Anda di halaman 1dari 58

Tujuan :

Peserta memahami dan menerapkan


Kebijakan dan Prosedur Sertifikasi Halal
(HAS 23000:2)
Proses Sertifikasi Halal MUI harus mengikuti
Kebijakan dan Prosedur sesuai HAS 23000:2

Kebijakan
Prinsip-prinsip dasar yang dirumuskan dan
ditegakkan oleh LPPOM MUI, untuk
mengarahkan perusahaan dalam mengelola
produk halal untuk memperoleh Sertifikat Halal.

Prosedur
Rangkaian tahapan yang harus diikuti oleh perusahaan untuk
mendapatkan Sertifikat Halal.
KEBIJAKAN SERTIFIKASI
 Sertifikasi halal diajukan ke Majelis Ulama Indonesia (MUI)
 Prosedur dan Keputusan sertifikasi ditangani oleh LPPOM
MUI dan Komisi Fatwa MUI.
 LPPOM MUI: lembaga di bawah MUI yang menangani
pemeriksaan kecukupan dokumen, penjadwalan audit,
pelaksanaan audit, pembahasan hasil audit, penerbitan audit
memorandum, penyiapan berita acara hasil audit,
penyampaian berita acara hasil audit dalam rapat komisi fatwa
dan pencetakan sertifikat.
KEBIJAKAN SERTIFIKASI
 Komisi Fatwa MUI: Komisi di bawah MUI yang mempunyai
otoritas untuk memutuskan status kehalalan produk yang
didaftarkan untuk disertifikasi.

 Proses sertifikasi halal harus mengikuti kebijakan dan


prosedur sertifikasi.
PENDAFTAR SERTIFIKASI
PENDAFTAR SERTIFIKASI (Lanjutan)

(1) Distributor
dapat mengajukan sertifikasi Halal jika satu grup dengan
produsen yang menghasilkan produk
(2) Pemilik fasilitas
produksi atau maklon (toll manufacturer) dapat
mengajukan sertifikasi halal untuk produk pihak lain dengan syarat:
a) Ada perjanjian tertulis dengan pemilik produk atau penugasan dari pemilik
produk bahwa pabrik maklon diberi wewenang mendaftarkan produk yang
dihasilkan.
b) Jika produk yang diajukan sertifikasi halal berupa produk retail, maka harus
ada komitmen tertulis dari pemilik produk untuk mendaftarkan semua
produk dengan merk sama yang dipasarkan di Indonesia. Produk dengan
merk yang sama ini dapat diproduksi di beberapa pabrik yang berbeda.
PERSYARATAN PENDAFTARAN

 Harus menerapkan Sistem Jaminan Halal (SJH)  kriteria SJH


dijelaskan pada materi kriteria SJH
 Harus menyusun Manual SJH  berisi panduan penerapan SJH atau
pemenuhan 11 kriteria SJH di perusahaan  harus terpisah dari
Manual sistem yang lain
 Melakukan pendaftaran pada sistem pendaftaran online CEROL.
 Sertifikasi untuk industri pengolahan dapat dilakukan untuk
sebagian produk atau seluruh produk
 Sertifikasi restoran/katering mencakup semua menu
 Pendaftaran untuk produk pangan eceran (retail) juga dilakukan di
BPOM RI
CARA PENDAFTARAN

a) Bagi perusahaan Indonesia dengan lokasi di provinsi tertentu 


melalui sistem online CEROL LPPOM MUI Provinsi (www.regs.e-
lppommui.org)
b) Bagi perusahaan Indonesia atau multi nasional dengan lokasi pabrik
di Indonesia atau luar negeri (termasuk China, Korea dan Taiwan) 
melalui sistem online CEROL LPPOM MUI (www.e-lppommui.org)
c) Bagi perusahaan China dengan lokasi pabrik di China  melalui
email chinaregistration@halalmui.org
d) Bagi perusahaan Korea dengan lokasi pabrik di Korea  melalui
email korea.halalregistration@halalmui.org
e) Bagi perusahaan Taiwan dengan lokasi pabrik di Taiwan  melalui
email taiwan.halalregistration@halalmui.org
BASIS PENDAFTARAN
• Pendaftaran sertifikasi diajukan berdasarkan kelompok
produk. Contoh kelompok produk: Daging Olahan,
minuman dan bahan minuman, dll
* Daftar kelompok produk dapat dilihat di website CEROL (SK11.II.2014
tentang Ketentuan Kelompok Produk)

• 1 kelompok produk  1 registrasi pendaftaran  1 nomor


Sertifikat halal

• Beberapa kelompok produk yang berbeda  pendaftaran


sesuai dengan jumlah kelompok produk tersebut
JENIS AUDIT
Audit :
Verifikasi oleh auditor LPPOM MUI untuk memeriksa kecukupan
pemenuhan kriteria dalam implementasi SJH.

Tipe Audit :
1. Audit On Site : Audit yang dilakukan di lokasi perusahaan 
dilakukan verifikasi dokumen, bukti implementasi SJH, wawancara
atau observasi fasilitas
2. Audit On Desk : verifikasi dokumen atau bukti implementasi SJH
 dilakukan di kantor LPPOM MUI tanpa perlu kehadiran auditi

Reward implementasi SJH


Dokumen yang diterbitkan

Nama Representasi Masa Berlaku Basis Penulisan


Dokumen (tahun)

Sertifikat Halal Produk halal 2 Kelompok


produk

Status Kualitas 2 Pabrik (fasilitas


Implementasi implementasi produksi)
SJH (A, B) sistem

Sertifikat SJH Kualitas 4 Pabrik (fasilitas


implementasi produksi)
sistem
Dokumen yang diterbitkan

A. Sertifikat Halal
 Untuk pendaftaran sertifikasi yang telah memenuhi syarat maka
akan diterbitkan Sertifikat halal dan Status SJH.
 Sertifikat halal dikeluarkan untuk setiap kelompok produk dan
berlaku selama 2 tahun  terdiri dari halaman depan (cover)
dan lampiran.
 Halaman depan sertifikat dituliskan nomor sertifikat, nama dan
alamat perusahaan serta masa berlaku sertifikat. Lampiran
sertifikat dituliskan nomor sertifikat, nama perusahaan, nama
dan alamat pabrik, kelompok, jenis produk, nama produk dan
masa berlaku sertifikat.
Sertifikat Halal
Dokumen yang diterbitkan

B. Status/Sertifikat SJH

 Status SJH diterbitkan untuk setiap pabrik dengan masa berlaku


2 tahun.
 Sertifikat SJH diberikan kepada perusahaan yang memperoleh
tiga kali status A secara berturut-turut
 Ruang lingkup status atau sertifikat SJH berlaku untuk semua
lini produksi dan seluruh produk yang dihasilkan di pabrik
tersebut (termasuk jika ada penambahan lini produksi baru
atau kelompok produk baru).
 Syarat mendapatkan sertifikat halal  status SJH minimal B
Status / Nilai SJH
Status / Nilai SJH
Sertifikat SJH
Reward
• Reward diberikan menurut status dari implementasi SJH di
fasilitas produksi.
• Perusahaan dengan beberapa pabrik  Sertifikat SJH
diberikan ke setiap pabrik tanpa menunggu semua pabrik
memenuhi persyaratan untuk memperoleh sertifikat SJH
• Detail reward SJH dapat dilihat di SK LPPOM MUI Nomor SK
13/Dir/LPPOM MUI/III/13 tentang Ketentuan Sistem Jaminan
Halal
Reward Lanjutan
A. Industri Pengolahan
Status/ Status Registrasi
Sertifikat Pengembangan produk Perpanjangan
Status B Audit on site Audit on site
Status A Audit on desk Audit on site
Sertifikat SJH Audit on desk Audit on desk
B. Restoran
Status Registrasi
Status/
Sertifikat Pengembangan Penambahan outlet/ Penambahan
Perpanjangan
menu dapur/gudang cabang dapur/gudang pusat
Audit on site Daftar sebelum Daftar sebelum dibuka, Audit on site sampling
Status B dibuka, Audit on site Audit on site
Audit on desk Daftar per 3 bulan, Daftar sebelum dibuka, Audit on site sampling
Status A Audit on site sampling Audit on site sampling dengan jumlah lebih
sedikit dari status B

Sertifikat Audit on desk Daftar per 3 bulan, Audit on desk Audit on desk
SJH Audit on desk
Contoh Reward Implementasi SJH

Tahun Tipe Audit Pencapaian Reward

2018 On site Sertifikat halal Audit on desk untuk pengembangan


Status A produk di pabrik yang sama

2020 On site Sertifikat halal Audit on desk untuk pengembangan


Status A produk di pabrik yang sama

2022 On site Sertifikat halal Audit on desk untuk pengembangan


Status A produk di pabrik yang sama dan
diterbitkan sertifikat SJH

2024 On desk Sertifikat halal Audit on desk untuk pengembangan


produk di pabrik yang sama
2026 On site Sertifikat halal Audit on desk untuk pengembangan
Status A produk di pabrik yang sama dan
diterbitkan sertifikat SJH
Program Percepatan Status atau
Sertifikat SJH
Diajukan oleh perusahaan dengan ketentuan :
•Pengajuan minimal setelah enam bulan dari audit
terakhir.
•Perusahaan telah melaksanakan audit internal.
•Laporan berkala telah dikirimkan.

Pada program percepatan audit SJH yang ketiga dengan


status SJH pertama dan kedua A, maka audit SJH
dilaksanakan bersamaan dengan audit perpanjangan
produk
PROSEDUR SERTIFIKASI
Pendaftaran sertifikasi harus dilakukan secara on line melalui sistem
CEROL. Prosedur sertifikasi secara rinci disajikan dalam buku user
manual yang dapat diunduh dari website Cerol LPPOM MUI Pusat
(www.e-lppommui.org) atau website Cerol LPPOM MUI Provinsi
(www.regs.e-lppommui.org)
Prosedur Sertifikasi Halal Online (Cerol-SS23000)
Sign Up - Login Registrasi/Pendaftaran

Pembayaran Registrasi

Approve Pembayaran
Registrasi

Upload Data Sertifikasi

Pembuatan Akad Pre Audit Monitoring Pre-Audit

Pembayaran Akad Audit & Approval Audit* Monitoring Audit

Approve Approval Halal


Monitoring HAS
Pembayaran Akad Assurance System (HAS)

Rapat Komisi Fatwa (KF) Monitoring KF

Perusahaan
Upload Sertifikat Halal
LPPOM MUI
*) Approval audit berupa Rapat Auditor Download Sertifikat Halal
dan analisa lab jika diperlukan
• Perusahaan harus melakukan sign up di sistem on
line CEROL
• Selanjutnya memasukkan semua data yang
dipersyaratkan seperti nama & alamat perusahaan,
nama & alamat pabrik, nama produk, semua bahan
yang digunakan dan dokumen pendukung bahan,
matriks bahan vs produk, manual SJH dan beberapa
bukti implementasinya (bukti diseminasi kebijakan
halal, bukti pelaksanaan pelatihan internal dan audit
internal) serta izin usaha
JENIS PENDAFTARAN
1. BARU
 Perusahaan baru
 Perusahaan lama dengan kelompok poduk baru
 Perusahaan lama tetapi tidak melakukan perpanjangan lebih dari 6 bulan
sejak masa berlaku sertifikat berakhir
 Terbit sertifikat halal dengan nomor baru (cover + lampiran)
2. PENGEMBANGAN
 Produk baru yang kelompok produknya sudah disertifikasi
 Penambahan pabrik yang memproduksi kelompok produk yang sudah
disertifikasi
 Terbit lampiran sertifikat dari sertifikat yang sudah dimiliki perusahaan
3. PERPANJANGAN: memperpanjang masa berlaku sertifikat
 Terbit sertifikat halal yang masa berlakunya baru dengan nomor yang
lama (cover + lampiran)
Prosedur Sertifikasi Halal Online (Cerol-SS23000)
PRE AUDIT

A. Tinjauan Permohonan
B. Pemeriksaan Kecukupan Dokumen
PRE AUDIT
A. Tinjauan Permohonan
• Bidang SJH melakukan tinjauan permohonan terhadap berkas
permohonan. Pemeriksaan dilakukan terhadap :
a. Pendaftar sertifikasi
b. Produk yang didaftarkan
c. Negara asal pendaftar.
d. Ijin usaha (SIUP untuk industri besar atau surat keterangan
dari kelurahan untuk UKM)
• Jika persyaratan permohonan tidak sesuai maka bidang SJH
memberikan informasi melalui email bahwa registrasi tidak
dapat diproses dengan memberikan alasan sesuai hasil tinjauan.
• Jika sesuai, maka akan dilakukan pemeriksaan kecukupan
dokumen
PRE AUDIT
B. Pemeriksaan Kecukupan Dokumen
• Dokumen pendaftaran diperiksa oleh Bidang
Auditing dan SJH untuk ditentukan kecukupannya
• Jika dokumen belum memenuhi, maka Bidang
Auditing dan SJH mengirimkan Pre Audit
Memorandum
dapat dilihat melalui menu monitoring di Cerol
perusahaan harus menindaklanjutinya hingga
semua kekurangan terpenuhi
Prosedur Sertifikasi Halal Online (Cerol-SS23000)
Sign Up - Login Registrasi

Pembayaran Registrasi
Biaya Sertifikasi
Approve Pembayaran
Registrasi

Upload Data Sertifikasi

Pembuatan Akad Pre Audit Monitoring Pre-Audit

Pembayaran Akad Audit & Approval Audit* Monitoring Audit

Approve Approval Halal


Monitoring HAS
Pembayaran Akad Assurance System (HAS)

Rapat Komisi Fatwa (KF) Monitoring KF

Perusahaan
Upload Sertifikat Halal
LPPOM MUI
*) Approval audit berupa Rapat Auditor Download Sertifikat Halal
dan analisa lab jika diperlukan
BIAYA SERTIFIKASI
Setelah perusahaan menyelesaikan upload data, maka akad
sertifikasi akan diterbitkan dan dapat di download di Cerol →
perusahaan melakukan pembayaran akad secara transfer →
konfirmasi pembayaran akad di Cerol
Akad sertifikasi meliputi:
1. Biaya Audit
2. Sertifikat halal
3. Status/Sertifikat SJH
4. Analisis laboratorium (untuk produk
tertentu)
5. Publikasi di Majalah Jurnal Halal

Transportasi lokal, tiket dan akomodasi pada saat audit tidak


termasuk dalam akad sertifikasi
Opsi Pembiayaan Sertifikasi
1. Cara Umum
Akad sertifikasi dilakukan untuk setiap registrasi.

2. Cara Kontrak
- Untuk perusahaan yang sering melakukan pengembangan produk
- Pembayaran dilakukan per termin sesuai kesepakatan.
- Pada saat konfirmasi pembayaran akad di Cerol dapat
melampirkan bukti pembayaran akad kontrak

Catatan: Bagi perusahaan yang ingin mengetahui perkiraan biaya


sertifikasi, dapat mengirimkan email ke: bendaharalppom@halalmui.org
dengan menginformasikan daftar produk yang akan disertifikasi dan
alamat fasilitas produksi yang digunakan
Prosedur Sertifikasi Halal Online (Cerol-SS23000)
Sign Up - Login Registrasi

Pembayaran Registrasi

Approve Pembayaran
Registrasi

Upload Data Sertifikasi

Pembuatan Akad Pre Audit Monitoring Pre-Audit

Pembayaran Akad Audit & Approval Audit* Monitoring Audit

Approve Approval Halal


Monitoring HAS
Pembayaran Akad Assurance System (HAS)

Rapat Komisi Fatwa (KF) Monitoring KF

Perusahaan
Upload Sertifikat Halal
LPPOM MUI
*) Approval audit berupa Rapat Auditor Download Sertifikat Halal
dan analisa lab jika diperlukan
Pelaksanaan Audit
• Penjadwalan audit dilakukan setelah hasil pemeriksaan dokumen
dinyatakan cukup dan akad sertifikasi telah lunas  akan menerima
email notifikasi bahwa perusahaan sudah siap audit dan informasi jenis
audit (onsite atau ondesk)
• Khusus audit onsite, perusahaan mengajukan jadwal audit sesuai dengan
kesiapan perusahaan  dengan membalas email notifikasi
• Audit onsite dilaksanakan pada jadwal yang disepakati oleh perusahaan
dan LPPOM MUI. Pada pendaftaran sertifikasi yang melalui BPOM RI,
penjadwalan audit dilakukan bersama antara BPOM RI dan LPPOM MUI
• Jika pada audit onsite produksi skala komersial belum dilaksanakan, maka
perusahaan dapat melakukan produksi skala trial, skala kecil atau
menunjukkan produksi produk lain dengan proses dan fasilitas produksi
yang serupa dengan produk yang didaftarkan.
• Pengaturan transportasi dan akomodasi menjadi tanggungjawab
perusahaan
Pelaksanaan Audit (lanjutan)
• Dilakukan oleh minimum 2 orang auditor yang dilengkapi dengan surat
tugas resmi. Pada audit vaksin atau yang harus ada pemeriksaan ke
Rumah Potong Hewan (RPH), audit dapat melibatkan anggota Komisi
Fatwa MUI.
• Tahapan audit : pertemuan pembukaan, audit dan pertemuan penutup.
• Auditor mengumpulkan bukti audit  pemeriksaan dokumen,
wawancara, observasi fasilitas, observasi orang yang sedang bekerja dan
pengambilan sampel (untuk beberapa produk tertentu).
• Audit dilaksanakan di semua fasilitas yang berkaitan dengan produk yang
disertifikasi.
• Audit lanjutan dapat dilakukan jika pada hasil audit sebelumnya ada hal
yang harus diperjelas atau waktunya tidak cukup.
• Laporan hasil audit ditandatangani oleh kedua belah pihak (auditor dan
auditi). Laporan hasil audit ini bersifat sementara dan akan dibahas
dalam rapat auditor di LPPOM MUI.
Prosedur Sertifikasi Halal Online (Cerol-SS23000)
Sign Up - Login Registrasi

Pembayaran Registrasi
Evaluasi Hasil
Approve Pembayaran
Audit
Registrasi

Upload Data Sertifikasi

Pembuatan Akad Pre Audit Monitoring Pre-Audit

Pembayaran Akad Audit & Approval Audit* Monitoring Audit

Approve Approval Halal


Monitoring HAS
Pembayaran Akad Assurance System (HAS)

Rapat Komisi Fatwa (KF) Monitoring KF


Perusahaan

LPPOM MUI Upload Sertifikat Halal

*) Approval audit berupa Rapat Auditor Download Sertifikat Halal


dan analisa lab jika diperlukan
Evaluasi Hasil Audit

• Evaluasi hasil audit dilakukan melalui forum Rapat


Auditor dan Analisa Laboratorium (jika diperlukan)
• Jika hasil audit dinyatakan sudah memenuhi kriteria
dan hasil penilaian SJH minimum status SJH B maka
registrasi dapat dilanjutkan ke Rapat Komisi Fatwa
Rapat Auditor
• Hasil audit dibahas dalam rapat internal yang dihadiri oleh
auditor LPPOM MUI dan dijadwalkan setiap minggu
• Auditor yang melakukan audit menyampaikan hasil auditnya
dan pembahasan dilakukan oleh semua auditor yang hadir
• Hasil rapat auditor merupakan dasar penentuan Status
Implementasi SJH dan rekomendasi apakah hasil audit dapat
dilanjutkan atau tidak ke Rapat Komisi Fatwa (KF)
• Jika masih ada kekurangan  akan disampaikan audit
memorandum kepada perusahaan, dapat dilihat melalui
menu monitoring di Cerol (type of process: audit).
Perusahaan harus menindaklanjuti audit memorandum
hingga persyaratan dipenuhi.
Analisa Laboratorium

• Pengujian kandungan babi/turunannya untuk


perusahaan dengan kategori produk daging dan
olahannya
• Pengujian kandungan alkohol untuk produk tertentu.
• Pengujian tembus air untuk produk : tinta Pilkada dan
Kosmetika tertentu seperti pewarna rambut dan
maskara.
• Pengambilan sampel dilakukan terhadap produk akhir
dan/atau bahan baku pada saat audit (jika diperlukan)
Analisa Laboratorium
Prosedur Sertifikasi Halal Online (Cerol-SS23000)
Sign Up - Login Registrasi

Pembayaran Registrasi
Keputusan
Status SJH
Approve Pembayaran
Registrasi

Upload Data Sertifikasi

Pembuatan Akad Pre Audit Monitoring Pre-Audit

Pembayaran Akad Audit & Approval Audit* Monitoring Audit

Approve Approval Halal


Monitoring HAS
Pembayaran Akad Assurance System (HAS)

Rapat Komisi Fatwa (KF) Monitoring KF

Perusahaan
Upload Sertifikat Halal
LPPOM MUI
*) Approval audit berupa Rapat Auditor Download Sertifikat Halal
dan analisa lab jika diperlukan
Keputusan Status SJH

Berdasarkan hasil rapat auditor dan SK Penilaian


Hasil Audit Implementasi SJH (SK 24/Dir/LPPOM
MUI/VII/14), personel LPPOM MUI yang
ditunjuk akan memutuskan status SJH di pabrik/
fasilitas yang diaudit
Prosedur Sertifikasi Halal Online (Cerol-SS23000)
Sign Up - Login Registrasi

Pembayaran Registrasi
Rapat Komisi Fatwa/
Approve Pembayaran Keputusan Sertifikat Halal
Registrasi

Upload Data Sertifikasi

Pembuatan Akad Pre Audit Monitoring Pre-Audit

Pembayaran Akad Audit & Approval Audit* Monitoring Audit

Approve Approval Halal


Monitoring HAS
Pembayaran Akad Assurance System (HAS)

Rapat Komisi Fatwa (KF) Monitoring KF

Perusahaan
Upload Sertifikat Halal
LPPOM MUI
*) Approval audit berupa Rapat Auditor Download Sertifikat Halal
dan analisa lab jika diperlukan
Rapat Komisi Fatwa/Keputusan
Sertifikat Halal

• Dilakukan jika status SJH dari pabrik telah mendapatkan minimum B.


• Rapat Komisi Fatwa dijadwalkan setiap minggu, diikuti oleh tim
Komisi Fatwa MUI dan membahas laporan hasil audit yang
disampaikan oleh LPPOM MUI
• Sampel produk eceran (retail) diperlihatkan pada Rapat Komisi Fatwa.
• Jika rapat Komisi Fatwa memutuskan hasil audit cukup  sertifikat
halal MUI akan diterbitkan
• Jika dinilai masih ada kekurangan  akan disampaikan audit
memorandum kepada perusahaan. Perusahaan harus
menindaklanjuti audit memorandum hingga persyaratan dipenuhi
Prosedur Sertifikasi Halal Online (Cerol-SS23000)
Sign Up - Login Registrasi

Pembayaran Registrasi

Approve Pembayaran
Upload Sertifikat Halal
Registrasi

Upload Data Sertifikasi

Pembuatan Akad Pre Audit Monitoring Pre-Audit

Pembayaran Akad Audit & Approval Audit* Monitoring Audit

Approve Approval Halal


Monitoring HAS
Pembayaran Akad Assurance System (HAS)

Rapat Komisi Fatwa (KF) Monitoring KF

Perusahaan
Upload Sertifikat Halal
LPPOM MUI
*) Approval audit berupa Rapat Auditor Download Sertifikat Halal
dan analisa lab jika diperlukan
Penerbitan Sertifikat Halal
& Status/Sertifikat SJH

Diterbitkan setelah produk tersebut dinyatakan


halal dalam rapat Komisi Fatwa MUI

• Sertifikat Halal ditandatangani oleh Ketua Umum


MUI, Ketua Komisi Fatwa MUI dan Direktur LPPOM
MUI.
• Status SJH/Sertifikat SJH ditandatangani oleh
Direktur LPPOM MUI.
Berapa lama proses sertifikasi halal MUI ?
 Berikut ini perkiraan lama proses sertifikasi untuk perusahaan dalam negeri:
 Proses selesai upload sampai pre audit : 20 hari (termasuk persetujuan akad)
 Proses selesai pre audit sampai audit : 15 hari
 Proses audit sampai rapat komisi fatwa : 15 hari
 Proses rapat komisi fatwa sampai terbit Sertifikat halal : 25 hari
 Total waktu sertifikasi : 75 hari (sejak perusahaan selesai upload)

 Perkiraan lama proses sertifikasi di atas berlaku dengan catatan:


 Pada proses pre audit tidak ada ketidaksesuaian atau terdapat ketidaksesuaian namun
perusahaan melakukan perbaikan maksimal 7 hari setelah pre audit
 Perusahaan melakukan konfirmasi pembayaran akad di Cerol maksimal 7 hari setelah
Bendahara LPPOM MUI upload akad di Cerol
 Pada proses audit tidak ada ketidaksesuaian atau terdapat ketidaksesuaian namun namun
perusahaan melakukan perbaikan maksimal 7 hari setelah dilakukan audit
 Perusahaan melakukan konfirmasi tanggal audit maksimal 5 hari setelah dinyatakan siap audit
dan pelaksanaan audit 10 hari setelah tanggal konfirmasi
 Jumlah fasilitas produksi yang diaudit hanya satu atau jika lebih dari satu maka diaudit pada
hari yang sama
Logo LPPOM MUI
• Logo Halal yang dicantumkan adalah seperti gambar berikut :

No. Sertifikat : ............................


• Perusahaan dapat merubah warna hijau pada logo tetapi tidak diperbolehkan
untuk merubah bentuk logo halal.
• Penggunaan Logo Halal diatur sesuai dengan ketentuan yang berlaku. Persetujuan
penggunaan Logo Halal disepakati oleh Direktur LPPOM MUI dan perwakilan
Manajemen perusahaan bersamaan dengan persetujuan Certification Agreement
di tahap pendaftaran sertifikasi Halal.
• Dalam situasi ketika Sertifikat Halal dan Penggunaan Logo Halal ditangguhkan atau
dicabut, maka Produsen yang bersangkutan harus segera menghentikan
penggunaan Logo Halal pada produk, kemasan, label dan atau dokumen yang
menyertainya.
Revisi Sertifikat Halal
• Pengajuan revisi Sertifikat halal dilakukan bila terdapat kesalahan
penulisan dalam Sertifikat halal atau adanya perubahan terhadap
informasi yang tercantum di sertifikat Halal (Nama perusahaan,
Alamat kantor pusat, Nama Pabrik, Nama Produk, Jenis Produk)
• Khusus revisi nama produk, pengajuan dapat diterima apabila ada
bukti bahwa tidak ada perubahan bahan dan formula terkait
perubahan nama produk tersebut dan pengajuan disampaikan dalam
waktu maksimal 1 tahun setelah Sertifikat halal diterbitkan
• Permohonan revisi Sertifikat halal dilakukan secara tertulis ke Bagian
Penerbitan Sertifikat melalui email sertifikasilppom@halalmui.org
dan services@halalmui.org
• Permohonan revisi akibat kesalahan dari perusahaan akan dikenakan
biaya (jika data di cerol berbeda dengan data di sertifikat halal)
Legalisir Sertifikat Halal

• Untuk kepentingan tertentu, misalnya izin bea cukai


produk impor, LPPOM MUI dapat melakukan legalisir
atas Sertifikat Halal MUI yang masih berlaku.
• Perusahaan mengajukan surat permohonan Legalisir
Sertifikat halal kepada LPPOM MUI dan membayar
biaya legalisir sesuai aturan yang ada.
SURAT KETERANGAN

 LPPOM MUI dapat menerbitkan Surat Keterangan dalam Proses


Sertifikasi (SKP) ,Surat Keterangan dalam Proses Perpanjangan
Sertifikasi (SKPP) dan Surat Keterangan Halal (SKH) berdasarkan
permintaan dari perusahaan.
 SKP dikeluarkan dengan syarat telah dilakukan audit serta tidak
ditemukan kelemahan pada kriteria bahan dan fasilitas.
 SKPP dapat diterbitkan sebelum proses audit jika tanggal registrasi
selambatnya 2 bulan sebelum masa berlaku Sertifikat habis dan telah
membayar akad sertifikasi. Jika tanggal registrasi kurang dari 2 bulan
sebelum masa berlaku sertifikat Halal habis, SKPP diterbitkan setelah
proses audit.
 SKH dapat diterbitkan setelah produk dinyatakan halal dalam rapat
Komisi Fatwa MUI dan sudah melunasi biaya akad (jika ada revisi
akad).
PENGHENTIAN SERTIFIKASI
(Disclaimer Registration)

 Proses sertifikasi dapat dihentikan jika:


i. Perusahaan membatalkan pengajuan sertifikasi
ii. Dalam waktu lebih dari 3 bulan perusahaan tidak menanggapi
atau menindaklanjuti audit memorandum
iii. Lebih dari 6 bulan sejak audit terakhir dilaksanakan, perusahaan
tidak dapat memenuhi persyaratan atau menyelesaikan audit
memorandum
 Setelah penghentian sertifikasi, jika perusahaan hendak melakukan
sertifikasi maka pendaftaran harus dimulai dari awal, tidak
melanjutkan proses yang sudah dihentikan.
Audit Tidak Terjadwal

• Semua Perusahaan yang telah memperoleh Sertifikat


Halal MUI memiliki peluang yang sama untuk
mendapatkan audit tidak terjadwal
• Pelaksanaan audit tidak terjadwal dapat dilakukan
tanpa pemberitahuan atau dengan pemberitahuan.
• Laporan audit tidak terjadwal ditandatangani oleh
auditor dan auditi.
• Jika terdapat ketidaksesuaian, maka ditindaklanjuti
sesuai dengan keputusan LPPOM MUI.
Pembekuan dan Pencabutan Sertifikasi

A. Pembekuan Sertifikasi
• Sertifikat Halal dapat dibekukan untuk jangka waktu tertentu
apabila terjadi antara lain berikut ini:
i. Terbukti ditemukan kelemahan kritis pada masa berlakunya
Sertifikat halal
ii. Terdapat penyalahgunaan Sertifikat Halal dan/atau Logo Halal
yang tidak segera diperbaiki oleh Klien
iii. Terdapat pelanggaran terhadap Perjanjian Lisensi
• LPPOM MUI menyiapkan surat pemberitahuan kepada klien
• Apabila perusahaan telah dapat memperbaiki ketidaksesuaian
tersebut maka LPPOM MUI menerbitkan surat pemberitahuan
bahwa Sertifikat dapat dilanjutkan
Pembekuan dan Pencabutan Sertifikasi

B. Pencabutan Sertifikasi
• Sertifikasi dapat dicabut apabila terjadi kondisi sebagai berikut :
 Klien tidak dapat melakukan perbaikan atau tindakan perbaikan
yang diambil tidak memadai, dalam batas waktu yang ditetapkan
setelah dikeluarkan pemberitahuan pembekuan sertifikasi
 Klien tidak ingin memperbarui sertifikat
 Klien dinyatakan bangkrut
• Perusahaan yang sertifikat halalnya dicabut, tidak diperbolehkan
membuat pernyataan yang menyesatkan terhadap status sertifikatnya
serta tidak boleh menggunakan Logo Halal pada produk yang terkait
sejak tanggal pemberitahuan pencabutan
• Setiap ada pencabutan sertifikasi, LPPOM MUI membuat publikasinya
dalam website dan memperbaiki Database LPPOM MUI (Direktori Klien,
Tanya Halal, dll).
Keluhan dan Banding

• Keluhan: ungkapan ketidakpuasan terhadap pelayanan sertifikasi halal


yang dilakukan oleh LPPOM MUI
 Dapat disampaikan melalui telepon/call center 14056, datang
langsung atau melalui email services@halalmui.org
 Dapat diajukan selama proses sertifikasi halal

• Banding: ungkapan ketidakpuasan terhadap keputusan sertifikasi


(Sertifikat Halal atau Status/Sertifikat SJH)
 Permohonan banding ditujukan langsung ke Direktur LPPOM MUI
disertai berkas pendukung/bukti untuk memperkuat banding
melalui email services@halalmui.org
 Dapat diajukan maksimal 28 hari setelah keputusan

Anda mungkin juga menyukai