kelainan anatomi atau fungsi jantung. Misalnya Jantung, umumnya pembukaan bagian tubuh ini dengan membuat sayatan. Setelah itu dilakukan tindak perbaikan yang diakhiri dengan penutupan dan penjahitan luka. 1. Koreksi total dari kelainan anatomi yang ada 2. Transposition Of Great Arteri (TGA). 3. Operasi paliatif, yaitu melakukan operasi sementara untuk tujuan mempersiapkan operasi yang definitive atau total 4. Repair yaitu operasi yang dikerjakan pada katub jantung yang mengalami insufisiensi 5. Replacement katup yaitu operasi penggantian katup yang mengalami kerusakan. 6. Pemasangan inplant seperti kawat ‘pace maker’ permanen pada anak-anak dengan blok total atrioventrikel. 7. Transplantasi jantung yaitu mengganti jantung seseorang yang tidak mungkin diperbaiki lagi dengan jantung donor dari penderita yang meninggal karena sebab lain Pemilihan Tehnik Operasi
Pertimbangkan dulu yang perlu diperhatikan:
1. Apakah bisa dilakukan koreksi total
2. Kalau tidak bisa dilakukan koreksi total karena keterbatasan umur dan anatomi/kelainan yang didapat maka harus dipilih tehnik operasi untuk membantu operasi definitif 3. Apabila tidak bisa dilakukan koreksi total atau operasi definitif dengan resiko yang tinggi maka harus dipilih operasi untuk memperbaiki kwalitas hidup penderita tersebut 4. “Repair” katub lebih diutamakan/dianjurkan dari pada “replacement” atau penggantian katub yang rusak. 5. Hasil-hasil dari kasus-kasus yang sudah dikerjakan orang lain. 1. emergensi yaitu operasi yang sifatnya sangat perlu untuk menyelamatkan jiwa penderita. Untuk bypass coroner hal ini dilakukan kapan saja tergantung persiapan yang diperlukan. 2. Semi Elektif yaitu operasi yang bisa ditunda 2 - 3 hari atau untuk koroner dilakukan 3 x 24 jam setelah dilakukan kateterisasi jantung. 3. Elektif yaitu operasi yang direncanakan dengan matang atas indikasi tertentu, waktunya lebih dari 3 hari. 1. Persiapan mental Menyiapkan klien secara mental siap menjalani operasi, menghilangkan kegelisahan menghadapi operasi 2. Persiapan medikal Obat-obatan , Laboratorium 1 hari sebelum operasi 3. Persiapan darah untuk operasi. 4. Permintaan darah ke PMI terdiri dari : Packad cell : 750 cc Frash Frozen Plasma : 1000 cc Trombosit : 3 unit. 5. Permintaan darah ke PMI minimal 24 jam sebelum operasi elektif dan tentu tergantung persediaan darah yang ada di PMI saat itu. 6. Mencari infeksi fokal. 7. Fisioterapi dada Tindakan Perawatan Saat Menerima Pasien di Ruang Persiapan Melakukan serah terima dengan perawat ruangan Memperkenalkan diri dan anggota tim kepada pasien Mengecek identitas pasien dengan memanggil namanya Memberikan surport kepada pasien Informasikan kepada pasien tentang tindakan yang akan dilakukan seperti ganti baju, pemasangan infuse, kanulasi arteri dan pemasangan lead EKG Mendampingi pasien saat memberikan premedikasi Menciptakan situasi yang tenang Yakinkan pasien tidak menggunakan gigi palsu, perhiasan, kontak lensa dan alat bantu dengar Membawa pasien keruang operasi 2. Perawatan setelah di ICU / di Ruangan. 1. Perawatan di ICU. Setelah klien keluar dari ICU maka pemantauan terhadap fungsi semua a. Monitoring organ terus dilanjutkan. Hari ke 3 lihat keadaan dan diperiksa Hemodinamik. antara lain : b. EKG · · Elektrolit thrombosis. Ureum c. Sistem pernapasan · Gula darah. · Thoraks foto d. Sistem neurologis · EKG 12 lead. Hari ke 4 : lihat keadaan, e. Fungsi ginjal pemeriksaan atas indikasi. f. Gula darah Hari ke 5 : Hematologi, LFT, Ureum dan bila perlu elektrolit, foto thoraks g. Laboratorium tegak. Hari ke 6 - 10 : pemerikasaan atas h. Drain indikasi, misalnya thrombosis. A. Pengkajian 1. Identitas Nama : tidak berpengaruh Umur : kebanyakan disemua umur (pada anak-anak juga bisa seperti pada kelainan jantung bawaan) (pada orang dewasa juga bisa dilakukan dengan indikasi gagal jantung) tapi lebih sering pada anak-anak Jenis kelamin : kebanyakan terjadi pada laki-laki tapi tidak menutup kemungkinan terjadi juga pada perempuan 2. Riwayat Kesehatan Keluhan Utama Biasanya pasien-pasien yang akan dilaksanakan operasi bedah jantung kebanyakan datang dengan keluhannya sesak nafas, nyeri dada, syanosis, kelemahan, palpitasi dan nafas cepat Riwayat Penyakit Sekarang Sesak nafas, nyeri dada, syanosis, kelemahan, nafas cepat, palpitasi Riwayat Penyakit Dahulu Pasien sebelumnya pernah merasa sesak dan nyeri pada dada tapi hilang dengan obat warung Riwayat Penyakit Keluarga Tidak ada anggota keluarga yang mengalami kelainan jantung Pemeriksaan Fisik 1. Kesadaran : Composmentis 2. Keadaan umun: biasanya dalam keadaan lemas 3. TTV : 120/80 mmhg 4. Nadi : 90-110 x/menit 5. TD : 110/70-140/90 mmHg 6. RR : 24-27 x/menit 7. Suhu : 37,5-38.5 ̊ C 8. Kepala dan Leher 9. Rambut : Keriting, ada lesi, distribusi merata. 10. Wajah : Normal, konjungtiva pucat 11. Hidung : Pernapasan cuping hidung,Tidak ada polip 12. Mulut : Bersih 13. Leher : Tidak teraba adanya pembesaran kelenjar tyroid 14. Jantung Inspeksi : tampak ictus cordis Palpasi : ictus cordis kuat angkat Perkusi : batas jantung melebar Auskultasi : BJ 1 dan 2 melemah, BJ S3 dan S4, disritmia, gallop 15. Paru Inspeksi : pengembangan paru kanan-kiri simetris Palpasi : ada otot bantu pernafasan Perkusi : sonor Auskultasi : weezing 16. Abdomen Inspeksi : Bulat datar Palpasi : tidak ada nyeri tekan Perkusi :- Auskultasi : Bising usus (+) Ekstremitas Eks. Atas : Ada clubbing fingers, terdapat oedema Eks. Bawah :Ada clubbing fingers, terdapat oedema Sistem Integumen : kulit kering dan turgor kulit juga jelek Genetalia : bersih, normal, tidak ada penyakit kelamin, tidak ada hemoroid 1. Penurunan cardiac output b.d penurunan kontraktilitas miokard. 2. Gangguan intoleransi aktifitas b.d adanya ketidakseimbangan antara suplay oksigen 3. Kelebihan volume cairan b.d menurunnya filtrasi glomelurus 1. Riwayat Kesehatan Keluhan Utama Biasanya pasien-pasien yang telah dilaksanakan operasi bedah jantung kebanyakan keluhannya sesak nafas, nyeri dada, kelemahan, palpitasi dan nafas cepat Riwayat Penyakit Sekarang Sesak nafas, nyeri dada, kelemahan, nafas cepat, palpitasi Riwayat Penyakit Dahulu Pasien sebelumnya belum pernah menjalani bedah jantung Riwayat Penyakit Keluarga Tidak ada anggota keluarga yang mengalami kelainan jantung hingga dilakukan pembedahan 2. Pemeriksaan Fisik Kesadaran : Apatis Keadaan umun: biasanya dalam keadaan lemas TTV Nadi : 55-80 x/menit TD : 90/65-120/85 mmHg RR : 22-27 x/menit Suhu : 37,5-38.5 ̊ C d) Kepala dan Leher Rambut : Keriting, ada lesi, distribusi merata. Wajah : Normal, konjungtiva agak merah muda Hidung : Tidak ada polip Mulut : Bersih Leher : Tidak teraba adanya pembesaran kelenjar tyroid Jantung Inspeksi : terdapat bekas jahitan luka operasi Palpasi : adanya nyeri tekan Perkusi :- Auskultasi : terdengar BJ 1 dan 2 Paru Inspeksi : pengembangan paru kanan-kiri simetris Palpasi : tidak ada otot bantu pernafasan Perkusi :- Auskultasi : weezing Abdomen Inspeksi : Bulat datar Palpasi : tidak ada nyeri tekan Perkusi :- Auskultasi : Bising usus (+) Ekstremitas Eks. Atas : Ada clubbing fingers, terdapat oedema Eks. Bawah :Ada clubbing fingers, terdapat oedema Sistem Integumen : turgor kulit kembali > 1 detik Genetalia : bersih, normal, tidak ada penyakit kelamin, tidak ada hemoroid,dan terpasang kateter 1. Status neurologis :tingkat responsivitas, ukuran pupil dan reaksi terhadap cahaya, refleks, gerakan ekstremitas, dan kekuatan genggaman tangan. 2. Status Jantung :frekuensi dan irama jantung, suara jantung, tekanan darah arteri, tekanan vena sentral (CVP) 3. Status respirasi : gerakan dada, suara napas, penentuan ventilator (frekuensi, volume tidal, konsentrasi oksigen 4. Status pembuluh darah perifer :denyut nadi perifer, warna kulit, dasar kuku, mukosa, bibir dan cuping telinga 5. Fungsi ginjal :haluaran urin, berat jenis urin, dan osmolaritas. 6. Status cairan dan elektrolit asupan : haluaran dan semua pipa drainase. semua parameter curah jantung, dan indikasi ketidakseimbangan elektrolit 7. Nyeri :sifat, jenis, lokasi, durasi, (nyeri karena irisan harus dibedakan dengan nyeri angina), aprehensi, respons terhadap analgetika Diagnosa Keperawatan 1. Menurunnya curah jantung berhubungan dengan kehilangan darah dan fungsi jantung yang terganggu. 2. Gangguan pertukaran gas berhubungan dengan trauma akibat pembedahan dada ekstensi. 3. Nyeri berhubungan dengan trauma operasi. 4. Terjadinya hipertermi berhubungan dengan terjadinya infeksi atau sindrom pasca perikardiotomi.