Pendahuluan
Kompetensi Dasar
Indikator
Waktu
3x50 menit
Materi Pokok
Lembar Kegiatan
Tujuan
Langkah Kegiatan
Uraian Materi
1
Ibn Hajar, Fath al-Bari, juz I hlm 181.
2
Muhammad bin Abd al-Rahman, Tuhfah Al-Ahwady, juz 6, hlm. 466. PT. al-Maktabah aL-
Salafiyah Al-Madinah al-Munawwarah, cet. Ke III 1963 M.
Catatan Hadis dari Abdullah bin Amr inilah yang beliau namai
dengan al-Shahifah al-Shadiqah. Beliau sangat menghargai tulisan
ini sebagaimana pernyataannya: Tidak ada yang lebih
menyenangkanku dalam kehidupan ini kecuali al-shadiqah dan al-
wahth, adapun al-Shadiqah adalah shahifah yang aku tulis dari
Rasulullah saw3.
3
Abdullah bin Abd al-Rahman bin al-Fadl al-Darimy, Sunan al-Darimi, Juz 2, hlm. 46.
4
Muhammad bin Abd al-Rahman, Tuhfah Al-Ahwady, juz 6, hlm. 456. PT. al-Maktabah aL-
Salafiyah Al-Madinah al-Munawwarah, cet. Ke III 1963 M.
5
Isawi Ahmad Isawi, Al-Madkhal li al-Fiqh al-Islami, Tarikhuhu, Mashadiruhu, nadzariyya al-
Milk al al-‘Aqd, Qawa’iduhu al-Kulliyyat, Mesir: Al-Maliyyah, tt. juz I hal. 221.
) التكتبوا عني ومن كتب عنّي غير القرآن فليمحه وحدثوا عني والحرج ( رواه مسلم
.) فوالذي نفسي بيده ما خرج منّي إالّ ح ّق (رواه أحمد, أكتب
Artinya: “Tulislah (apa yang engkau dengar dariku), Demi Dzat yang
jiwaku berada dalam kekuasaan-Nya, tidaklah keluar dariku kecuali
kebenaran”. (H.R. Ahmad).
6
Muhammad bin Isma’il al-Bukhari, Al-Jami’ al-Shahih al-Mukhtashar, Beirut: Dar Ibn Katsir al-
Yamamah, cet III 1983, juz I hlm. 54.
Dari Hadis ini dapat diambil satu kesimpulan bahwa
membukukan Hadis tidak dilarang oleh Rasulullah saw. Adanya
larangan penulisan Hadis ini secara lahir menimbulkan kontradiksi
dengan fakta penulisan Hadis dan perintah penulisan Hadis. Dalam
menyikapi kontradiksi tersebut para ulama’ berbeda pendapat,
antara lain:
Hadis ( ل رواية66 ر تقلي66 ديث عص66 )الح. Pembatasan tersebut dimaksudkan agar
7
H.R. Muslim.
8
Abu Zakariya Yahya bin Syaraf al-Nawawy, Syarah Shahih Muslim, juz 9, Dar al-Fikr, Beirut
Lebanon 2000 M.
Segala periwayatan yang mengatasnamakan Rasulullah saw
harus dengan mendatangkan saksi, seperti dalam permasalahan
tentang waris yang diriwayatkan oleh Imam Malik9. Abu Hurairah r.a,
shahabat yang terbanyak meriwayatkan Hadis, pernah ditanya oleh
Abu Salamah, apakah ia banyak meriwayatkan Hadis di masa Umar,
lalu menjawab, "Sekiranya aku meriwayatkan Hadis di masa Umar
seperti aku meriwayatkannya kepadamu (memperbanyaknya),
niscaya Umar akan mencambukku dengan cambuknya” 10. Riwayat
Abu Hurairah tersebut menunjukkan ketegasan Khalifah Umar r.a
dalam menerapkan peraturan pembatasan riwayat Hadis pada masa
pemerintahannya. Namun di sisi lain, Umar ibn Khattab r.a bukanlah
orang yang anti periwayatan Hadis. Umar mengutus para ulama’
untuk menyebarkan Al-Quran dan Hadis. Dalam sebuah riwayat,
Umar berkata, "Saya tidak mengangkat penguasa daerah untuk
memaki orang, memukul, apalagi merampas harta kalian. Tetapi
saya mengangkat mereka untuk mengajarkan Al-Quran dan Hadis
kepada kamu semua"11.
9
Imam Malik, al-Muwattha', Juz 2, hlm. 513
10
Ajjaj al-Khathib, al-Sunnah Qabla Tadwin, hlm. 96
11
Ibn Sa'ad, Juz 3, hlm. 135
12
Ajjaj al-Khathib, Ushulul Hadis Ulumuhu wa Musthalahuhu, hlm. 97-98.
Keleluasaan periwayatan Hadis tersebut juga disebabkan oleh
karakteristik pribadi Utsman yang lebih lunak jika dibandingkan
dengan Umar, Selain itu, wilayah kekuasaan Islam yang semakin
luas juga menyulitkan pemerintah untuk mengontrol pembatasan
riwayat secara maksimal.
13
Ahmad al-Qasthalany, Irsyad al-Syari Syarah Shahih al-Bukhari, juz I, Dar al-Fikr, Beirut
Lebanon, 2000.
Hadis Nabi itu bukanlah karena khalifah tidak melihat pentingnya
penghimpunan Hadis Nabi, melainkan karena kondisi umat Islam
pada waktu itu menurut pandangan khalifah belum cukup siap
untuk menerima himpunan sumber ajaran Islam selain dari Al-
Quran.
14
Syuhudi Ismail, Dr. Kaedah Kershahihan Sanad Hadis, PT. Bulan Bintang, cet. Ke II 1995
Jakarta.
pembakuan tatacara periwayatan telah ditetapkan, luasnya wilayah
Islam dan kepentingan golongan memicu munculnya Hadis-Hadis
palsu. Sejak timbul fitnah pada akhir masa Utsman r.a, umat Islam
terpecah-pecah dan masing-masing lebih mengunggulkan
golongannya. Pemalsuan Hadis mencapai puncaknya pada periode
ketiga, yakni pada masa kekhalifahan Daulah Umayyah.
a. Madinah
15
Ibnu Jauzi, Talqih Fuhumi Ahli al-Atsar. Dan Al-Kirmany.
- Abu Bakar ibn Abdu Rahman ibn al-Harits ibn Hisyam
Rangkuman
3. Tradisi tulis Hadis memang sudah ada sejak masa Nabi, tapi
bukan berarti semua Hadis Nabi sudah dibukukan sejak zaman Nabi
tersebut. Hal ini bisa kita lihat dari tidak dibukukannya Hadis secara
resmi saat itu, sedang sahabat yang menulis Hadis itu lebih
didorong oleh keinginan dirinya sendiri. Padahal koordinasi antara
sahabat untuk merekam seluruh aspek kehidupan Nabi tidak
ditemukan tanda-tandanya.
Latihan
3. Pada zaman sahabat Utsman ibn Affan dan Ali Ibn Abi Thalib,
bagaimana perkembangan penulisan hadis?
Daftar Pustaka