Anda di halaman 1dari 31

Geometri di Bidang dan Ruang.

Kelompok 2 :
• Dimas Riandy Jamalafi 201757003
• Nur Khanif 201757004
• Dimas Stya K 201757014
• Wiwik Pratiwi 201757019
• Latief Faizal M 201757020
• Tea Romdlonatunni’mah 201757027
Kurva Bidang : Penyajian secara Parameter.

Kurva bidang adalah garis dan ruas garis yang membentuk kurva-kurva
sederhana dalam bidang. Kurva dapat di gambarkan dengan
bermacam-macam bentuk, bentuknya bisa teratur bisa juga tidak
teratur.
Macam-macam Kurva :
Sebuah fungsi parametrik dan bagaimana membuat gambar nya.
X = 𝑡 2 + 2𝑡 y = t-3 -2≤t≤3
Buatlah titik koordinat (x,y) dengan memasukkan nilai t ke dala
persamaan f(t) dan g(t) dalam tabel 3 kolom m kemudian dilanjut
membentuk kurva yang mulus.
t x Y
-2 0 -5
-1 -1 -4
0 0 -3
1 3 -2
2 8 -1
3 15 0
Mengapa Persamaan Parameter
Elips dan hiperbola merupakan kurva di bidang
yang bukan merupakan grafik dari suatu fungsi.
Jadi, elips dan hiperbola tidak dapat dinyatakan
dalam bentuk persamaan y=f(x).
Namun, dengan menggunakan parameter t, elips
dan hiperbola dapat dinyatakan dalam
persamaan parameter
x = f(t) ; y = g(t) , dengan t  I , untuk suatu
interval I
Beberapa Istilah :
• Pasangan persamaan x = f(t) dan y = g(t) , dengan t  I , disebut
parametrisasi kurva
• Jika I = [a,b] ; maka titik P (x(a), y(a)) disebut titik awal kurva.
Sementara titik Q (x(b), y(b)) di sebut titik akhir kurva.
• Jika titik awal = titik akhir maka kurva di katakan tertutup.
• Jika setiap titik pada kurva hanya di lalui satu kali, maka kurva
tersebut di sebut kurva sederhana.
Persamaan Elips dan Hiperbola.
Elips dan Hiperbola dengan persamaan
Cartesius.
𝑥2 𝑦2
Elips : + 2 = 1
𝑎2 𝑏
𝑥2 𝑦2
Hiperbola : 2 - 2 =1
𝑎 𝑏
Dapat dinyatakan dalam persamaan parameter.
Elips : x = a cos t, y= b sin t, dengan 0  t  2
Hiperbola : x = a cos t, y = b sin t, dengan t  R.
Sikloid.

Titik merah akan menelusuri kurva sikloid.


Persamaan parameter sikloid tersebut adalah
x = a(t – sin t), y = a(1 – cos t), t > 0, dengan t menyatakan sudut putarnya.
Turunan Fungsi Parameter.
Misalkan f dan g mempunyai turunan yang kontinu dan f’(t) ≠ 0. maka
persamaan parameter :
x = f(t), y = g(t)
Menyatakan y sebagai sebuah fungsi dari x yang dapat diturunkan
dengan :
𝑑𝑦 𝑑𝑦/𝑑𝑡
=
𝑑𝑥 𝑑𝑥/𝑑𝑡
Contoh soal
Diketahui x = 4 cos t, y = 5 sin t, dengan 0 < t < 3. Tentukan dy/dx pada
saat t = /4.
Jawab :
𝑑𝑦 𝑑𝑦/𝑑𝑡 5 cos 𝑡 4
= = = − cot 𝑡
𝑑𝑥 𝑑𝑥/𝑑𝑡 −4 sin 𝑡 5
𝜋
Sehingga untuk di peroleh :
4
𝑑𝑦 4 𝜋 4 4
= − 𝑐𝑜𝑡 = − . −1 =
𝑑𝑥 5 4 5 5
Integral dalam Parameter
Kadang-kadang sebuah integral melibatkan dua peubah, seperti x dan
y, dalam integran dan difirensial, dan ada pula kemungkinan x dan y
merupakan fungsi-fungsi dari t. Dalam hal ini, ada baiknya untuk
menghitung integral tertentu, dengan menyatakan integran dan
diferensial dalam t dan dt dan batas-batas pengintegralan harus pula
disesuaikan dengan peubah t.
Contoh Soal
2 2 2
Hitunglah 1
𝑦 𝑑𝑥 𝑑𝑎𝑛 1
𝑥𝑦 𝑑𝑥 apabila x = 2t – 1 dan y = 𝑡 2 + 2
Penyelesaian :
Berhubung x = 2t – 1 diperoleh dx = 2 dt, untuk x = 1, t= 1 dan untuk x =
3 diperoleh t = 2
3 2 2 𝑡3
a. 1
𝑦 𝑑𝑥 = 1
𝑡 + 2 2 𝑑𝑡 = 2[ + 2𝑡]2
3
Sistem Koordinat Cartesius di Ruang Dimensi
Sistem koordinat cartesius di tiga dimensi
terdiri dari 3 sumbu yang saling tegak lurus
dan berpotongan di titik O, yang kemudian
di sebut sebagai titik asal. Ketiga sumbu
tersebut biasanya disebut sebagai sumbu-x,
sumbu-y, dan sumbu-z , dan ketiga sumbu
tersebut menentukan 3 bidang, yaitu
bidang-bidang yz, xz, dan xy yang membagi
ruang menjadi 8 oktan (1/8)
Oktan pertama pada sumbu x,y,z positif.
Jika titik P dalam ruang, maka koordinat
kartesiusnya dituliskan berupa bilangan
ganda tiga yaitu P(x, y, z)
Dalam sistem koordinat dimensi tiga
terbagi atas tiga bidang, yaitu :
• 1. bidang yz yaitu bidang yang tegak
lurus sumbu-x
• 2. bidang xz yaitu bidang yang tegak
lurus sumbu-y
• 3. bidang xy yaitu bidang yang tegak
lurus sumbu-z
Contoh Soal
1. Diketahui titik P(-4,3,-5),
gambarkan dalam sistem
koordinat dimensi 3.
Penyelesaian :
Gambar titik P(-3,4,-5) seperti
bangun sebuah balok.
Jarak Dua Titik.
Misalnya ada 2 titik yaitu 𝑃1 (𝑥1 ,𝑦1 , 𝑧1 ) dan 𝑃2 (𝑥2 , 𝑦2 , 𝑧2 ) dalam ruang
dimensi 3 dimana 𝑥1 ≠ 𝑥2 , 𝑦1 ≠ 𝑦2 dan 𝑧1 ≠ 𝑧2 𝑃1 dan 𝑃2 merupakan
titik sudut yang berlawanan didalam suatu balok seperti pada gambar.
Secara umum jika diketahui dua titik 𝑃1 (𝑥1 ,𝑦1 , 𝑧1 ) dan 𝑃2 (𝑥2 , 𝑦2 , 𝑧2 ) maka panjang
atau jarak antara titik 𝑃1 dan 𝑃2 dirumuskan sebagai berikut :
∣𝑃1 𝑃2 ∣ = (𝑥2 − 𝑥1 )2 + (𝑦2 −𝑦1 )2 + (𝑧2 −𝑧1 )2

Contoh Soal
Diketahui titik P(4,-5,-3) dan titik Q(-2,-1,-7) tentukan jarak titik P ke titik Q ?
Penyelesaian :
Diketahui titik P(4,-5,-3) dan titik Q(-2,-1,-7) maka jarak kedua titik itu adalah
∣PQ∣ = (𝑥2 − 𝑥1 )2 + (𝑦2 −𝑦1 )2 + (𝑧2 −𝑧1 )2
∣PQ∣ = (−2 − 4)2 + (−1 − (−5))2 + (−7 − (−3))2
∣PQ∣ = (−6)2 + (4)2 + (−4)2
∣PQ∣ = 36 + 16 + 16
∣PQ∣ = 68
∣PQ∣ = 8,246
Bola dan Persamaannya.
Sebuah bola merupakan himpunan titik P(x,y,z) yang berjarak sama atau
konstan yaitu R atau jari-jari dari suatu titik tetap Q(a,b,c) sebagai titik
pusat bola, maka jarak setiap titik P(x,y,z) ke titik pusat Q(a,b,c) menurut
rumus jarak dua titik adalah
∣PQ∣ = (𝑥 − 𝑎)2 + (𝑦 − 𝑏)2 + (𝑧 − 𝑐)2 karena jarak titik P ke titik Q
sama dengan jari-jari sebuah bola, maka ∣PQ∣ = R dan karena
∣PQ∣ = (𝑥 − 𝑎)2 + (𝑦 − 𝑏)2 + (𝑧 − 𝑐)2 maka
∣PQ∣2 = (𝑥 − 𝑎)2 + (𝑦 − 𝑏)2 +(𝑧 − 𝑐)2 didapat ∣PQ∣2 =𝑅2 sehingga
diperoleh persamaan sebagai berikut :
(𝑥 − 𝑎)2 + (𝑦 − 𝑏)2 +(𝑧 − 𝑐)2 = 𝑅2
Jika digambarkan sebuah bola dengan titik pusat (a,b,c)
dengan jari-jari R seperti gambar.
Jika persamaan (𝑥 − 𝑎)2 + (𝑦 − 𝑏)2 +(𝑧 − 𝑐)2 = 𝑅2 di
uraikan maka akan menjadi persamaan :
(𝑥 − 𝑎)2 + (𝑦 − 𝑏)2 +(𝑧 − 𝑐)2 = 𝑅2
→ 𝑥 2 − 2ax + 𝑎2 + 𝑦 2 − 2𝑏𝑦 + 𝑏2 + 𝑧 2 − 2𝑐𝑧 + 𝑐 2 = 𝑅2
→ 𝑥 2 +𝑦 2 +𝑧 2 − 2𝑎𝑥 − 2𝑏𝑦 − 2𝑐𝑧 + 𝑎2 + 𝑏 2 +𝑐 2 = 𝑅2
→ 𝑥 2 +𝑦 2 +𝑧 2 − 2𝑎𝑥 − 2𝑏𝑦 − 2𝑐𝑧 + 𝑎2 + 𝑏 2 +𝑐 2 − 𝑅2 = 0
Jika A = -2a, B=-2b, C= -2c dan D= 𝑎2 + 𝑏 2 +𝑐 2 − 𝑅2 sehingga
persamaan bola dengan titik pusat di (a,b,c) dengan jari-jari R
akan menjadi :
𝑥 2 +𝑦 2 +𝑧 2 + Ax + By +Cz + D = 0 dengan catatan :
A = -2a
B = -2b
C = -2c
D = 𝑎2 + 𝑏 2 +𝑐 2 − 𝑅2
Contoh Soal :
Tentukan persamaan bola yang berpusat di titik (2,4,-2) dengan jari-jari 4!
Jawab :
Diketahui titik pusat bola (2,4,-2) jari-jari nya R= 4 , maka persamaannya :
(𝑥 − 𝑎)2 + (𝑦 − 𝑏)2 + (𝑧 − 𝑐)2 = 𝑅2
(𝑥 − 2)2 + (𝑦 − 4)2 + (𝑧 + 2)2 = 42
Jadi, persamaan bola nya adalah (𝑥 − 2)2 + (𝑦 − 4)2 + (𝑧 + 2)2 = 16
Diketahui bola 𝑥 2 + 𝑦 2 + 𝑧 2 − 10𝑥 − 8𝑦 − 12𝑧 + 68 = 0 , tentukan pusat
dan jari-jarinya!
Diketahui persamaan bola 𝑥 2 + 𝑦 2 + 𝑧 2 − 10𝑥 − 8𝑦 − 12𝑧 + 68 = 0 ,
Maka di peroleh data A= -10, B= -8, C= -12, D = 68 , karena
A= -2a maka, -2a = 10 a=5
B = -2b maka, -2b = -8 b=4
C = -2c maka, -2c = -12 c = 6
D = 𝑎2 + 𝑏 2 + 𝑐 2 − 𝑅2
68 = 52 + 42 + 62 − 𝑅2
𝑅2 = 25 + 16 + 36 − 68
𝑅2 = 9
𝑅 =3
Sehingga di peroleh kesimpulan bola tersebut mempunyai titik pusat di titik
(5,4,6) dengan jari-jari R = 3
Titik Tengah
Hal lain yang berkaitan dengan jarak antara dua titik
adalah titik tengah, misalkan diketahui dua titik
𝑃1 (𝑥1, 𝑦1 , 𝑧1 ) dan 𝑃2 (𝑥2, 𝑦2 , 𝑧2 ) yang masing-masing
merupakan titik ujung dari sebuah garis, jika titik tengah
dari garis tersebut dituliskan sebagai 𝑀(𝑚1, 𝑚2 , 𝑚3 )
dimana 𝑚1 , 𝑚2 , 𝑑𝑎𝑛 𝑚3 di peroleh dari rumus :
𝑥1 + 𝑥2 𝑦1 + 𝑦2 𝑧1 + 𝑧2
𝑚1 = , 𝑚2 = , 𝑚3 =
2 2 2
Jika kita gambar seperti :
Contoh soal :
Tentukan titik tengah antara titik 𝑃1 (2,4, −2) dan
titik 𝑃2 (6, −4, −8)
Diketahui titik 𝑃1 (2,4, −2) dan titik 𝑃2 (6, −4, −8)
maka koordinatnya : 𝑀(𝑚1, 𝑚2 , 𝑚3 ) , dimana :
𝑥1 +𝑥2 2+6
𝑚1 = 𝑚1 = =4
2 2
𝑦1 +𝑦2 4−4
𝑚2 = 𝑚2 = =0
2 2
𝑧1 +𝑧2 −2−8
𝑚3 = 𝑚3 = = −5
2 2
Sehingga titik tengah mempunyai koordinat
(4,0, −5) , jika kita gambarkan seperti
Persamaan Bidang Datar
Grafik dalam ruang dimensi tiga pada prinsipnya sama dengan
grafik pada bidang dimensi dua, jika pada dimensi dua berupa
garis, maka pada dimensi tiga akan berupa bidang, demikian juga
jika pada dimensi dua berupa bidang, maka jika digambar pada
dimensi tiga akan berupa ruang.
Persamaan linier pada ruang dimensi tiga merupakan sebuah
bidang, secara umum persamaan linier dalam ruang dimensi tiga
dirumuskan sebagai berikut :
𝐴𝑥 + 𝐵𝑦 + 𝐶𝑧 = 𝐷
Dengan syarat 𝐴2 + 𝐵2 + 𝐶 2 ≠ 0
Jika suatu bidang memotong ke tiga sumbu koordinat yaitu sumbu-x, sumbu-
y dan sumbu-z, maka untuk menggambar grafiknya kita tentukan titik
potong pada ketiga sumbu tersebut, yaitu titik potong sumbu-x yaitu
𝑃(𝑥, 0,0), titik potong sumbu-y yaitu 𝑄(0, 𝑦, 0), dan titik potong sumbu-z
yaitu 𝑅 0,0, 𝑧 untuk menentukan nilai dan sebagai berikut : y , x, z

Untuk menentukan nilai x , maka kita beri nilai dan y = 0 dan z = 0


Untuk menentukan nilai y , maka kita beri nilai dan x = 0 dan z = 0
Untuk menentukan nilai z , maka kita beri nilai dan x = 0 dan y = 0
Sehingga akan diperoleh ketiga titik potong yaitu
𝑃(𝑥, 0,0),𝑄 0, 𝑦, 0 , 𝑅 0,0, 𝑧
Contoh Soal :
Gambarkan grafik dari persamaan 3x + 4y + 2z = 12
Untuk menentukan ke tiga titik potong terhadap sumbu-sumbu
koordinat, maka kita tentukan nilai-nilai y x, dan z , yaitu :
Untuk menentukan nilai x , maka kita beri nilai y = 0 dan z = 0 dan
kita substitusikan ke persamaan 3x + 4y + 2z = 12 , maka diperoleh
3x + 4(0) + 2(0) = 12
3x + 0 + 0 = 12
3x = 12
X = 4 sehingga titik potong sumbu-x adalah P (4,0,0)
Untuk menentukan nilai y , maka kita beri nilai x = 0 dan z = 0 dan kita substitusikan ke persamaan
3x + 4y + 2z = 12 , maka diperoleh
3(0) + 4y + 2(0) = 12
0 + 4y + 0 = 12
4y = 12
Y = 3 sehingga titik potong sumbu-y adalah Q (0,3,0)

Untuk menentukan nilai z , maka kita beri nilai x = 0 dan y = 0 dan kita substitusikan ke persamaan
3x + 4y + 2z = 12 , maka diperoleh
3(0) + 4(0) + 2z = 12
0 + 0 + 2z = 12
2z = 12
Z = 6 sehingga titik potong sumbu-z adalah R (0,0,6)
Sehingga kita peroleh titik-titik potong terhadap ke tiga sumbu yaitu , dan jika kita letakkan ketiga
titik tersebut pada sistem koordinat dimensi tiga, maka akan terlihat pada , P (4,0,0) , Q (0,3,0) , R
(0,0,6)
Soal :
1. Tentukan persamaan bola yang pusatnya merupakan titik tengah
dari suatu garis yang dibentuk dari dua titik 𝑃1 (−1,2,3)dan titik
𝑃2 (5, −2,7) !
2 2
2. Hitung 1
𝑥𝑦 𝑑𝑥 , jika x = 2t + 1, y = 𝑡 2 + 1 dan hitung luas
busur suatu sikloid!
3. Gambarkan grafik dari persamaan 2x + 4z = 8 !
Referensi :
https://www.google.com/search?q=materi+kalkulus+2+ge
ometri+bidang+dan+ruang&client=ucweb-b&channel=sb

https://youtu.be/7iKp5pHKZQk

J.Edwin,dkk.1999.Kalkulus dan Geometri Analitis Jilid


2.Jakarta : Erlangga

Anda mungkin juga menyukai