Anda di halaman 1dari 6

Tugas Pengentar Penelitian

Nama : Elia Oktaviani (1706033101)

Sulis Triani (1706033026)

Athiyyah Maudy Untoro (1706032673)

Syaripatul Hanipah (1706981346)

Muqaromah S. (1706032566)

Lili S.

Jurusan : Kimia 2017

Mata Kuliah : Pengantar Peneliian

Departemen Kimia

Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam

Universitas Indonesia

2020
1. Apa itu ilmu?
Ilmu atau yang dikenal dengan ilmu pengetahuan (science) merupakan penerapan
pengetahuan dan pemahaman tentang dunia sosial dan alam mengikuti metodologi sistematis
berdasarkan bukti.
Bidang 'sains' sering dikelompokkan menjadi:
1. ilmu alam : ilmu kehidupan atau biologi (studi tentang organisme hidup) dan ilmu
fisika (studi tentang alam semesta material termasuk fisika, kimia, ilmu ruang
angkasa dll).
2. ilmu sosial : studi tentang masyarakat dan orang-orang (seperti antropologi,
psikologi)
3. ilmu formal : studi tentang logika dan matematika
4. ilmu terapan : disiplin ilmu yang mengandalkan ilmu pengetahuan dan menggunakan
pengetahuan ilmiah yang ada untuk mengembangkan aplikasi baru, seperti di bidang
teknik, robot, pertanian dan kedokteran.

2. Apakah hubungan antara konsep berpikir dan pengetahuan ilmu?


Partap Sing Mehra memberikan definisi berfikir (pemikiran) yaitu mencari sesuatu yang
belum diketahui berdasarkan sesuatu yang sudah diketahui. Definisi ini mengindikasikan bahwa
suatu kegiatan berfikir baru mungkin terjadi jika akal/pikiran seseorang telah mengetahui
sesuatu, kemudian sesuatu itu dipergunakan untuk mengetahui sesuatu yang lain, sesuatu yang
diketahui itu bisa merupakan data, konsep atau sebuah idea, dan hal ini kemudian berkembang
atau dikembangkan sehingga diperoleh suatu yang kemudian diketahui atau bisa juga disebut
kesimpulan.
Berfikir dan pengetahuan merupakan dua hal yang menjadi ciri keutamaan manusia, tanpa
pengetahuan manusia akan sulit berfikir dan tanpa berfikir pengetahuan lebih lanjut tidak
mungkin dapat dicapai, oleh karena itu nampaknya berfikir dan pengetahuan mempunyai
hubungan yang erat.
Semakin akumulatif pengetahuan manusia semakin rumit, namun semakin memungkinkan
untuk melihat pola umum serta mensistimatisirnya dalam suatu kerangka tertentu, sehingga
lahirlah pengetahuan ilmiah (ilmu). Dengan menerapkan konsep berpikir kritis, kita dapat
menggunakannya dalam pengembangan suatu ilmu atau pengetahuan.

3. Apa yang dimaksud dengan berpikir secara nalar?


Penalaran adalah proses berpikir yang bertolak dari pengamatan indera (pengamatan
empirik) yang menghasilkan sejumlah konsep dan pengertian. Berdasarkan pengamatan yang
sejenis juga akan terbentuk proposisi-proposisi yang sejenis, berdasarkan sejumlah proposisi
yang diketahui atau dianggap benar, orang menyimpulkan sebuah proposisi baru yang
sebelumnya tidak diketahui. Proses inilah yang disebut menalar. Dalam penalaran, proposisi
yang dijadikan dasar penyimpulan disebut dengan premis (antesedens) dan hasil kesimpulannya
disebut dengan konklusi (consequence). Sedangkan, hubungan antara premis dan konklusi
disebut konsekuensi. Terdapat dua jenis metode dalam penalaran, yaitu metode induktif dan
metode deduktif.
Penalaran juga merupakan aktivitas pikiran yang abstrak, untuk mewujudkannya diperlukan
simbol. Simbol atau lambang yang digunakan dalam penalaran berbentuk bahasa, sehingga
wujud penalaran akan akan berupa argumen. Kesimpulannya adalah pernyataan atau konsep
adalah abstrak dengan simbol berupa kata, sedangkan untuk proposisi simbol yang digunakan
adalah kalimat (kalimat berita) dan penalaran menggunakan simbol berupa argumen.
Argumenlah yang dapat menentukan kebenaran konklusi dari premis.
Berdasarkan paparan di atas, jelas bahwa tiga bentuk pemikiran manusia adalah aktivitas
berpikir yang saling berkait. Tidak ada ada proposisi tanpa pengertian dan tidak akan ada
penalaran tanpa proposisi. Bersama-sama dengan terbentuknya pengertian perluasannya akan
terbentuk pula proposisi dan dari proposisi akan digunakan sebagai premis bagi penalaran. Atau
dapat juga dikatakan untuk menalar dibutuhkan proposisi sedangkan proposisi merupakan hasil
dari rangkaian pengertian.
Jika seseorang melakukan penalaran, maksudnya tentu adalah untuk menemukan kebenaran.
Kebenaran dapat dicapai jika syarat – syarat dalam menalar dapat dipenuhi, yaitu :
1. Suatu penalaran bertolak dari pengetahuan yang sudah dimiliki seseorang akan
sesuatu yang memang benar atau sesuatu yang memang salah.
2. Dalam penalaran, pengetahuan yang dijadikan dasar konklusi adalah premis. Jadi
semua premis harus benar. Benar di sini harus meliputi sesuatu yang benar secara
formal maupun material. Formal berarti penalaran memiliki bentuk yang tepat,
diturunkan dari aturan – aturan berpikir yang tepat sedangkan material berarti isi
atau bahan yang dijadikan sebagai premis tepat.

Berpikir secara nalar yaitu berpikir dengan cara yang benar/masuk akal dan sesuai dengan
hukum logika. Logika berasal dari kata λόγος (logos), yang bermakna hasil nalar yang
diutarakan dalam kata dan dinyatakan dalam bahasa. Dalam pembahasan ini, logika tidak
dijelaskan secara rinci, hanya digunakan untuk mempelajari bernalar sebagai kecakapan hidup,
berpikir secara lurus, tepat, runtut, dan teratur, yang merupakan penerapan logika dalam
kehidupan keseharian. Logika merupakan materi yang dipelajari sampai kapanpun bahkan ketika
manusia menciptakan kecerdasan buatan (artificial intelligence). Seseorang dapat
mengungkapkan kebenaran berdasarkan penalaran logis. Dengan disertai bukti-bukti yang ada
seseorang dapat menilai kebenaran pernyataan untuk akhirnya sampai pada pengambilan
keputusan. Logika disebut juga sebagai alat untuk menjaga dari kesesatan bernalar. Seseorang
membutuhkan kemahiran bernalar logis, agar dapat menghasilkan kesimpulan yang benar.
Beberapa manfaat yang akan didapatkan setelah mempelajari logika antara lain sebagai berikut.
A. Menjaga supaya kita selalu berpikir benar menggunakan asas-asas sistematis.
B. Membuat daya pikir menjadi lebih tajam, dan menjadikannya lebih berkembang.
C. Membuat setiap orang berpikir cermat, objektif, dan efektif dalam berkomunikasi.
D. Meningkatkan cinta kebenaran dan menghindari kesesatan bernalar.

4. Apa yang dimaksud dengan berpikir secara ilmiah?


Berpikir merupakan sebuah proses tertentu yang dilakukan akal budi dalam memahami,
mempertimbangkan, menganalisa, meneliti, menerangkan dan memikirkan sesuatu dengan jalan
tertentu atau langkah-langkah tertentu sehingga sampai pada sebuah kesimpulan yang benar.
Sedangkan Ilmiah yakni bersifat ilmu, secara ilmu pengetahuan, memenuhi syarat kaidah ilmu
pengetahuan. Berpikir ilmiah adalah menggunakan akal budi untuk mempertimbangkan,
memutuskan, mengembangkan dsb. secara ilmu pengetahuan (berdasarkan prinsip-prinsip ilmu
pengetahuan). Atau menggunakan prinsip-prinsip logis terhadap penemuan, pengesahan dan
penjelasan kebenaran.
Menurut Eman Sulaeman, berfikir ilmiah merupakan proses berfikir/pengembangan pikiran
yang tersusun secara sistematis yang berdasarkan pengetahuan-pengetahuan ilmiah yang sudah
ada. Berpikir ilmiah adalah metode berpikir yang didasarkan pada logika deduktif dan induktif
(Mumuh mulyana Mubarak, SE). Metode berpikir ilmiah tidak lepas dari fakta kejadian alam
yang kebenarannya selalu ada hubungannya dengan hasil uji eksperimental. Jika suatu teori tidak
bisa dibuktikan dengan uji eksperimental maka dikatakan bahwa teori itu tidak bisa diyakini
kebenarannya karena tidak memenuhi kriteria sebagai sains. (Goldstein, 1980)
*Metode Berpikir Ilmiah
Pada hakikatnya, berpikir secara ilmiah merupakan gabungan antara penalaran secara deduktif
dan induktif. Masing – masing penalaran ini berkaitan erat dengan rasionalisme atau empirisme.
a) Metode InduksiInduksit
b) Merumuskan hipotesis.
c) Mengumpulkan data.
d) Menguji hipotesis.
e) Merumuskan kesimpulan

5. Apa itu penelitian?


Menurut Earl Robert Babbie, Penelitian adalah penyelidikan sistematis untuk
menggambarkan, menjelaskan, memprediksi, dan mengendalikan fenomena yang diamati.
Penelitian melibatkan metode induktif dan deduktif.
Karakteristik penelitian :
1. Pendekatan sistematis harus diikuti untuk data yang akurat.
2. Penelitian didasarkan pada penalaran logis dan melibatkan metode induktif dan deduktif.
3. Data atau pengetahuan yang diturunkan secara real time dari pengamatan actual
4. Ada analisis mendalam tentang semua data yang dikumpulkan
5. Penelitian menciptakan jalur untuk menghasilkan pertanyaan baru.
6. Penelitian bersifat analitis yaitu menggunakan semua data yang tersedia sehingga tidak
ada ambiguitas dalam inferensi.
7. Akurasi yaitu Informasi yang diperoleh harus akurat dan sesuai dengan sifatnya.

6. Apa yang dimaksud dengan kebenaran ilmiah?

Kebenaran ilmiah adalah kebenaran yang diperoleh dengan menggunakan metode tertentu
yang disusun secara sistematis sehingga kebenaran ilmiah ini memiliki karakteristik-karakteristik
tertentu. . Kebenaran ilmiah harus siap diuji keabsahannya dan terbuka untuk diperdebatkan.
Karakteristik ilmiah meliputi sesuatu yang sesuai fakta, logis, terukur, dan bersifat universal.
Selanjutnya, kebenaran ilmiah merupakan kebenaran yang muncul dari hasil penelitian ilmiah
dengan melalui prosedur baku berupa tahap-tahapan untuk memperoleh pengetahuan ilmiah yang
berupa metodologi ilmiah yang sesuai dengan sifat dasar ilmu.

Kebenaran ilmiah dalam aliran ilmu ini apabila bersifat konkrit, akurat, abstrak, dan
manfaat yang mengantarkan manusia menuju dan meraih kemajuan dalam hidupnya.
Akibatnya, segala hal yang bersifat inmateriil seperti moral bahkan agama, tidak menjadi
landasan kebenaran dan kemanfaatan.

7. Apa perbedaan Proposisi, dalil, teori, dan fakta?


Proposisi merupakan suatu kalimat logika atau konsep yang memuat pernyataan tentang
hubungan fenomena-fenomena. Proposisi ini dapat dibuktikan kebenarannya, di mana jika diteliti
lebih lanjut dapat menjadi hipotesis.
Fakta merupakan suatu fenomena yang terbukti kebenarannya, di mana dapat menjadi acuan
suatu teori. Jika teori tidak sesuai dengan fakta, maka teori tersebut terpatahkan.
Perbedaan fakta dan proposisi adalah dari segi kebenarannya. Pada proposisi kebenarannya
dapat diolah menjadi hipotesis, sedangkan pada fakta, kebenarannya sudah teruji dan menjadi
patokan dari suatu teori.

Teori merupakan suatu serangkaian konsep, definisi, dalil, dan proposisi yang sistematis dan
dapat digunakan untuk menjelaskan suatu fenomena dengan merumuskan hubungan dengan
suatu konsep.
Dalil merupakan suatu rangkaian konsep yang dianggap benar. Dalil ini merupakan awal
terbentukanya suatu teori.

Perbedaan dalil dan teori adalah pada dalil belum memiliki bentuk yang sistematis,
sedangkan teori sudah berbentuk sistematis

Daftar Pustaka
http://homepages.wmich.edu/~korista/scimethd.html
(1) (PDF) KEBENARAN ILMIAH MENURUT PERSPEKTIF FILSAFAT ILMU. Available from:
https://www.researchgate.net/publication/321667322_KEBENARAN_ILMIAH_MENURUT_P
ERSPEKTIF_FILSAFAT_ILMU [accessed Feb 20 2020].

https://belajar.kemdikbud.go.id/KaryaGuru/Repositorys/Faidillah/logika.html
https://www.lesswrong.com/posts/g28WWuaMLXNzAnR9v/rational-vs-reasonable
Rahardjo, Mudja/Antara Konsep, Proposisi, Teori, Variabel, dan hipotesis dalam Penelitian/
repository.uin.malang.ac.id/2410

Anda mungkin juga menyukai