Oleh:
Kelas II B
kelompok 3
Nadila (183110223)
Dosen Pembimbing:
2019/2020
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami ucapkan atas kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, yang telah memberikan
rahmat serta karunia-Nya, salawat beserta salam kita kirimkan kepada nabi Muhammad SAW
yang telah membawa kita dari alam kegelapan ke alam yang terang benderang dan berilmu
pengetahun seperti saat sekarang ini. Penulisan makalah ini merupakan salah satu tugas yang
diberikan dalam mata kuliah Keperawatan Jiwa Poltekkes Kemenkes Padang.
Dalam penulisan makalah ini kami penulis menyampaikan ucapan terimakasih kepada
pihak-pihak yang membantu dalam menyelesaikan makalah ini, khusus nya kepada dosen kami,
ibu Heppi Sasmita, M.Kep.Sp.Jiwa yang telah memberikan tugas dan petunjuk pada kami
sehingga kami dapat menyelesaikan tugas ini. Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi
pembaca.
Tidak lupa pula kami mengharapkan kritik dan saran untuk memperbaiki makalah kami,
dikarenakan banyak kekurangan dalam mengerjakan makalah ini. Terimakasih
Kelompok 3
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.......................................................................................................1
DAFTAR ISI......................................................................................................................2
BAB I PENDAHULUAN..................................................................................................3
A. Latar Belakang..........................................................................................................3
B. Rumusan Masalah.....................................................................................................4
C. Tujuan Penulisan.......................................................................................................4
BAB II
PEMBAHASAN................................................................................................................6
A. Konsep Harga Diri Rendah.......................................................................................6
1. Pengertian…………………………………………………………….....6
2. Etiologi……………………………………………………………….....6
B. Proses Keperawatan..............................................................................................10
1. Pengkajian……………………………………………………………..10
2. Diagnosa Keperawatan…………………………………………………10
3. Perencanaan dan Tindakan Keperawatan………………………………11
4. Evaluasi Keperawatan………………………………………………….11
BAB III
PENUTUP
DAFTAR PUSTAKA......................................................................................................13
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Menurut WHO sehat adalah keadaan keseimbangan yang sempurna baik fisik, mental
dan social, tidak hanya bebas dari penyakit dan kelemahan.Menurut UU Kesehatan RI no. 23
tahun 1992, sehat adalah keadaan sejahtera tubuh, jiwa, social yang memungkinkan setiap orang
untuk hidup produktif secara social dan ekonomis.Sakit adalah ketidak seimbangan fungsi
normal tubuh manusia, termasuk sejumlah system biologis dan kondisi penyesuaian. Kesehatan
jiwa adalah satu kondisi sehat emosional psikologis, dan social yang terlihat dari hubungan
interpersonal yang memuaskan, perilaku dan koping yang efektif, konsep diri yang positif, dan
kestabilan emosionl (Videbeck, 2008). Gangguan jiwa didefenisikan sebagai suatu sindrom atau
perilaku yang penting secara klinis yang terjadi pada seseorang dan dikaitakan dengan adanya
distress (misalnya gejala nyeri) atau disabilitas (kerusakan pada satu atau lebih area fungsi yang
penting) (Videbeck, 2008)
Di zaman modern ini, globalisasi terjadi di berbagai bidang.Perkembangan ilmu
pengetahuan dan teknologi semakin pesat.Selain berbagai kemudahan, pada zaman modern ini
juga memberikan banyak stresor bagi masyarakat.Stresor dapat memengaruhi keadaan jiwa
seseorang Salah satunya harga diri rendah.Harga diri rendah adalah perasaan tidak berharga,
tidak berarti dan rendah diri yang berkepanjangan akibat evaluasi yang negatif terhadap diri
sendiri atau kemampuan diri.Adanya perasaan hilang percaya diri, merasa gagal karena tidak
mampu mencapai keinginan sesuai ideal diri (Keliat, 1998).
Harga diri seseorang sangat dipengaruhi oleh individu itu sendiri, lingkungan keluarga,
lingkungan masyarakat dan beberapa pengalaman in dividu. Seseorang yang memiliki koping
yang baik, maka ia akan mampu Masalah
B. Rumusan Masalah
1. Apakah pengertian dari Harga Diri Rendah ?
2. Apa saja etiologi Harga Diri Rendah ?
3. Apa saja proses terjadinya Harga Diri Rendah
4. Apa saja Prognosis dan komplikasi Harga Diri Rendah?
5. Apa saja Manifestasi Klinik Harga Diri Rendah?
6. Apa saja Penatalaksanaan Harga Diri Rendah.
C. Tujuan
2. Etiologi
Harga diri rendah sering di sebabkan karena adanya koping individu yang tidak efektif
akibat adanya kurang umpan balik, kurangnya umpan balik yang positif, kurangnya sistem
pendukung, kemunduran perkembangan ego, pengulangan umpan balik yang negatif, disfungsi
sistem keluarga serta terfiksasi pada tahap perkembangan awal, sehingga individu yang
mempunyai koping individu tidak efektif akan menunjukkan ketidakmampuan dalam
menyesuaikan diri atau tidak dapat memecahkan masalah terhadap tuntuan hidup serta peran
yang dihadapi.
Penyebab terjadinya harga diri rendah antara lain :
1. Faktor predisposisi ( Stuard and Sudeen, 1998 )
a) Penolakan orang tua
b) Harapan orang tua yang tidak realistis
c) Kegagalan yang berulang kali
d) Kurang mempunyai tanggung jawab personal
e) Ketergantungan pada orang lain
f) Ideal diri tidak realistis
2. Faktor presipitasi ( Stuard and Sudeen, 1998 )
a) Faktor presipitasi dapat disebabkan oleh faktor dari dalam atau faktor dari luar individu
( eksternal or internal sources )
b) Ketegangan peran beruhubungan dengan peran atau posisi yang diharapkan dimana
individu mengalami frustrasi. Ada tiga jeis transisi peran :
c) Transisi peran perkembangan adalah perubahan normatif yang berkaitan dengan
pertumbuhan. Perubahan ini termasuk tahap perkembangan dalam kehidupan individu
atau keluarga dan norma-norma budaya, nilai-nilai tekanan untuk peyesuaian diri.
d) Transisi peran situasi terjadi dengan bertambah atau berkurangnya anggota keluarga
melalui kelahiran atau kematian.
e) Transisi peran sehat sakit sebagai akibat pergeseran dari keadaan sehat ke keadaan sakit.
Transisi ini mungkin dicetuskan oleh kehilangan bagian tubuh, perubahan ukuran,
bentuk, penampilan dan fungsi tubuh, perubahan fisik, prosedur medis dan keperawatan
f) Trauma seperti penganiayaan seksual dan psikologis atau menyaksikan kejadian yang
mengancam kehidupan.
3. Rentang Respon
Rentang respon konsep diri Respons Mal adaptif:
1. Respon adaftif
Adalah pernyataan dimana klien jika menghadapi suatu masalah akan dapat memecahkan
masalah tersebut.
a. Aktualisasi diri
Adalah pernyataan tentang konsep diri yang positif dengan latar belakang pengalaman yang
sukses dan dapat diterima.
b. Konsep diri positf
Adalah apabila individu mempunyai pengalaman yang positif dalam beraktualisasi
diri dan menyadari hal-hal positif maupun yang negative dari dirinya
2. Respon maladaftif
Adalah keadaan klien dalam menghadapi suatu masalah tidak dapat memecahkan
masalah tersebut.
a. Harga Diri Rendah
Adalah individu cenderung untuk menilai dirinya negative dan merasa lebih rendah
dari orang lain
b. Identitas Kacau
Adalah kegagalan individu untuk mengintegritas aspek-aspek idintitas masa kanak-
kanak ke dalam kematangan aspek psikososial keperibadian masa dewasa yang
harmonis.
c. Depersonallisasi
Adalah perasaan yang tidak realistis dan asing terhadap diri sendiri yang berhubungan
dengan kecemasan, kepanikan serta tidak membedakan dirinya dengan orang lain.
Menurut Suliswati Dkk komponen konsep diri ada lima yaitu terdiri dari:
1. Citra tubuh
Adalah sikap individu terhadap tubuhnya baik disadari atau tidak disadari meliputi persepsi masa
lalu atau sekarang mengenai ukuran dan bentuk, fungsi, penampilan dan potensi tubuh.
2. Ideal diri
Adalah persepsi individu tentang bagaimana seharusnya bertingkah laku berdasarkan standar
peribadi.
3. Harga diri
Adalah penilaian peribadi terhadap hasil yang dicapai dengan menganalisa berapa banyak
kesesuaian tingkah laku dengan ideal dirinya.
4. Peran
Adalah serangkaian pola sikap perilaku, nilai dan tujuan yang diharapkan oleh masyarakat
dihubungkan dengan fungsi idividu di dalam kelompok sosialnya.
5. Identitas diri
Adalah kesadaran tentang diri sendiri yang dapat diperoleh individu dari observasi dan
penilaian terhadap dirinya, menyadari bahawa dirinya berbeda dengan orang lain.
5. Komplikasi
Harga diri rendah dapat beresiko terjadinya isolasi sosial. Isolasi sosial merupakan
gangguan kepribadian yang tidak flexible pada tingkah laku yang maladaptif, menganggu fungsi
seseorang dalam hubungan social
6. Menifestasi Klinis
Menurut Keliat (1999) tanda dan gejala yang dapat muncul pda pasien harga diri rendah adalah :
Perasaan malu terhadap diri sendiri, individu mempunyai perasaan kurang percaya diri.
Rasa bersalah terhadaap diri sendiri, individu yang selalu gagaal dalaam meraih sesuatu.
Merendahkan martabat diri sendiri, menganggap dirinya berada dibawah orang lain.
Gangguan berhubungan social seperti menarik diri, lebih suka menyendiri dan tidak ingin
bertemu orang lain.
Rasa percaya diri kurang , merasa tidak percaya dengan kemampuan yang dimiliki.
Sukar mengambil keputusan, cenderung bingung dan ragu-ragu dalam memilih sesuatu.
Menciderai diri sendiri sebagai akibat harga diri yang rendah disertai harapan yang suram
sehingga memungkinkan untuk mengakhiri kehidupan.
Mudah tersinggung atau marah yang berlebihan.
Perasaan negatif mengenai tubuhnya sendiri.
Ketegangan peran yang dirasakan.
Pandangan hidup pesimis.
Keluhan fisik
Penolakan terhadap kemampuan personal
Destruktif terhadap diri sendiri
Menarik diri secara social
Penyalahgunaan zat
Menarik diri dari realitas
Khawatir
ASUHAN KEPERWATAN PADA PASIEN HDR ( HARGA DIRI RENDAH )
Tanda dan gejala harga diri rendah yang dapat ditemukan melalui observasisebagai berikut:
a. Penurunan produktivitas
b. Pasien tidak berani menatap lawan bicara
c. Pasien lebih banyak menundukkan kepala saat berinteraksi
d. Bicara lambat dengan nada suara lemah
3. Evaluasi Keperawatan
Evaluasi terhadap masalah konsep diri secara umum dapat dinilai dari kemampuan untuk
menerima diri, menghargai diri, melakukan peranan yang sesuai, dan mampu menunjukan
identitas diri.
Tindakan Keperawatan:
1) Membina hubungan saling percaya, dengan cara:
Kegiatan latihan dapat dilanjutkan untuk aktivitas pasien lainnya, hingga semua
kegiatan yang telah disepakati sebagai aktivitas yang dapat dilakukan pasien dapat dilatih
secara bertahap.
Implementasi tindakan keperawatan terhadap pasien dilakukan dalam empat kali
pertemuan, dan dapat dilanjutkan untuk kegiatan lain sehingga harga diri rendah teratasi. Pada
masing-masing pertemuan dilakukan tindakan keperawatan berdasarkan strategi pelaksanaan
(SP) sebagai berikut:
Evaluasi tanda dan gejala harga diri rendah, validasi kemampuan pasien melakukan
kegiatan pertama yang telah dilatih dan berikan pujian, evaluasi manfaat melakukan kegiatan
pertama, bantu pasien memilih kegiatan kedua yang akan dilatih, latih kegiatan kedua (alat dan
cara), masukkan pada jadual kegiatan untuk latihan: dua kegiatan, masing-masing dua kali per
hari.
Evaluasi data harga diri rendah, validasi kemampuan melakukan kegiatan pertama,
kedua, dan ketiga yang telah dilatih dan berikan pujian; evaluasi manfaat melakukan kegiatan
pertama, kedua, dan ketiga; bantu pasien memilih kegiatan keempat yang akan dilatih; latih
kegiatan keempat (alat dan cara); masukkan pada jadual kegiatan untuk latihan: empat kegiatan,
masing-masing dua kali per hari.
Tindakan Keperawatan:
1) Mendiskusikan masalah yang dirasakan dalam merawat pasien
2) Menjelaskan tentang harga diri rendah: pengertian, tanda dan gejala, proses terjadinya
harga diri rendah, dan akibat jika tidak diatasi.
3) Membantu keluarga mengambil keputusan merawat pasien
4) Melatih keluarga cara merawat harga diri rendah
5) Membimbing keluarga merawat harga diri rendah
6) Melatih keluarga menciptakan suasana keluarga dan lingkungan yang mendukung
meningkatkan harga diri pasien
7) Mendiskusikan tanda dan gejala kekambuhan yang memerlukan rujukan segera ke
fasilitas pelayanan kesehatan
8) Menganjurkan follow up ke fasilitas pelayanan kesehatan secara teratur.
Tindakan keperawatan untuk keluarga (pelaku rawat) dilakukan dalam empat kali
pertemuan. Pada masing-masing pertemuan dilakukan tindakan keperawatan berdasarkan strategi
pelaksanaan (SP).
Diskusikan masalah yang dirasakan dalam merawat pasien harga diri rendah, jelaskan
pengertian, tanda dan gejala, proses terjadinya harga diri rendah, dan akibat harga diri rendah
(gunakan booklet), jelaskan cara merawat harga diri rendah, berikan pujian terhadap semua hal
positif yang dimiliki pasien, latih keluarga memberi tanggung jawab kegiatan yang dipilih
pasien, bimbing memberikan bantuan pada pasien, anjurkan membantu pasien sesuai jadual dan
memberikan pujian.
IMPLEMENTASI EVALUASI
Kamis, 19 April 2019 pukul 10.00 – 10.30 S: Pasien
Pasien mengatakan:
Data Pasien:
mempunyai kemampuan bermain tenis,
Pasien mengatakan merasa tidak berguna,
berenang, mencuci piring, merapikan
merasa hidup ini tidak berarti, merasa
tempat tidur, menyapu, menjahit, dan
tidak memiliki kemampuan.
menyulam.
Saat berinteraksi, klien sering akan melatih merapikan tempat tidur,
menundukkan kepala, kontak mata mencuci piring, menyapu, dan memasak.
kurang. merasa senang setelah latihan merapikan
tempat tidur
Data Keluarga:
Keluarga mengatakan bingung, tidak tahu
cara merawat anaknya. S: Keluarga
Keluarga mengatakan merasa senang
Diagnosis Keperawatan:
berlatih cara merawat anaknya dan akan
Harga diri rendah kronis
memotivasi anaknya merapikan tempat
Tindakan Keperawatan: tidur sesuai jadual.
Pasien: O:Pasien
Mendiskusikan kemampuan yang Mampu merapikan tempat tidur
dimiliki pasien
Membantu pasien menilai dan memilih O:Keluarga
kemampuan yang masih dapat Mampu mempraktekkan cara memberi
digunakan saat ini pujian pada anaknya
Melatih kegiatan pertama: merapikan
A: pasien mampu menyebutkan
tempat tidur
kemampuannya dan berlatih kegiatan
Membantu pasien memasukkan latihan
pertama
merapikan tempat tidur ke dalam jadual
kegiatan harian. P:
P Pasien: merapikan tempat tidur sesuai
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Harga diri seseorang sangat dipengaruhi oleh individu itu sendiri, lingkungan keluarga,
lingkungan masyarakat dan beberapa pengalaman in dividu. Seseorang yang memiliki koping
yang baik, maka ia akan mampu Masalah. Di zaman modern ini, globalisasi terjadi di berbagai
bidang.Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi semakin pesat.Selain berbagai
kemudahan, pada zaman modern ini juga memberikan banyak stresor bagi masyarakat.Stresor
dapat memengaruhi keadaan jiwa seseorang Salah satunya harga diri rendah.Harga diri rendah
adalah perasaan tidak berharga, tidak berarti dan rendah diri yang berkepanjangan akibat
evaluasi yang negatif terhadap diri sendiri atau kemampuan diri.Adanya perasaan hilang percaya
diri, merasa gagal karena tidak mampu mencapai keinginan sesuai ideal diri.
DAFTAR PUSTAKA
Herdman, T.H. (2012). NANDA International Nursing Diagnoses Definition &Classification,
2012-2014. Oxford: Wiley-Blackwell
Keliat, B.A., dkk. (2011).Keperawatan Kesehatan Jiwa Komunitas(CMHN - Basic Course).
Jakarta: EGC
Stuart, G.W.& Laraia, M.T. (2005).Principles and Practice of Psychiatric Nursing.8thedition.
Missouri: Mosby