Anda di halaman 1dari 7

TUGAS INDIVIDU

MAKALAH MANAJEMEN NYERI

DISUSUN OLEH :

NAMA : A. JASMINE HAYA AQILAH PATRIANUR


NIM : PO713201181051
KELAS : 2.B

POLTEKKES KEMENKES MAKASSAR


PRODI D3 KEPERAWATAN
TAHUN AKADEMIK 2019/202
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Setiap individu pernah mengalami nyeri dalam tingkatan tertentu. Nyeri


merupakan alasan yang paling umum orang mencari kesehatan. Walaupun
merupakan salah satu dari gejala yang paling sering terjadi di bidang medis, nyeri
merupakan salah satu yang paling sedikit dipahami. Individu yang sering mengalami
nyeri merasa tertekan atau menderita dan mencari upaya untuk menghilangkan nyeri.
Nyeri bersifat subjektif, tidak ada dua individu yang mengalami nyeri yang sama dan
tidak ada dua kejadian nyeri yang sama menghasilkan respon ataau perasaan identik
pada seorang individu. Nyeri merupakan sumber penyebab frustasi, baik klien
maupun bagi tenaga kesehatan. Nyeri dapat merupakan faktor utama yang
menghambat kemampuan dan keinginan individu untuk pulih dari suatu penyakit.

Nyeri berbeda dari sensasi lain, yaitu bahwa nyeri memberi peringatan bahwa
ada sesuatu yang salah, nyeri mendahului sinyal lain, dan nyeri berkaitan dengan
perasaan tidak menyenangkan. Nyeri ternyata merupakan sensasi yang sangat rumit
karena jika nyeri berkepanjangan dan jaringan rusak, jalur-jalur nosiseptor sentral
mengalami fasilitasi dan reorganisasi.

IASP mendefinisikan nyeri sebagai suatu sensori subjek dan pengalaman


emosional yang tidak menyenagkan berkaitan dengan kerusakan jaringan yang aktual
atau potensial atau yang dirasakan dalam kejadian-kejadian dimana terjadi kerusakan.

Individu dewasa dan anak-anak yang mengalami nyeri merasa tubuh dan
kehidupannya hilang kontrol. Berbagai upaya harus dilakukan untuk memberikan
berbagai pilihan atau kontrol terhadap kehidupan sehari-hari mereka (lubkin, 1995)
BAB II
RUMUSAN MASALAH

2.1 Rumusan Masalah

1. Apa yang dimaksud dengan manajemen nyeri?


2. Apa yang dimaksud dengan terapi kompres hangat?
3. Apa yang dimaksud dengan terapi kompres dingin?

2.2 Tujuan Penulisan

Setiap penulisan sesuatu pasti mempunyai tujuan tertentu, dengan demikian juga
penulisan laporan ini penulis mempunyai tujuan :
1. Untuk mengetahui apa yang dimaksud manajemen nyeri.
2. Untuk mengetahui apa yang dimaksud dengan terapi kompres hangat.
3. Untuk mengetahai apa yang dimaksud dengan terapi kompres dingin.

BAB III
PEMBAHASAN

3.1 Pengertian Manajemen Nyeri

Manajemen nyeri atau pain management adalah salah satu bagian dari disiplin ilmu
medis yang berkaitan dengan upaya-upaya menghilangkan nyeri atau pain relief.
Manajemen nyeri cukup efektif dalam mengatasi nyeri, yakni dengan perasaan kontrol,
mengurangi perasaan tidak berdaya dan putus asa menjadi metode pengalih yang
menenangkan, serta menggangu siklus nyeri-ansietas-ketegangan (Sloman, 1995).
Ada beberapa cara untuk mengatasi nyeri yang dapat dilaksanakan oleh bidan, diantaranya:
1.Mengurangi faktor yang menambah nyeri misalnya ketidakpercayaan, kesalahpahaman,
ketakutan, kelelahan, dan kebosanan.
a). Ketidakpercayaan
Pengakuan bidan akan rasa nyeri yang diderita pasien dapat mengurangi nyeri. Hal
ini dapat dilakukan melalui pernyataan verbal, mendengarkan dengan penuh
perhatian mengenai keluhan nyeri pasien, dan mengatakan pada pasien bahwa bidan
mengkaji rasa nyeri pasien agar dapat memahami tentang nyerinya.
b). Kesalahpahaman
Mengurangi kesalahpahaman pasien tentang nyerinya akan membantu mengurangi
nyeri. Hal ini dilakukan dengan memberitahu pasien bahwa nyeri yang dialami
sangat individual dan hanya pasien yang tahu secara pasti tentang nyerinya.
c). Ketakutan
Memberikan informasi yang tepat dapat membantu mengurangi ketakutan pasien
dengan menganjurkan pasien untuk mengekspresikan bagaimana mereka
menangani nyeri.
d). Kelelahan
Kelelahan dapat memperberat nyeri. Untuk mengatasinya, kembangkan pola
aktivitas yang dapat memberikan istirahat yang cukup.

e). Kebosanan
Kebosanan dapat meningkatkan rasa nyeri. Untuk mengurangi nyeri dapat
digunakan pengalih perhatian yang bersifat terapetik. Beberapa teknik pengalih
perhatian adalah bernapas pelan dan berirama, memijat secara perlahan, menyanyi
berirama, aktif mendengarkan musik, membayangkan dan sebagainya.

2. Memodifikasi stimulus nyeri dengan menggunakan teknik-teknik, seperti :

Teknik Latihan Pengalihan

a). Menonton televisi

b). Berbincang-bincang dengan orang lain.

c). Mendengarkan musik

Teknik Relaksasi

Menganjurkan pasien untuk menarik napas dalam dan mengisi paru-paru dengan udara,
menghembuskannya secara perlahan, melemaskan otot-otot tangan, kaki, perut, dan
punggung, serta mengulangi hal yang sama sambil terus berkonsentrasi hingga pasien merasa
nyaman, tenang dan rileks.

Stimulasi Kulit

a). Menggosok dengan halus pada daerah nyeri.

b). Menggosok punggung.

c). Menggunakan air hangat dan dingin.

d). Memijat dengan air mengalir.

3. Pemberian obat analgesik

Pemberian obat analgesik dilakukan guna mengganggu atau membolak transmisi stimulus
nyeri agar terjadi perubahan persepsi dengan cara mengurangi kortikal terhadap nyeri. Jenis
analgesiknya adalah narkotika dan bukan narkotika. Jenis narkotika digunakan untuk
menurunkan tekanan darah dan menimbulkan depresi pada fungsi vital, seperti respirasi.
Jenis bukan narkotika yang paling banyak dikenal masyarakat adalah aspirin, asetaminofen,
dan bahan antiimflamasi nonsteroid.
Pemberian stimulator listrik, yaitu dengan membolak atau mengubah stimuluis nyeri dengan
stimulus yang kurang dirasakan. Bentuk stimulator metode stimulus listrik meliputi :
Transcutaneus Electrical Stimulator (TENSI), yang digunakan untuk mengendalikan
stimulus manual daerah nyeri tertentu dengan menempatkan beberapa electrode diluar.
Percutaneus implanted spinal cored epidurat stimulator adalah alat stimulator sumsum
tulang belakang dan epidural yang diimplan di bawah kulit dengan transistor timah penerima
yang dimasukan ke dalam kulit pada daerah epidural dan columna vertebrae.
Stimulator columna vertebrae, sebuah stimulator dengan stimulus alat penerima trasnsistor
yang dicangkok melalui kantong kulit intraklavikula atau abdomen yakni elektroda yang
ditanam oleh bedah pada dorsum sumsum tulang belakang.

Terapi Kompres Hangat

Merupakan tindakan dengan memberikan kompres hangat yang bertujuan memenuhi


kebutuhan rasa nyaman, mengurangi atau membebaskan rasa nyeri, mengurangi atau
mencegah terjadinya spasme otot, dan memberikan rasa hangat.

Alat atau Bahan :


1. Botol berisi air panas (suhu 46-51,5oC)/ air hangat.
2. Thermometer air
3. Kain pembungkus

Cara Kerja :
1. Cuci tangan .
2. Jelaskan prosedur yang akan dilakukan.
3. Isi botol dengan air panas.
4. Tutup botol yang telah diisi air panas kemudian dikeringkan.
5. Masukan botol ke dalam kantong kain, atau bila menggunakan kain masukan kain pada air
hangat lalu diperas.
6. Tempatkan botol/kain yang sudah diperas pada daerah yang akan dikompres.
7. Angkat botol setelah 20 menit, lalu isi lagi botol dan taruh pada daerah yang akan
dikompres lagi.
8. Catat perubahan selama tindakan.
9. Cuci tangan.

Terapi Kompres Dingin


Merupakan tindakan dengan cara memberikan kompres dingin yang bertujuan memenuhi
kebutuhan rasa nyaman, menurunkan suhu tubuh, mengurangi rasa nyeri, mencegah oedema,
dan mengontrol peredaran darah dengan meningkatkan vasokonstriksi.

Alat atau Bahan :


1. Thermometer.
2. Air dingin.
3. Kain/ kantong pelindung.
4. Kantong es atau sejenisnya.

Cara Kerja :
1. Cuci tangan.
2. Jelaskan prosedur yang akan dilakukan.
3. Ukur suhu tubuh.
4. Asupan air dingin pada kantong es atau bila menggunakan kain asupan kain pada air dingin
lalu diperas.
5. Letakan kantong/kain pada daerah yang akan dikompres seperti pada axial, pada daerah
yang sakit.
6. Catat perubahan yang terjadi selama tindaka
7. Cuci tangan.
BAB IV
PENUTUP

4.1 Kesimpulan

Manajemen nyeri atau pain management adalah salah satu bagian dari disiplin ilmu medis
yang berkaitan dengan upaya-upaya menghilangkan nyeri atau pain relief.
Terapi Kompres Hangat merupakan tindakan dengan memberikan kompres hangat yang
bertujuan memenuhi kebutuhan rasa nyaman, mengurangi atau membebaskan rasa nyeri,
mengurangi atau mencegah terjadinya spasme otot, dan memberikan rasa hangat.
Merupakan tindakan dengan cara memberikan kompres dingin yang bertujuan memenuhi
kebutuhan rasa nyaman, menurunkan suhu tubuh, mengurangi rasa nyeri, mencegah oedema,
dan mengontrol peredaran darah dengan meningkatkan vasokonstriksi

4.2 Saran
Sebagai seorang perawat sangat ditekankan akan pelayanan yang maksimal. Tuntutan
seorang perawat sangatlah berat dan berisiko tinggi terutama dalam menerapkan manajemen
nyeri. Maka dari itu seorang perawat wajib menjalankan tugas sesuai prosedur yang sudah
ditentukan berdasarkan pengetahuan, terutama manajemen nyeri.

Anda mungkin juga menyukai