OLEH :
STIFA D III 019
KELOMPOK III GOLONGAN II
1. PUTRI MAULIDINA 19023049
2. RAMLA AMALIA 19023052
3. DINA BOKKO 19023047
4. RISNAWATI 19023051
5. ROSALI BAGENDA 18055
6. CHRISTIEN MOMONGAN 17073
7. YUNITA NTOY 19023048
LABORATORIUM FARMAKOLOGI
PROGRAM STUDI DIPLOMA III FARMASI
SEKOLAH TINGGI ILMU FARMASI MAKASSAR
MAKASSAR
2020
BAB I
PENDAHULUAN
l.1 Latar Belakang
Anestesi istilah ini diturunkan dari dua kata Yunani yang secara
bersamaan berarti hilangnya rasa atau rasa atau sensasi, istilah ini
digunakan oleh para ahli saraf dengan maksud untuk menyatakan
bahwa terjadi kehilangan rasa secara patologis pada bagian tertentu
dari tubuh. Anestesi juga dilakukan oleh John Elliotson dari Rumah
Sakit London Utara (sekarang Kolose Universitas) yang melakukan
hipnosis untuk mengendalikan nyeri sewaktu pembedahan pada
permulaan abad kesembilan belas, tepat sebelum dilakukannnya
anestesi umum secara farmakologis.
Pemakaian istilah anestesi secara teknis pada masa kini yang
berarti (pengurangan nyeri sewaktu pembedahan) dihubungkan dengan
Penggunaan istilah oleh dokter Amerika Oliver Wendell Holmes (1809-
1894) yang memakainya untuk penemuan ‘eterisasi’ Morton segera
setelah pertunjukannya. Kata ‘anestesi’ jika digunakan tunggal pada
masa kini berarti anestesi ‘umum’.
Anestesi umum menunjukkan bahwa penderita telah dibuat tidak
sadar dengan obat-obatan namun dapat disadarkan kembali pada
pelaksanaan tindakan pembedahan yang menyakitkan.
Anestesi inhalasi, intravena, intramuskular, dan rektum merupakan
subdivisi anestesi umum kata sifat menerangkan jalur yang digunakan
obat untuk dapat masuk ke dalam tubuh sehingga melalui aliran darah
dapat diteruskan ke otak.
Anestesi lokal atau analgesik lokal menunjukkan anestesi pada
sebagian tubuh saja penderita. Penderita yang bebas nyeri dalam
keadaan sadar, kecuali dilakukan suatu teknik gabungan anestesi
umum dengan anestesi lokal atau digunakan sedasi.
Anestesi regional atau analgesi seringkali digunakan secara
sinonim dengan anestesi lokal. Anestesi ini dengan tepat digunakan
hanya jika anestesi lokal dipergunakan untuk saraf atau medula spinalis
yang terletak jauh dari daerah yang dibuat tidak peka.
Hipnosis secara harfiah berarti keadaan menjadi tertidur tetapi bagi
para ahli anestesi mempunyai lebih banyak arti secara teknik.
1. Keadaan penurunan sifat kritis yang ditimbulkan oleh hipnotisme
2. Tidur secara farmakologis dimana penderita tidak dapat
dibangunkan menjadi keadaan sadar melalui rangsangan fisik,
tetapi dalam keadaan tersebut masih dapat bereaksi secara tidak
sadar dengan penarikan diri atau refleksi otonomi jika penderita
diberi tidak cukup analgesi yang baik.
Hipnotik merupakan penjelasan tradisional bagi setiap obat yang
dapat membantu penderita untuk tidur.
Sedasi dipergunakan untuk menyatakan segala sesuatu yang
dapat menghilangkan kecemasan dengan cara menimbulkan tidur yang
hampir alamiah dengan obat-obatan. Walaupun sedatif secara tepat
digunakan hanya untuk agen-agen yang sudah lama seperti
fenobarbital yang menghilangkan kecemasan dengan menekan pusat
kritis, serebri yang paling tinggi di otak juga dipakai secara longgar
untuk agen ansiolitik yang lebih modern (Boulton dan Colin,1994).
Kingdom : Animalia
Filum : Cahordat
Subfilum : Vertebrata
Kelas : Mamalia
Ordo : Rodentina
Famili : Muridae
Genus : Mus
Spesies : Mus Musculus L
BAB III
METODE KERJA
III.1.2 Bahan
Bahan yang digunakan yaitu diazepam, eter, fenobarbital, Na CMC.
V= ×Vmax
1. Eter
2. Fenobarbital
3. Diazepam
4. Na CMC
Mencit 1 = × 0,5 ml = 0,775 ml
Mencit 1 =
Mencit 2 =
2. Fenobarbital
Mencit 1 =
Mencit 2 =
3. Na. CMC
Mencit 1 =
Mencit 2 =
BAB V
PENUTUP
V.1 Kesimpulan
Adapun kesimpulan dari percobaan ini yaitu mengetahui efek yang di
hasilkan dari obat yang di gunakan pada peercobaan dan obat-obat yang
diberikan pada hewan coba pada praktikum ini adalah fenobarbital,
diazepam, Na CMC yang diberikan secara oral, dan eter. Efek yang
dihasilkan obat fenobarbital yaitu dapat berupa penurunan kesadaran dan
gangguan keseimbangan, efek yang dihasilkan diazepam yaitu adanya
rasa kantuk, kelelahan dan lemah otot, efek yang dihasilkan Na CMC yaitu
tidak terjadi perubahan atau reaksi karena merupakan agen pensuspensi
dan efek yang dihasilkan eter yaitu kontraksi pada otot jantung dan
meningginya aktifitas simpatis.
V.2 Saran
V.2.1 Saran Untuk Dosen
Diharapkan dosen dapat memantau praktikan agar praktikan bisa
bertanya secara langsung jika ada yang tidak dimengerti.
DAFTAR PUSTAKA