Anda di halaman 1dari 6

Kebijakan Perdagangan Internasional

Kebijakan perdagangan suatu negara sangat berpengaruh pada


besarnya magnitude dan pola perdagangan negara tersebut. Untuk itu dalam
menetapkan kebijakan perdagangan perlu dikaitkan dengan pola pembangunan
secara komprehensif, sehingga dapat secara optimal dalam mendorong
pertumbuhan ekonomi.
A. Pengertian Kebijakan Perdagangan Internasional

Pengertian perdagangan internasional adalah perdagangan yang dilakukan


oleh penduduk suatu negara dengan penduduk negara lain atas dasar kesepakatan
bersama. Penduduk yang dimaksud yaitu berupa perorangan (individu dengan
individu), antara individu dengan pemerintah suatu negara atau pemerintah suatu
negara dengan pemerintah negara lain
Kebijakan perdagangan internasional merupakan langkah dan peraturan
yang dikeluarkan oleh pemerintah dengan tujuan mengatur struktur, komposisi
dan arah perdagangan internasional agar sesuai dengan apa yang dikendalikan
oleh pemerintah.
Perdagangan internasional harus dilaksanakan dengan penuh pertimbangan yang
matang, karena hal seperti ini akan sangat berpengaruh terhadap kondisi
perekonomian nasional. Sebab itulah diperlukan kebijakan-kebijakan tertentu
dalam perdagangan internasional.
B. Jenis-jenis Kebijakan Perdagangan Internasional

Secara garis besar terdapat 2 kebijakan yaitu kebijakan perdagangan bebas


dan kebijakan proteksionis, untuk lebih jelasnya simak berikut ini.
1. Kebijakan Perdagangan Bebas
Pengertian kebijakan perdagangan bebas adalah kebijakan
perdagangan yang mengadakan kebebasan dalam hal perdagangan dan
menghilangkan seluruh rintangan yang bisa menghalangi jalannya produk
dari dalam negeri maupun dari luar negeri.
Seiring dengan adanya arus globalisasi yang menjadikan antar negara
satu dan lainnya semakin terbuka, maka kebijakan-kebijakan perdagangan
ini akan berkembang, sehingga ada lagi batasan-batasan negara.
2. Kebijakan Perdagangan Proteksionis
Pengertian kebijakan proteksionis adalah sebuah kebijakan
perdagangan yang bertujuan untuk melindungi produk-produk dalam negeri
sehingga mampu bersaing dengan produk-produk asing yang beredar di
dalam negeri.
Kebijakan perdagangan proteksionis ini terbagi menjadi beberapa
macam, berikut penjelasannya:
a. Kebijakan Kuota
Pengertian kebijakan kuota adalah suatu kebijakan yang
membatasi jumlah keluar masuknya barang pada suatu negara dan
negara lain dalam jangka waktu yang telah ditentukan. Kebijakan ini
mengatur kebijakan impor.
Kebijakan impor yaitu membatasi komoditi barang yang akan
diimpor dengan tujuan untuk melindungi produk dalam negeri.
Sedangkan kebijakan ekspor itu membatasi jumlah barang yang
akan diekspor dengan tujuan menjamin ketersediaan dan kebutuhan
dalam negeri.
b. Penetapan Tarif atau Bea Masuk
Pengertian kebijakan penetapan tarif  adalah suatu kebijakan
yang menentukan bea impor tinggi terhadap barang impor, yang
bertujuan ketika barang tersebut masuk dalam negeri akan lebih
mahal.
Sedangkan barang-barang dalam negeri yang sejenis mampu
bersaing dengan kualitas yang sama, namun dengan harga yang lebih
jelas. Intinya bahwa kebijakan tarif ini bertujuan untuk melindungi
produk dalam negeri.
c. Kebijakan Penentuan Subsidi
Subsidi adalah sebuah tunjangan yang diberikan kepada
perusahaan-perusahaan yang memproduksi barang untuk keperluan
ekspor sehingga harga dari produk perusahaan tersebut mampu
bersaing dengan barang luar negeri.
Kebijakan subsidi merupakan suatu kebijakan yang diterbitkan
oleh pemerintah untuk memberikan bantuan terhadap industri dalam
negeri yang berbentuk modal seperti mesin, keringanan pajak, tenaga
ahli, peralatan, pengembalian pajak, kredit juga subsidi yang dapat
menambah konsumsi dalam negeri dan menjual dengan harga yang
murah.
d. Premi
Premi bisa diartikan sebagai hadiah atau penambahan dana yang
berupa uang dan diberikan kepada produsen yang sukses dalam
mencapai target produksi yang sudah ditentukan pemerintah dengan
kuantitas dan kualitas yang tinggi.
Tujuan diadakannya premi ini adalah sebagai pemicu terhadap
industri-industri lain agar menghasilkan produk-produk berkualitas
negeri sendiri.
e. Larangan Ekspor
Pengertian larangan ekspor adalah kebijakan yang diterbitkan
oleh pemerintah untuk melarang kegiatan ekspor yang tidak dilandasi
berdasarkan pertimbangan ekonomi, politik, sosial dan budaya.
(Kebijakan model ini hanya dilakukan sewaktu-waktu saja).
f. Larangan Impor
Kebijakan impor ini merupakan kebijakan pemerintah yang
diambil sebagai pelindung industri kecil yang baru dalam negeri atau
bisa juga untuk menghemat devisa.
Karena, apabila biaya ekspor lebih rendah dibandingkan biaya
impor maka akan memperngaruhi devisa negara. (Contoh, larangan
impor pakaian bekas dan obat-obatan yang bisa membahayakan bagi
kesehatan).
g. Deskriminasi Harga
Pengertian deskriminasi harga adalah penetapan harga yang
berbeda antar negara atau 2 pasar yang berbeda atau yang sama.
Tujuannya adalah untuk mengawasi harga jual dan beli sehingga
bisa diketahui elastisitas permintaan dan memaksimalkan keuntungan.
Di sisi lain juga bisa menekan negara tertentu agar menurunkan harga.
h. Politik Dumping
Kebijakan ini merupakan kebijakan diskriminasi harga secara
internasional dengan cara menentukan harga lebih rendah untuk
barang luar negeri dan harga lebih murah untuk penjualan dalam
negeri, tujuannya adalah untuk memperluas dan menguasai pasar
dengan mudah. Dalam hal ini China paling depan.
C. Tujuan Kebijakan Perdagangan Internasional

Perlu diketahui bahwa setiap tindakan itu mempunyai tujuan, begitu pun
dengan kebijakan perdagangan internasional ini. Berikut ini adalah beberapa
tujuan mengenai kebijakan perdagangan internasional.
1. Autarki
Autarki adalah sebuah jalan untuk menghindari dari pengaruh negara
lain dalam beberapa hal bukan hanya ekonomi, akan tetapi juga pada bidang
politik dan militer.
2. Kesejahteraan
Kesejahteraan merupakan salah satu kebijakan yang diambil, dengan
menciptakan kesejahteraan dan mengadakan perdagangan internasional ini
akan memperoleh keuntungan maksimal dari terjadinya spesialisasi suatu
produksi dan meningkatnya tingkat konsumsi masyarakat di suatu negara.
Dengan adanya kebijakan ekonomi internasional ini kita mampu
menghapuskan segala bentuk hambatan perdagangan internasional seperti
tarif bus, larangan perdagangan, quota dll.
3. Proteksi
Proteksi (perlindungan) di mana penerapan kebijakan ekonomi
internasional mempunyai tujuan untuk melindungi seluruh industri yang
sedang mengalami perkembangan atau  sedang tumbuh dan melindungi
perusahaan baru serta memberikan perlindungan terhadap produk dalam
negeri dari pesaing barang impor.
Pada dasarnya untuk perlindungan dalam perdagangan ini yaitu: Kuota,
larangan impor, subsidi, dan dumping.
4. Keseimbangan Neraca Pembayaran
Keseimbangan neraca pembayaran merupakan tujuan dari
ditetapkannya kebijakan ekonomi internasional. Karena pada dasarnya
kebijakan ekonomi internasional akan berpengaruh terhadap neraca
pembayaran .
Contoh, ketika pemerintah menerapkan sebagian stabilitas ekonomi
internasional pada negara yang kelebihan valuta asing atau devisa maka
akan terjadi sesuatu pada neraca pembayaran.
Sedangkan apabila pemerintah menerapkan kebijakan ekonomi
internasional di negara yang valuta asingnya kurang, maka perubahan baik
terhadap proses maupun lalu lintas uang.
5. Pembangunan Ekonomi
Terjadinya pembangunan ekonomi merupakan salah satu tujuan utama
diterapkannya kebijakan ekonomi internasional. Perlu diketahui bahwa
ketika suatu negara mengalami pembangunan ekonomi yang baik dan
merata, maka ia menunjukkan bahwa kesejahteraan masyarakat terjamin.
Untuk mencapai pembangunan dan kesejahteraan makan perlu ditetapkan
kebijakan antara lain:
 Melakukan perlindungan terhadap industri dalam negeri
(terkhusus pada industri yang masih dalam masa awal
perjalanannya).
 Menekan jumlah barang impor yang tidak terlalu dibutuhkan.
 Memperbanyak ekspor.

Anda mungkin juga menyukai