Puji syukur kehadirat Tuhan yang Maha Esa sebab atas segala rahmat,
karunia, serta taufik dan hidayah-Nya, makalah mengenai “Pengaruh Gizi pada
Perkembangan Psikologis Anak” ini dapat diselesaikan tepat waktu. Meskipun
kami menyadari masih banyak terdapat kesalahan didalamnya. Tidak lupa pula
kami ucapkan terima kasih kepada dosen yang telah membimbing dan memberikan
tugas ini.
Kami sangat berharap dengan adanya makalah ini dapat memberikan
manfaat dan edukasi mengenai pengaruh gizi pada perkembangan psikologis anak.
Selain itu makalah ini juga nantinya diharapkan dapat memberikan edukasi
mengenai perkembangan psikologis anak tersebut. Namun, tidak dapat dipungkiri
bahwa dalam pembuatan makalah ini masih terdapat banyak kesalahan dan
kekurangan. Oleh karena itu, kami mengharapkan kritik dan saran dari pembaca
untuk kemudian makalah kami ini dapat kami perbaiki dan menjadi lebih baik lagi.
Demikian yang dapat kami sampaikan, semoga makalah ini dapat
bermanfaat. Kami juga yakin bahwa makalah kami jauh dari kata sempurna dan
masih membutuhkan kritik serta saran dari pembaca, untuk menjadikan makalah ini
lebih baik ke depannya.
Penyusun
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR………………………………………………….….....i
DAFTAR ISI……………………………………………………..……….......ii
BAB I PENDAHULUAN……………………………………………………1
A. Latar Belakang........................................................................................1
B. Rumusan Masalah………..……......................................................…...2
C. Tujuan……………………………..…………………………………...2
BAB II PEMBAHASAN……………………………………..........................3
A. Pengertian Psikologi………………………………………....................3
B. Konsep Gizi Pada Anak………………………......................................5
C. Gangguan-Gangguan Gizi Pada Anak Sekolah Dan Anak Berkebutuhan
Khusus………………………………………………………………….8
BAB II PENUTUP……………………...…………………………..…….....14
A. Kesimpulan……………………………………………..……...….......14
B. Saran…………………………………………………………………..14
DAFTAR PUSTAKA……………..……………………………...…..……..15
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Usia anak merupakan periode penting dalam tumbuh kembang manusia.
Masa ini merupakan pertumbuhan dasar, selain itu terjadi perkembangan
kemampuan berbahasa, berkreativitas, kesadaran sosial, emosional dan
intelegensia berjalan sangat cepat yang merupakan landasan bagi
perkembangan anak selanjutnya. “Pertumbuhan adalah peningkatan secara
bertahap dari tubuh, organ dan jaringan, sedangkan yang dimaksud
perkembangan adalah penampilan kemampuan (skill) yang diakibatkan oleh
kematangan sistem saraf pusat, khususnya otak. Anak yang sehat
perkembangannya searah dengan pertumbuhannya”.
Hal yang mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan anak adalah
status gizi, nutrisi, pola tidur, kesehatan gigi, perkembangan motorik, serta
peran keluarga dalam menerapkan disiplin pada anak. Dalam perkembangan
ini, penting dijadikan perhatian khusus bagi orang tua ataupun orang-orang di
lingkungan sekitar anak, karena pada masa perkembangan ini akan berdampak
besar pada kehidupan sang anak di masa depan.
Nutrisi adalah salah satu komponen yang penting dalam menunjang
keberlangsungan proses pertumbuhan dan perkembangan anak. Kebutuhan zat
gizi yang diperlukan seperti protein, karbohidrat, lemak, mineral, vitamin dan
air. Apabila kebutuhan tersebut tidak atau kurang terpenuhi maka dapat
menghambat pertumbuhan dan perkembangan anak.
Kebutuhan gizi anak perlu diperhatikan karena biasa nya anak melakukan
aktivitas di luar rumah, melakukan aktivitas fisik yang tinggi, serta beresiko
terpapar sumber penyakit dan perilaku hidup yang tidak sehat. Perlu nya
pengawasan dari orang dewasa, karena anak-anak belum dapat memilih yang
baik dan benar, seperti saat memilih jajanan.
Saat usia pertumbuhan dan perkembangan anak ini pun, anak-anak dapat
terserang penyakit jika kurang nya daya konsumsi makanan gizi seimbang,
kurang nya menjaga kebersihan sehingga anak rentan terkena gangguan
kesehatan, saat kesehatan anak terganggu perkembangan anak pun akan
1
terhambat. Sehingga, pada dasarnya gizi memiliki hubungan dengan
perkembangan anak. Ketika kebutuhan anak terpenuhi secara seimbang, maka
perkembangan anak pun akan berkembang sesuai dengan seharusnya.
B. RUMUSAN MASALAH
Berdasarkan uraian di atas, maka rumusan masalah pada makalah ini adalah :
1. Apakah perkembangan psikologis anak dipengaruhi oleh asupan gizi?
2. Hal apa saja yang dibutuhkan anak untuk memenuhi kebutuhan gizi
agar perkembangan psikologis nya optimal?
3. Faktor apa saja yang mempengaruhi keadaan gizi seorang anak?
4. Gangguan gizi apa saja yang dapat menghambat perkembangan
psikologis anak?
C. TUJUAN
1. Tujuan Umum :
Tujuan pada makalah ini adalah untuk mengetahui pengaruh gizi
pada perkembangan psikologis anak.
2. Tujuan Khusus :
a. Untuk mengetahui pengaruh gizi pada perkembangan psikologis
anak
b. Untuk mengetahui kebutuhan gizi anak agar perkembangan
psikologis nya berkembang secara optimal
c. Untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi keadaan
gizi anak
d. Untuk mengetahui berbagai gangguan gizi yang menghambat
perkembangan psikologis anak.
2
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Psikologi
Psikologi (dari bahasa Yunani Kuno: psyche = jiwa dan logos = kata) dalam
arti bebas psikologi adalah ilmu yang mempelajari tentang jiwa/mental.
Psikologi tidak mempelajari jiwa/mental itu secara langsung karena sifatnya
yang abstrak, tetapi psikologi membatasi pada manifestasi dan ekspresi dari
jiwa/mental tersebut yakni berupa tingkah laku dan proses atau kegiatannya,
sehingga psikologi dapat didefinisikan sebagai ilmu pengetahuan yang
mempelajari tingkah laku dan proses mental. Secara keseluruhan dapat
disimpulkan bahwa psikologi sebagai studi ilmiah mengenai proses prilaku dan
proses-proses mental. Psikologi merupakan salah satu bagian dari ilmu prilaku
atau ilmu sosial.
Kualitas emosi atau perasaan itu bergantung pada tiga faktor yaitu :
a) Kondisi fisik, oleh suatu penyakit, jadi terlalu emosi, peristiwa yang
menyakitkan. Seperti kehilangan, kematian.
b) Pembawaan, ada orang yang sangat perasa, dan ada juga yang tebal
muka (tidak sensitif)
3
mutiara dari Dorothy Law Nolte (1945): “Jika anak dibesarkan dengan
celaan, ia belajar memaki. Jika anak dibesarkan dengan permusuhan, ia
belajar berkelahi. Jika anak dibesarkan dengan cemoohan, ia belajar rendah
diri. Jika anak dibesarkan dengan hinaan, ia belajar menyesali diri. Jika
anak dibesarkan dengan toleransi, ia belajar menahan diri. Jika anak
dibesarkan dengan dorongan, ia belajar percaya diri. Jika anak dibesarkan
dengan pujian, ia belajar menghargai. Jika anak dibesarkan dengan kasih
sayang dan persahabatan, ia belajar menemukan cinta dalam kehidupan."
9) Mendengarkan cerita-cerita
4
1) Mampu melompat dan menari
1) Ketangkasan meningkat
2) Melompat tali
3) Bermain sepeda
6) Memperlihatkan tempertantrum
Gizi anak usia sekolah (6-12 tahun) yang sehat diantaranya adalah
banyak bermain di luar rumah, melakukan aktivitas fisik yang tinggi, serta
beresiko terpapar sumber penyakit dan perilaku hidup yang tidak sehat.
Sebaliknya, anak yang banyak diam justru diduga sedang mengalami
gangguan kesehatan.
1. Biasakan makan tiga kali sehari (pagi, siang, dan malam) bersama
5
keluarga.
7. Hindari merokok.
Tubuh memerlukan zat gizi tidak hanya untuk proses kehidupan, tetapi
lebih dari itu, juga untuk pertumbuhan dan perkembangan kognitif. Oleh
sebab itu, anak memerlukan zat gizi makro dan mikro. Dalam siklus
kehidupan anak, tubuh anak akan mengalami pertumbuhan, yaitu menjadi
bertambah tinggi dan membesar.
Pengobatan gejala
Stimulasi dini
b) ADHD
Diet gula
6
Pengobatan gejala
1. Memberi energi
7
6. Faktor yang mempengaruhi keadaan gizi
Produksi
Pangan Pendapatan, lapangan kerja,
Kesehatan
pendidikan, kemampuan sosial
Pengolahan
bahan Kemampuan keluarga Konsumsi Keadaan
makanan menggunakan makanan makanan gizi
8
- Pengobatan dengan cara memperbaiki kadar elektrolit dan cairan
tubuh yang tidak normal.
- Memberikan asupan nutrisi yang baik dengan cara terapi pola
makan, makanan yang biasanya diberikan adalah makanan
dengan bahan dasar susu, selain itu dokter juka akan
memberikan suplemen multivitamin atau protein cair, serta obat-
obatan tertentu untuk meningkatkan selera makan bila
diperlukan.
9
Penyebab :
- Kurangnya asupan yodium dalam makanan yang di konsumsi.
(Orang dewasa membutuhkan 150 mcg yodium per hari, wanita
hamil 220 mcg yodium per hari, wanita menyusui 290 mcg
yodium per hari).
- Penduduk daerah pegunungan biasanya banyak yang mengalami
gaky, dikarenakan unsur tanah di pegunungan kurang
mengandung iodium, berbeda dengan unsur tanah daerah dekat
pesisir pantai.
Solusi :
- Pemerintah dan UNICEF bekerjasama dalam menggalakkan
Universal Salt Iodization untuk memenuhi kebutuhan yodium
Indonesia dengan cara penambahan yodium dalam produk
makanan seperti mie, saus, dll.
- Mengkonsumsi garam mengandung yodium.
d) Kekurangan Vitamin A
Kurang Vitamin A (KVA) masih merupakan masalah yang tersebar
diseluruh dunia, terutama di negara berkembang, dan dapat terjadi pada
semua umur, terutama pada masa pertumbuhan. KVA dalam tubuh
dapat menimbulkan berbagai jenis penyakit yang merupakan Nutrition
Related Diseases yang dapat mengenai berbagai macam anatomi dan
fungsi dari organ tubuh, seperti menurunkan sistem kekebalan tubuh
dan menurunkan pertumbuhan sel-sel kulit.
Salah satu dampak kurang vitamin A adalah kelainan pada mata
yang umumnya terjadi pada anak usia 6 bulan – 4 tahun yang menjadi
penyebab utama kebutaan di negara berkembang.
Penyebab :
- Kurangnya konsumsi makanan yang mengandung vitamin a
- Konsumsi makanan yang tidak mengandung cukup vitamin A
atau pro-vitamin A untuk jangka waktu yang lama.
- Bayi tidak diberikan ASI eksklusif.
10
- Menu tidak seimbang (kurang mengandung lemak, protein,
seng/Zn atau zat gizi lainnya) yang diperlukan untuk penyerapan
vitamin A dan penggunaan vitamin A dalam tubuh.
- Adanya gangguan penyerapan vitamin A, seperti pada penyakit-
penyakit, antara lain penyakit pankreas, diare kronik, Kurang
Energi Protein (KEP) dan lain-lain sehinggga kebutuhan vitamin
A meningkat.
- Adanya kerusakan hati, seperti pada kurang gizi dan hepatitis
(radang liver) kronik, menyebabkan gangguan pembentukan RBP
(Retinol Binding Protein) dan pre-albumin yang penting untuk
penyerapan vitamin A.
Solusi :
- Pemberian vitamin A secara rutin
- Konsumsi makanan yang memiliki kandungan vitamin A yang
tinggi
- Pemberian ASI Ekslusif.
e) Obesitas
Obesitas adalah kondisi kronis akibat penumpukan lemak dalam
tubuh yang sangat tinggi. Obesitas terjadi karena asupan kalori yang
lebih banyak dibanding aktivitas membakar kalori, sehingga kalori yang
berlebih menumpuk dalam bentuk lemak. Apabila kondisi tersebut
terjadi dalam waktu yang lama, maka akan menambah berat badan
hingga mengalami obesitas.
Penyebab :
- Mengkonsumsi makanan dan minuman dengan kandungan kalori
yang tinggi
- Mengkonsumsi lemak jenuh
- Tidak ber olah raga
Solusi :
- Konsumsi makanan yang sehat dan rendah kalori
11
- Kurangi makanan yang mengandung lemak jahat seperti mentega,
gorengan, dan makanan yang menggunakan minyak berlebih
- Rajin ber olah raga, minimal 3 kali seminggu selama 30 menit
sekali.
2. Gangguan Gizi Pada Anak Kebutuhan Khusus
12
a. Diet tanpa gluten dan kasein
Gluten adalah protein yang secara alami terdapat dalam
gandum/terigu, havermuth/oat, dan barley. Gluten memberi
kekuatan dan kekenyalan pada tepung terigu dan tepung bahan
sejenis, sedangkan kasein adalah protein susu. Pada tepung
sehat, mengonsumsi gluten dan kasein tidak akan menyebabkan
masalah yang serius/memicu timbulnya gejala. Pada umumnya,
diet ini tidak sulit dilaksanakan karena makanan pokok orang
Indonesia adalah nasi yang tidak mengandung gluten.
Makanan yang dihindari adalah :
1) Makanan yang mengandung gluten, yaitu semua makanan
dan minuman yang dibuat dari terigu, havermuth, dan oat.
2) Produk-produk lain seperti soda kue, baking soda, kaldu
instant, merica bubuk, saus tomat dan saus lainnya.
3) Makanan sumber kasein, yaitu susu dan hasil olahnya
misalnya es krim, keju, mentega, yoghurt.
4) Daging, ikan atau ayam yang diawetkan dan diolah seperti
sosis, kornet, nugget, sarden, daging asap, ikan asap, dsb
5) Buah dan sayur yang diawetkan dalam kaleng
Makanan yang dianjurkan adalah :
1. Makanan sumber karbo yang tidak mengandung gluten misalnya
beras, singkong, ubi, talas, jagung, bihun, soun, tepung beras,
tapioca, ararut, maizena
2. Makanan sumber protein yang tidak mengandung kasein, susu
kedelai, daging, ikan segar, unggas, telur, udang, kerang, cumi,
tahu, kacang hijau, kacang merah, kacang tolo, kacang mede,
kacang kapri, dan kacang-kacangan
3. Sayuran segar seperti bayam, brokoli, labu siam, labu kuning,
kangkung, tomat, wortel, timun, dan sebagainya.
4. Buah-buahan segar.
13
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Dari pembahasan diatas dapat disimpulkan bahwa psikologi adalah ilmu
yang mempelajari tentang jiwa/mental. Secara keseluruhan dapat disimpulkan
bahwa psikologi sebagai studi ilmiah mengenai proses prilaku dan proses-
proses mental. Kualitas emosi atau perasaan bergantung pada tiga faktor yaitu
: a) Kondisi fisik, oleh suatu penyakit, jadi terlalu emosi, peristiwa yang
menyakitkan. Seperti kehilangan, kematian, b) Pembawaan, ada orang yang
sangat perasa, dan ada juga yang tebal muka (tidak sensitife), c) Tergantung
pada suasana hati.
Gangguan gizi juga terjadi pada anak yang berkebutuhan khusus, seperti
autis dapat ditangani dengan cara diet tanpa gluten dan kasein yakni
menghindari makanan yang mengandung gluten, makanan sumber kasein,
daging serta buah dan sayur yang diawetkan dalam kaleng.
B. Saran
Penulis menyadari bahwa makalah ini masih terdapat kesalahan dan jauh
dari kesempurnaan. Maka dari itu penulis mengharapkan kritik dan saran
mengenai pembahasan makalah. Penulis berharap makalah ini dapat
bermanfaat bagi pembaca.
14
DAFTAR PUSTAKA
7. http://eprints.uny.ac.id/7718/3/BAB%202%20-%2008603141021.pdf
8. https://studylibid.com/doc/312932/defisiensi-kekurangan-vitamin-a--
kva--definisi-defisiensi
9. https://www.academia.edu/6462616/Makalah_Gizi_Anak_Berkebutuha
n_Khusus
15