Anda di halaman 1dari 6

LITERATURE REVIEW

KEPEMIMPINAN TRANSAKSIONAL TERHADAP KINERJA PEGAWAI

Dosen Pembimbing : Ns. Devi Nurmalia, S.Kep.,M.Kep.

Oleh :
Sri Lestari
NIM 22020115120040
A.15.2

DEPARTEMEN ILMU KEPERAWATAN


FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS DIPONEGORO
2019
KEPEMIMPINAN TRANSAKSIONAL TERHADAP KINERJA PEGAWAI

Gaya kepemimpinan transaksional yaitu pemimpin yang memimpin dengan


menggunakan pertukaran sosial (atau transaksi). Pemimpin transaksi mengarahkan atau
memotivasi bawahannya untuk bekerja mencapai tujuan dengan memberikan penghargaan
atas produktivitas mereka (Robbins dan Coulter, 2010 : 159). Perilaku kepemimpinan
terfokus pada hasil dari tugas dan hubungan dari pekerja yang baik dalam pertukaran untuk
penghargaan yang diinginkan.
Kinerja menurut Menurut Keputusan Menteri Keuangan Nomor KMK-454/KMK.01/
2011 tentang Pengelolaan Kinerja di Lingkungan Kementerian Keuangan adalah suatu hasil
pada sebuah fungsi pekerjaan atau aktivitas selama periode tertentu untuk mencapai tujuan
organisasi. Henry Simamora (2004) mengistilahkan kinerja sebagai tingkat hasil kerja
pegawai dalam pencapaian persyaratan pekerjaan yang diberikan.
Kinerja pegawai sangat dipengaruhi oleh tingkat kepuasan kerja pegawai itu.
Sedangkan kepuasan kerja itu sendiri dipengaruhi oleh beberapa faktor baik faktor yang
bersifat ekstern maupun faktor intern. Selain tingkat kepuasan kerja pegawai, pola
kepemimpinan juga dapat mempengaruhi kinerja pegawai dan organisasi. Pola
kepemimpinan yang memberikan kesempatan tumbuh dan berkembang bagi bawahan dan
lingkungan kerja yang kondusif merupakan variabel yang dianggap memiliki peranan penting
dalam menjelaskan kinerja pegawai. Apabila pegawai diberi kesempatan untuk membuktikan
bahwa dirinya mampu berprestasi dalam pekerjaannya maka kepuasan kerja pegawai akan
tercapai (Robbins dan Coulter, 2010).
Dari penelitian yg dilakukan oleh Antasurya tahun 2013 dengan judul penelitian
“Analisis Pengaruh Kepemimpinan Transaksional dan Motivasi Kerja Terhadap Kepuasan
Kerja Serta Dampaknya Pada Kinerja Pegawai (Studi Pada Kanwil Djp Jawa Tengah I Kota
Semarang), menyatakan bahwa secara statistik kepemimpinan transaksional terbukti
berpengaruh positif signifikan terhadap kinerja, hal ini dibuktikan dengan bahwa secara
statistik kepemimpinan transaksional terbukti berpengaruh positif signifikan terhadap
kepuasan kerja, sehingga secara statistik kepuasan kerja terbukti berpengaruh positif
signifikan terhadap kinerja. Hal ini senada dengan penelitian yang dilakukan oleh Awaru dan
Ernawati tahun 2015 yang berjudul “Pengaruh Gaya Kepemimpinan Transaksional Dan
Transformasional Terhadap Kinerja Guru Sma Di Kabupaten Sinjai”, penelitian ini
menyatakan bahwa terdapat pengaruh yang positif dan signifikan gaya kepemimpinan
transaksional terhadap kinerja guru SMA di kabupaten sinjai. Adapun penjelasan penelitian
tersebut ternyata gaya kepemimpinan transaksional berpengaruh terhadap kinerja guru,
karena melihat pada ketatnya pemimpin mengawasi proses pelaksanaan pekerjaan bawahan,
dan dengan adanya imbalan dan hukuman yang dalam hal ini berupa pujian atau apresiasi
pimpinan terhadap hasil pekerjaan pegawai atau guru, yang sesuai dengan yang diharapkan
dan kritik untuk pekerjaan yang tidak sesuai, hal ini untuk guru dijadikan sebagai motivasi
agar guru atau pegawai patuh terhadap peraturan yang berlaku.
Penelitian mengenai kinerja pegawai juga dilakukan oleh Magdalena dkk tahun 2016
yang berjudul “Pengaruh Kepemimpinan Transformasional dan Kepemimpinan
Transaksional Terhadap Kinerja Karyawan Dengan Motivasi Sebagai Variabel Intervening
pada PT Sinar Sosro Tanjung Morawa”. Hasil penelitian menyebutkan bahwa gaya
kepemimpinan transaksional memiliki pengaruh yang lebih kecil terhadap kinerja karyawan
dibanding gaya kepemimpinan transformasional. Penelitian tersebut kemudian
merekomendasikan kepada pimpinan PT. Sinar Sosro Tanjung Morawa untuk hendaknya
mempertahankan kombinasi kepemimpinan transformasional dan kepemimpinan
transaksional karena keduanya berpengaruh positif terhadap motivasi dan kinerja karyawan.
Penelitian lain yang mendukung adalah penelitian Fariq dkk (2017) yang berjudul “Pengaruh
Gaya Kepemimpinan Transaksional dan Budaya Organisasi Terhadap Kinerja Karyawan
Melalui Motivasi sebagai Variabel Intervening” Penelitian ini bertujuan mengamati pengaruh
gaya kepemimpinan transaksional, motivasi kerja, dan budaya organisasi terhadap kinerja
karyawan. Penelitian ini dilakukan di PT Permata Finance Indonesia Cabang Serang.
Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif dengan menggunakan data primer yang
diperoleh dari kuesioner. Hasil penelitian mengungkapkan Pengaruh gaya kepemimpinan
transaksional terhadap kinerja karyawan memiliki dampak positif. Kondisi ini menunjukkan
bahwa kepemimpinan dapat menggerakkan seluruh potensi sumber daya menjadi lebih
efektif. Selain itu, hasil penelitian mengungkapkan bahwa gaya kepemimpinan transaksional
berpengaruh secara positif terhadap motivasi kerja di PT Permata Finance Indonesia cabang
Serang. Gaya Kepemimpinan transaksional mempengaruhi persepsi para bawahan dan
mampu memberikan motivasi kepada mereka tentang kejelasan-kejelasan tugasnya,
pencapaian tujuan, kepuasan kerja dan pelaksanaan yang efektif. Hasil penelitian
menunjukkan bahwa ada hubungan yang positif antara motivasi kerja terhadap kinerja
karyawan. Meningkatnya motivasi kerja mampu meningkatkan kinerja karyawan secara
signifikan yang dipicu oleh tingginya penerapan kepemimpinan Transaksional. Hasil
penelitian menunjukkan bahwa budaya organisasi mempunyai pengaruh yang positif terhadap
kinerja karyawan. Suatu organisasi perlu mengadakan pengukuran kinerja, agar dapat
mengetahui kinerja seseorang. Melalui pengukuran kinerja diharapkan pola kerja dan
pelaksanaan tugas akan terlaksana secara efisien dan efektif dalam mewujudkan tujuan.
Budaya organisasi mempunyai pengaruh yang positif terhadap motivasi kerja. Motivasi yang
tinggi yang diberikan oleh pimpinan akan cenderung lebih sesuai dengan tujuan dan nilai-
nilai organisasi. Sehingga karyawan ingin memberikan usaha lebih kepada organisasi dan
berupaya memberikan manfaat kepada organisasi. Sehingga dapat disimpulkan bahwa
pengaruh gaya kepemimpinan transaksional, motivasi kerja, dan budaya organisasi
mempengaruhi secara positif terhadap kinerja karyawan.
Penelitian yang cukup berbeda adalah penelitian yang dilakukan Katim dan Cucu
(2016) berjudul “Pengaruh Gaya Kepemimpinan Transaksional dan Motivasi Terhadap
Kinerja Karyawan (Studi Pada Merlynn Park Hotel Di Jakarta Pusat)”, Penelitian ini
bertujuan untuk menguji hubungan antara gaya kepemimpinan transaksional dan motivasi
terhadap kinerja karyawan. Penelitian menggunakan pendekatan kuantitatif dengan metode
penelitian survey. Data dikumpulkan melalui kuesioner pada 40 karyawan Merylinn Park
Hotel di Jakarta. Hasil penelitian menunjukkan bahwa hanya motivasi yang berpengaruh
signifikan terhadap kinerja. Gaya kepemimpinan transaksional terbukti tidak berpengaruh
terhadap kinerja, dan sebagai tambahan, model simultan juga memberikan kesimpulan bahwa
tidak ada pengaruh simultan kepemimpinan traksaksional dan motivasi terhadap kinerja.
Kepemimpinan transaksional mempengaruhi motivasi dan kinerja karyawan dengan
indikator: imbalan kontinjen, manajemen eksepsi aktif dan manajemen eksepsi pasif. Agar
dapat meningkatkan motivasi dan kinerja karyawan melalui kepemimpinan transaksional
adalah: 1) Pimpinan agar memberikan imbalan berupa pujian jika karyawan mampu
melaksanakan pekerjaan yang diperintahkan dengan baik. 2) Pimpinan agar mengawasi
secara langsung kinerja karyawan agar sesuai dengan standar dan prosedur kerja yang telah
ditetapkan. 3) Pimpinan agar memberikan peringatan apabila terjadi kesalahan dalam proses
kerja yang dilakukan oleh karyawan. 4) Pimpinan agar melakukan kritik dan koreksi kepada
karyawan setelah target yang disepakati tidak tercapai (Magdalena dkk, 2016).
Daftar Pustaka
Keputusan Menteri Keuangan Nomor KMK-454/KMK.01/2011 tanggal 30 Desember
2011, tentang Pengelolaan Kinerja di Lingkungan Kementerian Keuangan
Robbins, S.P dan Coulter, M. (2010). Manajemen. Jakarta : Erlangga.
Henry Simamora. 2004. Manajemen Sumber Daya Manusia. Yogyakarta: BP STIE
YKPN.
Antasurya R. 2013. Analisis Pengaruh Kepemimpinan Transaksional dan Motivasi
Kerja Terhadap Kepuasan Kerja Serta Dampaknya pada Kinerja Pegawai (Studi pada Kanwil
DJP Jawa Tengah I Kota Semarang). Jurnal Bisnis Strategi. Vol 22 (2), Hal 45-69.
Awaru, O, T, & Ernawati. 2015. Pengaruh Gaya Kepemimpinan Transaksional dan
Transformasional Terhadap Kinerja Guru Sma di Kabupaten Sinjai. Jurnal ad’mnistrare. Vol
2 (1), hal 27-35.
Magdalena C, Harmein, & Nazaruddin. 2016. Pengaruh Kepemimpinan
Transformasional dan Kepemimpinan Transaksional Terhadap Kinerja Karyawan dengan
Motivasi Sebagai Variabel Intervening pada PT Sinar Sosro Tanjung Morawa. Jurnal
Human Falah. Vol 3 (1), hal 114-132.
Katim & Wiliyawati, C. 2016. Pengaruh Gaya Kepemimpinan Transaksional dan
Motivasi Terhadap Kinerja Karyawan (Studi pada Merlynn Park Hotel di Jakarta Pusat).
Jurnal Riset Manajemen dan Bisnis. Vol 1 (2), hal 177-182.
Fariq, M., Prahyawan, W., & Akhmadi. 2017. Pengaruh Gaya Kepemimpinan
Transaksional dan Budaya Organisasi Terhadap Kinerja Karyawan Melalui Motivasi Sebagai
Variabel Intervening. Jurnal Riset Bisnis dan Manajemen Tirtayasa (JRBMT). Vol 1(1), hal
51-64.

Anda mungkin juga menyukai