Disusun Oleh :
ADMINISTRASI NEGARA
FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK
UNIVERSITAS ISLAM SYEKH YUSUF
Jalan Maulana Yusuf No.10, Babakan, Kec. Tangerang, Kota Tangerang, Banten 15118,
Indonesia. Telp : (021) 5527061
2018
BAB 1
1.1 PENDUHULUAN
Pendidikan merupakan suatu proses alamiah yang selalu di alami setiap manusia,
begitu juga kampus merupakan tempat pendidikan dimana mahasiswa belajar.
Berdasarkan UUD 1945 pada alinea ke empat yang menyatakan bahwa “mencerdaskan
kehidupan bangsa”. Dalam pernyataan ini mempunyai makna, bahwa setiap warga
berhak untuk mendapati pendidikan dalam pembelajaran. Universitas merupakan adalah
tinggi yang meurpakan wadah pendidikan bagi mahasiswa. Untuk menunjang
pendidikan tersebut terdapat tenaga pengajar yang mempunyai kualitas yang baik dalam
proses ngajar mengajar. Yaitu dosen yang mempunyai standar kompeten yang baik,
dimana, yang pertama,dosen harus mempunyai kompetensi atau kemampuan dalam hal
pengelola pembelajaran. Kedua, kompetensi kepribadian atau standar kewibawaan,
kedewasaan, dan keteladanan. Ketiga, kompetensi profesional atau kemampuan dosen
untuk menguasai konten dan metodologi pembelajaran. Keempat, kompetensi sosial
atau kemampuan dosen untuk melakukan komunikasi sosial, baik mahasiswa maupun
masyarakat luas. (https://www.duniadosen.com/mengajukan-sertifikasi-dosen-uln/)
Salah satu perguruan tinggi yang ada di Indonesia tepatnya di kota Tangerang
yaitu universitas islam syekh yusuf yang berkontribusi di dunia pendidikan. Unis juga
dalam hal ini berkontribusi dalam mencerdaskan kehidupan bangsa, unis mempunyai
visi dan misi yaitu diantaranya “ mewujudkan penyelenggaraan dan peningkatan mutu
proses pendidikan dan pembelajaran secara berkelanjutan (sustainable quaillty
improvement) didukung oleh mutu kompetensi dan kinerja dosen serta pendayaguanaan
sumber-sumberdaya pendidikan yang efisien. Dimana visi unis lebih mengedapankan
terhadap kompetensi dan kinerja dari dosen yang berdasarkan tridarma perguruan tinggi
(pendidikan, penelitian, dan pengabdian di masyarakat).
Pernyataan ini sesuai dengan isi Undang-Undang Republik Indonesia No. 14
Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen pasal 1, yang menyatakan bahwa dosen adalah
pendidik profesional dan ilmuan dengan tugas utama mentransformasikan,
mengembangkan, dan menyebarluaskan ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni melalui
pendidikan, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat.
Saat ini kinerja dosen terkait kompetensi yang dimiliki juga banyak dikeluhkan
oleh masyarakat, termasuk mahasiswa itu sendiri, mulai dari kedisiplinan dosen sampai
kemampuan dalam pengelolaan pembelajaran yang kurang memuaskan, dan dari
penguasaan materi ajar yang tidak berubah. (Rochmat Mulyono, 2005 : 2-3).
Adapun untuk melihat keberhasilan dosen sebagai pendidik dalam proses
pembelajaran adalah dengan mempertimbangkan kualitas kinerja dosen secara
individual yang terkait dengan kompetensi dosen atau secara kelembagaan dan dengan
mempertimbangkan keberhasilan mahasiswa dalam menguasai materi. Secara umum,
indikator yang dipakai dalam menentukan baik tidaknya kinerja dosen adalah ijazah dan
Tridharma perguruan tinggi (pengalaman mengajar, penelitian, dan pengabdiannya
kepada masyarakat).
Di Universitas Islam Syekh Yusuf, sebagaimana di perguruan tinggi yang lain,
terdapat beban tugas akademik bagi dosen yang sudah terjadwalkan dan dilaksanakan,
adapun tugasnya antara lain mengacu pada tridarma perguruan tinggi yaitu (pendidikan,
penelitian, dan pengabdian di masyarakat). Berdasarkan itu dosen mempunyai tugas
untuk melaksanakan pendidikan yang meliputi:
a) melaksanakan perkuliahan/tutorial dan menguji,
b) menyelenggarakan kegiatan pendidikan di kelas, praktik keguruan, dan
teknologi pengajaran
c) membimbing seminar mahasiswa,
d) membimbing Kuliah Kerja Kemasyarakatan (KKK),
e) membimbing tugas akhir mahasiswa,
f) menguji tugas akhir mahasiswa,
g) mengembangkan bahan pengajaran,
h) membina kegiatan mahasiswa dan kemahasiswaan,
i). Dalam bidang penelitian tugas dosen meliputi:
a) menghasilkan karya penelitian,
b) menerjemahkan atau menyadur buku ilmiah,
c) mengedit atau menyunting karya ilmiah,
d) membuat rancangan , dan karya seni, dan
e) menyampaikan orasi ilmiah dan menjadi pembicara seminar.
Dalam bidang pengabdian masyarakat tugas dosen yaitu implementasi dari teori
yang sudah di pelajari dan dikembangkan dalam pengabdian kepada masyarakat
contohnya seperti penyuluhan dan proses belajar mengajar yang diterapkan di
masyarakat. Berdasarkan pengamatan peniliti, dosen di UNIS Tangerang ini bahwa ada
1-2 orang atau lebih terkait dengan kompentsi dosen dalam mengajar kurang baik. hal
itu dilihat dari :
1. Segi pembelajaran di kelas seperti metode yang digunakan dosen dalam
pengajaran membosankan sehingga mahasiswa tidak tertarik mendengarkan
karena metode yang digunakan hanya itu- itu saja.
2. Tidak ada inovasi dalam hal pembelajaran hal seperti kurangnya kemampuan
dosen yang mengandalkan power point saja. Dan mahasiswa terkadang disuruh
untuk mendengarkan saja dan menulis apa yang ada di power point.
3. Dalam hal penilaianya pun terdapat dosen yang kurang objektif terhadap
mahasiswa, yang menyebabkan mahasiswa kecewa dan malas lagi untuk
belajar dengan dosen tersebut. Keadaan ini tentu berimplikasi terhadap mutu
prosses pembelajaran dan menurunya kinerja dosen.
Untuk hal itu rektor Universitas Islam Syekh Yusuf berupaya dalam menjaga
mutu kulaitas dosen. Upaya yang dilakukan oleh rektor UNIS dalam menjaga mutu
kualitas dosen dengan menggunakan dua cara yaitu secara langsung dan tidak langsung,
secara langsung dengan cara terjun langsung mengamati kinerja dosen dan adapun
secara tidak langsung yaitu melihat dengan cara laporan hasil kinerja dosen dan apakah
dosen tersebut sudah melakukan pengabdian terhadap masyarakat dan melakuakan
pengajaran sesuai dengan aturan dan tridarma perguruan tinggi sesuai dengan ( UU No,
12 Tahun 2012, pasal 1 ayat 9 ). Rektor pun tidak hanya melakuakan pengawasan saja
tetapi, untuk meningkatkan kualitas dosen rektor mengharuskan agar dosen UNIS
mempunyai hasil riset yang menghumpuni dan mempunyai sertifikat dosen, yaitu
dimana sertifikat dosen adalah program dari kemristekdikti yang bertujuan untuk
meningkatkan mutu pendidikan nasional, dan memperbaiki kesehjateraan dosen, dengan
mendorong dosen untuk secara berkelanjutan dengan meningkatkan
profesioanlismenya, yaitu sesuai dengan (PP No. 37 Tahun 2009 Pasal 2 Tentang Dosen
dan UU No. 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen ).Adapun untuk hal itu rektor juga
biasanya mengadakan pelatihan untuk dosen di UNIS yaitu. Melakukan workshop
tentang pelatihan penelitian dan seminar pendidikan.
Rektor merupakan pemimpin di perguruan tinggi. rektor selaku orang yang
bertanggung jawab atas pendidikan dan pengajaran di perguruan tinggi, rektor
mempunyai beban dan tanggung jawab atas kualitas dosen di UNIS ini agar terlaksana
proses pendidikan itu sendiri. Untuk hal itu rektor mempunyai tugas yaitu salah satunya
meningkatkan kualitas institusinya, dalam hal meningkatkan kualitas institusinya itu
dilihat dari sisi akademiknya itu sendiri.yaitu dengan cara meningkatkan kualitas dosen.
Dimana dosen mempunyai perananan yang sangat penting dalam hal akademik dan
menciptakan lulusan terbaik. Untuk itu rektor harus membina tenaga edukatif salah
satunya, agar meningkatnya kualitas di perguruan tinggi itu sendiri.
Untuk itu berdasarkan uraian diatas permasalahan atau kendala yang ditemukan
dalam upaya peningkatan mutu kualitas dosen di Universitas Islam Syekh Yusuf.seiring
juga bertambahnya mahasiswa di Univeristas Islam Syekh Yusuf Maka peneliti tertarik
melakukan penelitian dengan judul: “GAYA KEPEMIMPINAN REKTOR
TERHADAP PENINGKATAN KINERJA DOSEN DI UNIVERSITAS ISLAM
SYEKH YUSUF ”.
BAB II
2.1 Kepemimpinan
Kepemimpinan secara harfian berasal dari kata pimpin. Kata pimpin mengandung
pengertian mengarahkan, membina atau mengatur, menuntun dan juga menunjukkan
ataupun mempengaruhi. Pemimpin mempunyai tanggung jawab baik secara fisik maupun
spiritual terhadap keberhasilan aktivitas kerja dari yang dipimpin, sehingga menjadi
pemimpin itu tidak mudah dan tidak akan setiap orang mempunyai kesamaan di dalam
menjalankan ke-pemimpinannya.
Kepemimpinan merupakan salah satu faktor yang sangat penting dalam suatu organisai
karena sebagian besar keberhasilan dan kegagalan suatu organisasi ditentukan oleh
kepemimpinan dalam organisasi tersebut. Menurut C. Turney (1992) dalam Martinis
Yamin dan Maisah (2010: 74) mandefinisikan kepemimpinan sebagai suatu group proses
yang dilakukan oleh seseorang dalam mengelola dan menginspirasikan sejumlah pekerjaan
untuk mencapai tujuan organisasi melalui aplikasi teknik- teknik manajemen.
George R. Terry (Miftah Thoha, 2010: 5) mengartikan bahwa Kepemimpinan adalah
aktivitas untuk mempengaruhi orang-orang supaya diarahkan mencapai tujuan organisasi.
Kepemimpinan meliputi proses mempengaruhi dalam menentukan tujuan organisasi,
memotivasi perilaku pengikut untuk mencapai tujuan, mempengaruhi untuk memperbaiki
kelompok dan budayanya.
Menurut Sudarwan Danim (2004: 56) kepemimpinan adalah setiap perbuatan yang
dilakukan oleh individu atau kelompok untuk mengkoordinasi dan memberi arah kepada
individu atau kelompok yang tergabung di dalam wadah tertentu untuk mencapai tujuan
yang telah ditetapkan sebelumnya. Martinis Yamin dan Maisah (2010: 74) kepemimpinan
adalah suatu proses mempengaruhi yang dilakukan oleh seseorang dalam mengelola
anggota kelompoknya untuk mencapai tujuan organisasi. Kepemimpinan merupakan
bentuk strategi atau teori memimpin yang tentunya dilakukan oleh orang yang biasa kita
sebut sebagai pemimpin.
Seorang pemimpin perlu memikirkan gaya kepemimpinan yang paling tepat yakni
yang dapat memaksimalkan kinerja dan mudah dalam menyesuaikan dengan segala
keadaan dan kondisi dalam organisasi. Gaya kepemimpinan merupakan dasar dalam
mengklasifikasikan tipe kepemimpinan. Gaya kepemimpinan adalah pola menyeluruh dari
tindakan seorang pemimpin, baik yang tampak maupun tidak tampak oleh bawahannya.
Gaya kepemimpinan menggambarkan kombinasi yang konsisten dari falsafah,
keterampilan, sifat, dan sikap yang mendasari prilaku seseorang.
Sehingga gaya kepemimpinan yang paling tepat ialah suatu gaya yang dapat
memaksimumkan produktivitas, kepuasan kerja, pertumbuhan, dan mudah menyesuaikan
dengan situasi. Oleh sebab itu gaya kepemimpinan memiliki tiga pola dasar yaitu yang
mementingkan pelaksanaan tugas, yang mementingkan hubungan kerjasama dan yang
mementingkan hasil yang dicapai. Menurut Kartini Kartono, gaya kepemimpinan terbagi
dalam 6 gaya antara lain:\
a. Kharismatik
Gaya kharismatik ini memiliki kekuatan energi, daya tarik dan pembawaan yang luar
biasa untuk mempengaruhi orang lain, sehingga ia mempunyai pengikut yang sangat
banyak jumlahnya dan pengawal- pengawal yang bisa dipercaya. Sampai sekarang
pun orang tidak mengetahui benar-benar sebabnya, mengapa orang itu memiliki
kharisma yang begitu besar. Dia dianggap mempunyai kekuatan gaib (Supernatural
Power) dan kemampuan-kemampuan yang super human, yang diperoleh sebagai
karunia yang Maha Kuasa.
b. Paternalistis
Yaitu kepemimpinan yang kebapak-bapakan, dengan sifat dia menganggap
bawahannya sebagai manusia yang tidak atau belum dewasa, atau anak sendiri yang
perlu dikembangkan. Dia bersikap terlalu melindungi. Dia hampir-hampir tidak
pernah memberi kesempatan kepada bawahan untuk mengembangkan imajinasi.
Gaya kepemimpinan semacam ini seolah menunjukkan bahwa dirinya paling tahu
dan paling benar dalam mengambil suatu keputusan.
c. Militeristis
Gaya ini hampir memiliki kesamaan dengan gaya kepemimpinan yang otoriter.
Perbedaannya gaya semacam ini lebih keras. Sekeras militer lalu bawahannya selalu
diancam dengan sanksi-sanksi jika ia tak mau menuruti keinginannya.
d. Liazez Faire
Pada gaya kepemimpinan laizez faire ini sang pemimpin praktis tidak memimpin, dia
membiarkan kelompoknya dan setiap orang berbuat semau sendiri. Pemimpin tidak
berpartisipasi sedikit pun dalam setiap kegiatan kelompoknya. Semua pekerjaan dan
tanggung jawab harus dilakukan oleh bawahan sendiri. Dia merupakan pemimpin
symbol, dan biasanya tidak memiliki keterampilan teknis. Dia tidak mempunyai
kewibawaan dan tidak bisa mengontrol anak buahnya. Tidak mampu melaksanakan
koordinasi kerja, dan tidak berdaya menciptakan suasana kerja yang kooperatif.
e. Demokrasi
f. Otoriter
Kepemimpinan otoriter adalah seseorang yang sangat egois, egoismenya yang sangat
besar akan mendorongnya memutar balikkan fakta atau kenyataan yang sebenarnya
sehingga sesuai dengan apa yang secara subyektif diinterpretasikan sebagai
kenyataan. Akan tetapi, efektifitas kepemimpinan yang otoriter sangat dikaitkan
dengan kekuasaan untuk mengambil tindakan yang positif belum tentu dapat tercapai
dan berbagai sasaran yang telah ditentukan sebelumnya, namun kekuasaan
mengambil tindakan yang punitive itu tidak lagi dimilikinya, ketaatan para bawahan
segera mengendor dan disiplin kerja pun akan merosot.
HIPOTESIS
Terdapat pengaruh positif gaya kepimpinan rektor terhadap
peningkatan kinerja dosen di Universitas Islam Syekh Yusuf
2.5 HIPOTESIS
Margono (2004). Menjelaskan bahwa hipotesis berasal dari kata hypo dan thesis.
Hipo berarti kurang dari, sedangkan tesis berarti pendapat. Jadi, hipotesis ialah suatu
pendapat atau kesimpulan yang sifatnya masih sementara. Hipotesis merupakan suatu
kemungkinan jawaban dari masalah yang diajukan.
Dengan kata lain hipotesis merupakan jawaban sementara terhadap masalah yang
akan di teliti dan akan di buktikan kebenaranya melalui metode dan teknik yang di
gunakan. Maka hipotesis dalam penelitian ini adalah : “ Gaya Kepemimpinan Rektor
Terhadap Peningkatan Kinerja Dosen Di Universitas Islam Syekh Yusuf “
BAB III
METODE PENELITIAN
3.1Objek Penelitian
Universitas Islam Syekh Yusuf sebuah perguruan tinggi yang berlokasi di kota
Tangerang, Unis menjadi salah satu pelopor pendidikan saat tahun 1966 di Banten. Universitas
Islam Syekh Yusuf memilik 6 fakultas dan 12 prodi untuk ( S1 ) dan 3 program Magister ( S2 ).
UNIS didirikan pada tanggal 14 April 1966.
Nama Universitas Islam Syekh Yusuf diambil dari nama seorang ulama dan pejuang
nasionalis di Indonesia yaitu Syekh Yusuf. UNIS adalah salah satu tempat kawasan pendidikan
dimana terdapat proses belajar mengajar untuk mendapatkan pendidikan yang lebih tinggi.
Dalam kegiatan proses belajar mengajar terdapat dosen sebagai tenaga pengajar untuk
menciptakan lulusan mahasiswa terbaik dan berprestasi. Dosen merupakan tenaga pendidik,
dimana dosen memiliki peran penting dalam kehidupan perkuliahan bagi seorang mahasiswa
serta dalam pengajaran yang dilakukan oleh dosen materi yang disampaikan dapat dipahami
atau tidak oleh mahasiswa.
Setiap Universitas menginginkan mempunyai tenaga kinerja dosen yang baik yang sesuai
dengan visi UNIS yaitu salah satunya “mewujudkan penyelenggaraan dan peningkatan mutu
proses pendidikan dan pembelajaran secara berkelanjutan (sustainable quaillty improvement)
didukung oleh mutu kompetensi dan kinerja dosen serta pendayaguanaan sumber-sumberdaya
pendidikan yang efisien”.
Adapun jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian
kuantitatif. Penelitian kuantitatif adalah suatu jenis penelitian yang pada dasarnya menggunakan
pendekatan deduktif-induktif. Pendekatan ini berangkat dari suatu kerangka teori, gagasan para
ahli, maupun pemahaman peneliti berdasarkan pengalamannya, kemudian dikembangkan
menjadi permasalahanpermasalahan beserta pemecahannya yang diajukan untuk memperoleh
pembenaran (verifikasi) atau penilaian dalam bentuk dukungan data empiris di lapangan.
Menurut Sugiyono (2015:2) metode penelitian adalah cara ilmiah untuk mendapatkan
data dengan tujuan dan kegunaan tertentu. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah
metode penelitian kuantitatif yang dimaksudkan untuk memberikan gambaran secara lebih jelas
mengenai masalah-masalah yang diteliti dalam bentuk hubungan sebab akibat
menginterprestasikan serta menjelaskan data secara sistematis.
Menurut Sugiyono (2014:6) Metode penelitian dapat diartikan sebagai cara ilmiah untuk
mendapatkan data yang valid dengan tujuan dapat ditemukan, dikembangkan dan dibuktikan
suatu pengetahuan tertentu sehingga dapat digunakan untuk memahami, memecahkan dan
mengantisipasi.
Dengan demikian melalui penelitian kualitatif deskriptif ini peneliti hanya berusaha untuk
menggambarkan permasalahan dan gap antara teori dan kenyataan di lapangan “Kepemimpinan
Rektor Terhadap Kinerja Dosen Universitas Islam Syekh Yusuf”
A. Populasi
Melakukan sebuah penelitian berarti memerlukan data mengenai jumlah obyek yang akan
diteliti disuatu tempat yang dapat disebut dengan populasi.
Menurut Sugiyono (2016 : 90) mengatakan : “Populasi adalah wilayah generalisasi yang
terdiri atas obyek/subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan
oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya.”
Jadi, populasi bukan hanya orang, tetapi juga obyek dan benda-benda yang lain. Populasi
juga bukan sekedar jumlah ang ada pada obyek/subyek yang dipelajari, tetapi meliputi seluruh
karakteristik/sifat yang dimiliki oleh objek atau subjek itu.
Adapun objek populasi dalam penelitian ini adalah Dosen UNIS Tangerang dan mewakili
lembaga pendidikan formal yang melakukan kegiatan belajar mengajar di Universitas Islam
Syekh Yusuf Tangerang. Dimana peneliti mendapatkan jumlah populasi yang akan dijelaskan
pada tabel 3.3
TABEL 3.3
POPULASI DOSEN UNIS TANGERANG
NO KOMPOSISI JUMLAH
1 FISIP 30
2 FEB 59
3 FKIP 27
4 FT 42
5 FAI 29
6 FH 33
JUMLAH 225
4. Sampel
Menurut Sugiyono (2010:118) Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang
dimiliki oleh populasi tersebut. bila populasi besar, dan peneliti tidak mungkin mempelajari
semua yang ada pada populasi, misalnya karena keterbatasan dana, tenaga dan waktu maka
peneliti dapat menggunakan sampel yang diambil dari populasi tersebut.
Berdasarkan tinjauan peneliti ke lokasi yaitu Universitas Islam Syekh Yusuf di Kota. Tangerang
Maka Dosen yang dijadikan populasi sebanyak 225 dosen, dengan perhitungan menggunakan
rumus Slovin dengan tingkat kelonggaran sebesar 10%
Rumus Slovin
N
n=
1+ N ( e )2
Keterangan:
N = Jumlah Populasi
n = Jumlah Sampel
e = Standar eror dari kemampuan sampel dalam mewakili populasi (standar eror 10%)
Dengan menggunakan rumus pendekatan Slovin diatas akan didapatkan jumlah sampel sebanyak
1.072 Mahasiswa, maka kelayakan sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah:
N
n=
1+ N (e) ²
225 225
n=
1+225 ( 0,1 ) ²
= n=
3.25
= 69.23 (Dibulatkan menjadi 70 Dosen )
Berdasarkan perhitungan diatas, sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah
sebanyak 70 orang yakni dosen yang berada di Universitas Islam Syekh Yusuf.
b. Studi lapangan (field research), yaitu kegiatan pengumpulan data dengan cara
melakukan penelitian langsung ke lokasi penelitian dengan cara :
A. UJI VALIDITAS
Menurut Sugiyono (2016 : 137) : “Hasil peneltian yang valid, yaitu terdapat kesamaan data yang
terkumpul dengan data yang sesungguhnya terjadi pada objek yang diteliti. Instrumen yang valid
berarti alat ukur yang digunakan untuk mendapatkan data itu valid. Valid berarti instrumen
tersebut dapat digunakan untuk mengukut apa yang hendak diukur.”
Oleh karena itu, untuk mengetahui setiap butir dalam instrumen tu valid atau tidak, digunakan
analisis item yaitu mengkolerasikan skor tiap butir dengan skor total yang merupakan jumla tiap
skor butir. Kuesioner penelitian dikatakan valid bila skor variabel tersebut berkorelasi secara
signifikan dengan skor totalnya. Teknik korelasinya menggunakan korelasi product moment
pearson, dengan keputusan uji sebagai berikut :
B. UJI RELIABILITAS
Pengujian reliabilitas dengan internal consistency, dilakukan dengan cara mencobakan instrumen
sekali saja, kemudian data yang diperoleh dianalisis dengan teknik tertentu. Hasil analisis dapat
digunakan untuk memprediksi reliabilitas instrumen. Pengujian reliabilitas instrumen dapat
dilakukan dengan teknik belah dua dari Spearman Brown (slit half) dengan rumusan sebagai
berikut :
2rb
ri =
1 + rb
Dalam penelitian kuantitatif, analisis data merupakan kegiatan setelah data dari seluruh
responden atau sumber data lain terkumpul. Secara umum, teknik analisi data untuk penelitian
kuantitatif menggunakan metode statistic dibantu oleh program computer, seperti SPSS
(Statistical Product and Solution Service), MS excel, dan lain-lain. Analisis data dilakukan
dengan menggunakan statistik deskriptif yaitu statistik yang digunakan untuk menggambarkan
atau menganalisa suatu statistik hasil penelitian, tetapi tidak digunakan untuk membuat
kesimpulan yang lebih luas, selanjutnya digunakan statistik inferensial yang digunakan untuk
menganalisis data sampel, dan hasilnya akan digeneralisasikan untuk populasi di mana sampel
diambil.
Menurut Sugiyono (2016 : 107) mengatakan : “Skala likert digunakan untuk mengukur sikap,
pendapat dan persepsi seseorang atau sekelompok orang tentang fenomena sosial. Dalam
penelitian, fenomena sosial ini telah ditetapkan secara spesifik oleh peneliti, yang selanjutnya
disebut sebagai variabel penelitian.”
Dengan skala likert, maka variabel yang akan diukur dijabarkan menjadi indikator variabel.
Kemudian indikator tersebut dijadikan sebagai titik tolak untuk menyusun item-item instrumen
yang dapat berupa pernyataan atau pertanyaan.
Jawaban setiap instrumen yang menggunakan skala likert mempunyai gradasi dari sangat positif
sampai sangat negatif. Untuk keperluan analisis kuantitatif, maka jawaban itu dapat diberi skor,
misalnya :
1. Koefisien Korelas
Korelasi adalah istilah statistik yang menyatakan derajat hubungan linier (searah
bukan timbal balik) antara dua variabel atau lebih. Korelasi product moment, digunakan untuk
mencari hubungan dan membuktikan hipotesis hubungan dua variable bila data kedua variable
berbentuk interval atau ratio, dan sumber data dari dua variabel atau lebih tersebut sama. Adapun
teknik pengujian korelasi menggunakan rumus product moment, menurut Sugiyono (2007:228)
sebagai berikut:
r xy =
∑ xy
√∑ x 2 y 2
Keterangan :
rxy = koefisien korelasi product moment antara X dengan Y
TABEL 3.6
KOEFESIEN KORELASI
Dalam analisis korelasi terdapat suatu angka yang disebut dengan Koefisien Determinasi, yang
besarnya adalah kuadrad dari koefisien korelasi (r2). Koefisien detetminasi merupakan angka
yang menunjukan arah dan kuatnya hubungan antara dua variabel independen secara bersama-
sama atau lebih dengan satu variabel dependen. Nilai r2 dapat dijelaskan dengan menggunakan
rumus:
r2 = (r2) x 100
Keterangan:
r2 = Koefisien Determinasi
r = Koefisien Korelasi
3. Regresi Linear
Analisis regresi dapat digunakan untuk memutuskan apakah naik dan menurunnya
nilai dalam variabel dependen melalui menaikkan atau menurunkan nilai variabel independent.
Regresi linier sederhana didasarkan pada hubungan fungsional atau kausal satu variabel bebas
dengan satu variabel terikat dengan menggunakan rumus sebagai berikut :
^
¿=a +bX
Y ¿
Keterangan :
¿^
Y¿ = Variabel terikat
b = Angka arah atau koefisien regresi, yang menunjukkan angka peningkatan ataupun
penurunan variabel dependen yang didasarkan pada variabel independen. Bila b(+) maka naik,
bila (-) maka terjadi penurunan.
X = Variabel bebas
Untuk mencari besarnya nilai a dan b dihitung dengan rumus sebagai berikut :
2
n ∑ X 2 −( ∑ X i ) ¿ n ∑ X Y − ( ∑ X ) ( ∑ Y )
i ii i i
a=(∑ Y i) ∑ X 2 −(∑ Xi)(∑ Xi Yi)¿
() ¿b= 2
¿¿
i ¿ n ∑ X 2 −( ∑ X i )
i
Harga b merupakan fungsi dari koefisien korelasi. Bila koefisien korelasi tinggi, maka harga b
juga besar, sebaliknya bila koefisien korelasi negatif maka harga b juga negatif, dan sebaliknya
koefisien korelasi positif maka b juga positif.
4. Uji Hipotesis
Artinya bahwa tidak terdapat Pengaruh Positif dan Signifikan antara Gaya Kepemimpinan
Rektor Terhadap Kinerja Dosen Universitas Islam Syekh Yusuf
Artinya bahwa terdapat Pengaruh Positif dan Signifikan antara Kepemimpinan Rektor Terhadap
Kinerja Dosen Universitas Islam Syekh Yusuf