Muqaromah S. (1706032566)
Lili S.
Departemen Kimia
Universitas Indonesia
2020
1. Apa itu ilmu?
Ilmu atau yang dikenal dengan ilmu pengetahuan (science) merupakan penerapan
pengetahuan dan pemahaman tentang dunia sosial dan alam mengikuti metodologi sistematis
berdasarkan bukti.
Bidang 'sains' sering dikelompokkan menjadi:
1. ilmu alam : ilmu kehidupan atau biologi (studi tentang organisme hidup) dan ilmu
fisika (studi tentang alam semesta material termasuk fisika, kimia, ilmu ruang
angkasa dll).
2. ilmu sosial : studi tentang masyarakat dan orang-orang (seperti antropologi,
psikologi)
3. ilmu formal : studi tentang logika dan matematika
4. ilmu terapan : disiplin ilmu yang mengandalkan ilmu pengetahuan dan menggunakan
pengetahuan ilmiah yang ada untuk mengembangkan aplikasi baru, seperti di bidang
teknik, robot, pertanian dan kedokteran.
Berpikir secara nalar yaitu berpikir dengan cara yang benar/masuk akal dan sesuai dengan
hukum logika. Logika berasal dari kata λόγος (logos), yang bermakna hasil nalar yang
diutarakan dalam kata dan dinyatakan dalam bahasa. Dalam pembahasan ini, logika tidak
dijelaskan secara rinci, hanya digunakan untuk mempelajari bernalar sebagai kecakapan hidup,
berpikir secara lurus, tepat, runtut, dan teratur, yang merupakan penerapan logika dalam
kehidupan keseharian. Logika merupakan materi yang dipelajari sampai kapanpun bahkan ketika
manusia menciptakan kecerdasan buatan (artificial intelligence). Seseorang dapat
mengungkapkan kebenaran berdasarkan penalaran logis. Dengan disertai bukti-bukti yang ada
seseorang dapat menilai kebenaran pernyataan untuk akhirnya sampai pada pengambilan
keputusan. Logika disebut juga sebagai alat untuk menjaga dari kesesatan bernalar. Seseorang
membutuhkan kemahiran bernalar logis, agar dapat menghasilkan kesimpulan yang benar.
Beberapa manfaat yang akan didapatkan setelah mempelajari logika antara lain sebagai berikut.
A. Menjaga supaya kita selalu berpikir benar menggunakan asas-asas sistematis.
B. Membuat daya pikir menjadi lebih tajam, dan menjadikannya lebih berkembang.
C. Membuat setiap orang berpikir cermat, objektif, dan efektif dalam berkomunikasi.
D. Meningkatkan cinta kebenaran dan menghindari kesesatan bernalar.
Kebenaran ilmiah adalah kebenaran yang diperoleh dengan menggunakan metode tertentu
yang disusun secara sistematis sehingga kebenaran ilmiah ini memiliki karakteristik-karakteristik
tertentu. . Kebenaran ilmiah harus siap diuji keabsahannya dan terbuka untuk diperdebatkan.
Karakteristik ilmiah meliputi sesuatu yang sesuai fakta, logis, terukur, dan bersifat universal.
Selanjutnya, kebenaran ilmiah merupakan kebenaran yang muncul dari hasil penelitian ilmiah
dengan melalui prosedur baku berupa tahap-tahapan untuk memperoleh pengetahuan ilmiah yang
berupa metodologi ilmiah yang sesuai dengan sifat dasar ilmu.
Kebenaran ilmiah dalam aliran ilmu ini apabila bersifat konkrit, akurat, abstrak, dan
manfaat yang mengantarkan manusia menuju dan meraih kemajuan dalam hidupnya.
Akibatnya, segala hal yang bersifat inmateriil seperti moral bahkan agama, tidak menjadi
landasan kebenaran dan kemanfaatan.
Teori merupakan suatu serangkaian konsep, definisi, dalil, dan proposisi yang sistematis dan
dapat digunakan untuk menjelaskan suatu fenomena dengan merumuskan hubungan dengan
suatu konsep.
Dalil merupakan suatu rangkaian konsep yang dianggap benar. Dalil ini merupakan awal
terbentukanya suatu teori.
Perbedaan dalil dan teori adalah pada dalil belum memiliki bentuk yang sistematis,
sedangkan teori sudah berbentuk sistematis
Daftar Pustaka
http://homepages.wmich.edu/~korista/scimethd.html
(1) (PDF) KEBENARAN ILMIAH MENURUT PERSPEKTIF FILSAFAT ILMU. Available from:
https://www.researchgate.net/publication/321667322_KEBENARAN_ILMIAH_MENURUT_P
ERSPEKTIF_FILSAFAT_ILMU [accessed Feb 20 2020].
https://belajar.kemdikbud.go.id/KaryaGuru/Repositorys/Faidillah/logika.html
https://www.lesswrong.com/posts/g28WWuaMLXNzAnR9v/rational-vs-reasonable
Rahardjo, Mudja/Antara Konsep, Proposisi, Teori, Variabel, dan hipotesis dalam Penelitian/
repository.uin.malang.ac.id/2410