1 2015
ISSN: 2087-2879
FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEPUTUSAN MASYARAKAT MEMILIH
OBAT TRADISIONAL DI GAMPONG LAM UJONG
ABSTRAK
Penggunaan obat tradisional semakin berkembang baik sebagai obat maupun untuk tujuan yang lain, terlebih
dengan adanya anjuran untuk kembali ke alam. Permasalahan akan timbul apabila pemilihan obat tradisional
tersebut adalah sebagai bentuk pelarian dari pelayanan medis. Tujuan penelitian untuk mengetahui faktor
yang mempengaruhi keputusan masyarakat memilih obat tradisional Di Gampong Lam Ujong. Penelitian ini
bersifat deskriptif analitik dengan pendekatan crossectional. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh
kepala keluarga di Gampong Lam Ujong Meunasah Manyang Kecamatan Krueng Barona Jaya Kabupaten
Aceh Besar Tahun 2014 yang berjumlah 250 orang dengan sampel 72 orang. Metode pengambilan sampel
dilakukan secara simple random sampling. Data yang digunakan adalah data skunder, pengumpulan data
dilakukan dengan menggunakan kuesioner dan telah dilaksanakan pada tanggal 4 sampai 18 Juli 2014.
Analisa data dilakukan dengan menggunakan uji chi-square dengan tingkat kemaknaan 95% (α = 0,05). Dari
hasil penelitian dapat diketahui bahwa ada pengaruh antara sumber informasi (p-value=0,021), sosial budaya
(p-value=0,037) dan pendapatan (p-value=0,046) terhadap keputusan masyarakat dalam memilih obat
tradisional. Diharapkan kepada tenaga promosi kesehatan di Puskesmas agar dapat memberikan informasi
kepada masyarakat untuk memeriksakan penyakitnya terlebih pada tenaga kesehatan, sehingga masyarakat
dapat menggunakan obat tradisional secara lebih bijak dan sesuai kebutuhan yang diinginkan.
ABSTRACT
The use of traditional medicine is growing both as a medication and for other purposes, especially with the
recommendation to return to nature. Problem arises when traditional medicine is used as a form of escapism
from medical services. This research aimed to identify factors affecting society’s decision on choosing
traditional medicine in Gampong Lam Ujong.This is a descriptive analytic study with cross sectional
approach. The population in this study were all patriarchs in Gampong Lam Ujong Meunasah Manyang
Krueng Barona Jaya District of Aceh Besar in 2014, with the total 250 people and sample of 72 people. The
sampling method is done by simple random sampling. The data used is secondary data, data collected by
using questionnaire and was conducted on 4 to 18 July 2014. Data analysis was performed using chi-square
test with significance level of 95% (α = 0.05).This study concluded that there is an influence of resources (p-
value = 0.021), sociocultural (p-value = 0.037) and income (p-value = 0.046) against the society’s decision
when it comes to choose traditional medicine. Health promotion workers in health centers are expected to
provide information to the public in order to check their disease prior to health care, so that society can
engage in traditional medicine in such a wiser way and depends on the needs desired.
7
Idea Nursing Journal Ismail
ISSN: 2087-2879
banyak dibandingkan dengan yang datang ke pengaduan di Yayasan Pemberdayaan
dokter umum sedangkan di Eropa Konsumen Kesehatan Indonesia (YPKKI)
penggunaannya bervariasi dari 23 % di atas layanan medis, antara lain berupa
Denmark dan 49 % di Prancis . Di Taiwan ongkos pengobatan yang tak masuk akal,
90 % pasien mendapat terapi konvensional penggunaan alat kesehatan yang illegal, obat
dikombinasikan dengan pengobatan kadaluarsa, dan malpraktek, karena alasan-
tradisional Cina dan di Australia sekitar 48,5 alasan diataslah pasien berusaha mencari
% masyarakatnya menggunakan terapi alternatif pengobatan lain untuk memperoleh
alternative (Turana, 2009 dalam Siregar kesembuhannya. Salah satu alternatif
2010). pengobatan yang menjadi pilihan untuk
Menurut WHO, negara negara di menyelesaikan masalah kesehatannya adalah
Afrika, Asia dan Amerika Latin pengobatan tradisional (YPKKI, 2012).
menggunakan obat herbal sebagai pelengkap Berdasarkan data Kemenkes, pada
pengobatan primer yang mereka terima. tahun 2009 penduduk Indonesia melakukan
Bahkan di Afrika, sebanyak 80% dari pengobatan sendiri 15,04% menggunakan
populasi menggunakan obat herbal untuk obat tradisional, sedangkan pada tahun 2010
pengobatan primer (WHO, 2003). Faktor mengalami peningkatan sebanyak dua kali
pendorong terjadinya peningkatan lipat, yaitu 31,7% dan meningkat menjadi
penggunaan obat herbal di negara maju 41,7% pada tahun 2012. Sedangkan pada
adalah usia harapan hidup yang lebih tahun 2013 dinyatakan bahwa dari 294.692
panjang pada saat prevalensi penyakit kronik rumah tangga di Indonesia yang
meningkat, adanya kegagalan penggunaan memanfaatkan pelayanan kesehatan
obat modern untuk penyakit tertentu di trasional (yankestrad) dalam satu tahun
antaranya kanker serta semakin luas akses terakhir yaitu berjumlah 30, 4% (89.753).
informasi mengenai obat herbal di seluruh Jenis yankestrad yang dimanfaatkan oleh
dunia (Sukandar, 2006 dalam Lusia,O, rumah tangga terbanyak adalah keterampilan
2006). tanpa alat (77,8%) dan ramuan yaitu 49,0
Gaya hidup kembali ke alam (back %. Jika dilihat antar provinsi maka yang
to nature) menjadi tren saat ini sehingga menggunakan ramuan tertinggi di Jawa
masyarakat kembali memanfaatkan berbagai Timur 65,2% dan yang terendah di
bahan alam, termasuk pengobatan dengan Bengkulu 23,5%, sedangkan persentase di
tumbuhan obat (herbal). Sebenarnya sudah Aceh 44,3 % (Riskesdas 2013).
sejak zaman dahulu masyarakat Indonesia Di provinsi Aceh, pengobatan
mengenal dan menggunakan tanaman tradisional sudah sangat maju. Ramuan obat
berkhasiat obat sebagai salah satu upaya tradisional dari nenek moyang terdahulu
menanggulangi berbagai masalah kesehatan, masih menjadi alternatif pilihan bagi
jauh sebelum pelayanan kesehatan formal masyarakat Aceh, khususnya yang masih
dengan obat-obatan modern menyentuh tinggal di pedesaan. Banyaknya masyarakat
masyarakat. Selain lebih ekonomis efek Aceh yang masih menggunakan obat
samping ramuan herbal sangat kecil. Karena tradisional dikarenakan Aceh masih
itu pengguna obat herbal alami dengan memiliki kekayaan tumbuhan yang
formulasi yang tepat sangat penting dan melimpah (Sakti, T A, 2010 dalam Juwita E,
tentunya lebih efektif (Redaksi Agromedia, 2013).
2008). Berdasarkan data awal di Puskesmas
Kegagalan dan kejanggalan pada Krueng Barona Jaya dapat diketahui bahwa
sistem pengobatan modern seringkali jumlah masyarakat yang berobat sepanjang
menjadi faktor utama seseorang tahun 2013 adalah 9.897 jiwa yang
mengalihkan usaha penyembuhannya ke mendapatkan terapi konvensional
pengobatan alternatif, hal ini ditunjukkan dikombinasikan dengan pelayanan kesehatan
dengan adanya 15% pengaduan dari total tradisional adalah 29% (2.875). Adapun
543 pengguna obat dalam periode waktu tempat pengobatan tradisional (battra) di
Januari-Juli tahun 2012. Serta dari 890 Kecamatan Krueng Barona Jaya berjumlah
pelayanan kesehatan, tercatat 63% 37 tempat. Diantaranya 35 tempat battra
8
Idea Nursing Journal Vol. VI No. 1 2015
ISSN: 2087-2879
9
Idea Nursing Journal Ismail
ISSN: 2087-2879
Tabel 8. Pengaruh Sosial Budaya Terhadap Keputusan Masyarakat Dalam Memilih Obat Tradisional
Keputusan Masyarakat dalam Memilih Obat Uji Statistik
Sosial Tradisional
No Budaya %
Memilih % Tidak Memilih % f α P-Value
1. 45 75, 15 25,0 60 100 0,05 0,037
Mendukung
2. 5 0 7 58,3 12 100
Tidak
41,
Mendukung
7
Total 50 22 72 100
10
Idea Nursing Journal Vol. VI No. 1 2015
ISSN: 2087-2879
Tabel 9. Pengaruh Pendapatan Terhadap Keputusan Masyarakat Dalam Memilih Obat Tradisional
Uji Statistik
Keputusan Masyarakat dalam Memilih Obat
No
Pendapatan Tradisional
11
Idea Nursing Journal Ismail
ISSN: 2087-2879
kesehatan sangat jarang sekali. Sumber dibuktikan dari hasil uji Chi-Square P-Value
informasi yang diterima baik dari orang tua = 0,000 (P-Value < 0,05).
juga harus ditelaah dengan kajian yang Hasil penelitian ini juga sejalan
cukup, karena salah mengambil informasi dengan penelitian yang dilakukan oleh Dewi
justru akan menimbulkan hal-hal yang Muthmainnah (2013) di Gampong Mesjid
merugikan. Ketidaktahuan dalam menelaah Geuleuding Kecamatan Padang Tiji
informasi dapat menyebabkan obat Kabupaten Pidie menunjukkan ada
tradisional berbalik menjadi bahan yang hubungan antara sosial budaya dengan
membahayakan. Hal ini sesuai dengan teori penggunaan obat tradisional, dibuktikan dari
yang dikemukakan oleh Katno (2008) bahwa hasil uji Chi-Square P-Value= 0,000 ( P-
untuk mendapatkan efek samping yang Value < 0,05).
relatif kecil maka dibutuhkan ketepatan Berdasarkan hasil penelitian,
dalam menggunakan obat tradisional salah peneliti menyimpulkan bahwa semakin
satunya tepat dalam telaah informasi. mendukung sosial budaya dalam masyarakat
tentang pemilihan obat tradisional, maka
Pengaruh Sosial Budaya Terhadap semakin besar kemungkinan masyarakat
Keputusan Masyarakat Dalam Memilih untuk memilih obat tradisional, karena
Obat Tradisional. kebiasaan dalam masyarakat khususnya
Hasil analisis statistik dengan uji kebiasaan yang diturunkan dalam keluarga
Chi Squaremenunjukkan ada pengaruh yang sangat mudah diterima oleh masyarakat. Hal
bermakna antara sosial budaya terhadap ini terbukti bahwa mayoritas masyarakat di
terhadap keputusan masyarakat dalam Gampong Lam Ujong Mns Manyang yang
memilih obat tradisional, dengan P-Value memilih menggunakan obat tradisional
0,037 (P < 0,05). mereka sangat didukung oleh budaya baik
Menurut Shrimarty, (2008) sosial diturunkan dari kelurga/orang tua maupun
budaya yang terdapat di lingkungan lingkungan tempat tinggalnya. Sedangkan
masyarakat dapat mempengaruhi semakin tidak mendukung sosial budaya
kepercayaan dalam menggunakan obat pada masyarakat tentang obat tradisional
tradisional sebagai pengobatan alternatif maka masyarakat cenderung tidak memilih
keluarga. Kepercayaan merupakan sikap obat tradisional.
untuk menerima suatu pernyataan atau
pendirian tanpa menunjukkan sikap pro dan Pengaruh Pendapatan Terhadap
anti. Suatu kepercayaan dapat tumbuh Keputusan Masyarakat Dalam Memilih
karena mendapat pengaruh sosial budaya Obat Tradisional.
dari orang-orang yang mempunyai Hasil analisis statistik dengan uji
kepentingan atau tujuan yang sama untuk Chi Square menunjukkan ada pengaruh yang
memperoleh pengobatan yang lebih murah bermakna antara informasi terhadap
dan efisien dengan menggunakan obat-obat terhadap keputusan masyarakat dalam
tradisional sebagai pengobatan alternatif memilih obat tradisional, dengan P-Value
keluarga. Masyarakat lebih banyak 0,046 (p < 0,05), sehingga hipotesa
menggunakan obat tradisional secara turun penelitian dinyatakan dalam penelitian ini
temurun karena diwariskan oleh orang tua terbukti dan dapat diterima.
mereka, disamping itu, adanya orang ahli Orang yang menderita sakit baik
yang mempunyai kemampuan supranatural fisik maupun Non fisik tentu memerlukan
ditempat pengobatan tradisional juga obat agar penyakitnya bisa segera dan
menjadi salah satu alasan mengapa mereka secepat mungkin sembuh. Masyarakat
menggunakan pengobatan tradisional modern yang memiliki dana yang cukup
tersebut (Akbar, 2011). pilihan pertama untuk mengatasi
Hasil penelitian ini sejalan dengan penyakitnya tentu akan memilih dokter atau
penelitian yang dilakukan oleh Dewi Andika tenaga medis untuk memeriksa dan
Rahayu (2012) di Kepulauan Mentawai memilihkan obat modern yang sesuai
menunjukkan ada hubungan antara sosial dengan keluhannya. Sebaliknya masyarakat
budaya dengan penggunaan obat tradisional, yang kurang mampu langkah pertama untu
12
Idea Nursing Journal Vol. VI No. 1 2015
ISSN: 2087-2879
13
Idea Nursing Journal Ismail
ISSN: 2087-2879
Hariana, 2010. Tanaman Obat Keluarga. Riset Kesehatan Dasar, 2013, Badan
http://id.wikipedia.org/wiki (diakses Penelitian dan Pengembangan
bulan April 2014). Kesehatan.
14