Anda di halaman 1dari 9

Jurnal e-Dinamis, Volume. 6, No.

2 September 2013 ISSN 2338-1035

KARAKTERISASI KOMPOSIT MATRIKS LOGAM Al-SiC PADA


PRODUK KANVAS REM KERETA API
Albin Moniago Simanjuntak(21), Syahrul Abda(2),
(1,2)
Departemen Teknik Mesin Fakultas Teknik USU
Jl.Almamater, Kampus Padang Bulan, 20155 Medan, Sumatera Utara
Email : albinmoniago@yahoo.co.id

Abstrak

Salah satu komponen yang termasuk penting pada kereta api sebagai kendaraan rel adalah
rem. Rem berfungsi sebagai alat untuk mengatur laju kendaraan, khususnya mengurangi dan
menghentikan kendaraan. Komposit Matriks Logam Al-SiC (KML Al-SiC) menggunakan
aluminium sebagai matriks dan partikel SiC sebagai penguat. Alumunium dipanaskan sampai
ke titik leleh, lalu dicampur dengan serbuk SiC, selanjutnya dituang ke dalam cetakan. Material
komposit matrik aluminium dengan penguat keramik SiC yang juga disebut komposit isotropik
Al-SiC merupakan kombinasi yang sangat sesuai dalam peningkatan performansi mekanik dan
ketahanan dalam kerusakan korosif. Adapun pemilihan logam Al sebagai matrik dikarenakan
logam ini memiliki berat jenis yang ringan sehingga dapat digunakan sebagai substitusi
komponen pembuatan kampas rem kereta api. Penelitian ini hanya di batasi dengan jumlah
pencampuran Al 82 % dengan SiC 18 %, yang bertujuan untuk mencari dan memperoleh
alternatif bahan kanvas rem kereta api yang lebih baik dari bahan besi cor yang digunakan saat
ini. Pengujian yang di lakukan adalah uji kekerasan, keausan, dan uji tarik. Hasil pengujian
menunjukkan bahwa kondisi optimum yang diperoleh pada komposisi 18% SiC dan suhu
sintering 600 oC dengan karakteristik sebagai berikut: kekerasan 88,96 HRB, keausan 2,575 x
-5 2 2
10 gram/mm .s, kuat tarik 19,77 Kgf/mm . Dari segi kualitas, dengan MMC Al-SiC 18%
dimungkinkan dapat menjadi bahan alternatif sebagai pengganti Besi Cor pada bahan kanvas
rem kereta api.

Kata kunci: Komposit matriks logam, Al-SiC, Kanvas rem kereta api

1. Pendahuluan logam sebagai matriksnya. MMC biasanya


perpaduan dengan keramik. Salah satu
Pengembangan awal komposit kerugian dengan memanfaatkan paduan
matrik logam (Metal Matrix Composite, keramik tersebut adalah besarnya rentang
MMC) telah dimulai sejak tahun tujuh nilai CTE (Thermal Expansion Coefficient)
puluhan. Secara umum pengembangan metal dengan keramik. Besarnya
teknologi komposit bertujuan untuk perbedaan tersebut menyebabkan ikatan
meningkatkan efisiensi struktur dan antarmuka (interface) pada paduan tersebut
karakterisasi sifat material yang signifikan, sangat rendah. Kemudian dikembangkan
seperti untuk aplikasi material yang ringan MMC dengan logam sebagai matriks dan
tetapi sangat kuat [1]. Material komposit logam juga sebagai penguatnya. Adapun
adalah dua material atau lebih yang salah satu MMC yang sudah sering
digabungkan sehingga menghasilkan sifat dikembangkan adalah MMC Al-based,
mekanis yang merupakan gabungan dari dengan Aluminium sebagai matriksnya,
komponen penyusunnya.Teknologi ini terus seperti; Al/SiC, Al/TiO2, Al/BN, Al/TiC, dan
diaplikasikan demi memenuhi tuntutan lain-lain.
efisiensi produk industri yang membutuhkan Pembentukan komposit matriks
material yang kuat, ringan, tahan aus, dan logam dapat dilakukan dengan berbagai
tahan pada temperatur tinggi. Material cara, salah satu diantaranya pembentukan
komposit yang sedang diteliti secara serius dengan metode metalurgi serbuk.
saat ini adalah Metal Matrix Composite. Keuntungan metode metalurgi serbuk dapat
MMC adalah teknologi komposit dengan langsung dihasilkan tanpa perlu dilakukan

61
Jurnal e-Dinamis, Volume. 6, No.2 September 2013 ISSN 2338-1035

permesinan dan dapat diproduksi dalam blok rem komposit diproduksi di tanah air,
skala kecil maupun massal. Kelemahan dan saat ini sudah ada sekurang-kurangnya
metode metalurgi serbuk yaitu 3 pabrik blok rem komposit lokal dan 2
penggabungan antara bahan penyusun diantaranya telah mendapat sertifikasi dari
relatif sulit, karena keramik SiC memiliki PT. KAI [2].
tingkat kebasahan yang rendah Blok rem yang terbuat dari material besi
dibandingkan logam Al dan kecenderungan cor mempunyai berat 11-12 kg. Blok rem
keramik SiC untuk mengelompok. seberat ini dapat mempersulit proses
Salah satu komponen yang termasuk pemasangan atau biaya pemasangan yang
penting pada kereta api sebagai kendaraan tinggi. Umur pemakaian hanya mencapai
adalah rem. Rem berfungsi sebagai alat satu bulan dan nilai jual bahan bekasnya
untuk mengatur laju kendaraan, khususnya masih relatif tinggi [2]. Berbagai macam
mengurangi dan menghentikan kendaraan. usaha dilakukan untuk mencari alternatif
Berdasarkan pengamatan yang telah material yang mempunyai sifat ringan, keras
dilakukan di beberapa DAOP PT.KAI dan tahan aus sebagai pengganti blok rem
(Daerah Operasi) PT. Kereta Api Indonesia berbahan besi cor. Namun demikian hasil
ditemukan bahwa umur pakai kanvas rem yang diperoleh belum bisa seperti yang
untuk kereta api yang beroperasi di daerah diharapkan. Salah satu upaya yang telah
tersebut sangat singkat, yaitu sekitar dua ditempuh adalah menggabungkan dua
minggu operasi atau sekitar 252 jam material penyusunnya, yaitu matriks dan
operasi. Secara visual kerusakan yang penguat [3].
terjadi bukan hanya sekadar aus atau Keunggulan dari blok rem berbahan
menipis tetapi juga pecah, robek bahkan komposit adalah tidak memiliki salvage
terlepas dari pelat pemegangnya [2]. value atau nilai jual bahan bekasnya tidak
Komposit Matriks Logam Al-SiC (KML ekonomis, sehingga anti pencurian.
Al-SiC) menggunakan aluminium sebagai Disamping itu gesekan dengan roda tidak
matriks dan partikel SiC sebagai penguat. menimbulkan percikan api sehingga sangat
Aluminium dipanaskan sampai ke titik layak untuk applikasi di kereta barang
lelehnya, lalu dicampur dengan SiC serbuk, (kereta parcel) khususnya kereta yang
selanjutnya dituang ke dalam cetakan. mengangkut bahan yang explosive seperti
Material komposit matrik aluminium dengan minyak atau gas dan lain lain. Penggantian
penguat keramik SiC atau disebut komposit blok rem metalik (Cast Iron) menjadi blok
isotropik Al-SiC merupakan kombinasi yang rem komposit dengan mempertimbangkan
sangat sesuai dalam peningkatan performa aspek ekonomis dimana kanvas rem
mekanik dan ketahanan dalam kerusakan komposit memiliki keunggulan dibanding
korosif. Adapun pemilihan logam Al sebagai rem metalik.
matrik dikarenakan logam ini memiliki berat Keunggulan blok rem komposit adalah
jenis yang ringan, yaitu 2,7 gr/cm3 sehingga sebagai berikut :
dapat digunakan sebagai substitusi 1. Rem komposit memiliki umur ekonomis
komponen pembuatan kampas rem kereta 3 kali lipat disbanding blok rem besi cor
api. (bisa bertahan 3 bulan).
2. Rem komposit lebih ringan, sehingga
memudahkan penggantian
2. Tinjauan Pustaka (replacement).
3. Rem komposit memiliki harga lebih
Pemakaian blok rem komposit murah , karena usia pakai lebih
menggantikan blok rem berbahan besi cor panjang.
untuk kanvas kereta api di Indonesia sudah 4. Rem komposit tidak rawan pencurian
dimulai sejak dasa warsa terakhir. Blok rem karena tidak bisa dijual kiloan seperti
komposit pada mulanya diperkenalkan di rem besi (metalik).
Indonesia oleh para importir asing dengan 5. Rem komposit tidak memercikan api
blok rem merek Fituris (Australia), Ferodo yang terjadi saat pengereman (gesekan)
(Inggris), Marquist (China), Nabco (Jepang) sehingga aman jika digunakan untuk
dan dari Sideria [3]. Baru sejak tahun 2002 kerena yang mengangkut bahan bakar

62
Jurnal e-Dinamis, Volume. 6, No.2 September 2013 ISSN 2338-1035

seperti minyak, gas, batubara dan lain- unggul bila dibandingkan dengan logam lain
lain. adalah sebagai berikut:
1. Ringan
Massa jenis Aluminium pada suhu
2.1 Material Rem Kereta Api
kamar 29 oC sekitar 2,7 gr/cm3.
2. Kuat
2.1.1 Aluminium
Aluminium memiliki daya renggang 8
Aluminium ditemukan oleh Sir
kg/mm3, tetapi daya ini dapat berubah
Humphrey Davy pada tahun 1809 sebagai
menjadi lebih kuat dua kali lipat apabila
suatu unsur dan pertama kali direduksi
Aluminium tersebut dikenakan proses
dengan logam oleh H. C. Oersted pada
pencairan atau roling. Aluminium juga
tahun 1825. Secara industri tahun 1886,
menjadi lebih kuat dengan ditambahkan
Paul Herould di Prancis dan C. N. Mall di
unsur-unsur lain seperti Mg, Zn, Mn, Si.
Amerika Serikat secara terpisah telah
3. Ketahanan terhadap korosi
memperoleh logam aluminium dari alumina
Aluminium mengalami korosi dengan
dengan cara elektrolisa dari garamnya yang
membentuk lapisan oksida yang tipis
terfusi. Sampai sekarang proses Herould
dimana sangat keras dan pada lapisan
Hall masih dipakai untuk memproduksi
ini dapat mencegah karat pada
aluminium. Bahan dasar pembuatan
Aluminium yang berada di bawahnya.
aluminium adalah bauksit (biji aluminium)
Dengan demikian logam Aluminium
yang kemudian di ubah menjadi Alumina.
adalah logam yang mempunyai daya
Alumina inilah yang akan dielektrolisa
tahan korosi yang lebih baik
membentuk aluminium ingot. Biji Aluminium
dibandingkan dengan besi dan baja
biasanya berupa senyawa oksida berupa
lainnya.
Bayerit , Gibbsit atau hidrargilat , diaspor ,
4. Daya hantar listrik yang baik
Bohmit.
Aluminium adalah logam yang paling
Aluminium merupakan unsur yang
ekonomis sebagai penghantar listrik
sangat reaktif sehingga mudah teroksidasi.
karena massa jenisnya lebih kecil dari
Karena sifat kereaktifannya maka
massa jenis tembaga, dimana kapasitas
aluminium tidak ditemukan di alam dalam
arus dari aluminium kira-kira dua kali
bentuk unsur melainkan dalam bentuk
lipat dari kapasitas arus pada tembaga.
senyawa baik dalam bentuk oksida alumina
5. Anti magnetis
maupun silikon. Sumber aluminium yang
Aluminium adalah logam yang anti
sangat ekonomis adalah bauksit. Bauksit
magnetis.
adalah biji yang banyak mengandung
6. Toksifitas
alumina (Al2O3) yakni 30 – 60% serta 12 –
Aluminium adalah logam yang tidak
30% adalah air. Makin banyak oksida besi
beracun dan tidak berbau.
yang mengotori maka akan semakin gelap
7. Kemudahan dalam proses
warnanya. Bauksit dapat berwarna putih,
Aluminium mempunyai sifat yang baik
krem, kuning, merah atau coklat dapat
untuk proses mekanik dari kemampuan
sekeras batu. Namun ada pula yang
perpanjangannya, hal ini dapat dilihat
selembek tanah lempung.
dari proses penuangan, pemotongan,
Paduan aluminium mengandung 99%
pembengkokan, ekstrusi dan
aluminium dan 1% mengandung mangan,
penempaan aluminium
besi, silikon, tembaga, magnesium, seng,
8. Sifat dapat dipakai kembali
krom, dan titanium. Menurut Schenk,
Aluminium mempunyai titik lebur yang
paduan aluminium mengandung logam lain,
rendah, oleh karena itu kita dapat
seperti: besi 0,5%, Silikon 2 – 3 %, tembaga
memperoleh kembali logam aluminium
1 – 2%, seng 0,9%, Mangan 0,5 – 0,8% ,
dari scrap.
Magnesium 0,7%, Krom 0,3%, dan Titanium
Aluminium merupakan logam ringan
0,3%. Aluminium juga memiliki sifat yang
yang mempunyai sifat ketahanan korosi
lebih unggul dibandingkan dengan sifat
yang baik. Material ini digunakan dalam
logam lain. Sifat-sifat aluminium yang lebih
bidang yang luas bukan hanya untuk
peralatan rumah tangga saja tetapi juga

63
Jurnal e-Dinamis, Volume. 6, No.2 September 2013 ISSN 2338-1035

dipakai untuk kepentingan industri, misalnya dengan komponen alpha silikon karbida (α-
untuk industri pesawat terbang, mobil, kapal SiC) dan mulai terbentuk pada suhu sekitar
laut dan konstruksi-konstruksi yang lain. 2000oC. selain α-SiC juga ada struktur beta
Untuk mendapatkan peningkatan kekuatan silikon karbida (β-SiC), fasa ini terbentuk
mekanik, biasanya logam aluminium dibawah suhu 2000oC, dan terbanyak yang
dipadukan dengan unsur Cu, Si, Mg, Ti, Mn, beredar dipasaran adalah β-SiC [4].
Cr, Ni, dan sebagainya. Silikon karbida SiC memiliki densitas sekitar
Aluminium didapat dalam keadaan cair 3.2 g/cm3, memiliki temperatur sublimasi
o
dengan elektrolisa, umumnya mencapai sekitar 2700 C sehingga banyak
kemurnian hingga 99,85% berat, tetapi dipergunakan sebagai bearings dan
untuk mengolah biji logam menjadi sparepart untuk tungku. Silikon karbida
aluminium memerlukan energi yang besar, tidak mudah melebur pada berbagai kondisi
sedangkan sumber biji aluminium semakin tekanan, dan relatif lebih tahan terhadap
berkurang. Salah satu usaha untuk bahan kimia. Pada gambar di bawah
mengatasi hal ini adalah dengan melakukan diperlihatkan (a) struktur kubus β-SiC, dan
daur ulang. Pada perusahaan pengecoran (b) struktur heksagonal α-SiC [5].
industri kecil kebanyakan tidak semua Keramik SiC memiliki kuat tekan
menggunakan bahan aluminium murni, sebesar 4600 Mpa, dan koefisien ekspansi
tetapi memanfaatkan sekrap ataupun rijek termal yang relatif rendah, yaitu: 4.51 – 4.73
materials dari peleburan sebelumnya. µm/m oC [6]. Sifat-sifat SiC yang paling
Proses pengecoran dengan menggunakan istimewa, antara lain: daya hantar panas
bahan baku yang sebelumnya pernah dicor tinggi, tahan pada temperatur tinggi, nilai
dinamakan remelting. kekerasan tinggi, tahan kejutan termal dan
tahan terhadap korosi. Ketahanan SiC
2.1.2 Material Keramik SiC terhadap korosi ditunjukkan dengan adanya
Keramik mempunyai ikatan ionik yang abu batubara, slag asam, dan slag netral
tinggi, keadaan sedemikian menyebabkan pada saat material tersebut diaplikasikan.
bahan ini dikategorikan sebagai bahan yang Ketahanan panas SiC ditunjukkan dari suhu
bersifat kuat dan rapuh. Selain material pemakaian yang dapat mencapai 2200 –
keramik bersifat rapuh, tetapi juga 2700 oC. Pada 1000 oC terbentuk lapisan
mempunyai kelebihan, antara lain : oksidasi berupa SiO2. Material SiC
koefisien ekspansi termalnya rendah mempunyai ketahanan oksidasi di udara
sehingga lebih tahan terhadap kejut suhu. terbuka mampu mencapai suhu 1700 oC [7].
Ketahanannya pada suhu tinggi merupakan Silikon karbida dibuat melalui proses
sifat penting dan menjadi faktor utama reduksi silika dengan karbon pada suhu
untuk dipertimbangkan dalam pemilihan tinggi. Untuk mendapatkan SiC dengan
bahan baru keramik yang berkekuatan kemurnian tinggi maka terlebih dahulu silika
tinggi. Kelemahan dari material keramik dicuci dengan hydrofluoric acid [8].
adalah sifat rapuhnya, sehingga bila terjadi
retak mikro, maka akan mudah menjalar 2.2 Material Komposit
retakan tersebut dan dapat menyebabkan Komposit merupakan gabungan
kerusakan (failure). material multifasa yang memiliki interface
Silikon karbida dengan formula SiC makroskopis yang dapat dibedakan secara
tergolong salah satu jenis material keramik makro dan memiliki sifat-sifat yang
non oksida. SiC membentuk struktur merupakan penggabungan sifat positif
tetrahedral dari ikatan atom karbon C dan material penyusunnya. Komposit
atom Si. Material ini tergolong material yang berdasarkan jenis penguatnya dibagi
sangat keras dan tahan terhadap abrasive. menjadi 3 macam yaitu komposit partikulat,
Serbuk keramik SiC ada dua macam, dapat komposit fiber dan komposit structural.
di bagi berdasarkan bentuknya, yaitu: Berdasarkan sifat penguatnya, komposit
partikulat dan serabut (whiskers). dibagi menjadi dua yaitu komposit isotropik
Silikon karbida (SiC) memiliki kurang dan anisotropik. Komposit isotropik adalah
lebih 70 bentuk kristal, dan yang paling komposit yang penguatnya memberikan
terkenal adalah struktur kristal heksagonal penguatan yang sama untuk berbagai arah

64
Jurnal e-Dinamis, Volume. 6, No.2 September 2013 ISSN 2338-1035

(baik dalam arah transversal maupun kandungan SiC, kecepatan korosi


longitudinal) sehingga segala pengaruh meningkat.
tegangan atau regangan dari luar akan Metode pembuatan komposit bermatriks
mempunyai nilai kekuatan yang sama. logam dengan bahan penguat berbentuk
Sebaliknya komposit anisotropik adalah partikel ialah vortek dan compocasting.
komposit yang penguatnya memberikan Pada metode vortek, logam matriks
penguatan tidak sama terhadap arah yang dileburkan terlebih dahulu dan dilanjutkan
berbeda, sehingga segala pengaruh pada pengadukan sehingga memunculkan
tegangan atau regangan dari luar akan pusaran (vortek).
mempunyai nilai kekuatan yang tidak sama Metode compocasting disebut juga
(baik arah transversal maupun longitudinal). dengan rheocasting dimana logam dengan
Salah satu contoh komposit isotropik wujud campuran padatan dan cair (lumpur)
adalah komposit dengan penguat partikel dituang kedalam cetakan. Proses
atau lebih dikenal dengan sebutan compocasting sebagai berikut. Pertama
(komposit partikulit), partikel dikatagorikan logam matriks dileburkan sehingga cair dan
sebagai partikulit bila tidak mempunyai kemudian didinginkan sampai cairan logam
dimensi panjang (nonfibrous). Bahan berubah wujud seperti lumpur logam. Tahap
komposit partikulit pada umumnya lebih kedua adalah pengadukan lumpur logam
lemah ketahanan terhadap kerusakan dan pemasukan bahan penguat partikel.
dibanding komposit berserat panjang. Setelah partikel tersebar merata,
Tetapi dari segi yang lain, bahan ini sering pengadukan dihentikan dan lumpur logam
lebih unggul, seperti dalam hal ketahanan dituang dalam cetakan.
terhadap aus. Bahan komposit partikulit Proses pelapisan permukaan partikel
terdiri dari partikel-partikel yang diikat SiC dengan perlakuan panas diatas suhu
matrik. Bentuk partikel ini dapat bermacam- 878,52oC meningkatkan terbentuknya fase
macam seperti bulat, kubik tetragonal atau oksida dengan semakin tingginya suhu
bahkan bentuk-bentuk yang tidak beraturan yang diberikan. Pengaruh pelapisan oksida
secara acak, tetapi secara rata-rata pada partikel SiC berkorelasi terhadap
berdimensi sama. Partikel-partikel ini pada kenaikan nilai densitas dan penurunan nilai
umumnya digunakan sebagai pengisi dan porositas komposit Al-SiC. Berdasarkan
penguat bahan komposit bermatrik keramik. pengamatan SEM (Scanning Electron
Pada jenis ini keramik merupakan bahan Microscope) dan XRD (X-Ray Difragtion)
yang keras dan getas, juga mudah retak fase-fase yang terbentuk pada komposit Al-
dan pecah. Disinilah fungsi partikel tersebut SiC didaerah antarmuka antara SiC dan Al
berada. Mekanisme penguatan tertentu, adalah SiO2, Al2O3 dan mullit. Dimana
partikel ini berguna untuk mencegah fase-fase tersebut berperan sebagai
perambatan retak yang terjadi, dengan pengikat antara matrik Al dan penguat SiC
demikian akan menaikkan keuletannya. pada komposit Al-SiC. Pengujian Upper dan
lower bound pada komposit Al-SiC dengan
2.2.1 Komposit Matriks Logam Al-SiC penguat SiC terlapisi, pada semua fraksi
Logam aluminium yang telah dicampur volume penguat nilai modulus elastisitas
dengan partikel silicon carbida (SiC) untuk komposit masuk dalam zona Upper dan
membentuk komposit bermatriks logam lower bound, sedangkan komposit Al-SiC
akan mengalami perubahan beberapa sifat dengan penguat SiC tanpa terlapisi
fisik dan ketahanan korosinya. Nilai mempunyai nilai modulus elastisitas diluar
kekuatan spesifik komposit ini lebih unggul Upper dan lower bound. Kenaikan nilai
dibandingkan dengan logam aluminium kekerasan komposit dipengaruhi oleh
murni, baik pada suhu kamar ataupun suhu penambahan fraksi volum penguat dan
tinggi (< 200oC). Nilai kekuatan spesifik suhu pelapisan oksida logam pada
dengan unit Gpa/g cm-3, merupakan permukaan SiC dalam komposit Al-SiC.
perbandingan nilai modulus young dengan Silicon carbida (SiC) merupakan
berat jenis. Komposit ini memiliki ketahanan senyawa kristalin yang mempunyai sifat
korosi yang rendah bila dibandingkan mekanik dengan kekerasan paling tinggi
dengan aluminium murni. Semakin tinggi dan mempunyai titik leleh tinggi yaitu sekitar

65
Jurnal e-Dinamis, Volume. 6, No.2 September 2013 ISSN 2338-1035

2837oC. SiC yang memiliki kemurnian Fakultas Teknik Universitas Sumatera


paling tinggi. Memiliki berat atom 40,1 gram, Utara.
terdiri atas 70,04% Si dan 39,06% C. Sifat 3. Uji tarik (Tensile Test).
lainnya adalah tidak larut dalam air dan Mesin uji tarik universal testing machine
pelarut lainnya, lebih dikenal dengan nama tipe R AT-50 kapasitas: 50 ton Mfg.No:
carborundum dan moissanite. 20278 tahun 1979 buatan Jepang, yang
dikalibrasi pada 1 Agustus 2012.
3. Metodologi Penelitian
3.3 Prosedur Pembuatan
3.1 Metodologi
3.3.1 Pembuatan Cetakan
Pada penelitian ini menggunakan Cetakan adalah rongga atau ruang
aluminium billet hasil remelting velg mobil di dalam pasir cetak yang akan diisi dengan
bekas sebagai matrik dan serbuk SiC (400 logam cair. Pembuatan cetakan dari pasir
mesh = 35 µm) sebagai penguat dengan cetak dilakukan pada sebuah rangka cetak.
spesifikasi proanalis. Velg mobil bekas Cetakan terdiri dari kup dan drag. Kup
dipotong-potong agar memudahkan proses adalah cetakan yang terletak di atas dan
peleburan pada tungku. Hasil pengecoran drag adalah cetakan yang terletak di bawah.
velg mobil bekas dijadikan billet untuk Hal yang perlu diperhatikan pada kup dan
pengujian komposisi kimia. Peleburan billet drag adalah penentuan permukaan pisah
aluminium dilakukan pada temperatur 600 yang tepat. Rangka cetak yang dapat
s/d 660oC, kemudian dimasukkan flux, terbuat dari kayu ataupun logam adalah
degasser, dan serbuk SiC seiring tempat untuk memadatkan pasir cetak yang
dilakukannya pengadukan selama 10 menit sebelumnya telah diletakkan pola di
dengan putaran 610 rpm menggunakan dalamnya. Pada proses pengecoran
pengaduk (stirr casting). Sebelum proses dibutuhkan dua buah rangka cetak yaitu
penuangan, cetakan dipanaskan terlebih rangka cetak untuk kup dan rangka cetak
dahulu pada temperatur 200 oC. Material untuk drag.
untuk pengaduk yang digunakan adalah Pola digunakan untuk memproduksi
stainless steel agar terhindar dari korosi cetakan. Pada umumnya, dalam proses
disaat pengadukan berlangsung. Tungku pembuatan cetakan, pasir cetak diletakkan
peleburan yang digunakan adalah tanur di sekitar pola yang dibatasi rangka cetak
krusibel kapasitas 60 kg, berbahan bakar kemudian pasir dipadatkan dengan cara
solar dilengkapi dengan blower. ditumbuk sampai kepadatan tertentu. Pada
lain kasus terdapat pula cetakan yang
3.2 Alat dan Bahan mengeras/menjadi padat sendiri karena
reaksi kimia dari perekat pasir tersebut.
Adapun alat produksi yang Pada umumnya cetakan dibagi menjadi dua
digunakan untuk melakukan peleburan bagian yaitu bagian atas dan bagian bawah
aluminium dengan SiC antara lain Tanur sehingga setelah pembuatan cetakan
krusibel kapasitas 60 kg, Blower, Pengaduk selesai pola akan dapat dicabut dengan
(stirr casting), Ladel, Pola, Cetakan, Tungku mudah dari cetakan. Pasir cetakan
Pemanas, Timbangan Digital, Jangka dicampur dengan Air kaca (Water
Sorong, Pengukur Suhu Glass/Natrium Silikat), kemudian
Pengujian sampel hasil penelitian direaksikan dengan gas CO2 sehingga
menggunakan alat uji sebagai berikut: menjadi padat dan keras. Kemudian
cetakan diasembling dan diklem.
1. Uji kekerasan (Rockwell Hardnes Tester Berikut tahapan pencampuran pasir
FR-3e). dengan water glass :
2. Uji keausan (Pin on Disc). 1. Sediakan pasir silika sebanyak 50 kg
Alat uji keausan tipe pin on disk 2. Masukkan pasir silika kedalam wadah
dimensi 50 cm x 60 cm x 70 cm mesin mixer
kecepatan putar maksimum 1800 rpm 3. Masukkan water glass kedalam wadah
buatan Departemen Teknik Mesin mesin mixer sebanyak 5 kg

66
Jurnal e-Dinamis, Volume. 6, No.2 September 2013 ISSN 2338-1035

4. Hidupkan mesin lalu tekan tombol ON,


mesin akan berputar dan mengaduk
pasir yang sudah dicampur water glass. 92
5. Tunggu pengadukan hingga merata.
90 91

Kekerasan ( HRB )
Setelah merata, angkat pasir dari wadah
bentuk didalam rangka cetakan sesuai 88 89 88.5 89.1
dengan pola kanvas rem dan sampel 86 87.2
pengujian.
84 83.5 83.2
82.5 82.6
3.3.2 Pembuatan Kanvas Rem dan Sampel 82 81.1
Pengujian Al-SiC
80 Al-SiC18%
Aluminium dari velg mobil bekas 78 Besi cor
dipotong-potong agar mempermudah
76
proses peleburan. Dilebur pada temperatur
Sp 1 Sp 2 Sp 3 Sp 4 Sp 5
600oC hingga 660oC dan dijadikan billet
untuk pengujian komposisi kimia. Peleburan
berikutnya dalam proses pencampuran Gambar 1: Grafik perbandinga Al-SiC 18%
dilakukan perhitungan perbandingan jumlah dengan besi cor terhadap nilai
berat billet dan SiC. Bertujuan untuk kekerasan
mendapatkan nilai pencampuaran SiC 18%
dan aluminium 82 % dari 21 kg jumlah
pencampuran material yang dilebur. Pengaruh %SiC Terhadap
Dimana berat SiC 18% adalah 3,78 kg dan Kekerasan
100
Kekerasan ( HRB )

88.96
aluminium 82% adalah 17,22 kg. Aluminium 82.58
78
billet yang sudah ditimbang dilebur kembali 80
56 61
hingga menjadi cairan logam pada 60
temperatur 600oC hingga 660oC. Seiring
40
peleburan aluminium, pemanasan partikel
SiC dilakukan pada temperatur 200oC 20
ditahan selama 1 jam sebelum dicampur 0
dengan cairan logam aluminium. Besi Al-SiC Al-SiC Al-SiC Al-SiC
Adapun pemanasan SiC dilakukan agar Cor 5% 10% 15% 18%
menghindari temperatur kejut pada penguat
SiC yang mengakibatkan hasil coran tidak Gambar 2 : Grafik pengaruh %SiC terhadap
baik. Setelah itu partikel SiC 18%, degasser nilai kekerasan
dan flux dicampur kedalam cairan logam
aluminium pada temperatur 660oC. Diaduk Untuk nilai 5%, 10% dan 15% SiC di
selama 10 menit menggunakan pengaduk / dapat dari literatur hasil penelitian Ipung
stirr casting dengan kecepatan 610 rpm. kurniawan dan Amat umron (2011). Maka
Pencampuran degasser dan flux bertujuan didapat grafik pengaruh %SiC terhadap nilai
untuk membuang gas-gas dan kotoran yang kekerasan seperti pada gambar 2.
membuat hasil coran rusak. Pengecoran Besarnya nilai kekerasan material Al-SiC
dilakukan dalam dua bentuk yaitu 18% secara umum dapat dinyatakan bahwa
pengecoran dengan cetakan kanvas rem korelasi penambahan komposisi SiC
kereta api dan cetakan sampel pengujian. terhadap kekerasan adalah linier
(berbanding lurus). Penguatan 18% SiC
4. Hasil Penelitian nilai kekerasan sudah melampaui besi cor
hal ini membuktikan material komposit Al-
4.1 Kekerasan (Rockwell Hardness Test) SiC mampu menggantikan kedudukan besi
cor untuk material blok rem kereta api di
Hasil uji kekerasan seperti terlihat pada tinjau dari nilai kekerasannya.
gambar berikut;

67
Jurnal e-Dinamis, Volume. 6, No.2 September 2013 ISSN 2338-1035

Untuk nilai 5%, 10% dan 15% SiC di


dapat dari literatur hasil penelitian Senen
4.2 Keausan (Pin On Disk) dan AP.Bayuseno (2012). Maka didapat
grafik pengaruh %SiC terhadap nilai
Hasil uji keausan seperti terlihat pada kekerasan seperti pada gambar 4.
gambar berikut; Pengaruh 18% SiC terhadap nilai kuat tarik
sudah menyamai besi cor. Hal ini
membuktikan bahan material komposit Al-
Laju Keausan Al-SiC18% dan
SiC18% mampu menggantikan kedudukan
Laju Keausan ( gr/mm2.s

Besi Cor 6.543


7 besi cor untuk material kanvas rem kereta
6 5.332 5.44 api, ditinjau dari nilai kuat tarik nya.
5
4 3.599 3.657
3 5. Kesimpulan
3.052 3.052
2 2.355 2.181
2.239
1 Penelitian yang telah dilakukan
0 dapat diambil kesimpulan sebagai berikut:
Sp 1 Sp 2 Sp 3 Sp 4 Sp 5 1. Telah dapat dibuat material kanvas rem
kereta api Metal Matrix Composite
Al-SiC18% (MMC) dengan matrix Aluminium dan
Besi cor penguat Silicon Carbida 18%.
2. Hasil pengujian menunjukkan bahwa
Gambar 3 : Grafik perbandingan Al-SiC kondisi optimum yang diperoleh dari
18% dengan besi cor terhadap komposisi 18% SiC dengan suhu
nila keausan. sintering 600 oC dengan karakteristik
sebagai berikut: kekerasan 88,96 HRB,
Kecilnya nilai keausan sudah keausan 2.575 x 10-5 gram/mm2.s, kuat
membuktikan material komposit Al-SiC 18% tarik 19,77 Kgf/mm2.
mampu menggantikan kedudukan besi cor 3. MMC Al-SiC 18% dimungkinkan dapat
untuk material blok rem kereta api di tinjau menjadi bahan alternatif sebagai
dari nilai keausan. pengganti Besi Cor pada bahan kanvas
rem kereta api.
4.3 Kekuatan Tarik (Tensile Test)

Hasil uji tarik seperti terlihat Daftar Pustaka


padagambar berikut;
[1] S. Deni, et.all, 2008. Analisis
Pengaruh Komposisi Sic Terhadap
Pengaruh %SiC Terhadap Kuat Sifat Mekanis Komposit Serbuk
Tarik
Kuat Tarik ( kgf/mm2

Al/Sic Dengan Proses Single


25
Compaction. Jurnal Makara Sains.
19.22 19.77
20 [2] Agung Suryadi Pamenang, 2009.
15 12.96 13.9 Pengembangan Material Komposit
10.93 Lokal Berbasis Polimer. Paper,
10 Jakarta.
5 [3] Ipung Kurniawan., Amat Umron,
2011. Karakterisasi Blok Rem
0 Kereta Api Berbahan Al-Sic
Besi Cor Al-SiC Al-SiC Al-SiC Al-SiC Berdasarkan Komposisi Material.
5% 10% 15% 18% Infotekmesin Volume 3, Jurnal,
Cilacap.
Gambar 4: Grafik pengaruh %SiC terhadap [4] Khairul Sakti., 2009. Pembuatan
nilai kuat tarik. Komposit Metal Al Alloy Nano
Keramik SiC dan Karakterisasinya.

68
Jurnal e-Dinamis, Volume. 6, No.2 September 2013 ISSN 2338-1035

Tesis. Sekolah Pascasarjana. USU


Medan.
[5] Surdia Tata dan Shinroku, S., 1995.
Pengetahuan Bahan Tekhnik.
Pradnya Paramita, Jakarta.
[6] Zheng Ren and Sammy Lap Ip
Chan., 2000. Mechanical Properties
of Nanometric Particulate Reinforced
AluminiumComposites, School of
Material Sience and Engineering.
UNSW.
[7] Peter,T.B., 1990. Engineering
Properties of Carbides, Engineered
Material Hand Book, vol 4, Ceramics
and Glasess, Heather, L. F. and
Nikki, W.D., ed., The Material
Information Society.
[8] Dynacer, 2009. Silicon Carbide.
http://www.dynacer.com. (Diakses
20 September 2012).

69

Anda mungkin juga menyukai