Studi Kasus Kelompok 1 Anak
Studi Kasus Kelompok 1 Anak
BRONKOPNEUMONIA
Keperawatan Anak 1
DISUSUN OLEH :
Kelompok 1
1. Pengertian Bronkopneumonia
Bronkopneumonia adalah peradangan pada parenkim paru yang disebabkan oleh bakteri,
virus, jamur ataupun benda asing (Hidayat, 2008). Bronkopneumonia adalah radang pada paru-
paru yang menggambarkan pneumonia yang mempunyai penyebaran berbercak, teratur, dalam
satu area atau Llebih yang berlokasi di dalam bronki dan meluas ke parenkim paru
(Wijayaningsih, 2013). Bronkopneumonia adalah suatu peradangan padaparenkim paru dimana
peradangan tidak saja pada jaringan paru tetapi juga pada bronkioli (Ringel, 2012).
2. Etiologi Bronkopneumonia
Bronchopneumonia, ditandai bercak-bercak infeksi pada berbagai tempat di paru, bisa
dikanan maupun kiri yang disebabkan oleh virus atau bakteri yang dan sering terjadi pada bayi
atau orang tua (Misnadiarly, 2008).
Bronchopneumonia pada umumnya disebabkan oleh penurunan pertahanan tubuh yang
virulensi organisme pathogen. Penyebab bronchopneumonia yang biasa ditemukan antara lain
(Padila, 2013):
a. Bakteri
Bakteri yang menyebabkan terjadinya bronchopneumonia adalah:
streptococcus pneumonia, streptococcus aerous, streptococcus pyogenesis,
haemophilus influenza, klebsiella pneumonia, pseudomonas aeruginosa.
b. Virus
Virus yang menyebabkan terjadinya bronchopneumonia adalah virus
influenza yang menyebar melalui transmisi droplet. Penyebab utama pneumonia
virus adalah Cytomegalo virus.
c. Jamur
Jamur yang menyebakan terjadinya infeksi adalah histoplasmosis yang
menyebar melalui penghirupan udara yang mengandung spora dan biasanya
ditemukan pada kotoran burung, tanah, dan kompos.
Menurut Samuel A (2014), Bronchopneumonia juga dapat disebabkan oleh imunitas yang
terganggu, dimana bronchopneumonia akan terjadi secara berulang atau bahkan pasien anak
tersebut tidak mampu mengatasi penyakit ini dengan sempurna. Bila pertahanan tubuh tidak
kuat, maka mikroorganisme penyebab terhisap ke paru perifer melalui saluran napas,
menyebabkan reaksi jaringan berupa edema yang mempermudah proliferasi dan penyebaran
kuman.
a) Suhu meningkat
b) Batuk yang hebat
c) Sesak napas
d) Gelisah sianosis
e) Penurunan kesadaran
f) Bayi menjadi lemah
g) Pucat dan lesu
h) Bibir dan kuku jari bisa berubah warna jadi kebiruan atau abu-abu (kasus yang parah)
Batuk berlendir
Sesak
Ronkhi (+)
Pernapasan : 68x/menit
Nadi: 164 x/menit
Suhu: 36o c
Mukosa bibir kering
Pernapasan cuping hidung
Bernafas dengan menggunakan otot bantu
a. Biasanya didahului dengan infeksi saluran pernafasan atas selama beberapa hari
b. Demam (390-400C) kadang-kadang disertai dengan kejang karena demam yang tinggi
c. Anak sangat gelisah, adanya nyeri dada yang terasa ditusuk-tusuk, yang dicetuskan
oleh bernafas dan batuk
d. Pernafasan cepat dan dangkal disertai pernafasan cuping hidung dan sianosis sekitar
hidung dan mulut
e. Kadang-kadang disertai muntah dan diare
f. Adanya bunyi tambahan pernafasan seperti ronchi (Ulan, 2019).
4. Pathway Bronkopneumonia
Defisiensi Volume
Cairan
5. Asuhan Keperawatan
a. Pengkajian
DS :
ibu px mengatakan anaknya batuk berlendir
Ibu pax mengatakan anaknya sesak napas 5 hari setelah lahir
Gejala hilang timbul
Ibu px mengatakan sakit akibat penyakit keturunan
DO:
P = 68x/ menit
N = 164x/menit
S = 36 C
Mukosa bibir kering
Tampak sesak
Pernapasan cuping hidung
Bernapas menggunakan otot bantu/ retraksi dinding dada
b. Analisis Data
ANALISIS DATA DIAGNOSA
Data Subjektif: Ketidakefektifan bersihan jalan nafas
- Ibu pasien mengatakan anaknya batuk
berlendir
- Ibu pasien mengatakan anaknya sesak napas
(dyspnea), anaknya batuk berlendir
Data Objektif:
- Suara Napas tambahan : Ronkhi (+)
- Perubahan pola napas : 68 x/menit
- Kesulitan verbalisasi/bernapas
- Pasien tampak sesak
Data Subjektif: Ketidakefektifan pola nafas
- Ibu pasien mengatakan anaknya sesak napas
(dyspnea)
Data Objektif:
- Pola Napas abnormal : 68 x/menit
- Pernapasan cuping hidung
- Penggunaan otot bantu pernapasan/retraksi
dinding dada (+)
- Takipnea: 68 x/menit
c. Intervensi
DAFTAR PUSTAKA
Hartiati, S., Nurhaeni, N., Gayatri, D. 2012. Faktor Risiko Terjadinya Pneumonia Pada Anak
Balita. Jurnal Keperawatan Indonesia, vol. 15.
Misnadiarly. (2008). Penyakit Infeksi Saluran Napas Pneumonia pada Anak Balita, Orang
Dewasa, Usia Lanjut. Jakarta: Pustaka Obor Populer.
Padila. (2013). Asuhan Keperawatan Penyakit Dalam (1st ed.). Yogyakarta: Nuha Medika.
Suryana. (1996).Keperawatan Anak Untuk Siswa SPK . Jakarta: EGC.
Wijayaningsih, K. S. (2013). Asuhan Keperawatan Anak. Jakarta: CV. RNS INFO MEDIA
(TIM).