Anda di halaman 1dari 7

LAPORAN

PRAKTIKUM FARMAKOLOGI 1

Percobaan :1

Hari / Tanggal : Rabu / 28 agustus 2019

Daftar Nama dan NIM :

1. Andi Fadelyah MB (PO.71.39.1.18.041)


2. Dewi Afrita (PO.71.39.1.18.046)
3. M. Pahlan Piruzi (PO.71.39.1.18.0)
4. Rheini Dwi Mulia (PO.71.39.1.18.066)
5. Suci Indah Lestari (PO.71.39.1.18.0)

Kelas : Reguler II B

Kelompok :8

KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA


POLITEKNIK KESEHATAN PALEMBANG
JURUSAN FARMASI 2019

1
Tujuan Percobaan :

Agar mahasiswa mengenal tulisan dokter, mampu membacanya dengan benar,


mengenal beberapa macam obat dengan nama dagang ( brandname ) dan kemudian
mengetahui indikasinya. Mahasiswa dapat melakukan kajian peresepan berdasarkan indikator
WHO pada fasilitas pelayanan dasar.

Teori Singkat

Resep adalah permintaan tertulis dari seorang dokter, dokter gigi, dokter hewan yang
diberi izin berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku kepada apoteker
pengelola apotek untuk menyiapkan dan atau membuat, meracik serta menyerahkan obat
kepada pasien (Syamsuni, 2006).
Lembaran resep umumnya berbentuk empat persegi panjang, ukuran ideal lebar 10-12
cm dan panjang 15-20 cm.
Penulisan resep bertujuan untuk memudahkan dokter dalam pelayanan kesehatan di
bidang farmasi sekaligus meminimalkan kesalahan dalam pemberian obat. Resep
menyangkut sebagian dari rahasia jabatan kedokteran dan kefarmasian, oleh karena itu tidak
boleh diberikan atau diperlihatkan kepada yang tidak berhak.
Format Penulisan Resep

Menurut Jas (2009), resep terdiri dari 6 bagian :


1. Inscriptio: Nama dokter, no. SIP, alamat/ telepon/HP/kota/tempat,tanggal penulisan
resep. Untuk obat narkotika hanya berlaku untuk satu kota provinsi. Sebagai identitas
dokter penulis resep. Format inscriptio suatu resep dari rumah sakit sedikit berbeda
dengan resep pada praktik pribadi.
2. Invocatio : permintaan tertulis dokter dalam singkatan latin “R/ = resipe” artinya
ambilah atau berikanlah, sebagai kata pembuka komunikasi dengan apoteker di apotek.
3. Prescriptio/ Ordonatio : nama obat dan jumlah serta bentuk sediaan yang diinginkan.
4. Signatura : yaitu tanda cara pakai, regimen dosis pemberian, rute dan interval waktu
pemberian harus jelas untuk keamanan penggunaan obat dan keberhasilan terapi.
5. Subscrioptio : yaitu tanda tangan/ paraf dokter penulis resep berguna sebagai legalitas
dan keabsahan resep tersebut.
6. Pro (diperuntukkan) : dicantumkan nama dan umur pasien. Teristimewa untuk obat
narkotika juga hatus dicantumkan alamat pasien (untuk pelaporan ke Dinkes setempat).

2
Contoh Resep Obat

Cara Kerja
Pada praktikum ini semua mahasiswa mendapatkan contoh resep – resep dokter. Masing –
masing mahasiswa menerima resep, memeriksa kelengkapan resep, menuliskannya dalam kolom
seperti tertulis dibawah ini :
- Nama dokter dan alamat
- Tanggal penulisan resep
- Nama obat dan sediaan obar serta kekuatan ( kadar )
- Tanda R/
- Isi / Komponen Obat
- Aturan Pakai
- Signature / Penandaan
- Nama , umur dan alamat pasien
- Paraf Dokter
- Perhatikan jika penulisan kadar obat dengan standar unit menggunakan istilah sistem
internasional

Bahan dan Alat


Resep – resep dokter

3
HASIL PENGAMATAN
Lembar resep 1 – 2

Kelengkapan
No Resep Khasiat
Resep
1 R / cefadroxil ds fls I  Dokter  Cefadroxil : penyakit infeksi
S 2 dd cth 1  Tanggal saluran nafas, kulit, jaringan
resep lunak,saluran cerna dan saluran
kemih
 Nama
R/ Amroxol 4 mg  Ambroxol : penyakit saluran nafas
pasien yang kronik disertai sekresi
Salbutamol 0,5 mg
Rhinofed tab 1/7 bronchial yang abnormal
m.f pulv dtd XV  Salbutamol : kejang bronks pada
semua asma
 Rhinofed : rhinitis alergi pada
rhinitis vasomotor
R/ Paracetamol drop fls I  Paracetamol : analgetik dan
S 3 dd 0,7 ml antipiretik

Tabel Persentase
1. Tujuan :
 Untuk mengetahui persentase obat yang diresepkan dengan nama generik.
 Untuk mengetahui persentase penulisan antibiotik yang diresepkan.
 Untuk mengetahui persentase penulisan obat injeksi yang diresepkan.
 Untuk mengetahui persentase obat yang diresepkan dari daftar obat essensial atau
formularium.

4
2. Cara menghitung persentase

yangdiminta
× 100 %=¿
j . seluru h obatsaturesep

No Nama Obat Pada Resep Generik Antibiotik Injeksi Essensial


1 Resep 1
Cefadroxil   - -
Ambroxol  - - -
Salbutamol  - - √
Rhinofed - - - -
Paracetamol drop √ - - √

Jumlah item 5
Persentase 80 % 20 % 0% 40%
3 Indikator WHO  Rata-rata jumlah obat encounter/lembar resep
5
=5
1
 Persentase Obat yang diresepkan dengan nama
generik
4
x 100 %=80 %
5
 Persentase Penulisan Antibiotik yang diresepkan
1
x 100 %=20 %
5
 Persentase Penulisan Obat Injeksi Atau Suntikan
Yang diresepkan
0
x 100 %=0 %
5
 Persentase obat yang diresepkan dari daftar obat
essensial atau formularium
2
x 100 %=40 %
5

5
PEMBAHASAN

Setelah membaca dan mengkaji resep yang diberikan dapat diduga jenis penyakit yang
diderita pasien dengan gejala yang ada berdasarkan jenis obat yang diberikan, hasil
pembahasan dapat dilihat sebagai berikut ini :

Diduga pasien menderita penyakit saluran napas yaitu asma bronkial yang kronik yang
disebabkan oleh reaksi alergi

KESIMPULAN

Setelah mengamati dan membahas resep obat dapat disimpulkan bahwaresep yang
diamati memiliki semua kelengkapan yang harus ada didalam resep seperti :
 Nama dokter dan alamat
 Tanggal penulisan resep
 Nama obat dan sediaan obat serta kekuatannya
Dalam mengartikan suatu resep obat dibutuhkan ketelitian dan kemampuan ketika
menerjemahkan tulisan dokter. Karena jika terjadi kesalahan dalam pemberian obat kepada
pasien, hal ini akan merugikan dan membahayakan pasien. Oleh karena itu sebagai tenaga
kefarmasian dituntun ketelitian dalam mengambil keputusan dan jika ada keraguan dalam
membaca suatu resep hendaknya ditanyakan kepada dokter yang bersangkutan, sehingga
dapat meminimalisir adanya kesalahan dalam membaca resep.

6
REFERENSI

 ISO Volume 48 Tahun


 Obat – obat Penting
 www.wikipedia.com

Anda mungkin juga menyukai