Anda di halaman 1dari 28

ASUHAN KEPERAWATAN JIWA PADA TN M

DENGAN MASALAH KEPERAWATAN HARGA DIRI RENDAH


DI PUSKESMAS DASAN AGUNG
TANGGAL 11 – 14 MARET 2020

DISUSUN OLEH :

NAMA : ILHAM HADI

NIM : P07120419026N

KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA


POLITEKNIK KESEHATAN MATARAM
JURUSAN KEPERAWATAN
PROGRAM STUDI PROFESI NERS
TAHUN 2020
ASUHAN KEPERAWATAN JIWA PADA TN M
DENGAN MASALAH KEPERAWATAN HARGA DIRI RENDAH
DI PUSKESMAS DASAN AGUNG
TANGGAL 11 – 28 MARET 2020

I. PENGKAJIAN
A. Identitas Klien
Nama : Tn.M
Umur : 45 Tahun
Jenis Kelamin : Islam
Suku : Sasak
Agama : Islam
Status Perkawinan : Belum Kawin
Alamat : Dasan Agung
Diagnosa Medis : Skizofrenia
Tanggal Dirawat :
Tanggal Pengkajian : 11 Maret 2020

B. Keluhan Utama/Saat Dikaji


1. Keluhan Utama :
Keluarga pasien mengatakan pasien malu bertemu dengan tema temannya
2. Keluhan Saat Di Kaji :
Keluarga pasien mengatakan pasien malu untuk bertemu dengan orang lain
kecuali dia sendiri (ibu pasien) atau jika pasien kebetulan baru keluar dari
kamar mandi dan di sapa duluan oleh orang lain.
MK : Harga Diri Rendah, isolasi social : menarik diri

C. Faktor Predisposisi
1. Pernah mengalami gangguan jiwa
Keluarga pasien mengatakan pasien tidak pernah mengalami gangguan jiwa
sebelumnya.
2. Pengobatan sebelumnya
Keluarga pasien mengatakan pasien belum pernah mendapatkan perawatan
sebelumnya, jika pasien dating di kunjungi oleh tenaga mendis dari
puskesmas pasien langsung masuk kamarnya.
3. Aniaya fisik
Keluarga pasien mengatakan pasien tidak mendapat aniaya fisik dari orang
lain maupun dari diri sendiri.
4. Anggota keluarga yang mengalami gangguan jiwa
Keluarga pasien mengatakan tidak ada dari anggota keluarga pasien yang
mengalami gangguan jiwa
5. Pengalaman masa lalu yang tidak menyenangkan
Keluarga pasien mengatakan sering di buli oleh teman temannya karena
badan pasien yang besar
MK :Harga Diri Rendah, Isolasi Sosial

D. Pemeriksaan Fisik
1. Tanda-Tanda Vital
Tekanan Darah : 120/80 mmHg
Nadi : 80 X/Menit
Respirasi : 24 X/Menit
Suhu : 360C
2. Antropometri
BB : 80 Kg
TB : 165 Cm
3. Keluhan Fisik
Keluarga pasien mengatakan pasien tidak pernah mengalami keluhan sakit
fisik.
MK :-
\
E. Psikososial
1. Genogram

Keterangan :
: laki- laki
: Perempuan
: Garis Pernikahan
: Garis Keturunan
: Garis tinggal serumah
: Meninggal
: Laki-Laki Meninggal
: Perempuan Meninggal
: Pasien

2. Konsep Diri
a. Citra Tubuh
Keluarga pasien mengatakan pasien tidak mengalami gangguan pada
anggota tubuhnya.
b. Identitas Diri
Keluarga pasien mengatakan pasein mengetahui dirinya sebagai
seorang laki-laki dan dirinya seorang anak dari tiga bersaudara.
c. Peran Diri
Keluarga pasien mengatakan mengetahui dirinya sebagai anak ke dua
dari tiga bersaudara.
d. Harga Diri
Keluarga pasien mengatakan pasien malu jika bertemu orang lain dan
selalu mengurung diri di kamarnya
e. Ideal Diri
Keluarga pasien mengatakan
MK : Harga diri rendah, Isolasi Sosial.

3. Hubungan Sosial
a. Orang yang berarti
Keluarga pasien mengatakan orang yang paling berharga bagi pasien
adalah ibunya.
b. Hambatan dalam berhubungan dengan orang lain
Keluarga pasien mengatakan selalu di kucilkan karna memiliki badan
yang besar.
c. Peran serta dalam kelompok atau masyarakat
Keluarga pasien mengatakan pasien tidak pernah ikut dalam satupun
kelompok di dalam masyarakat karna pasien merasa tidak bias
melakukan apapun.
MK : Harga diri rendah, Isolasi Sosial.
4. Spiritual
a. Nilai dan Keyakinan
Keluarga pasien mengatakan pasien meyakini bahwa dirinya beragama
islam dan percaya akan adanya tuhan.
b. Kegiatan Ibadah
Keluarga pasien mengatakan pasien kadang-kadang solat sendiri
dirumah.
MK : -

F. Status Mental
1. Penampilan
Penampilan pasien kurang rapi.pasien tidak memakai baju, rambut tampak
acak acakan dan panjang, dan pasien hanya memakai sarung.
MK :Defisit Perawatan Diri
2. Pembicaraan
Pasien berbicara dengan pelan dan dengan nada rendah , pasien memulai
pembicaraan jika ada yang menanyakan pasien. pasien lebih senang
berbicara tentang masak memasak, karena pasien senang memasak.
MK : harga diri rendah
3. Aktifitas Motorik
Tidak ada masalah pada motoric pasien, pasien hanya berjalan dari tempat
tidur ke kamar mandi dan kadang kadang ke halaman jika tidak ada orang
yang melihatnya.
MK : Isolasi Sosial
4. Alam Perasaan
Pasien tampak tidak emosi dengan kehadiran tim medis namun pasien
langsung masuk kamar karna pasien malu bertemu orang, merasa dirinya
kurang percaya diri dengan kondisinya saat ini.
MK : Harga Diri Rendah
5. Afek
Afek dan emosi pasien datar, tidak ada perubahan roman muka walau ada
stimulus.
MK : Harga Diri Rendah
6. Interaksi Selama Wawancara
Saat interaksi dengan pasien, pasien kurang kooperatif, kontak mata kurang
pasien terlihat curiga akan kehadiran tim medis, berusaha menghindar.
MK : Harga Diri Rendah
7. Persepsi
Pasien sering berbicara sendiri ketika sedang sendiri di kamar.
MK : Halusinasi
8. Proses Pikir
Tidak terkaji
MK : -
9. Isi Pikir
Tidak terkaji
MK : -
10. Tingkat Kesadaran
Tingkat kesadaran pasien samnolensia yaitu pasien tampak mengantuk dan
tidak ada perhatian sama sekai.
MK : -
11. Memori
Ingatan jangka panjang pasien, pasien tidak mengingat sama sekali dengan
kejadian apa yang pernah terjadi pada pasien satu bulan terkahir.
Ingatan jangka pendek pasien, pasien tidak mampu mengingat apa yang
telah di contohkan oleh perawat seperti menghitung mundur sederhana.
MK : Amnesia
12. Tingkat Konsentrasi dan Berhitung
Pasien tidak mampu berkonsentrasi dalam berhitung.
MK : -
13. Kemampuan Penilaian
Pasien mengalami gangguan bermakna yaitu gangguan terjadi pada pasien
dengan ia tetap tidak dapat/tidak mampu mengambil suatu keputusan
meskipun secara sederhana dan mendapatkan bantuan orang lain.
MK :perubahan proses pikir
14. Daya Tilik Diri
Pasien tidak mau mengakui dirinya sedang menderita gangguan jiwa.
MK : perubahan proses pikir

G. Kebutuhan Di rumah
1. Makan
Pasien makan 3 kali sehari dengan porsi makanan 1satu piring penuh dan
minum 6-7 gelas setiap harinya.
2. Defekasi/Berkemih
Pasien BAB 1-2 kali sehari , dan BAK 4-5 kali sehari.
3. Mandi
Pasien mandi 3-4 kali sehari ,tidak penah keramas , tidak pernah gosok gigi.
4. Berpakaian
Pasien terlihat tidak rapi rabut acak acakan dan hanya menggati pakaian 1
kali seminggu,
5. Istirahat dan Tidur
Pasien tidur sampai 12 jam setiap harinya pada malam hari pasien tidur
selama 7-8 jam dan siang hari 3-4 jam.
6. Penggunaan Obat
Pasien tidak pernah mengkonsumsi obat baik yang berikan di puskesmas
maupun yang di beli di warung.
7. Pemeliharaan Kesehatan
Pemeliharaan kesehatan pasien kurang baik dilihat dari tempat tinggal yang
kotor, dan penampilan pasien yang kurang bersih dan menarik.

8. Aktifitas di Dalam Rumah


Pasien hanya berdiam diri di dalam rumah, jika pasien lapar pasien keluar
dan memasak makanan sendiri, kadang kadang pasien sering berbicara
sendiri.
9. Aktifitas di Luar Rumah
Pasien hanya keluar rumah jika tidak ada orang yang melihatnya, karna
pasien malu kepada orang lain.
MK : Harga diri rendah,

H. Mekanisme Koping
Pasien selalu menghindar saat diajak berbicara, pasien tidak mampu
menyelesaikan masalah sendiri kadang pasien memukul pintu jika sedang
kesal,.
MK : koping individu tidak efektif

I. Masalah Psikososial dan Lingkungan


1. Masalah dengan Dukungan Kelompok
Pasien merasa malu untuk nertemu dengan orang lain karna pasien
menganggap dirinya tidak bias melakukan apapun, dan pasien sering di
kucilkan jika bertemu dengan teman temannya.
MK : harga diri rendah,
2. Masalah dengan Lingkungan
Pasien kurang aktif bergaul dengan tetangga dan teman teman dekatnya
karna pasien merasa malu.
MK : harga diri rendah
3. Masalah dengan Pendidikan
Pasien hanya mampu menyelesaikan pendidikan sekolah dasar dan tidak
bias melanjutkan karna tidak ada biaya.
MK : -
4. Masalah dengan Pekerjaan
Pasien tidak bias bekerja karna menggap dirinya tidak bias melakukan
apaapun
MK : harga diri rendah.
5. Masalah dengan Perumahaan
Pasien tinggal di dekat sungai dan berada didaerah yang ramai sehingga
pasien jarang kelua rumah karna malu di lihat orang lain.
MK : harga diri rendah
6. Masalah dengan Ekonomi
Karna bapak pasien sudah meninggal kebutuhan ekonomi pasien tidak
mampu dipenuhi.
MK : -
7. Masalah dengan Pelayanan Kesehatan
Pasien tidak mau berobat ke puskesmas, karna malu bertemu orang lain.
Kadang pasien di datangi oleh petugas puskesmas namun pasien langsung
masuk kamar, karna malu bertemu dengan orang lain.
MK : harga diri rendah, isolasi sosial

J. Pengetahuan
Pasien dan keluarga pasien tidak mengerti tentang pendidikan kesehatan
khususnya dalam kesehatan jiwa, karna pendidikan yang rendah dan pasien dan
keluarga tidak bias mambaca,sehingga tidak mapu menerima apa yang di
berikan tentang pendidikan kesehatan tersebut.
MK :

K. Aspek Medik
1. Diagnosa Medik : skizofrenia
2. Terapi Medik
a. .....................................................
b. .....................................................
c. .....................................................
d. .....................................................
e. .....................................................
L. Daftar Masalah Keperawatan
1. Harga diri rendah.
II. DIAGNOSA KEPERAWATAN
A. Analisa Data
N DATA FOKUS MASALAH KEPERAWATAN
O
1 DS : Harga diri rendah
 Keluarga pasien mengatakan pasien
karna pasien tidak bisa melakukan
apapun
 keluarga pasien mengatakan pasien
malu untuk bertemu dengan

DO :
 kontak mata kurang
 pasien terlihat gelisah
 pasien kabur ketika melihat petugas
medis

B. Daftar Diagnosa Keperawatan


1. Harga diri rendah
M. Pohon Masalah

Isolasi social menarik diri

Gangguan konsep diri : Harga diri rendah

Koping individu tidak efektif


III. DIAGNOSA KEPERAWATAN
C. Analisa Data
N
DATA FOKUS MASALAH KEPERAWATAN
O
1. DS : Harga Diri Rendah
a. Pasien mengatakan ia merasa
malu saat bertemu orang yang
baru di kenalnya, dan ia merasa
malu karena orang tuanya
bercerai dan merasa diri tidak
berharga

b. Pasien mengatakan ia merasa


malu dan merasa diri tidak
mampu untuk membiayai
hidupnya sendiri karena seorang
kuli bangunan

c. Pasien mengatakan terkadang ia


merasa sedih dan tidak berguna
jika tidak sedang bekerja

DO :
a. Pasien berbicara lambat dan
suara terdengar pelan ﴾kecil) dan
sering menunduk serta sulit
mempertahankan kontak mata

D. Daftar Diagnosa Keperawatan


1. Harga Diri Rendah
IV. INTERVENSI KEPERAWATAN
Nama Klien : Tn M Puskesmas : Dasan Agung
Alamat: Dasan Agung
N DIAGNOSA KRITERIA
TUJUAN INTERVENSI
O KEPERAWATA HASIL
1 Harga Diri Rendah TUM : Setelah
. Pasien mempunyai dilakukan
harga diri kunjungan
rumahODGJ
selama 3 x 30
TUK I : menit, Pasien
1. Klien dapat mampu
membina menunjukkan 1. Bina hubungan saling
hubungan saling ekspresi wajah percaya
percaya dengan bersahabat,  Salam terapeutik
perawat memperlihatkan  Perkenalkan diri
rasa senang, ada  Jelaskan tujuan
kontak mata, interaksi
mau berjabat  Ciptakan
tangan, mau lingkungan yang
menyebutkan tenang
nama, menjawab  Buat kontrak yang
salam, duduk jelas
dengan perawat, (waktu,tempat,topi
mampu k)
mengutarakan 2. Berikan kesempatan
masalah yang kepada klien
dihadapi mengungkapk an
perasaan nya
3. Sediakan waktu
mendengarkan
keluhan klien
4. Katakan kepada klien
bahwa ia adalah
seseorang yang
berharga dan
bertanggung jawab
serta mampu
menolong dirinya
sendiri.

Klien dapat
menyebutkan : SP 1 :
 Aspek positif 1. Diskusikan
dan kemampuan dan
kemampuan aspek positif yang
yang dimiliki dimiliki klien
TUK II : klien 2. Hindarkan memiliki
2. Klien dapat  Aspek positif penilaian negatif
mengidentifikasik keluarga setiap bertemu klien,
an kemampuan  Aspek positif utamakan memberi
dan aspek positif lingkungan pujian –pujian yang
yang dimilikinya klien realistis
3. Klien dapat menilai
kemampuan dan
aspek positif yang
dimilikinya

1. Diskusikan bersama
Klien dapat klien tentang
menyebutkan kemampuan yang
TUK III : kemampuan masih dapat
3. Klien dapat yang masih digunakan
menilai dapat digunakan 2. Diskusikan
kemampuan yang kemampuan yang
masih dapat dapat dilanjutkan
digunakan dirumah

1. Rencanakan bersama
TUK IV : klien aktivitas yang
4. Klien dapat Klien mampu dapat dilakukan
menetapkan membuat setiap hari sesuai
kegiatan sesuai rencana kegiatan kemampuan klien
kemampuan yang sehari-hari 2. Tingkatkan kegiatan
dimiliki sesuai dengan
toleransi kondisi
klien
3. Beri contoh cara
pelaksa-naan
TUK V : kegiatan yang boleh
5. Klien dapat klien lakukan
melakukan sesuai SP 2 :
kondisi dan Klien dapat 1. Beri kesempatan
kemampuan yang melakukan mencoba kegiatan
dimiliki kegiatan yang telah
kegiatan sesuai direncanakan
jadwal yang 2. Beri pujian atas
dibuat keberhasilan
3. Diskusikan
kemungkinan
pelaksanaan dirumah

TUK VI :
6. Klien dapat 1. Beri pendikan
memanfaatkan kesehatan pada
sistem penduku- Klien dapat keluarga tentang cara
ng yang ada memanfaatkan merawat klien
sistem 2. Bantu keluarga
pendukung yang memberi dukungan
ada di keluarga selama klien dirawat
3. Bantu keluarga
menyiapkan
lingkungan
4. Beri reinforcement
positif atas
keterlibatan keluarga

V. IMPLEMENTASI DAN EVALUASI


Nama : Tn M
Umur : 36 Tahun
Alamat : Gapuk, Dasan Agung

No. Hari/Tanggal Implementasi Keperawatan Evaluasi


Keperawatan
1. Kamis, DS : S:
12 Maret 2020 1. Pasien mengatakan ia 1. Pasien mengatakan
merasa malu saat senang menyapu lantai
bertemu orang yang O:
baru di kenalnya, dan 1. Pasien mampu
ia merasa malu karena menyapu lantai
orang tuanya bercerai A:
dan merasa diri tidak Masalah Keperawatan
berharga Harga Diri Rendah
1. Melatih kemampuan
2. Pasien mengatakan ia yang masih dimiliki
merasa malu dan klien
merasa diri tidak P:
mampu untuk 1. Latihan menyapu lantai
membiayai hidupnya 2x sehari
sendiri karena
seorang kuli
bangunan

3. Pasien mengatakan
terkadang ia merasa
sedih dan tidak
berguna jika tidak
sedang bekerja

DO :
1. Pasien berbicara
lambat dan suara
terdengar pelan ﴾
kecil) dan sering
menunduk serta sulit
mempertahankan
kontak mata
ttd.
Kemampuan : Ilham Hadi
1. Pasien mampu menyapu
lantai
Diagnosa :
1. Harga Diri Rendah
Tindakan :
1. Melatih kemampuan yang
dimiliki (Menyapu lantai)

Rencana Tindak Lanjut :


1. Melatih kemampuan yang
masih dimiliki (Menyiram
tanaman)

2. Jum’at, DS : S:
13 Maret 2020 1. Pasien mengatakan ia 1. Pasien mengatakan
masih merasa malu saat senang setelah
bertemu orang yang baru menyiram tanaman
di kenalnya, O:
DO : 1. Pasien mampu
1. Pasien berbicara lambat menyiram tanaman
dan suara terdengar lebih A:
keras dan masih sering Masalah Keperawatan
menunduk serta kontak Harga Diri Rendah
mata dapat di pertahankan 1. Melatih kemampuan
Kemampuan : ketiga klien
1. Pasien mampu menyapu P:
lantai 1. Latihan menyiram
2. Pasien mampu menyiram tanaman 1x sehari
tanaman
Diagnosa :
1. Harga Diri Rendah
Tindakan :
1. Melatih kemampuan yang
dimiliki (Menyiram ttd.
tanaman) Ilham Hadi
Rencana Tindak Lanjut :
1. Latih kemampuan yang
masih dimiliki klien
(Mencuci pakaian)

3. Sabtu, DS : S:
14 Maret 2020 1. Pasien mengatakan sudah 1. Pasien mengatakan
merasa tidak malu saat merasa senang setelah
mengobrol mencuci pakaian
DO : O:
1. Pasien tampak tidak malu 1. Pasien mampu melatih
saat mengobrol, suara kemampuan ketiga
terdengar lebih keras dan (mencuci pakaian)
kontak mata dapat di A:
pertahankan Masalah Keperawatan
Harga Diri Rendah
Kemampuan : 1. Melatih kemampuan
1. Pasien mampu menyapu keempat yang dimiliki
lantai Pasien
2. Pasien mampu menyiram P:
tanaman 1. Latih kemampuan
3. Pasien mampu mencuci keempat yang dimiliki
pakaian klien
Diagnosa :
1. Harga Diri Rendah
Tindakan :
1. Memantau klien untuk
melakukan kemampuan
ketiga (mencuci Pakaian)
Rencana Tindak Lanjut :
1. Pantau pasien dalam
melatih kemampuan ttd.
keempat yang dimiliki Ilham Hadi

STRATEGI PELAKSANAAN TINDAKAN KEPERAWATAN

Masalah Keperawatan : Harga Diri Rendah


Pertemuan : I
Hari / Tanggal : Kamis, 12 Maret 2020
Waktu : 09.00 WITA

A. Proses Keperawatan
1. Kondisi Klien
DS :
1. Pasien mengatakan ia merasa malu saat bertemu orang yang baru di kenalnya,
dan ia merasa malu karena orang tuanya bercerai dan merasa diri tidak
berharga
2. Pasien mengatakan ia merasa malu dan merasa diri tidak mampu untuk
membiayai hidupnya sendiri karena seorang kuli bangunan
3. Pasien mengatakan terkadang ia merasa sedih dan tidak berguna jika tidak
sedang bekerja
DO :
Pasien berbicara lambat dan suara terdengar pelan ﴾kecil) dan sering
menunduk serta sulit mempertahankan kontak mata
2. Diagnosa
Harga Diri Rendah
3. Tujuan
Klien mampu menunjukkan kemampuan dan aspek positif yang dimilikinya.
4. Tindakan
 Mendiskusikan kemampuan dan aspek positif yang dimiliki klien
 Membantu klien menilai kemampuan yang masih dapat dilakukan

B. Standar Komunikasi Tindakan Keperawatan


1. Fase Orientasi
a. Salam Terapeutik
“Selamat Pagi Pak, saya mahasiswa keperawatan dari Poltekkes Mataram yang
akan merawat Bapak. Nama saya satya. Nama bapak siapa? Senang dipanggil
siapa?”.
b. Evaluasi
“Bagaimana perasaan bapak pagi ini? Apa saja yang sudah Bapak lakukan?”.
C. Kontrak
Topik : “Bagaimana kalau kita berbicara tentang kegiatan yang sering
Bapak lakukan dan kemampuan yang Bapak miliki?”.
Waktu : “Berapa lama waktunya kita akan berbicara pak? 20 menit?”
Tempat : “Bapak mau berbicara dimana? Di teras depan?”

2. Fase Kerja
“Apa saja kemampuan yang Bapak miliki? Ya, bagus! Apa lagi pak? Saya buat
daftarnya ya pak. Bagaimana dengan menyapu lantai? Wah bagus sekali ada 4
kemampuan yang Bapak miliki. Coba sekarang kegiatan apa yang Bapak bisa lakukan?
Bagaimana kalau sekarang kita menyapu lantai? Mari kita ke ruang tamu bapak. Nah,
kalau kita ingin menyapu lantai, kita bisa mengambil sapu dan meletakkan kedua
tangan di gagang sapunya, tangan kanan bisa memagang bagian atas gagang sapu, dan
tangan kiri bisa memgang bagian tengah gagang sapu, dan mulai mengayunkan sapu
dilantai kearah luar ya pak. Kita mulai menyapu dari dalam ruangan, kemudian
menyapu debu atau kotoran yang ada dibawah kursi atau meja, dan mendorong kotoran
yang telah disapu kearah luar ruangan ya pak! Sekarang silahkan Bapak mencoba
menyapu seperti yang saya contohkan tadi! Ya bagus... seperti itu ya pak!”.

3. Fase Terminasi
a. Evaluasi Subjektif
“Bagaimana perasaan Bapak setelah kita latihan menyapu lantai tadi?”.
b. Evaluasi Objektif
“Apakah Bapak sudah bisa melakukan seperti yang kita pelajari tadi?”.
c. Rencana Tindak Lanjut
“Sekarang mari kita masukkan pada jadwal harian Bapak! Bapak mau berapa kali
menyapu lantai? Baiklah 2x saat pagi dan sore hari ya pak!”

d. Kontrak Pertemuan Selanjutnya


 Topik :
“Bagaimana kalau kita bertemu besok untuk latihan kemampuan kedua Bapak?
Apa kemampuan kedua yang Bapak miliki? Bagus, menyiram tanaman!”.
 Waktu :
“Jam berapa Bapak ingin belajar dan latihan? Besok jam 09.00 WITA?”.
 Tempat :
“Bapak ingin belajar dan latihan dimana? Di halaman depan? Sampai bertemu
besok ya pak! Selamat Pagi!

STRATEGI PELAKSANAAN TINDAKAN KEPERAWATAN

Masalah Keperawatan : Harga Diri Rendah


Pertemuan : II
Hari / Tanggal : Jum’at, 13 Maret 2020
Waktu : 09.00 WITA

A. Proses Keperawatan
1. Kondisi Klien
DS :
Pasien mengatakan ia masih merasa malu saat bertemu orang yang baru di
kenalnya,
DO :
Pasien berbicara lambat dan suara terdengar lebih keras dan masih sering
menunduk serta kontak mata dapat di pertahankan
2. Diagnosa
Harga Diri Rendah
3. Tujuan
Klien mampu menunjukkan kemampuan lain yang dimilikinya.
4. Tindakan
 Melatih kemampuan kedua klien

B. Standar Komunikasi Tindakan Keperawatan


1. Fase Orientasi
a. Salam Terapeutik
“Selamat Pagi Pak, masih ingat dengan saya?”.
b. Evaluasi
“Bagaimana perasaan bapak pagi ini? Apa saja kegiatan yang sudah Bapak
lakukan? Apakah Bapak sudah mempraktekkan ulang kemampuan Bapak yang
kita latih kemarin?”.
C. Kontrak
Topik : “Baiklah Pak, seperti janji yang kita sepakati kemarin, sekarang
kita akan latihan untuk melakukan kemampuan kedua yang Bapak
miliki yaitu menyiram tanaman ya pak!”.
Waktu : “Berapa lama waktunya kita akan latihan pak? 20 menit?”
Tempat : “Kita latihan di halaman depan ya pak?”

2. Fase Kerja
“Sebelum menyiram tanaman, kita persiapkan alatnya terlebih dahulu ya pak. Untuk
menyiram tanaman kita bisa menggunakan selang atau ember. Karena disini tidak ada
selang, kita bisa gunakan ember saja ya pak. Saya akan mencontohkan terlebih dahulu.
Pertama kita sediakan ember dan gelas kecil, kemudian kita isi ember dengan air, dan
kita mulai mencari tanaman yang akan kita siram, kita bisa ambil air didalam ember
menggunakan gelas dan menyiram tanah didalam potnya ya pak, airnya juga
secukupnya membasahi tanah, jangan terlalu banyak, sama juga seperti tanaman yang
tidak didalam pot, kita bisa menyiram tanahnya dengan air secukupnya. Sekarang
silahkan Bapak mencoba menyiram tanaman yang disebelahnya! Ya seperti itu Pak!
Bagus sekali!”.

3. Fase Terminasi
a. Evaluasi Subjektif
“Bagaimana perasaan Bapak setelah kita latihan menyiram tanaman tadi?”.
b. Evaluasi Objektif
“Saya lihat Bapak sudah cukup bagus saat menyiram tanaman tadi. Bapak bisa coba
lagi nanti ya!?”.
c. Rencana Tindak Lanjut
“Bagaimana kalau kita masukkan pada jadwal harian Bapak!”
d. Kontrak Pertemuan Selanjutnya
 Topik :
“Bagaimana kalau kita bertemu besok untuk latihan kemampuan lain yang Bapak
miliki? Apa kemampuan ketiga yang bapak miliki? Baiklah mencuci pakaian ya
pak! ”.
 Waktu :
“Jam berapa Bapak ingin belajar dan latihan? Besok jam 09.00 WITA?”.
 Tempat :
“Bapak ingin belajar dan latihan dimana? Di kamar mandi? Sampai bertemu
besok ya pak! Selamat Pagi!
STRATEGI PELAKSANAAN TINDAKAN KEPERAWATAN

Masalah Keperawatan : Harga Diri Rendah


Pertemuan : III
Hari / Tanggal : Sabtu, 14 Maret 2020
Waktu : 09.00 WITA
A. Proses Keperawatan
1. Kondisi Klien
DS :
Pasien mengatakan sudah merasa tidak malu saat mengobrol
DO :
Pasien tampak tidak malu saat mengobrol, suara terdengar lebih keras dan
kontak mata dapat di pertahankan
2. Diagnosa
Harga Diri Rendah
3. Tujuan
Klien mampu menunjukkan kemampuan lain yang dimilikinya.
4. Tindakan
 Melatih kemampuan ketiga klien

B. Standar Komunikasi Tindakan Keperawatan


1. Fase Orientasi
a. Salam Terapeutik
“Selamat Pagi Pak, masih ingat dengan saya?”.
b. Evaluasi
“Bagaimana perasaan bapak pagi ini? Apakah Bapak sudah siap melakukan
kegiatan pada pagi hari ini?”.

C. Kontrak
Topik : “Baiklah Pak, seperti janji yang kita sepakati kemarin, sekarang
kita akan latihan untuk melakukan kemampuan ketiga yang Bapak
miliki yaitu mencuci pakaian ya pak!”.
Waktu : “Berapa lama waktunya kita akan latihan pak? 20 menit?”
Tempat : “Kita latihan di kamar mandi ya pak?”

2. Fase Kerja
“Sebelum mencuci pakaian, kita persiapkan sabun dan sikanya dulu ya pak, pertama
kita larutkan sabunya terlebih dahulu, kemudian kita rendam pakaian bapak yang kotor
selama 5 menit, kemudian bapak mulai menyikat pakaian bapak dengan tangan
memegang sikat pakaian dan disikat kea arah luar agar kotoran yang menempel di
pakaian bisa bersih, setelah semuanya sudah bapak sikat, kemudian kita bilas dengan
air bersih dan menjemurnya di tempat yang terkena sinar matahari. Sekarang silahkan
bapak mencoba mencuci pakaian seperti yang sudah saya contohkan tadi! Ya bagus
seperti itu ya Pak!”

3. Fase Terminasi
a. Evaluasi Subjektif
“Bagaimana perasaan Bapak setelah kita latihan latihan mencuci pakaian tadi?”.
b. Evaluasi Objektif
“Bapak sudah cukup bagus saat mencuci pakaian tadi. Bapak bisa coba lagi nanti
ya!?”.
c. Rencana Tindak Lanjut
“Bagaimana kalau kita masukkan pada jadwal harian Bapak!”
d. Kontrak Pertemuan Selanjutnya
 Topik :
“Bagaimana kalau kita bertemu besok untuk latihan kemampuan lain yang Bapak
miliki? Apa kemampuan keempat yang bapak miliki? Baiklah mencuci gelas ya
pak! ”.
 Waktu :
“Jam berapa Bapak ingin belajar dan latihan? Besok jam 09.00 WITA?”.
 Tempat :
“Bapak ingin belajar dan latihan dimana? Di halaman belakang? Sampai bertemu
besok ya pak! Selamat Pagi!

Anda mungkin juga menyukai