Anda di halaman 1dari 1

8.

Pemerikasaan dilaksanakan pada jam kerja dan apabila diperlukan dapat dilanjutkan di luar
jam kerja.

9. Pelaksanaan pemeriksaan didokumentasikan dalam bentuk kertas kerja pemeriksaan (KPP)


dengan ketentuan :

a) KPP wajib disusun oleh pemeriksaan pajak dan berfungsi sebagai berikut:
1. Bukti bahwa pemeriksaan telah dilaksanakan sesuai standar pelaksanaan pemeriksaan
2. Bahan dalam melakukan pembahasan akhir hasil pemeriksaan dengan wajib pajak
mengenai temuan hasil pemeriksaan
3. Dasar pembuatan LHP
4. Sumber data atau informasi bagi penyelesaian keberatan atau bading yang diajukan
oleh wajib pajak; dan
5. Refrensi untuk pemeriksaan berikutnya

b) KPP hasrus memberikan gambaran mengenai:


1. Prosedur pemeriksaan yang dilaksanakan
2. Data, keterangan, dan/atau bukti yang di peroleh
3. Pengujian yang telah dilakukan; dan
4. Simpulan dan hal-hal lain yang dianggap perlu yang berkaitan dengan pemeriksaan

Standar Pelaporan Hasil Periksaan meliputi:

1. Kegiatan pemeriksaan untuk menguji kepatuhan pemenuhan kewajiban perpajakan harus


dilaporkkan dalam bentuk LHP yang disusun seusai denga standar pelaporan hasil
pemeriksaan.
2. LHP disusun secara ringkas dan jelas memuat ruang lingkup atau pos-pos yang diperiksa
sesuai dengan tujuan pemeriksan, dan memuat pula pengukapan informasi lain yang
terkait dengan hal pemeriksaan
3. LHP untuk menguji kepatuhan pemenuhan kewajiban perpajakan sekurang-kurangnya
memuat:
a. Penugasan pemeriksaan
b. Identitas wajib pajak
c. Pembukuan atau pencatatan wajib pajak
d. Pemenuhan kewajiban perpajakan
e. Data/informasi yang tersedia
f. Buku dan dokumen yang di pinjam
g. Materi yang di periksa
h. Uraian hasil pemeriksaan
i. Ikhtisar hasil pemeriksaan
j. Perhitungan pajak terutang
k. Simpulan dan usul pemeriksa pajak

Anda mungkin juga menyukai