Anda di halaman 1dari 21

MAKALAH

KEPERAWATAN KESEHATAN JIWA II

“Defisit Perawatan Diri”

Dosen Pembimbing: Uswatun Hasanah, S.Kep.,Ns.,M.Kep.,Sp.KepJ

Disusun Oleh:
Nuriyani Damayanti (20161660074)
Fitrianita Ainun Izzah (20161660102)
Nur Afifa (20171660020)
Adi Yatma Amanta Fahar (20171660032)
Lufi Safinah (20171660044)
Muhammad Farid (20171660074)
Aditya Laily Syafa’ati (20171660130)

PROGRAM STUDI S1 KEPERAWATAN

FAKULTAS ILMU KESEHATAN

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURABAYA

TAHUN AKADEMIK 2019/2020


KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT. Atas Rahmatnya


sehingga kami dapat menyelesaikan penyusunan makalah yang berjudul
“Kelompok Khusus Bayi Baru Lahir” penulisan makalah ini merupakan salah satu
tugas dalam mata kuliah KEPERAWATAN KOMUNITAS I di universitas
muhammadiyah surabaya.

Dalam penulisan makalah ini masih banyak kekurangan, mengingat akan


kemampuan yang kami miliki. Untuk itu kritik dan saran sangat kami harapkan
demi menyempurnakan pembuatan makalah ini. Kami ucapkan terima kasih
kepada pihak yang membantu dalam proses pembuatan makalah ini. Diharapkan
makalah ini dapat menjadi penambah wawasan kita dan bermanfaat untuk
pembaca makalah ini.

Surabaya, 21 September 2019

Penyusun

DAFTAR ISI

ii
Kata Pengantar ................................................................................................. ii

Daftar Isi .......................................................................................................... ii

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang ................................................................................. 1

1.2 Rumusan Masalah ............................................................................ 2

1.3 Tujuan ............................................................................................... 2

1.3.1 Tujuan Umum ........................................................................ 2

1.3.2 Tujuan Khusus ....................................................................... 2

1.4 Manfaat ............................................................................................. 2

BAB II KELOMPOK KHUSUS BAYI BARU LAHIR

2.1 Definisi Bayi Baru Lahir .................................................................. 4

2.2 Tanda-tanda Bayi Baru Lahir ........................................................... 4

2.3 Ciri-ciri Bayi Baru Lahir .................................................................. 6

2.4 Rencana Asuhan Bayi Baru Lahir .................................................... 7

2.5 Jadwal Kunjungan Bayi Baru Lahir ................................................. 11

2.6 Kebijakan Pemerintah Tentang Kelompok Khusus Bayi Baru Lahir


................................................................................................................. 11

2.7 Konsep Anak Berkebutuhan Khusus Pada Bayi Baru Lahir ............ 13

BAB III PENUTUP

3.1 Simpulan ........................................................................................... 14

3.2 Saran ................................................................................................. 14

iii
DAFTAR PUSTAKA ..................................................................................... 19

iv
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

1
Asuhan Keperawatan Pada Pasien Defisit Perawatan Diri

Pasien yang mengalami gangguan jiwa kronik sering kali tidak memedulikan
perawatan diri. Hal ini menyebabkan pasien dikucilkan dalam keluarga dan
masyarakat.

Bagian ini membahas cara merawat pasien yang mengalami difisit


perawatan diri dan dengan dimikian pasien dan keluarga memiliki kemampuan
merawat pasien di rumah.

Pengkajian

Defisit perawatan diri pada pasien gangguan jiwa terjadi akibat adanya perubahan
proses pikir sehingga kemampuan untuk melakukan aktivitas perawatan diri
menurun. Defisit perawatan diri tampak dari ketidakmampuan merawat
kebersihan diri, makan, berhias diri, dan eliminasi (buang air besar dan buang air
kecil) secara mandiri.

Tanda dan gejala yang tampak pada pasien yang mengalami defisit
perawatan diri adalah sebagai berikut:

a. Gangguan kebersihan diri, ditandai dengan rambut kotor, gigi kotor, kulit
berdaki dan bau, serta kuku panjang dan kotor.
b. Ketidakmampuan berhias/berpakaian, ditandai dengan rambut acak-acakan,
pakaian kotor dan tidak rapi, pakaian tidak sesuai, pada pasien laki-laki tidak
bercukur, pada pasien perempuan tidak berdandan.
c. Ketidakmampuan makan secara mandiri, ditandai oleh ketidakmampuan
mengambil makan sendiri, makan berceceran, dan makan tidak pada
tempatnya
d. Ketidakmampuan eliminasi secara mandiri, ditandai dengan buang air besar
(BAB) atau buang air kecil (BAK) tidak pada tempatnya, dan tidak
membersihkan diri dengan baik setelah BAB/BAK.

2
Dokumentadi asuhan keperawatan

Berikut ini format dokumentasi pengkajian pada pasien yang mengalami defisit
perawatan diri.

Evaluasi Kemampuan Pasien Waham dan Keluarganya

Nama pasien : ............................................

Rungan : ............................................

Nama perawat : ............................................

Petunjuk :

Berilah tanda Checklist (√) jika pasien mampu melakukan kemampuan di bawah
ini

Tulislah tanggal setiap dilakukan supervisi.

Tanggal
No Kemampuan

A Pasien
Berkomunikasi seusai dengan
1.
kenyataan
Menyebutkan cara memenuhi
2.
kebutuhan yang tidak terpenuhi
Mempraktikkan cara memenuhi
3.
kebutuhan yang tidak terpenuhi
Menyebutkan kemampuan positif yang
4.
dimiliki
Mempraktikkan kemampuan positif
5.
yang dimiliki
Menyebutkan jenis, jadwal, dan waktu
6.
minum obat
Melakukan jadwal aktivitas dan minum
7.
obat sehari-hari
B Keluarga
1. Menyebutkan pengertian waham dan

3
proses terjadinya waham
Menyebutkan cara merawt pasien
2.
waham
Mempraktikkan cara merawat pasien
3.
waham
Membuat jadwal aktivitas dan minum
4. obat pasien di rumah (perencanaan
pulang)

Evaluasi Kemampuan Perawat dalam Merawat Pasien Waham

Nama pasien : ........................................

Ruangan : ........................................

Nama perawat : ........................................

Petunjuk

a. Berilah tanda checklist (√) pada tiap kemampuan yang ditampilkan


b. Evaluasi tindakan keperawatan untuk setiap SP dilakukan menggunakan
instrumen evaluasi penampilan klinik perawat MPKP.
c. Masukkan nilai tiap evaluasi penampilan klinik perawat MPKP ke dalam
baris nilai SP

Tanggal
No Kemampuan

A Pasien

Sp 1 Pasien

1. Membantu orientasi realita

Mendiskusikan kebutuhan yang


2.
tidak terpenuhi
Membantu pasien memenuhi
3.
kebutuhannya
4. Menganjurkan pasien
memasukkan dalam jadwal

4
kegiatan harian
Nilai SP 1 Pasien
Sp 2 pasien
Mengevaluasi jadwal kegiatan
1.
harian pasien
Berdiskusi tentang kemampuan
2.
yang dimiliki
3. Melatih kemampuan yang dimiliki
Nilai SP 2 Pasien
Sp 3 Pasien
Mengevaluasi jadwal kegiatan
1.
harian pasien
Memberikan pendidikan kesehatan
2. tentang penggunaan obat secara
teratur
Menganjurkan pasien
3. memasukkan dalam jadwal
kegiatan harian
Nilai SP 3
B Keluarga
SP 1 Keluarga
Mendiskusikan masalah yang
1. dirasakan keluarga dalam merawat
pasien
Menjelaskan pengertian, tanda dan
gejala waham, dan jenis waham
2.
yang dialami pasien beserta proses
terjadinya
Menjelaskan cara-cara merawat
3.
langsung pasien waham
Nilai SP 1 Keluarga
SP 2 Keluarga
Melatih keluarga mempraktikkan
1.
cara merawat pasien waham
Melatih keluarga melakukan cara
2. merawat langsung pada pasien
waham
Nilai Sp 2 keluarga
1. Membentu keluarga membuat

5
jadwal aktivitas di rumah termasuk
minum obat (perencanaan pulang)
Menjelaskan tindak lanjut pasien
2.
setalah pulang
Nilai SP 3 keluarga
Total nilai: SP pasien + SP
keluarga
Rata-rata

Kotak 5.6 Format Pengkajian Pasien Defisit Perawatan Diri

a. Status mental
1. Penampilan
[ ] tidak rapi
[ ] penggunaan pakaian tidak sesuai
[ ] cara berpakaian tidak seperti biasanya
Jelaskan ................................................................................................
Masalah keperawatan ...........................................................................
b. Kebutuhan sehari-hari
1. Kebersihan diri
[ ] Bantuan Minimal [ ] Bantuan Total
2. Makan
[ ] Bantuan Minimal [ ] Bantuan Total
3. BAB/BAK
[ ] Bantuan Minimal [ ] Bantuan Total
4. Berpakaian/berhias
[ ] Bantuan Minimal [ ] Bantuan Total
Jelaskan
Masalah keperawatan 6
Diagnosa keperawatan

Berdasarkan data yang didapat, masalah keperawatannya adalah defisit perawatan


diri: Higiene diri, berhias, makan, dan eliminasi.

Tindakan keperawatan

a. Tindakan keperawatan pada pasien


1. Tujuan keperawatan
a) Pasien mampu melakukan kebersihan diri secara mandiri
b) Pasien mampu melakukan berhias secara baik
c) Pasien mampu melakukan makan dengan baik
d) Pasien mampu melakukan eliminasi secara mandiri
2. Tindakan keperawatan
a) Melatih pasien cara perawatan kebersihan diri dengan cara:
- Menjelaskan pentingnya menjaga kebersihan diri.
- Menjelaskan alat-alat untuk menjaga kebersihan diri
- Menjelaskan cara-cara melakukan kebersihan diri
- Melatih pasien mempraktikkan cara menjaga kebersihan diri
b) Membantu pasien latihan berhias
Latihan berhias pada pria harus dibedakan dengan wanita. Pada
pasien laki-laki, latihan meliputi latihan berpakaian, menyisir
rambut, dan bercukur, sedangkan pada pasien perempuan, latihan
meliputi latihan berpakaian, menyisir rambut, dan
berhias/berdandan.
c) Melatih pasien makan secara mandiri dengan cara:
- Menjelaskan cara memeprsiapkan makan
- Menjelaskan cara makan yang tertib
- Menjelaskan cara merapikan peralatan makan setelah makan
- Mempraktikkan cara makan yang baik

7
d) Mengajarkan pasien melakukan BAB/BAK secara mandiri dengan
cara:
- Menjelaskan tempat BAB/BAK yang sesuai
- Menjelaskan cara membersihkan diri setelah BAB dan BAK
- Menjelaskan cara membersihkan tempat BAB dan BAK

SP 1 pasien : Mediskusikan pentingnya kebersihan diri, cara-cara merawat diri


dan melatih pasien tentang cara-cara perawatan kebersihan diri.

Peragakan komunikasi di bawah ini !

Orientasi

“ selamat pagi, kenalkan saya suster R ”

“ siapa namanya dan senang dipanggil apa “

“ saya dinas pagi di ruangan ini dari jam 7 pagi sampai 2 siang selama di rumah
sakit ini saya akan merawat T “

“ dari tadi, suster lihat T menggaruk-garuk badannya, gatal ya? “


“ bagaimana kalau kita bicara tentang kebersihan diri ? “

“ berapa lama kita berbicara ? 20 menit ya...? mau dimana...? di sini saja ya ? “

Kerja

“ berapa kali T mandi dalam sehari ? “

“ apakah T sudah mandi hari ini ? “

“ Menurut T apa keguanaannya mandi ? “

“ apa alasan T sehingga tidak bisa merawat diri ? “

“ menurut T aoa manfaatnya kalau kita menjaga kebersihan diri ? “

“ kira-kira tanda-tanda orang yang tidak merawat diri dengan baik seperti apa ?
badan gatal, mulut bau, apa lagi.....? kalau kita tidak teratur menjaga kebersihan
diri masalah apa menurut T yang bisa muncul ? betul ada kudis, kutu..... dan
lain-lain “

“ apa yang T lakukan untuk merawat rambut dan muka ? “ 8

“ Kapan saja T menyisur rambut ? bagaimana dengan merias muka ? apa


maksud atau tujuan menyisir dan berhias ?
“ menurut T kalau mandi itu harus bagaimana ? sebelum mandi apa yang perlu
kita persiapkan? Benar sekali, T perlu menyiapkan pakaian ganti, handuk, sikat
gigi, sampo, sabun dan sisir.”

“ bagaimana kalu sekarang kita ke kamar mandi, suster akan membingbing T


melakukannya. Sekarang buka pakaian, dan siram seluruh tubuh T termasuk
rambut lalu ambil sampo gosokkan pada kepala T sampai berbusa lalu bilas
sampai bersih. Bagus sekali selanjutnya ambil sabun gosokkan di seluruh tubuh
secara merata lalu siram dengan air sampai bersih, jangan lupa sikat gigi pakai
odol giginya disikat mulai dari arah atas ke bawah. Gosok seluruh gigi mulai
dari deoan sampai belakang, bagus, lalu kumur-kumur sampai bersih. Terakhir
siram seluruh tubuh samapi bersih lalu keringkan handuk, T' bagus sekali
melakukannya, selanjutnya pakai baju dan sisi dengan baik “

Terminasi

‘ bagaimana perasaan T setelah mandi dan mengganti pakaian? Coba T sebutkan


lagi apa saja cara-cara mandi yang baik yang sudah T lakukan tadi “

“ bagaimana perasaan T setelah kita mendiskusikan tentang pentingnya 9

kebersihan diri tadi? Sekarang coba T ulangi lagi tanda-tanda bersih dan rapi “
SP 2 pasien : Melatih pasien berhia (laki-laki: berpakaian, menyisir rambut, dan
bercukur. Perempuan: berpakaian, menyisir rambut, dan berhias).

Peragakan komunkasi di bawah ini.

(pasien laki-laki)

Orientasi

“ selamat pagi bapak “

“ bagaimana perasaan bapak hari ini? Bapak sudah mandi? Sudah ditandai di
jadwal hariannya?

“ ari ini kita akan latihan berhais diri, mau dimana latihannya. Bagaimana kalu
di ruang tamu? Bagaimana kalau 30 menit?”

Kerja

“ apa yang bapak lakukan setelah selesai mandi? Apa bapak sudah ganti baju “

“ untuk berpakaian, pilihlah pakaian yang bersih dan kering. Berganti pakaian
yang bersih 2 kali sehari. Sekarang coba bapak ganti baju. Ya, bagus seperti itu

“ apakah bapak menyisir rambut? Bagaimana cara menyisir rambut? Coba kita
praktikkan, lihat ke ecermin, bagis sekali !”
10

“ apakah bapak suka bercukur? Berapa hari sekali bercukur? Betul 2 kali
seminggu “
(pasien perempuan)

Orientasi

“ selamat pagi, bagaimana perasaan ibu hari ini? Ibu sudah mandi? Sudah
ditandai di jadwal harian?”

“ hari ini kita akan latihan berhias diri supaya ibu tampak rapi dan cantik. Mari
kita mendekat ke cermin dan bawa alat-alatnya (sisir, bedak, dan lisptik)

Kerja

“ sudahkah ibu mengganti pakaianya setelah mandi? Bagus! Nah sekarang


disisir rambutnya yang rapi, bagus! Apakah ibu bisa pakai bedak? Coba
dibedaki muaknya yang rata dan tipis, bagus sekali ibu punyak lipstik? Mari di
olesi tipis/ nah, coba lihat di kaca!

Terminasi

“ bagaimana perasaan ibu setelah berdandan ?”

“ ibu jadi tampak segar dan cantik, mari masukkan ke jadwal kegiatan harian. 11
Nanti siang kita latihan makan yang baik di ruang makan bersama teman ibu
yang lain ya? Sampai jumpa!”
SP 4 Pasien: Melatih pasien makan secara mandiri (menjelaskan cara
mempersiapkan makan, menjelaskan makan yang tertib, menjelaskan cara
merapikan peralatan makan setelah makan, praktik makan sesuai dengan tahapan
makan yang baik).

Orientasi

“ selamat siang T! T tampak rapi hari ini. Siang ini kita akan latihan bagaimana
cara makan yang baik “

“ kita latihan langsung di ruang makan ya !”

“ mari....itu sudah datang makanan “


Kerja

“ bagaimana kebiasaan sebelum, saat, maupun setelah makan? Di mana T


makan?”

“ sebelum makan kita hrsu cuci tangan memakai sabun. Ya, mari kita
praktikkan!”

“ bagus, setelah itu kita duduk dan ambil makanan. Sebelum disantap kita
berdoa dulu. Silahkan T yang pimpin! Bagus”

“ mari kita makan! Saat makan kita harus menyuap satu-persatu dengan pelan-
pelan. Ya, ayo...sayurnya dimakan ya. Setelah kana kita bereskan piring dan
gelas yang kotor. Ya betul...dan kita akhir dengan cuci tangan “.

“ ya bagus! Itu suster Ani sedang membagikan obat, coba T minta sendiri
obatnya “.

Terminasi

“ bagaimana perasaan T setelah kita makan bersama-sama “ 12

“ apa saja yang harus kita lakukan pada saat makan (cuci tangan, duduk dengan
baik, ambil makanan, berdoa, makan yang baik, cuci piring dan gelas, lalu cuci
SP 5 pasien : Mengajarkan pasien melakukan BAB/BAK secara mandiri
(menjelaskan tempat BAB/BAK yang seuai, menjelaskan cara membersihkan diri
setelah BAB dan BAK, menjelaskan cara memebersohkan tempat BAB dan
BAK).

Peragakan komunikasi dibawah ini!

Orientasi

“ Selamat pagi T? Bagaimana perasaan T hari ini? Baik, sudah dijalankan


jadwal kegiatannya? ”

“ kita akan membicarakan tentang cara membuang air besar dan buang air kecil
yang baik, ya, kira0kira 30 menit, ya T? Dimana kita duduk? “\

Kerja

Untuk pasien laki-laki

“ dimana biasanya T buang air besar dan buang air kecil? Benar T buang air
besar atau kencing yang baik itu di WC/kakus, kamar mandi atau tempat lain
yang tertutup dan ada saluran pembuangan kotorannya. Jadi kita tidak boleh
buang air besar/kencing di sembarang tempat “

“ sekarang, coba T jelaskan kepada saya bagaimana cara T cebok? “

“sudah bagus ya T! yang perlu diingat saat mencoba adalah T membersihkan13


bokong atau kemaluan dengan air yang bersih dan pastikan tidak ada tinja / air
kencing yang masih tersisa ditubuh T. setelah T selesai cebok, jangan lupa
b. Tindakan keperawatan pada keluarga
1. Tujuan keperawatan
Keluarga mampu merawat anggota keluarga yang mengalami masalah
deficit perawatan diri
2. Tindakan keperawatan
Untuk memantau kemampuan pasien dalam melakukan cara perawatan
diri yang baik, perawat harus melakukan tindakan agar keluarga dapat
meneruskan melatih dan mendukung pasien sehingga kemampuan pasien
dalam perawatan diri meningkat. Tindakan yang dapat perawat lakukan
adalah sbg berikut.
a) Diskusikan dengan keluarga tentang masalah yang dihadapi keluarga
dalam merawat pasien
b) Jelaskan pentingnya perawatan diri untuk mengurangi stigma
c) Diskusikan dengan keluarga tentang fasilitas kebersihan diri yang di
butuhkan pasien untuk menjaga perawatan diri pasien
d) Anjurkan keluarga untuk terlibat dalam merawat diri pasien dan
membantu meningkatkan pasien dalam merawat diri (sesuai jadwal
yang telah disepakati)

14
e) Anjurkan keluarga untuk memberikan pujian atas keberhasilan pasien
dalam merawat diri
f) Bantu keluarga melatih cara merawat pasien deficit perawatan diri

SP 1 keluarga : memberikan pendidikan kesehatan pada keluarga tentang masalah


perawatan diri dan cara merawat anggota keluarga yang mengalami masalah
deficit perawatan diri

Orientasi

“ selamat pagi pak/bu saya D, perawat yang merawat T “

“ apa pendapat anda tentang T? “

“ hari ini kita akan berdiskusi tentang apa masalah yang di alami T dan
bantuan apa yang dapat diberikan “

“ berapa lama waktu bapak/ibu yang tersedia? Bagaimana kalau 30 menit?


Mari kita duduk di kantor! “

Kerja

“ apa saja masalah yang bapak/ibu rasakan dalam merawat? Perawatan diri
yang utama adalah kebersihan diri, berdandan, makan, dan BAB/BAK “
“ perilaku yang ditunjukkan oleh T itu dikarenakan gangguan jiwanya yang
membuat T tidak memiliki minat untuk mengurus diri sendiri. Baik, saya
jelaskan : untuk kebersihan diri, kami telah melatih T untuk mandi, keramas,
gosok gigi, ganti baju, dan potong kuku, kami harapkan bapak/ibu dapat
menyediakan peralatannya. T juga telah memiliki jadwal pelaksanaannya
untuk berhias. Kami harapkan dimotivasi sehabis mandi untuk sisiran yang
rapi. Untuk makan, sebaiknya makan bersama keluarga dirumah, T telah
mengetahui langkah-langkahnya yaitu cuci tangan, ambil makanan, berdoa,
makan yang rapi, cuci piring dan gelas, lalu cuci tangan. Sebaiknya makan
saat jam minum obat agar sehabis makan langsung minum obat. T juga sudah
belajar BAB/BAK yang bersih. Kalau T kurang motivasi dalam merawat diri
apa yang bapak/ibu lakukan? “

“ bapak/ibu juga perlu mendampinginya pada saat merawat diri sehingga


dapat diketahui apakah T sudah mandiri atau mengalami hambatan dalam
melakukannya. Jangan lupa memberi pujian pada T “.

“ ada yang bapak/ibu ingin tanyakan? “

Terminasi

“ bagaimana perasaan bapak/ibu setelah kita bercakap-cakap? “


15
“ coba bapak/ibu sebutkan lagi apa saja yang harus diperhatikan dalam
membantu anak bapak/ibu, T dalam merawat diri “
SP 2 keluarga : melatih keluarga caramerawat pasien. Peragakan komunikasi
dibawah ini.

Orientasi

“ selamat pagi bapak/ibu sesuai janji kita dua hari yang lalu kita sekarang
ketemu lagi “

“ bagaimana bapak atau ibu ada pertanayaan tentang cara merawat yang kita
bicarakan dua hari yang lalu ?”
“sekarang kita akan lahitan cara-cara merawat tersebut ya bapak/ibu”

“ kita akan coba disini dulu, setelah itu baru kita coba langsung pada T ya?
berapa lama bapak/ibu punyak waktu “

kerja

“ sekarang anggap saya adalah T, coba bapak praktikkan cara memotivasi T


untuk mandi, mensisir rambut, buang air, dan makan “

“ bagus, betul begitu caranya! “

“ sekarang coba praktikkan cara memberikan pujian kepada T “

“ bagus, bagaimana kalau cara memotivasi T minum obat dan melakukan


kegiatan positifnya sesuai jadwal ?”

“ bagus, ternyata bapak/ibu sudah ngerti cara merawat T. bagaimana kalau


sekarang kita mencobanya langsung pada T ?

(ulangi lagi semua diatas langsung pada pasien)

Terminasi

“ bagaimana perasaan bapak/ibu setelah kita berlatih cara merawat T ?”


16
“ setelah ini, coba bapak/ibu lakukan apa yang sudah dilatih tadi setaip kali
bapak /ibu membesuk T “

“ baiklah, bagaimana kalau dua hari lagi bapak/ibu datang kembali kesini dan
SP 3 Keluarga : membuat perencaan pulang bersama keluarga. Peragakan
komunikasi dibawah ini

Orientasi

“ selanat pagi bapak/ibu, hari ini T sudah boleh pulang. Oleh karena itu,perlu
dibicarakan jadwal T selama di rumah “

“ bagaimana pak/bu. Selama bapak dan ibu membesukapakah sudah terus


dilatih cara merawt T?”

“ nah, sekarang mari kita bicarakan di rumah tersebut disini saja?”

“ berapa lama bapak dan ibu punyak waktu “

Kerja

“ pak,bu, ini jadwal kegiatan Tdirumah sakit, coba perhatikan apakah dapat
dilaksanakan di rumah. Jadwal yang telah dibuat selama T dirumah sakit
tolong di lanjutkan di rumah baik jadwal aktivitas maupun jadwal minum
obatnya “

“ hal-hal yang perlu diperhatikan lebih lanjut adalah perilaku yang


ditampilkan oleh anak ibu dan bapak selama di rumah. Kalau misalnya T
menolah terus-menerus untuk makan, minum, mandi, serta menolak minum
obat atau memperlihatkan perilaku membahayakan orang lain, segera hubungi17
suster S di puskesmas inderapuri, puskesmas terdekat dari rumah ibu dan
bapak, ini nomer telp puskesmasnya (0651xxxxxxxx) “

Anda mungkin juga menyukai