MEC Wheel Kemenkes PDF
MEC Wheel Kemenkes PDF
Diagram lingkaran ini berisi kriteria persyaratan medis untuk memulai penggunaan metode kontrasepsi tertentu, berdasarkan Medical Digunakan dalam 5 hari pasca senggama yang tidak terlindung dengan kontrasepsi yang tepat dan konsisten. Semakin cepat minum pil kontrasepsi darurat,
Eligibility Criteria for Contraceptive Use, 5th edition (2015), salah satu pedoman WHO berdasarkan bukti ilmiah (evidence based). semakin efektif.
Pedoman ini memberikan informasi kepada provider pelayanan Keluarga Berencana dalam memberi rekomendasi mengenai metode Indikasi kontrasepsi darurat:
kontrasepsi yang aman untuk calon akseptor dengan kondisi medis atau karakteristik medis tertentu.
• Perkosaan
Diagram lingkaran ini mencakup rekomendasi-rekomendasi untuk memulai penggunaan sebelas tipe metode kontrasepsi yang umum: • Senggama tanpa menggunakan kontrasepsi
1. Pil Kombinasi, KOK (kontrasepsi oral kombinasi dosis rendah, dengan ≤ 35 μg etinil estradiol) • Penggunaan kontrasepsi yang TIDAK TEPAT DAN TIDAK KONSISTEN
2. Koyo (Patch) kontrasepsi kombinasi, P Kondom tidak digunakan dengan benar, terlepas atau bocor
3. Cincin vagina kontrasepsi kombinasi, CVK Tidak tepat menggunakan metode alami
4. Kontrasepsi injeksi kombinasi, KIK Gagal putus senggama karena terlanjur ejakulasi
5. Pil Progestin, PP
Klien tidak minum 3 atau lebih pil kombinasi atau baru mulai 3 hari atau lebih
6. Injeksi Progestin, DMPA (IM, SC)/NET-EN (Depot medroxyprogesterone acetate intramuscular atau subkutan atau norethisterone
AKDR lepas
enantate intramuscular)
7. Implan Progestin, LNG/ETG (levonorgestrel atau etonogestrel)
Klien terlambat suntik DMPA lebih dari 4 minggu atau terlambat suntik NET-EN lebih dari 2 minggu, atau terlambat suntik kombinasi lebih dari 7 hari
Diagram Lingkaran Kriteria Kelayakan Medis Dalam
8. Alat Kontrasepsi Dalam Rahim-LNG, AKDR-LNG
9. Alat Kontrasepsi Dalam Rahim-Copper T, AKDR-Cu
10. Sterilisasi Tubektomi
Tipe Kontrasepsi Hormon dan Pil Formulasi
Jumlah Tablet yang Diminum
Pertama Kali 12 Jam Kemudian Penggunaan Kontrasepsi WHO Edisi 2, 2017
11. Sterilisasi Vasektomi Progestin
1.5 mg LNG 1 0
Bagaimana caranya menggunakan diagram lingkaran ini ? Pil Khusus untuk Kontrasepsi Darurat berisi Progestin
Diagram lingkaran ini mencocokan metode-metode kontrasepsi, ditunjukkan lingkaran yang sebelah dalam, dengan kondisi-kondisi
medis spesifik atau karakteristik yang ditunjukkan di lingkaran sebelah luar. Nomor yang ditunjukkan pada bagian tersebut
0.75 mg LNG
0.03 mg LNG
2
50*
0
0
Penapisan Kehamilan
menunjukkan apakah wanita dengan kondisi medis atau karakteristik tertentu dapat mulai menggunakan metode kontrasepsi tersebut: Pil Progestin 0.0375 mg LNG 40* 0
Prosedur Penapisan Klien
DENGAN KETERBATASAN 0.075 mg norgestrel 40* 0
KATEGORI DENGAN PENILAIAN KLINIK
KATEGORI DENGAN PENILAIAN KLINIK *Jumlah pil yang banyak, namun aman. LNG = levonorgestrel EE = etinil estradiol
Ingat pencantuman kadar obat dinyatakan dalam satuan miligram (mg), mikrogram (μg atau mcg), maka kesetaraannya adalah : 1 mg = 1000 μg = 1000 mcg
A Accept/Dapat Diterima Tidak ada alasan medis untuk menolak sterilisasi pada kondisi ini
Pil Kontrasepsi Darurat AKDR Copper untuk Kontrasepsi Darurat (AKDR-Cu)
C Caution/Hati-hati Prosedur dapat dilakukan pada keadaan normal namun perlu persiapan ekstra Metode ini sangat efektif untuk mencegah kehamilan. Metode ini dapat
dan hati-hati
KONDISI KOK LNG UPA
Kehamilan NA NA NA dipakai dalam 5 hari pasca senggama yang tidak terlindung sebagai
D Prosedur ditunda sampai kondisi dievaluasi & dikoreksi. Metode kontrasepsi kontrasepsi darurat. Namun, ketika waktu ovulasi dapat diprediksi,
Delay/Tunda Menyusui 1 1 2
alternatif sementara harus disediakan AKDR-Cu dapat dimasukkan lebih dari 5 hari setelah senggama, jika
Prosedur harus dilakukan oleh operator yang berpengalaman dan peralatan Riwayat kehamilan ektopik 1 1 1 diperlukan, selama prosedur tidak terjadi lebih dari 5 hari setelah ovulasi.
harus lengkap dan tersedia untuk anestesi umum, dan harus dipikirkan regimen Obesitas* (BMI ≥ 30 kg/m2) 1 1 1
S Special/Khusus
anestesi yang tepat. Metode kontrasepsi alternatif sementara harus disediakan Riwayat penyakit kardiovaskular berat (penyakit Kriteria kelayakan untuk insersi AKDR-Cu secara umum juga dapat
jika rujukan dibutuhkan jantung iskemik, serangan cerebrovaskular atau 2 2 2 diterapkan untuk insersi AKDR-Cu sebagai kontrasepsi darurat.
kondisi tromboembolik lainnya)
Tidak ada pembatasan untuk beberapa kondisi tertentu: terdapat banyak kondisi-kondisi medis tertentu dimana semua metode kontrasepsi Migrain 2 2 2
tersebut dapat digunakan (hal ini berarti semua metode kontrasepsi merupakan kategori 1 atau 2). Beberapa kondisi tersebut tertera pada Penyakit Hati berat (termasuk jaundice) 2 2 2 KONDISI AKDR-Cu
bagian belakang diagram lingkaran. Penginduksi CYP3A4 (seperti rifampicin,
fenitoin, fenobarbital, carbamazepine, Kehamilan 4
Dengan beberapa pengecualian, semua wanita dapat menggunakan kontrasepsi darurat dengan aman, barrier dan metode kontrasepsi efavirenz, fosphenytoin, nevirapine, 1 1 1
perilaku, termasuk metode amenore laktasi; untuk rekomendasi lengkap lihat dokumen. oxcarbazepine, primidone, rifabutin, St Perkosaan
Hanya dengan penggunaan kondom yang benar dan konsisten, baik pria atau wanita, yang dapat melindungi terhadap IMS/HIV. Jika terdapat John’s wort/hypericum perforatum)
a) Risiko tinggi IMS 3
resiko IMS/HIV, penggunaan kondom direkomendasikan. Penggunaan pil kontrasepsi darurat berulang 1 1 1
Perkosaan 1 1 1 b) Risiko rendah IMS 1
Informasi lebih lanjut dapat menghubungi :
Department of Reproductive Health and Research Maternal and Reproductive Health Unit Perkumpulan Obstetri dan Ginekologi Indonesia
World Health Organization World Health Organization Country Office for Indonesia Pokja Keluarga Berencana
Avenue Appia 20 Ministry of Health Building, Block A, 6th Floor, Room 602, Jl. Taman Kimia No. 10 Jakarta Pusat
2.
Jl. HR Rasuna Said, Kav 4-9, Jakarta 12950 Telepon : +62 21 3143684, Faks.: +62 21 3910135 KOK = Kontrasepsi oral kombinasi; LNG = levonorgestrel; UPA = ulipristal asetat;
mi Vas
kto
1211 Geneva 27 Switzerland ISBN 978-979-19477-1-8
Fax: +41 22 7914171, Telepon: +62 21 5204349, Faks. : +62 21 520 1164 Email : pogi@indo.net.id NA = Not Applicable (Tidak dapat diterapkan)
Email : reproductivehealth@who.int Website : http://www.who.int/countries/idn/en Website : www.pogi.or.id * Pil kontrasepsi darurat dapat menjadi kurang efektif pada wanita dengan
ekt
Vase
http://www.edukia.org BMI ≥ 30 kg/m2 dibandingkan dengan wanita dengan BMI < 25 kg/m
omi
Walaupun demikian, tidak ada kekhawatiran mengenai keamanan. 9 789791 947718
Ucapan Terima Kasih
Diagram lingkaran ini merupakan modifikasi dari hasil publikasi resmi WHO yaitu Medical Eligibility Criteria for Contraceptive Use, 2015 (Department of Reproductive Health and
Research, 2015). Versi bahasa Inggris dapat diunduh secara gratis pada situs WHO dengan topic Family Planning. (http://www.who.int/reproductivehealth/publications/
family_planning/mec-wheel-5th/en/). Dan bersumber pada buku Family Planning: a global handbook for providers 2011 Update (John Hopkins Bloomberg School of Public PENAPISAN KEHAMILAN
Health/Center for Communication Programs and World Health Organization, 2011).
TIDAK PENAPISAN KEHAMILAN YA
Modifikasi diagram lingkaran yang telah diterjemahkan dalam Bahasa Indonesia ini telah diuji coba oleh mahasiswa kedokteran, perawat, bidan dan residen di lingkungan Fakultas Apakah Anda mempunyai bayi yang berumur kurang dari 6 bulan DAN apakah Anda menyusui
1
Kedokteran Universitas Indonesia dan RSUPN dr. Cipto Mangunkusumo Jakarta. Penghargaan yang sebesar-besarnya kami berikan kepada Ikatan Dokter Indonesia (IDI), Badan secara eksklusif atau hampir eksklusif DAN belum mendapat HAID?
Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN), Perkumpulan Obstetri dan Ginekologi Indonesia (POGI), Ikatan Bidan Indonesia (IBI), Perkumpulan Kontrasepsi
2 Apakah Anda pantang senggama sejak haid terakhir atau bersalin?
Mantap Indonesia (PKMI), Perkumpulan Keluarga Berencana Indonesia (PKBI) dan Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI) atas dukungan dan kontribusi tak ternilai selama EFEKTIFITAS KONTRASEPSI KONTRASEPSI DAN PENGGUNAAN
proses penyusunan dan pencetakan. Pembuatan diagram lingkaran ini ditujukan sepenuhnya untuk kemajuan pendidikan kedokteran dan program keluarga berencana di Indonesia. SAAT MENYUSUI
3 Apakah Anda baru melahirkan bayi kurang dari 4 minggu?
Apakah haid terakhir dimulai 7 hari terakhir (atau 12 hari terakhir bila klien ingin menggunakan Angka Kehamilan per 100 Wanita
4 pada Tahun Pertama (Trussel)
Tata letak dan desain edisi pertama versi Bahasa Inggris: Ms. Cath Hamill dan Ms. Janet Petitpierre. AKDR)?
Dimodifikasi oleh: dr. Yudianto Budi Saroyo, SpOG (K), Rustini Floranita (WHO Indonesia), dr. Nuryasni, dr. Farian M.Si, dr. Fajar Nursuhud, dr. Novita Adelina, Sugiarto,
5 Apakah Anda mengalami keguguran dalam 7 hari terakhir (atau 12 hari terakhir bila klien ingin Dipakai secara Penggunaan Saat Menyusui
Misbah Budi Santoso, SKom, Hary Purwanto SKom, Ahmad Nur Ihsan Purwanto, ST, martina amirull hady Skom, Erlangga, Baton Safari Kukuh. menggunakan AKDR)? Metode Kontrasepsi Dipakai Pedoman
tepat dan secara biasa i
konsisten (dalam penilaian klinik terbatas)
6 Apakah Anda menggunakan metode kontrasepsi secara tepat dan konsisten?
Mitra Bestari: Prof. dr. Ilham Oetama Marsis, SpOG; Prof. Dr. dr. Biran Affandi, SpOG (K) (POGI); Prof. dr. Ova Emilia, M.Med.Ed, Ph.D, SpOG (K); Prof. Dr. dr. Siswanto Agus Implan 0.05 0.05 Dapat Digunakan
Wilopo, S.U., M.Sc, Sc.D; dr. Julianto Witjaksono,AS,MGO, SpOG, KFER; Dr. dr. Andon Hestiantoro, SpOG (K); Dr. dr. Poedjo Hartono, SpOG (K); dr. Djajadilaga, SpOG (K); Bila klien menjawab “TIDAK” pada SEMUA Bila klien menjawab "YA" pada MINIMAL SALAH Vasektomi 0.1 0.15 0 - 0.9 -
dr. Ilyas Angsar, SpOG (K) (POGI); Dr. dr. JM Seno Adjie, SpOG (K) (HOGSI); dr. M. Nurhadi Rahman, SpOG (K); dr. Ari Kusuma, SpOG (K); dr. Eni Gustina, MPH; dr. Suryono pertanyaan, maka kemungkinan kehamilan tidak SATU pertanyaan dan klien tidak mempunyai
gejala kehamilan, maka Anda DAPAT memberikan AKDR LNG 0.2 0.2 Sangat Efektif Dapat Digunakan
Santoso, SpOG (K); dr. Herbert Situmorang, SpOG; dr. M. Adya F. Dilmy, SpOG; dr. M. Dwi Priangga, SpOG; Dr. dr Nur Rasyid, SpU (K) (PKMI); dr. Sarsanto Wibisono Sarwono, dapat disingkirkan. Klien harus menunggu sampai
SpOG (PKBI); dr. Surya Chandra Surapaty, MPH, Ph.D (BKKBN); Dr. Emi Nurjasmi, M.Kes (IBI); Harif Fadhilah, SKp, SH (PPNI); Direktorat Kesehatan Keluarga, Kementerian haid berikutnya atau menjalani tes kehamilan. metode kontrasepsi pilihannya. Tubektomi 0.5 0.5 Dapat Diterima
Kesehatan RI; Deputi Bidang Keluarga Berencana dan Kesehatan Reproduksi, BKKBN. AKDR Cu 0.6 0.8 1-9 Dapat Digunakanii
1. Contraception – methods. 2. Family planning services – methods. 3. Eligibility determination – standards. 4. Guidelines.I.World Health Organization.II.Title:
Medical eligibility criteria wheel for contraceptive use. 5.Metode Kontrasepsi. 6. Pelayanan Keluarga Berencana. 7. Kriteria Kelayakan Medis dalam Penggunaan Kontrasepsi.
Kondisi-kondisi yang termasuk kategori 1 dan 2
(metode kontrasepsi tersebut dapat digunakan)
Kondisi Reproduksi: Penyakit payudara jinak atau masa tidak terdiagnosis • Tumor ovarium
jinak, termasuk kista • Dismenore • Endometriosis • Riwayat diabetes gestasional • Riwayat tekanan darah
tinggi selama kehamilan • Riwayat operasi panggul, termasuk operasi sesar • Perdarahan menstruasi yang ireguler,
banyak atau berkepanjangan (dapat dijelaskan sebabnya) • Riwayat kehamilan ektopik • Riwayat Penyakit Radang
Panggul • Riwayat abortus (tanpa sepsis) • Post-partum ≥ 6 bulan
Kondisi Medis: Depresi • Epilepsi • HIV asimtomatik atau klinis ringan (WHO Stadium 1 atau 2) • Anemia Defisiensi-Besi, sickle cell
atau thalasemia • Malaria • Sirosis ringan • Schistosomiasis (bilharzia) • Gangguan vena superfisial, termasuk varicose vein • Gangguan
tiroid • Tuberkulosis (non-pelvis) • Penyakit katup jantung tanpa komplikasi • Hepatitis viral (karier atau kronik)
Lainnya: Usia remaja/muda • Riwayat keluarga kanker payudara • Riwayat keluarga Tromboemboli Vena (TEV) • Risiko tinggi untuk HIV •
Pembedahan tanpa imobilisasi lama • Mengkonsumsi antibiotik (tidak termasuk rifampicin/rifabutin)
Dengan beberapa pengecualian, semua perempuan dapat menggunakan kontrasepsi darurat, barrier, dan metode kontrasepsi perilaku, termasuk metode amenore laktasi;
untuk rekomendasi lengkap, lihat dokumen.
A Jika kondisi timbul saat menggunakan metode kontrasepsi ini, kontrasepsi tersebut dapat
dilanjutkan selama pengobatan Q Untuk insulin-dependent & non-insulin-dependent. Jika terdapat komplikasi atau durasi
> 20 tahun, KOK/P/CVK, KIK =3/4; DMPA, NET-EN =3.
B Jika kemungkinan sangat tinggi terhadap paparan gonore atau klamidia =3 R Jika < 15 rokok/hari KIK =2. Jika ≥ 15 rokok/hari KOK/P/CVK =4.
C Jika riwayat PRP semua metode =1, termasuk AKDR. Pada sterilisasi riwayat PRP
dengan kehamilan berikutnya =A, tanpa kehamilan berikutnya =C
Aura adalah gejala neurologis fokal, seperti cahaya kelap-kelip. Jika tidak ada aura dan usia
S < 35 KOK/P/CVK, KIK =2, PP =1. jika tidak ada aura dan usia ≥ 35 KOK/P/CVK, KIK=3, PP=1
D Jika < 3minggu, tidak menyusui dan tidak ada faktor Tromboemboli Vena (TEV) lainnya =3 T Barbiturat, carbamazepine, oxcarbazepine, phenytoin, primidone, topiramate & lamotrigine.
E Jika tidak menyusui =1 U Jika barbiturat, carbamazepine, oxcarbazepine, phenytoin, primidone atau topiramate KIK =2.
Jika 3 sampai <6 minggu, tidak menyusui & tidak ada faktor risiko TEV lainnya =2, V Jika lamotrigine =1.
F dengan faktor risiko = 3
W DMPA =1, NET-EN =2
G Jika ≥ 6 minggu dan tidak menyusui =1
X KIK =2
H Jika rongga uterus berubah menghambat proses pemasukan =4
Jika terapi antiretroviral dengan EFV, NVP, ATV/r, LPV/r, DRV/r, RTV: KOK/P/CVK, KIK, PP,
I Merujuk pada adenoma hepatoselular (jinak) atau karsinoma/hepatoma (maligna) NET-EN, Implan =2. DMPA =1. Untuk semua NRTI, ETR, RPV, RAL setiap metode =1.
Nucleoside reverse transcriptase inhibitors (NRTIs): ABC (Abacavir), TDF (Tenofovir), AZT
J Jika adenoma KIK =3, jika karsinoma/hepatoma KIK =3/4 Y (Zidovudine), 3TC (Lamivudine), DDI (Didanosine), FTC (Emtricitabine), D4T (Stavudine)
K KIK =3 Non-nucleoside reverse transcriptase inhibitors (NNRTIs): EFV (Efavirenz), ETR
(Etravirine), NVP (Nevirapine), RPV (Rilpirivine) Protease inhibitors (PIs): ATV/r
L Jika dilakukan saat pemberian terapi antikoagulan =2 (Ritonavir-boosted atazanavir), LPV/r (Ritonavir-boosted lopinavir), DRV/r (Ritonavir-boosted
M Jika kondisi terjadi saat menggunakan metode ini, pertimbangkan untuk merubah pada darunavir), RTV (Ritonavir) Integrase inhibitors: RAL (Raltegravir)
metode non-hormonal Z Jika WHO stadium 3 atau 4 (penyakit HIV klinis berat atau lanjut) AKDR =3.
N Faktor risiko: usia tua, merokok, diabetes, hipertensi, obesitas dan dislipidemia a Pada Tubektomi, Post-Partum < 7 hari =A, 7 sampai <42 hari =D, ≥ 42 hari =A.
Jika tidak dapat mengukur tekanan darah & tidak diketahui ada riwayat hipertensi, dapat b Pada Tubektomi, focal nodular hyperplasia =A, adenoma hepatoselular =C,
O menggunakan semua metode. Baik tekanan darah sistolik atau diastolik dapat saja hepatoma (maligna) =C.
meningkat.
Pada Tubektomi, riwayat diabetes gestasional =A, insulin-dependent &
P Jika usia < 18 tahun & obesitas DMPA/NET-EN =2 c non-insulin-dependent =C, Nefropati/retinopati/neuropati =S, penyakit
vaskular lainnya atau diabetes > 20 tahun =S.