Anda di halaman 1dari 21

Kenalan dulu 

nah apa sih transduksi sinyal itu?

Transduksi sinyal merupakan proses penyampaian pesan. Jadi ada pesan dari luar sel trus di
membran sel ia ketemu reseptornya dan mengakibatkan ada suatu tanggapan dari dalam sel.

Kalo digambar di atas itu stimulus dari luar sel berupa ligand. kemudian terjadi ikatan antara ligan
tersebut dengan reseptor yg ada di membran sel. trus ada suatu mekanisme penyampaian pesan
(nanti dibahas) yg akan menyebabkan perubahan ekspresi gen.

Tahap secara umum


transduksi sinyal oleh antar sel melalui tahap sebagai berikut:
1. Sintesis
2. Pelepasan molekul signaling (ligand) oleh sel signaling
3. Transport signaling ke sel target
4. Terjadi ikatan antara signaling tadi dengan reseptor membentuk kompleks ligand-reseptor.
5. Reseptor yg teraktivasi akan menyebabkan 1 / lebih transduksi sinyal intraselular
6. Perubahan spesifik pada fungsi, metabolisme dan perkembangan sel
7. Removal of the signal
Ligand
ligand atau molekul signaling dapat berupa:

1. hormon, growth factor, neuro transmitter, feromon

2. stimulus fisik: cahaya, panas, sentuhan

3. perubahan konsentrasi metabolit

Transduksi sinyal
menurut sifat stimulator / ligandnya, transduksi signal dapat dibagi menjadi 2:

1. Reseptor Intraselular

ligandnya merupakan senyawa yg dapat larut dalam lipid. karenanya ia bisa langsung nembus

membran sel trus masuk ke dalam sel menuju reseptornya yg ada di dalam sel.

2. Reseptor di Membran sel

ada juga ligand yg g bisa larut dalam lipid, jd g bisa nembus membran sel. trus gimana? Tenang!

ada reseptornya di membran sel. jadi ia cm perlu nempel di reseptor di membran sel tersebut.

Reseptor Intraselular
reseptor intraselular merupakan reseptor yang terdapat di dalam sel, ligan2 yg bisa langsung

nembus membran sel karena sifatnya yg lipofilik bisa langsung berikatan ama reseptor yg 1 ini.

contohnya hormon kortikoid, progesteron, dan estrogen.

Misalnya pada Glucocorticoid Receptor (GR) -> reseptor kortisol

saat g ada kortisol


reseptor ini akan membentuk kompleks dengan protein yg namanya Hsp90 (Heat Shock Protein

90) ada 2, Hsp70 (Heat Shock Protein 70), dan FKBP52 (FK506 binding protein 52).

saat ada kortisol


liat gambar di bawah:

yg ijo segi enam itu kortisol. trus yg warna warni itu kompleks GR. saat kortisol digandeng maka
kompleks sebelumnya akan terlepas sehingga hanya monomer GR (kompleks GR-kortisol yg warna
ungu ada ijo di tengah) yg aktif yg ke tahap selanjutnya.
kompleks ini yg semula ada di sitoplasma akan jalan ke nukleus. lalu GR-kortisol tadi akan
menclok (mendarat) di bagian DNA yg namanya Hormon Responsive Elements (HREs) kalo untuk
Glucocorticoid namanya Glucocorticoid Response Element (GRE).
What happens next? kompleks GR-kortisol yg udah nempel di DNA tersebut akan menyebabkan
transkripsi dan selanjutnya akan mengekspresikan gen.
animasi:

Reseptor di Membran Sel


Seperti yg udah disebutin di awal kalo ada senyawa yg g bisa nembus membran sel. karenanya
Alhamdulillah Allah sudah menyediakan reseptor di membran sel.

agak (emang) banyak sih yuk coba di bahas satu2 ^^b

-Second messenger-

hampir kelupaan, sebelum masuk ke masing2 mekanisme harus kenalan dulu ama tmn2 ini.
kenapa? soalnya mereka memegang penting dalam mengantarkan pesan dari ligan di reseptor
membran ke dalam sel. ibaratnya seperti pak pos, ligand nganterin pesannya ke reseptor (ibarat
kantor pos) terus second messenger nganter pesan itu ke penerimanya. baik ke sitsol maupun di
nukleus tergantung targetnya. siapa saja mereka?

1. cAMP (Cyclic AMP)           : mengaktifkan protein kinase A

2. cGMP                                       : mengaktifkan protein kinase G

3. IP3 (Inositol tri Fosfat)   : membuka kanal Ca2+ di retikulum endoplasma

4. DAG (Diasil gliserol)          : mengaktifkan protein kinase C

5. ion calcium

sekarang yg reseptornya melibatkan second messengers:

1. G Protein Couple Receptors (GPCRs)


GPCR merupakan salah satu reseptor yang terdapat di membran sel. Fungsinya g main2 loh,
kerusakan pada reseptor ini mengakibatkan diabetes melitus, alergi, penyakit kardiovaskuler,
kebutaan, dan kanker.

GPCR terdiri dari 3 sub unit: alpha (α), beta (β), and gamma (γ)

Ligan

Epinephrine, glucagon, serotonin, vasopressin, ACTH, adenosine

Mekanismenya
taken from Lodish-Molecular Cell biology 5th edition

cara bacanya dari kiri atas – bawah trus kanan atas – bawah

misalnya pada hormon epinefrin (adrenalin)

0. Resting  State

Tidak ada ikatan ligan di reseptor. kompleks protein G masih belum dapat berikatan dengan
reseptor

1. Ligan berikatan dengan reseptor

Akibat ikatan tersebut, akan terjadi perubahan konformasi di reseptor (tampak ada lubang kecil di
pojok kanan)

2. subunit protein G berikatan dengan reseptor (β adrenergic receptor)

karena konformasi reseptor telah berubah, maka protein G dapat berikatan dengan reseptor
tersebut.

3. Pengikatan GTP
Akibat ikatan protein G terhadap reseptor, protein G jg mengalami perubahan konformasi. GDP
diganti dengan GTP <-disebut juga Guanine Nucleotide Exchange Factor (GEF)
4. Gα lepas kemudian berikatan dengan efektor (adenylate cyclase)
5. Pengaktifan adenylate cyclase
Adenylate cyclase akan mengkatalisis perubahan ATP menjadi cAMP
what happens next?
1. cAMP sebagai second messenger akan masuk ke sitosol dan mengaktifkan protein kinase A
(PKA). Protein kinase terdiri dari 2 subunit regulatori dan 2 subunit katalitik

2. cAMP berikatan dengan bagian regulatorinya sementara bagian katalitiknya akan masuk ke
nukleus

3. bagian katalitik memfosforilasi Creb transcription factor


4. kemudian faktor transkripsi ini akan menempel di CRE (Cyclic AMP Response Element)

5. ditambah koaktivator P300/CBP

6. transkripsi berjalan dan melakukan ekspresi gen

7. GTP terhidrolisis menjadi GDP + P oleh GTPase sehingga Gα kembali terikat ke Gβ dan Gγ

8. Produksi cAMP berhenti

9. Fosfatase menghidrolisis gugus fosfat pada protein yg difaktifkan oleh PKA

kalo kurang jelas liat video berikut:

Cytokine Receptors and JAK-STAT Pathway


merupakan reseptor yang mengikat cytokine

Ligand
Interferons, erythropoietin, growth hormone, beberapa interleukins (IL-2, IL-4), cytokines lain
Mekanisme

cytokine receptor sendiri terdiri dari 2 subunit. dimana bagian luar dia memiliki Cytokine binding
receptor (untuk gandeng cytokine). sementara bagian yg di sitoplasma gandeng JAK.
JAK atau kepanjangannya adalah Janus Kinase merupakan golongan tyrosine kinase non reseptor
yang berperan dalam JAK-STAT pathway.

Fungsinya? JAK berfungsi untuk memfosforilasi dan mengaktifkan protein yg terlibat dalam
transduksi sinyal

sesuai gambar:

1. Cytokine reseptor yang mengikat JAK masih terpisah

2. Dengan adanya Cytokine yang terikat di Cytokine Binding Receptor (yg ada di bagian luar) akan
menstabilkan kedua subunit tersebut sehingga keduanya gabung. dan JAK akan memfosforilasi
ekor dari cytokine receptor yg ada di sitoplasma
3. Kemudian STAT (Signal Transduction and Transcription) kemudian akan mendekat karena
mengendus fosfor yg ada di cytokine reseptor. kemudian akan melahapnya – berikatan maksudnya
– dengan fosfat tersebut. Dan STAT tersebut juga di fosforilasi oleh JAK (jadi STAT ngiket4 gugus
fosfat).
4. Terus STAT melepaskan ikatannya sambil bawa 2 fosfat

5. STAT ke nukleus dan menyebabkan transkripsi

videonya:

Receptor Tyrosine Kinase
mekanisme tyrosine kinase receptor (TKR) hampir sama ama cytokine receptor.

Ligand
Insulin, epidermal growth factor (EGF), fibroblast growth factor (FGF),neurotrophins, other growth
factors
Mekanisme pada kondisi normal

1. Tyrose kinase receptor terdiri dari 2 subunit jg.

2. Lalu ligand (growth factor) nemepl di bagian binding receptor di bagian luar

3. Terjadi dimerisasi dimana kedua subunit tersebut nempel satu sama lain karena distabilkan oleh
growth factor

4. Pada bagian yang berhubungan dengan sitoplasma difosforilasi


5. Sehingga SH2 domains (Src homology 2) dan PTB (Phosphotyrosine Binding) domain

6. SH2 domaijn mengalami fosforilasi

7. Terjadi pelepasan signal

kalo belum jelas videonya:

MAP Kinase pathway


MAP (Mitogen-activated Protein) Kinase Pathway merupakan signal yg umumnya di stimulasi oleh
mitogen yg dapat mempengaruhi ekspresi gen sehingga mengubah sifat fisiologi sel.

Sistem
Dalam MAP kinase minimal harus ada berikut:
1. Dimulai dari aktivasi Guanin Nucleotide Exchange Factor (GEF)
2. GEF kemudian menstimulasi G protein dengan cara menukar GDP dengan GTP
3. G protein yang aktif tersebut kemudian mengaktifkan MAP KINASE KINASE KINASE
4. kemudian MAP KINASE KINASE KINASE kemudian memfosforilasi MAP KINASE KINASE
5. MAP KINASE KINASE memiliki 2 fungsi: untuk memfosforilasi tyrosine maupun
Mekanisme transduksi sinyal
videonya:
1. transduksi sinyal dimulai saat ligan menempel pada Receptor Tyrosine Kinase
2. terjadi dimerisasi dari 2 subunit Receptor Tyrosine Kinase
3. kemudian terjadi fosforilasi di subunti TKR bagian dalam
4. kemudian Growth Factor Receptor Bound Protein-2 (GRB2) kemudian nempel dibagian yg
terfosforilasi (karena di dalam GRB2 ada SH2)
5. kemudian SON OF SEVENLESS (SOS) nempel di GRB2 dan dapat mengit protein Ras.
6. SOS berfungsi sebagai GEF (Guanin Nucleotide Exchange Factor) dengan menukar GDP pada
Ras menjadi GTP. sehihngga Ras menjadi aktif
7. Kemudian kompleks Ras-GTP akan mengikat B-Raf
8. B-Raf memfosforilasi MEK 1 / 2 atau Map Kinase Kinase
9. kemudian MEK 1 / 2 akan memfosforilasi ERK 1 / 2 atau Map Kinase
10. ERK 1 / 2 akan mengaktivasi protein yg termasuk famili AP-1 (Activator
Protein) yaitu fos dan jun
11. kemudian fos dan jun akan masuk ke nukleus menuju DNA.

12. Terjadi ekspresi gen


An introduction
Kanal ion pertama kali dihipotesiskan oleh ahli biofisika dari Inggris Alan Hodgkin dan Andrew
Huxley sebagai bagian dari “Teori Impuls Syaraf” yang dipublikasikan pada tahun 1952. Dan
mereka mendapat hadiah nobel untuk itu.
Lalu pada tahun 1970 Erwin Neher dan Bert Sakman meneliti keberadaan kanal ion menggunakan
teknik perekaman elektrik yang disebut patch clamp.

prinsipnya sel dikasih capillary glass yang kemudian diukur pake amplifier. Adanya fluktuasi listrik
menunjukkan adanya mobilitas ion dalam sel.

untuk itu, kedua bapak itu dapet hadiah nobel 

Apa itu kanal ion?


Kanal ion merupakan protein membran yang terdapat pada lapisan lipid membran sel, tersusun
dari beberapa sub-unit protein membentuk suatu pori-pori

Kanal ion tersusun atas beberapa subunit protein, dimana subunit alfa adalah subunit terbesar dan
utama.

subunit alfa terdiri dari 4 domain homolog (liat di gambar yg warna ijo, biru muda, ijo-biru g jelas
& ungu) yg masing2 terdiri dari 6 segmen yg melintasi membran di masing2 homolog.
struktur kanal ion teraktivasi voltase

Gambar di atas menunjukkan struktur kanal ion jenis teraktivasi voltase (voltage gatted channel),
yaitu kanal Na+, K+, Ca++

Struktur dan fungsi dari kanal2 teraktivasi voltase tersebut mirip!

Perbedaannya adalah pada subunit alfa pada kanal ion Na+ dan Ca++ terdiri dari 4 domain
sedangkan kanal ion K+ hanya 1 domain

gambaran sederhana kanal ion K+


Fungsi Kanal ion
Kanal ion terdapat hampir di setiap sel.

Fungsinya

1. Transport ion

2. Pengaturan potensial listrik melintasi membran sel

3. Signaling sel (Kanal Ca++)

Kanal itu penting dalam tubuh! Gangguan pada kanal ion dapat menyebabkan penyakit, misalnya

1. Aritmia : terjadi gangguan pada kanal Na+, K+, Ca++ pada otot jantung

2. Diabetes : pada kanal Ca++, K+

3. Epilepsi : pada kanal Na+

4. Cystic fibrosis : pada kanal F

Kapan sih kanal ion terbuka atau tertutup?


Berdasarkan aktivasinya, kanal ion dibagi menjadi 5 macam:

1. Kanal ion teraktivasi voltase (Voltage-gatted channels)

sesuai namanya kanal yg 1 ini diaktivasi oleh perubahan voltase (potensial aksi)

Kanal akan membuka jika terjadi depolarisasi dan menutup jika terjadi hiperpolarisasi


depolarisasi :  peristiwa berkurangnya perbedaan polaritas pada membran sel antara
daerah intrasel dan ekstrasel
perbedaan muatan listrik normalnya kan -60 sampai -80. yang dimaksud depolarisasi yaitu
‘kenegatifan’nya berkurang. misal dai -60 jadi -20 atau bahkan positif.

depolarisasi terjadi saat ada ion positif yg masuk ke sel (misal Na+)

hiperpolarisasi : peristiwa meningkatnya perbedaan polaritas pada membran sel antara


daerah intrasel dan ekstrasel

ini kebalikan yg depolarisasi. perbedaan muatan listrik menjadi semakin besar (negatif). terjadi
saat kanal ion K+ terbuka dan ion K keluar. atau dapat juga terjadi saat ion Cl- masuk ke dalam
sel.

contohnya: kanal ion Na+, K+, Ca++

2. Kanal ion teraktivasi ligan (Ligand-gated channel)

sama kaya namanya jg. kanal ini berespon terhadap adanya molekul ligan yg spesifik.

Kanal ini punya tempat ikatan untuk ligan dan disebut juga reseptor kanal ion.

Contohnya: Reseptor GABA, resptor Ach nikotinik


3. Kanal ion teraktivasi molekul intrasel atau signal

jadi kanal ini berespon terhadap molekul di intrasel yang merupakanbagian dari cell signaling.

Contohnya: pada second messenger seperti Ca, cAMP, cGMP

4. Kanal ion teraktivasi oleh kekuatan mekanik (stretch-activated channel)

tipe kanal ini membuka dan menutup sebagai respon terhadap kekuatan mekanis yang timbul dari
peregangan atau pengerutan lokal membran di sekitar kanal.

5. Kanal ion terkait Protein-G (G-protein-gated channel)


kanal ini terkait dengan protein G, teraktivasi jika protein G teraktivasi.

Contohnya: Reseptor Ach muskarinik

Bagaimana sih potensial itu dijaga?


untuk melakukan tugasnya menjaga potensial, kanal2 ion itu bekerja sama loh!

kanal2 ion yg utamanya terlibat dalam menjaga potensial sel

1. Kanal ion Natrium

2. Kanal ion Kalium

3. Pompa Na+/K+ ATPase

4. Na+ / Ca++ exchanger

resting potential

dalam keadaan istirahat kondisi sel seperti berikut

1. Intra sel lebih negatif daripada ekstra sel

2. Perbedaan potensial -60 sampai -80 mV

3. Ion natrium di luar sel 10x lebih banyak daripada yg didalam sel

4. Ion kalium di dalam sel 10x lebih banyak daripada yg diluar sel

Hantar hantar sinyal

1. Saat ada stimulus berupa voltase maka kanal Na+ akan terbuka

2. Natrium yg banyak di luar sel akan masuk ke dalam sel (ingat dari yg konsentrasi tinggi ke
konsentrasi rendah)

3.Nah karena ion natrium itu positif, maka intrasel yang semula negatif akan
mengalami depolarisasi karena perbedaan potensialnya dengan ekstrasel berkurang

4. Kemudian kanal K+ yg mengendus perubahan itu (err lebih tepatnya merasakan perbedaan
potensial) akan membuka sementara kanal Na+ menutup. Kanal K+ akan mengusir ion2 kalium agar
keluar dari sel untuk mengembalikan potensial seperti saat resting potential
5. Well it works! terjadi repolarisasi (potensial kembali ke keadaan semula)
6. Eits kelebihan, sampe jadi negatif -76 mV (hiperpolarisasi)! err yaudahlah mending balik kayak
semula aja. lah piye baliknone? tenang kan ada pompa Na+/K+ ATPase
7. Namanya juga ATPase dia butuh ATP untuk mengembalikan ion2 natrium dan kalium pulang ke
rumahnya masing2. di pompa ini 3 natrium dikeluarkan dan 2 kalium dimasukkan ke dalam sel
8. Wah kadang kala terasa tidak adil natrium keluar banyak. untuk itu digunakan juga Na+/Ca++
exchanger

during those actions, the membrane potential getting ‘labil’. jadi saat aman damai tentram saat
resting potential dia datar2 aja. Trus saat depolarisasi potensialnya meningkat dan grafiknya naik.
Kemudian repolarisasi potensial aksi turun. terlalu negatif (hiperpolarisasi) maka kondisi

dikembalikan dengan pompa Na+/K+ ATPase 

Jadi,

Depolarisasi terjadi karena kanal ion natrium terbuka dan natrium numpuk di dalam sel

Hiperpolarisasi terjadi saat kanal ion kalium terbuka dan kalium keluar sampe terjadi penurunan
potensial aksi

Yuk kenalan dengan mas2 penjaga kanal ion


1. Kanal ion Natrium
-berperan dalam penyampaian impuls saraf/potensial aksi dengan membuka jika
terjadi depolarisasi membran
– Propagasi potensial aksi: Depolarisasi pada satu kanal ion dapat menyebabkan kanal Na+ di
sebelahnya membuka dan menyebabkan depolarisasi di kanal itu dan buka kanal sebelahnya lagi
dst.
Kenapa penghantaran potensial aksi cuma ke satu arah? g bisa balik?
karena eh karena kanal ion yang sudah terbuka akan menjadi inaktif sebelum kembali ke resting
potential. sehingga mau g mau ya cuma bisa ke arah kanal ion yg buka

Obat-obat yang beraksi pada kanal ion natrium


1. Fenitoin dan karbamazepin

obat2 golongan antiepilepsi/anti kejang beraksi pada kanal ion Na.

Berikatan dibagian ekstraseluler

caranya dengan mengurangi firing rate atau kembalinya kanal Na+ ke bentuk aktifnya lagi. Hal ini
menyebabkan impuls saraf tidak segera dihantarkan dan sel saraf tidak mudah terpicu sehingga
mencegah kejang
2. Kokain, Lidokain, prokain

obat2 golongan anestesi lokal jg beraksi pada kanal ion Na

Obat2 ini dapat nembus membran makanya ngiket daerah intrasel

Akibatnya kanal ion terinaktivasi sehingga kanal ion terblokade dan transmisi impuls rasa sakit
terhambat

oia lidokain digunakan pada saat cabut gigi dikombinasi dengan epinephrine. Epinephrine kan
menyebabkan vasokonstriksi sehingga lidokain tidak ikut sirkulasi darah dan cuma berefek lokal
karena aliran darah semacam di blok

2. Kanal ion Kalsium


– Ca++ merupakan molekul signaling dan second messenger
– Konsentrasi Ca++ dalam sel sangat kecil (10-20 nM) sedangkan di ekstra sel (1-2 mM)

– macam2nya:

1 L channels (L-type) atau long open time

banyak dijumpai pada otot jantung, sel otot plos dan otak

target aksi obat2 antiangina dan antihipertenti golongan antagonis Ca++, contohnya verapamil,
nifedipin, diltiazem

2. T channels (T-type) atau tiny  atau transient current

diaktivasi oleh depolarisasi yg kecil

target aksi etosuksimid, obat anti epilepsi jenis petit mal


3. N channel (N-type) yang berarti neuronal

diaktivasi oleh depolarisasi yg besar

utamanya berperan dalam pelepasan neurotransmitter pada ujung saraf

4. P channel (P-type) yang berarti Purkinje

berperan dalam pelepasan neurotransmitter dari ujung saraf

Cara menjaga kadarnya dalam sel

Calcium diperlukan dalam jumlah yg kecil di sel. Untuk menjaganya, maka dilakukan regulasi
sebagai berikut:

1. Pada kondisi normal, jika kadar kalsium berlebihan maka NCX (Natrium Calcium Exchanger) lah
yg mengeluarkannya.

2. atau di simpan di retikulum endoplasma melalui pompa Ca-ATPase

3. atau di simpan di mitokondria dengan bantuan pompa Ca berkapasitas tinggi

Emang perannya kalsium apa aja?


1. Kalsium berperan dalam proses eksositosis
– pada sel beta pankreas kalsium akan menggerakan granul berisi pro insulin ke membran sel untuk
dieksositosis

-pada sel mass kalsium akan menyebabkan pelepasan vesikel berisi histamin

2. Pelepasan neurotransmitter

hampir sama kaya yg di atas jd kalsium akan menggerakkan vesikel berisi neurotransmitter, ntah
NE atau Ach

3. Kontraksi otot

peningkatan kalsium intraseluler menyebabkan kontraksi otot

–pada otot polos


1.untuk beraksi kalsium harus berikatan dengan reseptornya, yaitu Calmodulin
2. calmodulin sendiri tidak punya aktivitas enzim, baru setelah gandeng Ca++ menjadi
kompleks Ca++/Calmodulin yang aktif dan dapat mengikat protein lain
3. misalnya kompleks tersebut mengaktivasi protein kinase yg tergantung Ca/calmodulin yaitu Ca+
+/Calmodulin-dependent protein kinease (CaM kinase)

contoh CaM kinase: Myosin Light-Shain Kinase (MLCK)

4. selanjutnya MLCK akan mengaktifkan myosin

5. terjadi kontraksi otot

–pada otot jantung

1. untuk beraksi Ca++ bukan mengikat calmodulin, tapi mengikat suatu protein yang
disebut troponin

2. dalam keadaan biasa, troponin berikatan dengan aktin-myosin sehingga kontraksi terhambat

3. namun saat Ca++ mengikat troponin maka ikatan troponin-aktin-myosin akan terlepas sehingga
aktin-myosin dapat berinteraksi mengakibatkan kontraksi

Obat2 yang beraksi pada kanal ion kalsium


1. Obat antiepilepsi (etosuksimid)

untuk epilepsi petit mal pada kanal Ca tipe T

2. Obat antihipertensi dan vasodilator golongan antagonis kalsium


contohnya: verapamil, nifedipin, felodipin, amilodpin, nikardipin, diltiazem

bekerja dengan menyekat kanal Ca tipe L sehingga menyebabkan vasodilatasi

3. Obat analgesik

-Ziconotoid : memblok kanal kalsium tipe N (berperan dalam eksositosis neurotransmitter) untuk
analgesik nyeri neuropatik

– Pregabalin : mengikat secara selektif kanal C++ tipe N yang terdistribusi pada beberapa bagian
otak

3. Kanal ion Kalium (K+)


-berperan sebagai kekuatan ‘penstabil’  untuk repolarisasi dan mengatur resting potential

Pembukaan kanal K+

1. K+ keluar sel

2. hiperpolarisasi

3. hambatan transmisi untuk potensial listrik

Malfungsi kanal K+

1. hambatan terhadap hiperpolarisasi

2. hiperereksitabilitas jaringan

3. ritme jantung berubah

4. aritmia jantung

Obat2 yg berperan di kanal kalium


1. Potassium Channel Openers (PCOs)

seperti namanya obat2 jenis ini efeknya untuk buka kanal k+

fungsinya sebagai obat antihipertensi

mekanisme:

-Kanal K dibuka oleh PCOs


-Efluks K+ meningkat

-hiperpolarisasi

-voltase turun

-kanal Ca++ ditutup (karena kanal kalsium kan voltage dependent channel)

-Ca++ intrasel rendah

-relaksasi otot jantung

contohnya: minoksidil, diazoksida, kromakalim, aprikalim, pinasidil

2. Sulfonilurea

(kaya yg di post farmol sebelumnya. lihat di sini)

4. Kanal ion klorida (Cl-)


Kanal Cl- dalam sel cukup berperan juga, terutama:

1. Regulasi volume dan homeostasis ionik

2. Transport transepithelial
3. Regulasi eksitabilitas elektrik

Pembukaan kanal Cl-

Cl- masuk ke dalam sel -> hiperpolarisasi (Cl kan minus)

Inaktivasi kanal Cl-

Hiperereksibilitas. misalnya pada mutasi kanal Cl- pada otot menyebabkan myotonia (kekejangan
otot)

Transport Garam dan Air


salah satu kanal Cl- yang berperan untuk transport garam dan air adalah Cystic fibrosis
transmembrane conductance regulator (CFTR)

CFTR banyak terdapat di tubuh, antara lain usus, saluran nafas, kelenjar eksresi, empedu

Malfungsi dari CFTR menyebabkan penyakit Cystic fibrosis dikarakteristikkan adanya sekret2 pekat


di tubuh, misalnya keringat jadi pekat, dahak kental, infertilitas karena saluran reproduksi
tersumbat mukus yg kental
Obat2 yang beraksi di kanal Cl-

Obat2 yg beraksi di kanal ion Cl- masih sangat sedikit ditemukan.

Salah satunya adalah Lubiproston. Lubiproston membuka kanal Cl- tipe CLC-2 pada sel2 epitel
usus, sehingga meningkatkan pergerakan cairan ke usus, yang akan mengurangi konsistensi feses.
atau sebagai obat konstipasi idiopatik kronis

Anda mungkin juga menyukai