Anda di halaman 1dari 7

CTRITICAL REVIEW JURNAL “DINAMIKA PEREKONOMIAN WILAYAH DAN

SEKTOR UNGGULAN DI PROVINSI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA”

Mata Kuliah :
Ekonomi Wilayah

Dosen Pengampu :
Ajeng Nungrahaning Dewanti, S.T., M.T., M.Sc.
Devi Triwidya Sitaresmi, S.T., M.T.
Mega Ulimaz, S.T., M.T.

Disusun Oleh:
Yuli Susanti 08171081

PROGRAM STUDI PERENCANAAN WILAYAH DAN KOTA


JURUSAN TEKNIK SIPIL DAN PERENCANAAN
INSTITUT TEKNOLOGI KALIMANTAN
BALIKPAPAN
2020
CRITICAL REVIEW EKONOMI WILAYAH
Judul Jurnal “Dinamika Perekonomian Wilayah dan Sektor Unggulan Di Provinsi
Daerah Istimewa Yogyakarta”
Penulis Verry Octa Kurniawan dan Lutfi Muta’ali Universitas Gajah Mada
Publikasi Volume 4 Nomor 3 Tahun 2015
Reviewer Yuli Susanti (08171081) Perencanaan Wilayah dan Kota Institut
Teknologi Kalimantan
Tanggal Review 21 Maret 2020

1. Deskripsi Isu Pokok


Berdasarkan jurnal “Dinamika Perekonomian Wilayah dan Sektor Unggulan Di Provinsi
Daerah Istimewa Yogyakarta” mengemukakan bahwa sektor unggulan yang berperan dalam
peningkatkan perekonomian wilayah secara optimal disebabkan karena belum terfokusnya
penetapan potensi atau sektor unggulan terhadap karakteristik dari suatu daerah. Adapuan
isu pokok terkait analisis dinamika perekonomian wilayah dalam sektor unggulan erat
kaitannya dengan waktu perekembangan dari tahun ke tahun yang mempengaruhi, serta
untuk mengetahui pergerakan ekonomi dalam sektor unggulan dimulai dari periode krisis
ekonomi hingga saat ini dengan melihat seberapa besar dampak atau pengaruh yang
dirasakan oleh wilayah disekitarnya. Dalam mencapai tujuan tersebut penulis melakukan
analisis dengan menggunakan analisis tipologi klassen, Model Rasio Pertumbuhan (MRP), LQ,
overlay, dan crosstab.
Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta melakukan pengelompokkan dengan
menggunakan tipologi klassen berdasarkan hasil PDRB ADHK, pendapatan perkapita, serta
laju pertumbuhan ekonomi. Tipologi klassen yang digunakan berfungsi untuk mengetahui
gambaran tentang pola dan struktur pertumbuhan ekonomi pada masing-masing daerah yang
terdapat di Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta. Adapun hasil yang didapatkan dengan
tipologi klassen yaitu terdapat kota/kabupaten yang tidak mengalami pergeseran tingkat
pertumbuhan ekonomi yaitu diKota Yogyakarta dan Kabupaten Kulonprogo. Hal ini selaras
dengan kondisi dimana Kota Yogyakarta merupakan daerah cepat tumbuh serta maju. Adapun
Kabupaten Kulonprogo merupakan daerah yang relatif tertinggal. Jika melihat Kabupaten
Bantul pada periode pemulihan berada pada daerah yang relatif tertinggal namun
dikategorikan sebagai daerah yang berkembang cepat. Dalam analisis ini didapatkan pada
Daerah Istimewa Yogyakarta kota yang lebih berkembang adalah Kota Sleman dan Kota
Yogyakarta.

Ekonomi Wilayah 1
Sektor-sektor potensial pada Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta memiliki
keanekaragaman, namun tidak diimbangi dengan optimalisasi dalam pengembangan sektor
ekonomi mengakibatkan terjadinya penurunan pertumbuhan ekonomi yang berdampak pada
tidak konsistennya periodesasi ekonomi. melalui analisis Model Rasio Pertumbuhan (MRP)
dilakukan pengenalan sektor-sektor yang memiliki potensi untuk dikembangkan pada masing-
masing wilayah yang dapat berkembang. Berdasarkan hasil perhitungan dengan
menggunakan MRP periode perekembangan pada RPr (Rasio Pertumbuhan wilayah referensi)
dengan membandingkan antara laju pertumbuhan pendapatan kegiatan i diwilayah referensi
(Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta) dengan laju pertumbuhan total kgiatan (PDRB)
wilayah referensi. Adapun dalam periode perekmbangan RPr (Rasio Pertumbuhan Daerah
Referensi Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta) sektor yang dapat tumbuh atau potensial
dan prospektif atau dengan nilaii + (positif) adalah pada sektor listrik gas, dam air minum
dengan nilai RPr 1,01, bangunan 1,25, perdagangan, hotel, dan restoran 1,17, pengangkutan
dan komunikasi 1,22, sector keungan, prsewaan, dan jasa perusahaan sebesar 1,44, dan
sektor jasa-jasa lainnya 1,29. Rasio pertumbuhan wilayah studi (RPs) dengan perbandingan
antara pertumbuhan pendapatan PDRB sektoral di wilayah referensi (Kabupaten/Kota
terhadap Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta. Pada Kabupaten Kulon Progo rasio
pertumbuhan wilayah studi yang mengalami peningkatan pada sector pertanian, listrik, gas,
dan air minum, bangunan, dan sektor jasa-jasa. Pada Kabupaten Bantul rasio pertumbuhan
wilayah studi yang mengalami peningkatan adalah pada sector industri pengolahan, listrik,
gas, dan air minum, perdagangan, hotel, dan restoran, pengangkutan dan komunikasi,
keuangan, persewaan, dan jasa perusahaan, serta jasa-jasa lainnya. Pada Kabupaten
Gunungkidul rasio pertumbuhuhan yang mengalami peningkatan adalah pada sector
pertanian, pertambangan dan penggalian, industri pengolahan, listrik, gas, dan air minum,
bangunan, keuangan, persewaan, dan jasa perusahaan, serta sector jasa-jasa. Rasio
pertumbuhan di Kota Sleman yang mengalami peningkatan adalah sector pertambangan dan
penggalian, listrik, gas, dan air minum, bangunan, perdagangan, hotel, dan restoran serta
sector keuangan, persewaan, dan jasa perusahaan. Rasio Pertumbuhan pada Kota Yogyakarta
sector yang mengalami peningkatan adalah pengangkutan, dan komunikasi.
Setelah ditemukenalinya sektor-sektor yang berpotensi dari analisis MRP kemudian
dilakukan kembali analisis LQ dalam mengidentifikasi basis ekonomi (sektor basis) yang
menunjukkan sektor-sektor unggulan dengan kontribusi yang besar. Adapun Kota Yogyakarta
dan Kabupaten Sleman mem yaitu pada Kabupaten Sleman dan Kota Yogyakarta yang
berfokus secara konsisten yang memiliki kontribusi yang besar sepanjang periode. Setelah itu
Kabupaten Bantul yang memiliki 4 sektor yang konstan yang dapat berkontribusi. Kabupaten

Ekonomi Wilayah 2
Gunungkidul mengalami peningkatan pada sektor pertanian, pertambangan dan penggalian
melalui pengoptimalan pada periode perkembangan di sektor bangunan. Kontribusi ekonomi
pada Kabupaten Kulonprogo berada pada periode transisi dan pemulihan. Penggunaan analisis
overlay dalam jurnal ini digunakan untuk mengidentifikasi kegiatan ekonomi yang potensial
berdasarkan kriteria pertumbuhan (MRP) dan kriteria kontribusi (LQ) dimana hasil yang
didapatkan adalah periode krisis, periode transisi, periode pemulihan, serta periode
perekmbangan.
Berdasarkan hasil overlay dalam periode krisis, Kabupaten Kulonprogo sektor unggulan
adalah pertanian; pertambangan dan penggalian; serta jasa-jasa, sektor tersebut merupakan
sektor yang sangat dominan dalam perekmbangan ekonomi wilayah. Pada Kabupaten Bantul
periode krisis sektor yang menjadi unggulan serta sangat dalam perekmbangannya terhadap
ekonomi wilayahnya adalah sektor pertambangan dan penggalian. Kabupaten Sleman pada
sektor unggulan yang dapat dikembangan adalah pertambangan dan penggalian; dan
perdagangan, hotel, dan restoran. Kota Yogyakarta pada periode krisis sektor unggulan yang
sangat dalam perkembangannya adalah keruangan, persewaan, dan jasa perusahaan. Sektor
unggulan yang dimiliki daerah Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta memiliki
keanekaragaman yang mengalami perubahan peningkatan maupun penurunan, adapun
penurunan terbesar terjadi di Kota Yogyakarta dibandingkan dengan kabupaten/kota yang
lain, dilihat dari tahun-ketahun pertumbuhan ekonominya mengalami stagnan atau dalam
keadaan terhenti. Pada periode transisi merupakan periode yang mengalami perkembangan
yang paling banyak. Adapun pada periode dimasa selanjutnya menurun dibeberapa
kabupatren/kota namun terdapat sektor-sektor yang memiliki potensi dapat ditingkatkan
menjadi sektor unggulan dalam peningkatan eknomi.
Faktor-faktor yang berkaitan antara perekonomian wilayah dengan sektor unggulan
yang terdapat pada Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta melalui analisis crosstab yang
dilakukan dengan klasifikasi tipolosi klassen dan sektor unggulan dari analisis overlay dengan
memperhatikan beberapa indicator dalam pertumbuhan ekonomi agar dimasa yang akan
datang menjadi sektor unggulan yang dapat meningkatkan pertumbuhan wilayah. Dari
analisis ini dapat diketahui bahwa sektor unggulan Kabupaten Kulonprogo lebih banyak jika
dibandingkan dengan Kota Yogyakarta. Hal ini menunjukkan bahwa dalam, meningkatkan
pertumbuhan disuatu wilayah perlu memperhatikan pengelolaan yang optimal guna
mendukung peningkatkan kualitas dari sektor unggulan sebagai pendukung keberlangsungan
perkembangan dan pendapatan wilayah.

Ekonomi Wilayah 3
2. Critical Review
Jurnal ini membahas mengenai dinamika perekonomian wilayah di Provinsi Daerah
Istimewa Yogyakarta. Penelitian ini dilakukan karena masih kurang efektifnya strategi
perekonomian wilayah yang berdampak pada ketimpangan ekonomi di daerah tersebut.
Dengan adanya penelitian ini dapat menjadi bahan pertimbangan dalam memahami peruban
ruang dan waktu dalam perekmbangan ekonomi wilayah di Provinsi Daerah Istimewa
Yogyakarta melalaui optimalisasi sektor-sektor unggulan yang dapat dikembangkan. Penulis
menggunakan teori dan kosep mengenai sektor unggulan, dinamika fase pembangunan yang
ada di Indonesia, perekonomian wilayah, maupun strategi perekmbangan perekonomian
wilayah. Data yang digunakan menggunakan PDRB ADHK berdasarkan data lapangan usaha
Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta. Unit analisis meliputi Kabupaten dan Kota yang
terdapat di Provinsi tersebut data yang digunakan periode waktu atau data time series tahun
(1997-2013). Penggunaan data time series dilakukan peneliti degan menyesuaikan
peregerakan ekonomi pada masa krisis, pemulihan, hingga pengembangan sehingga kajian
penelitian lebih terfokus, dan memberi kemudahan bagi pembaca dalam memahami hasil
penelitian. Selain itu metode yang digunakan dalam penelitian ini penulis melakukan analisis
dengan menggunakan analisis tipologi klassen, Model Rasio Pertumbuhan (MRP), LQ, overlay,
dan crosstab. Penggunaan analisis tipologi klassen yang digunakan sangat tepat sasaran
dengan tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini, teridentifikasinya sektor, subsector,
usaha, atau komoditi unggulan yang dapat dikembangkan pada masing-masing daerah.
Dengan demikian manfaat yang diberikan dengan analisis tipologi klassen dapat menentukan
prioritas kebijakan dengan melihat pertumbuhan perekonomian daerah dengan nasional. Hasil
yang ditampilkan pada analysis tipologi klassen dalam junal ini penulis hanya menampilkan
gambar persebarannya saja namun tidak menampiilkan tata cara perhitungan yang dignakan
pada lempira sehingga pembaca perlu meencari tahu kembali proses perhitungan sehingga
didapatkan hasil yang ditampilkan pada gambar 1. Sebaiknya penulis menampilkan data awal
sektor-sektor yang terdapat di Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta dengan kontribus yang
diberikan sektor tersebut pada PDRBnya. Jika dibandingkan dengan jurnal “Perencanaan
Pembangunan Ekonomi Wilayah Berbasis Sektor Unggulan Kasus : Kabyupaten Pasaman
Pasca Otonomi Daerah” dimana dalam jurnal ini penulis menampilkan presentase PDRB di
Kabupaten Pasaman berdasarkan lapangan usaha atas dasar harga berlaku konstan, serta
menampilkan presentase PDRB Sumatera Barat.
Arahan pengembangan ekonomi wilayah pada Provinsis Daerah Istimewa Yogyakarta
dalam penelitian ini juga mengacu pada karakteristik wilayah serta arahan pembangunan yang
yertuang dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Provnsi DIY Tahun 2012-

Ekonomi Wilayah 4
2017, sehingga dapat membantu pemerintah daerah dalam meningkatkan pengembangan
sektor ekonominya. Alangkah indahnya penelitian ini juga memperhatikan kinerja keuangan
daerah yang ditinjau dari segi pengeluaran mauapun pemasukan, otonomi daerah yang
berlaku pada wilayah tersebut agar pelaksanaannya berjalan dengan baik selaras dengan
karakteristik wilayahnya.
3. Kesimpulan Pembahasan Isu Pokok
Kesimpulan isu pokok yang bisa dipetik dari penelitian “Dinamika Perekonomian dan
Sektor Unggulan Daerah Istimewa Yogyakarta” perekembangan perekonomian diwilayah
tersebut memiliki karakteristik yang beranekaragam setelah dilakukannya analisis bahwa
perkembangan perekonomian wilayah mengalami perkembangan yang konsisten berada di
Kota Yogyakarta, adapun perekmbangan yang cocok untuk dikembangkan adalah Kabupaten
Sleman, adapun Kabupaten Kulonprogo, Kabupaten Bantul, dan Kabupaten Gunungkidul
apabila ingin dikembangkan diperlukan efisiensi pengoptimalan. Sasaran yang tidak tepat,
serta belum konsistennya pengembangan sektor unggulan mengakibatkan terjadinya
penurunan perekmbangan sektor unggulan di Kota Yogyakarta. Sehingga keterkaitan antara
perekonomian wilayah dengan sektor unggulan sangat erat kaitannya dalam pertumbuhan
perekonomian wilayah, hal ini menunjukkan bahwa untuk memicu pertumbuhan
perekonomian wilayan yang signifikan harus mengoptimalkan perekonomian wilayah dan
sektor unggulan yang dimiliki kabupaten tersebut.
4. Lesson Learnd
Adapun pembelajaran yang bisa dipetik dari jurnal “Dinamika Perekonomian Wilayah
dan Sektor Unggulan di Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta” bahwa diperlukan analisis
sektor unggulan yang dilihat berdasarkan periode waktu krisis ekonomi hingga saat ini. untuk
menganalisis pertumbuhan sektor unggulan tidak serta merta hanya menggunakan analisis
LQ saja namun digunakan pula analisis tipologi klassen yang digunakan untuk mengidentifikasi
pola sektor, subsector, usaha, atau komoditi unggulan pada suatu daerah. Untuk mengetahui
dinamika perekonomian wilayah dan sektor unggulan dengan menggunakan teknik analisis
tipologi klassen, Model Rasio Pertumbuhan (MRP), LQ, overlay, dan crosstab dapat
dirumuskan strategi perekonomian wilayah yang optimal dengan mengenali kebutuhan antar
wilayah yang memiliki spesialisasi pada masing-masing daerah serta keunggulan dan
kelemahan. Selain itu pembelajaran yang bisa dipetik adalah pemerintah daerah diharapkan
lebih meningkatkan serta memperhatikan kebutuhuhan antar wilayah, sehingga masing-
masing wilayah dapat mendukung trcapainya pertumbuhan ekonomi wilayah.

Ekonomi Wilayah 5
Daftar Pustaka :
Octa, Kurniawan Verry, dan Muta’ali, Lutfi. 2015. “Dinamika Perekonomian Wilayah dan Sektor
Unggulan Di Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta. Jurnal Bumi Indonesia Volume 4,
Nomor 3 Tahun 2015.
Widya, Wahyudi Wenny, dkk. 2014. “Perencanaan Pembangunan Ekonomi Wilayah Berbasis
Sektor Unggulan Kasus: Kabupaten Pasaman Pasca Otonomi Daerah. Jurnal Agribisnis
Volume 2 Nomer 2, 2014 halaman 159-176.

Ekonomi Wilayah 6

Anda mungkin juga menyukai