~ PERMODALAN ~
I. Dalil
Dalil yang mendasari legislasi kad qiradh adalah ijma’ Qiyas, Al qur’an dan
Hadist
Tidak ada dosa bagimu untuk mencari karunia ( rizki hasil perniagaan )
dari tuhanmu ( Q.S Al –Baqoroh ; 198 )
أنه صلى هللا عليه وسلم ضارب لخد يجة رضي هللا عنهم قبل أن يسزوّجها بنحو شهرين وسنة
وكان إذذاك ابن تحو خمس وعسزين سنة بما الها إلى اشام وأنفدث معه عبد ها ميسرة وهو قبل
)النبنوة (رواه أبو النعيم
Sesungguhnya nabi Saw, mengadakan kontrak mudharabah dengan
khodijah sekitar satu tahun dua bulan sebelum menikmatinya, dimana waktu
itu beliau berusia sekitar 25 tahun, dengan membawa modalnya ke syam, dan
khadijah menyusruh asisten seorang budaknya untuk mennyertai beliau yang
dikenal dengan nama maisarah, peristiwa tersebut berlangsung sebelum
kenabian ( HR. Abu Nu’aim )
II. DEFINISI
القراضSecara. (لفةEtimologi ) aialah diambil dari lafadz القرضyakni
(الفطحMemutus ). Sebab ....( Investor ) seolah memberikan potongan
hartanya kepada penyedia tenaga atau keahlian kerja ( ) عاملuntuk di
tasarufkan dan menyediakan potongan laba () ربح
Sedangkan secara (شرعTerminologi ) ialah pemberian / penyerahan
sebuah harta/ modal oleh . ( مالكInvestor ) kepada (عاملPihak yang
memperkerjakan modal ) Supaya digunakan untuk berdagang setelah itu
keuntungan / hasil dari berdagang tersebut di peroleh dua belah pihak, antara
مالكdan عامل
III. STRUKTUR AKAD QIRADH
Akad Qiradh sendiri juga harus ada beberapa tukun yang harus terpenuhi :
(عاقدينMalik dan Amil ) رأسالمال,ربح,صيفة,عمل
1. AQIDAIN
Ialah seseorang yang menjadi pelaku akad qiradh yang meliputi malik
al – mal dan amil, malik al – mal ialah seseorang yang memiliki modal
sedangkan amil ialah seseorang yang memperkerjakan modal, keduanya di
syaratkan harus orang yang memiliki kriteria sah dalam mengadakan akad
wakalah yakni
(صحة المبا شر ةSah di dalam campur tangan, Bertasarruf )
2. Ra’is Al-Mal
Ialah modal dalam akad qiradh, yang harus memenuhi beberapa syarat
:
a. Berupa mata uang dinar/ dirham, modal ini hukumnya sah secara
ijma’ dan tidak di perbolehkan menggunakan masa yang belum
terletak ( ) تبرharta dagangan ( urudl )
b. Modal harus diketahui secara nominal, sifat dan jenisnya.
c. Modal harus bersifat tertentu secara kenyataan ( mu;ayyan ) tidak
sah jika berada dalam tanggungan ( fi dzimmah )
ة عىddالسافى ويسترط أن يكون راس المال معلوم المقدار فال تصح المضار ب
حddا فال تصddالثالث أن يكن معين, كى اليكون الر بح مجهو ال,مال مجهول القدر
)الفطرة, 3/333 المضا ربة عى مال فى ائدمة (الفقه المنهجى
3. AMAL
Ialah sebuah pekerjaan / tugas amil dalam akad qiradh yang berupa :
Tijarah yaitu aktivitas perniagaan / perdagangan berupa jual beli sedangkan
kerja yang bukan berupa aktifitas perdagangan seperti menjahit, bercocok
tanam, ternak, dll. Tidak sah di akadi qiradh, sebab pekerjaan demikian
termasuk pekerjaan yang bisa di batasi . terukur ( modal ) yang masih
memungkinkan di akadi ijarah, sehingga tidak perlu diakadi Qiradh , Sebab
legalitas akad qiradh termasuk rukhsah lantaran faktor hajat yang sangat
mendesak dalam aktivitas ekonomi, karaena itu akad qiradh hanya berlaku
pada \ekerjaan yang tidak memeungkinkan di akadi ijarah, Seperti Aktifitas
perdaangan yang bersifat spekulatif ( gharar )
4. RIBHUN
Ialah profit, laba atau keuntungan yang di hasilkan dari akad qiradh,
laba di syaratkan :
- Khusus di miliki oleh kedua belah pihak ( aqidain ) sehingg akad
qiradh batal, apabila memasukan pihak ketiga sebagai pemilik laba
5. Shighah di dalam akad qiradh ialah bahasa transaksi berupa ijab dan qobul
yang membuat perjanjian kontrak kerja sama antara pemilik modal atau
investor dengan penyedia tenaga perdagangan dengan sistem bagi hasil )
profit sharing )
Seperti halnya ucapan ijab oleh pemilik modal ( investor )
“ saya mengqiradli kepadamu” atau saya mu’amalah padamu begini atau
jeallah dengan keuntungan milik kita bersama sama, sedangkan qabul dari
pihak amil ) yang mendagangkan ) dengan mengatakan : ijab yang
dinyatakan dengan amar ( perintah ) misalnya : Ambillah ini dan buatlah
berdagang” qabulnya adalah cukup dengan pelaksanaan perintah tersebut
sebagaimana dalam masalah wakalah.