DOSEN :
OLEH :
SURABAYA
2019
HALAMAN PERNYATAAN
NIM : 2018335002
Demikian pernyataan ini saya buat, semoga hasil resume ini dapat
bermanfaat. Apabila terdapat kesalahan, kami mohon maaf yang sebesar-
besarnya. Atas perhatian Ibu, kami ucapkan terima kasih.
Hadyan Putra
i
BAB I
A. PENGANTAR
B. PENGERTIAN AKUNTANSI
1
2
Dalam APB Statement No. 4 dijelaskan beberapa sifat dan elemen dasar
dari akuntansi (keuangan) sebagai berikut :
5
1. Accounting Entity
Kita tidak bisa mencatat atau menyajikan informasi akuntansi sekaligus
menyangkut suatu perusahaan dan pemiliknya. Informasi yang disusun
harus masing-masing terpisah antara satu entity dengan entity yang lain.
2. Going Concern
Konsep untuk melindungi publik agar publik jangan sampai terkecoh
dengan perusahaan yang memang sudah dapat dinilai akan bangkrut.
3. Measurement
Akuntansi adalah sebagai alat pengukuran sumber-sumber ekonomi
(Economic Resources) dan kewajiban (liability) beserta perubahannya
yang terjadi akibat operasi perusahaan.
4. Time Period
Laporan keuangan menyajikan informasi untuk suatu waktu tertentu,
tanggal tertentu, atau periode tertentu.
5. Monetery Unit
Pengukuran yang dipakai dalam akuntansi adalah dalam bentuk ukuran
moneter atau uang.
6. Accrual
Penentuan pendapatan dan biaya dari posisi harta dan kewajiban
ditetapkan tanpa melihat apakah transaksi kas telah dilakukan atau tidak.
7. Exchange Price
Nilai yang terdapat dalam laporan keuangan umumnya didasarkan pada
harga pertukaran yang diperoleh dari harga pasar sebagai pertemuan
bargaining antara pembeli dan penjual.
8. Approximation
Dalam akuntansi tidak dapat dihindarkan penafsiran-penafsiran baik nilai,
harga, umur, jumlah penyisihan piutang ragu, kerugian, dan sebagainya.
9. Judgement
Dalam menyusun laporan keuangan banyak diperlukan pertimbangan-
pertimbangan akuntan atau manajemen berdasarkan keahlian atau
pengalaman yang dimilikinya.
6
4. Measurement Basis
Dalam pengukuran yang dipergunakan dalam akuntansi, ada bermacam-
macam metode pengukuran seperti harga pokok, harga pasar, dan lain-
lain.
5. Verifiability
Setiap informasi dalam laporan keuangan harus dapat ditelusuri sampai
ke bukti-bukti dan didukung oleh bukti-bukti yang sah.
6. Conservatism
Perusahaan biasanya memiliki kejadian-kejadian yang belum pasti atau
yang belum terjadi. Dalam keadaan seperti ini laporan keuangan akan
menginformasikan dengan cara memilih angka yang kurang
menguntungkan bagi entitas.
7. Technical Terminology
Banyak istilah yang digunakan dalam laporan keuangan merupakan istilah
teknis akuntansi yang berlaku khusus untuk akuntansi.
E. SIKLUS AKUNTANSI
1. Transaksi/Bukti
Transaksi adalah setiap kejadian yang mengubah posisi keuangan
(kekayaan, utang, dan modal) dan hasil usaha perusahaan/lembaga.
Setiap transaksi harus mempunyai bukti (evidence). Bukti yang
mendukung laporan keuangan dapat digolongkan dalam berbagai
jenis. Bukti dapat dibagi menjadi sebagai berikut:
a. Corroborative evidence
Seluruh dokumen yang sah, termasuk dokumen seperti cek, faktur,
kontrak, hasil rapat, konfirmasi, pernyataan, hasil tanya jawab,
laporan pengamatan dan hasil inpeksi.
Buku besar sering disebut perkiraan, akun, item, pos dan lain-
lain. Buku ini adalah merupakan tempat menampung seluruh transaksi
yang telah diklasifikasikan melalui jurnal. Beberapa klasifikasi
perkiraan dapat diklasifikasikan sebagai berikut:
d. Lain-lain
Netral Account merupakan perkiraan yang tidak sampai disajikan
laporan keuangan dan hanya dipakai sewaktu proses akuntansi
sebagai perkiraan dalam proses penyusunan laporan keuangan.
Nominal Account adalah perkiraan yang terdapat dalam daftar laba
rugi seperti perkiraan penjualan dan biaya kantor. Sedangkan real
account adalah perkiraan yang terdapat di neraca seperti kas,
piutang, utang. Mixed account atau perkiraan campuran yang
terdapat dalam laba rugi dan juga terdapat di neraca misalnya
perkiraan persediaan.
11
b. Neraca Saldo
Neraca yang memuat semua perkiraan, tetapi yang dimasukkan
hanya saldo akhirnya saja.
f. Lajur Neraca
Semua neraca perkiraan dipindah ke neraca lajur ini.
1. Praktik Akuntansi
14
15
a. Littleton’s Antecedent
ini telah ada pada zaman Khalifah Umar Ibnu Khattab pada tahun 634 M
dengan Baitul maalnya. Istilah awal dalam pembukuan saat itu dikenal
dengan Jarridah atau berkembang menjadi istilah di dalam bahasa Inggris
Journal yang secara harfiah berarti berita. Di venice, istilah ini dikenal
dengan sebutan zornal (Martinelli, 1977 dalam Adnan, 1997)
c. Sistem Pembukuan
Menurut Yuji Ijiri (1996) dalam sistem single entry transaksi hanya
mencatat dalam satu pos atau satu kali yang tidak menimbulkan pengaruh
pada pos lain. Metode ini sama seperti pencatatan informasi biasa
sehingga tampak seperti laporan. Model ini menggambarkan informasi
perusahaan saja (wealth statement).
Beberapa keuntungan dari single entry bookkeeping adalah sebagai
berikut.
18
1. Zaman Kolonial
ZAMAN VOC
Pendidikan Akuntansi
Universitas satu pun tidak ada, sehingga tidak ada gelar sarjana
ekonomi, jika ingin menjadi sarjana mereka harus belajar ke negeri
Belanda atau negara lain.
4. Zaman Kemerdekaan
Sistem akuntansi yang berlaku awalnya di Indonesia adalah sistem
akuntansi Belanda yang lebih dikenal dengan sistem tata buku, dan
karena banyak perusahaan milik belanda yang ada di indonesia maka
pendidikan akuntansi juga diajarkan di pendidikan formal yang ada di
Indonesia.
Setelah kemerdekaan kebencian kepada belanda juga
memengaruhi eksistensi perusahaan belanda pada tahun 1950-an
prusahaan milik belanda dinasionalisasi dan modal asing pun mulai
masuk. Masuknya modal asing di Indonesia serentak dengan
masuknya bantuan luar negri khususnya dari amerika dan sekutunya
sehingga pemerintah Amerika juga memberikan bantuan berupa
sistem akuntansi di pemerintahan, dosen-dosen tamu yang mengajar
di berbagai universitas di Indonesia, dan memberikan beasiswa
kepada dosen Indonesia untuk belajar di Amerika.
Akuntansi semakin berkembang dengan ditulisnya disertasi oleh
Dr. S. Hadibroto dengan judul “Studi Perbandingan antara Akuntansi
23
SEJARAH IAI
SEJARAH SAK
8. Pendidikan Akuntansi
Sebelum dikeluarkan UU No. 34/1954 tentang gelar akuntan,
semua orang dapat menyatakan dirinya selaku akuntan dengan
memakai gelar akuntan.
26
Syafri, Sofyan, 2011. Teori Akuntansi, Edisi Revisi 2011. Jakarta : PT.
RAJAGRAFINDO PERSADA.
28