Pengelolaan Zakat
Pengelolaan Zakat
PEMBAHASAN
pemerintah non struktural yang bersifat mandiri dan bertanggung jawab kepada
zakat pada tingkat provinsi dan kabupaten/kota dibentuk BAZNAS provinsi dan
BAZNAS kabupaten/kota Menteri Agama atau pejabat yang ditunjuk atas usul
1
Pasal 5 jo. Pasal 15 ayat (1), (2), dan (3) UU 23/2011
BAZNAS.2 Dalam zakat dikenal istilah Muzaki dan Mustahik. Muzaki adalah
Zakat yang dibayarkan oleh muzaki kepada BAZNAS atau Lembaga Amil
keagamaan lainnya tersebut dilakukan sesuai dengan syariat Islam dan dilakukan
dan kinerja pelaksanaan Pengelolaan Zakat, infak, sedekah, dan dana sosial
keagamaan lainnya.7
2
Pasal 15 ayat (4) UU 23/2011
3
Pasal 1 angka 5 dan 6 UU 23/2011
4
Pasal 22 dan Pasal 25 UU 23/2011
5
Pasal 26 UU 23/2011
6
Pasal 28 ayat (1) dan ayat (2) UU 23/2011
7
Pasal 28 ayat (3) UU 23/2011 jo. Pasal 76 dan Pasal 71, Pasal 72, Pasal 73 Peraturan Pemerintah Nomor 14
Tahun 2014 tentang Pelaksanaan Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2011 tentang Pengelolaan Zakat (“PP
14/2014”)
Agar lebih jelas mengenai definisi zakat, infak, dan sedekah mari kita
badan usaha untuk diberikan kepada yang berhak menerimanya sesuai dengan
untuk mereka yuang sedang dalam perjalanan, sebagai suatu ketetapan yang
Masih dari sumber yang sama, kedelapan golongan itu dapat dijabarkan sebagai
berikut:
1. Fakir, mereka yang hampir tidak memiliki apa-apa sehingga tidak mampu
2. Miskin, mereka yang mempunyai harta tapi tidak cukup untuk memenuhi
zakat;
kepada Allah.
UU 23/2011 yaitu:
infak adalah harta yang dikeluarkan oleh seseorang atau badan usaha di luar
Sedekah adalah harta atau nonharta yang dikeluarkan oleh seseorang atau
dan menyalurkan zakat, tetapi juga menerima dan mendistribusikan infak dan
sedekah.
Dasar Hukum:
QS. At-taubah: 60, diakses pada Senin, 20 Mei 2019, pukul 11:11 WIB.