Biofarmasetika Sediaan Paru-Paru Dan Parenteral (Putri Maulidina)
Biofarmasetika Sediaan Paru-Paru Dan Parenteral (Putri Maulidina)
FARMAKOLOGI DASAR
“BIOFARMASETIKA OBAT MELALUI PARU-PARU & PARENTERAL”
Oleh:
Puji syukur kehadirat Allah swt, yang telah senantiasa melimpahkan rahmat
dan hidayah- nya sehingga kita semua dalam keadaan sehat walafiat dalam
menjalankan aktifitas sehari-hari. Penyusun juga panjatkan kehadiran Allah swt,
karena hanya dengan kerido’an-nya. Makalah dengan judul “BIOFARMASI
OBAT MELALUI PARU-PARU & PARENTERAL” ini dapat terselesaikan.
Kami menyadari betul sepenuhnya bahwa tanpa bantuan dari berbagai pihak,
makalah ini tidak akan terwujud dan masih jauh dari sempurna, oleh karena itu
dengan segala kerendahan hati penulis berharap saran dan kritik demi perbaikan-
perbaikan lebih lanjut.
Akhirnya kami berharap, semoga makalah ini dapat memberikan manfaat bagi
yang membutuhkan.
C. Rumusan Masalah
1. Apa gambar dan anatomi paru-paru?
2. Bagaimana proses obat pada pembuluh darah yang melalui paru-paru?
3. Faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi LDA obat pada paru-paru?
4. Bagaimana evaluasi biofarmasetika obat paru-paru?
5. Keuntungan dan kerugian sediaan parenteral?
6. Rute-rute pemberian obat secara parenteral?
7. Biofarmasetika obat secara parenteral?
D. Tujuan Umum
1. Untuk mengetahui gambar dan anatomi paru-paru.
2. Untuk mengetahui bagaimana proses obat pada pembuluh darah yang melalui
paru.
3. Untuk mengetahui faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi LDA obat pada
paru.
4. Untuk mengetahui bagaimana evaluasi biofarmasetika obat paru-paru.
5. Untuk mengetahui keuntungan dan kerugian sediaan parenteral.
7. Untuk mengetahui rute-rute pemberian obat secara parenteral.
8. Untuk mengetahui biofarmasetika obat secara parenteral.
BAB II
PEMBAHASAN
B. Saran
Paru-paru merupakan organ vital pada manusia. Oleh karena itu, seorang
farmasis harus mrrmahami bagaimana biofarmasi sediaan obat yang diberikan
melalui paru-paru agar sediaan obat dapat memberikan efek yang diinginkan.
Serta pemberiaan obat secara parenteral juga harus melewati beberapa kajian
sehingga sediaan parenteral dapat memberikan efek terapi yang diinginkan.
DAFTAR PUSTAKA
Ansel H.C. 1989 Pengantar Bentuk Sediaan Farmasi. Edisi ke-4. Penerbit
Universitas Indonesia, Jakarta.
Departemen Kesehatan RI. 1979. Farmakope Indonesia. Edisi III, Jakarta.
Departemen Kesehatan RI. 1995. Farmakope Indonesia. Edisi IV, Jakarta.
Lachman L., Lieberman H.A., Kanig J.L., 1994. Teori dan Praktek Farmasi
Industri, Edisi III (Buku III), Penerbit Universitas Indonesia, Jakarta.
Latifah R., Djide M.N., 2009. Sediaan Farmasi Steril, Lembaga Penerbitan
Universitas Hasanuddin (Lephas), Makassar. .
Lukas S., 2006. Formulasi Steril. Penerbit Andi. Yogyakarta.