Anda di halaman 1dari 13

BAB XIII

PERANCANGAN CAMPURAN ASPAL

13.1 Perencanaan Proporsi Campuran Agregat


Untuk menentukan proporsi agregat pada campuran agregat dapat
menggunakan metode Asphalt Institude
P = Aa + Bb + Cc + Dd
Keterangan:
A, B, C, D = Persentase Lolos Pada Masing-Masing Saringan
a,b,c,d = Persentase Masing-Masing Agregat Yang Direncanakan

13.2 Membuat Benda Uji


Maksud dan tujuan dari perancangan campuran aspal adalah untuk
mendapatkan benda uji sebagai objek percobaan penulisan. Adapun pelaksanaan
percobaan pada praktikum perancangan campuran aspal adalah sebagai berikut:
1. Siapkan bahan campuran aspal yaitu agregat kasar, agregat halus, pasir, abu
batu dan aspal.
2. Siapkan aspal.
3. Lakukan penggorengan secara terpisahh untuk campuran agregat kasar,
agregat halus, abu batu pada suhu pemanasan tertentu (sesuai dengan jenis
perkerasan) dan aduklah.
4. Kemudian campurkan aspal yang sudah dipanaskan tadi ke penggorengan
campuran agregat dan aduk hingga rata.
5. Lalu diangkat, dan masukkan kedalam cetakan-cetakan yang telah
disiapkan.
6. Lakukan pemadatan sesuai dengan klasifikasi kendaraan lalu lintas (tinggi,
sedang,dan ringan).
Untuk lebih jelasnya prosedur pembuatan benda uji dapat dilihat pada
gambar berikut ini.

64
Persiapan

Aspal yang
dipanaskan ̊t,
Peralatan Material yang sudah ditimbang tetap

Membuat campuran panas (Hot


Mix), ̊t

Goreng agregat, ̊t

Masukkan aspal cair, ̊t

Aduk hingga rata, ̊t (angkat)

Masukkan Hot mIx ke dalam


cetakkan

Lakukan Pemadatan
Contoh = 2x75 tumbukan

Keluarkan dari cetakan

selesai

Gambar 13.1 Prosedur Pembuatan Benda Uji


Catatan:
Untuk pemadatan tergantung beban lalu lintas.

13.3 Pengujian Marshall Test

65
Maksud dan Tujuan dari pengujian marshall test adalah untuk pemeriksaan
ini dimaksudkan untuk menentukan ketahanan (stabilitas) terhadap plastis (flow)
dari campuran aspal. Ketahanan adalah kemampuan suatu campuran aspal untuk
menerima beban sampai terjadi kelelehan plastis dinyatakan dalam gram atau
pound. Kelehan plastis adalah keadaan perubahan bentuk suatu campuran aspal
yang terjadi akibat suatu beban sampai batas runtuh yang dinyatakan dalam mm
atau 0,01”. Pemeriksaan ini mengacu pada PC-0201-76 Peraturan Bina Marga.
Adapun peralatan yang digunakan pada pengujian marshall test adalah
sebagai berikut:
1. Mesin tekan lengkap (Marshall Test) dengan:
a. Kepala penekan berbentuk lengkung (breaking head)
b. Cincin penguji yang berkapasitas 2500 kg (5000 pound) dengan
ketelitian 12,5 kg (25 pound) dilengkapi dengan arloji tekan ketelitian
0,0025 cm (0,0001”).
c. Arloji kelelehan dengan ketelitian 0,25 mm (0,01”) dengan
perlengkapannya.
2. Bak perendam (water bath) dilengkapi dengan pengatur suhu minimum
20°C.
3. Timbangan yang dilengkapi dengan pengatur benda uji berkapasitas 2 kg,
dengan ketelitian 0,1 gram.
4. Pengukur suhu dari logam (metal thermometer)
5. Perlengkapan lain seperti: kompor, sarung tangan, spatula, serta kertas
saring yang telah digunting menurut ukuran cetaka.
Adapun Persiapan Benda Uji dan Pelaksaaan Marshall Test adalah sebagai
berikut:
1. Benda uji dikeluarkan dari cetakan.
2. Biarkan benda uji ±24 jam pada suhu ruang.
3. Timbang benda uji (berat benda udara) dan ukur tinggi benda uji dengan
ketelitian 0,1 mm.
4. Rendam benda uji selama ±24 jam pada suhu ruang.
5. Timbang benda uji dalam air (berat dalam air) dan dalam kondisi
permukaan jenuh (berat kering permukaan).

66
6. Rendam benda uji dalam bak perendam (water bath) selama 30 menit
dengan suhu 60°C.
7. Keluarkan benda uji dari water bath dan letakkan kedalam segme bawah
penekan (breaking head). Pasang segmen atas diatas benda uji dan letakkan
keseluruhannya dalam mesin penguji. Sebelum pembebanan diberikan,
kepala penekan serta benda uji dinaikkan hingga menyentuh alas cincin
penguji.
8. Pasang arloji kelelehan (flow meter) pada kedudukannya disalah satu batang
penutup dan atur kedudukan jarum penunjuk ke angka nol. Tekan selubung
tangkai arloji (slevee) tersebut pada segmen atas dari kepala penekan selama
pembebanan berlangsung.
9. Berikan pembebanan kepada benda uji dengan kecepatan tetap sampai
pembebanan maksimum tercapai. Lepaskan selubung tangkai arloji
kelelehan (slevee) pada saat pembebanan mencapai maksimum. catat nilai
stabilitas dan nilai kelelehan (flow) yang ditunjukkan oleh jarum arlojii.
Untuk mendapatkan nilai stabilitas, pembacaan arloji harus disesuaikan
dengan kalibrasi alat dengan water bath sampai tercapainya beban
maksimum tidak boleh lebihh dari 30 detik.
Setelah percobaan dilakukan, kemudian dihitung dengan harga variable
yang dicari yaitu:
1. Stabilitas Marshall
2. Flow
3. Persen rongga terhadap agregat (VMA)
4. Persen rongga terhadap campuran (VIM)
5. Marshall Question
6. Penyerapan aspal

67
Untuk lebih jelasnya prosedur pengerjaannya dapat dilihat pada gambar
berikut ini.
Timbang BU kering (Setelah dibiarkan selama 24 jam)

Rendam BU selama 24 jam

Timbang BU dalam air

Timbang BU dalam keadaan SSD (jenuh)

Rendam BU dalam bak perendam (30-40


menit) dengan suhu tetap

BU dites dengan alat Marshall

Catat: Stabilitas dan Flow

Gambar 13.2 Prosedur Pengujian Benda Uji dengan Alat Marshall

68
KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN TINGGI
UNIVERSITAS TANJUNGPURA
FAKULTAS TEKNIK JURUSAN SIPIL
LABORATORIUM JALAN RAYA
Jalan Prof. H. Hadari Nawawi Pontianak 78124, Phone: (0561) 40186

UJI MARSHALL PADA CAMPURAB ASPAL

No. Lamp. : AC-WC Dikerjakan : Kelompok 14


Material : ASPAL PEN 60/70
Tanggal : 6 November 2019

Proporsi Campuran Dan Presentase Aspal


Kadar Aspal (%) 5,00% 5,50% 6,00% 6,50% 7,00%
Berat Aspal (gram) 60 66 72 78 84
Berat Total Agregat 1140 1134 1128 1122 1116

Tinggi Aspal
Kadar Aspal (%)
5,00% 5,50% 6,00% 6,50% 7,00%
A 67,46 65,93 66,43 63,70 67,00
B 63,56 63,40 63,33 63,50 64,26
C 66,86 64,83 59,16 62,70 62,40

Berat Masing-Masing Agregat


Kadar Aspal (%)
5,00% 5,50% 6,00% 6,50% 7,00%
Agregat Kasar 1/1 (%) 20 20 20 20 20
Berat (gram) 228,00 226,80 225,60 224,40 223,20
Agregat Kasar 0,5 (%) 30 30 30 30 30
Berat (gram) 342,00 340,20 338,40 336,60 334,80
Agregat Halus Pasir (%) 38 38 38 38 38
Berat (gram) 433,20 430,92 428,64 426,36 424,08
Agregat Halus Abu Batu (%) 12 12 12 12 12
Berat (gram) 136,80 136,08 135,36 134,64 133,92

Kadar Aspal (%) 5,00% 5,50% 6,00% 6,50% 7,00%


Berat Kering 1148,57 1171,18 1160,05 1165,47 1162,43
Berat Dalam Air 646,25 661,81 659,24 665,18 661,93
Berat SSD 1158,05 1177,24 1166,02 1173,16 1163,30
Nilai Marshall 83,50 126,00 133,00 138,00 118,00
Nilai Flow 6,50 5,80 6,30 5,60 5,80

69
KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN TINGGI
UNIVERSITAS TANJUNGPURA
FAKULTAS TEKNIK JURUSAN SIPIL
LABORATORIUM JALAN RAYA
Jalan Prof. H. Hadari Nawawi Pontianak 78124, Phone: (0561) 40186

UJI MARSHALL PADA CAMPURAB ASPAL

No. Lamp. : AC-WC Dikerjakan : Kelompok 14


Material : ASPAL PEN 60/70
Tanggal : 6 November 2019

Variasi Kadar Campuran Laston


Dari Grafik Gabungan yang telah diplot didapat:
Agregat Kasar batu 1/1 : 20%
Agregat Kasar batu 0,5 : 30%
Agregat Halus pasir : 38 %
Agregat Halus Abu Batu : 12 %

Kadar Aspal perkiraan (Pb)


Pb = 0,035(%batu ) + 0,045(%Pasir-%batu) + 0,18(% Filler) +
Konstanta
Untuk laston konstanta 1 - 2, diambil 1
Pb = 0,035 (100-50,90) + 0,045 ((100-6,00)-(100-50,90)) + 0,18 (6,00)
+1
= 1,7185 + 2,0205 + 1,0800 + 1 = 5,8190 % ≈ 6 %
Agregat Kasar Batu 1/1 : 20 %
Agregat Kasar Batu 0,5 : 30 %
Agregat Halus Pasir : 38 %
Agregat Halus Abu Batu : 12 %
Pb Dibulatkan : 6%

Proporsi Campuran
Laston
Berat Sample : 1200 gram
Berat Masing-Masing Agregat
Kadar Aspal (%)
5,00% 5,50% 6,00% 6,50% 7,00%
Berat Aspal (gram) 60,00 66,00 72,00 78,00 84,00
Berat Batu 1/1 (gram) 228,00 226,80 225,60 224,40 223,20
Berat Batu 0,5 (gram) 342,00 340,20 338,40 336,60 334,80
Berat Pasir (gram) 433,20 430,92 428,64 426,36 424,08
Berat Abu Batu (gram) 136,80 136,08 135,36 134,64 133,92
Jumlah (gram) 1200,00 1200,00 1200,00 1200,00 1200,00

70
TABEL PARAMETER MARSHALL TEST
ASPHALTCONCRETE WEARING COURSE ( AC-WC )

ANGKA PENETRASI ASPAL 60-70 A G R E G A T g ov. g app.


a. CA 1/ 1 2,651 2,674
BERATJ ENIS ASPAL (V) : 1,0267 b. M A 2,675 2,720
c . PASIR 2,527 2,614
DIUJ I OLEH : Kelompok 21 d. ABU BATU 5,204 1,428

No. KADAR BJ BULK BJ EFF. BJ .MAX. Berat ( Gram ) Isi BJ . % Rongga % Rongga % Rongga Tinggi Korelasi STABILITAS (KG) Marshall Penyerapan Kadar Aspal
PROPORSI C AMP.
ASPAL dari total dari total Campuran Di Dalam Kering Benda BULK Dalam Dalam Terisi Benda Tinggi Flow Quotiont Aspal Efektif

agregat agregat Udara Air SSD Uji Camp. Campuran Agregat Aspal Uji Benda Dibac a Dikoreksi (Kg/mm) ( %) ( %)
% BERAT AGG.
( VIM ) (VMA) ( VFB ) (mm) Uji (mm)

A B C D E F G H I J K L M N O P Q R S T
% berat

Sampel
100   I  P
100  Ax  x 100
a b c d total Lihat Lihat Hasl Hasil Hasil E 100 x ( D  I) I  V  Hasil Hasil Hasil N x O x 11.841 Hasil Q AV(100 A) 100V A  ( S ) x % Agg
100  A A G-F 
 H (100  A) x B  K
c am p. C atatan 1 C atatan 2 C V Lab Lab. Lab. D   Lab Lab. Lab. Lab. B D 100
1 20 32 36 12 5 2,774 2,594 2,410 1218,64 605,49 1220,99 615,5 1,980 17,846 32,184 29,960 66,40 0,952 153,00 1725,021 6,30 273,813 (2,435) 7,313
2 20 32 36 12 5 2,774 2,594 2,410 1226,63 701,55 1232,26 530,7 2,311 4,095 20,834 54,029 66,70 0,936 187,00 2073,061 5,80 357,424 (2,435) 7,313
3 20 32 36 12 5 2,774 2,594 2,410 1205,23 684,86 1210,57 525,7 2,293 4,872 21,475 51,991 65,70 0,942 110,00 1227,136 6,50 188,790 (2,435) 7,313
Rata-rata 1216,83 663,97 1221,27 557,31 2,19 8,94 24,83 45,33 66,27 0,94 150,00 1675,07 6,20 273,34 -2,44 7,31
1 20 32 36 12 5,5 2,774 2,594 2,393 1195,53 671,57 1198,07 526,5 2,271 5,111 22,633 53,746 66,10 0,948 94,00 1055,028 4,20 251,197 (2,422) 7,789
2 20 32 36 12 5,5 2,774 2,594 2,393 1179,01 662,04 1182,66 520,6 2,265 5,366 22,840 53,115 65,00 0,991 99,00 1161,320 6,10 190,380 (2,422) 7,789
3 20 32 36 12 5,5 2,774 2,594 2,393 1211,71 678,81 1219,17 540,4 2,242 6,294 23,597 50,907 67,30 0,907 64,00 687,577 4,50 152,795 (2,422) 7,789
Rata-rata 1195,42 670,81 1199,97 529,16 2,26 5,59 23,02 52,59 66,13 0,95 85,67 967,98 4,93 198,12 -2,42 7,79
1 20 32 36 12 6 2,774 2,594 2,376 1133,49 643,28 1135,99 492,7 2,301 3,189 22,032 61,022 62,80 0,957 66,00 748,009 4,80 155,835 (2,409) 8,264
2 20 32 36 12 6 2,774 2,594 2,376 1205,16 677,81 1211,86 534,1 2,257 5,035 23,519 56,073 68,00 0,917 84,00 911,831 6,20 147,069 (2,409) 8,264
3 20 32 36 12 6 2,774 2,594 2,376 1245,89 705,39 1250,18 544,8 2,287 3,761 22,493 59,417 68,20 0,919 92,00 1001,609 5,00 200,322 (2,409) 8,264
Rata-rata 1194,85 675,49 1199,34 523,85 2,28 4,00 22,68 58,84 66,33 0,93 80,67 887,15 5,33 167,74 -2,41 8,26
1 20 32 36 12 6,5 2,774 2,594 2,360 1162,01 663,28 1199,12 535,8 2,169 8,103 26,895 51,048 65,80 0,944 78,00 871,476 3,20 272,336 (2,397) 8,741
2 20 32 36 12 6,5 2,774 2,594 2,360 1193,97 678,74 1197,36 518,6 2,302 2,441 22,390 65,097 65,00 0,955 90,00 1018,041 6,60 154,249 (2,397) 8,741
3 20 32 36 12 6,5 2,774 2,594 2,360 1161,32 649,19 1167,93 518,7 2,239 5,130 24,530 57,781 65,00 0,991 80,00 938,441 5,30 177,064 (2,397) 8,741
Rata-rata 1172,43 663,74 1188,14 524,40 2,24 5,22 24,60 57,98 65,27 0,96 82,67 942,65 5,03 201,22 -2,40 8,74
1 20 32 36 12 7,0 2,774 2,594 2,344 1150,52 650,72 1152,92 502,2 2,291 2,243 23,182 67,379 63,10 0,962 71,00 808,521 4,60 175,765 (2,384) 9,217
2 20 32 36 12 7,0 2,774 2,594 2,344 1209,12 680,90 1210,80 529,9 2,282 2,634 23,490 66,231 65,20 0,935 84,00 929,954 6,40 145,305 (2,384) 9,217

Grafik Hubungan Parameter Marshal Untuk Setiap Variasi Kadar Aspal


3 20 32 36 12 7,0 2,774 2,594 2,344 1257,55 716,55 1259,66 543,1 2,315 1,198 22,361 70,601 68,50 0,867 94,00 965,466 5,80 166,460 (2,384) 9,217

71
Rata-rata 1205,73 682,72 1207,79 525,07 2,30 2,02 23,01 68,07 65,60 0,92 83,00 901,31 5,60 162,51 -2,38 9,22

CATATAN : Ketera ngan :Suhu Pema nasa n Agrega t 170 o C


1. B = ( a+b+c+d) / ( a/ g ov.a + b/ g ov.b + c/ g ov.c + d/ g ov.d ) Suhu Pema nasa n Aspa l 150 o C
2. C = { 0,5x(a+b+c+d) / ( a/ g app.a + b/ g app.b + c/ g app.c + d/ g app.d )} + B/ 2 Suhu Pema da ta n 120 o C
Suhu Percobaa n 60 o C
Kadar Aspal VS Stabilitas
1500
f(x) = 419.38 x² − 5347.18 x + 17850.39
1400 R² = 0.88
1300
1200
1100
Stabilitas ( Kg )

1000
900
800
700
600
500
4.5 5 5.5 6 6.5 7 7.5
% Kadar Aspal

Grafik 13.1 Kadar Aspal VS Stabilitas

Kadar Aspal VS Flow

7.0

6.0 f(x) = 0.85 x² − 10.39 x + 36.83


R² = 0.72
5.0
Flow ( mm )

4.0

3.0

2.0

1.0

0.0
4.5 5 5.5 6 6.5 7 7.5
% Kadar Aspal

Grafik 13.2 Kadar Aspal VS Flow

72
Kadar Aspal VS VFB

80
75
70
65
VFB ( % )

60 f(x) = 9.12 x² − 105.96 x + 352.69


R² = 0.1
4.5 5 5.5 6 6.5 7 7.5
55
50
45
40
% Kadar Aspal

Grafik 13.3 Kadar Aspal VS VFB

Kadar Aspal VS VIM


10.0
9.0 f(x) = 0.89 x² − 13.54 x + 53.83
R² = 0.81
8.0
7.0
6.0
VIM ( % )

5.0
4.0
3.0
2.0
1.0
0.0
4.5 5 5.5 6 6.5 7 7.5
% Kadar Aspal

Grafik 13.4 Kadar Aspal VS VIM

73
Kadar Aspal VS VMA

30
28
26
24 f(x) = 0.77 x² − 9.64 x + 53.4
VMA ( % )

R² = 0.23
22
20
18
16
14
4.5 5 5.5 6 6.5 7 7.5
% Kadar Aspal

Grafik 13.5 Kadar Aspal VS VMA

Kadar Aspal VS MQ

350

300
f(x) = 39.11 x² − 513.02 x + 1851.23
MQ (Kg/mm)

R² = 0.78
250

200
4.5 5 5.5 6 6.5 7 7.5

150
% Kadar Aspal

Grafik 13.6 Kadar Aspal VS MQ

74
Kadar Aspal VS Density

2.32

2.30

2.28
f(x) = − 0.02 x² + 0.3 x + 1.25
Density (gr/cc )

R² = 0.58
2.26

2.24

2.22

2.20

2.18
4.5 5 5.5 6 6.5 7 7.5
% Kadar Aspal

Grafik 13.7 Kadar Aspal VS Density

Stabilitas

Flow

VFB

VIM

VMA

MQ

Density

5 5.2 5.4 5.6 5.8 6 6.2 6.4 6.6 6.8 7

Grafik 13.8 Penentuan Kadar Aspal Optimum

(5,00+7,00)
Kadar Aspal Optimum ¿ =6 %
2

75
13.4 Kesimpulan
Adapun beberapa kesimpulan yang dapat diambil dari percobaan ini yaitu
sebagai berikut:
1. Jadi, didapatkan hasil dari kadar aspal optimumnya adalah 6 %.

13.5 Saran
Adapun beberapa saran yang dapat diberikan untuk percobaan ini adalah
sebagai berikut:
1. Proses penghitungan diharapkan lebih teliti di dalam penggunaan satuan
karena akan berakibat fatal pada perhitungan-perhitungan lainnya.
2. Mahasiswa hendaknya menyiapkan diri terlebih dahulu dalam penguasaan
materi, sehingga dalam pelaksanaannya, mahasiswa dapat lebih mengetahui
langkah, tujuan, dan manfaat percobaan yang dilakukan.

76

Anda mungkin juga menyukai