Anda di halaman 1dari 29

BAB IV

Asuhan Keperawatan Keluarga dengan Gout Arthritis

1. Pengkajian

a) Data Umum

1) Identitas Kepala Keluarga

Nama Kepala Keluarga : Tn. J.T

Alamat : Paniki

Pekerjaan Kepala Keluarga : Petani

Pendidikan Kepala Keluarga : SMP

2) Komposisi Keluarga

No Nama Jenis Hubungan Umur Pendidikan

Kelamin dengan

KK
1 Ny. M.T Perempua Istri 74 tahun SMP
n
2 Tn. J.W Laki-laki Anak 55 tahun SMP
3 Ny. M.I Perempua Anak 42 tahun SMP

n
4 An. N.W Laki-laki Cucu 19 tahun SMP

3) Genogram
Keterangan : Laki-laki Tinggal Serumah

Perempuan Hub. Keluarga

Pasien

4) Tipe Keluarga

Tipe keluarga Tn. J.T adalah Extended Family

5) Suku Bangsa

Seluruh anggota keluarga berasal dari suku Minahasa.

6) Agama

Seluruh anggota keluarga menganut kepercayaan Kristen Protestan.

7) Status Sosial Ekonomi Keluarga


- Kepala keluarga Tn. R.W bekerja sebagai petani dengan penghasilan harian yang tidak menentu. Pendapatan sebulan Tn.

J.T ± Rp. 2.000.000.

- Keperluan per bulan yang sudah pasti adalah belanja kebutuhan dan membayar listrik. Penghasilan yang diperoleh tiap

bulannya cukup untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari bagi keluarga

8) Aktivitas Rekreasi Keluarga

Dalam keseharian Tn. J.T bekerja sebagai petani dan setiap pagi berangkat ke kebun, selain hari Sabtu dan Minggu.

Keluarga juga sering menonton TV, bersantai sambil makan kue, dan jarang berolahraga. Keluarga sering hadir ke acara

arisan dan mengikuti ibadah.

b) Riwayat dan Tahap Perkembangan Keluarga

1) Tahap Perkembangan Keluarga :

Keluarga ini berada pada tahap keluarga usia lanjut.

2) Tahap perkembangan keluarga yang belum terpenuhi :

Keluarga telah memenuhi seluruh tahapan perkembangan keluarga

3) Riwayat keluarga inti


Tn. J.T mengeluh nyeri pada sendi kaki yaitu lutut kanan dan kiri, terdapat kemerahan pada sendi. Tn. J.T juga mengatakan

susah tidur karena nyeri. Pengkajian nyeri :

P : Gangguan metabolism purin yang ditandai dengan hiperurisemia

Q : Nyeri dirasakan seperti ditusuk-tusuk

R : Nyeri pada persendian yaitu pada lutut kaki kanan dan kiri

S : Skala nyeri 4-6 (sedang)

T : Nyeri berlangsung selama 5 menit dan hilang timbul, dan terjadi pada

malam hari dan pagi hari.

Tn. J.T biasanya memeriksakan diri ke puskesmas dan nyeri yang dirasakan Tn. J.T dapat hilang dengan minum obat yang

diberikan dokter yaitu gretheos dan piroxicam 1 mg.

4) Riwayat keluarga sebelumnya

Tn. J.T mengatakan dalam keluarganya kakak dan adik ketiganya juga mengalam penyakit seperti ini.

c) Pengkajian Lingkungan

1) Karakteristik Rumah
Rumah yang dimiliki keluarga adalah rumah panggung semi permanen, tingkat atas dindingnya berjenis kayu dan tingkat

bawah berdinding tembok, dengan pembatas tiap ruangan terbuat dari bambu. Rumah terdiri dari 3 kamar tidur, ruang

tamu, ruang makan, dapur, kamar mandi dan WC. Ventilasi rumah baik, juga kondisi rumah yang mudah mendapat sinar

matahari. Lantai rumah terbuat dari semen yang diratakan. Untuk air bersih keluarga menggunakan PAM air juga memiliki

sumur di bagian belakang rumah. Di kamar mandi tidak terdapat bak air, hanya menggunakan beberapa ember besar

sebagai tempat penampungan air. Kondisi jamban menggunakan kloset jongkok, yang rutin dibersihkan setiap 1 minggu

sekali. Pengelolaan sampah biasanya dikumpulkan di dalam plastik hitam kemudian akan dibuang sendiri oleh Tn. J.T ke

tempat pembuangan sampah.

Keterangan :
F
E

C
A = Teras rumah

B = Pintu masuk D

C = Ruang tamu

D = Kamar tidur

E = Dapur

F = Kamar
B mandi/WC
A

2) Karakteristik tetangga dan komunitas RT

Keluarga tinggal di lingkungan yang didominasi oleh umat Nasrani dan sebagian besar penghuni merupakan orang-orang

pekerja, baik tani maupun PNS. Hubungan antar tetangga baik, saling menghormati, kerukunan terjaga, bila ada yang

kesusahan akan dibantu bersama.

3) Mobilitas geografis keluarga

Keluarga merupakan penduduk tetap.


4) Perkumpulan keluarga dan interaksi dengan masyarakat

Keluarga aktif dalam masyarakat (rukun dan organisai), juga dalam jemaat.

d) Struktur Keluarga

1) Pola komunikasi keluarga

Cara berkomunikasi antar keluarga terjalin baik dan lembut. Dalam komunikasi keseharian, mereka sering menggunakan

bahasa daerah

2) Struktur Kekuatan Keluarga

Tn. J.T sebagai pengambil keputusan dalam keluarga berdasarkan pertimbangan isteri.

3) Struktur peran

Tn. J.T sebagai suami sekaligus kepala dalam keluarga yang setiap hari mencari nafkah dan menjadi kakek bagi cucu.

Tidak ada perubahan peran ataupun konflik ketidaksesuaian peran dalam keluarga.

4) Nilai dan norma keluarga

Keluarga berkeyakinan Kristen Protestan dan mengimani semua yang terjadi dalam kehidupan merupakan anugerah Tuhan

e) Fungsi Keluarga
a) Fungsi afektif

Keluarga menjalankan fungsi afektif dengan baik, terlihat dari interaksi antar anggota keluarga yang harmonis dan saling

membantu.

b) Fungsi sosialisasi

Keluarga dapat bersosialisasi dengan baik terhadap antar anggota keluarga dan tetangga-tetangga.

c) Fungsi perawatan kesehatan

- Kemampuan keluarga mengenal masalah kesehatan :

Pada saat ditanya mengenai pemahaman keluarga tentang penyakit Gout Arthritis, keluarga masih kesulitan dalam

menjawabnya.

- Kemampuan keluarga mengambil keputusan mengenai tindakan kesehatan :

Jika ada anggota keluarga yang sakit, pertama-tama di rawat di rumah dan diberikan obat dari warung. Jika kondisi

semakin parah maka akan dibawa ke pusat pelayanan kesehatan terdekat.

- Kemampuan keluarga merawat anggota keluarga yang sakit :


Keluarga belum mampu merawat anggota keluarga yang sakit, dimana keluarga belum memahami masalah yang

dialami.

- Kemampuan keluarga memelihara lingkungan rumah yang sehat :

Penataan dan pemanfaatan lingkungan rumah masih kurang.

- Kemampuan keluarga menggunakan fasilitas pelayanan kesehatan di masyarakat :

Keluarga memeriksakan kesehatan di puskesmas terdekat.

d) Fungsi reproduksi

Tn. J.T memiliki 2 orang anak dan 1 orang cucu.

f) Stressor dan koping keluarga

1) Stressor jangka pendek

Tn. J.T mengatakan sering mengkhawatirkan keadaannya dan nyeri yang ia rasakan saat ini.

2) Stressor jangka panjang

Keluarga mengatakan yang selalu dipikirkan ialah tentang kesehatan Tn.J.T

3) Kemampuan keluarga berespon terhadap stressor


Keluarga mengatakan jika mengalami masalah maka akan saling didiskusikan bersama untuk mencari jalan keluar..

g) Harapan Keluarga

Keluarga berharap agar Tn. J.T dapat sembuh secepatnya.

9. Pengkajian Fisik

1) Keadaan umum Pasien

Baik tapi saat mengalami nyeri pada persendian lutut kaki kanan dan kiri ekspresi wajah tampak meringis dengan skala

nyeri 4-6

2) TTV

Tekanan darah : 160/90 mmHg

Nadi :80x/m

Respirasi : 24x/m

Suhu badan : 36,5

3) Ukuran tubuh

BB : 69kg
TB : 157 cm

4) Pemeriksaan head to toe

a) Kepala : Bentuk bulat lonjong, distribusi rambut merata, terkstur rambut halus, tampak beruban, kulit kepala bersih

b) Mata : simetris kiri dan kanan, konjungtiva anemis (pucat), palpebral gelap. Penglihatan baik, ketajaman penglihatan

baik

c) Telinga : tampak daun telinga normal, simetris kiri dan kanan, tidak ada seruman, pendengaran baik, tidak ada

kelainan

d) Hidung : nasal sputum tegak lurus dan simteris terdapat silia, tidak ada sekret, tidak ada benjolan

e) Mulut : mukosa bibir kering, lidah tidak berslak, gigi tidak lengkap

f) Leher : tidak ada pembesaran kelenjar tiroid, pergerakan normal, tidak ada distensi vena jugularis

g) Pernafasan : gerakan dada simetris, tidak ada bunyi nafas tambahan, tidak ada nyeri, RR : 24 x/m

h) Abdomen : tidak ada edema, perut cembung, tidak ada nyeri tekan, turgor kulit kembali cepat, warna kulit sawo

matang

i) Genetalia : tidak ada kelainan


j) Ekstremitas atas : tidak ada edema, simetris, pergerakan kedua tangan aktif, tidak ada kekauan, kekuatan otot : 5, kuku

tampak bersih

k) Ekstremitas bawah : ada ketidaksimetrisan pada langkah pada kaki kanan dan kiri, tidak ada edema, ada nyeri lutut

dengan skala 4-6

10. Data Penunjang

Melakukan pemeriksaan asam urat di Puskesmas tengah oleh petugas kesehatan, dengan hasil : 10,7 mg/dL dan adanya

kolaborasi dengan dokter pemberian terapi gretheos dan piroxicam 1 mg

11. Analisa Data

No Data Etiologi Masalah

1 Data Subjektif : Gangguan metabolism

asam urat Nyeri


- Klien mengatakan nyeri

pada ekstremitas bawah


Peningkatan asam urat
bagian lutut kiri dan kanan
Data Objektif : dalam darah

- Tampak kemerahan
Pengendapan garam
- Tampak adanya

ketidaksimetrisan langkah
Merangsang nefrofil
saat berjalan

- Adanya ketidakmampuan
Menyebabkan robekan
gerakan fleksi dan
membrane
ekstensi pada kaki kanan

dan kiri
Mengendapnya krital
- Skala nyeri 4-6 (sedang)
monohidrat
- Klien tampak meringis

- Kadar asam urat 10,7


Kerusakan jaringan
mg/dL
- TTV Nyeri

TD : 160/90 mmHg

N : 80 x/m Ketidakmampuan

R : 24 x/m keluarga mengenal

SB :36,5 ºC masalah

2. Data Subjektif : Peningkatan asam urat Gangguan istirahat

- Klien mengatakan sering dalam darah tidur

terbangun jika merasakan


Menyebabkan robekan
nyeri pada malam hari
membran
Data Objektif :

- Konjungtiva anemis
Kerusakan jaringan
- Palpebral gelap

- Klien tampak menguap


Mengakibatkan
- Frekuensi tidur 4-5 jam/hari
timbulnya nyeri

Klien terjaga dari

tempat tidur

Frekuensi jam tidur

klien tidak terpenuhi

Gangguan istirahat

tidur

Ketidakmampuan

keluarga merawat

anggota keluarga yang


sakit

12. Diagnosa Keperawatan Keluarga

- Nyeri sendi berhubungan dengan ketidakmampuan keluarga mengenal masalah

- Gangguan istirahat tidur berhubungan dengan ketidakmampuan keluarga merawat anggota keluarga yang sakit

13. Skoring Prioritas

1) Nyeri sendi berhubungan dengan ketidakmampuan keluarga mengenal masalah

No Kriteria Skor Bobo Jumlah Total Pembenaran

t
1 Sifat masalah: 3 1 3/3x1 1 Masalah berada
“tidak/kurang pada kriteria
sehat” tidak/kurang
sehat, dimana data
subjektif dan
objektif telah
mendukung.
2 Kemungkinan 1 2 1/2x2 1 Keluarga akan
masalah dapat diberikan
diubah: penyuluhan
“sebagian”
3 Potensi 2 1 2/3x1 2 Sumber-sumber
3
masalah untuk dan tindakan
dicegah: dapat dijangkau
“cukup” oleh klien.
4 Menonjolnya 2 1 2/2x1 1 Semakin lama
masalah: ditangani,
“Masalah semakin tinggi
berat, harus kadar asam urat
segera klien
ditangani”
Total: 2
3
3

2) Gangguan istirahat tidur berhubungan dengan ketidakmampuan keluarga merawat anggota keluarga yang sakit

No Kriteria Skor Bobo Jumlah Total Pembenaran

t
1 Sifat masalah 2 1 2/3x1 2 Perlu peran penting
3
“ancaman dari keluarga untuk

kesehatan” memperhatikan

pola tidur dan

frekuensi tidur Tn.

J.T
2 Kemungkinan 1 2 1/2x2 1 Masalah dapat di

masalah dapat atasi

diubah

“sebagian”
3 Potensi 3 1 3/3x1 1 Masalah sangat

masalah untuk bisa di cegah

dicegah melalui perhatian

“tinggi” keluarga dalam

merawat anggota
keluarga yang sakit
4 Menonjolnya 0 1 0/2x1 0 Keluarga tidak

masalah menganggap

“masalah tidak masalah ini hal

di rasakan” yang besar.


Total: 2
2
3

14. Prioritas Masalah/Diagnosa

1) Nyeri sendi berhubungan dengan ketidakmampuan keluarga mengenal masalah, ditandai dengan :

Data Subjektif : Klien mengatakan nyeri pada ekstremitas bawah bagian lutut kiri dan kanan

Data Objektif :

- Tampak kemerahan

- Tampak adanya ketidaksimetrisan langkah saat berjalan

- Adanya ketidakmampuan gerakan fleksi dan ekstensi pada kaki kanan dan kiri

- Skala nyeri 4-6 (sedang)


- Klien tampak meringis

- Kadar asam urat 10,7 mg/dL

- TTV : TD : 160/90 mmHg, N : 80 x/m, R : 24 x/m, SB :36,5 ºC

2) Gangguan istirahat tidur berhubungan dengan ketidakmampuan keluarga merawat anggota keluarga yang sakit, ditandai

dengan :

Data Subjektif : Klien mengatakan sering terbangun jika merasakan nyeri pada malam hari

Data Objektif :

- Konjungtiva anemis

- Palpebral gelap

- Klien tampak menguap

- Frekuensi tidur 4-5 jam/hari


15. Rencana Asuhan Keperawatan

No. Diagnosa Tujuan Intervensi Implementasi Evaluasi


Dx Keperawatan

Nyeri sendi Nyeri berkurang 1. Obeservasi TTV 01/Juli/2019 jam 08:10 - Tampak adanya
setelah di berikan 1. Mengobservasi TTV ketidaksimetrisan
berhubungan tindakan klien. Hasil : langkah saat berjalan
keperawatan TD : 140/90 mmHg - Adanya
dengan selama 3x24 jam N : 80 x/m ketidakmampuan
dengan kriteria R : 20 x/m gerakan fleksi dan
ketidakmampu hasil : SB : 36ºC ekstensi pada kaki
Skala nyeri 3-4 kanan dan kiri
an keluarga (ringan ) 2. Obeservasi tingkat nyeri Jam 08.15 - Skala nyeri 4-5
2. Mengobservasi tingkat (sedang)
mengenal nyeri klien. Hasil : - tampak rileks
P : Gangguan - TD : 130/90
masalah metabolisme purin - N : 80 x/m
yang ditandai dengan - R : 20 x/m
hiperurisemia A : Masalah teratasi
Q : Nyeri dirasakan P lanjutkan tindakan
seperti ditusuk-tusuk keperawatan
R : Nyeri pada
persendian yaitu pada
lutut kaki kanan dan
kiri
S : Skala nyeri 4-6
(sedang)
T : Nyeri berlangsung
selama 5 menit dan
hilang timbul, dan
terjadi pada malam hari
dan pagi hari.
3. Berikan penyuluhan tentang
penyakit gout arthritis Jam 08:35
3. Memberikan
penyuluhan kesehatan
tentang penyakit Gout
Arthritis. Hasil :
Keluarga memahami
4. Anjurkan keluarga untuk tentang penyakit yang
menghindari makanan yang dideritanya
beresiko, misalnya: bayam
kangkung,brokoli dan alkohol Jam 10:35
Kebutuhan istirahat 4. Menganjurkan keluarga
klien terpenuhi dan 5. kolaborasi dengan dokter dalam memberi makanan
dalam batas normal pemberian terapi obat seperti : rendah purin. Hasil :
dengan kriteria Allopurinol 1x1 tab Dosis: 200 Keluarga dapat S : Tn.J.T mengatakan
Gangguan pola hasil:- pola tidur mg/hari melakukannya sering terbangun jika
tidur menjadi baik Piroxicam 1x1 tab Dosis: 20 Jam 10:45 merasakan nyeri pada
berhubungan -perasaan segar mg/hari 5. kolaborasi dengan malam hari
dengan sesudah tidur dokter dalam pemberian O:
ketidakmampu terapi obat Allopurinol - Konjungtiva anemis
an keluarga 1. Obeservasi TTV 1x1 Dosis: 200 mg/hari - Palpebra gelap
merawat Piroxicam 1x1 Dosis: 20 - Tampak menguap
anggota mg/hari - Frekuensi tidur 4-
keluarga yang 5jam/hari
sakit 01/Juli/19 Jam 14:05 - TD : 130/80 mmHg
2. Anjurkan keluarga untuk 1. Mengobservasi TTV. - N : 80 x/m
berikan bantal pada bawah Hasil : - R : 20 x/m
sendi yang sakit TD : 140/90 mmHg - SB : 36,3 ºC
N : 75 x/m
R : 20 x/m A : Masalah belum
SB : 36ºC teratasi

2. Menganjurkan keluarga P : Lanjutkan tindakan


untuk memberikan keperawatan
bantalan pada daerah
yang sakit. Hasil :
Keluarga dapat
melakukannya dengan
baik
BAB V

PEMBAHASAN

Berdasarkan hasil kasus asuhan keperawatan yang dilakukan pada

klien dengan gouth arthritis dalam asuhan keperawatan ini menggunakan

asuhan keperawatan dengan pendekatan proses keperawatan yang

mempunyai 5 tahap yaitu: pengkajian, diagnose keperawatan,

perencanaan, implementasi dan evaluasi.

A. Pengkajian

Pengkajian keperawatan merupakan salah satu dari komponen

proses keperawatan yaitu suatu usaha yamg dapat digali permasalahan

dalam klien meliputi usaha pengumpulan data klien secara sistematis,

menyeluruh, akurat, sigkat dan berkesinambungan.

Adapun data yang didapat pada saat pengkajian Tn.J.T mengatakan

nyeri pada persendian, klien juga sering terbangun jika nyeri dating

dan nyeri hilang jika klien minum obat.

B. Diagnosa Keperawatan

1. Nyeri sendi berhubungan dengan ketidakmampuan keluarga

mengenal masalah

2. Gangguan istirahat tidur berhubungan dengan ketidakmampuan

keluarga merawat anggota keluarga yang sakit

C. Pelaksanaan

Tahap pelaksanaan merupakan perwujudan dari rencana tindakan

yang telah disusun. Pelaksanaan asuhan keperawatan dengan klien


gouth arthritis dapat dilaksanakan sesuai dengan proses keperawatan

secara pbservasi, tindakan mandiri, health education, dan koordinasi

dengan petugas kesehatan. Secara umum tindakan-tindakan yang

direncanakan dapat dilaksanakan.

D. Evaluasi

Evaluasi merupakan akhir dari proses keperawatan, namun bukan

berarti tidak terjadi karena tahap ini apakah maalah ini teratasi atau

muncul masalah baru.

Dalam kasus ini terdapat 2 diagnosa, dimana ada masalah belum

teratasi yaitu pola tidur sehingga tindakan keperawatan perlu dilakukan

tindakan lanjutan, dalam evaluasi ini menggunakan catatan

perkembangan untuk memudahkan dalam melakukan asuhan

keperawatan.
PENUTUP

Setelah menguraikan tentang Asuhan keperawatan pada klien dengan gout

arthritis yang diobservasi sekaligus membahas permasalahan asuhan keperawatan

yang melalui tahap pengkajian, perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi. Maka

ditarik kesimpulan dan saran yaitu:

A. Kesimpulan

1. Asuhan Keperawatan pada klien dengan gout arthritis pada dasarnya

menyebabkan nyeri dan adanya kemerahan pada daerah persendian

berbeda-beda tiap individu disesuaikan dengan kondisi dan kegiatan

masing-masing.

2. Dalam pelaksanaan Asuhan Keperawatan pada klien tidak ditemukan

faktor penghambat dan factor penunjangnya adalah klien yang kooperatif

bjkm dalam penerapan Asuhan Keperawatan.

3. Asuhan keperawatan pada kasus ini ada 2 diagnosa yang diangkat sesuai

dengan data yang muncul pada pengkajian dan sesuai dengan respon klien.

B. Saran

Berdasarkan kesimpulan diatas maka penulisan memberikan saran sebagai

berikut:

1. Untuk Petugas Kesehatan


Agar petugas kesehatan yang bertugas di wilayah kerja Puskesmas Tenga

Kecamatan Tengah Minsel lebih meningkatkan dalam memberikan

penyuluhan kesehatan tentang penyakit Gout Arthritis.

2. Untuk Puskesmas Yang Diteliti

Agar bisa menjadi bahan masukkan untuk Puskesmas supaya adanya sarana

dan prasarana untuk pemeriksaan, dan sebaiknya pihak puskesmas bisa untuk

berkerja sama dengan tenaga kesehatan yang ada di wilayah kerja Puskesmas

Tenga Kecamatan Tengah Minsel untuk memberikan penyuluhan-

penyuluhan tentang penyakit Gout Arthritis.

3. Bagi Masyarakat

Peran serta kesadaran masyarakat harus lebih ditingkatkan lagi demi

terwujudnya masyarakat yang sehat dan untuk pola hidup bersih dan sehat

masyarakat harus ditanamkan sejak dini untuk menciptakan pola hidup dan

lingkungan yang mendukung untuk mewujudkan kesehatan bersama.


DAFTAR PUSTAKA

Alwi, Idrus. 2015. Penatalaksanaan di Bidang Ilmu Penyakit Dalam Panduan


Praktik Klinis Perhimpunan Dokter Spesialis Penyakit Dalam Indonesia.
Jakarta : Internal Publishing

Black & Hawk. 2014. Medikal surgical nursing clinical management for positive
outcomes (Ed. 7). St. Louis : Missouri Elsevier Saunders.

Friedman, M.M, Bowden, V, Jones Elaine G. Editor EstuTiar. 2015. Buku Ajar
Keperawatan Keluarga Riset Teori dan Praktik. Edisi 5.Alih bahasa Achir
Yani S Hamid. Jakarta: EGC

Lumunom, Oktaviani J. 2015. Hubungan Status Gizi dengan Gout Arthritis pada
Lanjut Usia di Puskesmas Wawonaso Manado. Universitas Sam Ratulangi
Manado : E-journal Keperawatan (e-Kp) Volume 3 Nomor 3 Agustus
2015.

Krisnatuti dan Rina. 2014. Perencanaan Menu Untuk Penderita Gangguan Asam
Urat,edisi 12 Jakarta: Penebar swadaya

Marilyn M dkk. 2015. Buku Ajar : Keperawatan Keluarga Riset, Teori &Praktik.
Jakarta : EGC

Nurarif & Kusuma. 2015. Asuhan Keperawatan Berdasarkan Diagnosa Medis &
NANDA NIC-NOC. Jogjakarta

Riskesdas. (2018). Riset kesehatan dasar riskesdas 2018. badan penelitian dan
pengembangan kesehatan kementerian kesehatan RI tahun 2018

Suprajitno. 2014. Asuhan Keperawatan Keluarga Aplikasi dalam Praktik. Jakarta:


EGC

PPNI. 2016. Standar Diagnosa Keperawatan Indonesia (SDKI) PPNI.


Jakarta:ECG

Anda mungkin juga menyukai