NIM : O1A116093
KELAS :A
.
Jawab :
1. Sel dari system imun adalah Limfosit dimana ini merupakan sel inti
dari system imun, bertanggung jawab atas adaptasi imunitas dan
berkontribusi kepada diversitas, spesifisitas, ingatan dan pengenalan
sendiri atau tidak sendiri. Tipe lain dari sel darah putih mempunyai
peranan penting, menyerang dan menghancurkan mikroorganisme, sel
penyaji antigen, dan mensekresikan sitokin. Sel imun tubuh manusia
melakukan maturasi atau perkembangan yaitu pada setiap individu,
semua sel T CD4+ dan sel T CD8+ terseleksi selama maturasi untuk
mengenali peptida yang diekspresikan oleh molekul MHC hospes.
Seleksi ini merupakan dasar dari self MHC restriction. dari limfosit-
T yang merupakan modal dasar dari sel T. Bila semua sel T dewasa
terseleksi untuk hanya mengenali peptida yang diekspresikan oleh
molekul MHC hospes, sel T seseorang akan mengenali antigen
molekul MHC orang lain (alogenik) sebagai benda asing. Sel T
dewasa dapat mengenali molekul MHC hospes yang
mengekspresikan peptida asing karena adanya proses memori.
Dengan demikian, pengenalan antigen MHC dari sel orang lain
merupakan suatu respons imun yang sudah sangat diketahui sehingga
alasan mengapa individu bereaksi melawan molekul MHC individu
lain sudah dimengerti dengan baik.Molekul MHC alogenik yang berisi
peptida yang berasal dari sel alogenik tampak mirip dengan molekul
MHC hospes yang berikatan dengan peptida asing dan
pengenalan molekul MHC alogenik pada alograf merupakan contoh
dari reaksi silang. Banyak klon sel T spesi k untuk peptida asing
yang terikat pada molekul MHC hospes bereaksi silang dengan tiap
molekul MHC alogenik asalkan molekul MHC alogenik tersebut
menyerupai komplek MHC hostes dengan peptida asingnya sehingga
akibat-nya banyak MHC sel T spesik untuk peptida antigen yang
berbeda-beda dapat mengenali setiap molekul MHC alogenik.
Meskipun protein MHC merupakan antigen utama yang
menstimulasi penolakan graf, protein polimor k lainnya juga
brperan dalam reaksi penolakan. Antigen Non-MHC yang dapat
menginduksi penolakan graf disebut antigen histokompatibilitas minor
yang umumnya merupakan bentuk allel dari protein normal sel yang
berbeda antara donor dan resipien. Reaksi pe nolakan yang
ditimbulkan oleh antigen histokompatibilitas minor umum-nya tidak
sekeras reaksi melawan protein MHC asing. Dua keadaan dimana
antigen minor merupakan target penting pe nolakan adalah pada
reaksi terhadap transfusi darah dan trans plantasi sumsum tulang
(Sudiono, 2014).
2. Organ limfoid secara garis besar dapat dibagi menjadi dua bagian.
Pertama disebut sentral atau organ limfoid primer dan kedua
disebut perifer alat atau organ limfoid sekunder berdasarkan
jumlah sel imunokompeten yaitu sel- sel limfosit dihasilkan oleh
organ limfoid primer yang pada gilirannya akan menuju ke organ
limfoid sekunder. Pada organ limfoid sekunder sel-sel limfosit dijaga
untuk tetap hidup dan pada organ limfoid sekunder pula sel-sel limfosit
mengalami adaptasi akibat adanya antigen yang masuk ke dalam
tubuh. Organ limfoid sekunder merupakan organ limfoid periferal
tempat terjadinya penangkapan antigen oleh sel-sel imunokompeten.
Pada organ limfoid peripheral ini imunitas adaptif dimulai. Pada setiap
saat tubuh kita selalu berhadapan dengan patogen yang masuk.
Patogen memasuki tubuh kita dengan berbagai cara,misalnya dari
makanan, minuman, udara, dan luka. Antigen dan limfosit
akhirnya akan bertemu pada organ limfoid peripheral yaitu pada
lymphnode, spleen, dan jaringan limfoid mukosa. Pada organ limfoid
periferal inilah sebenarnya dimulainya imunitas adaptif. Pada organ
limfoid periferal sel-sel tertentu yang dikenal dengan nama antigen
presenting cell (APC) seperti makrofag, sel dendritik, dan sel B akan
mempresentasikan antigen dalam bentuk peptida. Peptida
dipresentasikan pada permukaan APC dalam keadaan terikat oleh
MHC. Limposit mengenali antigen yang terikat oleh MHC itu.
Organ Lymph Node, Organ ini tersebar dalam tubuh sebagai titik simpul
dari sistempembuluhlimfa.Lymphmerupakancairanekstraselluleryang
secara kontinyu diatur keberadaannya dalam tubuh. Lymph
merupakan carian yang berasal dari filtrasi darah.
Organ Limfa (Slpeen), Spleen terletak di belakang lambung. Organ ini
bertugas mengumpulkan antigen dari darah dan juga mengumpulkan
dan menghancurkan darah merah yang telah kehilangan fungsi.
Gut-Associated Limfoid Tissue (GALT), GALT adalah organ limfoid
mencakup adenoid, tonsils, appendix, dan Peyer’spatches pada usus
halus. GALT ini mempunyai tugas mengumpulkan antigen yang
berasal dari daerah pencernaan.
Beta Mikroglobulin, Molekul β2 mikroglobulin merupakan komponen
dari MHC- kelas I. Molekul β2 mikroglobulin diekspresikan oleh semua
sel yang memiliki nukleus. Molekul β2 mikroglobulin terletak secara
lateral dengan rantai α3 MHC kelasI. Tidak seperti rantai α3 MHC
kelasI, β2 mikroglobulin tidak mempunyai bagian transmembran pada
permukaan sel.
Sel T Teraktivasi. Sel T yang teraktivasi akan kehilangan ekspresi
CD62L. Sel T naive yaitu sel T yang belum pernah terpapar antigen
mengekspresikan molekul CD62L, dan pada individu yang sehat
umumnya lebih dari 80% sel T mengekspresikan molekul CD62L.
CD62L merupakan molekul adhesi. Pada limfosit CD62Lberfungsi
untuk melakukan pelekatan dan rolling pada sel endotel sepanjang
pembuluh darah.
10. Sitokin adalah protein kecil yang dibentuk oleh sel tubuh dengan
fungsi utamanya berkomunikasi antar berbagai bagian dari sistem
imun. Terutama dibentuk oleh monosit dan makrofag, tetapi limfosit,
granulosit, hepatosit, keratinosit, fibrolast, dan sel-sel epitel dapat
membentuknya juga. Bila sitokin sudah mencapai sel tujuannya,
timbulah efek biologis tertentu, seperti aktivasi, pembiakan atau
pemindahan ke tempat lain dari tubuh. Sitokin yang mempengaruhi
fungsi dari system imun innate dan adaptive :
Imunitas alami (innate immunity) adalah mekanisme pertahanan
tubuh dengan respons yang cepat dalam jam atau menit untuk
menghilangkan antigen yang masuk kedalam tubuh. Mekanisme ini
meluputi barrier fisik seperti kulit yang intak, berbagai molekul di dalam
darah, dan sistem imun yang bekerja cepat untuk menghancurkan
antigen. Imunitas alami bersifat aktif dan pasif. Imunitas alami aktif
merupakan reaksi tubuh terhadap suatu infeksi, misalnya bila
seseorang menderita cacar air, maka dalam tubuhnya akan terbentuk
sistem imunitas yang menjaga terulangnya infeksi cacar air.
Sedangkan imunitas alami pasif didapatkan bayi dari ibunya melalui
jalur plasenta. Sel-sel yang berperan pada imunitas alami :
- Fagosit. Sel ini berperan untuk memfagositosis setiap patogen
yang masuk kedalam tubuh. Sering kali kemampuan sel ini untuk
melakukan fagositosis dipengaruhi oleh faktor komplemen. Contoh
dari sel fagosit, antara lain monosit (makrofag), dan neutrofil
(polymorfonuclear/PMN)
- Sel NK. Sel NK (Natural Killer cell) merupakan sel pembunuh
alamiah yaitu mempunyai kemampuan untuk membunuh sel
abnormal (sel yang mengalami mutasi) dan sel yang terinfeksi oleh
virus.