oleh sekelompok orang mantan prajurit KNIL dan masyarakat Pro-Belanda yang
di antaranya ialah Dr. Christian Robert Steven Soumokil, mantan jaksa agung
Negara Indonesia Timur.
Memenuhi kemauan jang sungguh, tuntutan dan desakan rakjat Maluku Selatan, maka dengan ini kami proklamir
KEMERDEKAAN MALUKU SELATAN, defakto de jure, jang berbentuk Republik, lepas dari pada segala
perhubungan ketatanegaraan Negara Indonesia Timur dan R.I.S., beralasan N.I.T. sudah tida sanggup
mempertahankan kedudukannja sebagai Negara Bahagian selaras dengan peraturan2 Mutamar Denpasar jang
masih sjah berlaku, djuga sesuai dengan keputusan Dewan Maluku Selatan tertanggal 11 Maret 1947, sedang R.I.S.
sudah bertindak bertentangan dengan keputusan2 K.M.B. dan Undang2 Dasarnja sendiri.
Pemerintah Maluku-Selatan
(J.H. MANUHUTU)
(A. WAIRISAL)
Lambang Negara
Lambang negara jang resmi dari Republik Maluku Selatan ditentukan pada tanggal 9 Mei 1950 atas perintah
pemerintah RMS. Maka lambang ini mempertundjukkan seekor Pombo jang mau terbang dengan sajap terbuka
setengah lagipun tangkai damai dalam paruhnja. Dadanja diradjah dengan Parang, Salawaku dan Tombak.
Burung Pombo mempunjai peranan penting dalam sedjarah Maluku Selatan. Menurut salah satu hikajat Maluku
Selatan maka pada suatu waktu pedjuang Maluku Selatan jang termasjhur jang bernama ‘Kapitang Jongker’ serta
isterinja terbalik mendjadi dua ekor Pombo putih lalu terbang pulang dari Jacatra di Jawa ke Maluku Selatan. Sampai
saat ini muntjulnja dua ekor Pombo putih jang terbang dianggap seakan tanda jang beruntung.
Pada awalnya, Soumokil, salah seorang mantan jaksa agung NIT ini, juga
pernah terlibat dalam pemberontakan Andi Azis. Akan tetapi, setelah upayanya
untuk melarikan diri, akhirnya dia berhasil meloloskan diri dan pergi ke Maluku.
Selain itu, Soumokil juga dapat memindahkan anggota KNIL dan pasukan Baret
Hijau dari Makasar ke Ambon.
Bendera RMS terdiri dari warna biru, putih, hijau, dan merah (1:1:1:6) dan memiliki proporsi 2:3.
Bendera ini pertama kali dikibarkan tanggal 2 Mei 1950 pukul 10.00. Dua hari kemudian, pemerintah
merilis penjelasan tentang arti bendera. Warna biru melambangkan laut dan kesetiaan, putih
kesucian, perdamaian, dan pantai putih, hijau tumbuh-tumbuhan, dan merah nenek moyang dan
darah rakyat.