Anda di halaman 1dari 14

AUDIT ATAS LAPORAN KEUANGAN: PENDAPAT

AUDITOR ATAS LAPORAN KEUANGAN DAN LAPORAN


AUDITOR INDEPENDEN

OLEH
SRI APRIYANTI HUSAIN
PUTRI AYUNINGSIH

Tugas Kelompok
Disusun Untuk Memenuhi Tugas Pada Mata Kuliah Auditing dan Atestasi

PROGRAM PENDIDIKAN PROFESI AKUNTANSI


FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
MALANG
2015
AUDIT ATAS LAPORAN KEUANGAN: PENDAPAT AUDITOR ATAS
LAPORAN KEUANGAN DAN LAPORAN AUDITOR INDEPENDEN

ISA 700.6 menetapkan tujuan auditor dalam tahap audit, sebagai berikut:
1) Merumuskan opini atas laporan keuangan yang didasarkannya atas evaluasi
terhadap kesimpulan yang ditariknya dari bukti audit yang dikumpulkannya.
2) Memberikan dengan jelas opininya melalui laporan tertulis yang juga
menjelaskan dasar dari opini tersebut.
ISA 700. 34 menjelaskan bahwa laporan auditor harus memuat suatu bagian
yang berjudul “Opini”. Tanggung jawab utama auditor eksternal adalah
memberikan opini atas kewajaran pelaporan keuangan organisasi, terutama
dalam penyajian posisi keuangan dan hasil operasi dalam suatu periode. Mereka
juga menilai apakah laporan keuangan organisasi disajikan sesuai dengan prinsip-
prinsip akuntansi yang diterima secara umum, diterapkan secara konsisten dari
periode ke periode, dan seterusnya. Opini ini akan digunakan para pengguna
laporan keuangan, baik di dalam organisasi terlebih di luar organisasi, antara lain
untuk melihat seberapa besar tingkat reliabilitas laporan keuangan yang disajikan
oleh organisasi tersebut.
Opini audit menurut kamus standar akuntansi (Ardiyos, 2007) adalah
laporan yang diberikan seorang akuntan publik terdaftar sebagai hasil
penilaiannya atas kewajaran laporan keuangan yang disajikan perusahaan.
Sedangkan menurut kamus istilah akuntansi (Tobing, 2004) opini audit
merupakan suatu laporan yang diberikan oleh auditor terdaftar yang menyatakan
bahwa pemeriksaan telah dilakukan sesuai dengan norma atau aturan
pemeriksanaan akuntan disertai dengan pendapat mengenai kewajaran laporan
keuangan yang diperiksa.

Perumusan Opini Auditor Atas Laporan Keuangan


ISA 700.10 menyatakan bahwa Auditor wajib merumuskan opini mengenai
apakah laporan keuangan dibuat, dalam segala hal yang material, sesuai dengan
kerangka pelaporan keuangan yang berlaku.
ISA 700.11 menyatakan bahwa untuk merumuskan opini, auditor wajib
menyimpulkan mengenai apakah auditor telah memperoleh jaminanyang
memadai. wajar tentang apakah laporan keuangan secara keseluruhan bebas dari
salah saji yang material, apakah karena kecurangan atau kesalahan. Kesimpulan
ini akan memperhitungkan:
a) Kesimpulan auditor, sesuai ISA 330, apakah bukti audit cukup dan tepat telah
diperoleh
b) Kesimpulan auditor, sesuai ISA 450, apakah salah saji yang belum dikoreksi,
secara terpisah atau tergabung, adalah material
c) Evaluasi yang diwajibkan oleh ainea 12-15
Auditor wajib mengevaluasi apakah laporan keuangan dibuat, dalam segala
hal yang material, sesuai dengan ketentuan/ persyaratan yang berlaku. Evaluasi ini
harus meliputi pertimbangan mengenai aspek kualitatif dari praktik akuntansi
entitas itu, termasuk indikator mengenai kemungkinan bias dalam pandangan dan
pemikiran manajemen (ISA 700.12).
ISA 700.13 menyatakan bahwa auditor wajib mengevaluasi apakah dengn
mempertimbangkan persyaratan dalam kerangka pelaporan keuangan yang
berlaku:
a) Laporan keuangan cukup mengungkapkan kebijakan akuntansi yang
signifikan, yang dipilih, dan diterapkan
b) Kebijakan akuntansi yang dipilih dan yang diterapkan adalah konsisten
dengan kerangka pelaporan keuangan yang berlaku dan memang tepat
c) Estimasi akuntansi yang dibuat manajemen adalah wajar
d) Informasi yang disajikan dalam laporan keuangan adalah relevan, andal,
dapat dibandingkan, dan dapat dipahami
e) Laporan keuangan memberikan cukup pengungkapan penuh yang
memungkinkan pemakai memahami dampak transaksi dan peristiwa yang
material terhadap informasi yang disampaikan dalam laporan keuangan
f) Terminologi dalam laporan keuangan, termasuk judul setiap laporan
keuangan, sudah tepat
ISA 700.14 menjelaskan bahwa evaluasi auditor mengenai apakah laporan
keuangan memenuhi syarat penyajian yang wajar akan meliputi pertimbangan
mengenai:
a) Presentasi, struktur, dan isi secara keseluruhan dari laporan keuangan
b) Apakah laporan keuangan, termasuk catatan (atas laporan keuangan),
mencerminkan transaksi dan peristiwa yang mendasarinya, dengan cara yang
mencapai penyajian yang wajar

Perimbangan Dalam Merumuskan Opini


Materialitas
Simpulkan:
a) Apakah materialitas masih tepat dalam konteks hasil keuangan entitas yang
sebenarnya?
b) Apakah salah saji yang tidak dikoreksi (termasuk yang berasal dari periode
yang lalu), secara terpisah atau tergabung dapat menyebabkan salah saji
material?
Bukti Audit
a) Apakah bukti audit yang cukup dan tepat sudah diperoleh?
b) Apakah estimasi akuntansi yang dibuat manajemen sudah layak?
c) Pakah prosedur analitikal yang dilakukan pada atau mendekati akhir tahun
menguatkan kumpulan yang diambil selama audit?
Kebijakan Akuntansi
a) Apakah laporan keuangan cukup mengungkapkan kebijakan akuntansi yang
signifikan yang dipilih dan ditetapkan?
b) Apakah kebijakan akuntansi yang dipilih dan diterapkan adalah konsisten
dengan kerangka pelaporan keuangan yang berlaku dan (memang) tepat?
Pengungkapan dalam Laporan Keuangan
a) Apakah laporan keuangan merujuk atau menjelaskan dengan cuku, kerangka
pelaporan keuangan yang berlaku?
b) Apakah semua pengungkapan dalam laporan keuangan telah dibuat sesuai
dengan kerangka pelaporan keuangan yang berlaku?
c) Apakah terminologi dalam laporan keuangan, termasuk judul setuap laporan
keuangan sudah tepat?
d) Apakah informasi yang disajikan dalam laporan keuangan adalahrelevan,
andal, dapat dibandingkan, dapat dipahami, dan cukup?
e) Apakah laporan keuangan memberikan cukup disclosure yang
memungkinkan pemakai memahami dampak transaksi dan peristiwa yang
material terhadap informasi yang disampaikan dalam laporan keuangan?
Fair Prentation Framework
a) Apakah presentasi, struktur, dan isi secara keseluruhan dari laporan keuangan
termasuk catatan atas laporan keuangan, mencerinkan dengan benar transaksi
dan peritiwa yang mendasarinya, sesuai kerangka pelaporan keuangan yang
berlaku? Jika tidak, apakah auditor perlu memberikan disclosure tambahan
untuk memastikan tercapainya fair presentation?
b) Apakah laporan keuangan sesudah memasukan penyesuaian yang dibuat
manajemen sebagai bagian dari proses audit, konsisten dengan pemahaman
auditor mengenai entitas dan lingkungannya?
Compliance Framewoks
Apakh laporan keuangan menyesatkan?

Bentuk Opini
Bentuk laporan auditor dipengaruhi oleh:
a) Kerangka pelaporan keuangan yang digunakan
b) Persyaratan tambahan yang mungkin ada, seperti yang ditetapkan oleh
ketentuan perundangan
c) Adanya informasi tambahan
Adapun bentuk opini auditor ini terdiri atas 2 yaitu:
1) Opini tanpa modifikasian
Auditor wajib mengevaluasi apakah laporan keuangan merujuk atau
menjelaskan dengan cukup, kerangka pelaporan keuangan yang berlaku (ISA
700.15). Auditor wajib memberikan opini yang tidak dimodifikasi (WTP) ketika
auditor menyimpulkan bahwa laporan keuangan dibuat, dalam segala hal yang
material, sesuai dengan kerangka pelaporan keuangan yang berlaku.
ISA 700.35 menjelaskan bahwa ketika memberikan pendapat yang tidak
dimodifikasi atas laporan keuangan dibuat sesuai dengan kerangka penyajian
wajar, pendapat auditor harus, kecuali ditetapkan lain oleh ketentuan perundang-
undangan, menggunakan rasa, yang dipandang ekuivalen dengan:
a) Laporan keuangan menyajikan secara wajar, dalam semua hal yang material,
sesuai dengan kerangka pelaporan keuangan yang berlaku, atau
b) Laporan keuangan memberikan gambaran yang benar dan wajar sesuai
dengan kerangka pelaporan keuangan yang berlaku.
ISA 700. 46, Ketika memberikan pendapat yang tidak dimodifikasi atas
laporan keuangan dibuat sesuai dengan kerangka kepatuhan, pendapat auditor
harus menyatakan laporan keuangan yang dibuat, dalam semua hal yang material,
sesuai dengan kerangka pelaporan keuangan yang berlaku.

2) Opini modifikasian (ISA 705)


Jika laporan keuangan dibuat sesuai dengan kerangka penyajian yang wajar,
tidak mencapai penyajian yang wajar, auditor wajib membahas ini dengan
manajemen dan tergantung pada persyaratan kerangka pelaporan keuangan yang
berlaku dan bagaimana masalah itu diselesaikan, auditor wajib menentukan
apakah perlu memodofikasi opini sesuai dengan ISA 705. Opini modifikasian
terdiri dari 3 jenis yaitu:
1) Opini wajar dengan pengecualian
a) Kesalahan penyajian, baik secara individual maupun kolektif, adalah
material, tetapi tidak perpasif, terhadap laporan keuangan.
b) Auditor tidak dapat memperoleh bukti audit yang cukup dan tepat yang
mendasari opini auditor, tetapi auditor menyimpulkan bahwa
kemungkinan dampak kesalahan penyajian yang tidak terdeteksi terhadap
laporan keuanga, jika ada, dapat bersifat material, tetapitidak pervasif.

2) Opini tidak wajar


Auditor, berdasarkan bukti audit yang cukup dan tepat yang telah diperoleh,
menyimpulkan bahwa kesalahan penyajian, baik secara individual maupun
kolektif, adalah material, tetapi pervasif, terhadap laporan keuangan.
3) Opini tidak menyatakan pendapat
a) Auditor tidak dapat memperoleh bukti audit yang cukup dan tepat yang
mendasari opini auditor, dan auditor menyimpulkan bahwa kemungkinan
dampak kesalahan penyajian yang tidak terdeteksi terhadap laporan
keuangan, jika ada, dan bersifat material dan pervasif.
b) Dalam kondisi yang sangat jarang terjadi dan melibatkan lebih dari satu
ketidakpastian, auditor menyimpulkan bahwa meskipun telah memperoleh
bukti audit yang cukup dan tepat tentang setiap ketidakpastian tersebut,
adalah tidak mungkin untuk merumuskan opini atas laporan keuangan
karena interaksi yang potensial dari ketidakpastian tersebut dengan
kemungkinan dampak kumulatif dari ketidakpastiantersebut terhadap
laporan keuangan.
Contoh Bentuk Dan Isi Laporan Auditor Dengan Opini Wajar Tanpa
Pengecualian
Laporan Auditor Independen
(Pihak yang dituju/ Penerima Laporan)

Kami telah mengaudit laporan keuangan PT ABC (“perusahaan”) terlampir,


terdiri dari laporan posis keuangan tanggal 31 desember 2013, dan laporan laba
rugi komprehensif, laporan perubahan ekuitas, dan laporan arus kas untuk tahun
yang berkhir pada tanggal tersebut, serta ikhtisar kebijakan akuntanasi signifikan
dan informasi penjelasan lainnya

Tanggung Jawab Manajemen Atas Laporan Keuangan


Manajemen bertanggung jawab atas penyusunan dan penyajian wajar
laporan keuangan ini sesuai dengan standar akuntansi keuangan di indonesia, dan
atas pengendalian intern yang dipandang perlu oleh manajemen untuk
memungkinkan penysunan laporan keuangan yang bebas dari kesalahan penyajian
material, baik yang disebabkan oleh kecurangan maupun kesalahan.

Tanggung Jawab Auditor


Tanggung jawab kami adalah memberikan opini atas laporan keuangan
berdasarkan audit kami. Kami melaksanakan audit kami sesuai dengan
International Standards on Auditing. Standar-standar ini mengharuskan kami
mematuhi kewajiban etika serta merencanakan dan melaksanakan audit untuk
memperoleh jaminan yang layak mengenai apakah laporan keuangan bebas dari
salah saji yang material.
Suatu audit meliputi pelaksanaan prosedur-prosedur untuk memperoleh
bukti audit tentang angka-angka dan dan pengungkapan dalam laporan keuangan.
Prosedur yang dipilih tergantung pada pertimbangan auditor, termasuk penilaian
resik mengenai salah saji yang material dalam laporan keuangan, yang disebabkan
oleh kecurangan atau kesalahan. Dalam melaksanakan penilaian resik tersebut,
auditor mempertimbangkan pengendalian intern yang relevan bagi perusahaan
dalam menyusun laporan keuangannya. Pertimbangan auditor mengenai
pengendalian intern ini adalah untuk merancang prosedur audit yang tepat, namun
bukan untuk tujuan memberikan pendapat mengenai efektifny pengendalian intern
perusahaan. Suatu audit juga meliputi evaluasi tepatnya keijakan akuntansi yang
digunakan dan kelayakan estimasi akuntansi yang dibuat manajemen, dan evaluasi
mengenai presentasi laporan keuangan.
Kami percaya bahwa kami telah memperoleh bukti audit yang cukup dan
tepat sebagai dasar pemberian pendapat audit kami.

Opini
Menurut pendapat kami, laporan keuangan tersebut di atas menunjukkan
secara wajar (atau memberikan gambaran yang benar dan wajar), dalam segala hal
yang material, posisi keuangan ABC pada tanggal 31 Desember 2014 serta
hasilusaha dan arus kasnya untuk tahun yang berakhir pada tanggal tersebut sesuai
dengan International Financial Reporting Standards.

[tanda tangan KAP dan AP]


[Tanggal laporan auditor]
[Alamat auditor]
Contoh Bentuk Dan Isi Laporan Auditor Dengan Opini Wajar Dengan
Pengecualian

Laporan Auditor Independen


(Pihak yang dituju)
Kami telah mengaudit laporan keuangan PT ABC (“perusahaan”) terlampir,
terdiri dari laporan posis keuangan tanggal 31 desember 2013, dan laporan laba
rugi komprehensif, laporan perubahan ekuitas, dan laporan arus kas untuk tahun
yang berkhir pada tanggal tersebut, serta ikhtisar kebijakan akuntanasi signifikan
dan informasi penjelasan lainnya

Tanggung Jawab Manajemen Atas Laporan Keuangan


Manajemen bertanggung jawab atas penyusunan dan penyajian wajar
laporan keuangan ini sesuai dengan standar akuntansi keuangan di indonesia, dan
atas pengendalian intern yang dipandang perlu oleh manajemen untuk
memungkinkan penysunan laporan keuangan yang bebas dari kesalahan penyajian
material, baik yang disebabkan oleh kecurangan maupun kesalahan.

Basis Untuk Opini Wajar Dengan Pengecualian


Persediaan Perusahaan disajikan dalam laporan posisi keuangan tanggal 31
desember 2013 sebesar Rp.XX juta. Manjemen tidak menyajikan persediaan
berdasarkan nilai ternedah antara biaya dengan nilai realisasi neto, melainkan
berdasarkan biaya, yang merupakan peyimpangan dari standar Akuntansi
keuangan di indonesia. Catatan akuntansi perusahaan menunjukan bahwa
seandainya manajemen menyajikan persediaan berdasarkan nilai terendah antara
biaya dengan nilai relisasi neto, persediaan akan turun sebesar RpXX juta menjadi
nilai realisai netonya. Oleh karena itu beban pokok penjualan akan naik sebesar
RpXX juta, serta beban pajak penghasilan badan, laba laba bersih dan ekuitas
akan turun masing-masing sebesar RpXX juta dan Rp XX juta.
Opini Wajar Dengan Pengecualian
Menurut opini kami, kecuali untuk dampak hal-hal yang dijelsakan dalam
paragraf basis untuk opini wajar dengan pengecualian, laporan keuangan
menyajikan secara wajar, dalam semua hal yang material, posisi keuangan PT
ABC tanggal 31 Desember 2013, serta kinerja keuangan dan arus kasnya untuk
tahun yang berkhir pada tanggal tersebut sesuai dengan standar akuntansi
keuangan di indonesia.

[tanda tangan KAP dan AP]


[Tanggal laporan auditor]
[Alamat auditor]
Contoh Bentuk Dan Isi Laporan Auditor Dengan Opini Tidak Wajar

Basis Untuk Opini Tidak Wajar


Seperti yang dijelaskan dalam catatan x atas lapora keuangan konsolidasi
perusahaan tidak mengkonsolidasi laporan keuangan PT XYZ(entitas anak
perusahaan) yang diakusisi pada tahun 2013, karena Perusahaan tidak dapt
memastikan nilai wajar dari aset dan liabilitas material tertentu PT XYZ pada
tanggal akusisi. Oleh karena itu invesatasi tersebut dicatat berdasarkan biaya.
Menurut standar akuntansi keuangan di indonesia, entitas anak tersebut
seharusnya dikonsolidasi kerena entitas anak tersebut dikendalikan oleh
perusahaan. Seandainya PT XYZ dikonsolidasi , banyak unsur dalam laporan
keuangan konsolidasian akan terpenngaruh secara material. Dampak dari tidak
dikonsolidasikannya entitas anak tersebut terhadap laporan keuangan
konsolidasian tidak dapat ditentukan.

Opini tidak wajar


Menurut opini kami, karena signifikansi hal-hal yang dijelaskan dalam
paragraf basis untuk opini tidak waja, laporan keuangan konsolidasian tidak
menyajiakan secara wajar, posisi keuangan konsolidasian PT ABC tanggal 31
desember 2013, serta kinerja keuangan dan arus kas konsolidasiannya untuk tahun
berkahir pada tanggal sesuai dengan Standar akuntansi keuangan di indonesia.

[Tanda tangan KAP danAP]


[Tanggal laporan auditor]
[Alamat auditor]
Contoh Bentuk Dan Isi Laporan Auditor Dengan Opini Tidak Menyatakan
Pendapat

Opini Tidak Menyatakan Pendapat


Karena signifikansi hal-hal yang dijelaskan dalam paragraf basis untuk opini
tidak menyatakan pendapat, kami tidak dapat memperoleh bukti audit yang cukup
dan tepat untuk menyediakan suatu basis bagi opini audit. Oleh karena itu kami
tidak menyatak opini atas laporan keuangan.

[Tanda tangan KAP dan AP]


[Tanggal laporan auditor]
[Alamat auditor]
REFERENSI
Tuanakotta, Theodorus. Audit Berbasis ISA
Arens, A.A, Elder, R, J. A and Beasley, M.S. 2003. Auditing and Assurance
Service: An Intergrated Approach. Ninth Edition. Prentice Hall. New Jersey.
Harahap Sofyan, 2002, Auditing dalam Perspektif Islam. PT Pustaka Quantum,
Jakarta
Riduan Tobing dan Nirwana. 2004. Kamus Istilah Akuntansi. Jakarta: Atalya
Rileni Sucedo.
http://renny.staff.gunadarma.ac.id/Downloads/files/7037/BAB_2+Laporan_Akunt
an.ppt
http://supriakuntansisy.blogspot.com/2011/04/opini-audit.html
http://ziajaljayo.blogspot.com/2011/12/jenis-jenis-pendapat-auditor.html

Anda mungkin juga menyukai