Anda di halaman 1dari 5

A. PP (Peraturan Pemerintah) No.

8 Tahun 1990 tentang Jalan Tol merupakan sebuah


peraturan perundang-undangan yang berfungsi melegalisasi model jalan tol yang sudah
dipraktekkan sekaligus pengganti landasan politik model pembangunan Jalan Tol yang
sudah terjadi sebelumnya. PP tersebut kemudian diperbaharui dengan PP No. 15 Tahun
2005 akibat dari perubahan UU No. 13 Tahun 1980 menjadi UU No.38 Tahun 2004
tentang Jalan. Kemudian PP No.15 Tahun 2005 di rubah dengan PP No.44 Tahun 2009
(Perubahan Pertama), PP No.43 Tahun 2013 (Perubahan Kedua) dan PP No.30 Tahun
2017 (Perubahan Ketiga dari PP No.15 Tahun 2005). Hal tersebut dikarenakan tekanan
lingkungan ekonomi yang amat kuat, sehingga pembangunan infrastruktur (terutama
Jalan Tol) di bidang transportasi yang semula sarat dengan misi pelayanan public,
akhirnya diperlakukan sebagai sector bisnis. Dan karena kuatnya watak bisnis dalam
kegiatan pembangunan jalan tol, maka pembangunannya menghasilkan pula pola
konsentrasi tersendiri dalam tata ruang nasional maupun pendanaan yang dilakukan
melalui investasi oleh investor maupun hutang. Jumlah Total Panjang Jalan Tol adalah di
Masa Suharto (490 Km), Habibi (7,2 Km), Gus Dur (5,5 Km), Megawati (34 Km), SBY
(212 Km) dan Jokowi sd Oktober 2018 (423, 17 Km dengan target di akhir masa
jabatannya 1.000 Km).

PERTANYAAN :
3. Terdapat ketidaksesuaian antara maksud dan tujuan diadakannya jalan tol menurut
Peraturan Pemerintah tersebut dengan realitas di lapangan, baik ditinjau dari sisi
social, ekonomi, maupun politik. Apa saja yang saudara ketahuai tentang
ketidaksesuaian tersebut, dan jelaskan mengapa demikian?. Pemahaman
ketidaksesuaian tersebut, mencerminkan adanya persoalan dalam hak dan kewajiban
dalam hubungannya antara warganegara (public) dan negara.
4. Apabila merujuk pada tujuan negara dalam Pembukaan UUD 1945 dan tugas
pemerintah yang tercantum secara eksplisit maupun implisit di dalamnya,
bagaaimana analisis saudara apabila tujuan dan tugas tersebut dikaitkan dengan
persoalan tentang Jalan di dalam naskah maupun jawaban soal nomor 3.
JAWABAN :

1. Berdasarkan Pasal 2 PP Nomor 15 Tahun 2005 Tentang Jalan Tol bahwa


Penyelenggaraan jalan tol bertujuan meningkatkan efisiensi pelayanan jasa distribusi
guna menunjang peningkatan pertumbuhan ekonomi terutama di wilayah yang sudah
tinggi tingkat perkembangannya. Akan tetapi pada kenyataannya terjadi banyak
letidaksesuain yang terjadi berdasarkan kasus diatas dalam implementasi kebijakan
pembangunan jalan tol yang mengalami banyak penyimpangan dari berbagai aspek
antara lain :
- Aspek social : Dalam hal ini pembangunan jalan tol memerlukan banyak partisipasi
dari masyarakat Indonesia. Namun hingga saat ini masih minim partisipasi dari
masyarakat, salah satunya yang krusial dan berkaitan erat dengan mayarakat
adalah pembebasan lahan, Pembebasan lahan ini sering menemui banyak
permasalahan dengan masyarakat yang memiliki lahan dengan permasalahan ini
dapat menimbulkan kkonflik dengan masyarakat sehingga tidak sesuai yang tujaun
awalnya ingin mensejahterahakan masyarakat akan tetapi malah menimbulkan
konflik di dalamnya.
- Aspek Ekonomi : sumber daya finansial sangat berpengaruh dikarenakan
pembangunan jalan tol memakan biaya yang sangat besar apalagi dalam
pengerjaannya dapat bertambah karena persoalan persoalan yang terdapat di
lapangan. Tidak dapat dipungkiri bahwa biayabiaya tak terduga dapat
menggelembung kapan saja yang dikarenakan permasalahan fisik dalam
pengerjaannya. Akan tetapi biaya yang besar akan berbanding lurus dengan
pendapatan yang nantinya diperoleh dari hasil operasional jalan tol tersebut. Oleh
karena itu dalam hal finansial pemerintah akan kesulitan biaya jika hanya
mengunakan biaya dari pemerintah saja oleh karena itu dari segi finansial ini
melibatkan bantuan biaya dari pihak-pihak investor, Dengan adanya investor
tentunya terdapat kontraprestasi yang saling menguntungan antara pihak
pemerintah dan pihak investor, sehingga dengan adanya investor-investor
pembangunan jalan tol ini menjadikan sasaran bisnis yang sangat menguntungkan
bagi investor karena keuntungannya yang tinggi. Dengan adanya unsur bisnis
didalam pembangunan ini banyak menimbulkan berbagai persoalan dimana
pemerintah tentunya harus menuruti kemauan dari pihak investor agar investor
tetap terus memberikan kucuran dana. Dari aspek ekonomi ini dapat menimbulkan
masalah hutang negara yang semakin tinggi karena biaya yang harus ditutup oleh
negara cukup besar dan menimbulkan potensi-potensi korupsi dari berbagai pihak.
- Aspek Politik : dalam hal pembangunan jalan tol ini sangat kental dengan unsur
politik mengingat pembangunan jalan tol melibatkan berbagai keterlibatan anatar
stakeholders yang berpartisipasi yaitu Kementerian Pekerjaan Umum, Badan
Pengatur Jalan Tol, Pemerintah Pusat maupun dengan Pemerintah daetah tempat
tol tersebut dibangun. Namun dalam pelaksaanaannya masih sering terjadi mis
komunikasi maupun tumpeng tindih dalam mengawal pembangunan jalan tol,
selain itu banyak sekali oknum-oknum yang memanfaatkan momentum
pembangunan jalan tol ini untuk tujuan politik, salah satunya dengan mencari
suara rakyat atau sebatas branding saja. Selain itu kultur birokrasi kita yang
memang terlalu ribet terkadang menyulitkan karena harus melewati beberapa
tahapan akan tetapi banyak pihak yang mengambil jalan pintas atau dengan
menggunakan relasi.
Alasan ketidaksesuaian implementasi kebijakan ini terjadi karena ketidaktepatan
target yang dipengaruhi oleh aspek-aspek diatas selain itu kurang ketatnya
pengawasan dan pengauditan dana, kurang tergasnya apparat penegak hukum dalam
hal terjadi penyelewengan oleh pihak-pihak tertentu dan kurangnya sosialisai serta
kesiapan dari pihak masyarakat maupun pemerintah
Hal diatas juga dikaitkan dengan persoalan hak dan kewajiban dalam hubungan antara
warga negara dan negara dimana warganegara berhak atas pembangunan sarana dan
prasarana yang menunjang kehidupan dan negara juga wajib mensejahterakan
warganegara salah satunya adalah dengan menunjang kehidupan seluruh warganegera.
Akan tetapi pelaksanaan hak dan kewajiban antara warganegara dan negara ini
mengalami hambatan dan ketidaksesuain yang tercermin dari persoalan pembangunan
jalan tol ini.
2. Sebagaimana diatur dalam Pembukaan UUD Negara Republik Indonesia tahun 1945
disebutkan bahwa tujuan negara adalah
1. Melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia.
2. Memajukan kesejahteraan umum
3. Mencerdaskan kehidupan bangsa,
4. Melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan,  perdamaian abadi
dan keadilan sosial.
Dapat disimpulkan tujuan Negara Republik Indonesia adalah tujuan
perlindungan,kesejahteraan,pencerdasan,dan pedamaian, Apabila dikaitkan dengan
pembangunan jalan tol ini merupakan maksud dari tujuan negara nomor 2 yaitu
memajukan kesejahteraan umum dengan membangun sarana dan prasarana pelayanan
publik yang menunjang masyarakat. Akan tetapi untuk saat ini mulai terjadi
pergeseran tujuan dari pembangunan tol tersebut dikarenakan aspek bisnis yang lebih
menjanjikan sebagai ladang penghasilan bagi para investor dan pemerintah juga
semakin dimudahkan dalam hal pembiayaan. Sehingga dengan hal ini pembangunan
jalan tol yang tujannya untuk mensejahterakan masyarakat umum ini tidak sesuai
pelaksanaannya dengan pembangunan jalan tol yang saat ini sedang digalakkan
dikarena memiliki tujuan tertentu dan lebih mengutamakan kepentingan pribadi
daripada kepentingan umum.
Selain itu dipertegas lagi dalam tugas pemerintah dalam pembukaan UUD Negara
Republik Indonesia tahun 1945 yaitu mencerdaskan kehidupan bangsa dan ikut
melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan,perdamaian abadi dan
keadilan sosial. Dalam pembangunan jalan tol ini bertujuan untuk keadilan social
karena berguna bagi seluruh masyarakat di Indonesia agar mendapatkan perlakuan
yang sama dan adil serta merata dalam hal menerima pelayanan public, akan tetapi
keadilan ini nyata tidak berlaku bagi seluruh masyarakat dikarenakan banyaknya
penyelewengan-penyelewengan yang memberikan keuntungan pihak-pihak tertentu.
Dari uraian diatas dapat disimpulkan bahwa pembangunan jalan tol bisnis tidak sesuai
dengan tujuan negara dan tugas pemerintah dalam pembukaan UUD Negara Republik
Indonesia tahun 1945 yaitu untuk memajukan kesejahteraan umum dan juga demi
keadilan sosial dalam pembukaan UUD Negara Republik Indonesia tahun 1945
dikarenakan semakin kental unsur bisnis dan politik dalam pembangunannya,
meskipun maksud

Anda mungkin juga menyukai