang di putuskan akan dapat terwakilkan dan
memberikan dampak positif bagi semua kelompok dan golongan. Dengan upaya ini tentu tidak
ada diskriminasi terhadap kelompok atau golongan tertentu. Ini juga merupakan upaya untuk
memberikan porsi yang sama kepada kelompok minoritas agar tidak semakin terpinggirkan.
a. Kekuasaan Presiden
Pada sistem demokrasi terpimpin, presiden berperan sebagai penguasa tertinggi di dalam
suatu negara. Di Indonesia sistem pemerintahan ini diberlakukan pada 5 Juli 1959, dimana
negara Indonesia berada di bawah pemerintahan Presiden Soekarno kala itu.
Dengan berlakukan sistem demokrasi terpimpin, presiden Soekarno pada masa itu dapat
mengubah berbagai peran dari wakil rakyat yang dianggap tidak sejalan dengan kehendaknya,
khususnya di bidang politik.
Prinsip-prinsip yang patut kita demonstrasikan dalam kehidupan berdemokrasi, antara lain
sebagai berikut (Kaunang, 2009) :
Membiasakan untuk berbuat sesuai dengan hukum yang berlaku.
Membiasakan bertindak secara demokratis bukan otokrasi atau tirani.
Membiasakan untuk menyelesaikan persoalan dengan musyawarah.
Membiasakan mengadakan perubahan secara damai tidak dengan kekerasan atau anarkis.
Membiasakan untuk memilih pemimpin melalui cara-cara yang demokratis.
Selalu menggunakan akal sehat dan hati nurani luhur dalam musyawarah.
Selalu mempertanggungjawabkan hasil keputusan musyawarah baik kepada Tuhan,
masyarakat, bangsa, dan negara.
Menggunaka kebebasan dengan penuh tanggung jawab.
Membiasakan memberikan kritik yang bersifat membangun.
3.1 Kesimpulan
Demokrasi merupakan sesuatu yang penting karena nilai-nilai yang dikandungnya sangat
diperlukan sebagai acuan untuk menata kehidupan berbangsa dan bernegara yang baik.
Demokrasi juga dapat digunakan untuk mewujudkan kebaikan bersama, atau masyarakat dan
pemerintahan yang baik (good society and good government). Secara teoritis, peluang
terlaksananya partisipasi politik dan partisipasi warga negara dari seluruh lapisan masyarakat
terbuka lebar.
Demokrasi dapat memberi manfaat dalam kehidupan masyarakat yang demokratis, yaitu
Kesetaraan sebagai warga Negara, memenuhi kebutuhan-kebutuhan umum, pluralisme dan
kompromi, menjamin hak-hak dasar, dan pembaruan kehidupan social.
Untuk menumbuhkan keyakinan akan baiknya system demokrasi, maka harus ada pola
perilaku yang menjadi tuntunan atau norma nilai-nilai demokrasi yang diyakini masyarakat.
Nilai-nilai dan demokrasi membutuhkan hal-hal diantaranya kesadaran akan puralisme, sikap
yang jujur dan pikiran yang sehat, demokrasi membutuhkan kerjasama antarwarga masyarakat
dan sikap serta itikad baik, demokrasi membutuhkan sikap kedewasaan, demokrasi
membutuhkan pertimbangan moral.
Dalam mengetahui seberapa jauh kadar demokrasi sebuah negara dibutuhkan suatu
ukuran atau acuan atau parameter seperti : pembentukan pemerintahan, sistem
pertanggungjawaban pemerintahan, pengaturan sistem dan distribusi kekuasaan negara, dan
pengawasan oleh rakyat. Dan dalam perjalanan sejarah bangsa, ada empat macam demokrasi di
bidang politik yang pernah diterapkan dalam kehidupan ketatanegaraan Indonesia, yaitu,
Demokrasi Parlementer (liberal), Demokrasi Terpimpin, Demokrasi Pancasila Pada Era Orde
Baru, Demokrasi Pancasila Pada Era Orde Reformasi.
3.2 Saran
Menerapkan dan mewujudkan budaya demokrasi memang tidak mudah. Perlu adanya
udaha dari semua warga negara. Baik itu dengan adanya niat untuk memahami nilai-nilai
demokrasi yaitu dengan belajar dari pengalaman negara-negara yang telah mewujudkan budaya
demokrasi lebih baik dibandingkan kita. Ataupun dengan mempraktekkan secara terus menerus
dan membiasakannya dengan harapan bahwa demokrasi telah benar-benar membudaya di tanah
air kita, baik dalam kehidupan keluarga, masyarakat, maupun dalam kehidupan berbangsa dan
bernegara.
DAFTAR PUSTAKA