Anda di halaman 1dari 3

Nama : Chatrin A. C. P.

NIM : 1902022

TUGAS PENGGANTI

“DARAH”

1. Jelaskan mekanisme pembekuan darah!


Jawab : Mekanisme pembekuan darah dimulai jika suatu jaringan tubuh
terluka maka trombosit pada permukaan yang luka akan pecah dan
mengeluarkan enzim trombokinase (tromboplastin). Enzim ini akan
mengubah protrombin menjadi trombin dengan bantuan ion kalsium dan
vitamin K. Protrombin merupakan protein yang tidak stabil yang dibentuk di
hati dan dengan mudah dapat pecah menjadi senyawa-senyawa yang lebih
kecil, salah satunya adalah trombin. Selanjutnya, trombin mengubah
fibrinogen (larut dalam plasma darah) menjadi fibrin (tidak larut dalam
plasma darah) yang berbentuk benang-benang halus. Benang-benang halus
ini menjerat sel-sel darah merah dan membentuk gumpalan sehingga darah
membeku. Jika luka seseorang hanya di permukan otot, biasanya darah cepat
membeku. Tetapi, bila luka lebih dalam, diperlukan waktu yang lebih lama
agar darah membeku.

2. Jelaskan unsur-unsur kimia yang normal atau biasa terdapat dalam darah!
Jawab : Unsur kimia yang normal dalam darah :
a. Albumin merupakan zat yang mengatur tekanan osmotik darah. Albumin
berperan dalam mengatur aliran air yang masuk ke dalam membrane
plasma.
b. Globulin merupakan zat pengangkut yang membawa nutrisi makanan dan
berperan dalam sistem kekebalan tubuh manusia.
c. Fibrinogen merupakan komponen yang berkontribusi dalam proses
pembekuan darah ketika luka.
d. Zat sari makanan dan sejumlah mineral yang terlarut dalam darah, seperti
monosakarida, kolesterol, gliserin, asam amino, asam lemak, dan
sejumlah garam mineral
e. Zat-zat hasil produksi dari sel-sel tubuh seperti enzim, hormon, dan
antibodi.
f. Zat-zat sisa hasil proses proses metabolisme seperti urea dan asam urat.
g. Gas-gas utama yang terlarut dalam plasma darah seperti gas oksigen dan
karbondioksida.

3. Jelaskan unsur-unsur kimia abnormal dalam darah, menandakan apa unsur


abnormal tersebut terkait dengan gejala sakit pada tubuh?
Jawab : Unsur-unsur kimia abnormal dalam darah :
a. Karbon monoksida (CO) merupakan gas beracun yang dapat
menyebabkan penurunan kemampuan sel darah merah mengangkut
oksigen. Selain dihasilkan dari pembakaran rokok, gas ini juga dihasilkan
oleh asap dari mesin-mesin pabrik, dan asap kendaraaan. CO adalah zat
yang mengikat hemoglobin dalam darah dan membuat darah tidak
mampu mengikat oksigen. Jika ada asap rokok, maka kadar oksigen
dalam darah akan berkurang karena terdesak oleh gas CO, hingga
berakibat sel darah merah akan semakin kekurangan oksigen. Darah pun
hanya akan mengangkut gas CO dan bukan oksigen. Sel tubuh yang
kekurangan oksigen akan berusaha meningkatkan kinerjanya, yaitu
melalui kompensasi pembuluh darah dengan jalan menciut atau spasme.
Bila proses spasme berlangsung lama dan terus-menerus, maka
pembuluh darah akan mudah rusak dengan terjadinya aterosklerosis
(penyempitan).
b. Glukosa, atau gula darah, dipecah dalam sel darah untuk memberikan
energi. Kadar yang lebih tinggi dapat disebabkan oleh diabetes atau
pengobatan seperti steroid.
c. Tingkat Sodium dalam darah merepresentasikan keseimbangan antara
asupan dan pengeluaran sodium dan air. Tingkat sodium darah abnormal
dapat mengindikasikan disfungsi jantung atau ginjal atau dehidrasi.
d. Potassium memainkan peran penting dalam regulasi aktivitas otot,
termasuk kontraksi jantung. Gagal ginjal, muntah-muntah, atau diare
dapat menyebabkan tingkat abnormal.
e. Tingkat Klorida dapat meningkat dan menurun secara paralel dengan
tingkat sodium untuk membangun netralitas elektrik. Beberapa gangguan
dapat mengubah tingkat klorida, termasuk disfungsi ginjal, penyakit
adrenal, muntah-muntah, diare, dan gagal jantung kongestif.
f. Karbon Dioksida (CO2) beraksi sebagai sistem penyangga untuk
membantu membangun keseimbangan asam basa dalam darah. Penyakit
pernafasan, gangguan ginjal, muntah parah, diare, dan infeksi yang
sangat parah dapat memproduksi tingkat abnormal.
g. Blood urea nitrogen (BUN) memberikan ukuran kasar penyaringan
glomerular, atau tingkat penyaringan darah melalui pembuluh darah kecil
pada ginjal. Tingkat BUN yang tinggi dapat mengindikasikan disfungsi
ginjal.
h. Kreatinin merupakan produk pemecahan kreatin, adalah komponen
penting otot dieksresikan secara khusus oleh ginjal. Tingkat serum
creatinine dianggap sebagai tes darah paling sensitif dari fungsi ginjal.

Anda mungkin juga menyukai