Anda di halaman 1dari 15

TANGGAPAN SEORANG TNI MENGENAI IDEOLOGI PANCASILA

Diajukan Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah pendidikan kewarganegaraan


Yang Dibimbing
Oleh :
Dosen : Dr. Jajang A. Rohmana, M.Ag

Disusun Oleh :
Tria Latifani Sabrina
1198030267

JURUSAN SOSIOLOGI
FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUNAN GUNUNG DJATI

BANDUNG
2019/1441 H
KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatu!


Puji dan syukur atas kehadirat Allah SWT, karena dengan rahmat dan
karunia-Nya penulis masih diberi kesempatan untuk menyelesaikan makalah ini
dengan tepat waktu. Tidak lupa penulis ucapkan kepada pihak yang telah
memberikan dukungan dan bantuan dalam menyelesaikan makalah ini.
Penulis tentu menyadari bahwa makalh ini masih jauh dari kata sempurna
dan masih banyak terdapat kesalahan di dalamnya. Untuk itu, penulis
mengharapkan kritik serta saran dari pembaca untuk makalah ini agar menjadi
makalh yang lebih baik lagi.
Penulis juga mengucapkan terimakasih yang sebesar-besar nya kepada
semua pihak yang telah membantu dan membimbing penulis dalam menulis
makalah ini.
Penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun sehingga
menjadikan makalah ini lebih baik dan bermanfaat bagi kita semua.
Terima kasih.

Bandung, 19 desember 2019

Penulis

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR i

DAFTAR ISI ii

BAB I PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang 1

1.2. Tujuan 2

1.3. Rumusan Masalah 2

1.4. Manfaat penelitian

BAB II METODE PENELITIAN

A. Jenis penelitian 3

B. Waktu penelitian 8

C. Kritik orientalis 17

BAB III PENUTUP

3.1. Kesimpulan 30
3.2. Saran 30

DAFTAR PUSTAKA

3
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah


Ideologi merupakan sebuah konsep yang fundamental dan aktual dalam
sebuah negara. Fundamental karena hampir semua bangsa dalam kehidupannya
tidak dapat dilepaskan dari pengaruh ideologi. Aktual, karena kajian
ideologitidak pernah usang dan ketinggalan jaman. Harus disadari bahwa tanpa
ideologi yang mantap dan berakar pada nilai-nilai budaya sendiri, suatu bangsa
akan mengalami hambatan dalam mencapai cita-citanya. Menurut Syafiie
(2001:61), ideologi adalah “sistem pedoman hidup yang menjadi cita-cita untuk
dicapai oleh sebagian besar individu dalam masyarakat yang bersifat khusus,
disusun secara sadar oleh tokoh pemikir negara serta kemudian
menyebarluaskannya dengan resmi”.
Menurut Sutrisno (2006:24), istilah “ideologi pertama diciptakan oleh
Desstutt de Tracy tahun 1976 di Perancis, telah terjadi pergeseran arti begitu rupa
sehingga ideologi dewasa ini merupakan istilah dengan pengertian yang
kompleks”. Menurut Syamsudin (2009:98), ideologi adalah Ideologi secara
etimologis ideologi berasal dari kata idea dan logos. Idea berarti gagasan, konsep,
pengertian dasar, cita-cita. Kata idea berasal dari bahasa Yunani ideos yang berarti
bentuk atau idean yang berarti melihat, sedangkan logos berarti ilmu. Dengan
demikian ideologi berarti ilmu pengertian-pengertian dasar ide-ide (the scince of
ideas) atau ajaran tentang pengertian-pengertian dasar. Ide dapat di artikan cita-
cita yang bersifat tetap dan yang harus dicapai”.
Berarti cita-cita ini pada hakikatnya merupakan dasar pandangan atau
faham yang
diyakini kebenarannya. Ideologi diharapkan dapat memberikan tuntunan atau
pedoman perilaku bagi warga masyarakat dalam kehidupan bernegara dan
berbangsa. Inilah arti pentingnya sebuah ideologi bagi bangsa dan negara.
Menurut Syamsudin (2009:98), ideologi adalah “keseluruhan prinsip atau norma
yang berlaku dalam suatu masyarakat yang meliputi berbagai aspek, seperti sosial

4
politik, ekonomi, budaya, dan hankam”. Menurut W.White sebagaimana dikutip
Kansil (2005:27), Ideologi ialah soal cita-cita mengenai berbagai macam masalah
politik dan ekonomi filsafat sosial yang sering dilaksanakan bagi suatu rencana
yang sistematis tentang cita-cita yang dijalankan oleh kelompok atau lapisan
masyarakat.
Dengan demikian ideologi merupakan alat pengikat yang baik karena
didasarkan pada pemikiran yang menyatakan bahwa jika persatuan sudah
terwujud maka alat pengikat sudah tidak diperlukan. Kenyataan menunjukkan
bahwa kebersamaan masyarakat sebenarnya dibangun diatas keanekaragamaan
(budaya, etnis, bahasa, agama dan sebagainya), sehingga perpecahan merupakan
benih yang subur dan siap meledak setiap saat. Mengingat pentingnya ideologi
bagi sebuah negara, maka pembinaan secara terus menerus agar ideologi yang
diterimanya semakin mengakar dan pada gilirannya mampu membimbing
masyarakat menuju pemikiran yang relatif sama. Upaya memahami ideologi bagi
suatu bangsa juga dapat dilakukan melalui pemahaman tentang fungsi ideologi
yang dianut oleh suatu negara. Negara Indonesia telah memiliki suatu ideologi
negara bernama Pancasila. Pancasila menurut Darmodhiharjo (1991:230), yaitu:
Pancasila merupakan “lima dasar atau lima asas adalah nama dari Dasar Negara
Republik Indonesia”. Istilah pancasila sudah dikenal sejak jaman Majapahit pada
abad XIV, yaitu terdapat dalam buku Negarakertagama karangan Prapanca dan
buku Sutasoma karangan Tantular. 
Ditinjau dari sejarahnya istilah “Pancasila” pertama kali disampaikan oleh
Ir.Soekarno pada saat mengusulkan dasar Negara Indonesia. Selanjutnya,
pancasila dikenal saat ini adalah ideologi Negara Indonesia yang tertuang di
dalam pembukaan UUD 1945 pada alinea keempat. Hakikat pancasila adalah
pandangan hidup bangsa dan sebagai dasar negara Indonesia. Pancasila sebagai
dasar negara dan pandangan hidup memiliki status yang resmi yaitu tercantum
pada alinea IV dalam Undang-Undang 1945. Menurut
Widjaja (1995:72), “pancasila sebagai pandangan hidup bangsa yang berisikan
konsep dasar mengenai kehidupan yang dicita-citakan dan pikiran-pikiran serta
gagasan-gagasan yang dianggap baik oleh bangsa”. Pandangan hidup merupakan
kristalisasi nilai-nilai yang diyakini kebenaran, ketepatan, dan kemanfaatannya.

5
Itulah yang menimbulkan tekad untuk mewujudkan dalam bentuk sikap, tingkah
laku, dan perbuatan. Nilai sebagai hasil pemikiran yang sedalam-dalamnya
tentang kehidupan yang dianggap paling baik bagi bangsa Indonesia adalah
pancasila, baik sebagai falsafah maupun pandangan hidup. Nilai-nilai pancasila
dijadikan dasar dan motivasi dalam segala sikap, tingkah laku, dan perbuatan
dalam hidup masyarakat, berbangsa, dan bernegara untuk mencapai tujuan
nasional. Pancasila merupakan satu kesatuan yang bulat dan utuh dari kelima sila
lainnya.
Pancasila sebagai ideologi bangsa dalam berbagai bidang dalam kehidupan
bermasyarakat, berbangsa maupun bernegara. Dengan kata lain, seluruh tatanan
kehidupan masyarakat, bangsa dan negara Indonesia menggunakan pancasila
sebagai dasar moral atau norma dan tolak ukur tentang baik buruk dan benar
salahnya sikap, perbuatan dan tingkah laku bangsa Indonesia. Pancasila
merupakan jiwa seluruh rakyat Indonesia, kepribadian bangsa Indonesia,
pandangan hidup bangsa Indonesia dan pancasila menjadi tujuan hidup bangsa
Indonesia.Pancasila bagi bangsa Indonesia merupakan pandangan hidup
kesadaran dan cita-cita moral yang meliputi kejiwaan dan watak yang sudah
berurat akar dalam kebudayaan bangsa Indonesia. Pancasila sudah mengakar
dalam kepribadian
bangsa, maka dapat diterima sebagai dasar negara yang mengatur hidup
ketatanegaraan. Menurut Kaelan (2009: 46), pancasila yaitu
Mempunyai peranan dan fungsi dalam bermasyarakat, berbangsa dan bernegara,
seperti pancasila sebagai jati diri bangsa, pancasila sebagai ideologi bangsa dan
negara Indonesia, pancasila sebagai dasar filsafat negara, pancasila sebagai asas
persatuan dan kesatuan bangsa Indonesia.
Untuk melaksanakan masyarakat pancasila perlu usaha dilakukan secara
berencana dan terarah. Tujuanya agar pancasila sungguh-sungguh dihayati dan
diamalkan segenap warga negara yang diharapkan pembinaan masyarakat
Indonesia agar menjadi insan pancasila dan pembangunan bangsa untuk
mewujudkan masyarakat pancasila. Pembinaan insan pancasila dapat melalui jalur
pendidikan maupun masyarakat atau sebuah organisasi masyarakat.
B. Rumusan masalah

6
1. Bagaimanankah penanaman pancasila dalam kehidupan TNI?
2. Bagaimanakah cara agar ideologi pancasila tetap terjaga?
3. Kendala apa saja yang terjadi dalam menjaga ideologi pancasila?
C. Tujuan
1. Untuk dapat mendeskripsikan bagaimana penanaman pancasila dalam
kehidupan TNI.
2. Untuk mengetahui bagaiana menjaga ideologi pancasila.
3. Mengetahui solusi untuk menyelesaikan kendala dalam menjaga ideologi
pancasila.
C. Manfaat penelitian
1. Manfaat Teoritis
a. Menambah khazanah teori nilai-nilai pancasila khususnya nilai persatuan
Indonesia sebagai realitas yang dimiliki bangsa Indonesia.
b. Pengembangan konsep mengenai penanaman nilai-nilai pancasila
khususnya nilai persatuan Indonesia yang berkembang dunia TNI.
c. Memberikan tambahan teori mengenai penanaman nilai-nilai pancasila
khususnya nilai persatuan Indonesia bagi TNI.
d. Hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai pedoman untuk kegiatan
penelitian berikutnya yang sejenis.
2. Manfaat Praktis
a. Mengetahuai cara maupun strategi bagi organisasi masyarakat dalam
penanaman nilai-nilai pancasila khususnya nilai persatuan Indonesia.
b. Untuk menumbuh kembangkan nilai-nilai pancasila khususnya nilai
persatuan Indonesia dalam keseharian TNI yang selaras dengan visi
misinya.
c. Mahasiswa dapat mengimplementasikan nilai-nilai pancasila khususnya
nilai persatuan Indonesia dalam kehidupannya.
d. Menumbuhkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya penanaman
nilai-nilai pancasila khususnya nilai persatuan Indonesia.
e. Memberikan pengetahuan kepada peneliti tentang penanaman nilai-nilai
pancasila khususnya nilai persatuan Indonesia pada TNI.

7
BAB II
METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
Penelitian ini menggunakan metodologi penelitian deskripif
dengan pendekatan kualitatif karena data yang dihasilkan berupa kata-kata
tertulis atau lisan dari narasumber atau perilaku yang dapat diamati.
Dengan kata lain, berbagai fenomena dalam implementasi penanaman
nilai-nilai bela negara dari seorang TNI banyak berwujud kata-kata dan
kalimat atau bahasa sehingga lebih tepat menggunakan pendekatan
kualitatif (Creswell, 2010: 4). Waktu dan Tempat Penelitian
B. Waktu penelitian
Dalam penelitian ini berlangsung pada tanggal 30 November 2019
dikediaman seorang TNI, lembang.
C. Target/ Subjek Penelitian
Teknik penentuan subjek penelitian pada penelitian ini
menggunakan teknik purposive. Menurut Creswell (2010: 266) dalam
penelitian kualitatif, tidak terlalu dibutuhkan random sampling atau
pemilihan acak terhadap partisipan (subjek penelitian) dengan kata lain
penentuan sumber data pada orang yang diwawancari dilakukan secara
purposive, yaitu dipilih dengan pertimbangan dan tujuan tertentu.
Pertimbangan dan tujuan tertentu yang dimaksud adalah seorang
TNI yang mengetahui implementasi penanaman nilai-nilai bela
negara. Oleh karena itu yang menjadi subjek dalam penelitian ini
adalah seorang TNI bernama Samsamri yang mengetahui akan
implementasi penanaman nilai-nilai bela negara. Prosedur
D. Data dalam penelitian
Data dalam penelitian diperoleh melalui observasi, wawancara, dan
dokumenter. Menurut Creswell (2010: 267) observasi terdiri atas
kumpulan kesan tentang dunia sekitar berdasarkan kemampuan
panca indera manusia, teknik observasi ini memberikan kebebasan
untuk meneliti konsep-konsep dan kategori- kategori yang memberi

8
makna pada subjek penelitian. Peneliti berperan sebagai observer, opsi
yang digunakan observer dalam melaksanakan observasi adalah
menggunakan partisipasi utuh, sehingga peneliti mendapatkan
pengalaman langsung dari lapangan sebagai TNI (Creswell, 2010: 268).
Penelitian ini menggunakan wawancara tidak terstrutur karena pedoman
wawancara yang digunakan hanya berupa garis-garis besar
permasalahan, yang nantinya akan ditanyakan kepada nara sumber.
Peneliti dengan menggunakan pedoman wawancara menanyakan
pertanyaan kepada narasumber. Jawaban yang disampaikan nara sumber
tidak cukup hanya dengan jawaban “iya” atau “tidak” saja (Sugiyono,
2013: 234). Dokumen bersifat personal, dapat berupa buku harian,
memo, surat, catatan lapangan dan sebagainya (Denzin & Lincoln, 2009:
544). Teknik dokumentasi dalam penelitian ini dilakukan dengan cara
mengambil data yang tersedia dalam dokumen. Hal tersebut
dimaksudkan agar data yang dihasilkan dapat dipertanggungjawabkan
sehingga menjadi sah, dan bukan berdasarkan pada perkiraan saja. Data,
Intrumen, Teknik Pengumpulan Data Instrumen dalam penelitian ini
menggunakan pedoman wawancara, dan dokumenter.
1. Tabel wawancara
No. Pertanyaan
1. Bagaimana tanggapan anda mengenai ideologi pancasila?
2. Apa yang membuat anda ingin menjadi seorang TNI?
3. Menurut anda apakah ideologi pancasila sudah sangat cocok
diterapkan di indonesia?
4. Apakah ada cara tertentu bagi seorang TNI dalam menjaga ideologi
pancasila?
5. Kendala apa yang anda rasakan dalam menjaga ideologi pancasila
tersebut?
6. Siapa yang harus bertanggung jawab dalam menjaga pancasila?
7. Adakah pesan untuk generasi milenial sekarang untuklebih sadar
dalam menjaga pancasila?

Teknik Analisis Data

9
Model analisis data pada penelitian ini menggunakan analisis
induktif. Adapun langkah-langkahnya diantaranya ialah sebagai berikut:
1. Reduksi Data (data reduction)
Peneliti menentukan kerangka konseptual, pertanyaan penelitian, kasus,
dan instrumen penelitian yang digunakan, kemudian setelah hasil
catatan lapangan, wawancara, rekaman dan data lain telah tersedia, maka
dilanjutkan dengan perangkuman data (data summary), pengodean
(coding), merumuskan tema-tema, pengelompokan (clustering), dan
penyajian cerita secara tertulis.
2. Penyajian Data (Data Display)
Penyajian data merupakan bagian kedua tahap analisis data, penyajian
data lebih terfokus meliputi ringkasan terstruktur (structured summaries)
dan sinopsis, deskripsi singkat, diagram-diagram, matrik dengan teks.
3. Pengambilan Kesimpulan dan verifikasi
Tahap pengambilan keputusan dan verifikasi ini melibatkan peneliti
dalam proses interpretasi; penetapan makna dari data yang tersaji. Cara
yang bisa digunakan akan semakin banyak; metode komparasi,
merumuskan pola dan tema, pengelompokan (clustering), dan
penggunaan metafora tentang metode konfirmasi seperti triangulasi dan
lain sebagainya.

BAB III

10
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Penelitian
Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan diketahui bahwa
sudah terdapat kesadaran yang tinggi akan pentingnya penanaman
nilai-nilai dari ideologi pancasila. Hal tersebut Nampak saat Nara
Sumber memberikan penjelasan yang utuh terkait penjelasan ideologi
pancasila menurut sudut pandang seorang TNI.
Berdasarkan hasil penelitian ideologi pancasila menurut pak
samsamri adalah sebagai landasar dasar dalam kehidupan di masyarakat.
Dimana pancasila adalah sebagai pedoman bagi seluruh rakyat Indonesia.
Berdasarkan hasil penelitian Pak Samsamri menjadi seorang TNI
adalah untuk menegakkan kedaulatan negara, mempertahankan keutuhan
wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia yang berdasarkan Pancasila
dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, serta
melindungi ideologi pancasila dimana pancasila adalah bentuk dasar untuk
menjaga rakyat indonesia didalamnya.
Berdasarkan penelitian ideologi pancasila merupakan ideologi
paling cocok untuk negara indonesia, sebab indonesia merupakan negara
yang majemuk. Dimana terdapat bermacam-macam ras dan agama.
Berdasarkan penelitian kendala menjaga ideologi pancasila itu
tidak ada sebab pancasila itu sendiri menjadi pedoman bagi kehidupan
rakyat Indoneisa.
Berdasarkan penelitian pesan untuk generasi milenial dalam
menjaga ideologi pancasila adalah dengan menjadi warga yang baik dan
taat pada peraturan. Lalu saling mentolelir satu sama lain sebab kita ini
hidup dalam lingkungan majemuk. Dan teruslah membawa nama
Indonesia menjadi lebih baik dengan prestasi yang kalian miliki.
B. Pembahasan
Ideologi Pancasila merupakan nilai-nilai luhur budaya dan religius
bangsa Indonesia. Pancasila berkedudukan sebagai dasar negara dan
ideologi negara. Jadi, Ideologi pancasila adalah kumpulan nilai-nilai atau
norma yang berdasarkan sila-sila pancasila.

11
Dasar negara merupakan landasan kehidupan bernegara. Dasar
negara merupakan suatu dasar untuk mengatur penyelenggaraan negara.
Negara tanpa dasar negara berarti negara tersebut tidak memiliki
pedoman dalam penyelenggaraan kehidupan bernegara, sehingga tidak
mempunyai arah dan tujuan yang jelas, dan memudahkan timbulnya
kekacauan. Dasar negara sebagai pedoman hidup bernegara mencakup
cita-cita negara, tujuan negara, norma bernegara.
2. Fungsi Pancasila sebagai Ideologi Negara
a. Menyatukan bangsa Indonesia, memperkokoh dan memelihara
kesatuan dan persatuan.
b. Membimbing dan mengarahkan bangsa Indonesia unutk
mencapai tujuannya.
c. Memberikan kemauan untuk memelihara dan mengembangkan
identitas bangsa Indonesia
d. Menerangi dan mengawasi keadaan, serta kritis kepada adanya
upaya untuk mewujudkan cita-cita yang terkandung di dalam
pancasila.
e. Sebagai pedoman bagi kehidupan bangsa Indonesia dalam upaya
menjaga keutuhan negara dan memperbaiki kehidupan dari
bangsa Indonesia.
3. Makna Ideologi Pancasila
Pancasila selain berkedudukan sebagai dasar negara, juga berkedudukan
sebagai Ideologi Nasional bangsa Indonesia. Sehingga makna pancasila
dari ketetapan tersebut bahwa nilai-nilai yang tercamtum dalam ideologi
pancasila menjadi cita-cita normatif bagi penyelenggaraan bernegara.
Pancasila sebagai ideologi mempunyai makna sebagai berikut:
a. Nilai-nilai yang tercantum dalam Pancasila menjadi cita-cita
normatif penyelenggaraan bernegara.
b. Nilai-nilai yang tercantum dalam Pancasila merupakan nilai yang
disepakati bersama dan oleh karena itu menjadi salah satu sarana
pemersatu (integrasi) masyarakat Indonesia.
4. 3 Dimensi Ideologi Pancasila

12
1. Dimensi Realita, artinya nilai-nilai dasar yang tercamtum di
ideologi tersebut mencerminkan kenyataan hidup yang ada di
dalam masyarakat dimana ideologi itu ada untuk pertama kalinya.
2. Dimensi Idealisme, artinya kualitas ideologi yang tercamtum
dalam nilai dasar tersebut bisa memberikan harapan kepada
berbagai kelompok dan masyarakat mengenai masa depan yang
lebih baik.
3. Dimensi Fleksibilitas, artinya kemampuan ideologi dalam
mempengaruhi dan menyesuaikan diri dengan perkembangan
masyarakatnya.

BAB IV
PENUTUPAN

A. Kesimpulan

13
Berdasarkan hasil penelitian diatas dapat disimpulkan bahwa ideologi
pancasila merupakan landasan dan pedoman bagi rakyat indonesia.
Selain itu juga, bukan hanya TNI saja yang harus menjaga ideologi
pancasila ini melainkan seluruh rakyat Indoneia didalamnya. Caranya
adalah dengan menerapkan landasan tersebut dalam kehidupan sehari-
hari, misalnya saling menghargai satu sama lain sebab negara Indonesia
merupakan nergara majemuk. Hal ini juga yang menjadi alasan bahwa
ideologi pancasila merupakan ideologi paling sempurna dan cocok untuk
diterapkan di negara kita, yaitu Indonesia.
B. Saran dan kritik
Demikian makalah ini disusun. Pemakalah menyadari dalam pembuatan
makalah ini masih banyak kekurangan. Maka dari itu, kritik dan Saran
yang membangun sangat kami harapkan demi menjadikan makalah ini
lebih baik. Penulis berharap semoga makalah ini dapat digunakan sebagai
bahan ajar dan sebagai bahan refrensi mengenai bab tantangan dan masa
depan ilmu.

DAFTAR PUSTAKA

bachtiar52.wordpress.com/materi-pkn-smk/kelas-xi/pancasila-
sebagai-ideologi-terbuka/

14
pengayaan.com/5-fungsi-pancasila-sebagai-ideologi-negara/
azizullah82.blogspot.co.id/2009/10/makna-pancasila-sebagai
ideologi.html

15

Anda mungkin juga menyukai