PRAKTIKUM FARMAKOLOGI 1
Percobaan :1
Kelas : Reguler II B
Kelompok :8
1
Tujuan Percobaan :
Teori Singkat
Resep adalah permintaan tertulis dari seorang dokter, dokter gigi, dokter hewan yang
diberi izin berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku kepada apoteker
pengelola apotek untuk menyiapkan dan atau membuat, meracik serta menyerahkan obat
kepada pasien (Syamsuni, 2006).
Lembaran resep umumnya berbentuk empat persegi panjang, ukuran ideal lebar 10-12
cm dan panjang 15-20 cm.
Penulisan resep bertujuan untuk memudahkan dokter dalam pelayanan kesehatan di
bidang farmasi sekaligus meminimalkan kesalahan dalam pemberian obat. Resep
menyangkut sebagian dari rahasia jabatan kedokteran dan kefarmasian, oleh karena itu tidak
boleh diberikan atau diperlihatkan kepada yang tidak berhak.
Format Penulisan Resep
2
Contoh Resep Obat
Cara Kerja
Pada praktikum ini semua mahasiswa mendapatkan contoh resep – resep dokter. Masing –
masing mahasiswa menerima resep, memeriksa kelengkapan resep, menuliskannya dalam kolom
seperti tertulis dibawah ini :
- Nama dokter dan alamat
- Tanggal penulisan resep
- Nama obat dan sediaan obar serta kekuatan ( kadar )
- Tanda R/
- Isi / Komponen Obat
- Aturan Pakai
- Signature / Penandaan
- Nama , umur dan alamat pasien
- Paraf Dokter
- Perhatikan jika penulisan kadar obat dengan standar unit menggunakan istilah sistem
internasional
3
HASIL PENGAMATAN
Lembar resep 1 – 2
Kelengkapan
No Resep Khasiat
Resep
1 R / cefadroxil ds fls I Dokter Cefadroxil : penyakit infeksi
S 2 dd cth 1 Tanggal saluran nafas, kulit, jaringan
resep lunak,saluran cerna dan saluran
kemih
Nama
R/ Amroxol 4 mg Ambroxol : penyakit saluran nafas
pasien yang kronik disertai sekresi
Salbutamol 0,5 mg
Rhinofed tab 1/7 bronchial yang abnormal
m.f pulv dtd XV Salbutamol : kejang bronks pada
semua asma
Rhinofed : rhinitis alergi pada
rhinitis vasomotor
R/ Paracetamol drop fls I Paracetamol : analgetik dan
S 3 dd 0,7 ml antipiretik
Tabel Persentase
1. Tujuan :
Untuk mengetahui persentase obat yang diresepkan dengan nama generik.
Untuk mengetahui persentase penulisan antibiotik yang diresepkan.
Untuk mengetahui persentase penulisan obat injeksi yang diresepkan.
Untuk mengetahui persentase obat yang diresepkan dari daftar obat essensial atau
formularium.
4
2. Cara menghitung persentase
yangdiminta
× 100 %=¿
j . seluru h obatsaturesep
Jumlah item 5
Persentase 80 % 20 % 0% 40%
3 Indikator WHO Rata-rata jumlah obat encounter/lembar resep
5
=5
1
Persentase Obat yang diresepkan dengan nama
generik
4
x 100 %=80 %
5
Persentase Penulisan Antibiotik yang diresepkan
1
x 100 %=20 %
5
Persentase Penulisan Obat Injeksi Atau Suntikan
Yang diresepkan
0
x 100 %=0 %
5
Persentase obat yang diresepkan dari daftar obat
essensial atau formularium
2
x 100 %=40 %
5
5
PEMBAHASAN
Setelah membaca dan mengkaji resep yang diberikan dapat diduga jenis penyakit yang
diderita pasien dengan gejala yang ada berdasarkan jenis obat yang diberikan, hasil
pembahasan dapat dilihat sebagai berikut ini :
Diduga pasien menderita penyakit saluran napas yaitu asma bronkial yang kronik yang
disebabkan oleh reaksi alergi
KESIMPULAN
Setelah mengamati dan membahas resep obat dapat disimpulkan bahwaresep yang
diamati memiliki semua kelengkapan yang harus ada didalam resep seperti :
Nama dokter dan alamat
Tanggal penulisan resep
Nama obat dan sediaan obat serta kekuatannya
Dalam mengartikan suatu resep obat dibutuhkan ketelitian dan kemampuan ketika
menerjemahkan tulisan dokter. Karena jika terjadi kesalahan dalam pemberian obat kepada
pasien, hal ini akan merugikan dan membahayakan pasien. Oleh karena itu sebagai tenaga
kefarmasian dituntun ketelitian dalam mengambil keputusan dan jika ada keraguan dalam
membaca suatu resep hendaknya ditanyakan kepada dokter yang bersangkutan, sehingga
dapat meminimalisir adanya kesalahan dalam membaca resep.
6
REFERENSI