SKRIPSI
Disusun Oleh :
AMELITA FAUZIAH
0218124024
i
DAFTAR ISI
Halaman Judul ...................................................................................................... i
Daftar Isi.............................................................................................................. ii
Daftar Gambar .................................................................................................... iv
Daftar Lampiran................................................................................................... v
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang ............................................................................................... 1
1.2 Identifikasi Masalah ....................................................................................... 5
1.3 Rumusan Masalah .......................................................................................... 5
1.4 Sistematika
Penulisan………………………………………………………….7
BAB II Tinjauan Pustaka
2.1 Landasan Teori………………………………………………………………...8
2.1.1 Manajemen Sumber Daya Manusia ......................................................... 8
2.1.2 Fungsi Manajemen Sumber Daya Manusia………………………………9
2.1.2.1 Fungsi Manajemen Umum…………………………………………...9
2.1.2.2 Fungsi Operasional Manajemen Sumber Daya Manusia…………..10
2.1.3 Tujuan Manajemen Sumber Daya Manusia……………………………...11
2.1.4 Gaya Kepemimpinan…………………………………………………….12
2.1.4.1 Sifat Gaya Kepemimpinan………………………………….……..12
2.1.4.2 Tipe Kepemimpinan…………………………………………….…13
2.1.4.3 Indikator Kepemimpinan……………………………………….….15
2.1.5 Lingkungan Kerja………………………………………….……………..16
2.1.5.1 Faktor Yang Mempengaruhi Lingkungan kerja……………….…..17
2.1.5.2 Jenis Lingkungan kerja………………………………………...…..21
2.1.6 Kinerja………………………………………………………………..….21
2.1.6.1 Dimensi dan Indikator Kinerja………………………………...…..21
2.2 Kajian Penelitian
terdahulu…………………………………………………..22
2.3 Kerangka Pemikiran……………………………………………………….…26
2.4 Hipotesis……………………………………………………………………...27
ii
BAB III TUJUAN DAN MANFAAT PENELITIAN
3.1 Tujuan Penelitian……………………………………………………………..28
3.2 Manfaat Penelitian……………………………………………………………28
BAB IV METODELOGI PENELITIAN
4.1 Profil Objek Penelitian……………………………………………………….29
4.2 jenis dan Metode Penelitian………………………………………………….31
4.3 Data dan Sumber Data……………………………………………………….31
4.4 Populasi dan Sampel Penelitian……………………………………………...32
4.5 Metode Pengumpulan Data……………………………………………….….32
4.6 Instrumen Penelitian…………………………………………………………39
4.6.1 Uji Validitas……………………………………………………………..39
4.6.2 Uji Realibitas…………………………………………………………….40
4.6.3 Uji Asumsi Klasik……………………………………………………….42
4.6.4 Analisis Regresi Linier Berganda……………………………………….43
4.6.5 Koefisien Determinasi……………………………………………….…..43
4.6.6 Pengujian Hipotesis Secara Parsial (Uji t)………………………………44
4.6.7 Pengujian Hipotesis secara Simultan (uji F )…………………………....46
4.7 Teknik Analisis Data………………………………………………………....46
BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
5.1 Hasil Penelitian……………………………………………………………....47
BAB V1 KESIMPULAN DAN SARAN
6.1 Kesimpulan………………………………………………
6.2 Saran………………………………………………………
Daftar Pustaka .......................................................................................................
Lampiran ...............................................................................................................
iii
DAFTAR TABEL
Operasional Variabel……………………………………………………
iv
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 :
Lampiran 2 :
Lampiran 3 :
Lampiran 4 :
Lampiran 5 :
Lampiran 6 :
v
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
1
2
9%
10%
gaya kepemimpinan
23% lingkungan kerja
58%
motivasi
stress kerja
Fenomena keadaan lingkungan kerja yang ada di Divisi Produksi ini belum
mendukung karyawan bekerja dengan nyaman. Hal ini terlihat adanya beberapa
permasalahan yang terjadi pertama, kurangnya pencahayaan di beberapa tempat.
Kurangnya pencahayaan akan menjadi penyebab utama dalam kualitas dan
efisiensi kerja yang buruk. Menurut Sukoco (2006:208) kelelahan pada mata
akan meningkat apabila tingkat cahaya di tempat kerja tidak sesuai yang akan
mengakibatkan karyawan mengalami ketegangan pada matanya, sehingga
mempengaruhi fisiknya. Selain itu, pencahayaan yang kurang mengakibatkan
mata menjadi cepat lelah, sehingga mengakibatkan lelahnya mental dan
menimbulkan kerusakan mata. Kedua, suhu udara di beberapa bagian tidak sama
dengan bagian lain dikarenakan kurangnya jumlah pengatur suhu ruangan.
Temperatur atau suhu udara harus diperhatikan karena dapat mempengaruhi suhu
tubuh dari karyawan yang sedang bekerja (Badayai, 2012). Ini
menunjukkan bahwa bagaimana panas atau dingin di lingkungan kita benar-
benar membuat kita merasakan perbedaannya (Badayai, 2012). Ketiga,
terdapat bau yang kurang sedap di beberapa bagian. Udara yang tercemar
bisa mengganggu kesehatan pribadi pegawai. Udara yang tercemar di
lingkungan kerja menyebabkan sakit kepala, mata perih, kelelahan, lekas marah,
dan depresi. Keempat, beberapa ventilasi yang tertutup. Sirkulasi udara
merupakan salah satu hal yang harus di perhatikan dalam suatu organisasi karena
sebagian besar waktu dihabiskan oleh karyawan di dalam area kerjanya.
Pertukaran udara sangat menentukan kesegaran
fisik karyawan. Kelima, kurangnya alat peredam kebisingan. Kebisingan dari
bunyi-bunyian mengganggu ketenangan kerja, merusak pendengaran, dan
kesalahan komunikasi. Getaran tersebut dapat menyebabkan terganggunya
konsentrasi kerja, mempercepat proses kelelahan dan menyebabkan
gangguan anggota tubuh seperti mata, telinga, syarat otot dan lain- lain,
(Sulistiyadi dalam Priansa & Garnida, 2015: 129). Jika tidak dilakukan
dengan baik maka akan menurunkan tingkat prestasi kerja karyawan.
2.1.6 kinerja
Kinerja merupakan sesuatu yang dinilai dari apa yang dilakukan
seorang pegawai dalam pekerjannya dengan kata lain, kinerja individu adalah
bagaimana seorang pegawai melaksanakan pekerjaan atau untuk kerjanya.
Kinerja pegawai yang meningkat akan turut mempengaruhi atau meningkatkan
prestasi organisasi sehingga tujuan organisasi yang telah ditentukan dapat
tercapai. Berikut ini adalah definis-definis tentang kinerja menurut beberapa
ahli, yaitu :
Menurut Mangkunegara (2011:67), kinerja adalah hasil kerja secara
kualitas dan kuantitas yang dicapai oleh seorang pegawai dalam melaksanakan
tugasnya sesuai dengan tanggung jawab yang diberikan kepadanya.
Menurut Mathis (2011: 78) kinerja karyawan adalah apa yang
dilakukan atau tidak dilakukan karyawan yang mempengaruhi seberapa besar
banyaknya mereka memberi kontribusi kepada organisasi secara
output,kuantitas output, jangka waktu output, kehadiran ditempat kerja, dan
sikap kooperatif.
Berdasarkan pengertian diatas, maka dapat disimpulkan bahwa kinerja
merupakan suatu hasil kerja seorang pegawai. Dalam suatu proses atau
pelaksanaan tugasnya sesuai dengan tanggung jawabnya dan seberapa banyak
pengaruhnya terhadap pencapaian tujuan organisasi. Dengan meningkatnya
kinerja pegawai maka akan menimbulkan dampak positif terhadap produktivitas
perusahaan, keadaan ini merupakan suatu aktifitas perushaan yang akan
ditingkatkan agar dapat menciptakan iklim organisasi yang dapat
menghasilkan
kinerja pegawai yang baik.
Jurnal Nasional
1. Ferry hardian, kusdi pengaruh gaya hasil penelitian Gaya
Raharjo dan Moch Soe’oed kepemimpinan bahwa Gaya kepemimpinan
Hakam, (2015) jurnal JAB terhadap Kinerja Kepemimpinan berpengaruh positif
Vol.1 No 1) Karyawan Service secara parsial dan signifikan
Center Panasonic berpengaruh terhadap kinerja
Surabaya terhadap Kinerja karyawan
karyawan
Jurnal Internasional
1 Muchtar Muchtar The influence of On the environment The working
(2016) international motivation and variabel obtained environment
journal of applied work environment value t=2,376; and p have a
enggineering Vol 6.No2 on the = 0.021 significant effect
performance of (p<0.05),which on employee
employes means that the performance
working
environmenthave a
significant effect on
employee
performance
Abdikarin Sheik The effect of The findings The existence
Abdulahi Ali, Hussein leadership revealed the statistically
Osman Elmi, Ibrahim behaviours on staff existence significant has a
Mohamed (2013) ISSN- performance in statistically positive
L:2307- somalia significant has a realtionship
3713,Vol.2.No.2 positive between
October 2013. relationship leadership
between leadership behavior and
behavior and employee
employee performance, the
performance, the study also
study also indicate indicate that
that there is a there is a
statistically statiscally
significant significant
moderate moderate
Repository widyatama
Prabowo, Tedy Pengaruh gaya Berdsarkan hasil Variabel gaya
Krissanto(2017) kepemimpinan terhadap hipotesa kepemimpinan
kinerja karyawan pada menujukkan berpengaruh
Cascade Fashion House terdapat pengaruh terhadap
and Home Living antara gaya kinerja
kepemimpinan karyawan
terhadap kinerja
karyawan sebesar
46,7% sedangkan
sisanya 53,3%
dipengaruhi
variabel lain yang
tidak teliti oleh
penulis
Kinerja (Y)
Sumber : Alexander Sindoro
dalam Regina (2013) 1. Kuantitas pekerjaan
2. Kualitas pekerjaan
3. Ketepatan waktu
4. Kehadiran
Lingkungan Kerja (X2)
5. Kemampuan kerja sama
1. Temperature tempat
kerja Sumber : Wilson
2. Sirkulasi udara di tempat Bangun(2012:34)
kerja
3. Penerangan atau cahaya
4. Tingkat kebisingan suara
5. Fasilitas kerja
6. Hubungan karyawan
7. Pengaturan kerja
8. Rasa aman
Gambar 2.1
Kerangka Pemikiran
2.4 Hipotesis
Menurut Sugiyono (2017:64) mengemukakan bahwa hipotesis merupakan
jawaban sementara terhadap rumusan salah penelitian. Dikatakan sementara,
karena jawaban yang diberikan baru didasarkan pada teori yang relevan, belum
didasarkan pada fakta-fakta empiris yang diperoleh melalui pengumpulan data.
Berdasarkan uraian diatas,maka hipotesis yang terbentuk dalam penelitian
ini adalah sebagai berikut :
H1 : Gaya Kepemimpinan berpengaruh terhadap kinerja karyawan pada
PT Indosafety Manufacture Subang
H2 : Lingkungan Kerja berpengaruh terhadap kinerja karyawan pada
PT Indosafety Manufacture Subang
H3 : Gaya Kepemimpinan dan Lingkungan Kerja terhadap kinerja karyawan pada
PT Indosafety Manufacture Subang.
BAB III
TUJUAN DAN MANFAAT PENELITIAN
METODELOGI PENELITIAN
merek helm terkenal seperti INK, KYT, MDS untuk kelas menengah keatas dan
BMC dan HIU untuk kelas menegah kebawah. Jenis helm yang diproduksi mulai
dari Fullface, Openface, Motorcross dan Modular (Flip UP). Dalam hal ini jenis
helm mulsi dari helm balap Top untuk pembalap profesional dengan bahan
menerapkan dan memenuhi berbagai standar sertifikasi. Mulai dari tahun 1992,
Indonesia (SNI) 1881-1990, yang sekarang sedang direvisi menjadi SNI Wajib
yaitu SNI
1881 2007. Pabrik memiliki 850 karyawan dengan kapasitas produksi lebih dari 2
terbaru serta dukungan ahli dan kerja teknis dengan produsen Eropa yang
mulai dari pencetakan shell, pemotongan jet air, pengecatan, pembuatan grafis,
EPS, inner linner hingga proses perakitan. Semua melalui kontrol ketat untuk
menghasilkan helm label pribadi terkemuka di dunia dan helm merek lokal.
penelitian dan teknologi, kami memiliki tim khusus dan kolaborasi dengan
Penelitian asosiatif kausal menurut Umar (2015: 30) adalah penelitian yang
karena data yang akan digunakan untuk menganalisis pengaruh antar variabel
ini.
lengkap, yang biasanya berupa orang, objek, transaksi, atau kejadian dimana
Sedangkan sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki
oleh populasi tersebut. Jika populasi besar dan peneliti tidak mungkin
Keterangan :
n =Besaran sample
N =Besaran populasi
1. Kuesioner
(Sugiyono,
2017:86). Dalam penelitian ini, peneliti membagikan angket langsung
Kinerja Karyawan
2. Wawancara
3. Studi Kepustakaan
dependent variabel).
Variabel penelitian adalah segala sesuatu yang berbentuk apa saja yang
ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari sehingga diperoleh informasi tentang hal
judul penelitian yang dipilih penulis yaitu Pengaruh Gaya Kepemimpinan dan
sebagai berikut :
akibat, karena adanya variable bebas (Sugiyono, 2017 : 89). Dalam penelitian ini
Variable bebas (X) variable ini sering disebut sebagai variable stimulus,
2017:89). Dalam penelitian ini variabel independen yang diteliti adalah gaya
Tabel 4.1
Definisi Operasional Variabel
Sumber: Sekaran,2006
diketahui layak tidaknya untuk pengumpulan data pada karyawan PT. Indosafety
Uji validitas adalah uji yang dilakukan untuk memastikan kemampuan sebuah
skala untuk mengukur konsep yang dimaksudkan. Manfaat dari uji validitas
digunakan untuk mengukur sah atau valid tidaknya suatu kuisioner. Suatu
sesuatu yang akan diukur oleh kuisioner tersebut (Ghozali, 2016: 52). Validitas
isi atau arti sebenarnya yang diukur. Dalam penelitian ini untuk mengukur
dari variabel apabila mempunyai nilai signifikan < 0,5 (Ghozali, 2016: 58).
pada responden. Tinggi rendahnya validitas suatu instrumen dapat diukur melalui
faktor loading dengan bantuan komputer SPSS 20. Faktor loading adalah
korelasi antar variabel digunakan Uji Bartlett Test of Spericity (Bartlett, 1937).
Jika hasilnya signifikan ≥0,5 berarti matrik korelasi memiliki korelasi signifikan
alat pengukur di dalam mengukur gejala yang sama. Setiap alat pengukur
kelompok yang sama akan menghasilkan data yang sama akan menghasilkan data
variabel dikatakan reliabel apabila memberikan nilai Cronbach Alpha > 0,70
suatu data yang dilihat dari nilai rata-rata (mean), standar deviasi, varian
a. Tinggi = mean + SD ≤ X
terlebih dahulu agar penelitian tidak bias dan untuk mengujikesalahan model
regresi yang digunakan dalam penelitian. Menurut Ghozali (2016: 103) model
1. Uji Normalitas
(Ghozali,
b. H0 diterima jika nilai p-value pada kolom Asimp. Sig (2- tailed) <
2005).
2. Uji Multikolinieritas
variabel ini tidak ortogonal (Ghozali, 2016: 105). Salah satu alat untuk
dengan melihat nilai tolerance dan lawannya serta nilai Variance Inflation
terpilih yang tidak di jelaskan oleh variabel dependen lainnya. Nilai cut off
3. Uji Heteroksiditas
yang sering digunakan dalam menentukan apakah suatu model terbebas dari
Scatter Plot dan dilihat apakah residual memiliki pola tertentu atau tidak.
Cara ini menjadi fatal karena pengambilan keputusan apakah suatu model
terbebas
dari masalah heteroskedastisitas atau tidak hanya berpatok pada pengamatan
Uji White, Uji Park, Uji Glejser, dan lain-lain. Peneliti menggunakan
dengan system Uji Glejser. Bila variabel penjelas secara statistik signifikan
Heteroskedastisitas
sebuah persamaan regresi yaitu suatu formula yang mencari nilai variabel
digunakan untuk tujuan peramalan, dimana dalam model tersebut ada sebuah
satu variabel dependen dan dua atau lebih variabel independen. Dalam penelitian
Y = σ + β1 X 1 + β2 X 2 + R
Keterangan:
Y : Kinerja Karaywan
σ : Konstanta
variabel independen
X1 : Gaya Kepemimpinan
X2 : Lingkungan Kerja
R : Residual
terhadap variabel dependen maka dapat dilihat dari taraf signifikansinya dengan
hasil lebih dari 5% maka hipotesis ditolak, sebaliknya jika hasil uji hipotesis
berada diantara 0-5% maka hipotesis diterima. Sementara itu, untuk melihat
regresi yang dihasilkan berpengaruh positif atau negatif melalui koefisien beta
(β). Apabila koefisien beta memiliki tanda minus (-) berarti pengaruh yang
dihasilkan adalah negatif, sebaliknya apabila koefisien beta tidak memiliki tanda
minus (-), maka arah pengaruh yang dihasilkan adalah positif (+) (Ghozali, 2016:
166).
4.7.6 Uji t
variabel dependen. Uji t merupakan sebuah uji untuk menguji hipotesis rata-rata,
uji t dapat dilakukan atas dua rata-rata satu sampel atau dua sampel pengamatan.
karyawan)
secara terpisah ataupun bersama-sama. Pengujian ini menggunakan
4.7.7 Uji F
a. Jika signifikansi ≤ 0,05 atau F hitung ≥ F tabel maka tolak Ho (ada pengaruh)
b. Jika signifikansi > 0,05 atau F hitung < F tabel maka tidak tolak Ho
4.7.8 Uji R
dependen/ tidak bebas (keterlibatan kerja dan kinerja karyawan) dimediasi oleh
turnover intention. Nilai koefisien determinasi adalah antara nol (0) dan satu (1).
satu
berarti variabel-variabel dependen memberikan hampir semua informasi yang
untuk data runtun waktu (time series) biasanya mempunyai nilai koefisien
Kencana.
AndamDewi,sari 2013. Hubungan Lingkungan Kerja dengan Motivasi Kerja
Pegawai Bagan Sekretariat Dinas Tenaga Kerja dan Tranmigrasi Provinsi
Sumatera Barat.Jurnal Administrasi Pendidikan1.1.211
Husein Umar. 2015. Metode Penelitian Untuk Skripsi dan Tesis Bisnis. Edisi-
2. Cetakan ke-13. Jakarta : Rajawali Pers