DISUSUN OLEH : NAJA NIKMAH SYAFITRI (08.2018.1.01832)
JURUSAN TEKNIK KIMIA
FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI INSTITUT TEKNOLOGI ADHI TAMA SURABAYA 2020 BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Perkembangan industri di Indonesia semakin lama berlangsung sangat pesat, seperti pada bidang minyak dan gas, petrokimia, serta farmasi yang pada akhirnya menyebabkan produksi air limbah yang meningkat. Salah satu jenis limbah yang dihasilkan oleh industri ini adalah limbah cair berminyak yang berupa emulsi limbah cair. Pengolahan limbah cair emulsi minyak masih banyak yang menggunakan proses konvensional. Proses konvensioal atau disebut juga proses kimia sulit dilakukan karena limbah tersebut mengandung konsentrasi suspended solid, COD, kandungan logam dan minyak yang tinggi. Telah ada penerpan beberpa metode konvensional yang digunakan, namun metode-metode tersebut belum mampu mencapai standar minimum yang telah ditetapkan sehingga memerlukan proses pengolahan lebih lanjut. Dewasa ini teknologi terbaru dalam pengolahan air limbah yaitu teknologi membran. Perkembangan teknologi membran mengalami kemajuan yang sangat pesat dan diterima di kalangan luas karena memiliki beberapa keunggulan dibandingkan dengan metode pemisahan lainnya. Membran dapat dibuat dari bahan polimer baik organik maupun anorganik. Salah satu aplikasi membran dalam purifikasi air yang berhasil diterima adalah memban ultrafiltrasi. Maka, pengolahan limbah ini akan memiliki dasar yang sama dengan metode purifikasi tersebut. Ultrafiltrasi merupakan proses membran yang sifatnya berada di antara membran mikrofiltrasi dan nanofiltrasi. Ukuran pori membran yang digunakan berkisar antara 0,05 μm (pada sisi mikrofiltrasi) hingga 1 nm (pada sisi nanofiltrasi). Pada membran ultrafitrasi semua garam terlarut dan molekul yang lebih kecil akan melewati membran, sedangkan zat seperti koloid, protein, kontaminan mikrobiologi, molekul organik berukuran besar akan tertahan. Dengan begitu pengolahan limbah emulsi minyak menggunakan membra ultrafitrasi bisa diterapkan.