Paper Dikm
Paper Dikm
Disusun Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Dasar Ilmu Kesehatan Masyarakat
dengan Dosen Pengampu Bapak Dr. Isa Ma’rufi, S.KM, M.Kes
Oleh :
Apa itu Ilmu Kesehatan Masyarakat? Ilmu Kesehatan Masyarakat merupakan cabang
ilmu dan seni mencegah penyakit, memperpanjang hidup, meningkatkan kesehatan fisik
dan mental, dan efisiensi melalui usaha masyarakat yang terorganisir untuk meningkatkan
sanitasi lingkungan, kontrol infeksi di masyarakat, pendidikan individu tentang kebersihan
perorangan, pengorganisasian pelayanan medis dan perawatan, untuk diagnosa dini,
pencegahan penyakit dan pengembangan aspek sosial yang akan mendukung agar setiap
orang di masyarakat mempunyai standar kehidupan yang kuat untuk menjaga
kesehatannya.
C. TUJUAN
Untuk membahas lebih lanjut dan sekaligus menambah wawasan berkenaan dengan
hubungan HIV/AIDS dengan kasus balita yang positif menginap HIV/AIDS seperti yang
telah terjadi di Tulungagung. Sehingga setelah mengetahui dan memahami lebih dalam
mengenai permasalahan tersebut, diharapkan kejadian atas kasus yang sama tidak akan
terulang kembali. Meskipun belum ditemukan obat untuk penyembuhan HIV/AIDS, tapi
setidaknya kita bisa mencegah dan menurunkan jumlah angka penderita HIV/AIDS
melalui pencegahan itu sendiri.
D. ANALISIS KASUS
Tiga Balita di Tulungagung Positif Idap HIV/AIDS
Objek
Tiga balita yang positif mengidap HIV/AIDS
Seperti yang kita ketahui bersama, HIV merupakan virus yang menyerang sitem
imun atau sistem kekebalan tubuh manusia. Yang mengakibatkan kupulan gejala
penyakit atau yang disebut AIDS itu sendiri. Dan apabila, dalam usia balita sudah
divonis positif HIV/AIDS dapat dipastikan balita tersebut akan sangat rentan
terhadap penyakit yang menyerang tubuhnya. Bahkan kemungkinan atau peluang
balita tersebut untuk dapat bertahan hidup sangatlah kecil. Terlebih lagi apabila
balita tersebut masih berusia dibawah 18 bulan. Karena sistem kekebalan tubuh
balita yang berusia dibawah 18 bulan, masih mengikuti sistem kekebalan tubuh
sang ibu.
Kawasan/Tempat/Lokasi
Tulungagung
Hingga saat ini, kata dia, jumlah ODHA yang tercatat di klinik VCT RSUD dr
Iskak Tulungagung tercatat sebanyak 1307 jiwa. Pada Februari 2016, 20 ODHA
baru meninggal dunia. Dan pada bulan Maret 2016, jumlah ODHA baru yang
meninggal sebanyak 13 orang, sedangkan ODHA lama yang meninggal dunia
berjumlah 2 orang. Kasus ODHA tersebar di hampir semua kalangan, mulai
pekerja swasta, PNS, ibu rumah tangga, pekerja seks komersial ataupun usia
produktif. Sementara faktor penularan mayoritas disebabkan karena hubungan
seksual. Faktor seks bebas atau kebiasaan gonta-ganti pasangan menjadi penyebab
dominan penularan HIV/AIDS dengan prosentase mencapai 90 persen, selebihnya
disebabkan faktor penasun (penggunaan narkoba dan jarum suntik) serta
keturunan.
Faktor penyebab
Diduga karena penularan sejak dalam kandungan yang berasal dari orang tua balita
(ibu) yang merupakan ODHA
AIDS merupakan kumpulan gejala penyakit yang disebabkan oleh menurunnya
sistem kekebalan tubuh karena virus HIV. Adapun cara penularan virus ini yaitu
melalui aliran darah, cairan sperma dan cairan vagina, dan ASI. Virus HIV dapat
ditularkan melalui darah apabila terjadi kontak langsung yang melibatkan darah si
penderita (yang menularkan) dan darah si korban (yang ditulari), seperti transfusi
darah, transplantasi organ dalam tubuh, penggunaan jarum suntik secara
bergantian, proses kehamilan, dan proses persalinan. Selain itu, virus HIV dapat
ditularkan melalui cairan sperma dan cairan vagina. Hal ini biasanya terjadi karena
seringnya bergonta-ganti pasangan atau melakukan seks bebas. Kemudian,
penularan juga bisa terjadi melalui ASI dalam proses menyusui.
Dalam kasus balita yang positif mengidap HIV/AIDS di Tulungagung ini diduga
karena penularan sejak dalam kandungan. Ada dua kemungkinan mengenai factor
penyebab kasus ini. Bisa jadi karena ayah dan ibu dari balita sama-sama
merupakan ODHA, atau hanya ibunya saja. Apabila memang karena kedua orang
tuanya memang merupakan ODHA, maka kemungkinan virus tertular melalui
cairan sperma dan cairan vagina saat melakukan hubungan seksual. Dan jika murni
karena hanya ibunya yang merupakan ODHA, maka virus tertular melalui darah
sang ibu yang mengalir melalui plasenta saat proses kehamilan.
Upaya penanganan
Untuk balita : pemantauan kesehatan, hal ini termasuk pemberian obat untuk
mempertahankan/ meningkatkan sistem imunitas penderita
Untuk orang tua : memperoleh pengawasan tim VCT (voluntary counselling and
testing) dari RSUD setempat
Sampai saat ini belum ditemukan obat untuk proses penyembuhan HIV/AIDS.
Bentuk penanganan yang digunakan untuk ODHA sendiri adalah melalui ARV.
Yaitu terapi untuk menghambat pertumbuhan dan perkembangan virus HIV
dengan cara mengaraantina virus HIV tersebut. Hal ini dilakukan dengan
pemberian obat berupa tablet yang dikonsumsi setiap harinya, Tentu saja dengan
dibarengi perbaikan pola makan atau perbaikan gizi, dan perbaikan pola hidup
sehat, seperti istirahat dan olahraga, kemudian tidak merokok dan melakukan
vaksinasi secara rutin. Semua ini bertujuan untuk membentuk sistem imun.
Saran
Bagi orang tua balita, diharapkan dengan adanya kasus seperti ini, mereka tidak
lagi melakukan sex beresiko. Dianjurkan untuk mendapatkan rehabilitasi, serta
ARV
Bagi keluarga orang tua dan balita, diharapkan selalu senantiasa mendampingi
mereka dalam proses penanganan, memberikan motivasi dan semangat, serta
selalu mengupayakan yang terbaik
Bagi masyarakat, diharapkan untuk menambah wawasan mereka mengenai
HIV/AIDS. Sehingga diharapkan mereka memahami bagaimana cara pencegahan,
penularan dan serta bahaya dari HIV/AIDS itu sendiri
Bagi pelaku pelayanan kesehatan, diharapkan selalu mengawasi perkembangan
balita, dan memberi penanganan semaksimal mungkin. Dan terlebih lagi bagi
Sarjana Kesehatan Masyarakat yang ada di daerah sekitar, diharapkan selalu aktif
untuk berinteraksi dengan masyarakat mengenai permasalahan-permasalahan yang
ada di tengah masyarakat guna meningkatkan derajat kesehatan masyarakat di
daerah tersebut.
Bagi pemerintah daerah sekitar, diharapakan selalu memantau atau mengawasi
perkembangan kesehatan masyarakatnya
F. DAFTAR PUSTAKA
1. Web Page : Okezone News
Url : http://news.okezone.com/read/2016/03/14/519/1335469/tiga-balita-di-
tulungagung-positif-idap-hiv-aids
2. Web Page : Wikipedia
Url : https://id.m.wikipedia.org/wiki/Paradigma
3. Web Page : Wikipedia
Url : https://id.m.wikipedia.org/wiki/Ilmu_kesehatan_masyarakat
G. LAMPIRAN
"Tiga ODHA (orang dengan HIV/AIDS) berusia balita ini saat ini terus dalam
pengawasan tim VCT (voluntary counselling and testing) RSUD dr Iskak," kata Kasi
Informsi dan Pemasaran RSUD dr Iskak, Tulungagung Mochammad Rifai di
Tulungagung, Senin, (14/3/2016).
Rifai tak banyak menjelaskan kondisi balita berstatus ODHA tersebut. Ia hanya
mengatakan, pemantauan kesehatan terus dilakukan termasuk pemberian obat untuk
mempertahankan/ meningkatkan sistem imunitas penderita.
Ketiga balita itu diyakini bisa terinfeksi HIV/AIDS karena tertular dari orang tua yang
memang sebelumnya sudah menjadi ODHA.
"Sama seperti ibu rumah tangga, anak-anak menjadi kelompok risiko tidak langsung
penderita HIV/AIDS karena tertular dari penyakit yang lebih dulu mengidap orang
tuanya," jelas Rifai.
Hingga saat ini, kata dia, jumlah ODHA yang tercatat di klinik VCT RSUD dr Iskak
Tulungagung tercatat sebanyak 1307 jiwa.
Khusus Maret ini, kata dia, sudah ditemukan 13 ODHA baru. Sedangkan dua ODHA lama
meninggal dunia karena kondisinya sudah parah. "Untuk ODHA baru Maret 13 jiwa dan
Februari 20 jiwa," ujarnya.
Rifai menambahkan, kasus ODHA tersebar di hampir semua kalangan, mulai pekerja
swasta, PNS, ibu rumah tangga, pekerja seks komersial ataupun usia produktif.
Didik mengisyaratkan, faktor seks bebas atau kebiasaan gonta-ganti pasangan menjadi
penyebab dominan penularan HIV/AIDS dengan prosentase mencapai 90 persen,
selebihnya disebabkan faktor penasun (penggunaan narkoba dan jarum suntik) serta
keturunan. (ant)