Anda di halaman 1dari 30

TUGAS

MERANGKUM MATERI TEORI AKUNTANSI

DOSEN :

MAULIDA HIRDIANTI BANDI, SE., MA., AK.

OLEH :

HADYAN PUTRA (NIM 2018335002)

EKA MAYASARI (NIM 2018335009)

HUMAROTUL SA’DIYAH (NIM 2018335010)

FEILIE (NIM 2018335003)

PROGRAM STUDI SARJANA AKUNTANSI

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS DR. SOETOMO

SURABAYA

2019
HALAMAN PERNYATAAN

Saya yang bertanda tangan di bawah ini :

Nama : Hadyan Putra

NIM : 2018335002

Menyatakan dengan sesungguhnya bahwa tugas resume teori akuntansi


ini merupakan hasil pekerjaan saya selaku ketua kelompok 6 dan teman-
teman mahasiswa kelompok 6 yaitu :

• Eka Mayasari (NIM 2018335009)


• Humarotul Sa’diyah (NIM 2018335010)
• Feilie (NIM 2018335003)

Demikian pernyataan ini saya buat, semoga hasil resume ini dapat
bermanfaat. Apabila terdapat kesalahan, kami mohon maaf yang sebesar-
besarnya. Atas perhatian Ibu, kami ucapkan terima kasih.

Surabaya, 20 Maret 2019

Hadyan Putra

i
BAB I

PENGANTAR TEORI AKUNTANSI & PROSES AKUNTANSI

A. PENGANTAR

Teori akuntansi yang dimaksud dalam buku ini adalah teori


akuntansi keuangan bukan teori akuntansi manajemen, atau lainnya. Teori
akuntansi akan dapat bermanfaat apabila rumusan teori itu dapat
dijadikan sebagai alat untuk meramalkan apa yang akan diharapkan
mungkin terjadi di masa yang akan datang.

Teori akuntansi adalah susunan konsep, definisi, dalil yang


menyajikan secara sistematis gambaran fenomena akuntansi yang
menjelaskan hubungan antara variable dengan variable lainnya dalam
struktur akuntansi dengan maksud dapat menjelaskan dan meramalkan
fenomena yang mungkin akan muncul.

Untuk mengetahui teori akuntansi maka kita juga harus menguasai


benar pengertian akuntansi. Oleh karena itu, dalam bab ini kita akan
mengulangi sekilas tentang pengertian akuntansi itu dan proses
melahirkan laporan keuangan sebagai output akhir dari suatu system
akuntansi.

B. PENGERTIAN AKUNTANSI

Akuntansi lahir dari lingkungan ekonomi kapitalis. Ilmu akuntansi ini


memberikan informasi tentang kekayaan itu dari mana sumbernya. Utang
atau modal (Neraca), berupa kenaikannya secara periodik (Laporan Laba
Rugi). Akuntansi ini adalah alat mengukur alat pertanggungjawaban
sekaligus system informasi. Yang diukur adalah aktivitas ekonomi yang
memiliki sifat-sifat yang sudah maju bukan aktivitas ekonomi yang masih
kuno misalnya masih menggunakan system barter. Cara pengukurannya
juga menggunakan unit moneter yang dianggap stabil dan menggunakan
historial cost.

1
2

Definisi lain dapat juga dipakai untuk memahami lebih dalam


pengertian akuntansi ini. Dalam buku A Statement of Basic Accounting
Theory (ASOBAT), akuntansi diartikan sebagai proses
mengidentifikasikan, mengukur, dan menyampaikan informasi ekonomi
sebagai bahan informasi dalam hal mempertimbangkan berbagai alternatif
dalam mengambil kesimpulan oleh para pemakainya.

Untuk menggambarkan berbagai sisi akuntansi, Belkaoui (1986)


dan penulis lain disebutkan beberapa image yang menggambarkan sifat-
sifat akuntansi sebagai berikut :

1. Akuntansi sebagai suatu ideologi


2. Akuntansi sebagai suatu bahasa
3. Akuntansi sebagai suatu catatan historis
4. Akuntansi sebagai suatu realitas ekonomi saat ini
5. Akuntansi sebagai suatu system informasi
6. Akuntansi sebagai suatu komoditas
7. Akuntansi dianggap sebagai pertanggungjawaban (accountability)
8. Akuntansi sebagai teknologi

Pengertian masing-masing image kita jelaskan di bawah ini :

1. Akuntansi sebagai Ideologi


Tidak banyak yang membahas bahwa akuntansi dianggap sebagai suatu
ideologi. Pihak yang menganggap akuntansi sebagai ideologi
menganggap bahwa akuntansi ini alat untuk melegitimasi keadaan dan
struktur social, ekonomi, dan politik. Malah Karl Marx menganggap bahwa
akuntansi merupakan bentuk kesadaran yang palsu dan merupakan alat
untuk memistikkan, bukan memberikan informasi yang benar tentang
hubungan social yang yang membentuk lembaga produksi yang
menggambarkan hubungan antara penguasaan alat produksi dan faktor
produksi itu sendiri.
3

2. Akuntansi sebagai Bahasa


Akuntansi adalah bahasa perusahaan yang dapat berbicara
(berkomunikasi) sendiri tentang suatu perusahaan / organisasi yang
dilaporkannya. Sebagaimana halnya bahasa, akuntansi memiliki ciri-ciri
yang sama dengan bahasa. Akuntansi memiliki hal-hal berikut ini :
a. Simbol atau sifat lexical
Akuntansi memiliki symbol-simbol, istilah, kata-kata yang kadang
hanya dimengerti oleh mereka yang mengetahui akuntansi, seperti
istilah Neraca, Laba Rugi, Perkiraan, Debet-Kredit, Jurnal, Buku
Besar, dan lain-lain.
b. Tata aturan atau Grammatical Rules
Seperti aturan tentang penempatan pos berdasarkan urutan
likuiditas, aturan pengakuan pendapatan, pengakuan biaya, proses
pemindahbukuan, akrual, dan lain-lain.

3. Akuntansi sebagai Catatan Historis


Transaksi yang lalu itu dicatat, dibukukan, dan dilaporkan melalui laporan
keungan. Data dan laporan historis inilah yang dijadikan dasar untuk
dianalisis dan dengan menggunakan transaksi tertentu dapat dijadikan
alat prediksi keuangan untuk memahami kemungkinan-kemungkinan yang
akan timbul di masa yang akan datang.

4. Akuntansi sebagai Realitas Ekonomi saat Ini


Bagi pendukung pendapat ini, akuntansi dianggap dapat memberikan
gambaran atas realita ekonomi perusahaan pada saat ini. Sehingga
laporan akuntansi dianggap menggambarkan situasi ekonomi perusahaan
pada saat sekarang sehingga mestinya system akuntansi harus
menggunakan harga saat ini atau current value.
4

5. Akuntansi sebagai Sistem Informasi


Akuntansi memiliki siklus yang disebut Accounting Cycle, yang
memproses bukti transaksi menjadi bentuk-bentuk informasi yang kita
kenal dengan laporan keuangan yang dapat dipergunakan masyarakat
untuk proses pengambilan keputusan.

6. Akuntansi sebagai Komoditas


Saat ini akuntansi sebagai komoditas mendapat ujian. Dengan
perkembangan ilmu komputer, teknologi komunikasi dan keuangan
peranannya banyak yang sudah diambil alih oleh perangkat teknologi
seperti misalnya komputer yang telah membantu dalam proses
pembuatan transaksi menjadi laporan keuangan.

7. Akuntansi sebagai Sistem Pertanggungjawaban

Akuntansi juga dapat dijadikan sebagai media untuk


mempertanggungjawabkan pengelolaan suatu perusahaan atau lembaga
kepada principal (majikan).

8. Akuntansi sebagai Teknologi


Akuntansi adalah teknologi perangkat lunak. Wujud yang lebih konkret
dari akuntansi sebagai perangkat lunak adalah bahwa akuntansi
merupakan disiplin rekayasa informasi dan pengendalian (kontrol)
keuangan.

C. SIFAT DASAR AKUNTANSI

Dalam APB Statement No. 4 dijelaskan beberapa sifat dan elemen dasar
dari akuntansi (keuangan) sebagai berikut :
5

1. Accounting Entity
Kita tidak bisa mencatat atau menyajikan informasi akuntansi sekaligus
menyangkut suatu perusahaan dan pemiliknya. Informasi yang disusun
harus masing-masing terpisah antara satu entity dengan entity yang lain.
2. Going Concern
Konsep untuk melindungi publik agar publik jangan sampai terkecoh
dengan perusahaan yang memang sudah dapat dinilai akan bangkrut.
3. Measurement
Akuntansi adalah sebagai alat pengukuran sumber-sumber ekonomi
(Economic Resources) dan kewajiban (liability) beserta perubahannya
yang terjadi akibat operasi perusahaan.
4. Time Period
Laporan keuangan menyajikan informasi untuk suatu waktu tertentu,
tanggal tertentu, atau periode tertentu.
5. Monetery Unit
Pengukuran yang dipakai dalam akuntansi adalah dalam bentuk ukuran
moneter atau uang.
6. Accrual
Penentuan pendapatan dan biaya dari posisi harta dan kewajiban
ditetapkan tanpa melihat apakah transaksi kas telah dilakukan atau tidak.
7. Exchange Price
Nilai yang terdapat dalam laporan keuangan umumnya didasarkan pada
harga pertukaran yang diperoleh dari harga pasar sebagai pertemuan
bargaining antara pembeli dan penjual.
8. Approximation
Dalam akuntansi tidak dapat dihindarkan penafsiran-penafsiran baik nilai,
harga, umur, jumlah penyisihan piutang ragu, kerugian, dan sebagainya.
9. Judgement
Dalam menyusun laporan keuangan banyak diperlukan pertimbangan-
pertimbangan akuntan atau manajemen berdasarkan keahlian atau
pengalaman yang dimilikinya.
6

10. General Purpose


Informasi yang disajikan dalam keuangan yang dihasilkan Akuntansi
Keuangan ditujukan buat pemakai secara umum, bukan pemakaian
khusus.
11. Interrelated Statement
Neraca, Laba Rugi, dan Laporan Arus Kas mempunyai hubungan yang
sangat erat dan berkaitan satu sama lain.
12. Substance Over Form
Karena akuntansi ingin memberikan informasi yang dipercaya bagi
pengambil keputusan, akuntansi lebih menekankan penggunaan informasi
yang berasal dari kenyataan ekonomis suatu kejadian dari pada bukti
legalnya.
13. Materiality
Laporan keuangan hanya memuat informasi yang dianggap penting dan
dalam setiap pertimbangan yang dilakukannya tetap melihat signifikannya.

Di samping sifat-sifat tersebut sebenarnya para penulis lain


mengemukakan sifat-sifat lain yang terkandung dalam akuntansi
keuangan seperti :
1. Laporan Historis
Laporan keuangan pada hakikatnya mencatat informasi yang sudah
terjadi.
2. Classification
Informasi melalui laporan keuangan diklasifikasikan sesuai dengan sifat
dasar akuntansi yang dapat memudahkan para pemakainya misalnya
klasifikasi biaya produksi, biaya operasi, dan lain-lain.
3. Summarization
Transaksi dan kejadian-kejadian yang sama dalam perusahaan
dikelompokkan dan diikhtisarkan menurut metode tertentu sesuai dengan
pola yang sudah mapan dalam akuntansi sehingga lebih mudah dipahami
dan dianalisis.
7

4. Measurement Basis
Dalam pengukuran yang dipergunakan dalam akuntansi, ada bermacam-
macam metode pengukuran seperti harga pokok, harga pasar, dan lain-
lain.
5. Verifiability
Setiap informasi dalam laporan keuangan harus dapat ditelusuri sampai
ke bukti-bukti dan didukung oleh bukti-bukti yang sah.
6. Conservatism
Perusahaan biasanya memiliki kejadian-kejadian yang belum pasti atau
yang belum terjadi. Dalam keadaan seperti ini laporan keuangan akan
menginformasikan dengan cara memilih angka yang kurang
menguntungkan bagi entitas.
7. Technical Terminology
Banyak istilah yang digunakan dalam laporan keuangan merupakan istilah
teknis akuntansi yang berlaku khusus untuk akuntansi.

D. AKUNTANSI : KAPITALISME, KAMERA, NETRAL ATAU BIAS

Pada hakikatnya akuntansi itu adalah mengukur dan melaporkan


informasi tentang harta atau kekayaan. Dalam ideologi kapitalisme harta
merupakan bukti kemakmuran sehingga pemupukan harta merupakan
sasaran dan tujuan hidup. Di bidang sosial juga demikian bahkan dalam
bidang keagamaan kapitalis mencoba memengaruhi ulama dalam
pemahaman konsep keagamaan untuk menjamin pemahaman agama
tidak merusak penguasaannya pada kekayaan tadi.
8

E. SIKLUS AKUNTANSI

Akuntansi dalam proses pengolahan datanya menggunakan arus, siklus


atau proses akuntansi yang dimulai dari transaksi sampai pada tahap
pelaporan. Berikut gambaran siklus akuntansi:

1. Transaksi/Bukti
Transaksi adalah setiap kejadian yang mengubah posisi keuangan
(kekayaan, utang, dan modal) dan hasil usaha perusahaan/lembaga.
Setiap transaksi harus mempunyai bukti (evidence). Bukti yang
mendukung laporan keuangan dapat digolongkan dalam berbagai
jenis. Bukti dapat dibagi menjadi sebagai berikut:

a. Corroborative evidence
Seluruh dokumen yang sah, termasuk dokumen seperti cek, faktur,
kontrak, hasil rapat, konfirmasi, pernyataan, hasil tanya jawab,
laporan pengamatan dan hasil inpeksi.

b. Underlying Accounting Data


Seluruh catatan dalam bentuk buku-buku, jurnal, neraca lajur,
laporan keuangan dan lain-lain yang dijadikan sebagai tempat
mencatat transaksi sampai penyajian laporan keuangan.
9

2. Buku Harian Jurnal


Dalam sistem akuntansi Amerika, pencatatan transaksi itu
dilakukan ke buku yang disebut jurnal dan buku jurnal ini sekaligus
telah dilakukan penggolongan. Dalam penggunaan jurnal perusahaan
dapat menempuh dua cara berikut:

a. Perusahaan hanya memiliki satu jenis jurnal/ general jurnal. Dalam


sistem ini semua transaksi dimasukkan ke satu buku jurnal ini saja.
b. Perusahaan menggunakan 2 jenis jurnal yaitu jurnal khusus dan
jurnal umum (serba-serbi).
Jurnal khusus biasanya untuk:
• Mencatat transaksi penjualan kredit saja atau (Sales Journal)
• Mencatat transaksi pembelian kredit saja atau (Purchases
Journal)
• Mencatat transaksi penerimaan kas atau (Cash Receipts
Journal)
• Mencatat transaksi pengeluaran kas atau (Cash Disbursment
journal)
• Apabila diluar jurnal khusus ada lagi, dapat dibuat jurnal umum.

3. Buku Besar (ledger)

Buku besar sering disebut perkiraan, akun, item, pos dan lain-
lain. Buku ini adalah merupakan tempat menampung seluruh transaksi
yang telah diklasifikasikan melalui jurnal. Beberapa klasifikasi
perkiraan dapat diklasifikasikan sebagai berikut:

a. Klasifikasi menurut laporan keuangan


• Perkiraan aktiva, yaitu semua perkiraan yang mencatat
aktiva (Asset Accounts)
• Perkiraan utang/ kewajiban (Liability Accounts)
10

• Perkiraan modal (Capital Accounts)


• Perkiraan biaya (Expense Accounts)
• Perkiraan penghasilan (Revenue Accounts)

b. Klasifikasi menurut perlakuan jurnal


Perkiraan aktiva dan perkiraan biaya dapat dikelompokkan dalam
satu golongan apabila ditinjau dari segi perlakuan jurnal. Apabila
perkiraan ini bertambah, dibukukan disebelah debet dan sebaliknya
apabila berkurang dibukukan sebelah kredit. Perkiraan utang,
modal dan penghasilan diperlakukan sebaliknya. Jadi apabila
perkiraan ketiga jenis ini bertambah harus dibukukan disebela
kredit dan sebaliknya, apabila berkurang harus dibukukan
disebelah debet.

c. Dari segi pemecahaannya perkiraan dibagi dua, yaitu:


• Perkiraan kontrol (Controlling/General Ledger Account) adalah
perkiraan induk yang dapat dibagi/dipecah ke beberapa
perkiraan pembantu.
• Perkiraan pembantu (Subsidiary Account)

d. Lain-lain
Netral Account merupakan perkiraan yang tidak sampai disajikan
laporan keuangan dan hanya dipakai sewaktu proses akuntansi
sebagai perkiraan dalam proses penyusunan laporan keuangan.
Nominal Account adalah perkiraan yang terdapat dalam daftar laba
rugi seperti perkiraan penjualan dan biaya kantor. Sedangkan real
account adalah perkiraan yang terdapat di neraca seperti kas,
piutang, utang. Mixed account atau perkiraan campuran yang
terdapat dalam laba rugi dan juga terdapat di neraca misalnya
perkiraan persediaan.
11

4. Neraca Lajur (Worksheet)


Untuk menyusun laporan keuangan biasanya untuk memudahkan
laporan keuangan dipakai neraca lajur. Neraca lajur mempunyai
beberapa lajur yang masing-masing dapat dipakai, yaitu ada 8 lajur,
10 lajur atau 12 lajur yang masing-masing berisi 2 lajur:

a. Neraca Percobaan (Trial Balance)


Neraca percobaan yaitu neraca yang menggabungkan seluruh
perkiraan dengan memasukkan jumlah debet, kredit setiap buku
besar. Disebut neraca percobaan karena disini merupakan tempat
pertama untuk mencoba apakah proses pemindahbukuan ini benar
atau salah. Apabila jumlah debet tidak sama dengan kredit sudah
pasti ada salah. Sebaliknya kalau penjumlahan debet dan kredit
sama, hal ini merupakan petunjuk bahwa proses penempatan dan
pemindahbukuan sudah benar walaupun belum mutlak benar.

b. Neraca Saldo
Neraca yang memuat semua perkiraan, tetapi yang dimasukkan
hanya saldo akhirnya saja.

c. Jurnal Penyesuaian (Adjustment)


Disini dimuat semua jurnal yang digunakan untuk
menyesuaikan/meng-uptodate-kan posisi masing-masing
perkiraan sehingga sesuai dengan posisinya pada tanggal laporan.

d. Lajur laba rugi


Semua perkiraan yang memengaruhi perhitungan laba rugi
perusahan ditempatkan dilajur ini.

e. Lajur laba ditahan


12

Semua perkiraan dan angka yang memengaruhi laba ditahan


dibuat dilajur ini. Laba ditahan ini juga dapat dipindah langsung ke
neraca.

f. Lajur Neraca
Semua neraca perkiraan dipindah ke neraca lajur ini.

Berdasarkan neraca lajur diatas, kita dapat dengan mudah


menyusun laporan keuangan. Pembuatan neraca lajur ini tidak mutlak.
Kemajuan komputer sebagai pengolah data memungkinkan kita tidak
perlu lagi menggunakan neraca lajur ini dan bahkan jurnal ataupun
buku besar.
5. Laporan Keuangan

Laporan keuangan utama ada tiga, yaitu:


a. Daftar neraca yang menggambarkan posisi keuangan perusahaan
pada satu tanggal tertentu.
b. Perhitugan laba rugi yang menggambarkan jumlah hasil, biaya, dan
laba/rugi perusahaa pada periode tertentu.
c. Laporan arus kas. Disini dimuat sumber dan penggunaan kas
perusahaan selama satu periode. Ikhtisar arus kas masuk dan arus
kas keluar dibagi menjadi:
• Kegiatan operasi, yaitu kas yang berasal dari transaksi
operasional yang memperangaruhi laba rugi, aktiva, dan utang
lancar.
• Kegiatan investasi, yaitu kas yang berasal dari kegiatan
investasi seperti penambahan aktiva tetap atau penjualannya.
• Kegiatan keuangan, kas yang berasal dari penerimaan dana
dari utang, modal jangka panjang, pembayaran dividen dsb.
13

Informasi akuntansi yang disajikan melalui laporan keuangan


merupakan media bagi investor di pasar modal untuk memberikan
keputusan ekonomis tentang pilihan investasi yang akan dilakukannya
dipasar modal. Bagi bankir atau lembaga keuangan atau investasi
lainnya laporan keuangan inilah yang menjadi dasar untuk dianalisis
dan melihat potensi perusahaan untuk mendapatkan laba dikemudian
hari jika dananya di investasikan disana.
BAB II

SEJARAH PERKEMBANGAN AKUNTANSI

1. Praktik Akuntansi

Para ahli sepakat bahwa apabila fungsi akuntansi yang berhubungan


dengan bisnis sudah dimulai lama, sejak adanya kejadian transaksi
bisnis, bahkan sejak adanya kehidupan sosial ekonomi manusia. Pada
tahun 3200 sebelum masehi telah dikenal dua macam tehnik akuntansi
secara simultan yaitu:
a. Koin dengan bentuk tertentu disimpan dan ditandai kemudian
dimasukkan dalam amplop
b. Token disimpan dalam bentuk yang lebih besar dengan berbagai
variasi yang lebih kompleks.

Pemisahan ini menunjukkan perbedaan transaksi yaitu cash (utang,


piutang, dan lain- lain) dengan noncash (Persediaan, Peralatan, Tanah,
dan lain-lain).

2. Sejarah Metode Pencatatan Double Entry

Pencatatan transaksi tidak hanya mencatat pengaruhnya paa satu


perkiraan, tetapi juga dilakukan pencatatan pada perkiraan lain. Menurut
Ijiri (1996), pacioli menjelaskan pencatatan transaksi perdagangan di
Italia, dalam bab yang berjudul De Computis er Scripturis dengan double
entry bookeeping system. Persamaan akuntansi double entry
bookkeepingn adalah sebagai berikut :

Harta = Utang + Modal

14
15

Mulanya akuntansi adalah catatan catatan yang disimpan sebagai


bagian dari sistem feodal pada abad pertengahan. Tuan-tuan tanah
biasanya mengumpulkan pajak dari penduduk dan dana ini dipergunakan
untuk kegiatan-kegiatan negerinya dan untuk kepentingan pribadi.

a. Littleton’s Antecedent

Menurut Littleton, agar double entry muncul ke permukaan maka


persyaratan tertentu harus dipenuhi. Persyaratan itu adalah “materi” dan
“bahasa”. Untuk kelompok materi, dimasukkannya kekayaan pribadi,
modal, perdagangan, dan kredit. Untuk kelompok bahasa, dimasukkannya
tulisan, uang dan perhitungan. Menurut pendapat Littleton, persyaratan ini
belum dapat dikenal sebelum Pacioli dan kalaupun ada belum memiliki
intensitas sempurna pada masa peradaban kuno, namun setelah hal ini
dikenal, inillah yang menyebabkan munculnya double entry bookkeeping.
Dia mengakui bahwa munculnya double entry accounting di Italia pada
abad ke 13 disebabkan kondisi tersebut benar-benar ada (Vetnon Kam,
1990) dan Khir (Harahap, 1992).

Versi yang lain pun, seperti Peragallo, menyebutkan bahwa orang


yang pertama menulis tata buku berpasangan adalah Benedetto Cotrugli,
dengan bukunya yang berjudul Della Mercatua e del Mercante Perfetto
yang selesai ditulis pada tahun 1458 dan diterbitkan pada tahun 1573.
Sebenarnya bahan-bahan mengenai sistem pembukuan ini telah
ditemukan di Florence pada tahun 1211, 283 tahun sebelum terbitnya
buku Pacioli. Sejak tahun itu berkembanglah sistem pembukuan di Italia.

Orang yang menulis pertama tentang double entry adalah


Benedetto Cotrugli pada tahun 1458, 36 tahun sebelum terbitnya buku
Pacioli. Dalam buku Benedetto Cotrugli yang terbit tahun 1573 atau 89
tahun setelah buku Pacioli terbit. Disebutkan bahwa terdapat dua faktor
yang memengerti pencatatan pada era perkembangan perdagangan pada
abad ke-9, yaitu sebagai berikut.
16

1. Bahan atau Material (sesuatu yang dibutuhkan untuk bekerja)


yang terdiri dari :
a. Kekayaan pribadi
b. Modal
c. Berdagangan
d. Kredit
2. Bahasaaa atau Language (media yang menjelaskan tentang
bahan) yang terdiri dari :
a. Tulisan, yang berarti pencatatan
b. Uang, sebagai media pertukaran yang dominan
c. Arithmatic, yaitu perhitungan atau akuntansi

b. Beberapa Temuan Double Entry Pre Pacioli

Temuaan mengenai pencatatan dengan sistem buku berpasangan


yang merupakan bangunan dasar akuntansi modern tidak terlepas dari
berkembangnya ilmu aritmatika, yaitu yang dikembangkan dari persamaan
aljabar (sebuah ilmu hasil ijtihad pemikir Muslim ternama, yaitu Al-Jabr),
aritmatika dan temuan angka nol oleh Al-Khawarizmi (logaritma) pada
abad ke-9 M. Ia menulis tentang Al-Jabr Wa’l Mughabala atau yang lebih
dikenal dengan aljabar atau algebra, yang telah menjadi dasar kesamaan
akuntansi. Dari sisi budaya, bangsa arab waktu itu pun sudah memiliki
administrasi yang cukup maju praktik pembukuan telah menggunakan
buku besar umum, jurnal umum, buku kas, laporan periodik, dan
penutupan.

Sejarah membuktikan beberapa sistem pencatatan perdgangan


sebenarnya telah berkembang di Madinah Al Munawarah pada tahun 622
M atau bertepatan dengan tahun 1 Hijriyah (Adnan, 1997). Petugas yang
melakukan pencatatan dan pemeriksaan serta menjaga pencatatan
disebut Diwan (yang mengalami morfologi bahasa menjadi Dewan) Diwan
17

ini telah ada pada zaman Khalifah Umar Ibnu Khattab pada tahun 634 M
dengan Baitul maalnya. Istilah awal dalam pembukuan saat itu dikenal
dengan Jarridah atau berkembang menjadi istilah di dalam bahasa Inggris
Journal yang secara harfiah berarti berita. Di venice, istilah ini dikenal
dengan sebutan zornal (Martinelli, 1977 dalam Adnan, 1997)

c. Sistem Pembukuan

Glautier (1973) membagi perkembangan sejarah akuntansi dalam


lima tahap, yaitu sebagai berikut.
1. Periode prakapitalis
2. Kapitalis Nascent, sejalan dengan penemuan double entry
bookking system yang berlangsung sekitar abad ke-11 Masehi
3. Kapitalis Merkantilis yang ditandai dengan perkembangan
ekonomi di Eropa dan wilayah Timur
4. Revolusi Industri
5. Perkembangan yang demikian cepat di bidang akuntansi secara
terus-menerus.

Perkembangan akuntansi seperti yang dianalisis oleh Belkoui


dipengaruhi perkembangan sistem, kultur, dan konstruksi sosial
masyarakat. Merujuk pada perubahan sistem global dunia dari Alvin
Toffler, Belkaoui, mengklasifikasikan perkembangan sistem pembukuan
menjadi tiga.

Menurut Yuji Ijiri (1996) dalam sistem single entry transaksi hanya
mencatat dalam satu pos atau satu kali yang tidak menimbulkan pengaruh
pada pos lain. Metode ini sama seperti pencatatan informasi biasa
sehingga tampak seperti laporan. Model ini menggambarkan informasi
perusahaan saja (wealth statement).
Beberapa keuntungan dari single entry bookkeeping adalah sebagai
berikut.
18

1. Pencatatan transaksi dan penyimpanan cukup sederhana dan tidak


memerlukan keahlian khusus.
2. Biaya untuk menggunakan sistem ini cukup minimal
3. Untuk menyusun laporan keuangan keuangan yang hanya untuk
keperluan perpajakan atau kredit yang sederhana.
Sementara itu kelemahan single entry bookkeeping adalah:
1. Terdapat kesulitan di dalam melakukan pengecekan validitas dan
akurasi dalam pencatatan dan pembukuan dalam neraca percobaan.
2. Adanya kemungkinan data dan informasi yang hilang sewaktu
menyusun laporan keuangan.
3. Dibutuhkan upaya yang rumit dalam melakukan analisis transaksi
dalam menyusun laporan keuangan.
4. Tidak dapat memberikan sistem yang baik untuk peningkatan
pengawasan intern perusahaan.

C. Perkembangan Ilmu Akuntansi

Akuntansi sejak saat itu terus berkembang sejalan dengan


perkembangan ekonomi dan semakin timbulnya pemisahan antara pemilik
perusahaan dengan manajemen. Timbulnya Revolusi Industri pada tahun
1776 juga menimbulkan efek positif terhadap perkembangan akuntansi.

Pada tahun 1845 undang-undang yang pertama di Inggris


dikeluarkan untuk mengatur tentang organisasi dan status perusahaan.
Dalam undang-undang itu diatur tentang kemungkinan perusahaan
meminjam uang, mengeluarkan saham, membayar uang, dan dapat
bertindak sebagaimana halnya perorangan.

Perusahaan dapat dibentuk oleh kumpulan beberapa orang yang


bekerja bersama-sama dalam satu badan. Keadaan inilah yang
menimbulkan perlunya laporan, baik sebagai informasi maupun sebagai
pertanggungjawaban. Perkembangan ekonomi di Inggris ini juga menular
ke USA termasuk juga mengenai bentuk perusahaannya.
19

Beberapa masalah yang menimbulkan diperlukannya akuntansi


adalah perkembangan ilmu yang berjalan sedemikian cepat, kegiatan
ekonomi pun berkembang demikian cepat dan menimbulkan berbagi
tekhnik dan penerapan sistem akuntansi diantara perusahan-perusahaan
sehingga masalah perbandingan dan kebenaran ( Kewajaran ) laporan
keuangan menjadi permasalahan. Keadaan ini menimbulkan prasangka
negatif bahwa manajemen dapat menyusun laporan keuangan sesuai
dengan kehendak dan kepentingannya. Sehingga dia dapat memanipulasi
laporan keuangan dan akibatnya dan laporan keuangan dianggap kurang
bernilai dan sampai puncaknya tahun 1930 pada masa depresi berat di
USA. Akhirnya USA Membentuk SEC ( Securiy Exchange Commission )
Sebagai salah satu lembaga yang banyak mendorong tercapainya suatu
prinsip akuntansi yang baku. Dari lembaga ini dan dari lembaga lainnya
munculah konsep, teori, dan perumusan-perumusan yang sistematis
tentang teori akuntansi.

Belum banyak kajian yang membahas perkembangan ini, namun


seorang penulis Leo Herbert dalam artikelnya di The GAO Review (Fall
1972,p 31) dengan judul Growth Of Accountability Knowledge 1775-1975
menjelaskan perkembangan akuntansi sebagai berikutnya .

D. Sejarah Akuntansi di Indonesia

Sukoharsono (1997) menilai akuntansi masuk Indonesia melalui


pedagang arab yang melakukan transaksi bisnis di kepulauan Nusantara

Periode erkembangan akuntansi dibagi menjadi zaman kolonial dan


zaman kemerdekaan.

1. Zaman Kolonial

ZAMAN VOC

Sebelum bangsa eropa masuk ke indonesia trasaksi dagang


dilakukan dengan cara barter, cara ini tidak memerlukan pencatatan.
20

Pada abad ke 16 Belanda membentuk perserikatan Maskapai Belanda


yang dikenal dengan nama Vereenigde Oost Indische Compagnie
(VOC), yang didirikan pada tahun 1602.

Ans Saribanon Sapiie (1980), mengemukakan bahwa mennurut


stible dan stroomberg, bukti autentik mengenai catatan pembukuan di
Indonesia paling tidak sudah ada menjelang pertengahan abad ke 17,
ditunjukkan dengan adanya Instruksi gubernurjenderal VOC pada
tahun 1642 yang mengharuskan dilakukan pengurusan pembukuan
atas penerimaan uang, pinjaman-pinjaman, dan jumlah uang yang
diperlukan untuk pengeluaran .

2. Zaman Penjajahan Belanda


Zaman penjajahan Belanda dimulai tahun 1800-1942. Pencatatan
hanya ditekankan pada mekanisme debet dan kredit yang dijumpai
pada pembukuan Amphioen Socyteit di Batavia.

Pada Abad ke 19 banyak perusahaan Belanda didirikan atau


masuk ke Indonesia dengan membuka cabang atau perwakilan, yang
antara lain sebagai berikut :
a. Deli Maatschaappij (perkebunan)
b. Biliton Maatschaappij (timah)
c. Bataafche Petroleum Maatschaappij (minyak)
d. Koninklijke Paketvaart Maatschaappij (pelayaran nusantara)
e. Rotterdamsch Lloyd (maskapai atau agen pelayaran
internasional)
f. Koninklijke Nederlands indische Luhtvaart Maatschaappij
(penerbangan nusantara)
g. Stoomvart Maatschaappij Nederlands
h. Firma Ruys of de Oost
i. Nederlands Handel’s Bank
j. Algemene Handel’s Bank
21

Catatan pembukuannya merupakan modifikasi sistem Venesia-


italia, dan idak dijumpai adanya kerangka pemikiran konseptual untuk
mengembangkan sistem pencatatan tersebut karena kondisinya
sangat menekankan pada praktik dagang untuk kepentingan usaha
Belanda.

Hadibroto (1992) mengikhtisarkan sistem pembukuan asal etnis


sebagai berikut :

a. Sistem pembukuan cina, terdiri dari 5 kelompok, yaitu :


- Sistem Hokkian (amoy)
- Sistem Kanton
- Sistem Hokka
- Sistem Tio Tjoe atau sistem Swatow
- Sistem gaya baru (New system)
b. Sistem pembukuan india atau sistem bombay
c. Sistem pembukuan arab atau hadramaut

Pendidikan Akuntansi

Soemardjo (1982) mengemukakan bahwa dunia pendidikan tinggi


yang ada hanya sebatas pendidikan hukum, kedokteran dan teknik.
Perguruan tinggi yang ada pada waktu itu adalah :

1. Recht Hogeschool, yaitu perguruan tinggi kehakiman dengan lama


pendidikannya 4-5 tahun.
2. Gemeeskundinge Hogeschool , pendidikan tinggi kedokteran,
dengan lama pendidikan 7 tahun.
3. Technische Hogeschool, yaitu prguruan tinggi teknik, menghasilkan
insinyur, dengan lama pendidikannya 4-5 tahun
22

Universitas satu pun tidak ada, sehingga tidak ada gelar sarjana
ekonomi, jika ingin menjadi sarjana mereka harus belajar ke negeri
Belanda atau negara lain.

3. Zaman Penjajahan Jepang


Penjajahan jepang tahun 1942-1945 banyak orang belanda yang
ditangkap dan dimasukkan ke dalam sel-sel oleh tentara jepang.
Untuk mengatasi hal itu diadakan pelatihan bagai pegawai dan kursus
pembukuan pola Belanda dengan tenaga pengajarnya antara lain J.E
de I’duse, Dr. Abutari , J.D Masie.
Kondisi pembukuan pada masa pendudukan jepang tidak
mengalami perubahan yang berarti, tetap menggunakan pola
Belanda.

4. Zaman Kemerdekaan
Sistem akuntansi yang berlaku awalnya di Indonesia adalah sistem
akuntansi Belanda yang lebih dikenal dengan sistem tata buku, dan
karena banyak perusahaan milik belanda yang ada di indonesia maka
pendidikan akuntansi juga diajarkan di pendidikan formal yang ada di
Indonesia.
Setelah kemerdekaan kebencian kepada belanda juga
memengaruhi eksistensi perusahaan belanda pada tahun 1950-an
prusahaan milik belanda dinasionalisasi dan modal asing pun mulai
masuk. Masuknya modal asing di Indonesia serentak dengan
masuknya bantuan luar negri khususnya dari amerika dan sekutunya
sehingga pemerintah Amerika juga memberikan bantuan berupa
sistem akuntansi di pemerintahan, dosen-dosen tamu yang mengajar
di berbagai universitas di Indonesia, dan memberikan beasiswa
kepada dosen Indonesia untuk belajar di Amerika.
Akuntansi semakin berkembang dengan ditulisnya disertasi oleh
Dr. S. Hadibroto dengan judul “Studi Perbandingan antara Akuntansi
23

Amerika dan Belanda yang Pengaruhnya terhadap Profesi di


Indonesia.”
Pada tahun 1980 pemerintah indonesia atas bantuan pinjaman dari
World Bank melakukan upaya harmonisasi sistem akuntansi sehingga
diupayakan untuk menghapus dualisme. Upaya yang dilakukan antara
lain mndirikan pusat pengembangan akuntansi (PPA) di empat
universitas UI,UGM,UNPAD, dan USU. Sistem akuntansi Amerikalah
yang diajarkan sehingga berakhirlah duaisme sistem akuntansi dan
pendidikan akuntansi di Indonesia.

5. Pengaruh Pola Belanda


Profesi akuntansi Belanda memfokuskan pada teori nilai ganti,
belum ada usaha konkret untuk merumuskan standar akuntansi yang
berlaku umum, sebagaimana dilakukan profesi akuntan Amerika.
Kebutuhan prinsip atau standar akuntansi sebagai edoman dalam
praktik pembukuan, didasarkan pada ukuran etika umum yang harus
dipegang teguh oleh para saudagar yaitu adat kebiasaan dagang yang
baik.
Dalam masa Belanda untuk memperoleh gelar akuntan harus
melalui sistem panjang dengan lama pendidikan 66 tahun, yaitu 4 tahun
untuk studi ekonomi perusahaan, dan 2 tahun studi akuntansi, dengan
buku teks karangan penulis Belanda yang telah diterjemahkan oleh R.
Soemita Adikoesoemah antara lain Dr. A.J.A Prange: Administrasi
Perusahaan Modern (APM), Teori Ilmu Biaya dan Neraca oleh Prof. Dr.
Mey Jr.
Pengajaran tata buku terus berlangsung sampai dengan dasawarsa
1970-an, ditandai dengan terbitnya Tata Buku dalam Masa
Pembangunan, dan Hitung Dagang karangan Z.A Moechtar.
24

6. Pengaruh Pola Amerika


Pada tahun 1905 dngan ditetapkannya kenijaksanaan pintu terbuka
(open dor policy), beberapa perusahaan asing selain Belanda mulai
masuk dan beroperasi di Indonesia.
Diutusnya hubungan diplomasi antara Indonesia dan Belanda
menyebabkan dampak pada pendidikan yaitu:
- para pengajar Belanda dikembalikan ke negerinya
- publikasi dan literatur-literatur terhenti pengirimannya
- para pelajar yang memperoleh beasiswa dari pemerintah atau
yayasan diberi kesematan studi di Amerika atau negara lain
selain Belanda

7. Sejarah IAI dan Standar Akuntansi Indonesia

SEJARAH IAI

Basuki Siddharta, Hendra Darmawan, Tan Tong Djoe, Go Tie Siem


dan Prof. Soemardjo mendirikan perkumpulan akuntan untuk bangsa
indonesia pada hari Kamis, 17 Oktober 1957 di aula Universitas
Indonesia. Perkumpulan yang akhirnya diberi nama Ikatan Akuntan
Indonesia (IAI) pada 23 Desember 1957 dengan Prof. Dr. Soemardjo
Tjitrosidojo sebagai ketua.

Tujuan didirikan IAI adalah :

- Membimbing perkembangan akuntansi serta mempertinggi


mutu pendidikan akuntan.
- Mempertinggi mutu pekerjaan akuntan
-

SEJARAH SAK

Terjadi perubahan dari harmonisasi ke adaptasi kemudian menjadi


adopsi dalam rangka konvergensi dengan International Financial
25

Reporting Standards (IFRS). Standar akuntansi keuangan terus di revisi


secara berkesinambungan dan sudah dilakukan 6 kali revisi.

Buku standar akuntansi keuangan per 1 september 2007 dalamnya


sudah bertambah dibandingkan revisi sebelumnya yaitu tambahan
KDPPLK Syariah, 6 PSAK baru, 5 PSAK revisi, secara garis besar
sekarang terdapat 2 KDPPLK, 62 PSAK, 7 ISAK.

IAI berhasil menyusun dan menerbitkan Prinsip Akuntansi


Indonesia (PAI) pada tahun 1973, dengan maksud antara lain :

- Menghimpun prinsip-prinsip yang lazim berlaku di Indonesia dan


sebagai prasarana bagi terbentuknya pasar uang dan modal di
Indonesia
- Laporan keuangan dari perusahaan yang go public harus
disusun atas dasar prinsip-prinsip akuntansi tersebut.

PAI 1973 ini setelah berjalan selama satu dasawarsa kemudian


disempurnakan lagi dengan Prinsip Akuntansi Indonesia 1984, perumusan
prinsip, prosedur, metode dan teknik-teknik ini dibatasi pada hal-hal yang
berhubungan dengan akuntansi keuangan yang diungkapkan secara garis
besar atau bersifat umum, tidak mencakup praktik akuntansi untuk industri
tertentu.

Setelah berlangsung selama 10 tahun PAI 1984 diganti dengan


Standar Akuntansi 1994 mengadopsi pernyataan resmi (pronouncements)
International Accounting Standards Committe (IASC). Sekarang ini
standar akuntansi yang dikeluarkan IAI disebut Pernyataan Standar
Akuntansi Keuangan (PSAK).

8. Pendidikan Akuntansi
Sebelum dikeluarkan UU No. 34/1954 tentang gelar akuntan,
semua orang dapat menyatakan dirinya selaku akuntan dengan
memakai gelar akuntan.
26

Pusat Pengembangan Akuntansi (PPA) yang beroperasi tahun


1979, bertugas antara lain :
a. Mengintegrasikan satu pola pendidikan akuntansi yaitu pola
Amerika
b. Sebagai pelaksana ujian nasional akuntansi (UNA) bagi peserta
yang berasal daru lulusan fakultas ekonomi jurusan akuntansi.

Ujian sertifikasi akuntansi Publik (USAP) yang diselenggarakan oleh


IAI bertujuan untuk menguji kemampuan akuntan untuk berpraktik
sebagai akuntan publik. Mata kuliah yang diajukan antara lain:

a. Teori dan praktik akuntansi keuangan


b. Auditing dan jasa profesional akuntan publik lainnya
c. Akuntansi manajemen dan manajemen keuangan
d. Sistem informasi akuntansi
e. Perpajakan dan hukum komersial

Disamping itu, IAI memfasilitasi anggotanya untuk mempertahankan


dan meningkatkan kompetensi profesionalnya yang teerdiri dari tiga unsur
yaitu : keterampilan profesional, pengetahuan profesional, dan etika
profesi.

9. Sejarah Perumus Standar Akutan di Indonesia


Pada tahun 1974 didibentuk komite prinsip akuntansi indonesia
yang bertugas menyusun dan mengembangkan standar akuntansi
keuangan., dan tahun 1994 diubah namanya menjadi Komite Standar
Akuntansi Keuangan (KSAK), dan pada kongres VIII diubah kembali
menjadi Dewan Standar Akuntansi Keuangan.

10. Tantangan Baru Akuntansi


Kemajuan teknologi komunikasi dan komputer, semakin meluasnya
pasar global menyebabkan akuntansi juga sudah memerlukan standar
universal yang berlaku secara global.
27

Akhir-akhir ini ada kecenderungan menolak akuntansi konvensional


karena dianggap tidak mampu memberikan informasi kepad
pemakainya sehingga ada resistensi.
Kalau melihat Megatrends 2010 ole Patrice Aburdene (2005) kita
menemukan 7 kecenderungan bisnis yang tentu nantinya akakn
memengaruhi profesi akuntansi,yaitu :
1. Kekuatan spiritualis
2. Munculnya kapitalisme yang sadar
3. Pemimpin lahir dari level tengah
4. Bisnis spiritualisme
5. Konsumen berbasis nilai
6. Geombang solusi kendaraan
7. Boomnya investasi pada perusahaan yang memiliki tanggung
jawab sosial
DAFTAR PUSTAKA

Syafri, Sofyan, 2011. Teori Akuntansi, Edisi Revisi 2011. Jakarta : PT.
RAJAGRAFINDO PERSADA.

28

Anda mungkin juga menyukai