Anda di halaman 1dari 15

TUGAS

ANALISA KETELITIAN HORISONTAL


PADA CITRA SATELIT RESOLUSI TINGGI

Disusun Oleh:
Burhanuddin Nur
NRP. 03311740000048

KELAS:
INFORMASI GEOSPASIAL A

Dosen Pengampu :

Prof. DR. Ir. Bangun Muljo Sukojo, DEA, DESS


NIP. 195305271983031001

DEPARTEMEN TEKNIK GEOMATIKA


FAKULTAS TEKNIK SIPIL LINGKUNGAN DAN KEBUMIAN
INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER SURABAYA
2020 1
KATA PENGANTAR
Segala puji syukur hanya kepada Allah SWT karena atas segala karunia, nikmat, dan
hidyahNya, saya bisa menyelesaikan Tugas Analisis Ketelitian Horisontal pada Citra Satelit
Resolusi Tinggi” ini dengan tepat waktu. Laporan ini disusun untuk memenuhi tugas mata
kuliah Analisa Informasi Geospasial.

Walaupun waktunya cukup singkat, tapi praktikum ini menghasilkan sesuatu yang
berharga dalam mengaplikasikan ilmu tentang Analisa informasi geospasial

Dengan selesainya laporan ini, maka tidak lupa penulis ucapkan terima kasih kepada
semua orang yang sudah membantu penulis dalam menyelesaikan praktikum ini sampai
laporan ini ditulis. Dan terima kasih juga untuk para pihak yang sudah terlibat langsung.
khususnya penulis ucapkan kepada :
1. Prof. Dr. Ir. Bangun Muljo Sukojo, DEA, DESS selaku dosen pengampu mata kuliah
Analisa Informasi Geospasial
2. Ibu Hepi Hapsari Handayani, S.T, M.Sc, Ph.D selaku dosen asistensi mata kuliah Analisa
Informasi Geospasial
3. Orang tua penulis karena atas doa dan dukungannya sehingga tugas praktikum ini berjalan
lancar.
4. Teman-teman satu kelompok yang sudah bekerja sama dengan baik dan saling berbagi ilmu
demi terselesaikannya laporan praktikum yang penulis kerjakan ini.

Penulis menyadari bahwa laporan ini masih jauh dari kata sempurna, maka dari itu
penulis akan menerima dengan senang hati setiap kritik dan saran yang membangun agar
dalam penulisan laporan praktikum selanjutnya bisa lebih baik lagi. Mohon maaf jika masih
banyak kekurangan, semoga laporan ini memberi manfaat untuk setiap pembaca dan juga
menambah ilmu bagi penulis sendiri. Terima kasih.

Surabaya, 27 Februari 2020

Penulis

2
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ............................................................................................................... 2


DAFTAR ISI .............................................................................................................................. 3
BAB I ......................................................................................................................................... 4
PENDAHULUAN ..................................................................................................................... 4
1.1 Latar Belakang ................................................................................................................. 4
1.2 Rumusan Masalah ............................................................................................................ 4
BAB II ........................................................................................................................................ 6
TINJAUAN PUSTAKA ............................................................................................................ 6
2.2 Data Vektor ...................................................................................................................... 6
2.2 Data vektor ....................................................................................................................... 6
2.3 Ketelitian Geomateri Peta Dasar ...................................................................................... 7
BAB III ...................................................................................................................................... 9
METODOLGI ............................................................................................................................ 9
3.1 Waktu dan Lokasi Analisa ............................................................................................... 9
3.2 Alat dan Bahan ................................................................................................................. 9
3.3 Diagram Alir .................................................................................................................. 10
BAB IV .................................................................................................................................... 11
HASIL DAN ANALISA.......................................................................................................... 11
4.1 Hasil ............................................................................................................................... 11
4.2 Analisa............................................................................................................................ 13
BAB V ..................................................................................................................................... 14
KESIMPULAN ........................................................................................................................ 14
5.1 Kesimpulan..................................................................................................................... 14
DAFTAR PUSTAKA .............................................................................................................. 15

3
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Seiring dengan semakin berkembangnya dunia, teknologi yang digunakan semakin
maju. Untuk memaksimalkan hal tersebut, diperlukanlah suatu teknologi Sistem Informasi
Geografis yang dapat menjangkau semua informasi yang diperlukan pada saat ini. Dengan
menggunakan teknologi ini, dapat mempermudah mendapatkan mengenai informasi-informasi
yang dibutuhkan masyarakat.

Setiap manusia selalu menginginkan kemudahan, kecepatan, dan system informasi


yang relevan untuk memudahkan dalam segala aktivitasnya. Dalam penggunaannya dan
kebutuhan manusia, restoran merupakan suatu hal yang dapat dikatakan menjadi salah satu
sarana bagi seseorang bila dalam perjalanan membutuhkan makanan dan informasi mengenai
jenis makanan yang diperjualbelikan di restoran tersebut. Sehingga untuk mendapatkan hal
tersebut diperlukan beberapa informasi yang dibutuhkan untuk membuat suatu Sistem
Informasi Geografis.

Sistem Informasi Geografis berperan dalam pengambilan keputusan spasial dan mampu
mengintegrasikan deskripsi-deskripsi lokasi dengan karakteristik-karakteristik fenomena yang
ditemukan di suatu lokasi. Segala bentuk aktivitas manusia pasti akan melibatkan dan
memasukkan ukuran geografis. Oleh karena itu, pembuatan system informasi geografis ini
sangat diperlukan karena mampu memberikan kemudahan-kemudahan yang diinginkan
masyarakat.

Sistem Informasi Geografis (SIG) merupakan suatu sistem informasi yang bertujuan
menyajikan informasi geografis yang meliputi objek-objek yang adadi permukaan dan di dalam
bumi. SIG penyajian yang disesuaikan dengan kebutuhan pengguna sistem, analisis statistik
dengan menggunakan visualisasi yang khas dan mampu menyajikan analisis geografis melalui
gambar-gambar peta/denah. Kemampuan tersebut membuat sistem informasi geografis
berbeda dengan sistem informasi pada umumnya dan membuatnya berharga bagi perusahaan
untuk memberikan penjelasan tentang suatu peristiwa, membuat peramalan kejadian, dan
perencanaan strategis lainnya.

Dengan menggunakan sistem informasi geografis, informasi yang ada dapat


diasosiasikan pada sebuah struktur informasi yang berbasis pemetaan secara geografis,
sehingga sistem informasi geografis akan memberikan peran yang besar dalam membantu
mengorganisasikan informasi-informasi yang diinginkan dan akan diperoleh lebih banyak lagi
informasi yang didapatkan.

1.2 Rumusan Masalah


Berikut beberapa rumusan masalah yang ada pada tugas kali ini :

1. Bagaimana prosedur uji ketelitian horisontal pada citra satelit resolusi tinggi?
2. Berapakah nilai RMSE horisontal yang diperoleh dari hasil pengujian?

4
3. Berdasarkan nilai RMSE tersebut apakah citra tersebut memenuhi standar untuk
digunakan dalam pemetaan RBI skala besar?

5
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.2 Data Vektor
Data raster (atau disebut juga dengan sel grid) adalah data yang dihasilkan dari sistem
Penginderaan Jauh. Pada data raster, obyek geografis direpresentasikan sebagai struktur sel
grid yang disebut dengan piksel (picture element). Pada data raster, resolusi (definisi visual)
tergantung pada ukuran piksel-nya. Dengan kata lain, resolusi piksel menggambarkan ukuran
sebenarnya di permukaan bumi yang diwakili oleh setiap piksel pada citra. Semakin kecil
ukuran permukaan bumi yang direpresentasikan oleh satu sel, semakin tinggi resolusinya.

Pemilihan format data yang digunakan sangat tergantung pada tujuan penggunaan, data
yang tersedia, volume data yang dihasilkan, ketelitian yang diinginkan, serta kemudahan dalam
analisa. Matrik raster memiliki bentuk yang teratur secara geometrik dan telah terurut secara
otomatis, oleh sebab itu setiap posisi sel atau posisi pikselnya tidak harus direkam satu per satu.
Jika semuanya direkam malah terjadi pemborosan memori yang sebenarnya tidak perlu.

Gambar 1 Data raster

Nilainya menggunakan gambar berwarna seperti fotografi, yang di tampilkan dengan


level merah, hijau, dan biru pada sel. Pada data raster, obyek geografis direpresentasikan
sebagai struktur sel grid yang disebut sebagai pixel (picture element). Resolusi (definisi visual)
tergantung pada ukuran pixel-nya, semakin kecil ukuran permukaan bumi yang
direpresentasikan oleh sel, semakin tinggi resolusinya. Data raster dihasilkan dari sistem
penginderaan jauh dan sangat baik untuk merepresentasikan batas-batas yang berubah secara
gradual seperti jenis tanah, kelembaban tanah, suhu, dan lain-lain.Peta Raster adalah peta yang
diperoleh dari fotografi suatu areal, foto satelit atau foto permukaan bumi yang diperoleh dari
komputer. Contoh peta raster yang diambil dari satelit cuaca.

2.2 Data vektor


Data vektor adalah data yang direkam dalam bentuk koordinat titik yang menampilkan,
menempatkan dan menyimpan data spasial dengan menggunakan titik, garis atau area
(polygon) . Ada tiga tipe data vector (titik, garis, dan polygon) yang bisa digunakan untuk
menampilkan informasi pada peta. Titik bisa digunakan sebagai lokasi sebuah kota atau posisi
tower radio. Garis bisa digunakan untuk menunjukkan route suatu perjalanan atau
menggambarkan boundary.

6
Gambar 2 Data vektor
Poligon bisa digunakan untuk menggambarkan sebuah danau atau sebuah Negara pada
peta dunia. Dalam format vektor, bumi direpresentasikan sebagai suatu mosaik dari garis
(arc/line), poligon (daerah yang dibatasi oleh garis yang berawal dan berakhir pada titik yang
sama), titik/ point (node yang mempunyai label), dan nodes (merupakan titik perpotongan
antara dua baris). Setiap bagian dari data vector dapat saja mempunyai informasi-informasi
yang bersosiasi satu dengan lainnya seperti penggunaan sebuah label untuk menggambarkan
informasi pada suatu lokasi. Peta Vektor terdiri dari titik, garis, dan area polygon. Bentuknya
dapat berupa peta lokal jalan.

2.3 Ketelitian Geomateri Peta Dasar


Menurut Undang-Undang Nomor 4 Tahun 2011 tentang Informasi
Geospasial, Peta Dasar terdiri dari:
a. Peta Rupabumi Indonesia (RBI);
b. Peta Lingkungan Pantai Indonesia (LPI); dan
c. Peta Lingkungan Laut Nasional (LLN).

Ketelitian Peta RBI


Ketentuan untuk standar ketelitian geometri Peta RBI yang dihasilkan tertera pada
tabel di bawah ini:

7
Nilai ketelitian di setiap kelas diperoleh melalui ketentuan seperti tertera pada
tabel di bawah ini.

Nilai ketelitian posisi peta dasar pada Tabel 1 adalah nilai CE90 untuk ketelitian
horizontal dan LE90 untuk ketelitian vertikal, yang berarti bahwa kesalahan posisi peta dasar
tidak melebihi nilai ketelitian tersebut dengan tingkat kepercayaan 90%. Nilai CE90 dan LE90
dapat diperoleh dengan rumus mengacu kepada standar sebagai-berikut US NMAS (United
States National Map Accuracy Standards) sebagai berikut :
CE90 = 1,5175 x RMSEr

LE90 = 1,6499 x RMSEz


Dengan.
RMSEr : Root Mean Square Error pada posisi x dan y (horizontal)
RMSEz : Root Mean Square Error pada posisi z (vertikal)

8
BAB III
METODOLGI
3.1 Waktu dan Lokasi Analisa
Adapun waktu dan lokasi analisa ini adalah

Waktu : Jam 12:00 – 13:30

Tanggal : 27 Februari 2020

Lokasi : Departemen Teknik Geomatika ITS

3.2 Alat dan Bahan


• Software Arc GIS 10.5 yang terinstal pada PC (Personal Computer)

• Citra satelit Resolusi Tinggi

9
• Data vektor Kelurahan Ngagel Rejo skala 1:25000

3.3 Diagram Alir

Menambahkan data
Membuat shp file
vektor Kelurahan
Mulai untuk digitasi tiepoint
Asemrowo ke lembar
pada data vektor
kerja ArcGIS

Melakukan digitasi
Menambahkan data tiepoint sejumlah
Membuat shp file
raster Kelurahan minimal 5 titik,
untuk digitasi tiepoint
Asemrowo ke lembar mengusakan menyebar
pada data raster
kerja ArcGIS di seluruh objek
pengujian

Melakukan Calculate
Menambahkan field Memasukkan nilai
Geometry pada field
koordinat x dan y koordinat yang
koordinat x dan y untuk
masing-masing pada diperoleh ke dalam
mendapatkan nilai
layer digitasi tiepoint tabel Uji Ketelitian
koordinatnya

Menghitung nilai RMSE


Kesimpulan Selesai
dan CE90

10
BAB IV
HASIL DAN ANALISA
4.1 Hasil
• Hasil digitasi tiepoint pada citra satelit resolusi tinggi (data raster)

• Hasil koordinat digitasi citra

11
• Hasil digitasi pada shp file RBI (data vektor)

• Hasil koordinat digitasi shp file

12
4.2 Analisa

• Analisa Statistik Data

Tabel diatas dapat disimpulkan bahwa hasil uji ketelitian citra satelit resolusi tinggi
menggunakan tiepoint menghasilkan nilai RMSEr adalah 2.202847608 meter. Dari nilai
RMSEr ini kemudian dapat dihitung nilai CE90:

CE90 = 1,5175 x RMSEr

CE90 = 1,5175 x 2.202847608

CE90 = 3.34282125

Dari tabel di atas dapat disimpulkan hasil uji akurasi horizontal 90% adalah 3.34282125
meter, maka hasil tersebut masuk dalam ketelitian peta skala 1:25.000 pada kelas 1 yaitu 5
meter.

13
BAB V
KESIMPULAN
5.1 Kesimpulan
• Uji ketelitian horisontal citra satelit resolusi tinggi dengan tiepoint sejumlah 10 titik akurasi
horizontal 90% menghasilkan nilai confident 2.816756983 meter. Dari hasil uji ketelitian
horizontal tersebut memiliki ketelitian peta dengan skala 1:25.000 pada kelas 1. Sehingga
dalam hasil Uji ketelitian ini dapat digunakan untuk keperluan pemetaan RBI skala
1:25.000.

14
DAFTAR PUSTAKA
Kiefer, Lillesand. (1993). Pengindraan Jauh dan Interpretasi Citra. Universitas Gajah Mada
Press, Cetakan 2. Yogyakarta

Peraturan Kepala Badan Informasi Geospasial. (2014). Ketelitian Peta Dasar. Peraturan Kepala
Nomor 15 Tahun 2014. Kepala Badan Informasi Geospasial. Bogor.

15

Anda mungkin juga menyukai