Anda di halaman 1dari 147

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

PENGARUH LINGKUNGAN KELUARGA


DAN LINGKUNGAN SEKOLAH TERHADAP
HUBUNGAN ANTARA MOTIVASI BELAJAR SISWA
DENGAN PRESTASI BELAJAR SISWA
Studi Kasus : SMK Sanjaya Pakem Yogyakarta

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat


Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Program Studi Pendidikan Akuntansi

Disusun Oleh :
JULIANITA MENDAN
NIM : 061334057

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AKUNTANSI


JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2010
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

PENGARUH LINGKUNGAN KELUARGA


DAN LINGKUNGAN SEKOLAH TERHADAP
HUBUNGAN ANTARA MOTIVASI BELAJAR SISWA
DENGAN PRESTASI BELAJAR SISWA
Studi Kasus : SMK Sanjaya Pakem Yogyakarta

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat


Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Program Studi Pendidikan Akuntansi

Disusun Oleh :
JULIANITA MENDAN
NIM : 061334057

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AKUNTANSI


JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2010

i
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

HALAMAN PERSEMBAHAN

Karya tulis ini kupersembahkan sebagai ucapan syukur dan


terimakasih kepada:

Tuhan Yesus Kristus Sumber Pengharapan dan


Juru’slamatku
Bapak dan Ibu tercinta yang selalu mendukung dengan
sabar baik material maupun spiritual dan setia mendoakan
Abang Martin, Dek Uchy, Dek Othy, Dek Vithree
yang selalu mendukung dan memberi perhatian serta terus
memotivasi aku
Seseorang yang spesial yang aku sayangi dan kasihi dan
selalu setia memberikan dorongan dan semangat dalam
penyelesaian skripsi ini
Kupersembahkan karya ini untuk almamaterku:
Universitas Sanata Dharma

iv
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Motto

“Hidup bukanlah pilihan tetapi dalam hidup kita harus


bisa membuat pilihan yang terbaik karena pilihan yang
benar akan membuat hidup kita menjadi bernilai dan
bermakna”

v
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

ABSTRAK

PENGARUH LINGKUNGAN KELUARGA DAN LINGKUNGAN


SEKOLAH TERHADAP HUBUNGAN ANTARA MOTIVASI BELAJAR
SISWA DENGAN PRESTASI BELAJAR SISWA
Studi Kasus : SMK Sanjaya Pakem Yogyakarta

Julianita Mendan
Universitas Sanata Dharma
2010

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: (1) pengaruh lingkungan


keluarga terhadap hubungan antara motivasi belajar siswa dengan prestasi belajar
siswa; (2) pengaruh lingkungan sekolah terhadap hubungan antara motivasi
belajar siswa dengan prestasi belajar siswa.
Penelitian ini merupakan studi kasus pada siswa kelas XII SMK Sanjaya
Pakem Kaliurang Yogyakarta. Populasi penelitian adalah 287 siswa. Jumlah
sampel penelitian adalah 87 siswa. Teknik pengambilan sampel adalah purposive
sampling Metode pengumpulan data yang digunakan adalah kuesioner dan
dokumentasi. Teknik analisis yang digunakan adalah model persamaan regresi
yang dikembangkan oleh Chow.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) tidak ada pengaruh lingkungan
keluarga terhadap hubungan antara motivasi belajar siswa dengan prestasi belajar
siswa (ρ = 0,297 > α = 0,05); (2) tidak ada pengaruh lingkungan sekolah terhadap
hubungan antara motivasi belajar siswa dengan prestasi belajar siswa (ρ = 0,106 >
α = 0,05) terhadap hubungan antara motivasi belajar siswa dengan prestasi belajar siswa

viii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

ABSTRACT

THE INFLUENCE OF FAMILY AND SCHOOL ENVIRONMENT


TOWARDS THE RELATION BETWEEN THE STUDENTS’ LEARNING
MOTIVATION AND LEARNING ACHIEVEMENT
A Case Study: Sanjaya Vocational School Pakem Yogyakarta

Julianita Mendan
Sanata Dharma University
2010

This research aims to find out: (1) the influence of family environment
towards relationship between students’ learning motivation and students’ learning
achievement; (2) the influence of school environment towards the relation
between students’ learning motivation and students’ learning achievement.
This research is a case study of XII grade student of Sanjaya Vocational
School Pakem Kaliurang Yogyakarta. The population of this research was 287
students. The sample in this research was 87 students. The technique of sample
collection was purposive sampling. The methods of data collection were
questionnaire and documentation. The technique of analysis the data was
regression equation model developed by Chow.
The result of this research shows: (1) there is no influence between family
environment towards the relation between students’ learning motivation and
students’ learning achievement (ρ = 0,297 > α = 0,05); (2) there is no influence
between school environment towards the relation between students’ learning motivation
and students’ learning achievement (ρ = 0,106 > α = 0,05) towards the relation between
students’ learning motivation and students’ learning achievement.

ix
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

KATA PENGANTAR

Puji Syukur kepada Tuhan Yesus Kristus atas kasih-Nya yang besar,

sehingga penulis dapat menyelasaikan skripsi dengan judul “PENGARUH

LINGKUNGAN KELUARGA DAN LINGKUNGAN SEKOLAH TERHADAP

HUBUNGAN ANTARA MOTIVASI BELAJAR SISWA DENGAN PRESTASI

BELAJAR SISWA”.

Penulis menyadari bahwa kelancaran dalam penyusunan skripsi ini tidaklah

mungkin terlaksana dengan baik tanpa bantuan, kerjasama, dan dukungan dari

berbagai pihak. Oleh karena itu penulis ingin mengucapkan banyak terima kasih

kepada :

1. Bapak Drs. T. Sarkim, M. Ed., Ph. D selaku Dekan Fakultas Keguruan dan

Ilmu Pendidikan, Universitas Sanata Dharma Yogyakarta;

2. Bapak Yohanes Harsoyo, S. Pd., M. Si. Selaku Ketua Jurusan Pendidikan

Ilmu Pengetahuan Sosial, Universitas Sanata Dharma Yogyakarta;

3. Bapak Lourentius Saptono S. Pd., M. Si. Selaku Ketua Program Studi

Pendidikan Akuntansi, Universitas Sanata Dharma Yogyakarta;

4. Ibu Cornelio Purwantini, S. Pd., M. SA. selaku Dosen Pembimbing yang telah

banyak meluangkan waktu dalam memberikan bimbingan serta masukan

berupa kritik dan saran demi kesempurnaan skripsi ini;

5. Ibu Dra. Z. Sri Utami, selaku Kepala SMK Sanjaya Pakem Kaliurang

Yogyakarta yang telah memberikan ijin kepada penulis untuk melakukan

penelitian;

x
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

6. Bapak Lourentius Saptono S. Pd., M. Si. selaku Dosen Penguji yang telah

banyak meluangkan waktu dalam memberikan bimbingan, memberikan kritik,

dan saran untuk kesempurnaan skripsi ini;

7. B. Indah Nugraheni, S. Pd., S.I.P., M. Pd. selaku Dosen Penguji yang telah

banyak meluangkan waktu dalam memberikan bimbingan, memberikan kritik,

dan saran untuk kesempurnaan skripsi ini;

8. Staf pengajar Program Studi Pendidikan Akuntansi yang telah memberikan

tambahan pengetahuan dalam proses perkuliahan;

9. Tenaga administrasi Program Studi Pendidikan Akuntansi yang telah

membantu kelancaran proses belajar selama ini;

10. Seluruh karyawan Universitas Sanata Dharma Yogyakarta;

11. Staf pengajar, tenaga administrasi, dan siswa SMK Sanjaya Pakem Kaliurang

Yogyakarta yang telah membantu kelancaran pelaksanaan penelitian;

12. Bapak dan Ibu yang terkasih yang selalu memberikan dukungan baik material

maupun spiritual;

13. Abang Martin Inoet, Dek Uchy, Dek Othy, Dek Vithree yang selalu memberi

semangat untuk penulis menyelesaikan skripsi ini;

14. Teman-teman Pendidikan Akuntansi angkatan 2006, yang telah banyak

memberikan kenangan indah selama kuliah;

15. Teman-teman mahasiswa Ikatan Dinas Kutai Barat yang sama-sama berjuang,

jangan menyerah dan teruskan perjuanganmu

16. Wihelmus Roby, Japrianus Luther A, Antonius Teguh, Simon Angut yang

pernah menjadi sumber inspirasiku dan tempatku berbagi selama ini

xi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

17. Sahabatku Pristy, Sisil, Tika yang telah banyak membantu dan meluangkan

waktu dalam menyelesaikan kesulitan yang dihadapi dan memberikan

dukungan dan doa;

18. Teman-teman Asrama Kutai Barat Putra dan Putri terima kasih atas

kebersamaan selama ini, tak akan terlupakan;

19. Pristy, Arni, Dety, Rara, Nita, Tio, Vivin teman seperjuangan yang selalu

kompak dan memberi semangat;

Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari sempurna. Oleh karena

itu, penulis senantiasa menerima kritik dan saran yang bersifat membangun demi

kesempurnaan skripsi ini. Akhir kata, penulis berharap semoga skripsi ini dapat

berguna bagi semua pihak yang berkepentingan.

Penulis

Julianita Mendan

xii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

DAFTAR ISI

Hal

HALAMAN JUDUL ...................................................................................... i

HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ............................................. ii

HALAMAN PENGESAHAN ......................................................................... iii

HALAMAN PERSEMBAHAN ..................................................................... iv

MOTTO .......................................................................................................... v

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ......................................................... vi

PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI ........................................... vii

ABSTRAK.. .................................................................................................... viii

ABSTRACT ...................................................................................................... ix

KATA PENGANTAR .................................................................................... x

DAFTAR ISI ................................................................................................... xiii

DAFTAR TABEL ........................................................................................... xvii

DAFTAR LAMPIRAN ................................................................................... xviii

BAB I PENDAHULUAN ............................................................................... 1

A. Latar Belakang Masalah ................................................................. 1

B. Batasan Masalah ............................................................................. 7

C. Rumusan Masalah ........................................................................... 7

D. Tujuan Penelitian ............................................................................ 8

E. Manfaat Penelitian .......................................................................... 8

xiii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

BAB II KAJIAN PUSTAKA .......................................................................... 10

A. Tinjauan Teoritik ............................................................................ 10

B. Kerangka Berfikir ........................................................................... 39

C. Model Penelitian ............................................................................. 44

D. Hipotesis Penelitian ........................................................................ 44

BAB III METODE PENELITIAN .................................................................. 45

A. Jenis Penelitian ............................................................................... 45

B. Tempat dan Waktu Penelitian ......................................................... 45

C. Subyek dan Obyek Penelitian ......................................................... 46

D. Populasi dan Sampel ....................................................................... 46

E. Definisi Operasional Variabel, Variabel Penelitian,

dan Pengukuran Variabel Penelitian ............................................... 48

F. Teknik Pengumpulan Data ............................................................. 54

G. Teknik Pengujian Kuesioner .......................................................... 55

1. Pengujian Validitas Kuesioner ................................................. 55

2. Pengujian Reliabilitas ............................................................... 57

H. Teknik Analisis Data ...................................................................... 59

1. Deskripsi Data .......................................................................... 59

2. Uji Prasyarat Analisis ............................................................... 59

3. Pengujian Hipotesis Penelitian ................................................. 60

xiv
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

BAB IV GAMBARAN UMUM SEKOLAH ................................................. 71

A. Identitas Sekolah ........................................................................... 64

B. Sejarah SMK Sanjaya Pakem Yogyakarta .................................... 64

C. Latar Belakang Pendirian Sekolah ................................................ 65

D. Perkembangan SMK Sanjaya Pakem ............................................ 66

E. Visi, Misi, dan Tujuan Pendidikan SMK Sanjaya Pakem ............ 68

F. Siswa SMK Sanjaya Pakem ......................................................... 70

G. Sumber Daya Manusia Satuan Pendidikan SMK Sanjaya Pakem.. 71

BAB V ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN ........................................ 72

A. Deskripsi Data ............................................................................... 72

B. Analisis Data ................................................................................. 76

1. Pengujian Prasyarat Analisis .................................................... 76

a. Uji Normalitas ................................................................... .76

b. Uji Linearitas ..................................................................... 77

2. Pengujian Hipotesis ................................................................... 78

C. Pembahasan ................................................................................... 80

1. Pengaruh Lingkungan Keluarga Terhadap Hubungan antara

Motivasi Belajar Siswa dan Prestasi Belajar Siswa ................. 80

2. Pengaruh Lingkungan Keluarga Terhadap Hubungan antara

Motivasi Belajar Siswa dan Prestasi Belajar Siswa ................. 83

xv
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

BAB VI KESIMPULAN, KETERBATASAN DAN SARAN ...................... 87

A. Kesimpulan ................................................................................... 87

B. Keterbatasan .................................................................................. 87

C. Saran .............................................................................................. 88

DAFTAR PUSTAKA ..................................................................................... 91

xvi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

DAFTAR TABEL

Hal

Tabel 3.1 Prestasi Belajar Siswa ................................................................. 51

Tabel 3.2 Kisi-kisi Instrumen Penelitian Kuesioner Variabel

Motivasi Belajar Siswa ............................................................... 52

Tabel 3.3 Kisi-kisi Instrumen Penelitian Kuesioner Variabel Lingkungan

Keluarga dan Lingkungan Sekolah ............................................. 53

Tabel 3.4 Skor Variabel Motivasi Belajar Siswa, Lingkungan Keluarga

dan Lingkungan Sekolah ............................................................. 54

Tabel 3.5 Kesimpulan Hasil Uji Validitas Motivasi Belajar Siswa ............ 56

Tabel 3.6 Kesimpulan Hasil Uji Validitas Lingkungan Keluarga ............... 56

Tabel 3.7 Kesimpulan Hasil Uji Validitas Lingkungan Sekolah ............... 57

Tabel 3.8 Kesimpulan Hasil Uji Reliabilitas ............................................... 58

Tabel 5.1 Motivasi Belajar ........................................................................... 73

Tabel 5.2 Lingkungan Keluarga ................................................................... 74

Tabel 5.3 Lingkungan Sekolah ..................................................................... 75

Tabel 5.4 Prestasi Belajar ............................................................................. 76

Tabel 5.5 Hasil Pengujian Normalitas .......................................................... 76

Tabel 5.6 Rangkuman Hasil Uji Linieritas ................................................... 77

xvii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

DAFTAR LAMPIRAN

LAMPIRAN I ................................................................................................. 94

A. Data Motivasi Siswa. .................................................................... 94

B. Data Lingkungan Keluarga………………………………………. 97

C. Data Lingkungan Sekolah………………………………………....100

D. Data Prestasi……………………………………………………….103

LAMPIRAN II ................................................................................................ 106

A. Kuesioner ..................................................................................... 109

B. Uji Validitas dan Reliabilitas ........................................................ 114

LAMPIRAN III ............................................................................................... 114

A. Perhitungan Mean, Median, dan Modus Prestasi dan minat ......... 116

B. PAP II ............................................................................................ 116

C. Hasil Uji Normalitas ..................................................................... 118

D. Hasil Uji Liniearitas ...................................................................... 119

LAMPIRAN IV ............................................................................................... 128

Hasil Uji Hipotesis .............................................................................. 128

LAMPIRAN V …………………………………………………………….... 122

Data Distribusi Frekuensi Variabel…………………..……………..... 122

LAMPIRAN VI……………………………………………………………… 127

A. Surat Izin penelitian………………………………………………. 127

xviii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Salah satu wahana untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia

adalah pendidikan. Pendidikan adalah usaha sadar untuk

menumbuhkembangkan potensi sumber daya manusia melalui kegiatan

pembelajaran. Tujuan Pendidikan menurut UU SISDIKNAS (2003:20)

adalah:

“Mencerdaskan kehidupan bangsa dan mengembangkan manusia


Indonesia seutuhnya yaitu manusia yang bertakwa terhadap Tuhan Yang
Maha Esa dan berbudi pekerti luhur, memiliki pengetahuan dan
keterampilan, kesehatan jasmani dan rohani, kepribadian yang mantap
dan mandiri serta tanggung jawab kemasyarakatan dan kebangsaan”.

Hasil pendidikan dianggap tinggi mutunya apabila kompetensi hasil

pendidikan diakui oleh lembaga pendidikan yang lebih tinggi dan masyarakat.

Tujuan pendidikan nasional di atas akan dapat tercapai apabila ada tanggung

jawab dari semua pihak yaitu murid, orang tua, guru, pemerintah, lembaga

pendidikan (sekolah) serta masyarakat.

Ada beberapa faktor yang berpengaruh terhadap perolehan belajar atau

prestasi belajar. Faktor-faktor tersebut meliputi faktor yang berasal dari dalam

diri seseorang (faktor internal) dan faktor-faktor yang berasal dari luar diri

seseorang (faktor ekstrinsik). Faktor internal meliputi faktor-faktor bawaan

seperti: intelegensi, bakat, minat, motivasi, aspirasi, harapan, militansi,

keuletan, kerajinan, ketangguhan, kemandirian dan masih banyak lagi.

1
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Sedangkan faktor ekstrinsik meliputi : kondisi lingkungan belajar seperti

lingkungan keluarga, lingkungan sekolah dan lingkungan masyarakat.

Salah satu faktor penentu keberhasilan belajar siswa adalah motivasi.

Motivasi merupakan keseluruhan daya penggerak di dalam diri siswa yang

menimbulkan kegiatan belajar yang menjamin kelangsungan dari kegiatan

belajar. (Sardiman, 2006:75). Motivasi mempunyai peranan penting dalam

proses belajar - mengajar baik bagi guru maupun siswa. Bagi guru mengetahui

motivasi belajar siswa berguna untuk memelihara dan meningkatkan semangat

belajar siswa. Bagi siswa motivasi belajar dapat menumbuhkan semangat

belajar sehingga siswa terdorong untuk melakukan perbuatan belajar. Salah

satu faktor pendukung agar kemampuan intelektual yang dimiliki mahasiswa

dapat berfungsi secara optimal adalah adanya motivasi untuk berprestasi

tinggi dalam dirinya. Motivasi merupakan perubahan tenaga di dalam diri

seseorang yang ditandai oleh dorongan afektif dan reaksi-reaksi untuk

mencapai tujuan dan merupakan bagian dari belajar. Fungsi motivasi adalah

untuk mendorong manusia untuk berbuat, menentukan arah perbuatan, untuk

mencapai tujuan dan menyeleksi perbuatan mana yang akan dikerjakan.

Prestasi belajar siswa adalah hasil belajar yang dicapai siswa ketika

mengikuti dan mengerjakan tugas dan kegiatan pembelajaran di sekolah

(Tulus, 2004:75). Prestasi belajar merupakan tolok ukur yang utama untuk

mengetahui keberhasilan belajar seseorang. Seseorang yang prestasinya tinggi

dapat dikatakan telah berhasil dalam belajar. Ketut (1988:51), menyatakan

bahwa prestasi adalah suatu bukti keberhasilan usaha yang dicapai, sedangkan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

tes prestasi adalah tes yang mengukur prestasi yang dimaksudkan sebagai alat

untuk mengungkap kemampuan aktual sebagai hasil belajar. Secara

konseptual, motivasi berkaitan erat dengan prestasi atau perolehan belajar.

Pembelajar yang memiliki motivasi yang tinggi umumnya baik pula perolehan

belajarnya atau prestasinya. Sedangkan, pembelajar yang memiliki motivasi

yang rendah maka rendah pula prestasinya. Demikian juga pembelajar yang

sedang-sedang saja motivasinya, umumnya prestasinya pun akan sedang-

sedang saja (Imron, 1996:89).

Imron (1996:89), mengemukakan tentang banyaknya riset yang

membuktikan bahwa tingginya motivasi dalam belajar berhubungan dengan

tingginya prestasi belajar. Salah satu hasil penelitian juga menunjukkan bahwa

siswa yang mempunyai motivasi berprestasi umumnya juga mempunyai

prestasi yang lebih tinggi. Oleh karena itu, motivasi belajar sangat urgen

dalam peningkatan perolehan belajar atau prestasi. Motivasi sering disebut

sebagai variabel yang banyak menentukan perolehan belajar atau prestasi.

Banyak orang sukses di segala bidang, lebih disebabkan oleh tingginya

motivasi yang mereka miliki.

Lingkungan belajar merupakan suatu komponen sistem yang ikut

menentukan keberhasilan proses pendidikan. Dalam penelitian ini, kondisi

lingkungan keluarga dan lingkungan sekolah menjadi perhatian karena faktor

ini sangat dekat dengan kehidupan sehari-hari siswa dan sangat berpengaruh

terhadap prestasi belajar. Lingkungan keluarga berpengaruh terhadap

keberhasilan belajar siswa. Pengaruh pertama dan utama bagi kehidupan,


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

pertumbuhan dan perkembangan seseorang adalah keluarga. Banyak waktu

dan kesempatan bagi anak untuk berjumpa dan berinteraksi dengan keluarga.

Perjumpaan dan interaksi tersebut sangat besar pengaruhnya bagi perilaku dan

prestasi seseorang (Tulus, 2004:16). Pemberi dukungan pertama untuk belajar

di rumah, memperhatikan kebutuhan sekolah anak, menyediakan fasilitas

belajar anak, membiayai pendidikan anak dan memberikan perhatian baik

secara fisik maupun psikologis. Siswa senantiasa berhadapan dengan

lingkungan keluarga dan merupakan anggota keluarga. Sebagai anggota

keluarga, siswa selalu berinteraksi dengan anggota keluarga yang lain.

Terutama dengan orang tua. Pendapat Slameto (2003: 61) sebagai berikut :

“Orang tua yang kurang/tidak memperhatikan pendidikan anaknya,


misalnya mereka acuh tak acuh terhadap belajar anaknya, tidak
memperhatikan sama sekali kepentingan-kepentingan dan kebutuhan-
kebutuhan anak dalam belajar, tidak mengatur waktu belajarnya, tidak
menyediakan/melengkapi alat belajarnya, tidak memperhatikan apakah
anak belajar atau tidak, tidak mau tahu bagaimanakah kemajuan belajar
anaknya, kesulitan-kesulitan yang dialami dalam belajar dan lain-lain,
dapat menyebabkan anak tidak /kurang berhasil dalam belajarnya”.

Orang tua harus berperan aktif dalam mendukung keberhasilan siswa,

orang tua di samping menyediakan alat-alat yang dibutuhkan anak untuk

belajar yang lebih penting bagaimana memberikan bimbingan, pengarahan

agar anak lebih bersemangat untuk berprestasi. Siswa yang kurang termotivasi

dikarenakan kurangnya kesadaran orang tua terhadap pendidikan putra-

putrinya dan kurangnya perhatian terhadap proses belajar siswa di rumah.

Seiring dengan perkembangan jaman, dalam kenyataannya tidak terasa

telah terdapat pergeseran fungsi dan peranan orang tua terhadap pendidikan

anak. Kebanyakan para orang tua menyerahkan sepenuhnya pendidikan


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

anaknya pada sekolah, padahal seharusnya orang tua memberikan perhatian

dan dorongan belajar yang lebih, karena waktu di rumah lebih banyak

daripada di sekolah. Namun menyadari bahwa orang tua tidak mungkin

sanggup mendidik dengan segala ilmu pengetahuan yang diperlukan untuk

bekal hidup anaknya, maka usaha pendidikan dalam keluarga perlu dibantu.

Berkaitan dengan hal ini, dirasakan perlu adanya suatu lembaga yang

membantu orang tua dalam usaha mendidik anak-anaknya. Usaha untuk

membantu pendidikan tersebut, akhirnya diusahakan dengan membentuk suatu

lembaga pendidikan.

Di sekolah, nilai-nilai kehidupan ditumbuhkankembangkan. Oleh

karena itu, sekolah menjadi wahana yang sangat dominan bagi pengaruh dan

pembentukan sikap, perilaku, dan prestasi seorang siswa (Tulus, 2004:18).

Lingkungan sekolah yang kondusif akan mendukung proses kegiatan belajar -

mengajar berjalan dengan baik. Upaya guru atau sekolah meningkatkan

motivasi belajar tersebut dilakukan dengan cara : mengoptimalkan peranan

prinsip-prinsip belajar, mengoptimalkan unsur-unsur belajar/pembelajaran,

mengoptimalkan pemanfaatan pengalaman/kemampuan yang dimiliki oleh

pembelajar dan mengembangkan cita-cita dan aspirasi pembelajar.

Lingkungan sekolah memberikan kontribusi besar terhadap pencapaian

prestasi belajar siswa.

Berdasarkan pendapat di atas, dapat berarti bahwa motivasi belajar

termasuk ke dalam salah satu faktor internal/pribadi yang dapat

mempengaruhi pencapaian prestasi belajar siswa. Motivasi belajar siswa yang


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

baik atau dapat dikatakan tinggi akan dapat mendorong siswa meraih prestasi

yang tinggi pula. Masih sejalan dengan pendapat di atas, dapat dikatakan

bahwa lingkungan keluarga dan lingkungan sekolah merupakan faktor

lingkungan yang sangat berpengaruh terhadap pencapaian prestasi belajar

siswa.

Namun kenyataannya, tingkat motivasi belajar siswa di sekolah antara

siswa yang satu dengan yang lain berbeda. Dikarenakan adanya pengaruh

lingkungan keluarga dan lingkungan sekolah yang berbeda-beda pula. Hal ini

dapat di lihat pada siswa SMK Sanjaya Pakem. Beberapa dari mereka banyak

mengabaikan tanggung jawabnya sebagai pelajar yang ditunjukkan dalam

sikap dan tindakannya seperti : tidak masuk kelas sebelum guru datang dan

menegur mereka walaupun bel sudah berbunyi, ramai di kelas saat guru

menjelaskan, melalaikan tugas yang diberikan guru, melanggar tata tertib

sekolah, membolos, yang kesemuanya itu mencerminkan kurangnya motivasi

belajar mereka. Salah satu hal yang mendasari motivasi belajar siswa adalah

timbulnya kesadaran siswa untuk mau melaksanakan dan menyelesaikan

tugas-tugas belajarnya dengan baik, sesuai dengan tanggung jawabnya sebagai

pelajar. Kenyataannya, di SMK Sanjaya Pakem masih banyak ditemui siswa

yang kurang termotivasi untuk belajar. Siswa akan selalu berhubungan dengan

guru dalam kegiatan belajar mengajar, serta membutuhkan sarana dan

prasarana sekolah yang memadai.

Dari uraian di atas jelaslah bahwa motivasi belajar siswa, lingkungan

keluarga dan lingkungan sekolah mempunyai peranan dalam pendidikan pada


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

umumnya dan pencapaian prestasi belajar pada khususnya. Berdasarkan latar

belakang di atas, penulis tertarik untuk mengangkat topik dan mengadakan

penelitian dengan judul “Pengaruh Lingkungan Keluarga dan Lingkungan

Sekolah Terhadap Hubungan Antara Motivasi Belajar Siswa Dengan

Prestasi Belajar Siswa SMK Sanjaya Pakem”.

B. Batasan Masalah

Mengingat begitu banyak faktor yang mempengaruhi prestasi belajar

yaitu faktor yang berasal dari dalam diri seseorang (faktor internal) dan faktor-

faktor yang berasal dari luar diri seseorang (faktor ekstrinsik). Faktor internal

meliputi faktor-faktor bawaan seperti: intelegensi, bakat, minat, motivasi,

aspirasi, harapan, militansi, keuletan, kerajinan, ketangguhan, kemandirian

dan masih banyak lagi. Sedangkan faktor ekstrinsik meliputi : kondisi

lingkungan belajar seperti lingkungan keluarga, lingkungan sekolah dan

lingkungan masyarakat.

Penelitian ini terbatas hanya mengungkap faktor yang mempengaruhi

prestasi yaitu : pengaruh lingkungan keluarga dan lingkungan sekolah,

motivasi dan prestasi belajar siswa SMK Sanjaya Pakem.

C. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah diungkapkan, maka dapat

dirumuskan permasalahan sebagai berikut :

1. Apakah ada pengaruh lingkungan keluarga terhadap hubungan antara


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

motivasi belajar siswa dengan prestasi belajar siswa?

2. Apakah ada pengaruh lingkungan sekolah terhadap hubungan antara

motivasi belajar siswa dengan prestasi belajar siswa?

D. Tujuan Penelitian

Tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah :

1. Menganalisis hubungan antara motivasi belajar siswa dengan prestasi

belajar siswa ditinjau dari lingkungan keluarga.

2. Menganalisis hubungan antara motivasi belajar siswa dengan prestasi

belajar siswa ditinjau dari lingkungan sekolah.

E. Manfaat Penelitian

1. Bagi Universitas Sanata Dharma

Hasil penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai informasi bagi

penelitian selanjutnya dan memberi masukan dalam pemecahan masalah

terutama yang berkaitan dengan pengaruh lingkungan keluarga dan

lingkungan sekolah terhadap hubungan antara motivasi dan prestasi belajar

siswa, serta menambah referensi bagi mahasiswa Universitas Sanata

Dharma yang membutuhkan.

2. Bagi Sekolah

Bagi pihak sekolah, penelitian ini sebagai masukan dalam usaha

meningkatkan kualitas peserta didik.


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

3. Bagi Guru

Hasil penelitian ini, diharapkan dapat memberikan masukan bagi guru

sehingga dapat membangkitkan motivasi belajar akuntansi siswanya.

4. Bagi Orang Tua

Hasil penelitian ini, memberi masukan bagi orang tua untuk lebih

memberikan dukungan bagi anak-anak, agar lebih termotivasi dalam

meningkatkan prestasi belajar siswa.

5. Bagi Peneliti

Hasil penelitian ini, dapat menambah wawasan dan pengetahuan mengenai

masalah yang diteliti. Dan sebagai bekal pengalaman dalam memasuki

dunia kerja yaitu dunia pendidikan.


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

10

BAB II

KAJIAN PUSTAKA

A. Tinjauan Teoritik

1. Motivasi Belajar Siswa

a. Pengertian Motivasi

Motivasi merupakan variabel penting dalam hubungannya dengan

proses dan hasil belajar pelajar. Pengertian motivasi tidak dapat

terlepas dari pengertian motif. Motivasi barasal dari kata Inggris

motivation yang berarti dorongan, pengalasan dan motivasi. Kata

kerjanya adalah to motivate yang berarti mendorong, menyebabkan

dan merangsang. Motiv sendiri berarti alasan, sebab, dan daya

penggerak Echols, (1984).

Motif adalah keadaan dalam diri seseorang yang mendorong

individu tersebut untuk melakukan aktivitas-aktivitas tertentu guna

mencapai tujuan yang diinginkan Suryabrata, (1984). Hal yang sama di

ungkapkan oleh Winkle (1987) bahwa motif adalah adanya penggerak

dalam diri seseorang untuk melakukan aktivitas-aktivitas tertentu demi

mencapai suatu tujuan tertentu pula.

Dalam kegiatan belajar mengajar, dikenal adanya motivasi

belajar, yaitu motivasi yang diterapkan dalam kegiatan belajar.

Motivasi belajar adalah keseluruhan daya penggerak psikis dalam diri

siswa yang menimbulkan kegiatan belajar mengajar, menjamin

10
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

11

kelangsungan belajar itu demi mencapai satu tujuan. Winkel, (1987).

Motivasi belajar memegang peranan penting dalam memberikan

gairah, semangat dan rasa senang dalam belajar sehingga yang

mempunyai motivasi tinggi mempunyai energi yang banyak untuk

melaksanakan kegiatan belajar. Siswa yang mempunyai motivasi

tinggi sangat sedikit yang tertinggal belajarnya dan sangat sedikit pula

kesalahan dalam belajarnya Palardi, (1975).

Secara garis besar, motivasi dapat dibedakan menjadi dua, ialah

motivasi intrinsik dan motivasi ekstrinsik. Motivasi intrinsik adalah

motivasi yang berasal dari dalam tanpa ada rangsangan dari luar,

sedangkan motivasi ekstrinsik adalah motivasi yang berasal dari luar.

Menurut Mc. Donald (Sardiman, 2008:73), motivasi adalah

perubahan energi dalam diri seseorang yang ditandai dengan

munculnya “feeling” dan didahului dengan tanggapan terhadap adanya

tujuan. Pengertian yang dikemukakan oleh Mc. Donald (Sardiman,

2008:74), ini mengandung 3 elemen penting, yaitu :

1. Bahwa motivasi itu mengawali terjadinya perubahan energi pada

diri setiap individu manusia.

2. Motivasi ditandai dengan munculnya, rasa atau “feeling”, afeksi

seseorang. Dalam hal ini motivasi relevan dengan persoalan-

persoalan kejiwaan, afeksi dan emosi yang dapat menentukan

tingkah laku manusia.

3. Motivasi akan dirangsang karena adanya tujuan. Jadi motivasi


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

12

dalam hal ini sebenarnya merupakan respons dari suatu aksi, yakni

tujuan. Motivasi memang muncul dari dalam diri manusia, tetapi

kemunculannya karena terangsang atau terdorong oleh adanya

unsur lain, dalam hal ini adalah tujuan. Tujuan ini akan

menyangkut soal kebutuhan.

Ada beberapa ciri-ciri siswa yang mempunyai motivasi belajar

yang tinggi. Ini dapat dikenali melalui proses belajar mengajar di

kelas, sebagaimana dikemukakan Brown, (Imron Ali, 1996:88) sebagai

berikut:

1. Tertarik kepada guru, artinya tidak membenci atau bersikap acuh

tak acuh

2. Tertarik pada mata pelajaran yang diajarkan

3. Mempunyai antusias yang tinggi serta mengendalikan perhatiannya

terutama kepada guru

4. Ingin selalu bergabung dalam kelompok kelas

5. Ingin identitas dirinya diakui oleh orang lain

6. Tindakan, kebiasaan dan moralnya selalu dalam control diri

7. Selalu mengingat pelajaran dan mempelajarinya kembali

8. Selalu terkontrol oleh lingkungannya

Sadirman (2008:83), mengemukakan bahwa ciri-ciri motivasi

yang ada pada diri seseorang adalah :

1. Tekun dalam menghadapi tugas atau dapat bekerja secara terus

menerus dalam waktu lama


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

13

2. Ulet dalam menghadapi kesulitan dan tidak mudah putus asa, tidak

cepat puas atas prestasi yang diperoleh

3. Menunjukkan minat yang besar terhadap bermacam-macam

masalah belajar

4. Lebih suka bekerja sendiri dan tidak bergantung kepada orang lain

5. Cepat bosan dengan tugas-tugas rutin, karena dianggap kurang

kreatif

6. Dapat mempertahankan pendapatnya

7. Tidak mudah melepaskan apa yang diyakini

8. Senang mencari dan memecahkan masalah.

b. Pentingnya Motivasi

Secara konseptual, motivasi berkaitan erat dengan prestasi atau

perolehan belajar. Pembelajar yang memiliki motivasi yang tinggi,

umumnya baik perolehan belajarnya. Sebaliknya, pembelajar yang

rendah motivasinya, rendah pula perolehan belajarnya. Demikian juga

pembelajar yang sedang-sedang saja motivasinya, umumnya perolehan

belajarnya juga sedang-sedang saja.

Banyak riset yang membuktikan bahwa tingginya motivasi

dalam belajar berhubungan dengan tingginya prestasi belajar. Bahkan

pada saat ini, kaitan antara motivasi dengan perolehan dan atau prestasi

ini tidak hanya dalam belajar. Dalam kerjapun, motivasi ini juga sangat

penting. Salah satu hasil penelitian juga menunjukkan bahwa siswa

yang mempunyai motivasi berprestasi umumnya juga mempunyai


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

14

prestasi yang lebih tinggi. Pegawai atau karyawan yang mempunyai

motivasi berprestasi tinggi juga menunjukkan performansi profesional

yang diharapkan atau di atas rata-rata teman sejawatnya.

Bahkan dewasa ini, ada juga yang mengembangkan motivasi

berprestasi atau motivasi belajar ini menjadi motif berkompetensi.

Yang dimaksud dengan motivasi berkompetensi adalah dorongan-

dorongan untuk menguasai kompetensi keahliannya. Terbukti dengan

jelas, bahwa mereka yang mempunyai motivasi kompetensi yang

tinggi cenderung lebih menguasai bidang-bidangnya dibandingkan

dengan mereka yang rendah motif kompetensinya.

Oleh karena itu, motivasi belajar sangat urgen dalam

peningkatan perolehan belajar. Dalam khasanah kepustakaan

kependidikan, motivasi sering disebut secara berulang sebagai variabel

yang banyak menentukan perolehan belajar. Bahkan orang yang sukses

di segala bidang, lebih banyak disebabkan oleh tingginya motivasi

yang mereka miliki.

c. Jenis-Jenis Motivasi

Motivasi dapat dibedakan atas motivasi intrinsik dan atau

motivasi ekstrinsik. Yang dimaksud dengan motivasi intrinsik adalah

motivasi yang berasal dari dalam individu, sedangkan motivasi

ekstrinsik adalah motivasi yang bersumber dari luar individu.

Pada orang yang tingkat motivasi intrinsiknya rendah, justru

motivasi ekstrinsik ini sangat diperlukan. Motivasi ekstrinsik yang


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

15

diberikan secara tepat, justru secara perlahan dapat mencangkokkan

motivasi intrinsik untuk belajar manakala belajar yang direkayasa

dengan motivasi ekstrinsik tersebut telah menjadi kebiasaan bagi

pembelajar. Bahkan kalau sudah sampai di tahap mempribadi,

seseorang akan tinggi motivasi belajarnya secara intrinsik.

Suatu kenyataan, bahwa anak manusia itu tidak sama, termasuk

motivasinya. Ketidaksamaan dalam motivasi intrinsik yang dipunyai

ini, dapat dikurangi dengan memberikan motivasi ekstrinsik. Motivasi

intrinsik dan ekstrinsik adalah :

1. Motivasi intrinsik

Yang dimaksud dengan motivasi intrinsik adalah motif-motif yang

menjadi aktif atau berfungsinya tidak perlu dirangsang dari luar,

karena dalam diri setiap individu sudah ada dorongan untuk

melakukan sesuatu. Perlu diketahui bahwa siswa yang memiliki

motivasi intrinsik akan memiliki tujuan menjadi orang yang

terdidik, yang berpengetahuan, yang ahli dalam bidang studi

tertentu.

2. Motivasi ekstrinsik

Motivasi ekstrinsik adalah motif-motif yang aktif dan berfungsinya

karena adanya perangsang dari luar. Perlu ditegaskan, bukan

berarti bahwa motivasi ekstrinsik ini tidak baik dan tidak penting.

Dalam kegiatan belajar-mengajar tetap penting. Sebab

kemungkinan besar keadaan siswa itu dinamis, berubah-ubah, dan


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

16

juga mungkin komponen-komponen lain dalam proses belajar-

mengajar ada yang kurang menarik bagi siswa, sehingga

diperlukan motivasi ekstrinsik.

d. Unsur-Unsur yang Mempengaruhi Motivasi

Ada beberapa unsur yang mempengaruhi motivasi belajar.

Unsur-unsur tersebut adalah :

1. Cita-cita/aspirasi pembelajar

2. Kemampuan pembelajar

3. Kondisi pembelajar

4. Kondisi lingkungan belajar

5. Unsur-unsur dinamis belajar/pembelajaran

6. Upaya guru dalam membelajarkan pembelajar

e. Upaya Meningkatkan Motivasi Belajar

Motivasi belajar senantiasa bergelombang. Ada kalanya

bergerak naik dan adakalanya bergerak turun. Tidak jarang, motivasi

belajar hanya mendatar saja. Oleh karena demikian “watak” motivasi

tersebut, maka diperlukan upaya untuk meningkatkannya. Dengan

demikian, motivasi belajar yang dipunyai oleh pembelajar bisa

cenderung naik dan atau minimal menetap. Ada beberapa upaya yang

dapat dilakukan oleh guru guna meningkatkan motivasi belajar

pembelajar, yaitu :

1. Mengoptimalkan penerapan prinsip-prinsip belajar.

Ada beberapa prinsip yang harus dipedomani dalam belajar.


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

17

Prinsip tersebut adalah :

a. Prinsip perhatian dan motivasi belajar

b. Prinsip keaktifan belajar

c. Prinsip keterlibatan langsung pembelajar

d. Prinsip pengulangan belajar

e. Prinsip sifat perangsang dan menantang dari materi yang

dipelajari

f. Prinsip pemberian balikan dan penguatan dalm belajar

g. Prinsip perbedaan individual antar pembelajar

Ketujuh prinsip ini perlu diterapkan secara optimal agar

pembelajar mempunyai motivasi yang tinggi dalam belajar.

2. Mengoptimalkan Unsur-Unsur Dinamis Belajar/Pembelajaran

Bagaimana cara mengoptimalkan unsur-unsur dinamis dalam

belajar atau pembelajaran? Pertama, menyediakan secara kreatif

berbagai unsur belajar pembelajaran tersebut dalam setting belajar

pembelajaran. Penyediaan secara kreatif ini perlu dilakukan, karena

umumnya ketika tidak ada guru hanya menerima kondisi tersebut

apa adanya. Sebagai contoh, peralatan pengajaran yang mungkin

tidak tersedia, atau tak terjangkau, dapat disediakan dengan

merancang sendiri bersama-sama dengan pembelajar.

Kedua, memanfaatkan sumber-sumber diluar sekolah

sehingga keterbatasan-keterbatasan yang dimiliki oleh sekolah

dapat ditanggulangi. Hal demikian dapat dilakukan dengan banyak


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

18

mengadakan kerja sama dengan sejumlah lembaga di luar sekolah

bahkan di luar dunia pendidikan.

3. Mengoptimalkan Pemanfaatan Pengalaman/Kemampuan yang

Telah Dimiliki dalam Belajar.

Setiap pembelajar mempunyai kemampuan dan pengalaman-

pengalaman tertentu yang berbeda antara satu dengan yang lain.

Kemampuan dan pengalaman yang berbeda demikian ini

hendaknya tidak justru menjadi kendala dalam aktivitas belajarnya.

Kemampuan/pengalaman masa lalu ini bisa didapatkan oleh

pembelajar melalui aktivitas belajar, dan bisa juga didapatkan oleh

pembelajar melalui aktivitas lain atau aktivitas non belajar. Yang

harus diupayakan guru agar kemampuan dan pengalaman masa lalu

justru mendukung terhadap aktivitas belajar adalah :

a. Biarkan pembelajar dapat menangkap apa yang dipelajari

sekarang ini dari perspektif kemampuan dan pengalaman masa

lalunya. Jangan dipaksa menggunakan perspektif gurunya

b. Kaitan aktivitas belajar pembelajar pada masa sekarang ini

dengan kemampuan dan pengalaman yang sudah dipunyai oleh

pembelajar.

c. Gali dulu pengalaman dan kemampuan yang sudah dimiliki

oleh pembelajar melalui tes lisan atau tertulis sebelum

menyampaikan materi berikutnya.

d. Beri kesempatan kepada pembelajar untuk membandingkan apa


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

19

yang sekarang dipelajari dengan kemampuan dan pengalaman

yang telah dimiliki.

4. Mengembangkan Cita-Cita/Aspirasi dalam Belajar

Cita-cita adalah sesuatu yang dikejar oleh seseorang.

Kegiatan-kegiatan seseorang, utamanya kegiatan belajar, lebih

banyak teraksentuasi pada pengajaran dan atau pencapaian cita-cita

atau aspirasi tersebut. Maka dari itu, cita-cita/aspirasi tersebut

harus senantiasa dikembangkan dalam pembelajaran. Bagaimana

agar aspirasi/cita-cita tersebut dapat dikembangkan dalam belajar

pembelajaran? Beberapa langkah berikut dapat ditempuh :

a. Kenalilah aspirasi dan cita-cita pembelajar. Pengenalan ini

dapat dilakukan melalui penyebaran daftar isian yang dapat

memuat sejumlah cita-cita tersebut, pembelajar masih

diharapkan untuk merangking dari yang paling diminati sampai

dengan yang paling tidak diminati. Pengenalan aspirasi ini,

dapat juga dilakukan dengan mengadakan tes minat kepada

pembelajar. Dengan tes minat, akan diketahui jenis-jenis

pekerjaan apa di masa depan yang paling diminati dan menjadi

cita-cita pembelajar.

b. Hasil pengenalan atas cita-cita aspirasi tersebut dapat

dikomunikasikan kepada siswa dan orang tuanya. Orang tua ini

patut juga diberi tahu, agar tidak memaksakan kehendaknya

kepada putra-putrinya, karena mungkin pembelajar tersebut


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

20

mempunyai cita-cita/aspirasi yang berbeda dengan orang

tuanya.

c. Sediakan program-program yang dapat mengembangkan

aspirasi dan cita-cita tersebut. Setelah program-program

tersebut disediakan, barulah para pembelajar diberi kesempatan

untuk mengambil program yang sesuai dengan aspirasi dan

cita-citanya. Persoalannya hanyalah, apakah mungkin hal

demikian dilakukan di sekolah-sekolah kita mengingat

kurikulum yang tersentralkan dari pusat.

f. Ada 3 Fungsi Motivasi, yaitu:

1. Mendorong manusia untuk berbuat, jadi sebagai penggerak atau

motor yang melepaskan energi. Motivasi dalam hal ini merupakan

motor penggerak dari setiap kegiatan yang akan dikerjakan.

2. Menentukan arah perbuatan, yakni ke arah tujuan yang hendak

dicapai. Dengan demikian motivasi dapat memberikan arah dan

kegiatan yang harus dikerjakan sesuai dengan rumusan tujuannya.

3. Menyeleksi perbuatan, yakni menentukan perbuatan-perbuatan apa

yang harus dikerjakan yang serasi guna mencapai tujuan, dengan

menyisihkan perbuatan-perbuatan yang tidak bermanfaat bagi

tujuan tersebut.

Di samping itu, ada juga fungsi-fungsi lain. Motivasi dapat

berfungsi sebagai pendorong usaha dan pencapaian prestasi. Seseorang

melakukan suatu usaha karena adanya motivasi. Adanya motivasi yang


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

21

baik dalam belajar akan menunjukkan hasil yang baik. Dengan kata

lain, dengan adanya usaha yang tekun dan terutama didasari adanya

motivasi, maka seseorang yang belajar itu akan dapat melahirkan

prestasi yang baik. Intensitas motivasi seorang siswa akan sangat

menentukan tingkat pencapaian prestasi belajarnya.

g. Macam-Macam Motivasi

Berbicara tentang macam atau jenis motivasi ini dapat dilihat

dari berbagai sudut pandang. Dengan demikian, motivasi atau motif-

motif yang aktif itu sangat bervariasi.

1. Motivasi dilihat dari dasar pembentukannya.

a) Motif-motif bawaan.

Yang dimaksud dengan motif bawaan adalah motif yang

dibawa sejak lahir, jadi motivasi itu ada tanpa dipelajari.

b) Motif-motif yang dipelajari.

Maksudnya motif-motif yang timbul karena dipelajari. Sebagai

contoh: dorongan untuk belajar suatu cabang ilmu

pengetahuan, dorongan untuk mengajar sesuatu dalam

masyarakat. Motif-motif ini seringkali disebut dengan motif-

motif yang diisyaratkan secara sosial sebab manusia hidup di

dalam lingkungan sosial dengan sesama manusia yang lain,

sehingga motivasi itu terbentuk.

Di samping itu frandsen, masih menambahkan jenis-jenis motif

berikut ini, yaitu:


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

22

a. Cognitive Motives

Motif ini menunjuk pada gejala intrinsik, yakni menyangkut

kepuasan individual. Kepuasan individual yang berada dalam diri

manusia dan biasanya berwujud proses dan produk mental. Jenis

motif ini adalah sangat primer dalam kegiatan belajar di sekolah,

terutama yang berkaitan dengan pengembangan intelektual.

b. Self-Expression

Penampilan diri adalah sebagian dari perilaku manusia. Yang

penting kebutuhan individu itu tidak sekedar tahu mengapa dan

bagaimana sesuatu itu terjadi, tetapi juga mampu membuat suatu

kejadian. Untuk ini memang diperlukan kreativitas, penuh

imajinasi. Jadi dalam hal ini seseorang memiliki keinginan untuk

aktualisasi diri.

c. Self-Enhancement

Melalui aktualisasi diri dan pengembangan kompetensi akan

meningkatkan kemajuan diri seseorang. Ketinggian dan kemajuan

diri ini menjadi salah satu keinginan bagi setiap individu. Dalam

belajar dapat diciptakan suasana kompetensi yang sehat bagi anak

didik untuk mencapai suatu prestasi.

2. Jenis motivasi menurut pembagian dari Woodworth dan Marquis

(Sardiman, 2008:88), yaitu:

a. Motif atau kebutuhan organis, meliputi misalnya: kebutuhan

untuk minum, makan, bernapas, seksual, berbuat dan


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

23

kebutuhan untuk beristirahat.

b. Motif-motif darurat. Yang termasuk dalam jenis ini antara lain:

dorongan untuk menyelamatkan diri, dorongan untuk

membalas, untuk berusaha, untuk memburu. Jelasnya motivasi

jenis ini timbul karena rangsangan dari luar.

c. Motif-motif objektif. Dalam hal ini menyangkut kebutuhan

untuk melakukan eksplorasi, melakukan manipulasi, untuk

menaruh minat. Motif-motif ini muncul karena dorongan untuk

dapat menghadapi dunia luar secara efektif.

3. Motivasi jasmaniah dan rohaniah

Ada beberapa ahli yang menggolongkan jenis motivasi itu

menjadi dua jenis yakni, motivasi jasmaniah dan motivasi

rohaniah. Yang termasuk motivasi jasmaniah seperti, misalnya:

reflex, insting otomatis, nafsu. Sedangkan yang termasuk motivasi

rohaniah adalah kemauan. Soal kemauan itu pada setiap diri

manusia terbentuk melalui empat momen, yaitu:

a. Momen timbulnya alasan.

b. Momen pilih.

c. Momen putusan.

d. Momen terbentuknya kemauan.

h. Ada Beberapa Bentuk dan Cara Untuk Menumbuhkan Motivasi

dalam Kegiatan Belajar di Sekolah, yaitu :

1. Memberi angka
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

24

Angka dalam hal ini sebagai simbol dari nilai kegiatan belajarnya.

Banyak siswa belajar, yang utama justru untuk mencapai

nilai/angka yang baik. sehingga siswa biasanya yang dikejar adalah

nilai ulangan atau nilai-nilai pada raport yang angkanya baik-baik.

2. Hadiah

Hadiah dapat juga dikatakan sebagai motivasi, tetapi tidaklah

selalu demikian. Karena hadiah untuk suatu pekerjaan, mungkin

tidak akan menarik bagi seseorang yang tidak senang dan tidak

berbakat untuk sesuatu pekerjaan tersebut.

3. Saingan/kompetisi

Saingan atau kompetisi dapat digunakan sebagai alat motivasi

untuk mendorong belajar siswa. Persaingan, baik persaingan

individual maupun persaingan kelompok dapat meningkatkan

prestasi belajar siswa. Memang unsur persaingan ini banyak

dimanfaatkan di dalam dunia industri atau perdagangan, tetapi juga

sangat baik digunakan untuk meningkatkan kegiatan belajar siswa.

4. Ego involvement

Menumbuhkan kesadaran kepada siswa agar merasakan pentingnya

tugas dan menerimanya sebagai tantangan sehingga bekerja keras

dengan mempertaruhkan harga diri, adalah sebagai salah satu

bentuk motivasi yang cukup penting. Seseorang akan berusaha

dengan segenap tenaga untuk mencapai prestasi yang baik dengan

menjaga harga diri, begitu juga untuk siswa si subjek belajar. Para
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

25

siswa akan belajar dengan keras bisa jadi karena harga dirinya.

5. Memberi ulangan

Para siswa akan menjadi giat belajar kalau mengetahui akan ada

ulangan. Oleh karena itu, memberi ulangan ini juga merupakan

sarana motivasi. Tetapi yang harus diingat oleh guru, adalah jangan

terlalu sering karena bisa membosankan dan bersifat rutinitas.

6. Mengetahui hasil

Dengan mengetahui hasil pekerjaan, apalagi kalau terjadi

kemajuan, akan mendorong siswa untuk lebih giat belajar semakin

mengetahui bahwa grafik hasil belajar meningkat, maka ada

motivasi pada diri siswa untuk terus belajar, dengan suatu harapan

hasilnya terus meningkat.

7. Pujian

Apabila ada siswa yang sukses yang berhasil menyelesaikan

tugasnya dengan baik, perlu diberikan pujian. Pujian ini adalah

bentuk reinforcement yang positif dan sekaligus merupakan

motivasi yang baik. Oleh karena itu, supaya pujian ini merupakan

motivasi, pemberiannnya harus tepat. Dengan pujian yang tepat

akan memupuk suasana yang menyenangkan dan mempertinggi

gairah belajar serta sekaligus akan membangkitkan harga diri.

8. Hukuman

Hukuman sebagai reinforcement yang negatif tetapi kalau

diberikan secara tepat dan bijak bisa menjadi alat motivasi. Oleh
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

26

karena itu, guru harus memahami prinsip-prinsip pemberian

hukuman.

9. Hasrat untuk belajar

Hasrat untuk belajar, berarti ada unsur kesengajaan, ada maksud

untuk belajar. Hal ini akan lebih baik, bila dibandingkan segala

sesuatu kegiatan yang tanpa maksud. Hasrat untuk belajar berarti

pada diri anak didik itu memang ada motivasi untuk belajar,

sehingga sudah barang tentu hasilnya akan lebih baik.

10. Minat

Mengenai minat ini antara lain dapat dibangkitkan dengan cara-

cara sebagai berikut:

a. Membangkitkan adanya suatu kebutuhan

b. Menghubungkan dengan persoalan pengalaman yang lampau

c. Memberi kesempatan untuk mendapatkan hasil yang baik

d. Menggunakan berbagai macam bentuk mengajar.

11. Tujuan yang diakui

Rumusan tujuan yang ingin diakui dan diterima baik oleh siswa,

akan merupakan alat motivasi yang sangat penting. Sebab dengan

memahami tujuan yang harus dicapai, karena dirasa sangat berguna

dan menguntungkan, maka akan timbul gairah untuk terus belajar.

i. Karakteristik dari motivasi, adalah :

1. Sebagai hasil dari kebutuhan

2. Terarah kepada suatu tujuan


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

27

3. Menopang perilaku

j. Prinsip-Prinsip Motivasi, yaitu :

1. Prinsip kompetisi, yang dimaksud dengan prinsip kompetisi adalah

persaingan secara sehat, baik inter maupun antar pribadi.

2. Prinsip pemacu, yang dimakud adalah dorongan untuk melakukan

berbagai tindakan akan terjadi apabila ada pemacu tertentu

3. Prinsip ganjaran dan hukuman, yang dimaksud dengan ganjaran dan

hukuman adalah ganjaran maupun hukuman yang diterima oleh

seseorang dapat meningkatkan motivasi untuk melakukan tindakan

yang menimbulkan ganjaran maupun hukuman itu.

4. Kejelasan dan kedekatan tujuan, makin jelas dan makin dekat suatu

tujuan, maka akan makin mendorong seseorang untuk melakukan

tindakan.

5. Pemahaman hasil, hasil yang dicapai seseorang akan merupakan

balikan dari upaya yang telah dilakukannya, dan itu semua dapat

memberikan motivasi untuk melakukan tindakan selanjutnya.

6. Pengembangan minat, prinsip dasarnya adalah bahwa motivasi

seseorang cenderung akan meningkat apabila yang bersangkutan

memiliki minat yang besar dalam melakukan tindakannya.

7. Lingkungan yang kondusif, lingkungan kerja maupun belajar yang

kondusif, baik lingkungan fisik, sosial, maupun psikologis, dapat

menumbuhkan dan mengembangkan motif untuk bekerja dengan

baik dan produktif.


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

28

8. Keteladanan, perilaku seorang guru yang baik akan dapat

meningkatkan motivasi belajar para siswa, dan sebaliknya dapat

menurunkan motivasi belajar para siswa, jika perilaku seorang guru

dikatakan kurang baik.

k. Cara memotivasi siswa belajar, yaitu:

1. Kebermaknaan, siswa akan suka dan bermotivasi belajar apabila hal-

hal yang dipelajari mengandung makna tertentu baginya.

2. Modeling, siswa akan suka memperoleh tingkah laku baru bila

disajikan dengan suatu perilaku yang dapat disaksikan dan ditirunya.

3. Komunikasi terbuka, siswa lebih suka belajar bila penyajian

terstruktur supaya pesan-pesan guru terbuka terhadap pengawasan

siswa.

4. Prasyarat, guru hendaknya berusaha mengetahui/ mengenali

prasyarat-prasyarat yang telah mereka miliki.

5. Novelty, siswa lebih senang belajar bila perhatiannya ditarik oleh

penyajian-penyajian yang baru (novelty) atau masih asing.

6. Latihan/praktek yang aktif dan bermanfaat, siswa lebih senang

belajar jika mengambil bagian yang aktif dalam latihan/praktek

untuk mencapai tujuan pengajaran.

7. Latihan terbagi, siswa lebih senang belajar jika latihan dibagi-bagi

menjadi sejumlah kurun waktu yang pendek.

8. Kurangi secara sistematik paksaan belajar, pada waktu mulai belajar

siswa perlu diberikan paksaan atau pemompaan, tetapi begitu siswa


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

29

sudah mulai menguasai pelajaran, maka secara sistematik

pemompaan itu dikurangi dan akhir lambat laun siswa dapat belajar

sendiri.

9. Kondisi yang menyenangkan, siswa lebih senang melanjutkan

belajarnya jika kondisi pengajaran menyenangkan.

2. Prestasi Belajar Siswa

a. Pengertian Prestasi

Prestasi pada prinsipnya merupakan pengungkapan hasil belajar

yang ideal yang meliputi segenap ranah yang berubah sebagai akibat

dari pengalaman proses belajar (Muhibbin Syah). Sedangkan menurut

W.S. Winkel (1986:48), prestasi merupakan suatu kemampuan yang

dimiliki seseorang yang merupakan hasil dari proses yang dilakukan.

Jadi, prestasi belajar adalah hasil dari perubahan kemampuan

kognitif, afektif dan psikomotorik karena penguasaan pengetahuan yang

dikembangkan oleh mata pelajaran, yang bisa diukur dengan tes atau

evaluasi hasil belajar.

Menurut Ketut (1988:51), menyatakan bahwa prestasi adalah

suatu bukti keberhasilan usaha yang dicapai, sedangkan tes prestasi

adalah tes yang mengukur prestasi yang dimaksudkan sebagai alat untuk

mengungkap kemampuan aktual sebagai hasil belajar.

Prestasi belajar banyak dipengaruhi oleh berbagai faktor, baik

berasal dari dirinya/internal maupun di luar dirinya/eksternal (Usman,

1993:9). Adapun faktor-faktor yang dimaksud meliputi hal-hal sebagai


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

30

berikut :

1. Faktor yang berasal dari dalam diri (internal)

1. Faktor jasmaniah (fisiologi) yang bersifat bawaan maupun

yang diperoleh. Yang termasuk dalam faktor ini adalah panca

indera yang tidak berfungsi sebagaimana mestinya seperti

mengalami sakit, cacat tubuh, atau perkembangan yang tidak

sempurna.

2. Faktor psikologis, baik bersifat bawaan maupun yang

diperoleh, terdiri atas :

1) Faktor intelektif yang meliputi faktor potensial yaitu

kecerdasan dan bakat serta faktor kecakapan nyata, yaitu

potensial yang dimiliki.

2) Faktor non intelektif yaitu unsur-unsur kepribadian tertentu

seperti sikap, kebiasaan, minat, kebutuhan, motivasi, emosi

dan penugasan diri.

3. Faktor kematangan fisik dan psikis.

2. Faktor yang berasal dari luar diri (eksternal)

a) Faktor sosial yang terdiri atas lingkungan keluarga, sekolah,

masyarakat dan kelompok.

b) Faktor budaya seperti adat istiadat, ilmu pengetahuan, teknologi

dan kesenian.

c) Faktor lingkungan fisik seperti fasilitas rumah dan fasilitas

belajar.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

31

d) Faktor lingkungan spiritual atau keagamaan.

b. Indikator Prestasi Belajar

Pada prinsipnya, pengungkapan hasil belajar ideal meliputi

segenap ranah psikologis yang berubah sebagai akibat pengalaman dan

proses belajar siswa. Namun demikian, pengungkapan perubahan

tingkah laku seluruh ranah itu, khususnya ranah rasa murid, sangat sulit.

Hal ini disebabkan perubahan hasil belajar itu ada yang bersifat

intangible (tak dapat diraba). Oleh karena itu, yang dapat dilakukan

guru dalam hal ini adalah hanya mengambil cuplikan perubahan tingkah

laku yang dianggap penting dan diharapkan dapat mencerminkan

perubahan yang terjadi sebagai hasil belajar siswa, baik yang

berdimensi cipta dan rasa maupun yang berdimensi karsa.

Kunci pokok untuk memperoleh ukuran dan data hasil belajar

siswa sebagaimana yang terurai diatas adalah mengetahui garis-garis

besar indikator (petunjuk adanya prestasi tertentu) dikaitkan dengan

jenis prestasi yang hendak diungkapkan atau di ukur.

3. Perkembangan Prestasi

Masa remaja merupakan masa yang penting bagi perkembangan

prestasi karena selama masa inilah remaja membuat keputusan-keputusan

penting sehubungan dengan masa depan pendidikan dan pekerjaan.

Prestasi di sekolah dan di dalam pekerjaan sangat berkait. Berprestasi baik

di sekolah pada umumnya meratakan jalan untuk memperoleh pekerjaan

yang baik pula.


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

32

4. Prestasi Sebagai Isu Remaja

Dalam masyarakat yang semakin maju dan rumit seperti dewasa ini,

prestasi seseorang dipandang amat penting. Lembaga-lembaga pendidikan

menekankan pentingnya penampilan belajar yang baik, persaingan dan

berhasil baik dalam menempuh tes, baik tes pengetahuan maupun tes

kemampuan.

Dan para siswa pun menyadari benar akan hal itu. Mereka peka

terhadap bagaimana cara guru memperlakukan murid-murid yang

berprestasi dan murid-murid yang kurang pandai, mereka mudah iri

terhadap prestasi teman-temannya dan mudah pula menjadi gugup dan

cemas kalau-kalau mengalami kegagalan.

Persoalan prestasi ini juga berlanjut sepanjang masa dewasa. Tidak

sedikit orang yang berganti-ganti pekerjaan karena minat mereka berubah-

ubah. Seperti halnya para remaja, orang dewasa pun menganggap penting

keberhasilan itu. Nilai seseorang dan harga dirinya ditentukan oleh

keberhasilan tersebut.

Persoalan prestasi atau keberhasilan itu mendapat perhatian khusus

karena beberapa alasan, yaitu:

1. Kenyataan bahwa masa remaja itu merupakan saat persiapan untuk

bekerja di kemudian hari menimbulkan masalah apa dan bagaimana

persiapan itu dilakukan.

2. Para remaja mulai memahami sepenuhnya akan arti dan perbedaan

prestasi belajar itu bagi keberhasilan-keberhasilan lain kini dan di masa


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

33

datang.

3. Pada masa remaja, anak-anak banyak dihadapkan pada macam-macam

pilihan, baik sekolah maupun masa depan kerja.

4. Pada masa remajalah timbulnya kemampuan-kemampuan untuk

melihat akibat-akibat yang mungkin dihadapi di kemudian hari sebagai

akibat pilihan-pilihannya mengenai sekolah dan pekerjaan.

5. Munculnya masalah prestasi itu berkait dengan perubahan-perubahan

jasmaniah pada masa pubertas; pada masa remajalah munculnya

perbedaan prestasi belajar antara anak laki-laki dan anak perempuan.

5. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Tingkat Prestasi Belajar

1. Faktor internal

a) N.Ach (Need for Achievement) ialah dorongan atau motif untuk

berprestasi. N. Ach adalah suatu motif intrinsik untuk mencapai

prestasi dalam hal tertentu. Menurut hasil penelitian Winterbottom

(1985), Rosen dan D’Andrade (1959) remaja-remaja yang

mempunyai dorongan kuat untuk berprestasi berasal dari keluarga-

keluarga yang memiliki standar tinggi dalam berprestasi, yang

memberikan imbalan hadiah terhadap keberhasilan berprestasi dan

yang memberikan dorongan untuk mandiri dan tidak bergantung

pada pihak lain.

b) Takut gagal

Takut gagal, yang acapkali berupa perasaan cemas seperti apabila

menempuh ujian, mempelajari sesuatu yang baru atau memecahkan


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

34

masalah yang sulit, dapat mengganggu keberhasilan dalam

berprestasi. Murid-murid yang merasa sangat gugup selama

menempuh ujian, akan memperoleh hasil yang lebih buruk

ketimbang mereka yang tenang dan santai.

c) Takut sukses

Takut sukses mungkin lebih karakteristik pada wanita ketimbang

pada pria. Apabila cukup kuat, takut sukses itu dapat mendorong

N. Ach seseorang dan melahirkan perasaan-perasaan negatif

terhadap prestasi yang baik. seorang gadis remaja mungkin

mempunyai keinginan yang kuat untuk berhasil di sekolah; tetapi

kalau dia takut keberhasilannya itu akan membuatnya tidak

popular, keinginan tersebut bisa jadi tidak diwujudkan ke dalam

nilai-nilai angka yang tinggi.

2. Faktor eksternal

Telah disinggung dimuka bahwa kemampuan dan usaha sangat

berpengaruh terhadap prestasi remaja; demikian juga halnya dengan

kesempatan dan faktor-faktor situasional. Banyak perbedaan dalam

prestasi akademik bukan disebabkan oleh berbedanya kemampuan atau

motif, tetapi karena berbedanya lingkungan tempat kemampuan dan

motif itu ditunjukkan. Lingkungan sekolah misalnya sangat bervariasi:

gedungnya, fasilitas fisik lainnya, peralatannya, perpustakaannya,

kesempatan untuk memperluas dan memperkaya pengetahuan, suasana

kelasnya, disiplinnya, kualitas dan penghasilan guru-gurunya.


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

35

Sudah barang tentu bukan lingkungan sekolah saja, tetapi juga

lingkungan yang lain, seperti: lingkungan rumah tangga. Kualitas

lingkungan keluarga: ada tidaknya pesawat TV, kamus, ensiklopedi,

surat kabar, almari es dan sebagainya.

Menurut Roestiyah (1982:159), faktor-faktor yang

mempengaruhi prestasi, yaitu :

1. Faktor internal, ialah faktor yang timbul dari dalam anak itu

sendiri. Seperti kesehatan, rasa aman, kemampuan, minat, motivasi

dan sebagainya

2. Faktor eksternal, ialah faktor yang datang dari luar diri si anak.

Seperti kebersihan rumah, udara yang panas, lingkungan dan

sebagainya.

6. Faktor-faktor yang mempengaruhi prestasi akademik, menurut

Mahmud (1990 : 87), yaitu :

a) Status sosial ekonomi orang tua

Salah satu faktor yang paling berpengaruh terhadap prestasi akademik

ialah status sosial ekonomi orang tua.

b) Perbedaan-perbedaan sosial ekonomi dalam kemampuan intelektual

dan motivasi.

Salah satu alasan bahwa latar belakang keluarga itu berkait dengan

prestasi akademik ialah bahwa anak-anak dari lapisan sosial ekonomi

rendah mungkin sekali masuk sekolah dengan berbekalkan nilai rendah

yang ditunjukkan melalui tes kemampuan akademik dasar.


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

36

c) Perbedaan-perbedaan sosial ekonomi dalam kesempatan.

Bukan hanya perbedaan kemampuan dan motivasi saja yang

menyebabkan berbeda-bedanya prestasi akademik di sekolah, tetapi

juga faktor lingkungan.

2. Lingkungan Belajar Siswa

a. Pengertian Lingkungan Belajar

Lingkungan belajar di rumah mempunyai pengaruh besar

terhadap kegiatan belajar anak di rumah, yang pada akhirnya

memengaruhi prestasi belajar anak disekolah. Lingkungan belajar

menurut (Pidarta, 1995) adalah benda-benda disekitar tempat belajar

itu yang teratur rapi dan sedap dipandang dan lengkap peralatannya.

Pendapat di atas sejalan dengan pendapat (Hutabarat, 1986)

”lingkungan belajar ialah segala sesuatu yang terdapat di tempat

belajar”.

Sedang (Nasution, 1993), lingkungan belajar yaitu lingkungan

alami dan lingkungan sosial. Lingkungan alami seperti keadaan suhu,

kelembaban udara, sedangkan lingkungan sosial dapat berwujud

manusia dan representatifnya maupun berwujud hal-hal lain.

Dari beberapa definisi yang telah dikemukakan di atas dapat

disimpulkan bahwa lingkungan tempat belajar adalah segala sesuatu

berupa benda-benda di sekitar tempat belajar, seperti ruang belajar,

penerangan, kursi, meja, dan suhu.

Setiap orang tua berharap perestasi belajar anak-anaknya dapat


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

37

baik seperti yang diharapkan. Prestasi belajar itu salah satunya

dipengaruhi oleh lingkungan belajar. Menurut Dunn dan Dunn

Mudhofir, (1999) kondisi belajar dapat memengaruhi konsentrasi,

pencerapan, dan penerimaan informasi. Senada dengan hal di atas

Rachman (1998/1999) menyatakan lingkungan fisik tempat belajar

mempunyai pengaruh penting terhadap hasil pembelajaran. Sedang

Nasution (1993) menyatakan baik lingkungan alami maupun

lingkungan sosial berpengaruh terhadap proses dan hasil belajar.

Berdasarkan uraian di atas dapatlah di simpulkan bahwa

lingkungan belajar berpengaruh terhadap hasil belajar. Dengan

demikian, lingkungan belajar yang perlu diperhatikan itu adalah

ruangan belajar, cahaya, penerangan, ventilasi, suhu udara, perabotan

belajar, kebisingan, kursi, meja, perabotan, musik, tanaman, gambar.

Karena lingkungan belajar mempunyai dampak terhadap prestasi

belajar, maka De Porter (2001) menyarankan ciptakan lingkungan

belajar yang optimal.

b. Lingkungan Keluarga

Menurut Patterson dan Loeber (1984) dalam buku Muhibbin Syah

mengatakan bahwa lingkungan sosial yang lebih banyak

mempengaruhi kegiatan belajar siswa adalah orang tua dan keluarga

itu sendiri. Menurut Roestiyah (1982:159), faktor-faktor yang datang

dari keluarga yang mempengaruhi kegiatan belajar siswa, yaitu :

1. Cara mendidik
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

38

Orang tua dalam mendidik anak seharusnya tidak memanjakan atau

menekan dengan keras si anak, karena hal itu dapat menjadikan

anak kurang bertanggung jawab dan takut menghadapi tantangan

kesulitan.

2. Pengertian orang tua

Anak belajar perlu dorongan dan pengertian orang tua. Karena

dengan adanya dorongan dan pengertian dari orang tua maka si

anak akan merasa terbantu dan termotivasi dalam menentukan

masa depannya.

3. Keadaan sosial ekonomi keluarga

Bila keadaan ekonomi keluarga tidak memungkinkan kadang kala

menjadi penghambat anak belajar. Namun bila keadaan

memungkinkan cukupkanlah sarana yang diperlukan anak sehingga

mereka dapat belajar dengan senang.

4. Latar belakang kebudayaan

Tingkat pendidikan atau kebiasaan di dalam keluarga

mempengaruhi anak dalam bersikap. Perlu kepada anak

ditanamkan kebiasaan-kebiasaan yang baik, agar mendorong

semangat anak untuk mewujudkan harapannya.

Dari uraian di atas, dapat ditarik kesimpulan bahwa dari keluarga

dan bagaimana sikap anak menanggapi lingkungannya dapat

menentukan berhasil atau tidaknya pendidikan yang ditempuh. Agar

anak dapat berhasil dalam pendidikan dan dapat meneruskan


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

39

harapannya, maka harus diperhatikan segala sesuatu yang dapat

menunjang keberhasilan belajarnya.

c. Lingkungan Sekolah

Kemampuan belajar yang dimiliki manusia merupakan bekal yang

membuka kesempatan luas untuk memperkaya diri dalam hal

pengetahuan dan berkebudayaan. Karena manusia mampu untuk

belajar maka dia berkembang mulai dari saat lahir sampai mencapai

usia tua. Berdasarkan kesadaran tentang peranan proses belajar

mengajar dalam kehidupan anak didik, masyarakat telah mendirikan

suatu institute yang mendampingi anak dalam belajarnya dan

menyalurkan pengalaman-pengalaman belajar sedemikian rupa,

sehingga menghasilkan corak perkembangan yang diharapkan.

Institute ini disebut sekolah (W.S. Winkel, 1987:2).

Pendidikan di sekolah sebagai akibat dari pemenuhan akan

pentingnya pendidikan tidak hanya terdiri dari gedung saja melainkan

adanya sarana dan prasarana lain yang dapat menunjang pendidikan.

Sekolah merupakan tempat anak didik belajar, mempelajari sejumlah

materi pelajaran. Oleh karena itu harus diciptakan lingkungan sekolah

yang benar-benar dapat mendukung anak dalam belajar.

B. Kerangka Berfikir

1. Pengaruh positif lingkungan keluarga terhadap hubungan antara

motivasi belajar dengan prestasi belajar siswa.

Menurut Imron (1996:89), motivasi belajar berkaitan erat dengan


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

40

prestasi belajar. Seorang siswa yang bermotivasi tinggi umumnya

prestasinya akan tinggi, sebaliknya jika seorang siswa mempunyai

motivasi yang rendah maka prestasi belajarnya akan rendah pula.

Menurut Winkel (1987:93), motivasi belajar adalah keseluruhan

daya penggerak psikis di dalam diri siswa yang menimbulkan kegiatan

belajar, menjamin kelangsungan belajar dan memberikan arah pada

kegiatan belajar itu demi menggapai tujuan tertentu. Seorang siswa yang

mempunyai motivasi belajar tinggi akan berusaha semaksimal mungkin

untuk mendalami materi pelajaran yang dipelajari sehingga prestasi yang

dicapai juga maksimal.

Prestasi dapat diartikan hasil belajar dari suatu kegiatan. Winkel

(1996:164) mengemukakan bahwa: “prestasi sebagai suatu bukti

keberhasilan usaha yang dicapai”. Dari pengertian prestasi tersebut

selanjutnya Winkel mengartikan prestasi belajar sebagai berikut : ”Prestasi

belajar sebagai suatu bukti keberhasilan yang dicapai oleh siswa dalam

usaha memperoleh suatu perubahan, cara bersikap, bertingkah laku yang

baru, bertindak cepat dan secara optimal setelah proses belajar mengajar

berlangsung”.

Jadi prestasi belajar adalah hasil yang telah dicapai. Oleh karena itu

semua individu dengan memotivsai diri untuk belajar maka hasilnya dapat

dicapai. Setiap individu menginginkan hasil yang sebaik mungkin. Oleh

sebab itu, setiap individu harus selalu termotivasi untuk belajar dengan

sebaik-baiknya supaya prestasinya berhasil dengan baik. Dengan adanya


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

41

motivasi, siswa akan mempunyai keinginan untuk lebih rajin lagi dalam

belajar sehingga prestasi siswa akan lebih meningkat. Hal tersebut akan

diperkuat dengan lingkungan keluarga yang baik dan nyaman.

Tulus (2004:16), mengemukakan bahwa lingkungan keluarga juga

berpengaruh terhadap keberhasilan belajar siswa. Pengaruh pertama dan

utama bagi kehidupan, pertumbuhan dan perkembangan seseorang adalah

keluarga. Banyak waktu dan kesempatan bagi anak untuk berjumpa dan

berinteraksi dengan keluarga. Perjumpaan dan interaksi tersebut sangat

besar pengaruhnya bagi perilaku dan prestasi seseorang.

Legiawati (2002), menemukan adanya pengaruh positif motivasi

belajar terhadap prestasi belajar siswa. Karena tinggi rendahnya prestasi

dapat diprediksi dari tinggi rendahnya motivasi belajar yang dimiliki

siswa. Pernyataan serupa juga diungkapkan dalam penelitian Suryantono

(2004), menemukan adanya pengaruh positif dari lingkungan belajar

(keluarga) dan prestasi belajar. Hal ini disebabkan karena lingkungan

keluarga sebagai lingkungan sosial yang lebih banyak mempengaruhi

kegiatan belajar siswa. Lingkungan yang tenang, nyaman dan kondusif

dapat membuat siswa berkonsentrasi dengan baik untuk belajar, sehingga

dapat mencapai prestasi belajar yang tinggi. Jadi dapat diduga bahwa bila

lingkungan keluarga mendukung akan mempererat hubungan motivasi

belajar siswa dengan prestasi belajar siswa.


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

42

2. Pengaruh positif lingkungan sekolah terhadap hubungan antara

motivasi belajar dengan prestasi belajar siswa.

Menurut M. Dalyono (1997:235), motivasi dapat menentukan baik

tidaknya dalam mencapai tujuan sehingga semakin besar motivasinya akan

semakin besar kesuksesan dalam belajar. Prestasi belajar merupakan tolok

ukur maksimal yang telah dicapai siswa setelah melakukan kegiatan

belajar selama waktu yang telah ditentukan. Siswa yang motivasinya besar

dan kuat akan dapat berprestasi tinggi dalam hasil belajarnya.

Sardiman (2005:73), menyatakan bahwa motif adalah daya upaya

yang mendorong seseorang untuk melakukan sesuatu. Berawal dari kata

motif tersebut, maka motivasi dapat diartikan sebagai daya penggerak

yang telah menjadi aktif. Motif menjadi aktif pada saat-saat tertentu,

terutama bila kebutuhan untuk mencapai tujuan sangat dirasakan atau

mendesak.

Prestasi merupakan hasil yang dicapai seseorang ketika mengerjakan

tugas atau kegiatan tertentu. Prestasi belajar adalah penguasaan

pengetahuan atau keterampilan yang dikembangkan oleh mata pelajaran

yang lazimnya ditunjukkan dengan nilai tes atau angka nilai yang

diberikan guru (Tulus, 2004:75). Dengan adanya motivasi, siswa akan

mempunyai keinginan untuk lebih rajin lagi dalam belajar sehingga

prestasi siswa akan lebih meningkat. Hal tersebut akan diperkuat dengan

lingkungan sekolah yang kondusif untuk belajar.


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

43

Menurut Yusuf (2001:54), sekolah merupakan lembaga pendidikan

formal yang secara sistematis melaksanakan program bimbingan,

pengajaran, dan latihan dalam rangka membantu siswa agar mampu

mengembangkan potensinya, baik yang menyangkut aspek moral,

spiritual, intelektual, emosional, maupun sosial. Jadi, lingkungan sekolah

adalah jumlah semua benda hidup dan mati serta seluruh kondisi yang ada

di dalam lembaga pendidikan formal yang secara sistematis melaksanakan

program pendidikan dan membantu siswa mengembangkan potensinya.

Motivasi yang baik dalam belajar, cara belajar yang baik dan strategi

pembelajaran yang dikembangkan guru dapat membuat siswa termotivasi

dalam belajar. lingkungan sekolah yang tertib, teratur dan disiplin

merupakan pendorong dalam proses pencapaian prestasi belajar (Tulus,

2004: 81).

Sekolah adalah wahana kegiatan dalam proses pendidikan

berlangsung. Di sekolah nilai-nilai kehidupan ditumbuhkan dan

dikembangkan. Oleh karena itu, sekolah menjadi wahana yang sangat

dominan bagi pengaruh dan pembentukan sikap, perilaku, dan prestasi

seorang siswa. Semakin tinggi kualitas lingkungan sekolah dalam arti

kualitas kurikulum yang baik, relasi antara guru dengan siswa baik, relasi

antara siswa dengan siswa baik dan fasilitas sekolah yang memadai, akan

berpengaruh terhadap motivasi belajar siswa, sertas mampu meningkatkan

prestasi belajar siswa. Motivasi dan lingkungan sekolah dapat

mempengaruhi bagaimana proses dan hasil belajar.


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

44

Dari uraian di atas, dapat diduga bahwa hubungan motivasi belajar

siswa dengan prestasi belajar siswa akan semakin erat bila didukung oleh

lingkungan sekolah yang kondusif.

C. Model atau Paradigma Penelitian

Pengaruh motivasi dan prestasi di tinjau dari lingkungan belajar

(keluarga dan sekolah) dapat di ilustrasikan paradigma atau model penelitian

sebagai berikut :

MOTIVASI PRESTASI

Lingkungan Keluarga dan


Lingkungan Sekolah

D. Hipotesis Penelitian

Berdasarkan kerangka berfikir di atas penulis merumuskan hipotesis

penelitian ini sebagai berikut :

= Ada pengaruh lingkungan keluarga terhadap hubungan antara

motivasi belajar siswa dengan prestasi belajar siswa.

= Ada pengaruh lingkungan sekolah terhadap hubungan antara

motivasi belajar siswa dengan prestasi belajar siswa.


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

45

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian

Jenis penelitian ini termasuk penelitian studi kasus yaitu penelitian

yang dilakukan untuk mengetahui pengaruh lingkungan keluarga dan

lingkungan sekolah terhadap hubungan antara motivasi dan prestasi belajar

siswa SMK Sanjaya Pakem Kaliurang tahun ajaran 2010/2011. Hasil

penelitian ini tidak dapat digeneralisasikan di luar subyek penelitian. Jadi

hasil penelitian ini hanya berlaku pada SMK Sanjaya Pakem Kaliurang, tidak

bisa dibandingkan dengan tempat lain.

B. Tempat dan Waktu Penelitian

1. Tempat Penelitian

Penelitian dilakukan di SMK Sanjaya Pakem Yogyakarta, yang

beralamat di Jl. Kaliurang KM 17 Yogyakarta. Alasan peneliti memilih

SMK Sanjaya Pakem karena sewaktu peneliti melakukan PPL di sekolah

tersebut, terjadi penurunan prestasi belajar siswa dan mempunyai latar

belakang lingkungan keluarga yang berbeda-beda.

2. Waktu Penelitian

Penelitian akan dilaksanakan pada bulan Agustus-September 2010

45
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

46

C. Subjek dan Objek Penelitian

1. Subjek Penelitian

Subjek penelitian ini adalah siswa SMK Sanjaya Pakem Yogyakarta.

2. Objek Penelitian

Objek dari penelitian ini adalah :

a. Motivasi Belajar Siswa

b. Prestasi Belajar Siswa.

c. Lingkungan Keluarga

d. Lingkungan Sekolah

D. Populasi dan Sampel

1. Populasi

Populasi adalah keseluruhan dari subjek penelitian atau keseluruhan unsur-

unsur yang memiliki karakteristik yang sama. (Arikunto, 2006 : 130).

Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa SMK Sanjaya Pakem

Kaliurang.

2. Sampel

Sampel adalah sebagian atau wakil yang diambil dari populasi yang diteliti

(Arikunto, 2006 : 131). Sampel penelitian ini dihitung dengan rumus

Slovin (Sumarno, 2003: 102):

N
n
1  Ne 2
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

47

Keterangan:

n = ukuran sampel

N = ukuran populasi

E = kelonggaran ketidaktelitian karena kesalahan pengambilan

sampel yang dapat ditolelir, misalnya 1%. Batas kesalahan yang

ditolerir ini untuk setiap populasi tidak sama, ada yang 1%, 2%,

3%, 4%, 5%, atau 10%.

3. Teknik Penarikan Sampel

Dalam penelitian ini sampel ditentukan dengan menggunakan metode

purposive sampling. Asumsi dari metode purposive sampling adalah

bahwa dengan pertimbangan yang cermat dan strategi yang tepat, peneliti

dapat menentukan kasus-kasus untuk dimasukkan ke dalam anggota

sampel. Dengan demikian, peneliti ingin mendapatkan sampel yang sesuai

dengan sesuatu yang diharapkan. Teknik ini mengambil kasus-kasus yang

dianggap mewakili populasinya (Soegeng, 2007:76).

Dalam teknik purposive sampling anggota populasi yang diambil

sebagai sampel sudah ditentukan sesuai dengan keperluan penelitian dan

mengabaikan peluang anggota lain dari populasi yang tidak dipilih.

Sampel yang dipilih peneliti adalah seluruh siswa kelas XII,

pertimbangannya siswa kelas XII sudah beradaptasi dengan lingkungan

sekolahnya dalam waktu yang cukup lama dan siswa kelas XII juga telah

memiliki prestasi belajar dalam bentuk hasil rapot.

Sedangkan kelas X dan Kelas XI tidak dijadikan sebagai sampel


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

48

dalam penelitian ini, karena kelas X dianggap masih dalam proses adaptasi

dengan lingkungan belajar disekolah dan belum memiliki prestasi belajar

di sekolah dalam bentuk rapot.

Dan kelas XI saat ini sedang melakukan kegiatan Praktek Industri

(PI) diluar sekolah, sehingga peneliti tidak bisa mengambil sebagai sampel

penelitian.

E. Definisi Operasional Variabel, Variabel Penelitian, dan Pengukuran

Variabel Penelitian

1. Definisi Operasional Variabel

a. Motivasi Belajar Siswa

Motivasi belajar adalah keseluruhan daya penggerak psikis dalam diri

siswa yang menimbulkan kegiatan belajar mengajar, menjamin

kelangsungan belajar itu demi mencapai satu tujuan. Winkel, (1987).

Ketidaksamaan dalam motivasi intrinsik yang dipunyai ini, dapat

dikurangi dengan memberikan motivasi ekstrinsik. Motivasi intrinsik

dan ekstrinsik adalah :

1) Motivasi intrinsik

Yang dimaksud dengan motivasi intrinsik adalah motif-motif yang

menjadi aktif atau berfungsinya tidak perlu dirangsang dari luar,

karena dalam diri setiap individu sudah ada dorongan untuk

melakukan sesuatu. Perlu diketahui bahwa siswa yang memiliki

motivasi intrinsik akan memiliki tujuan menjadi orang yang


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

49

terdidik, yang berpengetahuan, yang ahli dalam bidang studi

tertentu.

2) Motivasi ekstrinsik

Motivasi ekstrinsik adalah motif-motif yang aktif dan berfungsinya

karena adanya perangsang dari luar. Perlu ditegaskan, bukan

berarti bahwa motivasi ekstrinsik ini tidak baik dan tidak penting.

Dalam kegiatan belajar-mengajar tetap penting. Sebab

kemungkinan besar keadaan siswa itu dinamis, berubah-ubah, dan

juga mungkin komponen-komponen lain dalam proses belajar-

mengajar ada yang kurang menarik bagi siswa, sehingga

diperlukan motivasi ekstrinsik.

b. Prestasi Belajar Siswa

Menurut W.S. Winkel (1986:48), prestasi merupakan suatu

kemampuan yang dimiliki seseorang yang merupakan hasil dari proses

yang dilakukan.

c. Lingkungan Keluarga

Menurut Patterson dan Loeber (1984) dalam buku Muhibbin Syah

mengatakan bahwa lingkungan sosial yang lebih banyak mempengaruhi

kegiatan belajar siswa adalah orang tua dan keluarga itu sendiri. Dari

uraian di atas, dapat ditarik kesimpulan bahwa dari keluarga dan

bagaimana sikap anak menanggapi lingkungannya dapat menentukan

berhasil atau tidaknya pendidikan yang ditempuh. Agar anak dapat

berhasil dalam pendidikan dan dapat meneruskan harapannya, maka


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

50

harus diperhatikan segala sesuatu yang dapat menunjang keberhasilan

belajarnya.

d. Lingkungan Sekolah

Pendidikan di sekolah sebagai akibat dari pemenuhan akan pentingnya

pendidikan tidak hanya terdiri dari gedung saja melainkan adanya

sarana dan prasarana lain yang dapat menunjang pendidikan. Sekolah

merupakan tempat anak didik belajar, mempelajari sejumlah materi

pelajaran. Oleh karena itu harus diciptakan lingkungan sekolah yang

benar-benar dapat mendukung anak dalam belajar.

2. Variabel Penelitian dan Pengukuran Variabel Penelitian

a. Variabel terikat/dependen

Variabel terikat/dependen merupakan variabel akibat atau variabel tak

bebas atau variabel tergantung (Suharsimi Arikunto. 2002:97).

Variabel dependen (Y) dalam penelitian ini adalah prestasi belajar

siswa.

Pengukuran Variabel terikat/dependen

Variabel terikat dalam penelitian ini adalah prestasi belajar siswa yang

diukur berdasarkan nilai raport kelas XI semester 2. Prestasi belajar

siswa dikelompokkan menjadi 2 kategori yaitu tinggi dan rendah,

dengan langkah-langkah sebagai berikut :

a) Menunjukkan skor yang dicapai responden dari nilai raport.

b) Skor yang dicapai responden selanjutnya digolongkan dalam

kategori tinggi dan rendah berdasarkan acuan kurva normal dan


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

51

diberi skor sebagai berikut :

Tabel 3.1

Prestasi Belajar Siswa

Kategori Syarat Pengukuran


Tinggi Lebih dari Mean
Rendah Kurang/sama dengan Mean

Mean dicari dengan rumus sebagai berikut : (Hadi, 1998 : 41)

Mean =

Keterangan :
∑ f x = Total Skor

N = Jumlah Sampel

b. Variabel bebas/independen

Variabel independen merupakan variabel yang mempengaruhi

(Suharsimi Arikunto, 2002:97). Variabel independen (X) dalam

penelitian ini adalah Motivasi belajar siswa.

Pengukuran Variabel bebas/independen

Untuk variabel bebas motivasi belajar siswa diukur dengan

menggunakan skala likert yaitu menggunakan kuesioner. Kuesioner

bersumber dari :

a) Tinjauan pustaka

b) Penelitian Widayati (2006) dalam penelitiannya dengan judul

Pengaruh motivasi belajar, sarana belajar dan lingkungan belajar


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

52

terhadap prestasi belajar mahasiswa.

Tabel 3.2

Kisi-Kisi Instrumen Penelitian Kuesioner

Variabel Motivasi Belajar Siswa

No. Item No. Item


Variabel Indikator
positif Negatif

1.Motivasi a. Frekuensi belajar - 1

Belajar b. Sikap saat menghadapi kegagalan - 2

c. Sikap saat menghadapi kesulitan 4 3

belajar

d.Keinginan dan keaktifan dalam 5, 6, 7, 8, 9, 10

kegiatan belajar-mengajar 11, 12

e. Keinginan untuk berprestasi 13 -

c. Variabel Moderator

Variabel moderator dalam penelitian ini adalah lingkungan keluarga dan

lingkungan sekolah dalam bentuk kuesioner sebagai berikut :


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

53

Pengukuran Variabel Moderator

Tabel 3.3
Kisi-Kisi Instrumen Penelitian Kuesioner Variabel
Lingkungan Keluarga dan Lingkungan Sekolah
No. Item No. Item
Variabel Indikator
Positif Negatif
1.Lingkungan a. Dukungan dan dorongan orang tua 14 -
Keluarga b. Ketersediaan fasilitas yang 15 -
disediakan orang tua
c. Hubungan yang baik dengan anggota 16 -
keluarga
d. Orang tua membuat aturan dalam hal 17,18 19,20
belajar dan bermain.
e. Perhatian orang tua terhadap anak 21, 22 -
saat belajar dan mengerjakan PR di
rumah.
f. Perhatian orang tua terhadap kegiatan 23 -
anak saat disekolah.
2.Lingkungan a. Kedisiplinan terhadap peraturan 24, 25 26
Sekolah sekolah dan sanksi bagi siswa yang
tidak disiplin.
b.Hubungan sosial antara siswa, guru 27 -
dan karyawan lain.
c.Sarana dan prasarana serta 28, 29 -
perpustakaan yang disediakan
oleh sekolah sebagai dukungan dalam
belajar
d.Suasana serta kondisi kelas saat - 30
belajar.
e.Perhatian guru terhadap siswa saat 31 -
mengikuti pelajaran dikelas.
f.Sekolah membuat kelompok belajar 32, 33 -
bagi siswa dan siswa
bertanggungjawab dalam kelompok
belajar tersebut..
g.Kesadaran guru maupun siswa dengan 34, 35, 36 -
kondisi kelas saat belajar.
h.Perhatian yang diberikan oleh para 37 38
guru dan pihak sekolah kepada
siswanya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

54

Skala pengukuran yang digunakan untuk indikator-indikator


motivasi belajar siswa, lingkungan keluarga dan lingkungan sekolah
adalah skala likert. Skala pengukuran untuk setiap item pernyataan
dinyatakan lima skala pendapat dan dilakukan dengan cara penentuan
sebagai berikut :
Tabel 3.4

Skor Variabel Motivasi Belajar Siswa, Lingkungan Keluarga,

Lingkungan Sekolah

Pernyataan
Jawaban
Positif Negatif
Sangat Setuju (SS) 5 1
Setuju (S) 4 2
Ragu-ragu (R) 3 3
Tidak Setuju (TS) 2 4
Sangat Tidak Setuju (STS) 1 5

F. Teknik Pengumpulan Data

1. Teknik Kuesioner

Teknik kuesioner dalam penelitian ini digunakan untuk

mengungkap data tentang motivasi, lingkungan keluarga dan lingkungan

sekolah. Kuesioner merupakan sejumlah daftar pertanyaan yang diberikan

kepada responden. Kuesioner diberikan kepada siswa kelas XII program

keahlian Akuntansi, Administrasi Perkantoran dan Penjualan. Untuk

memperoleh data mengenai pengaruh lingkungan keluarga dan lingkungan

sekolah terhadap hubungan antara motivasi dan prestasi belajar siswa.

Keseluruhan kuesioner yang akan digunakan berjumlah 38 butir atau item.


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

55

2. Teknik Dokumentasi

Dokumentasi merupakan pengumpulan data yang berdasarkan pada

pencatatan data tentang obyek yang dilakukan individu atau lembaga.

Teknik dokumentasi ini diperlukan untuk mengumpulkan data tentang

prestasi belajar siswa. Sebagai pedomannya adalah nilai hasil belajar siswa

atau raport saat kelas XI semester 2.

G. Teknik Pengujian Kuesioner

1. Pengujian Validitas Kuesioner

Validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat-tingkat

kevalidan suatu instrumen. Uji validitas menggunakan rumus korelasi

product moment dari Karl Pearson (Suharsimi Arikunto, 2002:146):

N  xy  ( x)( y )
R XY 
( N  x  ( x) 2 )( N  y  ( y ) 2 )
2 2

Keterangan:
R XY : Koefisien korelasi antara skor item dan skor total
: Jumlah item pertanyaan
N
: Skor masing-masing item tes
X
: Skor total seluruh item tes
Y

Pengujian validitas dalam penelitian ini dilakukan di SMA

BOPKRI 2 dengan jumlah responden sebanyak 30 responden. Pengujian

validitas instrument menggunakan teknik korelasi product moment dari

Karl Pearson dengan taraf signifikansi 5% (Sugiyono, 2007:248).

Berdasarkan hasil perhitungan, Jika r hitung > r tabel maka butir soal
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

56

tersebut dapat dikatakan valid. Dan jika r hitung < r table, maka butir soal

tersebut dapat dikatakan tidak valid.

Berikut ini merupakan rangkuman dari hasil uji validitas terhadap

variabel motivasi belajar siswa, lingkungan keluarga dan lingkungan

sekolah yang dilakukan sebelum penelitian.

Tabel 3.5

Kesimpulan Hasil Uji Validitas Motivasi Belajar Siswa

No. Item Keterangan


Item 1 0,726 0,361 Valid
Item 2 0,601 0,361 Valid
Item 3 0,454 0,361 Valid
Item 4 0.782 0,361 Valid
Item 5 0,446 0,361 Valid
Item 6 0,670 0,361 Valid
Item 7 0,503 0,361 Valid
Item 8 0,782 0,361 Valid
Item 9 0,692 0,361 Valid
Item 10 0,632 0,361 Valid
Item 11 0,452 0,361 Valid
Item 12 0,782 0,361 Valid
Item 13 0,458 0,361 Valid

Tabel 3.6

Kesimpulan Hasil Uji Validitas Lingkungan Keluarga

No. Item Keterangan


Item 14 0,744 0,361 Valid
Item 15 0.687 0,361 Valid
Item 16 0,579 0,361 Valid
Item 17 0,463 0,361 Valid
Item 18 0,610 0,361 Valid
Item 19 0,659 0,361 Valid
Item 20 0,674 0,361 Valid
Item 21 0,461 0,361 Valid
Item 22 0,432 0,361 Valid
Item 23 0,649 0,361 Valid
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

57

Tabel 3.7

Kesimpulan Hasil Uji Validitas Lingkungan Sekolah

No. Item Keterangan


Item 24 0,701 0,361 Valid
Item 25 0,799 0,361 Valid
Item 26 0,642 0,361 Valid
Item 27 0,820 0,361 Valid
Item 28 0,743 0,361 Valid
Item 29 0,658 0,361 Valid
Item 30 0,710 0,361 Valid
Item 31 0,828 0,361 Valid
Item 32 0,844 0,361 Valid
Item 33 0,626 0,361 Valid
Item 34 0,752 0,361 Valid
Item 35 0,615 0,361 Valid
Item 36 0,541 0,361 Valid
Item 37 0,701 0,361 Valid
Item 38 0,752 0,361 Valid

Dari tabel di atas terlihat bahwa seluruh item pertanyaan atau

pernyataan adalah valid. Pengambilan kesimpulan ini dengan

membandingkan antara dengan Jumlah data (n) sebanyak 30

responden dan α = 5% diperoleh r tabel sebesar 0,361.

Berdasarkan hasil perhitungan lebih besar daripada ,

sehingga dapat disimpulkan bahwa seluruh item pertanyaan dan

pernyataan mengenai motivasi belajar siswa, lingkungan keluarga dan

lingkungan sekolah adalah valid.

2. Pengujian Reliabilitas kuesioner

Uji reliabilitas ini digunakan untuk mengetahui sejauh mana suatu

pengukuran memberikan hasil yang relative sama bila dilakukan


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

58

pengukuran pada subyek yang sama, atau suatu instrumen cukup reliabel

atau dapat dipercaya untuk digunakan sebagai alat pengumpul data.

koefisien Alpha Cronbach dengan taraf signifikansi 5% :

 k   b 
2

rtt   1  
 k 1  t 
2

Keterangan :
rtt = reliabilitas instrumen yang dicari
k = banyaknya butir pertanyaan atau banyaknya soal


2
b
= jumlah varians butir


2
t
= varians total

Instrumen penelitian dikatakan reliabel apabila nilai koefisien

Alpha Cronbach > 0, 6 (Nunally dalam Imam Ghozali, 2007:42).

Sebaliknya apabila hasil nilai koefisien Alpha Cronbach < 0, 6, maka

penelitian tersebut dikatakan belum reliabel.

Untuk menentukan apakah instrumen itu reliabel atau tidak

reliabel, maka ketentuannya adalah sebagai berikut: Jika lebih

besar dari 0,6 (Nunally dalam Imam Ghozali), maka instrumen tersebut

dikatakan reliabel dan juga sebaliknya. Dari pengujian reliabilitas

diperoleh hasil sebagai berikut :

Tabel 3.8
Kesimpulan Hasil Uji Reliabilitas

Variabel Kritera Kriteria


Menurut reliabilitas
Nunally
Motivasi 0,902 0,6 Reliabel
Lingkungan Keluarga 0,870 0,6 Reliabel
Lingkungan Sekolah 0,946 0,6 Reliabel
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

59

H. Teknik Analisis Data

1. Deskripsi Data

Untuk mendeskripsikan motivasi belajar siswa, lingkungan keluarga,

lingkungan sekolah dan prestasi belajar siswa.

2. Uji Prasyarat Analisis

Pengujian hipotesis dalam penelitian ini menggunakan uji F. Agar

kesimpulan yang ditarik tidak menyimpang dari seharusnya, maka terlebih

dahulu dilakukan uji persyaratan analisis.

Uji Prasyarat Analisis harus dilakukan karena digunakan sebagai

langkah selanjutnya dalam mengambil keputusan agar tidak menyimpang

dari kebenaran yang seharusnya, maka syarat-syarat yang harus dipenuhi

diantaranya. (Sutrisno Hadi, 2000:303).

a. Pengujian Normalitas Kuesioner

Untuk mengetahui apakah sebaran yang digunakan dalam penelitian

ini berdistribusi normal atau tidak maka pengujian dilakukan dengan

menggunakan uji satu sempel dari Kolmogrov-Smirnov, yaitu tingkat

kesesuaian antara distribusi harga satu sempel (skor yang di observasi)

dengan distribusi teoritis tertentu, dengan rumus sebagai berikut :

D  maksimum Fo  X   S n  X 
Keterangan:

D = Deviasi atau penyimpangan

Sni = distribusi frekuensi kumulatif teoritis

Sn2 = distribusi frekuensi yang diobservasi


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

60

Jika nilai > pada taraf signifikansi 5% maka distribusi

data dikatakan normal. Sebaliknya, jika nilai < pada taraf

signifikansi 5% berarti distribusi dikatakan tidak normal.

b. Pengujian Linearitas Kuesioner

Uji linieritas digunakan untuk mengetahui apakah masing-masing

variabel bebas mempunyai hubungan linier atau tidak dengan variabel

terikatnya. Untuk melakukan pengujian linearitas ini digunakan rumus

persamaan regresi dengan menguji signifikansi nilai F.(Sudjana,

1996:332) rumus yang digunakan untuk mencari F adalah sebagai berikut:

S 2 TC
F
S 2E

Keterangan:
F = Harga bilangan F untuk garis Regresi
JK (TC )
S 2 TC = Varians tunai cocok yang dicari dengan rumus
k2
JK ( E )
S 2E = Varians kekeliruan yang dicari dengan persamaan
nk

Kriteria yang digunakan yaitu jika nilai Fhitung < nilai Ftabel maka

hubungan antara variabel bebas dengan variabel terikat bersifat linier. Dan

sebaliknya jika nilai Fhitung > nilai Ftabel maka hubungan antara variabel

bebas dengan variabel terikat tidak linier.

3. Pengujian Hipotesis Penelitian

Hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini menyatakan bahwa ada

pengaruh lingkungan keluarga dan lingkungan sekolah terhadap hubungan


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

61

antara motivasi belajar dan prestasi belajar siswa. Untuk mengetahui

pengaruh lingkungan keluarga dan lingkungan sekolah terhadap hubungan

antara motivasi belajar siswa dengan prestasi belajar siswa menggunakan

regresi Chow. Analisis regresi Chow adalah alat untuk menguji test for

equality of coefficient atau uji kesamaan koefisien (Ghozali, 2001:130).

Dalam penelitian ini lingkungan keluarga dan lingkungan sekolah

merupakan variabel moderator. Prestasi belajar merupakan variabel terikat

yang dilambangkan Y dan motivasi belajar merupakan variabel bebas yang

dilambangkan X.

Pengujian pengaruh lingkungan keluarga dan lingkungan sekolah

terhadap hubungan antara motivasi dan prestasi belajar siswa.

a) Pengujian Hipotesis I

HO = Tidak ada pengaruh lingkungan keluarga terhadap hubungan

antara motivasi belajar siswa dengan prestasi siswa.

Ha = Ada pengaruh lingkungan keluarga terhadap hubungan antara

motivasi belajar siswa dengan prestasi belajar siswa

Pengujian hipotesis I yang menyatakan ada pengaruh lingkungan

keluarga terhadap hubungan antara motivasi belajar dan prestasi

belajar siswa.

Y = α0 + β1X1 + β2 X2 + β3 ( X1 X2 ) + µi

Keterangan :
Y = Prestasi belajar siswa

X1 = Variabel motivasi belajar siswa

X2 = Variabel lingkungan keluarga


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

62

X1X2 = Nilai interaksi antara variabel motivasi belajar

dengan variabel lingkungan keluarga

µi = faktor kesalahan/Gangguan stokastik/pengganggu

regresi

α0 = Interesp diferensial

β = Koefisien regresi

Berdasarkan hasil perhitungan, maka pengujian hipotesis model

regresi Chow ditolak jika probabilitas < 0,05. Sebaliknya pengujian

hipotesis model regresi Chow diterima jika probabilitas > 0,05.

b) Pengujian Hipotesis II

HO = Tidak ada pengaruh lingkungan sekolah terhadap hubungan

antara motivasi belajar siswa dengan prestasi belajar siswa.

Ha = Ada pengaruh lingkungan sekolah terhadap hubungan antara

motivasi belajar siswa dengan prestasi belajar siswa.

Pengujian hipotesis II yang menyatakan ada pengaruh

lingkungan sekolah terhadap hubungan antara motivasi belajar dan

prestasi belajar siswa.

Y = α0 + β1X1 + β2 X2 + β3 ( X1 X2 ) + µi

Keterangan :
Y = Prestasi belajar siswa

X1 = Variabel motivasi belajar siswa

X2 = Variabel lingkungan sekolah

X1X2 = Nilai interaksi antara variabel motivasi belajar

dengan variabel lingkungan sekolah


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

63

µi = faktor kesalahan/Gangguan stokastik/pengganggu

regresi

α0 = Interesp diferensial

β = Koefisien regresi

Berdasarkan hasil perhitungan, maka pengujian hipotesis model

regresi Chow ditolak jika probabilitas < 0,05. Sebaliknya pengujian

hipotesis model regresi Chow diterima jika probabilitas > 0,05.


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

64

BAB IV

GAMBARAN UMUM

Berikut ini adalah gambaran umum SMK Sanjaya Pakem Kaliurang

Yogyakarta, yang datanya diperoleh dari pihak sekolah. Data yang diberikan

berupa softcopy dan hardcopy, data juga diperoleh melalui wawancara yang

dilakukan dengan pihak sekolah.

A. Identitas Sekolah

Nama Sekolah : SMK Sanjaya Pakem

Alamat : Jalan Kaliurang KM 17, Sleman Yogyakarta

Telepon : (0274) 895187

Tahun Berdiri : 1966

Status : Swasta

B. Sejarah SMK Sanjaya Pakem

SMK Sanjaya Pakem berlokasi di Jalan Kaliurang Km 17 Sukunan

Pakembinangun Pakem Sleman. SMK Sanjaya Pakem didirikan pada tanggal

1 Januari 1966 dengan nama Sekolah Menengah Ekonomi Atas Sugiyo

Pranoto. Awalnya SMK Sanjaya Pakem belum memiliki gedung, sehingga

kegiatan belajar mengajar berlangsung di gedung SMP Kanisius Pakem pada

waktu sore hari. SMK Sanjaya Pakem didirikan oleh Yayasan Sanjaya,

Keuskupan Agung Semarang, dengan dibentuk suatu panitia yang diketuai

oleh Bapak FX. Dirjo Widarsono yang beranggotakan:

64
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

65

1. Drs. Ramidjo Sutanto

2. Drs. Y. Sukijo

3. Y. Susmadi, BA

Sekolah Menengah Ekonomi Atas Sugiyo Pranoto yang didirikan oleh

Yayasan Sanjaya kemudian berganti nama sesuai dengan pendirinya yakni

SMK Sanjaya Pakem hingga saat ini. SMK Sanjaya Pakem didirikan dengan

akte notaris nomor 43 tahun 1979 dengan notarisnya adalah Bapak S. Siswadi,

SH.

C. Latar Belakang Pendirian Sekolah

Yang menjadi latar belakang didirikannya Sekolah Menengah Kejuruan

Ekonomi di daerah Pakem ini adalah :

a. Pada saat itu di daerah Pakem sudah ada SMA dan SPG

b. Dengan melihat keadaan ekonomi masyarakat di Pakem, banyak di

temukan anak-anak berumur kurang lebih 20 tahun sudah dituntut untuk

bekerja.

Dari keadaan itulah maka dirasa tepat apabila didirikan Sekolah

Menengah Kejuruan. Sebagai bukti bahwa keberadaan sekolah ini diperlukan

adalah bahwa pada tahun 1986 SMEA Sanjaya Pakem mendapat status

DISAMAKAN oleh Departemen Pendidikan dan Kebudayaan dengan Surat

Keputusan No. 0292/ H/ 1986, yang kemudian disahkan tanggal 8 Mei 1986.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

66

D. Perkembangan SMK Sanjaya Pakem

Sejak tahun 1966 sampai dengan 1970 dalam melaksanakan ujian SMK

Sanjaya Pakem wajib mengikuti Ujian Negara. Tahun 1971 setelah SMK

Sanjaya Pakem diijinkan untuk melaksanaka ujian sendiri dengan tingkat

kelulusan berkisar 80% sampai dengan 90%. Kondisi Fisik dan Lingkungan

Sekolah SMK Sanjaya Pakem, yaitu :

SMK Sanjaya Pakem memiliki gedung sendiri yang dibangun pada

tahun 1983 di atas area tanah seluas 3200 m2. Gedung SMK Sanjaya Pakem

terdiri dari:

a. 10 ruang kelas l. 1 gudang


b. 1 ruang guru m. 1 ruang UKS
c. 1 ruang kepala sekolah n. 4 kamar mandi, 3 tempat
d. 1 ruang tata usaha buang air kecil
e. 1 ruang perpustakaan o. 1 ruang kaprodi
f. 1 ruang koperasi p. 1 ruang aula/rapat
g. 1 ruang BK q. 2 tempat parkir
h. 1 ruang komputer r. 1 dapur
i. 1 ruang praktek mengetik s. 1 toko siswa
j. 1 ruang kurikulum t. 1 kantin
k. 1 ruang media u. 1 ruang yayasan
v. 1 ruang OSIS

1. Kondisi Gedung dan Ruangan

Gedung yang ditempati oleh SMK Sanjaya Pakem adalah milik sendiri

dan bersifat permanen. Keadaan gedung SMK Sanjaya Pakem secara

umum masih baik, misal: tembok masih kokoh, cat tembok masih baik,

genteng masih baik. Lingkungan di sekitar sekolah bersih, teratur dan

rapi dan ditunjang dengan banyaknya bunga-bunga, tanaman perindang


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

67

di halaman tempat upacara maupun halaman depan sekolah dan pada

halaman tempat upacara berupa lapangan rumput sehingga menimbulkan

kesan sejuk, hijau dan asri yang mendukung proses belajar mengajar.

Semua ini terawat dengan baik karena sikap saling memiliki dan

menjaga dari semua warga sekolah.

2. Halaman Sekolah

Halaman SMK Sanjaya Pakem terdiri dari dua bagian yaitu halaman

yang terletak di dalam sekolah yang berfungsi sebagai tempat upacara

bendera dan halaman yang terletak di depan sekolah yang berfungsi

sebagai tempat olah raga.

3. Fasilitas Pendidikan dan Latihan

Inventaris sekolah yang digunakan oleh semua siswa dan guru berupa

fasilitas–fasilitas pendukung kegiatan belajar mengajar yaitu

perpustakaan. Perpustakaan SMK Sanjaya Pakem memiliki koleksi yang

jumlah dan jenisnya cukup memadai yaitu buku-buku pelajaran, kamus,

surat kabar, kumpulan laporan-laporan, dan sebagainya. Selain sarana-

sarana tersebut sekolah juga mempunyai sarana lain yang menunjang

ketrampilan siswa yang berupa:

1. Untuk keperluan praktik jurusan Administrasi Perkantoran/Sekretaris

tersedia 40 buah mesin ketik manual dan 2 buah mesin ketik elektrik.

2. 6 buah mesin hitung manual.

3. 40 buah mesin hitung listrik yang merupakan paket Depdikbud.

4. 3 Set OHP.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

68

5. 4 buah laptop, 1 buah viewer, dan 1 buah layar.

6. Kas register sebanyak 1 buah.

7. Komputer: Ada 36 unit mesin komputer untuk keperluan praktik

siswa dan ditambah 2 komputer guru dan mesin printer 2 buah.

Untuk pengadaan komputer pihak sekolah merasa sudah cukup. Tiap

satu kelas berisi rata-rata 40 siswa sehingga pemakaian komputer

dilakukan secara bergantian. Pihak sekolah selalu berupaya untuk

mengupayakan pengadaan komputer yang lebih banyak lagi untuk

mendukung dan membantu tercapainya tujuan belajar yang

diharapkan.

E. Visi, Misi dan Tujuan Pendidikan SMK Sanjaya Pakem

1. Visi

Menyiapkan siswa yang cerdas, terampil mandiri yang berkepribadian

cinta kasih

2. Misi

a. Disiplin dalam belajar dan bekerja

b. Tertib dalam belajar dan bekerja

c. Jujur dan bertanggung jawab dalam melaksanakan tugas

d. Menumbuhkan sikap dan semangat kekeluargaan, kebersamaan serta

aktif dan kreatif.

e. Menumbuhkan rasa kepedulian/rasa memiliki terhadap seluruh warga

sekolah sesuai dengan ciri khas sekolah


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

69

f. Melayani dalam segala aspek kehidupan sekolah dengan rasa cinta kasih

g. Mendorong siswa untuk belajar keterampilan yang sesuai dengan

kompetensi yang dimilikinya.

3. Tujuan

a. Tujuan Umum

Meningkatkan ketaqwaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa, kecerdasan

dan keterampilan, mempertinggi budi pekerti, memperkuat kepribadian

dan mempertebal semangat kebangsaan dan cinta tanah air, agar dapat

menumbuhkan manusia-manusia pembangunan yang dapat

membangun dirinya serta bersama-sama bertanggungjawab atas

pembangunan bangsa.

b. Tujuan Khusus :

1. Memajukan pendidikan dan pengajaran, dengan demikian turut

mengembangkan kepada pendidikan sosial, kultural dan spiritual

manusia, berdasarkan Pancasila sesuai dengan ajaran Gereja.

2. Yayasan sosial dan tidak komersial maka sekolah berusaha

menyelenggarakan pendidikan yang mampu dijangkau oleh

kalangan bawah dengan tidak memberatkan semua pihak sehingga

penyelenggaraan sekolah dapat terwujud.

3. Mampu menyediakan sarana dan prasarana pembelajaran yang

memadai dapat mencapai tingkat kelulusan.

SMK di bidang keahlian bisnis dan manajemen sebagai bagian

dari pendidikan menengah dalam sistem pendidikan bertujuan:


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

70

1. Menyiapkan siswa untuk memasuki lapangan kerja serta dapat

mengembangkan sikap profesionalisme dalam bidang bisnis dan

manajemen,

2. Menyiapkan siswa agar mampu memilih karier, mampu

berkompetisi, dan mampu mengembangkan diri dalam bidang bisnis

dan manajemen.

3. Menyiapkan siswa untuk mengisi tenaga kerja yang mandiri dan

mengisi kebutuhan dunia kerja di bidang bisnis dan manajemen.

4. Menyiapkan tamatan agar menjadi warga negara yang produktif,

adaptif, dan kreatif khususnya di bidang bisnis dan manajemen.

F. Siswa SMK Sanjaya Pakem

Siswa adalah warga negara yang terdidik, oleh sebab itu harus dapat

menjadi warga negara yang baik dan memiliki sikap hidup: taqwa, jujur,

bertanggungjawab, kebersamaan dan menghargai. Untuk itu dalam mendidik

siswa diperlu peraturan tata tertib siswa agar tingkah laku siswa menjadi

terkontrol.

Pembagian program keahlian dilakukan di kelas satu pada saat

penerimaan siswa baru melalui tes penjurusan yang berupa tes psikologi.

Adapun program keahlian yang terdapat di SMK Sanjaya yaitu:

a. Program Keahlian Akuntansi

b. Program Keahlian Administrasi Perkantoran (Sekretaris)

c. Program Keahlian Penjualan


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

71

G. Sumber Daya Manusia Satuan Pendidikan SMK Sanjaya Pakem

1. Kepala Sekolah

Sejak berdiri sampai dengan sekarang, sudah tercatat lima orang yang

pernah dan satu orang yang sedang menjabat sebagai Kepala sekolah di

SMK Sanjaya Pakem:

1. Periode 1996-1969 : Bapak Drs. J. Sukidjo


2. Periode 1969-1975 : Bapak St. Teguh Setiadi, BA
3. Periode 1975-1977 : Bapak Drs. V. Sumarno
4. Periode 1977-1999 : Bapak F. Sutoyo, BA
5. Periode 1999-2001 : Bapak Drs. Ig. Suryadi S.W, S.E
6. Periode 2001- 2009 : Bapak Y. Supriyadi, Bc.Hk., S.Pd
7. Periode 2009- Sekarang : Ibu Dra. Z. Sri Utami

Dalam melaksanakan tugasnya, Kepala Sekolah dibantu langsung

oleh tiga Wakil Kepala Sekolah dan sarana prasarana yaitu:

1. Bidang Kurikulum dan Pengajaran : Dra. F.Heny Prihasworo

2. Sekretaris Kurikulum : Ch. Dwi Sabtiningsih, S. Pd.

3. Bidang Administrasi Keuangan : Setyo Budi Kriswanto, S.Pd

dan Bendahara

4. Bidang Kesiswaan : 1. A. Ibud Sudarmanto,B. A.

2. Dra. L. Suci Puji Astuti

5. Sarana Prasarana : 1. Yc.Agus Budiyanto,S.Pd.

2. Dra. Suwarti
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

72

BAB V

ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN

A. Deskripsi Data

Dalam penelitian ini yang menjadi populasi adalah siswa SMK Sanjaya

Pakem Kaliurang Yogyakarta yang berjumlah 287 orang. Tetapi yang

digunakan untuk sampel merupakan siswa kelas XII yang berjumlah 87

responden. Dari 87 buah kuesioner yang dibagikan kepada 87 responden,

maka response rate adalah 100%. Data yang diperoleh dari kuesioner

merupakan data mengenai motivasi belajar siswa, lingkungan keluarga,

lingkungan sekolah. Sedangkan untuk variabel prestasi belajar diperoleh dari

informasi pihak sekolah dan raport siswa. Berikut ini deskripsi data untuk

masing-masing variabel.

1. Data Motivasi Belajar

Skala pengukuran yang digunakan adalah skala likert. Data

variabel motivasi sesungguhnya sesuai dengan hasil penelitian yaitu skor

data tertinggi adalah 65 dan skor data terendah adalah 33. Sedangkan

untuk data secara teoritis yaitu skor data tertinggi dari data variabel

motivasi belajar adalah 5 X 13 = 65 dan skor data terendah 1 X 13 = 13.

Berdasarkan data tersebut, berikut ini disajikan tabel distribusi

frekuensinya dengan menggunakan Penilaian Acuan Patokan II sebagai

berikut :

72
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

73

Tabel 5.1
Motivasi Belajar
Skor Frekuensi Persentase Kategori
55-65 19 21,8% Sangat Tinggi
47-54 44 50,6% Tinggi
42-46 17 19,5% Cukup
37-41 5 5,8% Rendah
13-36 2 2,3% Sangat Rendah
Jumlah 87 100%

Dari tabel di atas diketahui bahwa jumlah siswa yang memiliki

skor motivasi belajar dalam kategori sangat tinggi ada 19 siswa (21,8%) ;

kategori tinggi ada 44 siswa (50,6%) ; kategori cukup tinggi ada 17 siswa

(19,5%) ; kategori rendah ada 5 siswa (5,8%) ; dan kategori sangat rendah

ada 2 siswa (2,3%). Dari hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa motivasi

belajar siswa cenderung tinggi.

2. Data Lingkungan Keluarga

Skala pengukuran yang digunakan adalah skala likert. Data

variabel lingkungan keluarga sesungguhnya sesuai dengan hasil penelitian

yaitu skor data tertinggi adalah 50 dan skor data terendah adalah 14.

Sedangkan untuk data secara teoritis yaitu skor data tertinggi dari data

variabel lingkungan keluarga adalah 5 X 10 = 50 dan skor data terendah 1

X 10 = 10. Berdasarkan data tersebut, berikut ini disajikan tabel distribusi

frekuensinya dengan menggunakan Penilaian Acuan Patokan II sebagai

berikut :
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

74

Tabel 5.2
Lingkungan Keluarga
Skor Frekuensi Persentase Kategori
42-50 21 24,1% Sangat Mendukung
36-41 36 41,4% Mendukung
32-35 12 13,8% Cukup
28-31 10 11,5% Tidak Mendukung
10-27 8 9,2% Sangat Tidak Mendukung
Jumlah 87 100%

Dari tabel di atas diketahui bahwa jumlah siswa yang memiliki

skor lingkungan keluarga kategori sangat mendukung ada 21 siswa

(24,1%) ; kategori mendukung ada 36 siswa (41,4%) ; kategori cukup

mendukung ada 12 siswa (13,8%) ; kategori tidak mendukung ada 10

siswa (11,5%) ; dan kategori sangat tidak mendukung ada 8 siswa (9,2%).

Dari hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa lingkungan keluarga siswa

cenderung mendukung.

3. Data Lingkungan Sekolah

Skala pengukuran yang digunakan adalah skala likert. Data

variabel lingkungan sekolah sesungguhnya sesuai dengan hasil penelitian

yaitu skor data tertinggi adalah 75 dan skor data terendah adalah 38.

Sedangkan untuk data secara teoritis yaitu skor data tertinggi dari data

variabel lingkungan sekolah adalah 5 X 15 = 75 dan skor data terendah 1

X 15 = 15. Berdasarkan data tersebut, berikut ini disajikan tabel distribusi

frekuensinya dengan menggunakan Penilaian Acuan Patokan II sebagai

berikut :
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

75

Tabel 5.3
Lingkungan Sekolah
Skor Frekuensi Persentase Kategori
63-75 29 33,3% Sangat Mendukung
54-62 41 47,1% Mendukung
48-53 11 12,6% Cukup
42-47 5 5,7% Tidak Mendukung
15-41 1 1,1% Sangat Tidak Mendukung
Jumlah 87 100%

Dari tabel di atas diketahui bahwa jumlah siswa yang memiliki

skor lingkungan sekolah kategori sangat mendukung ada 29 siswa

(33,3%); kategori mendukung ada 41 siswa (47,1%) ; kategori cukup

mendukung ada 11 siswa (12,6%) ; kategori tidak mendukung ada 5 siswa

(5,7%) ; dan kategori sangat tidak mendukung ada 1 siswa (1,1%). Dari

hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa lingkungan sekolah siswa

cenderung mendukung.

4. Data Prestasi Belajar

Data tentang prestasi belajar bertujuan untuk mengetahui prestasi

belajar siswa yang diperoleh dari nilai raport. Kemudian nilai raport

tersebut dihitung nilai meannya diperoleh hasil 1697 (hasil pembulatan).

Hasil tersebut lalu di bandingkan dengan nilai setiap siswa dengan

ketentuan apabila nilai siswa di atas mean maka dikategorikan berprestasi

belajar tinggi. Sedangkan apabila nilai siswa di bawah mean maka

dikategorikan berprestasi belajar rendah.


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

76

Tabel 5.4
Prestasi Belajar
Skor Frekuensi Persentase Kategori
≥ 1697 54 62,06% Tinggi
< 1697 33 37,93% Rendah
Tabel 5.4 berikut ini menyajikan tentang prestasi belajar siswa.

Dari informasi yang ada diperoleh data sebagai berikut : 54

responden (62,06%) berprestasi belajar tinggi dan 33 responden

(37,93%) berprestasi belajar rendah. Dari hasil tersebut dapat

disimpulkan bahwa sebagian besar siswa mempunyai prestasi belajar

tinggi.

B. Analisis Data

1. Pengujian Prasyarat

a. Uji Normalitas

Uji normalitas sampel di sini dimaksudkan untuk menguji

normal tidaknya populasi (Zuriah, 2005: 201). Dalam pengujian

normalitas peneliti menggunakan uji Kolmogorov-smirnov yang

memusatkan perhatian pada penyimpangan (deviasi) terbesar. Berikut

ini disajikan tabel ringkasan hasil pengujian normalitas:

Tabel 5.5
Hasil Pengujian Normalitas
Variabel Asymp.sig α Kesimpulan
Motivasi Belajar 0,655 0, 05 Normal
Prestasi Belajar 0,168 0, 05 Normal
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

77

Hasil pengujian dengan menggunakan program SPSS 15 dapat

dilihat pada lampiran halaman 119.

Hasil pengujian normalitas untuk variabel motivasi belajar

menunjukan bahwa nilai probabilitas (ρ) 0,655 > α = 0, 05 berarti

distribusi variabel motivasi belajar normal. Hasil pengujian normalitas

untuk variabel prestasi belajar menunjukan bahwa nilai probabilitas (ρ)

0,168 > α = 0, 05 berarti distribusi variabel prestasi belajar normal.

b. Uji Linieritas

Uji linieritas dilakukan untuk mengetahui apakah masing-

masing variabel bebas memiliki hubungan linier atau tidak dengan

variabel terikatnya.

Tabel 5.6
Rangkuman Hasil Uji Linieritas
Variabel Variabel
Df Kesimpulan
Bebas terikat
Motivasi Prestasi
26:60 1,223 1,68 Linier
Belajar Belajar

Pengujian linieritas untuk hubungan antara motivasi belajar

siswa dengan prestasi belajar siswa diperoleh nilai sebesar

1,223 sedangkan nilai dengan db pembilang 26 dan penyebut 60

dengan taraf signifikan 5% diperoleh nilai sebesar 1,68.

Karena < daripada , maka dapat disimpulkan bahwa

hubungan motivasi belajar siswa dengan prestasi belajar siswa adalah

linier. Hasil pengujian dengan menggunakan program SPSS 15 dapat


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

78

dilihat pada lampiran halaman 119.

2. Pengujian Hipotesis

Pengujian pengaruh lingkungan belajar siswa terhadap hubungan antara

motivasi belajar siswa dengan prestasi belajar siswa.

a. Hipotesis I

1. Rumusan Hipotesis

HO = Tidak ada pengaruh lingkungan keluarga terhadap hubungan

antara motivasi belajar siswa dengan prestasi belajar siswa.

Ha = Ada pengaruh lingkungan keluarga terhadap hubungan antara

motivasi belajar siswa dengan prestasi belajar siswa.

2. Pengujian Hipotesis

Berdasarkan hasil pengujian, model persamaan regresi dapat

disajikan sebagai berikut (lampiran):

Y = 2747,875 + 220,388X1 + 249,949X2 + 48,977(X1X2)

Keterangan:

Y = Prestasi belajar siswa

X1 = Variabel motivasi belajar

X2 = Variabel lingkungan keluarga

X1X2 = Nilai interaksi antara variabel motivasi belajar

dengan variabel lingkungan keluarga.

Hasil pengujian hipotesis di atas menunjukkan bahwa nilai

koefisien dari interaksi variabel motivasi belajar siswa dengan

variabel lingkungan keluarga adalah 48,977 dengan nilai


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

79

probabilitas (ρ) sebesar 0,297 pada taraf signifikansi 0,05. Dari

hasil analisis ini menunjukkan bahwa interaksi motivasi belajar

siswa dengan lingkungan keluarga tidak signifikan karena nilai

probabilitas (ρ) sebesar 0,297 lebih besar dari taraf signifikansi (α)

sebesar 0,05.

Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa tidak ada

pengaruh lingkungan keluarga terhadap hubungan antara motivasi

belajar siswa dengan prestasi belajar siswa.

b. Hipotesis II

1. Rumusan Hipotesis

HO = Tidak ada pengaruh lingkungan sekolah terhadap hubungan

antara motivasi belajar siswa dengan prestasi belajar siswa.

Ha = Ada pengaruh lingkungan sekolah terhadap hubungan antara

motivasi belajar siswa dengan prestasi belajar siswa.

2. Pengujian Hipotesis

Berdasarkan hasil pengujian, model persamaan regresi dapat

disajikan sebagai berikut(lampiran):

Y = 3958,863 + 504,052 .X1 + 538,112 X2 + 116,715(X1X2)

Keterangan:
Y = Prestasi belajar siswa
X1 = Variabel motivasi belajar
X2 = Variabel lingkungan sekolah
X1X2 = Nilai interaksi antara variabel motivasi belajar dengan
Variabel lingkungan sekolah
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

80

Hasil pengujian hipotesis di atas menunjukkan bahwa nilai

koefisien dari interaksi variabel motivasi belajar siswa dengan

variabel lingkungan sekolah adalah 116,715 dengan nilai

probabilitas (ρ) sebesar 0,106 pada taraf signifikansi 0,05. Dari

hasil analisis ini menunjukkan bahwa interaksi motivasi belajar

siswa dengan lingkungan sekolah tidak signifikan karena nilai

probabilitas (ρ) sebesar 0,106 lebih besar dari taraf signifikansi (α)

sebesar 0,05.

Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa tidak ada

pengaruh lingkungan sekolah terhadap hubungan antara motivasi

belajar siswa dengan prestasi belajar siswa.

C. Pembahasan
1. Pengaruh Lingkungan Keluarga terhadap Hubungan antara Motivasi

Belajar Siswa dengan Prestasi Belajar Siswa.

Hasil penelitian menyatakan bahwa tidak ada pengaruh lingkungan

keluarga terhadap hubungan antara motivasi belajar siswa dengan prestasi

belajar siswa. Hal ini didukung oleh perhitungan statistik yang

menunjukkan bahwa nilai probabilitas koefisien regresi (ρ) = 0,297 lebih

besar dari α = 0,05.

Deskripsi motivasi belajar siswa menunjukkan bahwa sebagian besar

siswa dikategorikan memiliki motivasi belajar yang tinggi (44 siswa atau

50,6%). Motivasi belajar adalah keseluruhan daya penggerak psikis dalam

diri siswa yang menimbulkan kegiatan belajar mengajar, menjamin


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

81

kelangsungan belajar itu demi mencapai suatu tujuan (Winkel, 1987:51).

Deskripsi prestasi belajar menunjukkan bahwa sebagian besar siswa

dikategorikan memiliki prestasi belajar yang tinggi (54 siswa atau 62,1%).

Menurut Syah (1997:141), prestasi belajar merupakan taraf keberhasilan

murid dalam mempelajari materi pelajaran di sekolah dinyatakan dalam

bentuk skor yang diperoleh dari hasil tes mengenai sejumlah materi

pelajaran tertentu. Hal tersebut tercermin dari nilai raport semester 2 kelas

XI.

Deskripsi data mengenai lingkungan keluarga menunjukkan sebagian

besar siswa memiliki lingkungan keluarga yang mendukung (36 siswa atau

41,4%). Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa sebagian besar siswa

memiliki lingkungan keluarga yang mendukung, namun hal itu tidak

berdampak memperkuat hubungan antara motivasi belajar siswa dengan

prestasi belajar siswa. Hasil temuan ini tidak sejalan dengan hasil

penelitian Suryantono (2004), yang menyatakan adanya pengaruh positif

dari lingkungan belajar (keluarga) dan prestasi belajar, karena lingkungan

keluarga sebagai lingkungan sosial yang lebih banyak mempengaruhi

kegiatan belajar siswa.

Hasil penelitian yang bertentangan dengan bukti empiris dan tinjauan

teoritis ini tentu perlu digali. Lingkungan keluarga bagi siswa dan siswi

SMK Sanjaya Pakem ternyata tidak berpengaruh terhadap hubungan

antara motivasi belajar siswa dengan prestasi belajar siswa. Oleh karena

itu, diduga ada faktor lain yang lebih dominan mempengaruhi pencapaian
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

82

prestasi belajar siswa. Faktor yang berpengaruh bisa disebabkan oleh

faktor internal dan eksternal selain motivasi belajar siswa dan lingkungan

keluarga. Faktor-faktor tersebut antara lain 1) faktor internal (faktor dari

dalam diri siswa) yang meliputi aspek fisiologis misalnya kondisi umum

jasmani dan tonus (tegangan otot) dan aspek psikologis misalnya

intelegensi siswa, sikap siswa, bakat siswa, minat siswa, 2) faktor

eksternal (faktor dari luar siswa) yang terdiri dari tiga macam yaitu faktor

lingkungan sosial misalnya masyarakat, tetangga, dan juga teman-teman

sepermainan; faktor pendekatan belajar misalnya strategi dan metode

yang digunakan siswa untuk melakukan kegiatan pembelajaran (Syah,

1997:132).

Ditambahkan pula oleh Petterson dan Loeber (1984) dalam bukunya

Muhibbin Syah mengatakan bahwa lingkungan social (keluarga) yang

lebih banyak mempengaruhi kegiatan belajar siswa adalah orang tua dan

keluarga itu sendiri. Lingkungan keluarga yang baik dapat menumbuhkan

motivasi belajar siswa. Siswa akan merasa lebih nyaman dan dapat

berkonsentrasi dengan baik untuk belajar. Namun lingkungan keluarga

yang baik tidak menjamin seorang anak akan memiliki prestasi belajar

yang baik, tergantung bagaimana siswa tersebut berusaha dalam belajar.

Indikator lingkungan keluarga yang berpengaruh negatif terhadap

motivasi belajar yang akhirnya berpengaruh negatif pula terhadap prestasi

belajar adalah; cara orang tua mendidik anak, relasi antar anggota

keluarga, fasilitas belajar, metode mengajar dan disiplin sekolah. Hal ini
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

83

sesuai dengan pendapat Sri Rahayu dalam Kartini Kartono (1990:61-68)

yang menyatakan ”faktor penghambat prestasi siswa adalah;faktor

kesehatan, kecerdasan, perhatian, bakat, minat, motivasi, keluarga,

sekolah, disiplin sekolah, masyarakat, lingkungan tetangga dan aktivitas

organisasi.

Untuk itu perlu selalu ditingkatkan prestasi belajar yang lebih optimal

dengan mengoptimalkan indikator-indikator yang berpengaruh positif dan

tidak mengabaikan indikator-indikator yang berpengaruh negatif.

2. Pengaruh Lingkungan Sekolah terhadap Hubungan antara Motivasi

Belajar Siswa dengan Prestasi Belajar Siswa.

Hasil penelitian menyatakan bahwa tidak ada pengaruh lingkungan

sekolah terhadap hubungan antara motivasi belajar siswa dengan prestasi

belajar siswa. Hal ini didukung oleh perhitungan statistik yang

menunjukkan bahwa nilai probabilitas koefisien regresi (ρ) = 0,106 lebih

besar dari α = 0,05.

Deskripsi motivasi belajar siswa menunjukkan bahwa sebagian besar

siswa dikategorikan memiliki motivasi belajar yang tinggi (44 siswa atau

50,6%). Motivasi belajar adalah keseluruhan daya penggerak psikis dalam

diri siswa yang menimbulkan kegiatan belajar mengajar, menjamin

kelangsungan belajar itu demi mencapai suatu tujuan (Winkel, 1987:51).

Deskripsi prestasi belajar menunjukkan bahwa sebagian besar siswa

dikategorikan memiliki prestasi belajar yang tinggi (54 siswa atau 62,1%).

Menurut Syah (1997:141), prestasi belajar merupakan taraf keberhasilan


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

84

murid dalam mempelajari materi pelajaran di sekolah dinyatakan dalam

bentuk skor yang diperoleh dari hasil tes mengenai sejumlah materi

pelajaran tertentu. Hal tersebut tercermin dari nilai raport semester 2 kelas

XI.

Deskripsi data mengenai lingkungan sekolah menunjukkan sebagian

besar siswa memiliki lingkungan sekolah yang mendukung (41 siswa atau

47,1%). Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa sebagian besar siswa

berpendapat memiliki lingkungan sekolah yang mendukung, namun hal itu

tidak berdampak memperkuat hubungan antara motivasi belajar siswa

dengan prestasi belajar siswa. Hasil temuan ini tidak sejalan dengan hasil

penelitian Suryantono (2004), yang menyatakan adanya pengaruh positif

dari lingkungan belajar (sekolah) dan prestasi belajar. Hal ini disebabkan

karena lingkungan sekolah sebagai lingkungan sosial yang lebih banyak

mempengaruhi kegiatan belajar siswa.

Hasil penelitian yang bertentangan dengan bukti empiris dan tinjauan

teoritis ini tentu perlu digali. Lingkungan sekolah ternyata tidak

berpengaruh terhadap hubungan antara motivasi belajar siswa dengan

prestasi belajar siswa. Oleh karena itu, di duga ada faktor lain yang lebih

dominan mempengaruhi pencapaian prestasi belajar siswa. Faktor yang

berpengaruh bisa disebabkan oleh faktor internal dan eksternal selain

motivasi belajar siswa dan lingkungan sekolah. Faktor-faktor tersebut

antara lain 1) faktor internal (faktor dari dalam diri siswa) yang meliputi

aspek fisiologis misalnya kondisi umum jasmani dan tonus (tegangan otot)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

85

dan aspek psikologis misalnya intelegensi siswa, sikap siswa, bakat siswa,

minat siswa, 2) faktor eksternal (faktor dari luar siswa) yang terdiri dari

tiga macam yaitu faktor lingkungan sosial misalnya masyarakat, tetangga,

dan juga teman-teman sepermainan; faktor pendekatan belajar misalnya

strategi dan metode yang digunakan siswa untuk melakukan kegiatan

pembelajaran (Syah, 1997:132).

Menurut Winkel (1987:127) Pada umumnya dapat dikatakan, bahwa

semakin lengkap dan memadai prasarana dan sarana itu, semakin lancer

proses belajar-mengajar di kelas (sekolah). Namun, harus diingat, bahwa

masih ada faktor-faktor lain yang mempengaruhi lancarnya proses itu dan

taraf prestasi siswa. Adanya prasarana dan sarana lengkap dan memadai,

belum memberikan jaminan, hal itu hanya memungkinkan kelancaran

proses belajar-mengajar saja. Lingkungan sekolah yang baik dapat

menumbuhkan motivasi belajar siswa. Siswa akan merasa lebih nyaman

dan dapat berkonsentrasi dengan baik serta termotivasi untuk belajar.

Namun lingkungan sekolah yang baik tidak menjamin seorang anak akan

memiliki prestasi belajar yang baik, tergantung bagaimana siswa tersebut

berusaha dalam belajar.

Indikator lingkungan sekolah yang berpengaruh negatif terhadap

motivasi belajar yang akhirnya berpengaruh negatif pula terhadap prestasi

belajar adalah; cara orang tua mendidik anak, relasi antar anggota

keluarga, fasilitas belajar, metode mengajar dan disiplin sekolah. Hal ini

sesuai dengan pendapat Sri Rahayu dalam Kartini Kartono (1990:61-68)


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

86

yang menyatakan ”faktor penghambat prestasi siswa adalah;faktor

kesehatan, kecerdasan, perhatian, bakat, minat, motivasi, keluarga,

sekolah, disiplin sekolah, masyarakat, lingkungan tetangga dan aktivitas

organisasi.

Untuk itu perlu selalu ditingkatkan prestasi belajar yang lebih optimal

dengan mengoptimalkan indikator-indikator yang berpengaruh positif dan

tidak mengabaikan indikator-indikator yang berpengaruh negatif.


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

87

BAB VI

KESIMPULAN, KETERBATASAN PENELITIAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Setelah mengadakan penelitian dan analisis data, penulis dapat menarik

kesimpulan sebagai berikut:

1. Tidak ada pengaruh lingkungan keluarga terhadap hubungan antara

motivasi belajar siswa dengan prestasi belajar siswa. Hasil perhitungan

statistik menunjukkan bahwa nilai probabilitas koefisien regresi (ρ) =

0,297 lebih besar dari α = 0,05. Artinya lingkungan keluarga tidak

memperkuat hubungan antara motivasi belajar siswa dengan prestasi

belajar siswa.

2. Tidak ada pengaruh lingkungan sekolah terhadap hubungan antara

motivasi belajar siswa dengan prestasi belajar siswa. Hasil perhitungan

statistik menunjukkan bahwa nilai probabilitas koefisien regresi (ρ) =

0,106 lebih besar dari α = 0,05. Artinya lingkungan sekolah tidak

memperkuat hubungan antara motivasi belajar siswa dengan prestasi

belajar siswa.

B. Keterbatasan Penelitian

Penulis menyadari bahwa dalam melakukan penelitian dan pengujian

hasil penelitian memiliki keterbatasan. Keterbatasan yang dihadapi penulis,

misalnya seperti faktor kesungguhan responden untuk menjawab kuesioner

87
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

88

sesuai dengan keadaan senyatanya sulit di kendalikan oleh peneliti, meskipun

telah di upayakan maksimal. Seperti menunggui saat responden mengisi

kuesioner.

C. Saran

Berdasarkan hasil penelitian ini penulis memberikan beberapa saran sebagai

berikut :

1. Bagi Siswa

Hasil penelitian diharapkan dapat menjadi sumber masukan bagi siswa,

sejalan dengan penelitian yang menunjukkan tidak ada pengaruh

lingkungan keluarga dan lingkungan sekolah terhadap hubungan antara

motivasi belajar siswa dengan prestasi belajar siswa. Penelitian ini

menunjukkan motivasi belajar ekstrinsik siswa sebesar 59,8% untuk

kategori cukup sampai dengan sangat rendah (lihat lampiran halaman

132); motivasi belajar instrinsik siswa sebesar 66,7% untuk kategori cukup

sampai dengan sangat rendah (lihat lampiran halaman 132). Dari hasil

tersebut menunjukkan bahwa sebagian siswa memiliki motivasi instrinsik

yang rendah, sehingga siswa masih perlu mendapatkan dorongan dari

lingkungan keluarga dan lingkungan sekolah. Selain itu sebagian siswa

perlu disadarkan tentang pentingnya membangun motivasi dalam diri

siswa sendiri agar prestasi belajar baik.

2. Bagi Orang Tua (Keluarga)

Hasil penelitian ini menunjukkan tidak ada pengaruh lingkungan keluarga

terhadap hubungan antara motivasi belajar siswa dengan prestasi belajar


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

89

siswa. Berdasarkan perhitungan dari daftar distribusi frekuensi

menunjukkan lingkungan keluarga secara non fisik sebesar 43,7% untuk

kategori cukup sampai dengan sangat tidak mendukung (lihat lampiran

halaman 132); lingkungan keluarga secara fisik sebesar 37,9% untuk

kategori cukup sampai dengan sangat tidak mendukung (lihat lampiran

halaman 133). Dan perhitungan dari data item kuesioner untuk variabel

lingkungan keluarga menunjukkan jumlah terendah adalah 223 dengan

kategori non fisik (lihat lampiran halaman 110). Dari hasil tersebut

menunjukkan bahwa siswa memiliki lingkungan keluarga non fisik

rendah, sehingga siswa masih perlu mendapat bimbingan orang tua. Oleh

karena itu, orang tua perlu mengawasi dan meluangkan waktu untuk

menemani anak belajar, menciptakan suasana belajar yang kondusif,

memantau perkembangan belajar anak dan mengatur jadwal belajar anak

di rumah dengan baik serta selalu memberikan dorongan dan semangat

bagi anak agar memiliki motivasi yang tinggi untuk meningkatkan prestasi

belajarnya.

3. Bagi Sekolah

Hasil penelitian ini menunjukkan tidak ada pengaruh lingkungan sekolah

terhadap hubungan antara motivasi belajar siswa dengan prestasi belajar

siswa. Berdasarkan perhitungan dari daftar distribusi frekuensi

menunjukkan lingkungan sekolah secara non fisik sebesar 51,8% untuk

kategori cukup sampai dengan sangat tidak mendukung (lihat lampiran

halaman 133); lingkungan sekolah secara fisik sebesar 64,4% untuk


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

90

kategori cukup sampai dengan sangat tidak mendukung (lihat lampiran

halaman 133). Dan perhitungan dari data item kuesioner untuk variabel

lingkungan sekolah menunjukkan jumlah terendah adalah 268 dengan

kategori fisik (lihat lampiran halaman 113). Dari hasil tersebut

menunjukkan bahwa siswa memiliki lingkungan sekolah yaitu faktor fisik

yang rendah. Hal ini menunjukkan bahwa siswa masih perlu mendapat

perhatian dari pihak sekolah dalam hal menyediakan fasilitas belajar yang

lengkap dan mendukung siswa dalam belajar. Pihak sekolah juga harus

mengawasi siswanya dengan baik agar fasilitas yang tersedia di sekolah

sungguh-sungguh dimanfaatkan dan difungsikan oleh siswa secara

optimal, sehingga dapat membantu dalam meningkatkan kemampuan dan

pengetahuan siswa dalam usaha meningkatkan prestasi belajarnya.


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

DAFTAR PUSTAKA

Anggota IKAPI. (2004). Amandemen UUD 1945 Perubahan Pertama, Kedua,


Ketiga dan Keempat dalam satu naskah. Yogyakarta : Media Pressindo.

Ahmadi, Abu. (1991). Sosiologi Pendidikan. Jakarta : Rineka Cipta.

Ahmadi, Abu dan Nur Uhbiyati. (1991). Ilmu Pendidikan. Jakarta : Rineka Cipta.

Arikunto, S. Dr. Prof .(1998). Prosedur Evaluasi Pengajaran. Jakarta: Rineka


Cipta.

Arikunto, S. Dr. Prof .(2002). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Edisi
Revisi V. Bandung : Remaja Rosdakarya

Arikunto, S. Dr. Prof . (2006). Prosedur Penelitian. Jakarta : Rineka Cipta.

Ghozali, Iman. 2001. Aplikasi Analisis Multivariat dengan Program SPSS.


Semarang: Universitas Diponegoro.

Http://Error! Hyperlink reference not valid..

Http://akhmadsudrajat.wordpress.com/konsultasi/teori-teori-motivasi)

Http://one.indoskripsi.com/node/

Imron Ali, M.Pd. Drs (1996). Belajar dan Pembelajaran. Malang : Pustaka Jaya.

Kartono. Kartini. 1990. Peranan Keluarga Berencana Memandu Anak. Jakarta: CV


Rajawali.

Karo-karo, U.S. drs Ign (1974). Suatu Pengantar Ke dalam Metodologi


Pengajaran. Salatiga : C.V. SAUDARA Salatiga.

Ketut, Dewa. (1988). Bimbingan dan Konseling. Jakarta: Bina Aksara.

Legiawati, Margaretha Akni.2002. Pengaruh Kondisi Sosial Ekonomi Orang Tua


dan Motivasi Terhadap Prestasi Belajar Siswa Di Sekolah. Skripsi tidak
diterbitkan. Yogyakarta: FKIP Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.

Lembaga Ketahanan Nasional (Lemhannas). 1997. Disiplin Nasional. Jakarta : PT


Balai Pustaka – Lemhannas.

Loeber dan Patterson dalam Muhibbin Syah. Psikologi Pendidikan Suatu


Pendekatan Baru. 1995. Bandung: Remaja Rosdakarya.

91
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

92

Mahmud, Dimiyati. (1990). Psikologi Pendidikan. Yogyakarta: BPFE

Muhadi F.X. Drs.M.Pd. (2009). Modul Metode Penelitian. Yogyakarta.

Roestiyah. (1982). Masalah-Masalah Ilmu Keguruan. Jakarta : Bina Aksara

Sardiman A.M. (1986). Interaksi dan motivasi belajar mengajar. Jakarta : PT.
Raja Grafindo Persada

Sanjaya, W. M.Pd. Dr (2006). Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses


Pendidikan. Jakarta : Fajar Interpratama Offset.

Slameto. (2003). Belajar dan Faktor-faktor Yang Mempengaruhinya. Jakarta:


Rineka Cipta.

Slameto. (1997). Belajar dan Faktor-faktor Yang Mempengaruhinya. Jakarta:


Gunung Mulia.

Soewardi, Eddy. Drs .(1987). Pengukuran dan Hasil Evaluasi Belajar. Bandung:
Sinar Baru.

Sudjana. (1996). Metode Statistik. Bandung: Tarsito.

Sugiyono. (1999). Statistik untuk Penelitian. Bandung: Alfabeta.

Suharsimi, Arikunto. (1993). Prosedur Penelitian. Jakarta: Rineka Cipta.

Sutrisno, Hadi. (1984). Metodologi Research. Yayasan Penerbitan Fak. Psikologi


UGM: Yogyakarta.

Supardi, Imam. (2003). Lingkungan Hidup dan Kelestariannya. Bandumg : PT


Alumni.

Surya, M. H. Dr. Prof (2004). Psikologi Pembelajaran dan Pengajaran. Bandung:


Pustaka Bani Quraisy

Suryantono, Verus Mart D. (2004). Pengaruh Faktor Lingkungan Belajar dan


Sikap Belajar Terhadap Prestasi Belajar Mata Pelajaran
Ekonomi/Akuntansi. Skripsi tidak diterbitkan. Yogyakarta: FKIP
Universitas Sanata Dharma. Yogyakarta

Susilo. (2007). Penelitian Tindakan Kelas. Yogyakarta : Pustaka Book Publisher.

Sutrisno, Hadi. (1984). Metodologi Research. Yayasan Penerbitan Fak. Psikologi


UGM: Yogyakarta.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

93

Syah. M, M.Ed (2003). Psikologi Belajar. Jakarta : PT. Raja Grafindo Persada.

Tu’u, Tulus. (2004). Peran Disiplin Pada Perilaku dan Prestasi Siswa. Jakarta :
Grasindo

Usman, Uzer Moh. (1993). Upaya Optimalisasi Kegiatan Belajar Mengajar.


Bandung: Remaja Rosdakarya

Winkel, W.S (1986). Psikologi Pendidikan dan Evaluasi Belajar. Jakarta: PT.
Gramedia

Winkel, W.S (1987). Psikologi Pengajaran. Jakarta: PT. Gramedia.

Yusuf, Syamsu. (2001). Psikologi Perkembangan Anak dan Remaja. Bandung :


PT Remaja Rosdakarya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

LAMPIRAN
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

94

LAMPIRAN DATA MOTIVASI

NAMA 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 JMLH
Cindi Puspita Rahayu 5 4 4 5 5 3 4 2 4 2 4 4 4 50
Eka Nurhasanah 4 4 2 3 2 4 4 2 4 4 4 4 5 46
Arfiani D. R 4 4 2 4 2 3 4 2 3 2 2 2 5 39
Reni Maharani 2 4 2 4 2 4 4 2 3 5 5 2 5 44
Elin Ardiati 4 4 2 4 3 3 4 2 4 2 3 4 5 44
Rinda Setya Ristiyani 5 5 3 5 5 4 5 3 4 2 4 4 5 54
Valentinus Febriono 4 5 4 4 4 4 4 3 4 4 4 5 5 54
Dian Ayu W 2 5 4 5 2 2 2 2 5 4 3 2 5 43
Maria Dwi Jayanti 4 5 4 4 4 4 4 3 5 4 4 4 5 54
Rosalia Vindyawati 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 51
Nita Nurjanah 4 5 4 4 4 2 4 2 4 2 4 4 5 48
Endang Lestari 4 4 2 4 3 3 4 3 4 3 4 4 4 46
Lina Erviana 4 4 2 4 4 4 4 2 5 2 4 2 5 46
Septria Rotua Casegar 1 5 4 4 5 4 4 2 5 4 2 4 5 49
Lusia Mona Trisayekti 2 4 1 4 4 4 4 2 4 1 4 4 5 43
Maria Yasintha Baka 5 5 4 1 4 3 5 4 5 5 5 5 5 56
Retno Setyawati 4 4 2 4 4 4 4 2 4 4 4 4 5 49
Fitri Handayani 4 4 2 4 4 2 2 2 4 4 4 4 5 45
Nataya Belinda 4 5 4 5 5 4 4 4 5 4 5 5 5 59
Nunik Rahayu 4 4 2 4 4 3 4 3 4 2 4 4 5 47
Nurlisa F 4 4 3 5 5 4 3 3 4 2 4 4 5 50
Paulina Arsanti 4 4 5 4 4 4 2 2 4 2 4 2 4 45
Eka Purwaningsih 4 4 4 4 2 4 2 2 4 4 4 4 4 46
Arum Lestariningsih 4 4 2 4 4 4 3 3 4 3 3 4 5 47
Mimin M 4 5 2 1 4 4 4 4 5 2 2 1 1 39
Nita Kristiana 2 4 3 4 3 2 3 3 3 3 4 3 4 41
Maryati 5 5 4 4 4 4 4 2 5 4 4 4 5 54
Anjani Dwi Agustina 2 2 1 2 2 3 4 2 2 4 2 2 5 33
Intan Saputri 4 4 2 4 4 3 4 3 3 2 3 3 4 43
Bernadeta Adinda W 4 5 4 5 5 5 5 2 5 1 5 5 5 56
Putri Novita Sari 4 4 2 4 4 4 4 2 5 2 4 4 5 48
Kholifah Ayu Isnaini 4 4 4 4 4 4 4 2 4 4 4 4 4 50
Luvi Novita Sari 4 5 3 4 4 4 4 4 5 2 2 5 5 51
Brigita 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 65
Irna Faradillah 4 4 3 3 4 4 4 2 4 3 4 4 5 48
Disa Tunjung Sari 4 5 2 2 5 4 4 2 5 2 5 4 4 48
Eka Tyas N 3 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 50
Eva Tari 2 2 1 4 4 4 5 4 4 4 4 4 5 47
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

95

Pepen Veta Very 4 4 2 5 5 4 4 3 4 4 4 4 5 52


Eny Sulastri 5 4 4 5 5 4 5 4 4 4 5 5 5 59
Rochmat Setyo Atmojo 2 5 2 2 2 2 2 2 5 5 4 4 4 41
Chandra Febriantoro 2 5 2 2 4 2 4 2 4 3 3 4 5 42
Eny Yuli A 4 5 2 5 5 5 4 1 4 4 4 3 5 51
Rida Soraya 4 4 1 2 3 4 2 1 4 2 3 4 5 39
Agustina Rinti B 4 4 4 4 4 3 2 2 4 4 4 2 4 45
Agus Suryanto 4 4 2 5 5 4 4 2 3 2 4 3 4 46
Fitri Purwaningsih 4 4 2 4 5 4 4 2 3 2 4 3 4 45
Monika Dyaztika 4 5 4 5 4 5 4 2 5 4 2 4 5 53
Yunita Astari 5 4 4 4 5 4 5 5 5 4 5 4 5 59
Maria Lena Astuti 4 3 2 4 5 2 2 2 5 5 2 2 5 43
Anastasia Dewi W 2 2 1 2 2 5 2 1 5 5 1 2 5 35
Sri Rahayu 5 5 5 5 5 4 5 4 5 5 5 5 5 63
Ika Beti A 4 4 4 4 5 4 4 4 5 4 4 4 4 54
Rini Asih Nugroho 5 4 4 4 5 4 5 4 4 4 5 4 5 57
Rani Wijayanti 3 4 3 4 4 3 4 5 3 4 3 3 4 47
Diah Fitriana 4 4 4 5 4 4 4 4 4 4 5 4 5 55
Dhiva Praweswari 4 4 4 5 5 5 4 4 4 4 5 5 5 58
Ade Putri Novia Dewi 5 5 5 5 5 5 4 5 5 4 5 3 5 61
Dirana Marlianik 3 4 4 4 4 5 4 4 5 4 4 4 5 54
Nonie Fatma Wulansari 4 4 4 4 4 4 4 2 4 4 4 4 5 51
Elisabeth Susanto 4 4 2 5 5 4 4 2 4 4 4 4 5 51
Anna Purworini 4 4 2 1 5 4 4 5 5 4 4 5 4 51
Vantriyana 4 4 2 4 4 3 4 5 4 4 4 2 5 49
Brigita Ana Anggraeni 5 4 4 5 5 5 4 5 4 2 5 5 5 58
Safitri Eka Ambarwati 4 5 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 5 55
Elyta Chandra K 5 5 2 5 4 5 4 5 5 2 5 5 5 57
El. Widi Tyas
Prabudiarni 5 4 4 5 5 5 4 5 5 5 5 5 5 62
Ria Krisdayanti David 4 4 4 5 4 4 4 4 5 4 5 3 5 55
Elisabeth Meira Devi A 5 5 3 4 5 4 2 2 5 4 5 5 5 54
Desy Eka Aryanti 4 4 4 5 5 4 5 4 5 5 4 4 5 58
Anis Dwi Ayuningrum 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 4 5 54
Vivi Dewi Oktavianingsih 4 4 4 3 2 4 4 4 4 4 4 4 4 49
Listia Isti Rahayu 4 5 4 4 5 4 4 2 5 5 4 4 5 55
Sukerni 4 4 2 4 4 4 4 5 4 2 4 4 5 50
Galuh Puji Astuti 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 52
Susiana 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 53
Siti Zulaekhah 4 4 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 5 54
Clara Gelung Mutiara D 4 4 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 5 54
Lilyani Indra P 2 4 2 4 4 4 5 2 5 2 4 4 5 47
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

96

Lirma Rahmawati 4 5 4 4 5 2 4 2 4 4 4 4 5 51
Siti Narfiah 5 5 2 5 4 5 4 2 5 4 4 4 5 54
Veronika Meilina E 4 4 4 5 4 4 4 5 4 4 4 4 5 55
Christina Leni P 4 4 4 4 4 5 4 4 4 3 4 4 5 53
Yuli Nuriken Sari 4 4 2 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 49
Retno Wulan 4 4 4 4 4 4 4 4 4 2 4 4 5 51
Puput Utari 4 4 3 5 4 4 4 4 4 2 4 4 5 51
Erna Tri Wahyuni 4 4 3 4 3 2 2 2 5 1 2 1 5 38
TOTAL 4358
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

97

LAMPIRAN LINGKUNGAN KELUARGA

NAMA 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 JML
Cindi Puspita Rahayu 3 2 1 1 3 4 4 2 2 5 27
Eka Nurhasanah 4 4 3 2 2 4 5 2 2 4 32
Arfiani D. R 4 4 4 2 2 2 2 2 2 2 26
Reni Maharani 4 4 4 2 2 4 4 4 4 4 36
Elin Ardiati 5 4 4 3 4 4 4 3 2 4 37
Rinda Setya Ristiyani 5 5 5 2 5 5 5 2 2 5 41
Valentinus Febriono 5 4 4 2 3 4 4 2 2 2 32
Dian Ayu W 5 5 4 1 1 4 2 1 1 4 28
Maria Dwi Jayanti 5 4 4 2 3 4 5 1 1 3 32
Rosalia Vindyawati 4 4 4 2 2 4 4 2 2 2 30
Nita Nurjanah 5 4 4 4 4 4 4 2 2 4 37
Endang Lestari 4 4 4 3 5 4 4 3 4 3 38
Lina Erviana 4 4 4 2 4 4 4 2 2 2 32
Septria Rotua Casegar 5 1 2 2 2 5 5 1 1 1 25
Lusia Mona Trisayekti 5 4 4 1 5 5 4 2 2 4 36
Maria Yasintha Baka 5 5 5 5 5 5 4 4 5 4 47
Retno Setyawati 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 39
Fitri Handayani 5 5 5 5 5 4 4 2 2 4 41
Nataya Belinda 5 5 4 1 4 5 4 2 2 5 37
Nunik Rahayu 4 4 4 4 3 4 4 2 3 2 34
Nurlisa F 5 3 5 4 4 4 5 3 3 3 39
Paulina Arsanti 4 2 4 3 3 2 4 2 2 3 29
Eka Purwaningsih 4 4 4 4 4 2 2 2 2 2 30
Arum Lestariningsih 4 5 5 4 3 3 5 3 4 3 39
Mimin M 2 2 2 4 5 4 4 2 2 2 29
Nita Kristiana 4 3 5 3 4 4 4 3 3 3 36
Maryati 4 5 5 4 5 5 5 2 4 4 43
Anjani Dwi Agustina 5 4 5 4 4 2 4 2 2 4 36
Intan Saputri 4 5 4 3 4 4 4 3 2 4 37
Bernadeta Adinda W 5 4 4 4 4 5 5 1 1 5 38
Putri Novita Sari 4 4 3 4 4 2 5 2 2 2 32
Kholifah Ayu Isnaini 5 2 5 4 4 4 4 2 4 4 38
Luvi Novita Sari 2 2 3 1 3 4 4 1 1 2 23
Brigita 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 50
Irna Faradillah 5 4 5 4 3 3 5 4 4 3 40
Disa Tunjung Sari 5 4 4 1 4 5 4 4 4 5 40
Eka Tyas N 4 4 4 4 5 3 3 3 2 3 35
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

98

Eva Tari 5 4 4 2 5 5 4 4 4 4 41
Pepen Veta Very 5 4 5 4 5 4 5 2 4 2 40
Eny Sulastri 5 5 5 4 4 4 4 2 4 4 41
Rochmat Setyo Atmojo 5 3 4 1 4 4 4 1 1 4 31
Chandra Febriantoro 5 4 5 2 3 5 5 2 2 5 38
Eny Yuli A 5 4 5 2 1 4 2 2 2 4 31
Rida Soraya 4 4 4 2 4 2 2 2 2 2 28
Agustina Rinti B 5 4 4 2 4 4 2 2 2 2 31
Agus Suryanto 5 3 4 5 5 3 2 2 4 3 36
Fitri Purwaningsih 2 1 2 1 2 1 2 1 1 1 14
Monika Dyaztika 5 5 5 5 5 5 5 2 4 4 45
Yunita Astari 5 5 2 5 4 5 5 2 2 4 39
Maria Lena Astuti 5 4 4 4 4 2 4 2 2 2 33
Anastasia Dewi W 1 5 4 1 2 1 5 1 1 1 22
Sri Rahayu 4 5 2 2 4 2 5 2 1 1 28
Ika Beti A 5 5 5 4 5 4 5 4 4 4 45
Rini Asih Nugroho 5 5 5 5 4 4 4 4 4 5 45
Rani Wijayanti 4 4 4 4 4 3 3 2 2 4 34
Diah Fitriana 5 5 5 4 5 4 4 4 5 5 46
Dhiva Praweswari 5 5 5 5 5 4 4 4 4 5 46
Ade Putri Novia Dewi 5 5 5 5 5 5 5 4 5 5 49
Dirana Marlianik 4 4 3 4 3 5 4 2 4 4 37
Nonie Fatma Wulansari 4 4 4 2 4 5 4 4 4 5 40
Elisabeth Susanto 5 4 4 2 4 4 4 2 2 5 36
Anna Purworini 5 5 5 5 4 4 5 4 4 4 45
Vantriyana 4 4 4 2 4 4 4 2 4 4 36
Brigita Ana Anggraeni 5 5 5 5 5 4 5 5 4 4 47
Safitri Eka Ambarwati 5 4 5 4 4 5 5 4 4 4 44
Elyta Chandra K 4 4 5 1 5 5 5 1 5 4 39
El. Widi Tyas Prabudiarni 5 5 5 3 4 5 4 3 4 4 42
Ria Krisdayanti David 5 4 5 2 3 4 5 2 4 2 36
Elisabeth Meira Devi A 4 4 4 3 4 4 4 2 2 4 35
Desy Eka Aryanti 5 5 5 2 4 5 5 4 4 4 43
Anis Dwi Ayuningrum 5 5 5 2 4 4 4 4 4 4 41
Vivi Dewi Oktavianingsih 4 3 4 4 4 3 4 2 2 3 33
Listia Isti Rahayu 5 5 4 4 5 5 5 2 4 5 44
Sukerni 5 5 4 4 5 4 5 4 2 2 40
Galuh Puji Astuti 4 4 4 2 4 4 4 4 4 4 38
Susiana 5 4 4 4 5 4 4 4 5 4 43
Siti Zulaekhah 5 4 4 2 5 4 4 2 2 4 36
Clara Gelung Mutiara D 5 4 4 2 4 4 4 2 2 4 35
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

99

Lilyani Indra P 2 2 1 2 4 1 4 1 1 1 19
Lirma Rahmawati 5 5 4 4 4 4 4 2 2 4 38
Siti Narfiah 5 5 5 1 5 5 5 4 2 5 42
Veronika Meilina E 5 4 4 4 5 4 4 4 4 4 42
Christina Leni P 5 5 5 4 4 5 4 3 3 4 42
Yuli Nuriken Sari 4 4 5 4 5 4 4 4 4 4 42
Retno Wulan 5 4 5 4 4 4 4 2 2 4 38
Puput Utari 5 4 5 4 5 5 5 4 3 4 44
Erna Tri Wahyuni 5 3 4 2 2 4 4 1 1 1 27
TOTAL 390 353 362 267 342 341 359 223 246 305 3188
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

100

LAMPIRAN LINGKUNGAN SEKOLAH

NA MA 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 Jumlah

Cindi Puspita Rahayu 5 4 2 1 4 1 2 5 5 5 5 5 3 4 1 52

Eka Nurhasanah 4 4 2 2 4 2 4 4 4 4 4 4 5 4 4 55

Arfiani D. R 4 4 3 3 4 2 4 4 4 4 4 4 3 2 4 53

Reni Maharani 4 4 3 3 4 2 4 4 4 4 4 3 3 2 4 52

Elin Ardiati 5 5 4 4 5 2 2 5 5 4 4 5 4 4 4 62

Rinda Setya Ristiyani 5 5 5 4 5 4 2 1 2 5 5 5 5 5 5 63

Valentinus Febriono 4 4 3 3 4 4 2 4 4 4 4 5 4 4 4 57

Dian Ayu W 5 5 2 3 5 4 2 3 4 3 4 3 3 3 3 52

Maria Dwi Jayanti 4 4 1 3 5 4 2 3 4 3 3 2 4 2 3 47

Rosalia Vindyawati 4 4 4 4 4 3 3 2 2 2 3 3 4 4 4 50

Nita Nurjanah 4 4 4 4 4 4 2 2 2 5 5 5 4 4 4 57

Endang Lestari 4 4 4 4 4 3 3 3 3 3 4 3 3 3 4 52

Lina Erviana 4 4 2 2 4 1 2 4 2 2 2 2 2 2 3 38

Septria Rotua Casegar 4 5 5 4 5 4 2 5 4 4 5 5 4 3 5 64

Lusia Mona Trisayekti 4 5 2 2 5 4 1 2 4 4 4 4 4 5 5 55

Maria Yasintha Baka 5 5 2 5 5 5 2 4 5 5 4 4 5 5 5 66

Retno Setyawati 5 5 4 4 4 4 2 4 4 4 4 4 2 4 4 58

Fitri Handayani 4 4 4 4 4 4 2 4 2 2 2 2 4 2 4 48

Nataya Belinda 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 4 4 5 5 72

Nunik Rahayu 4 4 2 4 4 3 4 3 4 4 4 4 4 4 4 56

Nurlisa F 4 4 4 4 5 4 3 4 4 4 4 4 2 4 5 59

Paulina Arsanti 4 4 4 3 4 2 2 4 4 3 2 2 2 3 2 45

Eka Purwaningsih 4 4 2 4 4 3 3 4 4 4 3 2 4 4 3 52

Arum Lestariningsih 5 4 2 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 58

Mimin M 5 1 2 4 5 4 1 1 5 4 4 1 3 1 5 46

Nita Kristiana 5 5 4 3 5 3 4 3 3 3 4 3 3 4 3 55

Maryati 5 4 4 4 4 1 5 3 5 5 5 4 4 2 2 57

Anjani Dwi Agustina 5 5 1 4 5 5 2 3 4 5 4 4 4 4 1 56

Intan Saputri 5 4 4 3 4 3 3 4 4 4 4 3 3 4 4 56

Bernadeta Adinda W 5 5 2 4 5 2 2 4 1 2 2 5 2 2 4 47

Putri Novita Sari 5 5 4 4 4 4 4 2 4 4 4 4 4 4 2 58

Kholifah Ayu Isnaini 5 4 2 4 4 4 2 4 4 4 4 4 3 4 4 56

Luvi Novita Sari 5 4 1 5 5 5 2 4 4 2 3 3 4 4 3 54

Brigita 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 74

Irna Faradillah 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 3 2 5 57

Disa Tunjung Sari 5 5 2 5 5 4 1 5 5 5 4 5 5 5 5 66

Eka Tyas N 4 4 4 4 5 5 1 4 4 4 4 5 4 4 4 60

Eva Tari 5 4 4 4 5 5 2 5 4 5 4 4 4 5 4 64
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

101

Pepen Veta Very 5 5 5 4 5 5 2 5 5 5 5 4 4 4 5 68

Eny Sulastri 5 4 4 5 5 5 2 5 5 5 5 4 4 4 5 67

Rochmat Setyo Atmojo 5 5 4 4 4 4 5 3 1 1 1 2 3 1 1 44

Chandra Febriantoro 5 5 5 4 5 4 5 3 4 2 1 1 4 4 3 55

Eny Yuli A 4 5 2 3 4 5 2 4 4 2 4 4 3 4 4 54

Rida Soraya 4 4 4 3 4 4 4 4 4 2 2 4 4 2 4 53

Agustina Rinti B 5 4 4 4 5 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 63

Agus Suryanto 4 5 4 4 3 4 3 4 4 4 3 4 4 3 3 56

Fitri Purwaningsih 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 3 4 2 2 2 52

Monika Dyaztika 5 5 5 5 5 5 2 4 5 5 5 4 4 4 5 68

Yunita Astari 5 5 4 4 5 4 4 5 4 4 4 5 4 4 4 65

Maria Lena Astuti 5 5 1 4 4 4 2 2 4 2 4 5 4 4 2 52

Anastasia Dewi W 5 5 4 5 5 5 2 5 1 2 2 2 2 5 5 55

Sri Rahayu 5 5 4 4 4 4 1 4 5 2 4 4 2 4 4 56

Ika Beti A 4 5 5 5 5 5 2 5 5 5 5 5 5 5 5 71

Rini Asih Nugroho 5 4 4 4 5 5 1 4 4 4 4 5 4 5 4 62

Rani Wijayanti 4 4 3 4 4 4 2 4 4 4 4 4 4 4 3 56

Diah Fitriana 5 5 4 5 5 5 4 5 5 5 5 5 4 5 4 71

Dhiva Praweswari 5 5 4 4 5 5 4 5 5 4 4 5 4 5 5 69

Ade Putri Novia Dewi 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 75

Dirana Marlianik 5 5 4 4 5 4 4 4 4 4 2 2 4 4 5 60

Nonie Fatma Wulansari 5 5 3 4 5 5 2 4 4 2 2 4 4 4 4 57

Elisabeth Susanto 5 5 4 4 4 4 2 4 4 4 4 4 4 2 4 58

Anna Purworini 5 5 4 4 5 4 4 4 5 4 4 2 4 4 4 62

Vantriyana 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 2 4 4 57

Brigita Ana Anggraeni 5 4 4 5 5 5 4 4 5 5 4 5 4 5 5 69

Safitri Eka Ambarwati 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 61

Elyta Chandra K 5 5 5 3 4 3 4 3 4 4 4 4 5 5 5 63

El. Widi Tyas Prabudiarni 4 4 4 4 4 4 5 5 5 4 4 5 4 5 5 66

Ria Krisdayanti David 5 5 4 5 4 4 4 5 5 4 5 4 4 4 5 67

Elisabeth Meira Devi A 5 4 2 4 4 4 2 4 5 5 4 4 4 4 4 59

Desy Eka Aryanti 5 4 5 4 5 5 4 4 5 4 5 5 4 4 5 68

Anis Dwi Ayuningrum 5 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 4 63

Vivi Dewi Oktavianingsih 4 4 4 4 4 4 3 4 3 2 4 4 4 4 4 56

Listia Isti Rahayu 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 4 5 73

Sukerni 5 4 4 4 4 5 4 4 5 4 5 4 2 5 5 64

Galuh Puji Astuti 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 60

Susiana 4 5 4 4 4 5 4 5 4 4 4 2 4 4 4 61

Siti Zulaekhah 5 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 62

Clara Gelung Mutiara D 5 5 4 4 5 5 4 4 4 4 4 4 4 4 5 65

Lilyani Indra P 5 4 4 4 5 5 4 4 5 3 5 3 4 5 5 65
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

102

Lirma Rahmawati 4 4 4 4 5 5 2 4 4 4 4 4 4 4 4 60

Siti Narfiah 5 5 5 5 5 5 4 5 5 5 5 5 5 5 5 74

Veronika Meilina E 5 5 4 4 5 5 4 4 5 5 4 5 4 4 4 67

Christina Leni P 5 4 4 4 4 4 2 4 4 4 4 4 4 4 4 59

Yuli Nuriken Sari 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 60

Retno Wulan 5 5 4 4 5 5 4 4 5 4 4 4 4 4 4 65

Puput Utari 5 5 4 4 4 4 2 4 4 4 4 4 4 4 4 60

Erna Tri Wahyuni 5 5 2 4 4 5 5 5 4 2 4 4 4 4 4 61

TOTAL 404 389 312 343 389 351 268 342 353 331 338 337 324 335 347 5163
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

103

LAMPIRAN DATA PRESTASI

NOMOR NAMA PRESTASI


1 Cindi Puspita Rahayu 1464
2 Eka Nurhasanah 1531
3 Arfiani D. R 1537
4 Reni Maharani 1630
5 Elin Ardiati 1432
6 Rinda Setya Ristiyani 1519
7 Valentinus Febriono 1511
8 Dian Ayu W 1491
9 Maria Dwi Jayanti 1480
10 Rosalia Vindyawati 1420
11 Nita Nurjanah 1530
12 Endang Lestari 1458
13 Lina Erviana 1536
14 Septria Rotua Casegar 1301
15 Lusia Mona Trisayekti 1588
16 Maria Yasintha Baka 1569
17 Retno Setyawati 1522
18 Fitri Handayani 1451
19 Nataya Belinda 1481
20 Nunik Rahayu 1460
21 Nurlisa F 1444
22 Paulina Arsanti 1549
23 Eka Purwaningsih 1501
24 Arum Lestariningsih 1448
25 Mimin M 1527
26 Nita Kristiana 1465
27 Maryati 1554
28 Anjani Dwi Agustina 1501
29 Intan Saputri 1493
30 Bernadeta Adinda W 1504
31 Putri Novita Sari 1683
32 Kholifah Ayu Isnaini 1764
33 Luvi Novita Sari 1784
34 Brigita 1901
35 Irna Faradillah 1839
36 Disa Tunjung Sari 1748
37 Eka Tyas N 1755
38 Eva Tari 1744
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

104

39 Pepen Veta Very 1801


40 Eny Sulastri 1822
41 Rochmat Setyo Atmojo 1767
42 Chandra Febriantoro 1821
43 Eny Yuli A 1915
44 Rida Soraya 1820
45 Agustina Rinti B 1739
46 Agus Suryanto 1814
47 Fitri Purwaningsih 1745
48 Monika Dyaztika 1763
49 Yunita Astari 1845
50 Maria Lena Astuti 1906
51 Anastasia Dewi W 1761
52 Sri Rahayu 1750
53 Ika Beti A 2016
54 Rini Asih Nugroho 1949
55 Rani Wijayanti 1812
56 Diah Fitriana 1796
57 Dhiva Praweswari 1748
58 Ade Putri Novia Dewi 1824
59 Dirana Marlianik 1828
60 Nonie Fatma Wulansari 1813
61 Elisabeth Susanto 1809
62 Anna Purworini 1761
63 Vantriyana 1888
64 Brigita Ana Anggraeni 1722
65 Safitri Eka Ambarwati 1747
66 Elyta Chandra K 1864
67 El. Widi Tyas Prabudiarni 1739
68 Ria Krisdayanti David 1587
69 Elisabeth Meira Devi A 1958
70 Desy Eka Aryanti 1564
71 Anis Dwi Ayuningrum 1730
72 Vivi Dewi Oktavianingsih 1874
73 Listia Isti Rahayu 1817
74 Sukerni 1816
75 Galuh Puji Astuti 1862
76 Susiana 1941
77 Siti Zulaekhah 1910
78 Clara Gelung Mutiara D 1919
79 Lilyani Indra P 1720
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

105

80 Lirma Rahmawati 1835


81 Siti Narfiah 1825
82 Veronika Meilina E 1729
83 Christina Leni P 1751
84 Yuli Nuriken Sari 1763
85 Retno Wulan 1710
86 Puput Utari 1879
87 Erna Tri Wahyuni 1771
Jumlah 147661
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

106

KODE :

KUESIONER PENELITIAN

PENGARUH LINGKUNGAN KELUARGA DAN


LINGKUNGAN SEKOLAH TERHADAP HUBUNGAN
ANTARA MOTIVASI DAN PRESTASI BELAJAR SISWA
( Studi Kasus Siswa SMK Sanjaya Pakem )

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AKUNTANSI


JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2010
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

107

Yogyakarta, 26 Juli 2010

Hal : Pengisian Kuesioner

Kepada Yth.

Para Siswa Kelas XII

Program Keahlian Akuntansi, Administrasi Perkantoran dan Penjualan

SMK Sanjaya Pakem Kaliurang

Dengan hormat,

Saya sebagai mahasiswa Program Studi Pendidikan Akuntansi, Jurusan


Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan
Universitas Sanata Dharma, berkewajiban mengadakan kegiatan penelitian.
Penelitian ini dilakukan dalam rangka penyelesaian tugas akhir (skripsi) sebagai
salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana Pendidikan pada Program Studi Pendidikan
Akuntansi.
Adapun judul penelitian saya adalah “PENGARUH LINGKUNGAN KELUARGA DAN
LINGKUNGAN SEKOLAH TERHADAP HUBUNGAN ANTARA MOTIVASI DAN
PRESTASI BELAJAR SISWA”.
Sehubungan dengan hal tersebut, saya mohon kesediaan saudara menjadi
responden penelitian ini. Saya berharap saudara berkenan untuk menjawab keseluruhan
pernyataan sesuai dengan keadaan yang sesungguhnya. Sejalan dengan etika penelitian,
saya akan menjamin kerahasiaan jawaban saudara dan memastikan bahwa jawaban
saudara atas pernyataan semata-mata untuk mencapai tujuan penelitian ilmiah ini.
Saya menyadari bahwa pengisian kuesioner ini mengganggu aktivitas saudara,
oleh karenanya saya mohon maaf. Dan saya mengucapkan terima kasih atas partisipasi
saudara.

Mengetahui,

Dosen Pembimbing Peneliti,

Cornelio Purwantini., S. Pd., M.SA. Julianita Mendan

NIP. 1775 NIM. 061334057


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

108

KUESIONER

PENGARUH LINGKUNGAN KELUARGA DAN LINGKUNGAN SEKOLAH


TERHADAP HUBUNGAN ANTARA MOTIVASI DAN PRESTASI BELAJAR
SISWA

Petunjuk pengisian:

1. Bacalah kuesioner dengan cermat dan teliti!


2. Tuliskan nomor presensi siswa!
3. Berikan tanda (X) pada alternatif jawaban yang telah tersedia yaitu:
SS : Sangat Setuju

S : Setuju

R : Ragu-ragu

TS : Tidak Setuju

STS : Sangat Tidak Setuju

4. Isilah sesuai dengan keadaan yang sebenarnya dan kuesioner ini dijamin
kerahasiaannya, serta tidak mempengaruhi prestasi akademik saudara!
5. Selesai mengerjakan, telitilah kembali dan pastikan bahwa setiap
pernyataan dalam kuesioner ini telah dijawab semua.
6. Lembar soal harap dikembalikan dalam keadaan bersih tanpa coretan.

Identitas Responden
1. Nama : ……………………………………….

2. Kelas : ……………………………………….

3. Program Keahlian :………………………………………...

oOo Selamat Mengerjakan oOo


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

109

KUESIONER

A. Motivasi Belajar Siswa

No Uraian Pertanyaan SS S R TS STS

1. Saya belajar jika hanya ada ujian saja

Ketika mengalami kegagalan, saya merasa putus asa


2.
dan tidak ada usaha untuk memperbaikinya.

Ketika menghadapi tugas yang sulit dan kompleks,


3.
saya merasa cepat bosan dan putus asa.

Apabila saya memperoleh nilai yang kurang, saya


4. berusaha memperbaikinya dengan belajar lebih giat
lagi.

Saya membuat rangkuman atau catatan untuk setiap


5.
materi pelajaran yang saya pelajari.

Selama kegiatan belajar-mengajar berlangsung saya


6. aktif mengikuti dengan bertanya jika ada hal yang
tidak saya mengerti.

Saya berusaha mencari bahan pelengkap dari


7. sumber-sumber yang lain untuk menambah
pengetahuan dan wawasan.

Saya mengikuti kursus bidang studi tertentu untuk


8.
meningkatkan prestasi belajar.

Saya tidak pernah bertanya dan mencari solusi untuk


9.
pelajaran yang tidak saya mengerti atau pahami.

Saya tidak sabar dalam mengerjakan tugas-tugas yang


10.
diberikan jika susah untuk dipahami.

11. Saya membaca ulang setiap materi pelajaran yang


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

110

telah disampaikan guru.

Apabila diadakan diskusi dalam pelajaran, saya aktif


12.
dalam mengeluarkan pendapat.

Dengan belajar yang baik, saya yakin akan memiliki


13.
prestasi yang tinggi.

B. Lingkungan Keluarga

No Uraian Pertanyaan SS S R TS STS

Orang tua saya selalu memberikan dorongan dan


14.
semangat belajar.

Orang tua saya melengkapi sarana belajar saya untuk


15. mendukung saya agar lebih giat belajar, misalnya : alat
tulis, buku, computer, kalkulator, dll.

Hubungan saya dengan orang tua dan saudara saya


16.
menyenangkan.

Di rumah, diatur waktu belajar dan waktu bermain


17.
oleh orang tua.

Peraturan yang dibuat dirumah dilaksanakan dengan


18. baik dan penuh tanggung jawab oleh seluruh anggota
keluarga.

Orang tua tidak pernah bertanya tentang kegiatan


19. belajar saya di sekolah maupun kesulitan saya saat
belajar dan mengerjakan PR dirumah.

Tidak ada aturan yang harus ditaati dirumah, oleh


20.
anggota keluarga.

21. PR yang diberikan oleh guru, selalu diperiksa terlebih


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

111

dahulu oleh orang tua dirumah.

Orang tua atau saudara mendampingi saya saat


22.
belajar atau mengerjakan PR dari guru.

Orang tua selalu bertanya tentang kegiatan belajar


23.
yang saya ikuti di sekolah setiap harinya.

C. Lingkungan Sekolah

No Uraian Pertanyaan SS S R TS STS

Di sekolah terdapat tata tertib yang harus


24. dilaksanakan dengan baik dan disiplin oleh seluruh
siswa, guru dan staf

Diberikan sanksi kepada setiap siswa yang tidak


25.
disiplin.

Aturan dan sanksi yang dibuat oleh sekolah tidak


26.
dilaksanakan dengan baik.

Hubungan siswa dengan guru disekolah


27.
menyenangkan.

Tersedia perpustakaan sebagai pendukung siswa


28.
belajar disekolah

Sekolah menyediakan sarana dan prasarana yang


29. cukup lengkap dan bermanfaat sebagai pendukung
kegiatan belajar-mengajar disekolah.

30. Suasana kelas lebih sering tidak kondusif saat belajar.

Guru sungguh-sungguh memperhatikan siswanya


31.
dalam mengikuti pelajaran dikelas.

32. Terdapat kelompok belajar disekolah dengan tujuan,


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

112

agar para siswa saling membantu dalam menyelesaikan


tugas dari guru.

Di dalam kelompok belajar, anggota kelompok


33.
mengikuti aturan yang telah disepakati dengan baik.

Guru dan siswa memiliki kesadaran yang baik dalam


34.
memperhatikan suasanan kelas saat belajar.

Seluruh siswa terlibat aktif dalam diskusi saat belajar


35.
dikelas.

Guru tidak pernah lupa memeriksa PR yang


36.
diberikan.

Pihak sekolah sungguh-sungguh memperhatikan


37. siswanya yang sedang bermasalah dan berusaha
membantu memberikan solusi yang baik.

Jika ada siswa yang bermasalah, sekolah tidak


38. berusaha membantu memberikan solusi dan
cenderung bersikap tidak mau tahu.

oOo<Terima Kasih… Semoga Sukses>oOo


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

113

A. Uji Validitas dan Uji Reliabilitas Instrumen Motivasi Belajar Siswa

Case Processing Summary

N %
Cases Valid 30 100.0
Excluded(
0 .0
a)
Total 30 100.0
a Listwise deletion based on all variables in the procedure.

Reliability Statistics

Cronbach's
Alpha N of Items
.902 13

Item-Total Statistics

Scale Corrected Cronbach's


Scale Mean if Variance if Item-Total Alpha if Item
Item Deleted Item Deleted Correlation Deleted
Motivasi_1 41.00 30.000 .726 .889
Motivasi_2 40.63 29.826 .601 .896
Motivasi_3 41.10 31.610 .454 .902
Motivasi_4 41.00 30.069 .782 .887
Motivasi_5 40.90 33.266 .446 .901
Motivasi_6 40.87 30.189 .670 .891
Motivasi_7 40.87 32.120 .503 .899
Motivasi_8 41.00 30.069 .782 .887
Motivasi_9 40.80 29.269 .692 .890
Motivasi_10 40.90 31.748 .632 .894
Motivasi_11 41.10 32.921 .452 .900
Motivasi_12 41.00 30.069 .782 .887
Motivasi_13 40.43 31.771 .458 .901
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

114

B. Uji Validitas dan Uji Reliabilitas Instrumen Lingkungan Keluarga

Case Processing Summary

N %
Cases Valid 30 100.0
Excluded(
0 .0
a)
Total 30 100.0
a Listwise deletion based on all variables in the procedure.

Reliability Statistics

Cronbach's
Alpha N of Items
.870 10

Item-Total Statistics

Scale Corrected Cronbach's


Scale Mean if Variance if Item-Total Alpha if Item
Item Deleted Item Deleted Correlation Deleted
Keluarga_1 32.47 28.464 .744 .846
Keluarga_2 32.43 29.426 .687 .851
Keluarga_3 32.40 30.455 .579 .859
Keluarga_4 32.80 30.717 .463 .868
Keluarga_5 32.77 29.426 .610 .856
Keluarga_6 32.83 28.351 .659 .852
Keluarga_7 32.70 30.010 .674 .853
Keluarga_8 33.20 30.786 .461 .868
Keluarga_9 33.13 30.051 .432 .873
Keluarga_10 32.87 29.016 .649 .853
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

115

C. Uji Validitas dan Uji Reliabilitas Instrumen Lingkungan Sekolah

Case Processing Summary

N %
Cases Valid 30 100.0
Excluded(
0 .0
a)
Total 30 100.0
a Listwise deletion based on all variables in the procedure.

Reliability Statistics

Cronbach's
Alpha N of Items
.946 15

Item-Total Statistics

Scale Corrected Cronbach's


Scale Mean if Variance if Item-Total Alpha if Item
Item Deleted Item Deleted Correlation Deleted
Sekolah_1 50.07 71.375 .701 .943
Sekolah_2 50.07 70.064 .799 .940
Sekolah_3 50.37 71.689 .642 .945
Sekolah_4 50.07 69.789 .820 .940
Sekolah_5 49.83 71.178 .743 .942
Sekolah_6 50.13 72.740 .658 .944
Sekolah_7 50.50 71.431 .710 .943
Sekolah_8 50.33 70.230 .828 .940
Sekolah_9 50.07 70.064 .844 .939
Sekolah_10 50.33 73.885 .626 .945
Sekolah_11 50.33 73.747 .752 .942
Sekolah_12 50.50 74.810 .615 .945
Sekolah_13 50.60 74.455 .541 .947
Sekolah_14 50.23 73.082 .701 .943
Sekolah_15 50.23 70.737 .752 .942
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

116

A. Perhitungan Mean, Median, Modus Variabel Motivasi dan Prestasi Belajar Siswa

Statistics

Prestasi belajar
siswa motivasi
N Valid 87 87
Missing 0 0
Mean 1697.25 50.09
Median 1748.00 51.00
Mode 1501(a) 54
Sum 147661 4358
a Multiple modes exist. The smallest value is shown

B. Penilaian Acuan Patokan (PAP) TIPE II

PAP tipe II digunakan untuk menentukan kecenderungan variabel

yang dimaksud dengan Peniliaan Acuan Patokan (PAP) adalah suatu

penilaian yang membandingkan suatu prestasi dengan patokan yang telah

ditetapkan sebelumnya.

Pendistribusian skor ini mengacu pada Penialiaan Acuan Patokan

(PAP) tipe II :

Tingkat pengusaan kompetensi Kategori kecenderungan variabel


81% - 100% Sangat Positif
66% - 80% Positif
56% - 65% Cukup Positif
46% - 55% Negatif
< 46% Sangat Negatif
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

117

Dari kategori di atas maka kategori kecenderungan untuk masing-

masing variabel adalah sebagai berikut :

1. Motivasi Belajar Siswa

Perhitungan Hasil Kategori

Diatas 81% (65-13) + 13 = 55,12 Sangat Tinggi


66%(65-13) + 13 sampai 81% 47,32 Tinggi
(65-13) + 13

56%(65-13) + 13 sampai 65% 42,12 Cukup Tinggi


(65-13) + 13

46%(65-13) + 13 sampai 55% 36,92 Rendah


(65-13) + 13

Dibawah 46%(65 – 13) + 13 36,92 Sangat Rendah

2. Lingkungan Keluarga

Perhitungan Hasil Kategori

Diatas 81% (50-10) + 10 = 42,4 Sangat Mendukung


66%(50-10) + 10 sampai 81% 36,4 Mendukung
(50-10) + 10

56%(50-10) + 10 sampai 65% 32,4 Cukup Mendukung


(50-10) + 10

46%(50-10) + 10 sampai 55% 28,4 Tidak Mendukung


(50-10) + 10

Dibawah 46%(50-10) + 10 28,4 Sangat Tidak


Mendukung
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

118

3. Lingkungan Sekolah

Perhitungan Hasil Kategori

Diatas 81% (75-15) + 15 = 63,6 Sangat Mendukung


66%(75-15) + 15 sampai 81% 54,6 Mendukung
(50-10) + 10

56%(75-15) + 15 sampai 65% 48,6 Cukup Mendukung


(75-15) + 15

46%(75-15) + 15 sampai 55% 42,6 Tidak Mendukung


(75-15) + 15

Dibawah 46%(75-15) + 15 42,6 Sangat Tidak


Mendukung

C. Hasil Uji Normalitas Menggunakan SPSS 15.

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

Prestasi belajar Motivasi belajar


siswa siswa
N 87 87
Normal Parameters(a,b) Mean 1683.08 3.8532
Std. Deviation 161.202 .48148
Most Extreme Absolute
.119 .079
Differences
Positive .105 .056
Negative -.119 -.079
Kolmogorov-Smirnov Z 1.113 .733
Asymp. Sig. (2-tailed) .168 .655
a Test distribution is Normal.
b Calculated from data.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

119

D. Hasil Uji Linieritas Menggunakan SPSS 15.

ANOVA Table

Sum of Mean
Squares df Square F Sig.
Prestasi belajar siswa * Between (Combined)
773989.471 26 29768.826 1.223 .257
Motivasi belajar siswa Groups
Linearity 170667.317 1 170667.317 7.010 .010
Deviation from
603322.153 25 24132.886 .991 .492
Linearity
Within Groups 1460826.966 60 24347.116
Total 2234816.437 86

E. Uji Pengaruh Lingkungan Keluarga dan Lingkungan Sekolah Terhadap Hubungan


antara Motivasi Belajar Siswa dan Prestasi Belajar Siswa.

a. Hipotesis I

Variables Entered/Removed(b)

Variables
Model Variables Entered Removed Method
1 Motivasi*Lingkungan keluarga,
Motivasi belajar siswa, Lingkungan . Enter
keluarga(a)
a All requested variables entered.
b Dependent Variable: Prestasi belajar siswa

Model Summary

Adjusted R Std. Error of


Model R R Square Square the Estimate
1 .365(a) .133 .102 152.751
a Predictors: (Constant), Motivasi*Lingkungan keluarga, Motivasi belajar siswa, Lingkungan
keluarga
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

120

ANOVA(b)

Sum of
Model Squares df Mean Square F Sig.
1 Regression 298188.11
3 99396.039 4.260 .008(a)
6
Residual 1936628.3
83 23332.871
20
Total 2234816.4
86
37
a Predictors: (Constant), Motivasi*Lingkungan keluarga, Motivasi belajar siswa, Lingkungan
keluarga
b Dependent Variable: Prestasi belajar siswa

Coefficients(a)

Unstandardized Standardized
Model Coefficients Coefficients t Sig.
Std.
B Std. Error Beta B Error
1 (Constant) 2747.875 650.911 4.222 .000
Motivasi belajar siswa 220.388 172.154 .658 1.280 .204
Lingkungan keluarga 249.949 182.426 1.053 1.370 .174
Motivasi*Lingkungan
keluarga 48.977 46.655 1.176 1.050 .297

a Dependent Variable: Prestasi belajar siswa


b.Hipotesis II

Variables Entered/Removed(b)

Variables
Model Variables Entered Removed Method
1 Motivasi*Lingkungan sekolah,
Motivasi belajar siswa, Lingkungan . Enter
sekolah(a)
a All requested variables entered.
b Dependent Variable: Prestasi belajar siswa

Model Summary

Adjusted R Std. Error of


Model R R Square Square the Estimate
1 .372(a) .139 .107 152.292
a Predictors: (Constant), Motivasi*Lingkungan sekolah, Motivasi belajar siswa, Lingkungan
sekolah
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

121

ANOVA(b)

Sum of
Model Squares df Mean Square F Sig.
1 Regression 309817.11
3 103272.372 4.453 .006(a)
7
Residual 1924999.3
83 23192.763
19
Total 2234816.4
86
37
a Predictors: (Constant), Motivasi*Lingkungan sekolah, Motivasi belajar siswa, Lingkungan
sekolah
b Dependent Variable: Prestasi belajar siswa

Coefficients(a)

Unstandardized Standardized
Coefficients Coefficients t Sig.

Model B Std. Error Beta B Std. Error


1 (Constant) 3958.863 1108.002 3.573 .001
Motivasi belajar siswa 504.052 282.926 1.505 1.782 .078
Lingkungan sekolah 538.112 285.694 1.634 1.884 .063
Motivasi*Lingkungan
sekolah 116.715 71.388 2.477 1.635 .106

a Dependent Variable: Prestasi belajar siswa


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

122

Daftar Distribusi Frekuensi


Motivasi Ekstrinsik

Skor Frekuensi Persentase Kategori


22-25 15 17,3% Sangat Tinggi
20-21 20 22,9% Tinggi
18-19 29 33,3% Cukup
16-17 10 11,6% Rendah
9-15 13 14,9% Sangat Rendah
Jumlah 87 100%
 Kategori Cukup - Sangat Rendah adalah 59,8%

Motivasi Intrinsik

Skor Frekuensi Persentase Kategori


36-40 9 10,4% Sangat Tinggi
34-35 20 22,9% Tinggi
32-33 15 17,3% Cukup
30-31 18 20,7% Rendah
21-29 25 28,7% Sangat Rendah
Jumlah 87 100%
 Kategori Cukup – Sangat Rendah adalah 66,7%

Lingkungan Keluarga Non Fisik

Skor Frekuensi Persentase Kategori


26-30 19 21,8% Sangat Mendukung
22-25 30 34,5% Mendukung
20-21 11 12,6% Cukup
18-19 12 13,8% Tidak Mendukung
7-17 15 17,3% Sangat Tidak Mendukung
Jumlah 87 100%
 Kategori Cukup – Sangat Tidak Mendukung adalah 43,7%

Lingkungan Keluarga Fisik

Skor Frekuensi Persentase Kategori


17-20 28 32,2% Sangat Mendukung
15-16 26 29,9% Mendukung
13-14 18 20,7% Cukup
11-12 8 9,2% Tidak Mendukung
6-10 7 8,0% Sangat Tidak Mendukung
Jumlah 87 100%
 Kategori Cukup – Sangat Tidak Mendukung adalah 37,9%
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

123

Lingkungan Sekolah Non Fisik


Skor Frekuensi Persentase Kategori
35-40 20 22,9% Sangat Mendukung
32-34 22 25,3% Mendukung
29-31 22 25,3% Cukup
27-28 10 11,6% Tidak Mendukung
16-26 13 14,9% Sangat Tidak Mendukung
Jumlah 87 100%
 Kategori Cukup – Sangat Tidak Mendukung adalah 51,8%

Lingkungan Sekolah Fisik


Skor Frekuensi Persentase Kategori
32-35 17 19,5% Sangat Mendukung
30-31 14 16,1% Mendukung
28-29 22 25,3% Cukup
26-27 15 17,3% Tidak Mendukung
19-25 19 21,8% Sangat Tidak Mendukung
Jumlah 87 100%
Kategori Cukup – Sangat Tidak Mendukung adalah 64,4%
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

124

Motivasi Lingk. Keluarga Lingk. Sekolah Prestasi


No. NAMA
Eks Inst N. Fisik Fisik N. Fisik Fisik Tinggi Rendah
1 Cindi Puspita Rahayu 20 30 17 10 29 23 - 1464
2 Eka Nurhasanah 16 30 19 13 31 24 - 1531
3 Arfiani D. R 14 25 16 10 28 25 - 1537
4 Reni Maharani 12 32 24 12 27 25 - 1630
5 Elin Ardiati 17 27 22 15 34 28 - 1432
6 Rinda Setya Ristiyani 22 32 24 17 35 28 - 1519
7 Valentinus Febriono 20 34 19 13 32 25 - 1511
8 Dian Ayu W 10 33 19 9 25 27 - 1491
9 Maria Dwi Jayanti 19 35 18 14 23 24 - 1480
10 Rosalia Vindyawati 20 31 18 12 26 24 - 1420
11 Nita Nurjanah 18 30 21 16 33 24 - 1530
12 Endang Lestari 18 28 22 16 30 22 - 1458
13 Lina Erviana 16 30 18 14 19 19 - 1536
14 Septria Rotua Casegar 16 33 15 10 35 29 - 1301
15 Lusia Mona Trisayekti 16 27 22 14 30 25 - 1588
16 Maria Yasintha Baka 23 33 28 19 37 29 - 1569
17 Retno Setyawati 18 31 23 16 30 28 - 1522
18 Fitri Handayani 16 29 22 19 24 24 - 1451
19 Nataya Belinda 22 37 23 14 37 35 - 1481
20 Nunik Rahayu 19 28 19 15 31 25 - 1460
21 Nurlisa F 19 31 23 16 31 28 - 1444
22 Paulina Arsanti 14 31 17 12 21 24 - 1549
23 Eka Purwaningsih 14 32 16 14 28 24 - 1501
24 Arum Lestariningsih 18 29 22 17 31 27 - 1448
25 Mimin M 17 22 14 15 23 23 - 1527
26 Nita Kristiana 14 27 22 14 26 29 - 1465
27 Maryati 19 35 24 19 29 28 - 1554
28 Anjani Dwi Agustina 12 21 20 16 29 27 - 1501
29 Intan Saputri 18 25 21 16 29 27 - 1493
30 Bernadeta Adinda W 21 35 21 17 25 22 - 1504
31 Putri Novita Sari 18 30 15 17 28 30 - 1683
32 Kholifah Ayu Isnaini 18 32 24 14 31 25 1764 -
33 Luvi Novita Sari 21 30 13 10 28 26 1784 -
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

125

34 Brigita 25 40 30 20 39 35 1901 -
35 Irna Faradillah 18 30 24 16 29 28 1839 -
36 Disa Tunjung Sari 19 29 27 13 39 27 1748 -
37 Eka Tyas N 19 31 19 16 33 27 1755 -
38 Eva Tari 19 28 26 15 35 29 1744 -
39 Pepen Veta Very 20 32 22 18 36 32 1801 -
40 Eny Sulastri 24 35 24 17 37 30 1822 -
41 Rochmat Setyo Atmojo 12 29 19 12 16 28 1767 -
42 Chandra Febriantoro 16 26 24 14 22 33 1821 -
43 Eny Yuli A 17 34 22 9 28 26 1915 -
44 Rida Soraya 14 25 16 12 25 28 1820 -
45 Agustina Rinti B 14 31 19 12 32 31 1739 -
46 Agus Suryanto 18 28 21 15 29 27 1814 -
47 Fitri Purwaningsih 18 27 8 6 25 27 1745 -
48 Monika Dyaztika 18 35 25 20 36 32 1763 -
49 Yunita Astari 24 35 20 19 34 31 1845 -
50 Maria Lena Astuti 15 28 17 16 27 25 1906 -
51 Anastasia Dewi W 9 26 9 13 28 27 1761 -
52 Sri Rahayu 24 39 12 16 28 28 1750 -
53 Ika Beti A 21 33 26 19 40 31 2016 -
54 Rini Asih Nugroho 23 34 27 18 34 28 1949 -
55 Rani Wijayanti 19 28 19 15 31 25 1812 -
56 Diah Fitriana 20 35 28 18 38 33 1769 -
57 Dhiva Praweswari 22 36 27 19 36 33 1748 -
58 Ade Putri Novia Dewi 22 39 29 20 40 35 1824 -
59 Dirana Marlianik 19 35 22 15 29 31 1828 -
60 Nonie Fatma Wulansari 18 33 26 14 28 29 1813 -
61 Elisabeth Susanto 19 32 22 14 30 28 1809 -
62 Anna Purworini 23 28 26 19 30 32 1761 -
63 Vantriyana 19 30 22 14 29 28 1888 -
64 Brigita Ana Anggraeni 24 34 27 20 37 32 1722 -
65 Safitri Eka Ambarwati 20 35 27 17 32 29 1747 -
66 Elyta Chandra K 23 34 24 15 33 30 1864 -
El. Widi Tyas
67 24 38 26 16 36 30 1739 -
Prabudiarni
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

126

68 Ria Krisdayanti David 19 36 22 14 36 31 - 1587


69 Elisabeth Meira Devi A 19 35 20 15 33 26 1958 -
70 Desy Eka Aryanti 22 36 27 16 35 33 - 1564
71 Anis Dwi Ayuningrum 20 34 26 15 33 30 1730 -
Vivi Dewi
72 18 31 18 15 30 26 1874 -
Oktavianingsih
73 Listia Isti Rahayu 19 36 25 19 38 35 1817 -
74 Sukerni 21 29 21 19 33 31 1816 -
75 Galuh Puji Astuti 20 32 24 14 32 28 1862 -
76 Susiana 20 33 26 17 31 30 1941 -
77 Siti Zulaekhah 20 34 21 15 32 30 1910 -
78 Clara Gelung Mutiara D 20 34 21 14 33 32 1919 -
79 Lilyani Indra P 17 30 7 12 33 32 1720 -
80 Lirma Rahmawati 19 32 21 17 32 28 1835 -
81 Siti Narfiah 19 35 26 16 40 34 1825 -
82 Veronika Meilina E 21 34 25 17 34 33 1729 -
83 Christina Leni P 20 33 25 17 32 27 1751 -
84 Yuli Nuriken Sari 20 29 25 17 32 28 1763 -
85 Retno Wulan 20 31 22 16 32 33 1710 -
86 Puput Utari 20 31 26 18 32 28 1879 -
87 Erna Tri Wahyuni 12 26 16 11 31 30 1771 -
Jumlah 1620 2738 1867 1321 2700 2463 99674 49731
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Anda mungkin juga menyukai